Anda di halaman 1dari 6

Keterampilan Bertanya

Bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respon dari seseorang yang dikenal.
Respon yang diberikan dapat berupa pengetahuan sampai hal-hal yang merupakan hasil
pertimbangan. Jadi, bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan
berfikir. Dalam proses belajar mengajar , bertanya memainkan peranan penting sebab
perrtanyaan yang tersusun dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat akan memberikan
dampak positif terhadap siswa , yaitu :
Meningkatkan partisipasi siswa dalam dalam kegiatan belajar mengajar
Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu masalah yang sedang
dihadapi atau dibicarakan.
Mengembangkan pola dan cara belajar aktif dari siswa sebab berfikir itu sendiri
sesungguhnya adalah bertanya.
Menuntun proses berfikir siswa sebab pertanyaan yang baik akan membantu siswa agar
menentukan jawaban yang baik.
Memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dibahas.
Keterampilan dan kelancaran bertanya dari calon guru maupun dari guru itu perlu dilatih dan
ditingkatkan, baik isi pertanyaannya maupun teknik bertanya .
a) Dasar- dasar pertanyaan yang baik
Jelas dan mudah dimengerti oleh siswa
- Berikan informasi yang cukup untuk menjawab pertanyaan
- Difokuskan pada suatu masalah atau tugas tertentu
- Berikan waktu yang cukup kepada anak untuk berfikir sebelum menjawab
pertanyaan.
- Bagikanlah semua pertanyaan kepada seluruh murid secara merata.
- Berikan respon yang ramah dan menyenangkan sehingga timbul keberanian siwa
untuk menjawab atau bertanya.
- Tuntunlah jawaban siswa sehingga mereka dapat menemukan sendiri jawaban yang
benar.
b) Jenis jenis pertanyaan yang baik
Jenis pertanyaan yang menurut maksudnya
1) Pertanyaan permintaan ( compliance question )
2) Pertanyaan retoris ( rhetorical question)
3) Pertanyaan mengarahkan atau menuntun ( prompting question)
4) Pertanyaan menggali ( probing question)
Jenis pertanyaan menurut taksonomi bloom
1) Pertanyaan pengetahuan
2) Pertanyaan pemahaman
3) Pertanyaan penerapan
4) Pertanyaan sintetis
5) Pertanyaan evaluasi


c) Hal hal yang perlu diperhatikan
Kehangatan atau keantusiasan.
Sikap dan cara guru termasuk suara, ekspresi wajah, gerakan, dan posisi badan
menampakkan ada tidaknya kehangatan dan keantusiasannya.
Kebiasaan yang perlu dihindari .
Guru harus menghindari kebiasaan seperti :
1) Menjawab pertanyaan sendiri.
2) Mengulang jawaban siswa
3) Mengulang pertanyaan sendiri
4) Mengajukan pertanyaan dengan jawaban yang serentak
5) Menentukan siswa yang harus menjawab sebelum bertanya
6) Mengajukan pertanyaan ganda.
Ada 4 alasan mengapa seseorang guru perlu menguasai keterampilan bertanya :
1. Pada umumnya guru masih sering mendominasi kelas dengan metode ceramah.
2. Kebiasaan yang tumbuh dalam masyarakat kita tidak membiasakan anak untuk
bertanya , sehingga keinginan anak untuk bertanya selalu terpendam.
3. Penerapan pendekatan CBSA adalah kegiatan pembelajaran menuntut keterlibatan
siswa secara mental intelektual.
4. Adanya anggapan bahwa pernyataan yang diajukan guru berfungsi untuk menguji
pemahaman siswa.
Definisi Dan Fungsi Pertanyaan
G.A.Brown dan R.Edmonson (1984) mendefinisikan pertanyaan sebagai : segala pertanyaan
yang menginginkan tanggapan verbal (lisan).Pertanyaan tidak selalu dalam kalimat
tanya,tetapi dapat juga dalam bentuk kalimat perintah atau kalimat pertanyaan.
Fungsi pertanyaan di dalam kegiatan pembelajaran antara lain :
a. Mendorong siswa untuk berfikir
b. Meningkatkan keterlibatan siswa
c. Merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaan
d. Memusatkan perhatian siswa pada satu masalah
e. Membantu siswa mengungkapkan pendapat dengan bahasa yang baik
Bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan siswa untuk berfikir dan
mengemukakan jawaban yang sesuai dengan harapan guru.Guru dalam mengajukan
pertanyaan kepada seorang siswa sering kali tidak terjawab,sebab maksud pertanyaan
tersebut kurang dapat dipahami oleh siswa dalam hal ini.Umumnya bertanya jika ia ingin
mengetahui apa yang belum diketahuinya.
Komponen Komponen keterampilan bertanya dibedakan atas :
1. Keterampilan bertanya dasar
Keterampilan bertanya dasar mempunyai beberapa komponen dasar yang perlu
diterapkan dalam mengajukan segala jenis pertanyaan.Komponen komponen yang
dimaksud adalah pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat,pemberian
acuan,pemusatan,pemindah giliran,penyebaran,pemberian waktu berfikir dan
pemberian tuntutan.
Keterampilan bertanya terdiri atas komponen komponen berikut :
a) Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat
Pertanyaan yang diajukan guru hendaknya singkat dan jelas,sehingga mudah
dipahami oleh para siswa.Pertanyaan yang demikian dibuat dengan menggunakan
struktur kalimat yang sederhana serta kata kata yang sudah dikenal siswa.
Cobalah bandingkan pertanyaan pertanyaan berikut ini :
1. Apa yang menyebabkan sehingga banyak siswa diberi kesempatan bertanya tidak
menggunakannya ?
2. Mengapa banyak siswa yang tidak menggunakan kesempatan bertanya ?
Pertanyaan yang kedua lebih jelas dan singkat dari pada pertanyaan pertama.
b) Pemberian acuan
Sebuah pertanyaan dapat dijawab jika yang ditanya mengetahui informasi yang
berkaitan dengan pertanyaan tersebut.Oleh karena itu sebelum bertanya,guru perlu
memberikan acuan berupa informasi yang perlu diketahui siswa.Siawa akan
mengelolah informasi yang diberikan sehingga dapat menjawab pertanyaan guru.
c) Pemusatan
Pertanyaan dapat dibagi menjadi pertanyaan luas dan pertanyaan sempit.Pertanyaan
luas menuntut jawaban pertanyaan yang umum dan cukup luas,sedangkan pertanyaan
yang sempit menuntun jawaban yang khusus dan spesifik.
d) Pemindahan giliran
Ada kalanya sebuah pertanyaan,lebih lebih pertanyaan yang cukup kompleks,tidak
dapat dijawab tuntas oleh seorang siswa.Dalam hal ini guru perlu memberikan
kesempatan kepada siswa lain dengan cara pemindahan giliran.Artinya,setelah siswa
pertama memberikan jawaban,guru meminta siswa kedua melengkapi jawaban
tersebut,kemudian meminta lagi kepada siswa ketiga dan seterusnya.Cara seperti ini
dapat mendorong siswa untuk selalu memperhatikan jawaban yang diberikan
temannya serta meningkatkan interaksi antar siswa.
e) Penyebaran
Penyebaran pertanyaan berarti menyebarkan giliran untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan guru. Kalau mungkin semua siswa didalam kelas mendapat giliran yang
merata untuk menjawab pertanyaan. Teknik penyebaran perlu diperhatikan oleh guru,
lebih-lebih bagi guru yang biasa mengajukan pertanyaan pada siswa tertentu.
Adakalanya guru melupakan siswa yang duduk diderertan belakang, sehingga aman
untuk dari kejaran pertanyaan guru. Tujuan penyebaran pertanyaan adalah untuk
meningkatkan perhatian dan partisipasi siswa.
f) Pemberian waktu berpikir
Untuk menjawab satu pertanyaan, seseorang memerlukan waktu untuk berpikir
demikian juga seorang siswa yang harus menjawab pertanyaan guru memerlukan
waktu untuk memikirkan jawaban pertanyaan tersebut. Oleh karena itu, setelah
mengajukan pertanyaan guru hendaknya menunggu beberapa saat sebelum meminta
atau menunjuk siswa untuk menjawab pertanyaannya. Kebiasaan guru yang menunjuk
siswa yang lebih dahulu untuk menjawab pertanyaan itu yang diajukan, tidak dapat
dibenarkan sebab tidak memberikan waktu untuk berpikir dan siswa lain tidak
memperhatikan pertanyaan guru.
g) Memberikan tuntunan
Kadang-kadang pertanyaan yang diajukan guru tidak dapat dijawab oleh siswa,
ataupun jika ada yang menjawab, jawaban yang diberikan tidak seperti yang
diharapkan. Dalam hal ini, guru tidak boleh diam dan menunggu sampai siswa
memberikan jawaban. Guru harus memberikan tuntunan yang memungkinkan siswa
secara bertahap mampu memberikan jawaban yang diharapkan. Tuntunan dapat
diberikan antara lain dengan berbagai cara berikut :
1. Memparafrase yaitu mengungkapkan kembali pertanyaan dengan cara lain yang
lebih mudah dan sederhana, sehingga dapat dipahami oleh siswa.
2. Mengajukan pertanyaan lain yang lebih sedrhana yang dapat menuntun siswa
mwnemukan jawaban.
3. Mengulangi penjelasan / informasi sebelumnya yang berkaitan dengan
pertanyaan yang diajukan.
2. Ketermpilan bertanya lanjut
Keterampilan bertanya lanjut merupakan lanjutan keterampilan bertanya dasar yang
lerbih mengutamakan usaha mengembangkan kemampuan berpikir siswa, memperbesar
partisipasi dan mendorong siswa agar dapat berinisiatf sendiri. Keterampilan bertanya
lanjut dibentuk atas landasan: penguasaan komponen-komponen bertanya dasar. Karena
itu, semua komponen bertanya dasar masih dipakai dalam penerapan keterampilan
bertanya lanjut. Adapun komponen-komponen bertanya lanjut itu adalah : Pengubahan
susunan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan, pengaturan urutan pertanyaan,
Penggunaan pertanyaan pelacak dan peningkatan terjadinya interaksi.
Ketika menerapkan keterampilan bertanya lanjut, guru juga menerapkan atau
menggunakan keterampilan bertanya dasar. Komponen keterampilan bertanya lanjut
terdiri atas :
a) Pengubahan tuntunan kognitif dalam menjawab pertanyaan
Pertanyaan yang diajukan guru mengundang siswa untuk berpikir. Jika guru hanya
mengajukan pertanyaan yanga bersifat ingatan, seperti halnya menanyakan : apa,
siapa, dimana, atau berapa, maka proses mental yang terdiri dari diri siswa rendah
karena siswa tidak perlu berpikir tetapi hanya mengingat. Tetapi jika guru
mengajukan pertanyaan mengapa, bagaimana pendapatmu, jelaskan terjadinya, dan
yang sejenis, siswa akan berpikir keras sehingga menuntut terjadinya proses mental
tinggi.
b) Pengaturan urutan pertanyaan
Agar kemampuan berpikir siswa dapat berkembang secara baik dan wajar, guru
hendaknya mengatur urutan pertanyaan yang diajukan. Pertanyaan pada tingkat
tertentu hendaknya dimantapkan kemudian beralih tingkat pertanyaan yang lebih
tinggi.
c) Penggunaan pertanyaan pelacak
Jika guru mengajukan pertanyaan tingkat tinggi dan jawaban yang diberikan oleh
siswa dianggap benar tetapi dapat dilengkapi lagi, guru dapat mengajukan pertanyaan
pelacak yang dapat membimbing siswa untuk mengembangkan jawaban yang
diberikan. Teknik pertanyaan pelacak yang dapat digunakan guru, antara lain sebagai
berikut :
1. Meminta klarifikasi
Teknik ini dipakai guru jika jawaban siswa kurang jelas atau diungkapkan dengan
kalimat kabur.
2. Meminta siswa memberi alasan
Teknik dapat digunakan jika guru menginginkan siswa memberikan bukti-bukti
dari pendapat atau pandangan yang diberikannya sebagai jawaban atas pertanyaan
guru.
3. Meminta kesepakatan pandangan siswa
Jika guru meminta pandangan siswa tentang satu masalah dan seorang siswa
sudah menyatakan pendapatnya, untuk mendapatkan kesepakatan dan kebenaran
akan kesepakatan tersebut, guru dapat meminta siswa lain.
4. Meminta ketetapan jawaban
Teknik dapat digunakan guru jika jawaban yang diberikan oleh siswa kurang
tepat atau kurang sempurna. Pertanyaan pelacak yang diberikan guru diharapkan
dapat menuntun siswa melengkapi atau memperbaiki jawaban yang diberikan
tanpa membuat siswa jadi malu.
5. Meminta jawaban yang relevan
Jika siswa memberikan jawaban yang kurang relevan dengan pertanyaan guru,
guru dapat mengajukan pertanyaan pelacak. Tujuan pertanyaan pelacak dalam
kaitan ini adalah menyadarkan siswa akan ketidak relevanan jawaban serta
menuntun siswa untuk memberikan jawaban yang lebih relevan.
6. Meminta contoh
Teknik ini hampir sama dengan teknik meminta siswa memberikan alasan, yaitu
jika siswa memberikan jawaban yang samar-samar atau terlalu luas, guru dapat
mengajukan pertanyaan pelacak untuk meminta siswa memberikan ilustrasi atau
contoh konkrit dari jawaban.
7. Meminta jawaban yang lebih kompleks
Jika menganggap jawaban siswa masih dapat dikembangkan menjadi jawaban
yang lebih kompleks, guru dapat mengjukan pertanyaan pelacak, pertanyaan
pelacak bertujuan untuk membimbing siswa untuk berpikir lebih kritis dalam
mengembangkan jawabannya.
d) peningkatan terjadinya interaksi.
Dalam kaitan dengan keterampilan bertanya melanjut, peningkatan terjadinya
interaksi dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
1. Menghindarai ataumengurangi pertanyaan yang hanya dijawab oleh seseorang
siswa sebagai gantinya siswa diminta mendiskusikan jawaban pertanyaan tersebut
dalam pasangan atau kelompok kecil.
2. Mendorong siswa untuk mengjukan pertanyaan sehingga guru bukan satu-satunya
orang yang bertanya dalam kelas.
3. Jika siswa mengajukan pertanyaan berikan kesempatan pada siswa lain untuk
menjawab pertanyaan tersebut, sehingga terjadi interaksi antar siswa. Dengan
cara tersebut diatas, partisipasi siswa dalam keles dapat ditiingkatkan.
Prinsip penggunaan
1. Kehangatan dan keantusiasan
Pertanyaan hendaknya diiajuka dengan penuh kehangatan dan keantusiasan karena
halini akan mempengaruhi kesungguhan siswa dalam menjawab pertanyaan.
2. menghindari kebisaan-kebiasaan sebagai berikut:
a. Mengulangi pertanayaan sendiri
Mengulangi pertanyaan sendiri akan membuat siswa tidak memperhatika
pertayaan pertam sehingga menurunkan perhatian dan partisipasi siswa
b. Mengulangi jawaban siswa
Mengulangi jawaban siswa yang bertujuan memberikan pengutan sangat baik
dilakukan oleh guru, namun jika guru terbiasa mengulangai jawaban siswa,
maka siswa lain akan mendengarkan jawaban temanya karena akan di ulang
oleh guru.
c. Menjawab pertanyaan sendiri
Guru cenderung menjawab sendiri kalau siswa tidak ada yang memberikan
jawaban. Kebiasan ini tidak baik karena dapat membuat siswa frustasi dan
malas belajara.
d. Mengjuhkan jawaban yang memancing jawaban serentak
Guru kadang-kadang mengajuhkan pertanyaan memancing jawaban serentak
sehingga kelas jadi hidup. Namun kalau hal ini dibiasakan akan menurunkan
pungsi pertanyaan karena guru tidak tahu siapa yang menjawab dan siswa
malas berpikir karena guru tidak meminta jawaban perorangan.
e. Mengajukan pertanyaan ganda
Kadang-kadang guru mengajukan pertanyaan yang menanyakan beberapa hal
sehingga siswa harus melakukan beberapa tugas dalam waktu sinkat
f. Menentukan siswa yang akan menjawab pertanyaan
Guru kadang-kadang cenderung menunjuk siswa tertentu untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan.
3. memberikan waktu berpikir
pada petanyaan tingkat lajut waktu berpikir diberikan hendaknya lebih lama dari
waktu berpikir yang diberikan ketika menerapkan keterampilan bertanya dasar.
Hal ini sangat perlu diperhatiakan karena siswa memerlukan waktu yang cukup untuk
berpikir dan menyusun jawaban.
4. Mempersiapkan pertanyaan pokok yang akan diajukan
Pertanyaan pokok yang akan diajukan oleh guru hendaknya disiapkan secara cermat
sehingga urutan tingkatan kesukaran pertanyaan dapat disusun lebih dahulu, dan
materi pelajaran dicakup secara tuntas
5. Menilai pertanyaan yang telah diajukan
Pertanyaan pokok yang akan diajukan oleh guru hendaknya dinilai oleh guru stelah
pelajaran berlangsung .
Dengan memeperhatikan prinsip-prinsip penggunaan keterampilan bertanya tersebut
diatas,diharapkan guru akan mampu mengembangkan kemampuan berpikir siswa
keterlibatan mental intelektual siswa melalui pertanyaan yang diajukan

Anda mungkin juga menyukai