Seorang bidan yang bekerja di Puskesmas sedang mendapatkan tugas untuk memberikan
pelayanan di ruang kesehatan ibu dan anak (KIA). Klien Ny. A datang membawa bayinya
yang berumur 1 minggu. Setelah dilakukan pengkajian, bidan melakukan pemeriksaan tali
pusat bayi untuk memastikan tali pusat bayi sudah puput dan tidak ada tanda-tanda infeksi.
Bidan juga melakukan pemeriksaan fisik pada Ny. A dan melakukan pemeriksaan pada
perineum. Pemeriksaan yang dilakukan bidan merupakan bagian dari asuhan
PERTANYAAN :
KASUS :
Seorang bidan bertugas di Desa Teriti Tebo Jambi. Di Desa tersebut terdapat adat istiadat
yang dapat merugikan kesehatan ibu dan anak. Persalinan masih banyak ditolong oleh dukun
bayi, tali pusat dipotong dengan menggunakan sebilah bambu yang dipotong runcing, bayi
harus diberikan ASI Eksklusif, bayi diberikan peniti di baju bayi, bayi harus diberikan ASI
Eksklusif, bayi mulai diberikan MPASI setelah 6 bulan dan bayi usia 7 hari harus di
mandikan ke sungai batang hari dengan bunga 7 rupa.
Sementara ibu nifas hanya diberi makan nasi dan kecap karena menurut kepercayaan
masyarakat makan sayuran dan ikan dapat menimbulkan penyakit.
PERTANYAAN :
Sebutkan mitos bayi yang merugikan pada kasus tersebut?
SOAL 3 :
Seorang klien Ny. M GIP0A0 usia kehamilan 38 minggu datang mengeluh mules-mules sejak
5 jam yang lalu. kemudian bidan melakukan pemeriksaan dalam (VT), hasilnya pembukaan 5
cm, posisi janin tidak normal (sungsang). Bidan menganjurkan klien dan keluarga untuk
dirujuk ke Rumah Sakit, tetapi pihak keluarga menolak dengan alasan tidak mempunyai
biaya. Bidan sudah berusaha menjelaskan kepada klien dan keluarga bahwa tujuan dirujuk
untuk keselamatan ibu dan janin. tetapi klien dan keluarga menolak dirujuk dan
menginginkan bidan yang menolong persalinan. Karena keluarga klien memaksa, akhirnya
bidan mengikuti kemauan klien serta keluarga untuk menolong persalinan di PMB. Proses
persalinan berlangsung sangat lama (3 jam) karena kepala janin macet dijalan lahir. Bayi
dapat dilahirkan tetapi tidak menangis dan meninggal. Keluarga menyalahkan bidan dan hal
ini tersebar di masyarakat bahwa bidanndalam melakukan tindakan sangat lamban dan tidak
sesuai prosedur
PERTANYAAN :
Menurut Anda, konflik moral apa saja yang tergambar dalam kasus diatas ?
SOAL 5 :
Hari/Tanggal : 27/02/2021
Identitas Pasien :
Nama : Ny. W Nama suami : Tn. A
Umur : 25 tahun Umur : 30 tahun
Suku/bangsa : Jawa/indo Suku/bangsa : Jawa/indo
A
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan swasta
Alamat Pemeriksaan
- : Jl. Umum : Keadaan
Cempaka Putih Alamat umum ibu
: Jl. baik, TTV
Cempaka : TD 130/80 mmHg,
Putih
nadi : 80
Tengah x/i, RR : 20 x/i, Suhu : 36ͦCTengah
I, Jakarta , TB: 154 cm, BB : 72 kg, BB ibu
I, Jakarta
B sebelum hamil 65 kg.
- Pemeriksaan Fisik: Kepala : Wajah tidak pucat dan tidak ada oedem,
conjungtiva merah muda dan sklera tidak icterus. Dada : Kolostrum sudah
ada. Palpasi (Leopold) : Leopold I difundus teraba bagian bulat, lunak,
tidak melenting (bokong). Leopold II disebelah kiri perut ibu teraba
bagian panjang, keras seperti papan (punggung) dan disebelah kanan perut
ibu teraba bagian yang terkecil janin (ekstermitas), leopold III dibagian
terendah janin teraba bagian bulat keras tidak melenting (kepala) sudah
masuk PAP. Leopold IV masuk 4/5 bagian. TBJ: (29-11) x 155=2.790
gram. Auskultasi DJJ (+) frekuensi: 138x/menit, teratur puntum
maxsimum satu tempat disebelah kiri bawah pusat perut ibu perut ibu.
Ekstermitas atas dan bawah tungkai kaki tidak bengkak, tidak ada luka
atau memar, tidak ada varises dan reflek patella +/+.
Seorang bidan yang memiliki PMB selalu memberikan pelayanan dengan memperhatikan
sosial budaya klien dalam setiap asuhannya. Saat melakukan pengkajian pada klien yang
akan bersalin bidan B.
PERTANYAAN :