Pernapasan
Janin sebagai manusia yang masih dalam tahap perkembangan dan pertumbuhan tentu membutuhkan
oksigen, nah oksigen yang dihirup oleh ibu akan dialirkan kepada janinnya melalui tali pusar. Lalu organ ini
akan mengedarkan darah yang berisi oksigen dari ibu ke janin melalui proses difusi, kemudian
karbondioksida yang terbentuk akan dibawa melalui tali pusar dan berdifusi ke tubuh ibu dengan bantuan
sistem peredaran darah, sebelum akhirnya dikeluarkan melalui sistem pernapasan ibu.
Nutrisi
Plasenta dapat mengubah glukosa menjadi glikoden “bentuk karbohidrat yang dapat disimpan di hati sebagai
cadangan glukosa”, nutrisi yang didapatkan oleh janin akan berguna untuk pertumbuhan dan pembentukan
jaringan ketika dibutuhkan.
Eksresi “Pembuangan”
Plasenta akan membuang setiap produk limbah yang tidak diperlukan oleh tubuh janin “contohnya urea dan
karbodioksida”.
Produksi Hormon
Plasenta juga berperan dalam memproduksi beberapa hormon antara lain yaitu:
Plasenta “dewasa”
Pertumbuhan plasenta makin lama makin besar dan luas, umumnya mencapai pembentukan lengkap pada
usia kehamilan sekitar 16 minggu. (struktur plasenta dewasa : gambar)
Plasenta “dewasa” / lengkap yang normal :
CATATAN : pada kehamilan multipel / kembar, dapat terjadi variasi jumlah dan ukuran plasenta dan
selaput janin.
Tali Pusat
Mesoderm connecting stalk yang juga memiliki kemampuan angiogenik, kemudian akan berkembang
menjadi pembuluh darah dan connecting stalk tersebut akan menjadi TALI PUSAT.
Pada tahap awal perkembangan, rongga perut masih terlalu kecil untuk usus yang berkembang, sehingga
sebagian usus terdesak ke dalam rongga selom ekstraembrional pada tali pusat. Pada sekitar akhir bulan
ketiga, penonjolan lengkung usus (intestional loop) ini masuk kembali ke dalam rongga abdomen janin yang
telah membesar.
Kandung kuning telur (yolk-sac) dan tangkai kandung kuning telur (ductus vitellinus) yang terletak dalam
rongga korion, yang juga tercakup dalam connecting stalk, juga tertutup bersamaan dengan proses semakin
bersatunya amnion dengan korion. Setelah struktur lengkung usus, kandung kuning telur dan duktus
vitellinus menghilang, tali pusat akhirnya hanya mengandung pembuluh darah umbilikal (2 arteri
umbilikalis dan 1 vena umbilikalis) yang menghubungkan sirkulasi janin dengan plasenta. Pembuluh darah
umbilikal ini diliputi oleh mukopolisakarida yang disebut Wharton’s jelly.
Struktur Dan Bagian Plasenta “Ari-Ari”
Plaenta berbentuk bundaran yang merupakan kumpulan jaringan dengan lebih dari 200 pembuluh darah.
Letak plasenta dalam rahim normalnya pada bagian korpus uterus. Plasenta dikelilingi oleh lapisan amnion,
plasenta ini berisi pembuluh darah lanjutan dari tali pusat, plasenta terdiri dari 3 bagian utama yaitu:
Plasenta atau tembuni adalah suatu organ dalam kandungan pada masa kehamilan. Pertumbuhan dan
perkembangan plasenta penting bagi pertumbuhan dan perkembangan janin.[1] Fungsi plasenta adalah
pertukaran produk-produk metabolisme dan produk gas antara peredaran darah ibu dan janin, serta
produksi hormon.[1][2] [3]
Plasenta manusia memiliki diameter rata-rata 22 cm, berat rata-rata 470 gram, dan rata-rata tebal (pada bagian
tengah plasenta) 2,5 cm.[4] [5] Plasenta mempunyai dua komponen yaitu bagian ibu yang dibentuk oleh desidua
basalis dan bagian janin yang dibentuk oleh korion frondosum.[2]
Fungsi]
Fungsi plasenta adalah pertukaran produk-produk metabolisme dan produk gas antara peredaran darah ibu dan
janin, serta produksi hormon.[1][2][3] Hormon steroid paling penting yang diproduksi plasenta
adalah estrogen dan progesteron yang konsentrasinya meningkat selama kehamilan.[6]
Pengertian Plasenta
Plasenta atau yang biasa disebut dengan ari-ari merupakan organ dalam kandungan yang bisa ditemukan
pada masa kehamilan. Plasenta adallah organ yang berperan sangat penting dalam pertumbuhan serta
perkembangan janin. Fungsi utama dari plasenta ialah guna memberikan nutrisi serta pertukaran produk-
produk metabolisme antara janin dan ibu. Plasenta manusia mempunyai diameter rata-rata 15-22 cm dengan
berat sekitar 470 gram. Tebal pada bagian tengah organ tersebut biasanya sekitar 2,5-5 cm. Pada plasenta
juga ada tali pusar (umbilical cord) yang terbentuk dari pembuluh darah.
Nutrisi
Plasenta bisa mengubah glukosa menjadi glikoden (bentuk karbohidrat yang bisa disimpan di hati sebagai
cadangan glukosa). Nutrisi yang didapatkan oleh janin akan berguna guna pertumbuhan dan pembentukan
jaringan saat dibutuhkan.
Eksresi (Pembuangan)
Plasenta akan membuang setiap produk limbah yang tidak diperlukan oleh tubuh janin (misalnya urea dan
karbodioksida).
Produksi Hormon
Plasenta juga berperan dalam memproduksi beberapa hormon yaitu:
Human Chorionic Gonadotropin (HCG), berfungsi guna mencegah terjadinya menstruasi serta
menjaga kehamilan.
Chorionic Somatomammotropin (Placental lactogen), mempunyai fungsi khusus dalam hubungannya
dengan nutrisi bagi ibu dan janin.
Estrogen, berfungsi guna membantu pembesaran uterus, pembesaran serta perkembangan payudara.
Progesteron, berfungsi guna memberikan nutrisi awal untuk embrio serta mencegah kontraksi uterus
spontan yang bisa menyebabkan keguguran.
Tirotropin korionik serta relaksin, hormon penunjang (hanya memberikan sedikit perubahan atau
dampak) dalam kehamilan.
Vili koriali.
Ruang-ruang Interviler.
Amnion yang melapisi dinding permukaan plasenta Pada bagian bawah lapisan amnion tersebut ada
cabang-cabang pembuluh darah tali pusar.
Tali Pusar
Tali pusar memanjang dari pusat janin ke plasenta bagian permukaan janin. Tali pusar mempunyai panjang
sekitar 50-55 cm, diameter sekitar 1-2,5 cm (sebesar jari). Tali pusar terdiri atas 2 arteri dan 1 vena. Fungsi
utama dari tali pusar ialah guna menghubungkan plasenta dengan bagian tubuh janin sehingga bisa
menyalurkan oksigen, antibodi serta komponen lain yang diperlukan janin.
Tali pusar terdiri dari 2 arteri dan satu vena. Vena umbilicalis akan membawa darah dari ibu ke janin,
sementara arteri umbilicalis membawa darah dari janin ke ibu.
Vena umbilicalis tersebut berfungsi mengalirkan darah yang mengandung oksigen, pun nutrisi dalam bentuk
sederhana, contohnya :
Darah mengalir dari plasenta ke janin melalui vena umbilikalis yang terdapat dalam tali pusat. Jumlah
darah yang mengalir melalui tali pusat sekitar 125 ml/kg/Bb per menit atau sekitar 500 ml per menit.
Melalui vena umbilikalis dan duktus venosus, darah mengalir ke dalam vena cava inferior, bercampur darah
yang kembali dari bagian bawah tubuh, masuk atrium kanan di mana aliran darah dari vena cava
inferior lewat melalui foramen ovale ke atrium kiri, kemudian ke ventrikel kiri melalui arkus aorta, darah
dialirkan ke seluruh tubuh.
Darah yang mengandung karbondioksida dari tubuh bagian atas, memasuki ventrikel kanan melalui vena
cava superior. Kemudian melalui arteri pulmonalis besar meninggalkan ventrikel kanan menuju aorta
melewati ductus arteriosus. Darah ini kembali ke plasenta melaui aorta, arteri iliaka interna dan arteri
umbilikalis untuk mengadakan pertukaran gas selanjutnya.
Foramen ovale dan duktus arteriosus berfungsi sebagai saluran/jalan pintas yang memungkinkan sebagian
besar dari cardiac output yang sudah terkombinasi kembali ke plasenta tanpa melalui paru-paru.