Keterampilan dasar mengajar bagi guru diperlukan agar guru dapat melaksanakan perannya dalam
pengelolaan proses pembalajaran, sehingga pembelajaran dapat berjalan efektif dan efesien. Salah
satu keterampilan dasar tersebut adalah keterampilann dasar bertanya. Bertanya dikatakan
keterampilan karena dengan bertanya seorang guru maupun siswa bisa melaksanakan proses
pembelajaran. Akan tetapi ada cara yang dilakukan untuk melaksanakan keterampilan bertanya
dengan baik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pada umumnya guru tidak berhasil menggunakan teknik
bertanya secara efektif. Keterampilan bertanya menjadi penting jika dihubungkan dengan pendapat
yang mengatakan “berfikir itu sendiri adalah bertanya”. Untuk mengetahui bagaimana
keterampilan bertanya yang baik dan efektif berikut akan kami paparkan dengan jelas tentang
keterampilan bertanya.
Pengertian keterampilan bertanya secara etimologis bertanya diuraikan menjadi dua suku kata yaitu
“terampil” dan “tanya”. Menurut kamus bahasa Indonesia “bertanya” berasal dari kata “tanya” yang
berarti antara lain permintaan keterangan. Bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta
respons dari seseorang yang dikenal. Respons yang diberikan dapat berupa pengetahuan sampai
dengan hal-hal yang merupakan hasil pertimbangan.
Bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan berfikir. Dan kemampuan
mengemukakan pendapat/gagasan/jawaban.
Sedangkan kata “terampil” memiliki arti “cakap dalam penyelesaian tugas ataupun mampu dan
cekatan”. Dengan demikian keterampilan bertanya secara sederhana dapat diartikan dengan
kecakapan atau kemampuan seseorang dalam meminta keterangan atau penjelasan dari orang lain
atau pihak yang menjadi lawan bicara.
Keterampilan bertanya adalah suatu pengajaran itu sendiri, sebab pada umumnya, guru selalu
melibatkan/menggunakan Tanya jawab dalam pengajarannya. Keterampilan Bertanya merupakan
keterampilan yang digunakan untuk mendapatkan jawaban / balikan dari orang lain . hampir semua
proses evaluasi, pengukuran, penilaian dan pengujian dilakukan dengan pertanyaan.
Jadi, keterampilan bertanya adalah suatu kemampuan seorang guru dalam meminta keterangan
siswa ataupun sebaliknya untuk mendapatkan informasi dalam pelaksanaan pengajaran.
Dalam proses belajar mengajar bertanya memainkan peranan penting sebab pertanyaan yang
tersusun dengan baik dan tekhnik penyampaian yang tepat pula akan memberikan dampak positif
terhadap siswa Keterampilan bertanya bagi seorang guru merupakan keterampilan yang sangat
penting untuk dikuasai sebab melalui keterampilan ini guru dapat menciptakan
suasana pembelajaran lebih bermakna. Oleh karena itu dalam setiap proses pembelajaran, model
pembelajaran apapun yang digunakan bertanya merupakan kegiatan yang selalu merupakan bagian
yang tak terpisahkan. Mengingat begitu pentingnya peranan bertanya dalam proses pembelajaran,
maka setiap guru harus memiliki keterampilan ini, untuk menjamin kualitas pembelajaran.
Keterampilan bertanya sangat penting dikuasai oleh guru, keterampilan ini merupakan salah satu
kunci untuk meningkatakan mutu dan kebermaknaan pembelajaran. Dengan demikian setiap guru
harus terampil dalam mengembangkan pertanyaan. Pertanyaan dalam pembelajaran bukan hanya
untuk mendapatkan jawaban atau informasi dari pihak yang ditanya. Jauh lebih luas dari itu adalah
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
Pertanyaan dapat menjadi alat guru untuk merangsang kegiatan berfikir siswa. Guru juga dapat
menggunakan jawaban siswa untuk mengecek aktifitas pengajarannya yang sedang
berlangsung. Tentu saja pertanyaan dapat diajukan secara lisan dan tertulis demikian pula dengan
jawabannya. Pertanyaan dan jawaban yang tertulis kiranya bersifat formal dan pada umumnya mirip
dengan latihan yang sama dari pada tanya jawab lisan yang berlangsung cepat
Pertanyaan juga dapat berfungsi sebagai pengatur, guru harus mendorong siswa agar menjawab
pertanyaan dengan suara yang nyaring dan tidak mengulangi jawaban siswa kecuali jika memang
perlu atau jika siswa tersebut merupakan kasus khusus. Pertanyaan juga dapat membentuk pribadi
siswa, namun hal itu tergantung pertanyaan yang diajukan gurunya
Adalah pertanyaan yang mengandung unsure suruhan dengan harapan agar siswa dapat mematuhi
perintah yang di ucapkan.
Adalah jenis pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban dari siswa, akan tetapi kita sendiri yang
menjawabnya.
Adalah pertanyaan yang ditunjukan untuk menuntun proses berfikir siswa, dengan harapan siswa
dapat memperbaiki atau menemukan jawaban yang lebih tepat dari jawban sebelumnya.
Pertanyaan yang diarahkan untuk mendorong siswa agar dapat menambah kualitas dan kuantitas
jawaban
Dilihat dari tingkat kesulitan jawaban yang diharapkan bisa terdiri dari pertanyaan tingkat rendah
dan pertanyaan tingkat tinggi. menurut taksonomi Bloom :
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang memiliki tingkat kesukaran yang paling rendah, karena
hanya mengandalkan kemampuan mengingat fakta atau data, oleh sebab itu dinamakan juga
pertanyaan yang menghendaki agar siswa dapat mengungkapkan kembali (Recall Question).
2. Pertanyaan Pemahaman (Comprehension Question)
Dilihat dari tingkat kesulitan jawaban yang diharapkan, pertanyaan pemahaman lebih sulit
dibandingkan dengan pertanyaan jenis pertama, oleh sebab pertanyaan ini tidak hanya sekedar
mengharapkan siswa untuk mengungkapkan kembali apa yang diingatnya, akan tetapi pertanyaan
yang mengharapkan kemampuan siswa untuk memperjelas gagasan.
Adalah pertanyaan yang menghendaki jawaban agar siswa dapat menerapkan pengetahuan yang
telah dimilikinya.
Adalah pertanyaan yang menghendaki agar siswa dapat menguraikan suatu konsep tertentu.
Pertanyaan jenis ini menghendaki agar siswa dapat membuat semacam ringkasan melalui bagan dari
suatu kajian materi pembelajaran.
Adalah pertanyaan yang menghendaki jawaban dengan cara memberikan penilaian atau
pendapatnya terhadap suatu isu
Pertanyaan ini membutuhkan jawaban yang tertutup (convergent) yang biasanya kunci jawabannya
yang tersedia.
1) Pertanyaan sempit informasi langsung. Pertanyaan ini menuntut murid untuk mengingat atau
menghapal informasi yang ada.
2) Pertanyaan sempit memusat. Pertanyaan ini menuntut murid agar mengembangkan idea tau
jawabannya dengan cara menuntutnya melalui petunjuk tertentu.
Adalah pertanyaan yang jawabannya yang mungkin lebih sari satu, sebab pertanyaan in belum
mempunyai jawaban yang spesifik, sehingga masih bersifat terbuka.
2) Pertanyaan luas menilai (Valuing Question). Pertanyaan ini meminta murid untuk
mengadakan penilaian terhadap aspek kognitif maupun sikap. Pertanyaan ini efektif bila guru
menghendaki murid untuk merumuskan pendapat, menentukan sikap, dan tukar menukar
pendapat/perasaan terhadap suatu isu yang ditampilkan
Para ahli percaya pertanyaan yang baik, memiliki dampak yang positif terhadap siswa diantaranya:
2. Dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, sebab berpikir itu sendiri pada hakikatnya
bertanya.
3. Dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa, serta menuntun siswa untuk menentukan jawaban.
4. Berikan waktu yang cukup kepada anak untuk berpikir sebelum menjawab pertanyaan
6. Berikan respons yang ramah dan menyenangkan sehingga timbul keberanian siswa untuk
menjawab atau bertanya
7. Tuntunlah jawaban siswa sehingga mereka dapat menemukan sendiri jawaban yang benar .
4. Mengembangkan Active Learning
4. Teknik Bertanya
Pertanyaan yang dirumuskan dan digunakan dengan tepat merupakan suatu alat komunikasi yang
ampuh antara guru dan siswa .Karena itu seyogyanya guru menguasai berbagai teknik bertanya.
Selain itu guru juga hendaknya mendengarkan dengan sunguh-sungguh apa yang dikemukakan
siswa, kemudian memberikan tanggapan yang positif terhadapnya. Penguasaan berbagai teknik
bertanya harus disertai dengan keinginan dan kemampuan untuk mendengarkan dengan baik,
dilandasi sikap terbuka dan positif .
Penguasaan teknik bertanya merupakan suatu wahana penunjang terlaksananya cara belajar siswa
aktif. Dalam mengajukan pertanyaan dapat digunakan teknik sebagai berikut :
1. Guru bertanya kepada semua siswa, lalu memberikan giliran kepada seseorang
2. Siswa memberikan jawaban yang tepatdan dapat mendorong siswa lainnya untuk memberikan
tanggapan dan mengajukan pertanyaan
3. Setelah beberapa tanggapan dan jawaban siswa, guru mengemukakan pertanyaan lagi dan
akhirnya siswa bersama guru membuat kesimpulan jawaban .
1. Semua siswa dalam kelas secara serentak memberikan tanggapan terhadap pertanyaan
2. Pertanyaan ditujukan kepada seluruh kelas, kemudian beberapa siswa diminta untuk menjawab
4. Dengan cara berkompetisi sehat, misalnya antara siswa wanita dengan laki-laki, atau antara
kelompok pertama dengan kelompok kedua, dan seterusnya
1. Jangan mengulang-ulang pertanyaan bila siswa tidak mampu menjawabnya. Hal ini dapat
menyebabkan menurunnya perhatian dan partisipasi siswa .
2. Jangan mengulang-ulang jawaban siswa. Hal ini akan membuang-buang waktu, siswa tidak
memperhatikan jawaban dari temannya karena menungu komentar dari guru.
3. Jangan menjawab sendiri pertanyaan yang diajukan sebelum siswa memperoleh kesempatan
untuk menjawabnya. Hal ini membuat siswa frustasi dan mungkin ia tidak mengikuti pelajaran
dengan baik.
4. Usahakan agar siswa tidak menjawab pertanyaan secara serentak karena guru tidak dapat
mengetahui dengan pasti siapa yang menjawab benar dan siapa yang menjawab salah serta
menutup kemungkinan berinteraksi selanjutnya.
5. Menentukan siapa siswa yang harus menjawab sebelum mengajukan pertanyaan akan
menyebabkan siswa yang tidak ditunjuk untuk menjawab tidak memikirkan jawaban pertanyaan.
Oleh karena itu, pertanyaan hendaknya ditujukan lebih dahulu kerpada seluruh siswa, baru
kemudian guru menunjuk salah seorang untuk menjawabnya .
Prinsip-prinsip pokok keterampilan bertanya yang harus diperhatikan guru antara lain:
4. Tunjuk peserta didik untuk menjawab setelah diberikan waktu untuk berfikir
Menurut John. I. Bolla dalam proses pembalajaran setiap pertanyaan baik berupa kalimat tanya atau
suruhan, yang menuntut respon siswa, sehingga siswa memperoleh pengetahuan dan meningkatkan
kemampuan berfikir, dimasukkan pertanyaan. Pendapat serupa dikemukakan oleh G.A.
Brown dan R.Edmonson dalam Siti Julaeha, pertanyaan adalah segala pertanyaan yang
menginginkan tanggapan verbal (lisan).
Merujuk pada dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pertanyaan yang diajukan tidak selalu
dalam rumusan kalimat Tanya, melainkan dalam bentuk suruhan atas pertanyaan, selain itu
dimaksudkan adanya respon siswa.
Adapun Tipe dan bentuk pertanyaan sangat beragam, penggunaan dalam bentuk setiap pertanyaan
bergantung pada tujuan yang diharapkan, tipe pertanyaan yaitu:
a. Pertanyaan yang menuntut fakta-fakta, yaitu pertanyaan untuk mengembangkan atau melatih
daya ingat siswa terhadap sesuatu yang pernah dipelajarinya.
b. Pertanyaan yang menuntut kemampuan yang membandingkan,, yaitu pertanyaan untuk
mengembangkan atau melatih daya fakir analisis dan sintesis.
d. Pertanyaan yang menuntut kemampuan analisis, yaitu pertanyaan untuk mengembangkan dan
melatih kemampuan daya analisis.
f. Pertanyan yang tidak perlu dikemukakan jawabannya, yaitu pertanyaan untuk memberikan
penegasan atau meyakinkan tentang sesuatu kepada siswa, pertanyaan ini digolongkan dengan
pertanyan retorika yang tidak perlu mendapatkan jawaban
Pertanyaan guru harus diungkapkan secara jelas dan singkat dengan menggunakan kata-kata yang
dapat difahami oleh siswa sesuai dengan taraf perkembangannya.
b. Pemberian acuan.
Kadang-kadang guru perlu memberikan acuan yang berupa pertanyaan yang berisi informasi yang
relevan dengan jawaban yang diharapkan.
Pemusatan dapat dikerjakan dengan cara memberikan pertanyaan yang luas (terbuka) kemudian
mengubahnya menjadi pertanyaan yang sempit.
d. Pemindahan giliran.
Adakalanya satu pertanyaan perlu dijawab oleh lebih dari satu siswa, karena jawaban siswa benar
atau belum memadai.
e. Penyebaran.
Untuk melibatkan siswa sebanyak-banyaknya dalam pembelajaran, guru perlu menyebarkan giliran
menjawab pertanyaan secara acak.
Setelah mengajukan pertanyaan kepada seluruh siswa, guru perlu memberi waktu untuk berfikir
sebelum menunjuk salah seorang siswa untuk menjawab.
g. Pemberian tuntunan
Bila siswa itu menjawab salah atau tidak bisa menjawab pertanyan, guru hendaknya memberikan
tuntunan kepada siswa itu agar dapat menemukan sendiri jawaban yang benar
Dengan demikian pertanyaan lanjut adalah kelanjutan dari pertanyaan pertama (dasar) yaitu
mengorek atau mengungkapkan kemampuan berfikir yang lebih dalam dan komperehensif dari
pihak yang diberi pertanyaan (siswa). Keberhasilan mengembangkan kemampuan berfikir yang
dilakukan melalui bertanya lanjut banyak dipengaruhi oleh hasil pembelajaran yang dikembangkan
melalui pengggunaan pertanyaan dasar
Kemampuan bertanya lanjut sebagai kelanjutan dari bertanya dasar lebih mengutamakan usaha
mengembangkan kemampuan berfikir, memperbesar partisipasi dan mendorong lawan bicara agar
lebih aktif dan kritits mengembangkan kemampuan berfikirnya. Melalui bertanya lanjut setiap siswa
dirangsang untuk aktif berfikir melakukan berbagai aktifitas belajar, sehingga proses dan hasil
pembelajaran akan lebih dinamis dan berkualitas. Oleh karena itu bagi setiap calon guru atau para
guru keterampilan menerapkan bertanya dasar maupun lanjut harus dilatih dan dikembangkan
sehingga akan menjadi daya kekuatan utnuk menunjang kemampuan sebagai tenaga guru yang lebih
professional.
Tujuan dan manfaat dari keterampilan bertanya dasar masih relevan dan berlaku pula untuk
kepentingan bertanya lanjut. Namun, untuk kepentingan bertanya lanjut, tujuan dan manfaat itu
lebih luas lagi dan ada hal-hal yang belum terjangkau oleh tujuan dan manfaat dari pertanyaan lanjut
yang dimaksud yaitu memungkinkan siswa dapat mengembangkan kemampuannya dalam
mengatasi masalah atau mengembangkan kemampuan berfikir secara lebih tajam analitis dan
komperehensif. Lebih spesifik tujuan dan manfaat dari bertanya lanjut adalah:
c. Mendorong siswa untuk mengembangkan dan memunculkan ide-ide yang lebih kreatif dan
inovatif.
d. Memberi kesempatan untuk melakukan proses pembelajaran kepada hal-hal yang lebih analitis,
rumit dan kompleks.
Keuntungan yang dapat diambil dari pemberian waktu berfikir siswa, antara lain:
a. Respon siswa cenderung lebih panjang, kelimatnya lebih lengkap, menunjukan kepercayaan diri.
b. Proses belajar mengajar cenderung berubah dari guru sentries ke pembicaraan antarsiswa
tentang perbedaan respon yang diberikan.
b. Pengaturan urutan pertanyaan: pertanyaan yang diajukan haruslah mempunyai urutan yang
logis.
c. Penggunaan pertanyaan pelacak. Melacak yaitu untuk mengetahui sejauh mana kemampuan
siswa yang berkaitan dengan jawaban yang dikemukakan, keterampilan melacak perlu untuk dimiliki
oleh guru.
a. Sebelum memberi pertanyaan hendaknya guru sudah mengetahui jawaban yang dimaksud,
sehingga jawaban yang menyimpang dari siswa akan segera dapat diketahui dan diatasi.
b. Guru harus mengetahui pokok masalah yang ditanyakan dan memberi pertanyaan sesuai
dengan pokok yang dibahas.
c. Hendaknya guru memberi pertanyaan dengansikap hangat dan antusias agar murid
berpartisipasi dalam proses belajar mengajar, maka guru harus menunjukkan sikap yang baik
diwaktu bertanya dan menerima jawaban dari siswa. Ada beberapa sikap yang perlu diperhatikan
guru dalam bersikap diwaktu bertanya atau menerima jawaban.
a) Menunjukkan gaya, ekspresi wajah, posisi badan dan gerakan badan yang baik dan tepat
diwaktu memberi pertanyaan dan menerima jawaban.
c) Mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dengan cara yang
simpatik.
d) Apabila guru tidak mengetahui jawaban dari pertanyaan yang diajukan siswa hendaknya tidak
langsung menjawab dengan berbelit-belit atau menjawab dengan sekedarnya.
e) Menerima jawaban siswa dengan menggunakan sebagai tolak uraian selanjutnya. Hal ini penting
untuk mengaitkan bahan yang dibahas dengan materi yang sudah dimiliki siswa berdasarkan
jawaban itu.
d. Hendaknya guru menghindari beberapa kebiasaan yang tidak perlu, yang bisa merugikan siswa
dalam proses belajarnya
Kelamahannya
Kelebihannya
b. Melatih anak-anak mengeluarkan pendapatnya secara merdeka, sehingga pelajaran akan lebih
menarik.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT. Asdi
Mahasatya.
Marno dan M. Idris. 2010. Strategi dan Metode Pengajaran Cet.VII. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.