Anda di halaman 1dari 36

1.

Menjelaskan fungsi dan tujuan KB, pemberian


ASI, proses gametogenesis, menstruasi serta
fertilisasi
Fungsi Keluarga Berencana
- Mendapatkan objek-objek tertentu
- Menghindarkan kelahiran yang tidak diinginkan
- Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan
- Mengatur interval diantara kelahiran
- Mengatur waktu saat kelahiran dalam hubungan
dengan umur suami istri.
- Menentukan jumlah anak dalam keluarga.
Tujuan Keluarga Berencana
- Mengatur waktu kehamilan yang sesuai dengan
keiinginan.
- Menjaga kesehatan dan mengurangi angka
kematian ibu dan bayi.
- Mengembangkan kualitas informasi, dan
konseling pelayanan keluarga berencana dan
kesehatan reproduksi.
- Mengembangkan partisipasi dan kesertaan pria
dalam praktek keluarga berancana.
- Mempromosikan penyusuan bayi sebagai usaha
untuk menjarangkan jarak kehamilan.
1. Pemberian ASI, proses gametogenesis,
menstruasi serta fertilisasi
ASI (Air Susu Ibu) 
adalah sumber asupan nutrisi bagi bayi baru lahir,
yang mana sifat ASI (Air Susu Ibu) bersifat eksklusif
sebab pemberiannya berlaku pada bayi berusia 0
bulan sampai 6 bulan. Dalam fase ini harus
diperhatikan dengan benar mengenai pemberian
dan kualitas ASI, supaya tak mengganggu tahap
perkembangan si kecil selama enam bulan pertama
semenjak hari pertama lahir (HPL), mengingat
periode tersebut merusakan masa periode emas
perkembangan anak sampai menginjak usia 2 tahun.
Manfaat ASI Eksklusif Untuk Bayi
Mencegah Terserang Penyakit
ASI eksklusif untuk bayi yang diberikan ibu ternyata
mempunyai peranan penting,yakni meningkatkan ketahanan
tubuh bayi. Karenanya bisa mencegah bayi terserang berbagai
penyakit yang bisa mengancam kesehatan bayi.
Membantu Perkembangan Otak dan Fisik Bayi
Manfaat ASI eksklusif paling penting ialah bisa menunjang
sekaligus membantu proses perkembangan otak dan fisik bayi.
Hal tersebut dikarenakan, di usia 0 sampai 6 bulan seorang bayi
tentu saja sama sekali belum diizinkan mengonsumsi nutrisi
apapun selain ASI. Oleh karenanya, selama enam bulan berturut-
turut, ASI yang diberikan pada sang buah hati tentu saja
memberikan dampak yang besar pada pertumbuhan otak dan
fisik bayi selama ke depannya.
Manfaat ASI Eksklusif Bagi Ibu
Mengatasi rasa trauma
Dapat menghilangkan trauma saat persalinan sekaligus dengan
kehadiran buah hati pertama kalinya bisa menjadi penyemangat
hidup seorang ibu. Pasca melahirkan biasanya ibu rentan
mengalami baby blues syndrome, terlebih lagi hal tersebut
biasanya terjadi pada sang ibu yang belum terbiasa bahkan tidak
bersedia memberikan ASI eksklusifnya untuk bayi mereka.
Namun dengan menyusui, secara perlahan rasa trauma pun akan
hilang sendirinya dan ibu pun akan terbiasa menyusui bayinya.
Mencegah kanker payudara
Selain membuat kondisi kesehatan dan mental ibu menjadi
lebih stabil, ASI eksklusif juga bisa meminimalkan timbulnya
resiko kanker payudara. Sebab salah satu pemicu penyakit
kanker payudara pada ibu menyusui ialah kurangnya pemberian
Asi eksklusif untuk bayi mereka sendiri.
1. Proses gametogenesis, menstruasi serta
fertilisasi
Proses pembentukan sel kelamin
(gametogenesis)
Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah proses pembentuk sel kelamin jantan
atau sel sperma melalui pembelahan meiosis. Proses ini terjadi
dalam testis. Testis tersusun atas jaringan epitel dan jaringan
pengikat. Jaringan epitel terdapat sel spermatogonium (sel
induk sperma) dan sel sertoli (untuk memberi makan sperma).
Jaringan pengikatnya berupa sel-sel leyding (untuk membentu
hormon testosteron).
Spermatogenesis berlangsung mulai usia pubertas sampai akhir
hayat selama keadaan sehat. Proses ini terjadi tiap hari. Dalam
sekali proses satu sel spermatogonium akan menghasikan
empat sperma fungsional, dan akan dikeluarkan melalui uretra
atau disebut sebagai ejakulasi (sekali ejakulasi normal ± 5 mL
atau ± 50 juta sel sperma) yang didahului dengan membesarnya
penis (ereksi)
MEKANISME PEMBENTUKAN GAMET
1. Mekanisme Spermatogenesis

Skema proses spermatogenesis


Struktur sperma
Oogenesis
Oogenesis adalah proses pembentukan gamet betina (ovum)
melalui pembelahan meiosis. Proses ini terjadi di ovarium
(indung telur)
Oogenesis berlangsung secara bertahap.
Pada waktu masih embrio mulai terbentuk oogonium
Pada waktu bayi dilahirkan mulai terjadi oosit primer
Pada waktu mulai masa pubertas sampai menopause (± 13 tahun
sampai ± 45 tahun 50 tahun) berlangsung pembentukan oosit
sekunder sampai menjadi ovum fungsional.
Pembentukan oosit sekunder menjadi ovum berlangsung tiap
bulan dan hanya menghasilkan satu ovum fungsional dan
matang dalam sekali proses yang normal.
Proses pelepasan ovum matang dari ovarium ini yang disebut
dengan ovulasi. Jika ovum dibuahi sperma, maka akan terjadi
kehamilan, tetapi jika tidak terjadi pembuahan, maka ovum
akan mati bersama dinding endometrium yang
disebut menstruasi.
2. Mekanisme Oogenesis
Proses terjadi di bawah pengaruh FSH (Follicle Stimulating Hormone)

Skema Oogenesis
1. Menstruasi serta fertilisasi
Skema siklus menstruasi dan hubungannya
dengan hormon yang berpengaruh
SIKLUS MENSTRUASI
1. Fase Proliferasi
 Dikendalikan oleh hormon estrogen.
 Dimulai pada hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus.
 Setiap bulan setelah haid, hipofisis anterior
mensekresikan FSH (Follicle Stimulating Hormone).
 Selama pertumbuhan folikel menjadi folikel Graaf
terjadi proses pembentukan dan pengeluaran hormon
estrogen.
 Estrogen akan menghambat pengeluaran FSH dan
memacu pengeluaran LH yang dikeluarkan oleh lobus
anterior hipofisis.
 pecahnya folikel Graaf, ovum terlepas dan terlempar
keluar, disebut ovulasi.
2. Fase Sekresi (Fase Progesteron)

 Fase ini terjadi pada hari ke-14 sampai hari ke-28


dari siklus.
 Adanya LH menyebabkan korpus rubrum berubah
menjadi korpus luteum (badan kuning).
 Selama fase sekresi, endometrium terus menebal.
 Perubahan endometrium dipengaruhi oleh hormon
estrogen dan progesteron yang disekresikan oleh
korpus luteum sesudah ovulasi.
 Jika tidak ada kehamilan, korpus luteum
berdegenerasi sehingga progesteron dan estrogen
menurun bahkan sampai hilang.
3. Fase Menstruasi
 Berlangsung selama 4 – 6 hari dalam satu
siklus.
 Endometrium mengalami degenerasi.
 Darah, mukus, dan selsel epitel dikeluarkan
sebagai darah haid dari rongga uterus ke
vagina.
FERTILISASI DAN KEHAMILAN

 Fertilisasi adalah proses penggabungan sperma


dan ovum.
 Setelah ejakulasi ke dalam saluran reproduksi
wanita, sperma akan tetap hidup selama
beberapa hari.
 Ovum akan tetap fertil selama 24 jam setelah
ovulasi.
 Sperma memasuki uterus, kontraksi pada
dinding uterin akan membantu sperma
mendekati ovum.
 Pronukleus jantan akan melebur dengan pronukleus
betina membentuk nukleus zigot yang diploid.
 Zigot akan tumbuh menjadi embrio di dalam uterus
sejak terjadi fertilisasi hingga dilahirkan.
Tahapan terjadinya fertilisasi
1. Perkembangan Embrio di Rahim

 Sel telur yang sudah dibuahi akan mengalami


pembelahan menjadi dua sel, empat sel, delapan
sel, enam belas sel, dan akhirnya akan menjadi
satu kelompok sel baru disebut fase morula.
 Morula membentuk bola berongga disebut
blastosit.
Blastosit berdiferensiasi menjadi 3 bagian:
a. sel-sel terluar disebut tropoblas
b. sel-sel bagian dalam disebut embrioblas
c. rongga berisi cairan disebut blastosol.
Proses perubahan morula menjadi blastosit
disebut blastulasi. Blastosit kemudian turun
ke uterus dan menanamkan diri di
endometrium atau melakukan implantasi.
 Selanjutnya, embrioblas membelah diri menjadi
satu kelompok sel yang sedikit menonjol dan
diberi nama bintik benih.
 Sel-sel lapisan tropoblas mengeluarkan cairan
sehingga antara tropoblas dan bagian bintik
benih terpisah.
 Akan tetapi, antara bintik benih dengan tropoblas
masih berhubungan pada satu tempat yang
dinamakan selom (coelom).
 Stadium/fase ini dinamakan fase blastula.
 Stadium gastrula bintik benih mengalami
pertumbuhan sel dan membagi diri menjadi
beberapa lapisan sel-sel yang berlainan sifatnya.
Lapisanlapisan itu antara lain ektoderma,
endoderma dan mesoderma
 Saat embrio tumbuh, endoderma berkembang
menjadi batas epitelium gastrointestinum, alat
pernapasan, dan sejumlah organ.
 Mesoderma membentuk peritonium, otot, tulang,
dan jaringan ikat lain. Ektoderma membentuk
kulit dan sistem saraf.
2. Pembentukan Membran Embrio
Fase-fase pembentukan membran embrio
3. Pembentukan Plasenta
Fungsi plasenta:
1.Memungkinkan oksigen dan makanan dari
darah ibu berdifusi ke darah janin.
2.Memungkinkan karbon dioksida dan sisa
metabolisme janin berdifusi ke darah ibu.
3.Mencegah mikroorganisme masuk ke tubuh
janin.
4.Menyuplai makanan seperti karbohidrat,
protein, kalsium, dan besi ke tubuh janin.
5.Menghasilkan beberapa hormon yang
dibutuhkan untuk memelihara kehamilan.
Posisi fetus dan plasenta dalam rahim
2. Menganalisis hubungan antara kesehatan
reproduksi, program KB dan kependudukan
Keluarga berencana (KB) merupakan program
skala nasional yang dikelola oleh Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN). Ada banyak manfaat
program keluarga berencana yang dapat
diperoleh dan salah satunya adalah
menghasilkan keluarga yang berkualitas.
BKKBN selaku badan pengelola program
keluarga berencana mendorong masyarakat
untuk memakai alat kontrasepsi guna
mencegah atau menunda kehamilan hingga saat
yang tepat. Beberapa jenis alat
kontrasepsi yang bisa digunakan meliputi
kondom, pil KB, suntik KB, implan, IUD,
vasektomi, dan tubektomi.
Manfaat Program Keluarga Berencana
1. Menjaga kesehatan ibu dan bayi
2. Mendorong kecukupan ASI dan pola asuh
yang baik bagi anak
3. Mencegah kehamilan yang tidak direncanakan
4. Mencegah penyakit menular seksual
5. Menurunkan angka kematian ibu dan bayi
6. Membentuk keluarga yang berkualitas
Bahwa pengetahuan kesehatan reproduksi memiliki peranan
penting bagi peserta didik dalam melakukan persiapan
keikutsertaan program KB dalam kehidupan berkeluarga.
Berdasarkan pengetahuan yang di dapat tersebut,
membentuk persiapan dalam meningkatkan partisipasi
program KB oleh peserta didik. Hubungan antara
pengetahuan dengan pemilihan alat kontrasepsi juga
memiliki hubungan yang bermakna, semakin tinggi
pengetahuan seseorang maka akan semakin banyak
informasi yang diterima mengenai pentingnya program KB
dan alat kontrasepsi.
3. Menganalisis penyebab kelainan/penyakit
yang terjadi pada sistem reproduksi
Penyebab Penyakit Pada Sistem Reproduksi
Wanita
1. Endometriosis
2. Sindrom Polikistik Ovarium
3. Kanker Ginekologi
4. Fibroid Rahim
5.  Vaginitis
6.  Human Immunodeficiency Virus  (HIV)
7. Kista Ovarium
8. Radang Panggul
9. Condiloma Accuminata
10. Penyakit Menular Seksual (PMS)
Penyebab Penyakit pada Sistem
Reproduksi Pria
1. Prostatitis
2. Epididimitis
3. Sifilis
4. Gonorhea ( kencing nanah )
5. Hipogonadisme

Anda mungkin juga menyukai