Anda di halaman 1dari 21

SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN & PELAYANAN KEBIDANAN

Dosen Pembimbing :
Uyunun Nudhira, S.Tr.Keb.M.K.M
Disusun Oleh :
Dewi Kusma Jumriani (0BA19003)

PRODI D3 KEBIDANAN

STIKES GRIYA HUSADA SUMBAWA BESAR


Sejarah Perkembangan Pendidikan & Pelayanan Kebidanan di
AMERIKA
Dalam bukunya Theory For Midwifery Practice, Rosamund Bryar memaparkan tentang
perkembangan pelayanan kebidanan yang ada di Amerika. Bryar menyatakan bahwa

a. Tahun 1765
pendidikan formal untuk bidan mulai dibuka. Akhir abad ke-18 banyak kalangan medis
berpendapat secara emosi dan intelektual wanita tidak dapat belajar dan menerapkan
metode obstetric.Pendapat ini digunakan untuk menjatuhkan profesi bidan, sehingga bidan
tidak mempunyai pendukung, uang, tidak teroganisir dan tidak dianggap professional.

b. Tahun 1770-1820
Para wanita golongan atas di kota-kota besar, melahirkan ditolong olah “Bidan Pria” /
dokter. Bidan hanya menangani persalinan wanita yang tidak mampu membayar dokter.
Pada masa itu juga terjadi perubahan persepsi dimana kelahiran merupakan masalah medis
yang harus ditangani oleh dokter.

c. Sampai dengan pada awal abad 20


para bidan berperan seperti dokter berpengalaman tanpa pendidikan spesifik, standar-
standar, atau peraturan-peraturan yang mengatur dalam memberikan pelayanan
kebidanan.

d. Tahun 1915
Dokter Joseph de Lee menyatakan : kelahiran bayi adalah patologis dan bidan tidak
mempunyai peran didalamnya. Pada saat ini mulai diberlakukannya protap pertolongan
persalinan yaitu :
1. memberikan sedative pada awal inpartu
2. membiarkan servik berdilatasi
3. memberikan ether pada kala II
4. melakukan episiotomi
5. melahirkan bayi dengan forcep
6. ekstraksi placenta
7. memberikan uterotonika
8. menjahit episiotomi

e. Tahun 1900-1930
akibat protap yang diberlakukan tersebut, AKI mengalami penurunan menjadi 600-700
kematian per 100.000 kelahiran hidup.30-50% wanita melahirkan di rumah sakit.

f. Dokter Grantly Dicka


meluncurkan buku tentang persalinan alami sehingga spesialis obstetric berusaha
meningkatkan peran tenaga diluar medis termasuk bidan.

g. Tahun 1955 :
Dibuka sekolah American College of Nurse-Midwives (ACNM)

h. Tahun 1971 :
Seorang bidan di Tenesse mulai menolong persalinan secara mandiri di institusi kesehatan.

i. Tahun 1979 :
• Badan pengawasan obat Amerika mengatakan bahwa ibu bersalin yang menerima
anaesthesi dalam dosis tinggi telah melahirkan anak-anak yang mengalami kemunduran
perkembangan psikomotor
• Pernyataan ini membuat :
1. Masyarakat mulai tertarik dengan proses persalinan alamiah
2. Persalinan dilakukan di rumah
3. Memacu peran bidan

j. Tahun 1980-an :
• ACNM membuat alternative dalam pelayanan persalinan dan mengubah pernyataan
negative tentang homebirth
• Dibuat legalisasi tentang praktek professional bidan, sehingga membuat bidan menjadi
profesi dengan lahan praktek yang spesifik dan membutuhkan organisasi yang mengatur
organisasi tersebut.
k. Tahun 1982 :
• MANA (Midwive Alliance of North America) dibetuk untuk meningkatkan komunikasi antar
bidan serta membuat peraturan sebagai dasar kompetensi untuk melindungi bidan.
• Negara Arizona, bidan mempunyai tugas khusus yaitu melahirkan bayi. Untuk perawatan
selanjutnya merawat bayi dan memberikan injeksi bukan lagi tugas bidan, hanya dilakukan
jika diperlukan.

l. Tahun 1980 :
Bidan menangani 1,1% persalinan dan tahun 1994 : 5,5%

m. Tahun 1988
Angka SC menurun 25% dan menjadi 21% tahun 1995

n. Tahun 1989
Penggunaan forcep menurun 5,5% dan menjadi 3,8% tahun 1994

Hambatan-hambatan yang dirasakan oleh Bidan Amerika saat ini antara lain :
• Ada banyak undang-undang baru, direct entry midwive dianggap ilegal
• Lisensi praktek berbeda antar Negara, tidak ada standar praktek nasional sehingga tidak
ada definisi yang jelas tentang bidan yang telah terdidik dan memiliki standar kompetensi
yang sama
• Sedikit data tentang direct entry midwive dan persalinan oleh bidan
• Kritik tajam dari profesi medis kepada direct entry midwive
• Pendidikan kebidanan biasanya berbentuk praktek lapangan
• Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan selama 4 tahun dan praktek
lapangan selama 2 tahun tapi biaya sangat mahal.
• Kebidanan memiliki sebuah organisasi untuk membentuk standart, menyediakan sertifikat
dan membuat ijin praktek.
• Saat ini, America merupakan Negara yang menyediakan perawatan maternitas termahal di
dunia, tetapi paling buruk dalam hal perawatan antenatal dibandingkan dengan Negara
insdustri lainnya.
Sejarah Perkembangan Pendidikan & Pelayanan Kebidanan di
Kanada

Di Kanada sulit mendapatkan bidan maka tenaga bidan didapat dari luar. Kebidanan
dilakukan oleh perawat (Maternity Nursing) dan tidak mendapat surat ijin praktek. Untuk
waktu yang lama Kanada adalah salah satu dari sembilan negara yang tidak mengakui
kebidanan, dan masih ada beberapa yurisdiksi di Kanada yang mana kebidanan tidak diatur.
Di Kanada, seperti di sebagian besar negara, "bidan" belum banyak digunakan.
Ontario merupakan provinsi pertama di Kanada yang menerbitkan peraturan tentang
kebidanan setelah sejarah panjang tentang kebidanan yang ilegal dan berakibat pada
meningkatnya praktik bidan yang tidak berijin. Seperti selandia baru, wanitalah yang
menginginkan perubahan, mereka bicara tentang pilihan asuhan dan keputusan yang
dibuat.
Model kebidanan yang dipakai di ontario berdasarkan pada definisi ICM tentang Bidan
yaitu seorang tenaga yang mempunyai otonomi dalam lingkup persalinan yang normal.
Bidan mempunyai akses kepada rumah sakit maternitas dan wanita mempunyai pilihan atas
persalinan dirumah atau dirumah sakit.Seperti sebagian besar Amerika Utara, Ontario
historis memiliki tradisi awam bidan yang menghadiri kelahiran dari keluarga, teman dan
tetangga. Tradisi bidan di masyarakat mulai menurun sekitar pergantian zaman sampai
dengan tahun 1950-an, beberapa bidan telah menghilang di Ontario.
Tidak sampai tahun 1970-an bahwa praktek kebidanan mulai muncul lagi di Ontario,
didorong sebagian besar oleh permintaan konsumen. Ini baru asuhan kebidanan
dipengaruhi oleh prinsip-prinsip gerakan melahirkan normal bahwa kehamilan dan kelahiran
normal, acara keluarga yang sehat, dan bahwa wanita hamil itu sendiri harus menjadi
pengambil keputusan utama mengenai perawatan kesehatan yang mereka terima.
Komunitas bidan, bersama-sama dengan perempuan yang mereka layani, mengembangkan
model perawatan berdasarkan prinsip-prinsip pilihan informasi, kontinuitas perawatan,
pilihan tempat lahir, non-otoriter hubungan antara wanita dan pengasuh, waktu yang
dihabiskan dengan perempuan, dan intervensi yang tepat.
Pada bulan Juni 1983, sekelompok kecil bidan, konsumen, penyedia layanan kesehatan dan
pendukung lainnya kebidanan bertemu untuk membahas status bidan di Ontario.
Selanjutnya, Task Force Kebidanan Ontario (MTF-O), sebuah kelompok lobi berbasis
konsumen, didirikan untuk mempromosikan undang-undang dan pengakuan kebidanan.
Sekitar waktu yang sama, asosiasi berlatih bidan (Ontario Asosiasi Bidan) dan perawat-bidan
asosiasi (Ontario Nurse-Midwives Association) bergabung bersama untuk membentuk
Asosiasi Bidan Ontario (AOM). AOM mewakili bidan dari semua latar belakang dan disajikan
visi untuk mengintegrasikan kebidanan ke dalam sistem kesehatan.
Pada tahun 1991, UU Kebidanan No 56 disahkan dan pada tanggal 31 Desember 1993
diproklamasikan. Hal ini sejalan dengan WHO / FIGO / ICM International Definisi Bidan a.
(The USA menyimpang dan diawali kata-kata seperti "perawat"). Tahun 1991, bidan mulai
diakui keberadaannya. membuat provinsi Ontario yang pertama di Kanada untuk mengenali,
mengatur dan mendanai kebidanan sebagai bagian dari sistem perawatan kesehatan.
Dalam konsultasi dengan bidan terlatih, profesi kesehatan lainnya dan konsumen
kebidanan, IRCM mengembangkan kerangka peraturan untuk profesi, menciptakan
kebijakan, Standar praktik, dan kualifikasi masuk untuk berlatih. Dewan juga bekerja sama
dengan pemerintah provinsi dan Ontario Hospital Association pada perubahan untuk
memastikan bahwa bidan bisa menghadiri kelahiran di rumah sakit. Pendidikan Program
Kebidanan Ontario didirikan dan membuka kelas pertama bagi mahasiswa Diploma. Di
Ontario pendidikan bidan selama 3 tahun dan penyesuaian selama 1 tahun untuk
mendapatkan izin praktek bidan
Pada tanggal 31 Desember 1993, RHPA dan UU Kebidanan yang diproklamasikan. "Bidan"
menjadi judul yang dilindungi, dan individu hanya terdaftar dengan CMO menjadi layak
untuk praktik kebidanan di Ontario dan menerima dana. Bidan yang sekarang dikenal
sebagai praktisi otonom dalam sistem perawatan kesehatan, dan rumah sakit Ontario
menjadi bagian dari sejarah kebidanan karena mereka diberikan hak untuk praktek bidan.
1.Hubungan antara Selandia baru dan Kanada dalam mengembangkan profesi kebidanan
1.Selandia baru dan canada sama – sama menerapkan model partnership dalam asuhan
kebidanan. Beberapa aspek didalamnya antara lain :
· hubungan dengan wanita,
· asuhan kebidanan,
· informed choise,
· informed chonsent,
· praktik bidan yang memiliki otonomi dan fokus pada normalitas kehamilan dan
persalinan.
2.Selandia baru dan canada membuat suatu sistem baru dalam mempersiapkan bidan –
bidan untuk registrasi. Keduanya memulai dengan suatu keputusan bahwa bidanlah yang
dibutuhkan dalam perawatan maternitas.
3.Ruang ligkup praktik bidan di kedua negara tersebut tidak keluar dari jalur yang telah
ditetapkan ICM. Yaitu bidan hanya bekerja dalam lingkup persalinan normal, atau
melayanani maternitas primer. Bidan bekerja dan berkonsultasi dengan ahli obstetri bila
terjadi komplikasi pada ibu serta bayi yang memerlukan bantuan dari pelayanan maternitas
sekunder. Bidan di kedua negara tersebut mempunyai akses fasilitas rumah sakit tanpa
harus bekerja di rumah sakit. Mereka bekerja di rumah atau dirumah sakit maternitas.
4.Sebelumnya, di selandia baru ada perawat kebidanan dimana perawat dapat menambah
pendidikannya untuk menjadi seorang bidan, sedangkan di canada tidak ada.
5.Bagaimanapun kedua negara tersebut yakin bahwa untuk mempersiapkan bidan yang
dapat bekerja secara otonom dan dapat memberikan dukungan kepada wanita untuk
mengontrol persalinannya sendiri.
6.Kedua negara tersebut menggunakan dua model pendidikan yaitu pembelajaran teori dan
magang. Pembelajaran teori di kelas difokuskan pada teori dasar, yang akan melahirkan
bidan – bidan yang dapat mengartikulasikan teorinya sendiri dalam praktik, memanfaatkan
penelitian dalam praktik mereka dan berfikir kritis tentang praktik. Dilengkapi dengan
belajar magang, dimana mahasiswa bekerja dengan bimbingan dan pengawasan bidan yang
berpraktik dalam waktu yang cukup lama.

Sejarah Perkembangan dan Pelayanan Kebidanan di Australia


Awal Mula Pendidikan Bidan di Australia
Florence Nightingale adalah pelopor kebidanan dan keperawatan yang dimulai dengan
tradisi dan latihan-latihan pada abad 19. Tahun 1824 kebidanan masih belum dikenal
sebagai bagian dari pendidikan medis di Australia, kebidanan masih didominasi oleh profesi
dokter. Pendidikan bidan pertama kali di Australia dimulai pada tahun 1862. Lulusan itu
dibekali dengan pengetahuan teori dan praktek. Pendidikan diploma kebidanan dimulai
tahun 1893. Dan sejak itu tahun 1899
hanya bidan sekaligus perawat yang telah terlatih yang boleh bekerja di rumah sakit.
Sebagian besar wanita yang melahirkan tidak dirawat dengan selayaknya oleh masyarakat.
Ketidakseimbangan seksual dan moral di Australia telah membuat prostitusi berkembang
dengan cepat. Hal ini menyebabkan banyak wanita hamil diluar nikah dan jarang mereka
dapat memperoleh pelayanan dari bidan atau dokter karena pengaruh sosial mereka atau
pada komunitas yang terbatas, meskipun demikian di Australia bidan tidak bekerja sebagai
perawat, mereka bekerja sebagaimana layaknya seorang bidan. Pendapat bahwa seseorang
bidan harus reflek menjadi perawat dan program pendidikan serta prakteknya banyak
dibuka di beberapa tempat dan umumnya disediakan oleh non bidan.
1. Pendidikan Kebidanan di Australia
Kebidanan di Australia telah mengalami perkembangan yang pesat sejak 10 tahun terakhir.
Dasar pendidikan telah berubah dari tradisional hospital base programme menjadi tertiary
course of studies yang menyesuaikan kebutuhan pelayanan dari masyarakat. Tidak semua
institusi pendidikan kebidanan di Australia telah melaksanakan perubahan ini, beberapa
masih menggunakan program yang berorientasi pada rumah sakit. Kurikulum pendidikan
disusun oleh staf akademik. Pelaksanaan pendidikan bidan di Australia hampir sama dengan
pelaksanaan pendidikan bidan di Indonesia. Belum ada persamaan persepsi mengenai
pengimplementasian kurikulum pada masing-masing institusi, sehingga lulusan bidan
mempunyai kompetensi klinik yang berbeda tengantung pada institusi pendidikannya.Pada
tahun 1913 sebanyak 30% persalinan di tolong oleh bidan. Meskipun ada peningkatan
jumlah dokter yang menangani persalinan antara tahun 1900-1940, tidak ada penurunan
yang berarti pada angka kematian ibu dan bidanlah yang selalu disalahkan akan hal itu.
Kenyataannya, wanita kelas menengah keatas yang ditangani oleh dokter dalam persalinan,
justru mempunyai resiko infeksi yang lebih besar daripada wanita miskin yang ditangani
oleh bidan.
2. Masalah Profesional
Bidan sangat penting di pelayanan kesehatan sejak Perang Dunia II dan menempati jumlah
yang besar di rumah sakit sebagai pusat pelayanan kesehatan. Peningkatan rumah sakit dan
persatuan perawat dan peningkatan ahli kebidanan yang lebih menekankan pada teknologi
menyebabkan mundurnya kebidanan. Tapi, situasi itu berakhir pada saat Amerika Utara
menilai kepemimpinan perawat dan kepemimpinan bidan yang memutuskan bahwa bidan
berhak mendapat penghargaan pertama dan penghargaan kedua diberikan kepada
keperawatan. Penghargaan itu sangat penting untuk peningkatan profesi kebidanan.
Beberapa negara mengkombinasi keperawatan dan kebidanan dalam seorang tenaga
kesehatan, namun hanya sebagian kecil yang menerapkan sistem tersebut dan pelatihan
klinik sekarang semakin baik menuju standar internasional.
3. Pengembangan Profesi Bidan
Pemerintah melihat adanya peningkatan kebidanan dengan pemberian asuhan yang
bermanfaat. Shearman Report (NSWI, 1989) telah menemukan cara awal untuk mengatur
strategi perawatan yang berkesinambungan yaitu dengan memberikan pelayanan kesehatan
pada wanita dan keluarga dengan lebih baik. "Perawatan efektif sangat dibutuhkan pada
kelahiran" CNH dan MRC, 1996 menyimpulkan bahwa perawatan yang berkesinambungan
akan menjadi tujuan perawatan kesehatan ibu.
4. Masalah Regional
Negara tetangga Australia yaitu Papua Nugini, Pulau Solomon memiliki angka kematian yang
sangat tinggi. Rosaline , seorang pemenang piagam Maria Gibran pada ICM di Oslo yang
berada di Universitas Tehnologi Sidney melihat sebuah video yang digunakan untuk melatih
asisten bidan di desa dengan cara ibu berbaring setelah melahirkan kepala dan bahu , dan
melahirkan plasenta dengan menarik tali pusat secara terkendali. Cara ini tidak jauh
berbeda dari pendidikan bidan di Australia. Mahasiswa kebidanan harus menjadi perawat
dahulu sebelum mengikuti pendidikan bidan, sebab di Australia kebidanan masih menjadi
sub spesialis dalam keperawatan (maternal and child health). Didalamnya dipelajari
pendidikan tentang keluarga berencana , kesehatan wanita , perawatan ginokologi ,
perawatan anak kesehatan anak dan keluarga serta kesehatan remaja. Adanya peraturan ini
semakin mempersempit peran dan ruang kerja bidan.Literatur yang tersedia bagi
mahasiswa kebidanan masih kurang. Kurikulum yang ada dirasakan hanya sesuai untuk
mahasiswa pemula atau menengah saja, sehingga kadang-kadang mahasiswa yang telah
terlatih dikebidanan diberikan porsi yang sama seperti pemula atau sebaliknya. Beberapa
tahun setelah Australia mengadakan pelatihan kebidanan , para pendidik membuka
Universitas yang memiliki cara tersendiri untuk menghasilkan tenaga yang berkualitas. Pada
waktu yang sama pemerintah mendukung bidan dengan meperluas peran mereka. Luasnya
pengalaman dapat mengurangi resiko kematian pada persalinan. Satu hal lagi yang perlu
diketahui bahwa persalinan didesa tersebut ibu berbaring didaun pisang yang bersih atau
sprei.Di negara barat terdapat peraturan dimana wanita melahirkan tidak boleh ditemani
keluarganya , tetapi ada beberapa negara yang menganggap peraturan ini tidak efektif dan
mengatakan bahwa ibu bersalin perlu ditemani oleh suami atau anggota keluarganya.
5. Penerapan Penelitian dalam Praktik
Akhir dari masalah bidan di kawasan ini adalah penerapan penelitian kedalam praktik,
misalnya pada video yang digunakan di Papua Nugini yang berisi anjuran kepada bidan
untuk meninggalkan tradisi mereka dan memandang pada fakta-fakta yang ada. Keberadaan
bidan di negara masih dipertanyakan karena adanya pengaruh medikalisasi. Perawat
kebidanan tidak boleh menolong persalinan.Pendidikan kebidanan di Australia setingkat
Universitas, mahasiswanya berasal dari lulusan degree perawat dan 2 tahun bidan. Pada
tahun 2000, di University Of Technology Of Sidney, telah terbentuk S2 .
6. Pendidikan Master Kebidanan di Australia
Pendidikan bidan merupakan wadah dimana calon bidan ditempat yang nantinya akan
diterjunkan ke masyarakat untuk pengabdian. Pendidikan langsung atau setelah menempuh
pendidikan perawat merupakan pola pendidikan bidan yang awalnya diterapkan di seluruh
dunia, karena memang awalnya profesi bidan masih menjadi satu dengan profesi
keperawatan setelah bidan menemukan jati dirinya yang berbeda dengan keperawatan
maka pola pendidikan khusus bidan pun dikembangkan di dunia. Di mulai dari tingkat
pendidikan bidan yang setara dengan diploma sampai pasca sarjana.Setiap negara sangat
berharap bahwa dengan berkembangnya pendidikan bidan sampai jenjang master, maka
profesionalisme dalam menjalankan praktik kebidanan juga meningkat. Hal ini tentu
membuat menurunnya angka kematian ibu dan bayi serta meningkatnya status kesehatan
masyarakat.Australia adalah salah satu negara yang juga menyelenggarakan pendidikan
kebidanan yang bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan melalui pendidikan berjejang dan berkelanjutan sampai ke tingkat
master. Pada umumnya pendidikan di Australia terpengaruh oleh model kolonialisme Inggris
terhadap penerimaan bidan yang di rekrut dari perawat, walaupunpada perkembangan
terakhir model ini perlahan mulai ditinggalkan dan mengarah pada pola pendidikan khusus
bagi bidan.
Agar mendapatkan pengakuan dan registrasi dari pemerintah, seorang bidan harus telah
menyelesaikan pendidikan yang diakui oleh pemerintah tempat bidan berada. Di negara
Australia berlaku juga hal yang sama, bidan yang mendapatkan registrasi harus sudah
mempunyai kualifikasi sebagai perawat umum sebelum menempuh pendidikan bidan ,
walaupun sudah ada beberapa bidan praktik yang terlatih sebelum program ini
dicanangkan. Selama 10 tahun terakhir, pendidikan bidan di beberapa Negara bagian
Australia telah berpindah dari pendidikan di rumah sakit menjadi pendidikan di universitas.
Ada yang berpindah secara keseluruhan, ada yang berpindah sebagian.Program pendidikan
yang ditawarkan di universitas berupa "Graduate Diploma" dan ada pula yang berupa
"Master". Program master biasanya ditempuh dengan kuliah jarak jauh atau e-learning
program, sehingga peserta didik selain dapat bekerja juga dapat mengembangkan jenjang
pendidikannya sampai pada master. Calon peserta didik biasanya harus mempunyai
pengalaman kerja minimal dua tahun sebelum menempuh pendidikan bidan.

Sejarah Perkembangan & Pelayanan Kebidanan di Selandia Baru


Di Selandia Baru telah mempunyai Peraturan mengenai praktisi kebidanan sejak 1904 tetapi
lebih dari 100 tahun yang lalu, lingkup prktik bidan telah berubah secara berarti sebagai
akibat dan meningkatnya hospitalisasi dan medikalisasi dalam persalinan. Dari tenaga yang
bekerja dengan otonomi penuh dalam persalinan normal di awal tahun 1900, secara
perlahan bidan menjadi asisten dokter. Dari bekerja dimasyarakat bidan sebagian besar
mulai bekerja di Rumah sakit area tertentu, seperti klinik atenatal,ruang bersalin, dan ruang
nifas. Kehamilan dan persalinan menjadi terpisah. Dalam hai ini bidan kehilangan
pandangannya bahwa persalinan adalah kejadian normal dalam kehidupan dan peran
mereka sebagai pendamping kejadian normal dalam kehidupan dan peran mereka sebagai
pendamping kejadian tersebut. Selain itu bidan menjadi ahli dalam memberikan intervensi
dan asuhan maternitas yang penuh dengan pengaruh medis.
Di Selandia Baru para wanitalah yang berusaha melawan model asuhan persalinan
tersebut dan menginginkan kembalinya bidan tradisional yaitu seorang yang berada
disamping mereka dalam mellui kehamilan selama 6 minggu setelah kelahiran bayi. Mereka
menginginkan bidan yang percaya pada kemampuannya untuk menolong persaliann tanpa
intervensi medis, dan memberikan dukungan bahwa persalianan adalah proses yang
normal. Wanita-wanita di selandia baru ingin mengembalikan control dalam diri mereka,
dan menenmpatkan diri mereka sebagai pusat kejadian tersebut, bukan obyek dari
medukalisasi.
Pada era 1980-an bidan bekerja sama dengan wanita untuk menegaskan kembali otonomi
bidan dan sama-sama sebagai rekanan. Mereka telah memebawa kebijakan politik yang
diperkuat dengan legalisasi tentang profesionalisasi praktik bidan. Sebagian besar bidan di
selandia baru mulai memilih untuk bekerja secara independen dengan tanggungjawab yang
penuh pada klien dan asuhannya dalam lingkup yang normal. Lebih dari 10 tahun yang lalu
pelayanan maternitas telah berubah secara dramitas. Saat ini 86% wanita mendapat
pelayanan dari bidan dari kehamilan sampai nifas dan asuhan berkelanjutan yang hanya
dapat dilaksanakan pada persalinan dirumah. Sekarang disamping dokter, 63% wanita
memilih bidan sebagai salah satunya perawat maternitas, dan hal ini terus meningkat. Ada
suatu keinginan dari para wanita agar dirinya menjadi pusat dari pelayanan maternitas.
Model kebidanan yang digunakan di Selandia baru adalah partnership antara bidan dan
wanita. Bidan dengan pengetahuan, keterampilan dan pengalamannya serta wanita dengan
pengetahuan tentang kebutuhan dirinya dan keluarganya serta harapan-harapan terhadap
kehamilan dan persalinan. Dasar dari model partnership adalah komunikasi dan negoisasi.

SEJARAH PENDIDIKAN KEBIDANAN DI INGGRIS

Kemajuan ilmu kebidanan di Perancis mempengaruhi orang-orang besar di Inggris (London).


Tokoh-tokoh tersebut antara lain :
1. William Hervey (1500-1700 M)
William Hervey disebut Bapak Kebidanan, beliau menjelaskan tentang sirkulasi darah dan
mencatat tentang perkembangan embrio dan fetus dalam setiap tahap
2. Jhon Charles Weaver (1700-1900 M)
Pertama kali menemukan tes urine pada wanita eklamasi.
3. William Smellie (1697-1763)
· Seorang dokter di London
· Belajar ilmu kebidanan di Perancis dan kembali tahun 1739
· Mengembangkan praktik kebidanan di Inggris
· Mengubah bentuk cunam / forceps dan menulis buku tentang pemasangan cunam
· Melakukan pertolongan persalinan pada presentasi bokong
· Pertama kali menemukan resusitasi pada bayi asfiksia
4. William Hunter (1718-1783)
· Murid Smellie dan melanjutkan usaha gurunya tersebut
Pendidikan kebidanan di Inggris terdiri dari dua bagian, yaitu :
1. Pre-regristation three year programmeldirect entry. Program ini ditujukan bagi mereka
yang belum pernah mengenyam pendidikan keperawatan dasar, dengan lama pendidikan
selama tiga-empat tahun. Program ini sangat diminati oleh banyak wanita muda dan dewasa
karena waktunya pendek serta cukup ekonomis dari segi biaya.
2. Pre-regristation (shortened) 18 months programme. Program ini ditunjukkan bagi
mereka yang pernah mengenyam pendidikan keperawatan dasar, dengan lama pendidikan
18 bulan – 2 tahun.
Setelah tahun 1995, dibentuk pendidikan kebidanan setingkat Universitas (Degree-
Bachelor), yang berasal dari SMU ditambah 3-4 tahun. Lulusan ini bisa melanjutkan ke S2
kebidanan. Sistem yang dianut ialah APEL (Acreditation Of Prior Experiental Learning). Yaitu
untuk akreditasi 5X study day dalam 3 tahun yang terdiri dari sertifikat, critical analisis,
reflection, evaluation, dan find evidence.
Pendidikan kebidanan di Inggris diatur oleh sejumlah undang-undang yaitu Midwives Rules,
The Midwife’s Code of Practice, dan Unitet Kingdom Central Council (UKCC) for Nursing,
Midwifery and Health Visitor.
Di dalam UKCC ditekankan bahwa yang harus dimiliki oleh seorang bidan bukan hanya
pendidikan kebidanan tetapi juga kemampuan menghargai latar belakang wanita (klien)
karena hal tersebut dapat mempengaruhi keadaan Ibu dan bayi. Lebih jelasnya, UKCC
menguraikan keterampilan yang harus dimiliki oleh Bidan, mencakup :
1. Promosi kesehatan
2. Pengkajian fisik
3. Perawatan pasien
4. Tindakan mandiri
5. Melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya
6. Melakukan perawatan yang disarankan oleh dokter
7. Komunikasi dengan pasien
8. Penelitian berkelanjutan
9. Kerjasama dalam tim
10. Bekerja sesuai dengan peraturan yang berlaku
11. Sadar dengan perkembangan masalah-masalah etika
12. Bertanggung jawab atas hasil kerjanya.
Tanggung jawab Bidan, mencakup :
1. Melaksanakan kompetensi profesional
2. Menyimpan semua catatan/ rekam medis
3. Bertanggung jawab terhadap keluarga pasien
4. Bertanggung jawab pada profesi
5. Bertanggung jawab pada masyarakat
Setiap tahun pada bulan maret, Bidan mengajukan surat permohonan untuk bisa berpraktik
di daerah tertentu kepada supervisor sambil memperlihatkan bukti bahwa mereka telah
mengikuti up date pendidikan kebidanan terbaru. Up date pendidikan berbetuk kursus
singkat yang diadakan setiap lima tahun.
Sejak April 1995, semua bidan yang akan memperbarui surat izin praktiknya harus mengikuti
pendidikan berkelanjutan yang disebut PREP (Postregistration Education and Practice).
Materi yang diberikan mencakup :
1. Perkembangan teknologi
2. Perubahan dalam masyarakat, peran pria dan wanita dalam keluarga serta masyarakat
3. Perubahan dalam dunia kerja
4. Perubahan dalam dunia pendidikan
5. Perubahan dalam organisasi sumberdaya serta manajemen perawatan kesehatan
6. Perubahan dalam perilaku kepercayaan dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
Selain pendidikan berkelanjutan, untuk menambah wawasannya, Bidan juga diharapkan
terus membaca jurnal, laporan, penelitian dan berita terbaru mengenai perkembangan
kebidanan yang akan merangsang pola pikir analitisnya.
Organisasi Profesional Kebidanan di Inggris :
1. RCM (Royal Collage of Midwives), merupakan lembaga yan mendukung Bidan dalam
upayanya meningkatkan standar perawatan bagi Ibu, bayi, dan keluarganya. Lembaga ini
merupakan satu-satunya organisasi di Inggris yang berkaitan dengan Bidan. Tujuan dari RCM
adalah untuk meningkatkan seni dan ilmu kebidanan serta meningkatkan standar
profesionalisme. Sekretariatnya berada di London, mereka memiliki anggota sekitar 37.000
orang Bidan dan 200 cabang di pelosok negeri untuk memudahkan akses para anggotanya.
2. ICM (International Confederation of Midwives), merupakan konfederasi Bidan dunia
yang sekretariatnya berada di London. Tujuan dari ICM adalah meningkatkan standart
perawatan bagi wanita, bayi, dan keluarga diseluruh dunia melalui pembangunan,
pendidikan, dan penyediaan Bidan yang profesional. ICM bekerja sama dengan program
Safe Motherhood WHO. ICM mengadakan kongres setiap 3 tahun. Setiap 4 kali dalam
setahun ICM menerbitkan buletin yag memudahkan Bidan mengetahiu perkembangan dan
isu kebidanan diseluruh dunia.
3. European Community Midwives Directive, merupakan aliansi Bidan se-Eropa yang
berfokus pada peningkatan kualitas pelayanan kebidanan.

Perkembangan Pelayanan Kebidanan Abad 16 dan 17


Pada awal abad ke-17, bidan banyak berasal dari Inggris yang keberadaannya merupakan
bantuan dari pihak gereja sehingga penilaian orang lebih ditekankan. Seorang bidan dituntut
memiliki karakter/perilaku yang baik. Bidan tersebut disumpah dan memiliki wewenang
untuk mendengarkan pengakuan dosa dan melakukan pembaktisan. Kewenangan tersebut
menimbulkan kontroversi karena dalam sumpahnya, seorang bidan harus bertanya dan
memaksa ibu untuk mengatakan ayah sang bayi yang sebenarnya. Hal ini tentunya dianggap
sebagian besar orang tidak etis. Selain itu, para bidan di daerah pedesaan seringkali
dianggap sebagai penyihir, khususnya bila bayi yang dilahirkan cacat.
Terbentuknya kebidanan di Inggris di mulai pada abad pertengahan yaitu dimana seorang
bidan yang dianggap dan dikutuk sebagai penyihir oleh masyarakat dan di bakar, hal ini
disebabkan karena bidan dianggap ancaman bagi perawat wanita. Setelah itu pada abad 16
kebebasan bidan berada di bawah pendeta, karena pendetalah yang sangat dihormati dan
ditakuti pada masa ini, pendeta dapat mengerti akan profesi dan keberadaan bidan yang
sebenarnya ingin membantu masyarakat khususnya wanita, sehingga pada masa ini bidan
memiliki sedikit kebebasan. Agar dapat diterima dimasyarakat bidan masih dalam
pengawasan pendeta, hal ini dapat mencegah kejadian yang buruk di masa lalu tidak lagi
terjadi, tentunya hal ini merupakan hal baik dan sangat membantu bidan agar dapat
diterima kembali dimasyarakat.
Abad ke 17 muncul “BIDAN PRIA”, bidan pria disini bukanlah murni seorang bidan, akan
tetapi merupakan seorang praktisi medis spesialisasi kelahiran anak.
Sejarah Perkembangan dan pelayanan kebidanan di Belanda
Pendidikan Kebidanan di Belanda
Pendidikan Kebidanan di Belanda terpisah dari pendidikan keperawatan dan berkembang
menjadi profesi yang berbeda. Di Belanda ada 3 institusi kebidanan dan menerima 66
mahasiswa setiap tahunnya. Hampir tahun 800 calon mahasiswa (95% wanita, 4% pria) yang
mengikuti tes syarat masuk mengikuti pendidikan usia minimum 19 tahun, telah
menamatkan Secondary Education atau yang sederajat dari jurusan kimia dan biologi.
Mahasiswa kbidanan tidak menerima gaji dan tidak membayar biaya pendidikan.

Selama pendidikan di ketiga institusi tersebut menekankan bahwa kehamilan, persalinan,


dan nifas sebagai proses fisiologis. Ini diterapkan dengan menempatkan mahasiswa untuk
praktek di kamar bersalin dimana wanita dengan resiko rendah melahirkan. Persalinan,
walaupun di rumah sakit, seperti di rumah, tidak ada dokter yang siap menolong dan tidak
terdapat Cardiograph. Mahasiswa akan teruju keterampilan kebidanan yang telah
terpelajari.

Bila ada masalah, mahasiswa baru akan berkonsultasi dengan Ahli kebidanan dan seperti di
rumah, wanita di kirim ke ruang bersalin patologi. Mahasiswa diwajibkan mempunyai
pengalaman minimal 40 persalinan selama pendidikan. Ketika mereka lulus ujian akhir akan
menerima ijazah yang didalamnya tercanbtum nilai ujian.

Kebidanan merupakan aplikasi dari ilmu medis. Bidan adalah tenaga profesional yang
mengatur dan monitoring proses fisiologis, berbeda dengan profesi kesehatan lain yang
berfokus pada patologi. Bidan memberi kontribusi dalam proses medis kedokteran (Crebas
1991: 25) Perkembangan pendidikan kebidanan di Belanda adalah sbb :

Tahun 1779 : Didirikan sekolah kebidanan pertama di Maasticht


Tahun 1818 : Pemerintah mengeluarkan panduan untuk legislasi bidan
Tahun 1861 : Didirikan pendidikan kebidanan kedua di Amsterdam , Pada abad 18 ini
masyarakat mengenal bidan sebagai praktisi mandiri Tugas dan tanggung jawab bidan sudah
teridentifikasi dengan jelas dan didukung oleh undang-undang oleh pemerintah.
Tahun 1865 : Pemerintah memberikan kewenangan kepada bidan sebagai praktisi medis
untuk memberikan pendidikan kesehatan dan mendampingi ibu selama proses kelahiran
normal
Tahun 1878 : Pemerintah belanda mengeluarkan keputusan untuk pemberian gelar kepada
yang telah lulus misalnya dr, drg, farmasi, bidan dan asisten parmasi diberikan Dengan gelar
ini seorang bidan diberi kewenangan izin praktek bila sudah melakukan ujian dan dianggap
lulus.
Tahun 1941 : Sistem pembayaran pelayanan kebidanan dengan asuransi medis yang masih
tetap ada sampai dengan sekarang.
Wanita dengan kehamilan dan persalinan yang fisiologis berada dibawah pengawasan
bidan, sedang yang patologis dengan komplikasi berada dibawah pengawasan ahli obstetri .
Bidan atau dokter yang memberikan pelayanan diluar wilayah kerjanya tidak akan
mendapat klaim penggantian biaya asuransi
Siswa bidan diberikan kesempatan yang banyak dalam menolong persalinan dirumah
dibawah bimbingan bidan seniornya.
Pemerintah lebih menganjurkan persalinan dilakukan dirumah dan ada dukungan yang kuat
dalam pendanaan bila melaukan persalinan dirumah. Hampir 1/3 bidan menolong
persalinan dirumah , hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Hingstman
Mayoritas (80%) bidan di netherlands praktik mandiri dan memberikan pelayanan
persalinan di rumah atau di unit kebidanan dengan masa rawat yang singkat (1994),
presentasi persalinan di rumah dilakukan lebih banyak ditolong oleh bidan (Baker et al 1996)
Tahun 1991 : Peninjauan kembali kurikulum oleh suatu komite yang bekerjasama dengan
departemen kesejahteraan, kesehatan dan kebudayaan di Netherland
Melakukan revisi kurikulum kebidanan dengan mengidentifikasi kebutuhan kebidanan yang
harus berdasarkan :
Perubahan area obstetric
Peningkatan penggunaan teknologi dalam persalinan dan kelahiran
Identifikasi kebutuhan untuk menyediakan pelatihan dalam USG
Pemikiran yang berarah pada pendidikan terutama yang berkenaan dengan penilaian
mahasiswa
Kebutuhan bidan dalam mengembangkan kebutuhan riset (Commitee for the revision of the
curiculum of midwifery school in nehterlands 1991.
Profil bidan yang di buat oleh Netherlands terfokus pada 3 komponen yaitu ; ANC, INC dan
PNC, pada tahun 1991 ada penambahan lain yang termasuk pada kategorinya antara lain :
Prosedur obstetric
Pencegahan
Management pada kehamilan / keterampilan berkomunikasi
Melaksanakan praktek
Meningkatkan dan memelihara keterampilan professional
Mengacu pada Commitee for the revision of the curiculum of midwifery school in
nehterlands 1991 menyatakan bahwa keahlian seorang bidan memiliki 5 komponen :
Keahlian formal yang didapat selama pelatihan dari salah satu institusi pendidikan bidan
Memiliki sikap yang tepat untuk seorang bidan yang professional
Keahlian yang profesional yang diperoleh harus selalu dipelihara secara teratur dengan
mengikuti pelatihan.
Mampu dalam memberikan pendidikan kesehatan
Ahli dalam ultrasonic scanning
Sejarah Perkembangan dan pelayanan kebidanan di Afrika
Bidan perawat terdaftar pertama di dunia adalah Suster Louisa Jane Barrett, yang menerima
pelatihan di Kimberley, Afrika Selatan , pada tahun 1891. Hampir tidak ada dokumentasi
mengenai siapa yang merawat kelahiran di Afrika Selatan sebelum dimulainya penjajahan
Belanda pada 1652 . Dari 1652, bidan dapat berfungsi secara independen dan bersertifikat
dan berlisensi. Antara 1948 dan 1991, sistem apartheid dari segregasi rasial di Afrika Selatan
memengaruhi cara pelatihan keperawatan terstruktur dan terorganisir
2. Sejarah perkembangan dan pelayanan kebidanan di Dalam Negeri
Sejarah Perkembangan Pelayanan Kebidanan Indonesia
Sejarah pelayanan kebidanan di Indonesia terjadi secara tidak langsung melalui usaha
mengurangi angka kematian karena cacar. Pencacaran pertama di Indonesia dilakukan
sekitar 1804, setelah Yenner di Inggris menemukan vaksin cacar tahun 1798. Karena tenaga
untuk melakukan pencacaran dirasakan terlalu mahal untuk didatangkan dari negeri
Belanda, maka didirikanlah Sekolah Dokter Jawa tahun 1851.
Saat itu ilmu kebidanan belum merupakan pelajaran. Baru tahun 1889 oleh ilmu Kebidanan
diberikan dengan sukarela. Bila dibandingkan dengan angka kematian akibat cacar, angka
kematian ibu bersalin sebenarnya jauh lebih tinggi. Pemerintah Belanda kurang
memperhatikan tingginya angka kematian ibu karena tidak berpengaruh terhadap kehadiran
Belanda sebagai penjajah.
Bidang pelayanan kebidanan masih memerlukan perhatian. Angka kematian ibu dan
pranatal yang tinggi sebagian besar akibat pertolongan persalinan dukun di seluruh
Indonesia. Dukun beranak memang belum mampu diganti dalam waktu relatif singkat
karena masih mendapat kepercayaan masyarakat. Kematian ibu dan perinatal mempunyai
peluang yang sangat besar untuk dihindari.
Pelayanan kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab praktek profesi
bidan dalam sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan
yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan kaum perempuan khususnya ibu dan anak.
Layanan kebidan oleh bidan meliputi:
1. Layanan kebidanan primer,yakni layanan yang diberikan sepenuhnya atas tanggung
jawab bidan.
2. Layanan kolaborasi,yakni layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim secara
bersama-sama dengan profesi lain dalam rangka pemberian pelayanan kesehatan.
3. Layanan kebidanan rujukan yaitu merupakan pengalihan tanggung jawab layanan oleh
bidan kepada sistem layanan yang lebih tinggi atau yang lebih kompeten ataupun pengambil
alihan tanggung jawab layanan/menerima rujukan dari penolong persalinan lainnya seperti
rujukan.
Pada zaman pemerintahahan Hindia Belanda,angka kematian ibu dan anak sangat
tinggi.Tenaga penolong persalinan adalah dukun bayi yang tidak terlatih secara medis. Pada
tahun 1807 yakni pada zaman pemerintahahan Gubernur Jenderal Hendrik William
Daendels,para dukun bayi dilatih untuk pertolongan persalinan,akan tetapi hal ini tidak
berlanjut karena tidak ada pelatih bidan.
Pada saat itu,pendidikan yang diberikan kepada para dukun bayi cenderung berorientasi
pada kesehatan masyarakat,seperti halnya promosi kesehatan masyarakat,seperti halnya
promosi kesehatan yang diberikan oleh bidan desa pada para dukun bayi, yakni lebih banyak
kecenderungan ilmu kesehatan masyarakat dari pada pelayanan individu mengenai teknik
pelayanan persalinan yang sehat.Tentu saja hal ini akan berbeda bila diberikan pendidikan
itu berorientasi pada individu seperti yang dilakukan oleh bidan rumah sakit yang
memberikan pelayanan poliklinik, antenatal, gangguan kesehatan reproduksi di poliklinik
keluarga berencana, senam hamil, pendidikan perinatal, kamar bersalin, kamar bersalin,
kamar operasi kebidanan, ruang nifas dan ruang perinatal.
Perkembangan pelayanan kebidanan berkembang pesat dari tahun ke tahun,demikian rupa
sehingga sampai pada suatu titik tolak baru, sejak adanya konferensi kependudukan Dunia
di Kairo pada tahun 1994. Pada konferensi itu diputuskan adanya penekanan pada
reproductive health (kesehatan reproduksi), yang oleh karenanya memperluas area garapan
pelayanan bidan.
Area tersebut ialah :
1. Safe motherhood, termasuk bayi baru lahir dan perawatan abortus.
2. Family planning.
3. Penyakit menular seksual termasuk infeksi saluran alat reproduksi.
4. Kesehatan Reproduksi Remaja.
5. Kesehatan Reproduksi pada orang tua.
Dalam hal ini di dalam melaksanakan peran fungsi dan tugasnya, seorang bidan harus
didasarkan pada kemampuan dan kewenangan yang diberikan. Kewenangan tersebut diatur
melalui Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes), yang menyangkut wewenang bidan.
Sedangkan wewenang bidan tersebut selalu mengalami perubahan sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan masyarakat dan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai