Anda di halaman 1dari 10

FISIOLOGI PLASENTA

A. ANATOMI PLASENTA

B. PEMKEMBANGAN PLASENTA
Villi terdapat diseluruh permukaan blastosis, dengan semakin membesarnya blastosis, desidua
superfisial (desidua kapsularis ) akan tertekan dan kehamilan semakin mengembang kearah
dalam cavum uteri.
Perkembangan desidua kapsularis secara bertahap memangkas sirkulasi yang melaluinya. Hal
ini akan menyebabkan atrofi dan hilangnya viili yang bersangkutan. Permukaan blastosis
menjadi halus dan bagian korion ini disebut Chorion Laeve. Pada sisi yang berlawanan, villi
mengalami pertumbuhan dan pembesaran dan disebut sebagai Chorion Frondusum. Dengan
semakin luasnya ekspansi blastosis, desidua kapsularis menempel dengan desidua vera dan
cavum uteri menjadi obliterasi. Trofoblas primitif chorion frondusum melakukan invasi
desidua. Pada proses ini, kelenjar dan stroma akan rusak dan pembuluh darah maternal yang
kecil akan mengalami dilatasi membentuk sinusoid.  Trofoblas mengembangkan lapisan
seluleryang disebut sitotrofoblas dan lapisan sinsitium yang disebut sinsitiotrofoblas. 
Struktur yang disebut villi chorialis ini terendam dalam darah ibu. Dengan kehamilan yang
semakin lanjut, struktur viili chorialis menjadi semakin komplek dan viili membelah dengan
cepat untuk membentuk percabangan-percabangan dimana cabang vasa umbilkalis
membentuk percabangan yang berhubungan erat dengan permukaan epitel trofoblas.
Sebagian besar cabang villi chorialis yang disebut sebagai villi terminalis mengapung
dengan bebas dalam darah ibu sehingga memungkinkan terjadinya tarnsfer nutrien dan
produk sisa metabolisme. Sejumlah villi melekat pada jaringan maternal dan disebut
sebagai "anchoring villi". 
 

Struktur dan hubungan villi terminalis dapat dipelajari dengan melihat gambar
penampangnya. Dengan semakin lanjutnya kehamilan, hubungan antara vaskularisasi
trofoblas dan maternal menjadi semakin erat. Trofoblas mengalami migrasi kedalam arteri
spiralis maternal yang berasal dari ruang intervillous. Perubahan fisiologi yang berakibat
dilatasi arteri maternal 1/3 bagian dalam miometrium. Perubahan ini berakibat konversi
pasokan darah uteroplasenta kedalam vaskularisasi yang bersifat “low resistance – high flow
vascular bed” yang diperlukan untuk tumbuh kembang janin intra uterin. Kegagalan invasi
trofoblas akan menyebabkan penyakit hipertensi dalam kehamilan (HDK) atau pertumbuhan
janin terhambat (PJT).
 

Dengan semakin lanjutnya kehamilan maka transfer nutrien – sisa metabolisme – hormon dan
CO serta O2 plasenta akan semakin meningkat dimana struktur pemisah antara sirkulasi ibu
dan anak menjadi semakin tipis. Tidak ada hubungan langsung antara kedua jenis sirkulasi
dan “placental barrier” pada akhir kehamilan terletak di microvilli sinsitiotrofoblas yang
memperluas permukaan transfer nutrien dan lain lain. Selanjutnya, sinsitiotrofoblas dan
mesoderm janin akan semakin tipis dan vas dalam villus mengalami dilatasi. 
Plasenta yang sudah terbentuk sempurna berbentuk cakram yang berwarna merah dengan
tebal 2 -3 cm pada daerah insersi talipusat. Berat saat aterm ± 500 gram 
Talipusat berisi dua arteri dan satu vena dan diantaranya terdapat ‘Wharton Jelly’ yang
bertindak sebagai pelindung arteri dan vena sehingga talipusat tidak mudah tertekan atau
terlipat,umumnya berinsersi dibagianparasentral plasenta.

 
FUNGSI PLASENTA 
Fungsi plasenta bagi janin : 
1. Organ respirasi
2. Organ transfer nutrisi dan ekskresi
3. Organ untuk sintesa hormon
Diperkirakan pula memiliki peranan sebagai barier imunologis yang melindungi janin dari
reaksi penolakan oleh sistem imunologi maternal. 
Transportasi bahan melalui plasenta berlangsung melalui :
1. Transportasi pasif : 
 Difusi sederhana (imple diffusion)
 Difusi dengan fasilitas (facilitated diffusion)
2. Transportasi aktif: 
 Reaksi enzymatic
 Pinocytosis
Mekanisme diatas memerlukan energi dan kecepatan metabolisme plasenta sebanding dengan
yang terjadi pada hepar atau ginjal. 

FUNGSI RESPIRASI 
Vaskularisasi yang luas didalam villi dan perjalanan darah ibu dalam ruang intervilus yang
relatif pelan memungkinkan pertukaran oksigen dan CO2 antara darah ibu dan janin
melalui difusi pasif. 
Pertukaran diperkuat dengan saturasi dalam ruang intervilus sebesar 90 – 100% dan
PO2 sebesar 90 – 100 mmHg. Setelah kebutuhan plasenta terpenuhi, eritrosit janin mengambil
oksigen dengan saturasi 70% dan PO 2 30 – 40 mmHg, sudah memadai untuk memenuhi
kebutuhan janin. CO2 melewati plasenta dengan difusi pasif. Ion Hidrogen, bicarbonate dan
asam laktat dapat menembus plasenta melalui difusi sederhana sehingga status
keseimbangan asam-basa antara ibu dan anak sangat berkaitan erat. Oleh karena transfer
berlangsung perlahan, janin dapat melakukan “buffer” pada kejadian penurunan pH, kecuali
bila asidosis maternal diperberat dengan dehidrasi atau ketoasidosis sebagaimana yang terjadi
pada partus lanjut dimana janin dapat mengalami asidosis. Efisiensi pertukaran ini tergantung
pada pasokan darah ibu melalui arteri spiralis dan fungsi plasenta. Bila pasokan darah ibu
terbatas seperti yang terjadi pada penyakit hipertensi dalam kehamilan, penuaan plasenta
sebelum saatnya , kehamilan postmatur, hiperaktivitas uterus atau tekanan talipusat, maka
ketoasidosis pada janin dapat terjadi secara terpisah dari asidosis maternal.
 

TRANSFER NUTRIEN 
Sebagian besar nutrien mengalami transfer dari ibu ke janin melalui metode transfer
aktif yang melibatkan proses enzymatik. Nutrien yang komplek akan dipecah menjadi
komponen sederhana sebelum di transfer dan mengalami rekonstruksi ulang pada villi
chorialis janin. 
Glukosa sebagai sumber energi utama bagi pertumbuhan janin (90%), 10% sisanya diperoleh
dari asam amino. Jumlah glukosa yang mengalami transfer meningkat setelah minggu ke 30.
Sampai akhir kehamilan, kebutuhan glukosa kira-kira 10 gram per kilogram berat janin,
kelebihan glukosa dikonversi menjadi glikogen dan lemak. Glikogen disimpan di hepar dan
lemak ditimbun disekitar jantung, belakang skapula. Pada trimester akhir, terjadi sintesa
lemak 2 gram perhari sehingga pada kehamilan 40 minggu 15% dari berat janin berupa
lemak. Hal ini menyebabkan adanya cadangan energi sebesar 21.000 KJ dan diperlukan
untuk fungsi metabolisme dalam regulasi suhu tubuh janin pada hari-hari pertama setelah
lahir. 
Pada bayi preterm atau dismatur, cadangan energi lebih rendah sehingga akan menimbulkan
permasalahan. 
Lemak dalam bentuk asam lemak bebas sulit untuk di transfer. Lemak yang mengalami
proses transfer di resintesa kedalam bentuk fosfat dan lemak lain dan disimpan dalam
jaringan lemak sampai minggu ke 30. Setelah itu, hepar janin memiliki kemampuan untuk
sintesa lemak dan mengambil alih fungsi metabolisme. 

TRANSFER OBAT 
Transfer obat melalui plasenta tidak berbeda dengan nutrien lain pada umumnya. 
Kecepatan transfer dipengaruhi oleh kelarutan dari molekul ion didalam lemak dan ketebalan
trofoblas. Pada paruh kedua kehamilan, trofoblas menjadi tipis dan area plasenta bertambah
luas sehingga transfer obat dapat berlangsung lebih mudah. 
Obat ilegal (narkotika, cocain dan marihuana) yang dikonsumsi oleh ibu hamil dapat
melewati plasenta dan dapat mengganggu perkembangan janin. Dampak dari hal ini sulit
ditentukan oleh karena selain obat ilegal, pasien biasanya juga adalah perokok atau peminum
alkohol. 
Pertumbuhan janin cenderung terhambat dan mengalami kelainan kongenital tertentu,
Seringkali mengakibatkan terjadinya persalinan preterm dan anak yang dilahirkan dapat
menunjukkan sindroma withdrawal. 
FUNGSI ENDOKRIN PLASENTA 
Sejumlah besar hormon dihasilkan oleh plasenta. Termasuk diantaranya hormon yang analog
dengan hormon hipotalamus dan hipofisis serta hormon steroid. Sejumlah produk juga
dihasilkan oleh plasenta. Beberapa diantaranya adalah glikoprotein seperti
misalnya Pregnancy Associated Protein A B C dan D, Pregnancy Specific
Glycoprotein (SP1) dan Placental Protein 5 (PP5). Peran dari bahan ini dalam kehamilan
masih belum jelas.
Hormon Properti
Human Chorionic Somatotropin (hCS) Serupa dengan Growth Hormon dan
Prolaktin
Human Chorionic Gonadotropin (hCG) Stimulasi steroidogenesis adrenal dan
plasenta. Analog LH
Human Chorionic Gonadotropin (hCT) Analog dengan Thyrotropin
Corticotropin Releasing Hormon (CRH) Seperti pada dewasa
Estrogen Komplek. Stimulasi aliran darah dan
pertumbuhan uterus
Progestogen Implantasi dan relaksasi otot polos
Adrenocorticoid Induksi sistem enzim dan maturasi janin

Sejumlah produk plasenta dan metabolisme janin dapat digunakan untuk skrining penyakit
janin. Pengukuran alfafetoprotein yang dihasilkan oleh hepar,usus dan yolc sac janin dapat
digunakan untuk deteksi sejumlah kelainan anatomi. Bersama dengan penentuan serum hCG
maternal, dapat diperhitungkan terjadinya trisomi.

Anda mungkin juga menyukai