Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN KESISWAAN DAN

MANAJEMEN KEUANGAN DI SMA

Mursilah
SMA N 2 Bengkulu Selatan Jl. Kolonel Barlian Manna
e-mail: mursilah_sman1@yahoo.co.id

Abstract: The purpose of this study is to describe the student management and financial
management at SMAN 2 South Bengkulu . This research is a qualitative descriptive study.
Subjects were principals, teachers, staff education personnel. Data collection techniques through:
observation, interviews , and documentation . Conclusion The results of the study are : ( 1 ) the
field of management of the school the student has at least three major tasks , namely the admission
of new students , the learning progress of activities , and mentoring and coaching discipline ; ( 2 )
The main components of the financial management of the school include: budgetary procedures ,
financial accounting , learning , warehousing , distribution , investment , and inspection .

Keywords : management , student affairs , finance

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan manajemen kesiswaan dan manajemen
keuangan di SMAN 2 Bengkulu Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif.
Subjek penelitian adalah kepala sekolah, guru, staf tenaga kependidikan. Teknik pengumpulan
data melalui: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kesimpulan hasil penelitian adalah: (1)
bidang manajemen kesiswaan sekolah sedikitnya memiliki tiga tugas utama, yaitu penerimaan
murid baru, kegiatan kemajuan belajar, dan bimbingan dan pembinaan disiplin; (2) komponen
utama manajemen keuangan sekolah meliputi: prosedur anggaran, akutansi keuangan,
pembelajaran, pergudangan, pendistribusian, investasi, dan pemeriksaan.

Kata kunci: manajemen, kesiswaan, keuangan

PENDAHULUAN penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang


Dewasa ini era globalisasi menuntut berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk
kesiapan yang lebih matang dalam segala hal. sampai keluarnya peserta didik tersebut dari satu
Bidang pendidikan merupakan salah satu sekolah.
andalan untuk mempersiapkan sumber daya Sedangkan manajemen keuangan
manusia yang dibutuhkan untuk menghadapi merupakan tindakan pengurusan/ ketatausahaan
tantangan zaman. Persiapan sumber daya keuangan yang meliputi pencatatan, peren-
manusia dalam bidang pendidikan dilakukan canaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan
sejak dari masa pendidikan dasar, menengah, pelaporan Dengan demikian, manajemen
dan tinggi, peran sarana pendidikan sangat keuangan sekolah dapat diartikan sebagai
penting dalam memperlancar pelaksanaan proses rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah
pembelajaran, di satu sisi harapan yang mulai dari perencanaan, pembukuan, pembe-
dibebankan pada dunia pendidikan sangat lanjaan, pengawasan dan pertanggungjawaban
banyak, tetapi di sisi lain dunia pendidikan keuangan sekolah
mempunyai banyak masalah yang menghambat Terkait dengan manajemen kesiswaan dan
dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di keuangan sekolah, penulis tertarik untuk
sekolah. Salah satu masalah yang dihadapi oleh mengkaji pelaksanaan manajemen kesiswaan
sekolah adalah masalah manajemen kesiswaan dan keuangan di SMAN 2 Bengkulu Selatan.
dan keuangan. Adapun rumusan masalah pada penelitian
Manajemen kesiswaan sangat penting agar ini “Bagaimana manajemen kesiswaan di SMAN
siswa dapat dimaksimalkan potensinya dengan 2 Bengkulu Selatan ?. dan Bagaimana manajemen
baik.Manajemen adalah penggunaan sumber keuangan di SMAN 2 Bengkulu Selatan ?
daya secara efektif untuk mencapai sasaran yang Adapun tujuan pada penelitian ini adalah
ingin di capai dalam pendidikan. Dalam konteks mendeskripsikan manajemen kesiswaan di dan
kesiswaan, maka manajemen kesiswaan adalah

430
Mursilah, Manajemen Kesiswaan dan Manajemen Keuangan di Sekolah 431

manajemen keuangan di SMAN 2 Bengkulu proses pengurusan segala hal yang berkaitan
Selatan. dengan siswa di suatu sekolah mulai dari
perencanaan, penerimaan siswa, pembinaan
METODE yang dilakukan selama siswa berada di sekolah,
Penelitian ini merupakan penelitian sampai dengan siswa menyelesaikan pendidikan-
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut nya di sekolah melalui penciptaan suasana
Sugiyono (2001:9-10) bahwa rancangan pembelajaran yang kondusif dan konstruktif
penelitian kualitatif digunakan untuk meneliti terhadap berlangsungnya proses belajar
kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti mengajar atau pembelajaran yang efektif (Frans,
sebagai intrumen kunci, analisis data bersifat 1996:1). Dengan kata lain manajemen kesiswaan
induktif dan hasil penelitian lebih menekankan merupakan keseluruhan proses penyelenggaraan
makna dari pada generalisasi. Penelitian ini lebih usaha kerjasama dalam bidang kesiswaan dalam
menitik beratkan pada studi yang mendalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran di
tentang manajemen kesiswaan dan keuangan di sekolah. Manajemen kesiswaan bukan hanya
SMAN 2 Bengkulu Selatan sesuai dengan berbentuk pencatatan peserta didik, melainkan
kenyataan yang ada dilapangan. mencakup aspek yang lebih luas yang secara
Subyek dalam penelitian ini adalah kepala oprasional dapat membantu upaya pertumbuhan
sekolah, semua guru, staf/tenaga kependidikan dan pengembangan peserta didik melalui proses
yang ada di sekolah tersebut. Sebagaimana pendidikan di sekolah (Mulyasa, 2003:45).
dikemukakan oleh Arikunto (2009: 88) subyek Manajemen kesiswaan SMAN 2 Bengkulu
penelitian adalah: benda, hal atau orang tempat Selatan. bertujuan untuk mengatur berbagai
data untuk variabel penelitian melekat, dan yang kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan
dipermasalahkan. Sedangkan menurut Sugiyono pembelajaran di sekolah dapat berjalan lancar,
(2010:298) subyek dalam penelitian kualitatif tertib, dan teratur dalam rangka mencapai tujuan
bukan dinamakan responden, tetapi sebagai pendidikan di sekolah. Untuk mewujudkan
narasumber, atau partisipan, informan, teman tujuan tersebut, bidang manajemen kesiswaan
dan guru dalam penelitian. SMAN 2 Bengkulu Selatan. sedikitnya memiliki
Teknik pengumpulan data yang digunakan tiga tugas utama yang harus diperhatikan, yaitu
dalam penelitian ini melalui pengamatan penerimaan murid baru, kegiatan kemajuan
(observasi) secara langsung ke sekolah dan belajar, dan bimbingan dan pembinaan disiplin.
melakukan wawancara dengan mengajukan Menurut Frans (1996:1), manajemen kesiswaan
pertanyaan kepada responden, dan dokumentasi bertujuan untuk mengatur kegiatan-kegiatan
untuk kelengkapan informasi. Menurut Sugiyono dalam bidang kesiswaan agar proses pem-
(2010:309) dalam penelitian kualitatif, belajaran yang dilaksanakan di suatu sekolah
pengumpulan data dilakukan pada natural dapat berjalan dengan lancar, tertib dan teratur
setting (kondisi yang alamiah), sumber data sedemikian rupa sehingga apa yang menjadi
primer, dan teknik pengumpulan lebih banyak tujuan utama dari suatu program pembelajaran di
pada observasi berperan serta (participan sekolah dapat tercapai secara optimal.
observation), wawancara mendalam (in depth Keberhasilan, kemajuan, dan prestasi belajar
interview) dan dokumentasi. para siswa memerlukan data yang otentik, dapat
dipercaya, dan memiliki keabsahan. Data ini
HASIL DAN PEMBAHASAN diperlukan untuk mengetahui dan mengontrol
Manajemen Kesiswaan keberhasilan atau prestasi kepala sekolah sebagai
Ungkapan manajemen kesiswaan terdiri manajer pendidikan di sekolahannya. Kemajuan
dari dua kata yaitu manajemen dan kesiswaan, belajar siswa secara periodik harus dilaporkan
yang dimaksud dengan kesiswaan ialah segala kepada orang tua, sebagai masukan untuk
sesuatu yang menyangkut dengan peserta didik berpartisipasi dalam proses pendidikan dan
atau yang lebih populer dengan istilah siswa membimbing anaknya belajar, baik di rumah
(Ary, 1996:9). Manajemen kesiswaan merupa- maupun di sekolah (Mulyasa, 2003:46).
kan salah satu bidang oprasional manajemen Tujuan pendidikan adalah untuk
berbasis sekolah. Manajemen kesiswaan adalah mengembangkan aspek pengetahuan anak, sikap
penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang kepribadian, aspek sosial emosional, dan
berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk ketrampilan-ketrampilan lain. Sekolah bukan
sampai keluarnya peserta didik tersebut dari satu hanya bertanggung jawab memberikan berbagai
sekolah. Manjemen kesiswaan merupakan suatu ilmu pengetahuan, tetapi memberi bimbingan
432 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 3, Juli 2015, hlm. 430-439

dan bantuan terhadap anak-anak yang siswa merupakan proses pendataan dan
bermasalah baik dalam belajar, emosional, pelayanan kepada siswa yang baru masuk
maupun sosial, sehingga dapat tumbuh dan sekolah, setelah mereka memenuhi persyaratan
berkembang secara optimal sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh sekolah tersebut.
potensi masing-masing. Untuk kepentingan Kegiatan selanjutnya di SMAN 2
tersebut diperlukan data yang lengkap tentang Bengkulu Selatan. setelah penerimaan siswa
peserta didik. Untuk itu di SMAN 2 Bengkulu baru adalah pendataan siswa. Data ini sangat
Selatan. dilakukan pencatatan dan ketatalak- diperlukan untuk melaksanakan program
sanaan kesiswaan, dalam bentuk buku induk, bimbingan dan penyuluhan jika siswa menemui
buku klapper, buku laporan keadaan siswa, buku kesulitan dalam belajar, memberi pertimbangan
potensi siswa, buku rapor, daftar kenaikan kelas, terhadap prestasi belajar siswa, memberikan
buku mutasi, dan sebagainya. saran kepada orang tua tentang prestasi belajar
Kepala sekolah memegang peranan siswa, pindah sekolah dan lain sebagainya
penting dalam mengelola sekolah, bertanggung (Depdagri dan P & K, 1996:9). Kegiatan lain
jawab sepenuhnya terhadap berlangsungnya yang harus dilakukan ketika penerimaan siswa
proses pembelajaran di suatu sekolah. Kepala baru yaitu meliputi penetapan daya tampung
sekolah dituntut untuk mampu memberikan ide- sekolah, penetapan syarat-syarat bagi calon
ide cemerlang, memprakarsai pemikiran yang siswa untuk dapat diterima di sekolah yang
baru di lingkungan sekolah dengan melakukan bersangkutan dan pembentukan panitia
perubahan maupun penyesuaian tujuan, sasaran penerimaan siswa baru (Soerjani, 1996:2).
dari suatu program pembelajaran. Kepala Penerimaan siswa baru perlu dikelola
sekolah juga dituntut menjadi inovator. Oleh sedemikian rupa mulai dari perencanaan
karena itulah kualitas kepemimpinan kepala penentuan daya tampung sekolah atau jumlah
sekolah sangat signifikan sebagai kunci siswa baru yang akan diterima, yaitu dengan
keberhasilan bagi proses pembelajaran yang mengurangi daya tampung dengan jumlah anak
berlangsung di suatu sekolah. yang tinggal kelas atau mengulang. Kegiatan
penerimaan siswa baru di SMAN 2 Bengkulu
Tanggung Jawab Kepala Sekolah Selatan. dikelola oleh Panitia Penerimaan Siswa
Menurut Soerjani (1996:2), tanggung Baru (PSB). Dalam kegiatan ini kepala sekolah
jawab kepala sekolah secara garis besar yang membentuk panitia dengan menunjuk beberapa
berhubungan dengan manajemen kesiswaan orang guru untuk bertanggung jawab dalam
adalah memberikan layanan kepada siswa tugas tersebut. Setelah para siswa diterima lalu
dengan cara memenuhi kebutuhan-kebutuhan dilakukan pengelompokan dan orientasi
yang mereka perlukan sesuai dengan tujuan yang sehingga secara fisik, mental dan emosional siap
telah ditetapkan sebelumnya secara efektif dan untuk mengikuti pendidikan di sekolah
efisien. Tanggung jawab kepala SMAN 2 (Mulyasa, 2003:46)
Bengkulu Selatan dalam mengelola bidang Kegiatan selanjutnya yang harus
kesiswaan berkaitan dengan hal-hal berikut. 1. dilakukan oleh kepala SMAN 2 Bengkulu
Kehadiran murid disekolah dan masalah- Selatan. dalam kaitannya dengan manajemen
masalah yang berhubungan dengan itu; 2. kesiswaan adalah pembinaan siswa. Pembinaan
Penerimaan, orientasi, klasifikasi, dan penunjuk- siswa adalah pembinaan layanan kepada siswa
kan murid ke kelas dan program studi; 3. baik didalam maupun di luar jam pelajarannya di
Evaluasi dan pelaporan kemajuan belajar; 4. kelas. Dalam pembinaan siswa dilaksanakan
Program supervisi bagi murid yang mempunyai dengan menciptakan kondisi atau membuat
kelainan, seperti pengajaran, perbaikan, dan siswa sadar akan tugas-tugas belajar mereka.
pengajaran luar biasa; 5. Pengendalian disiplin Dalam hal ini langkah-langkah yang dilakukan
murid; 6. Program bimbingan dan penyuluhan oleh kepala SMAN 2 Bengkulu Selatan. adalah
murid 7. Program kesehatan dan pengamanan; 8. memberikan orientasi kepada siswa baru,
Penyesuaian pribadi, sosial, dan emosional mengatur dan mencatat kehadiran siswa,
Kegiatan yang harus dilakukan oleh kepala mencatat prestasi dan kegiatan yang diraih dan
sekolah dalam manajemen kesiswaan dapat dilakukan oleh siswa dan mengatur disiplin
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu kegiatan siswa selaku peserta didik di sekolah.
penerimaan siswa, pembinaan siswa dan Di samping itu kepala SMAN 2 Bengkulu
pemantapan kegiatan yang harus dilakukan oleh Selatan juga melakukan pemantapan program
siswa melalui program di sekolah. Penerimaan siswa. Hal ini berkaitan dengan selesainya
Mursilah, Manajemen Kesiswaan dan Manajemen Keuangan di Sekolah 433

belajar siwa. Apabila siswa telah selesai dan Adapun hal-hal yang dapat dilakukan
telah menamatkan studinya, lulus semua mata dalam rangka pembinaan kesiswaan meliputi
pelajaran dengan memuaskan, maka siswa pemberian orientasi kepada siswa baru,
berhak mendapatkan surat tanda tamat belajar pengaturan dan pencatatan kehadiran siswa.
dari kepala sekolah. Untuk mencapai dan Kegiatan ini merupakan kegiatan dan tugas yang
melaksanakan tugas-tugas tersebut, seorang sangat esensial dalam pengelolaan kesiswaan,
kepala sekolah selaku pengelola sekolah harus karena kehadiran siswa merupakan syarat untuk
melakukan hal-hal berikut ini yaitu meliputi memperoleh ilmu pengetahuan daan mendapat-
pengelolaan perencanaan kesiswaan, menga- kan pengalaman belajar. Ada beberapa alat yang
dakan pembinaan dan pengembangan kegiatan digunakan untuk mencatat kehadiran siswa
siswa serta mengevaluasi kegiatan ekstra seperti, papan absensi harian siswa per kelas dan
kurikuler (Soerjani, 1996:3). per sekolah, buku absensi harian siswa dan
Tugas dan tanggung jawab kepala SMAN rekapitulasi absensi siswa (Soerjani, 1996:4).
2 Bengkulu Selatan sehubungan dengan Hal yang biasa dilakukan SMAN 2
perencanaan kesiswaan meliputi sensus sekolah, Bengkulu Selatan untuk pembinaan kesiswaan
yaitu berupa pendataan anak-anak usia sekolah ialah mencatat prestasi dan kegiatan siswa
yang diperkirakan akan masuk sekolah. Hal ini berupa daftar siswa di kelas, grafik prestasi
akan mempengaruhi penetapan persyaratan belajar dan daftar kegiatan siswa. Di samping itu
penerimaan siswa baru, disamping sensus juga dilakukan pengaturan disiplin siswa di
sekolah juga penting dilaksanakan untuk sekolah. Disiplin merupakan suatu keadaan
menentukan daya tampung sekolah. Selain dimana sikap, penampilan dan tingkah laku
sensus sekolah, kepala sekolah juga harus siswa sesuai dengan tatanan nilai, norma dan
menentukan jumlah siswa yang akan diterima, ketentuan-ketentuan yang berlaku di sekolah dan
penerimaan siswa, pengelompokan, kenaikan di kelas di mana mereka berada (Soerjani,
kelas, mutasi siswa, kemajuan belajar siswa, 1996:2).
pencatatan siswa dan registrasi serta pelaporan Menurut Wahjosumidjo (1999:204), ada
hasil belajar (Soerjani, 1996:2). beberapa elemen penyelenggaraan pendidikan
Pada bidang pembinaan dan yang harus selalu dibina oleh kepala sekolah,
pengembangan kesiswaan tugas seorang kepala yaitu program pengajaran, sumber daya
sekolah ialah menciptakan kondisi atau membuat manusia, sumber daya yang bersifat fisik dan
siswa sadar akan tugas-tugas belajarnya. hubungan kerja sama antara sekolah dengan
Pembinaan kesiswaan merupakan pemberian masyarakat. Elemen-elemen penyelenggaraan
layanan kepada siswa baik di dalam maupun di pendidikan tersebut harus selalu mendapatkan
luar jaam belajar mereka. Dalam melakukan perhatian dari kepala sekolah demi tercapainya
pembinaan dan pengembangan siswa, kepala tujuan suatu lembaga pendidikan. Di antara
SMAN 2 Bengkulu Selatan senantiasa unsur sumber daya manusia yang harus
memperhatikan hak dan kewajiban siswa, seperti diberdayakan oleh seorang kepala sekolah
hak mendapat perlakuan sesuai dengan bakat, adalah siswa. Kepala sekolah dituntut untuk mau
minat dan kemampuan mereka, hak untuk dan mampu melakukan upaya pengembangan
memperoleh pendidikan agama sesuai dengan pengelolaan sekolah seperti dengan melakukan
agama yang dianutnya, hak untuk mengikuti manajemen kesiswaan. Agar pengelolaan
program pendidikan yang bersangkutan atas kesiswaan berhasil dengan baik, seorang kepala
dasar pendidikan berkelanjutan, baik untuk sekolah harus menyusun serangkaian kegiatan
mengembangkan kemampuan diri maupun untuk yang berhubungan dengan manajemen
memperoleh pengakuan tingkat pendidikan kesiswaan.
tertentu yang telah dibakukan dan sebagainya. Dalam kerangka peningkatan disiplin
Selain hak-hak tersebut, siswa juga memiliki SMAN 2 Bengkulu Selatan, siswa diupayakan
kewajiban untuk ikut menanggung biaya untuk melakukan hal-hal berikut seperti hadir di
penyelenggaraan pendidikan, kecuali siswa yang sekolah 10 menit sebelum pelajaran dimulai,
dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai mengikuti semua kegiatan belajar mengajar
dengan peraturan yang berlaku, menghormati dengan aktif, mengerjakan tugas dengan baik,
tenaga pendidikan dan siswa juga berkewajiban mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang
untuk mematuhi peraturan yang berlaku dipilihnya, memiliki kelengkapan belajar,
(Soerjani, 1996:3). mematuhi tata tertib sekolah, tidak
434 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 3, Juli 2015, hlm. 430-439

meninggalkan sekolah tanpa izin dan lain-lain ekstrakurikuler ini bertujuan untuk memperkaya
yang dapat meningkatkan disiplin siswa. dan memperluas wawasan pengetahuan siswa
Hal lain yang perlu dilakukan kepala mendorong pembinaan nilai dan sikap mereka
sekolah dalam rangka pembinaan kesiswaan demi untuk mengembangkan minat dan bakat
seperti pengaturan tata tertib sekolah karena tata siswa. Siswa dalam hal ini dapat memilih
tertib merupakan salah satu alat yang dapat kegiatan ekstrakurikuler yang mana yang ia
digunakan oleh kepala sekolah untuk melatih minati yang sesuai dengan kecenderungan jiwa
siswa agar dapat mempraktikkan disiplin; mereka. Kegiatan ekstrakurikuler ini
pemberian promosi dan mutasi seperti dengan mengutamakan pada kegiatan kelompok
adanya kenaikan kelas yang merupakan (Djauzak, 1993:12).
perpindahan dari satu kelas ke kelas lainnya Ada beberapa hal yang perlu dan harus
yang lebih tinggi setelah melalui persyaratan diperhatikan dalam melaksanakan kegiatan
tertentu yang telah dibuat dan norma tertentu ekstrakurikuler seperti meningkatkan aspek
juga yang telah ditetapkan oleh sekolah. pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa,
Sementara mutasi merupakan perpindahan siswa mendorong bakat dan minat mereka,
dari satu sekolah ke sekolah lainnya karena menentukan waktu, obyek kekuatan sesuai
alasan tertentu. Mutasi harus dilakukan dengan dengan kondisi lingkungan. Selain itu kegiatan
prosedur tertentu dan mekanisme tertentu pula ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam berbagai
serta harus dicatat pada dua sekolah, sekolah bentuk kegiatan seperti kepramukaan, usaha
asal dan sekolah yang dituju (Djauzak, 1993:12). kesehatan sekolah, patroli keamanan sekolah,
Kegiatan selanjutnya yang juga dapat peringatan hari-hari besar agama dan nasional,
dilakukan dalam rangka pembinaan kesiswaan pengenalan alam sekitarnya, oleh raga dan lain
adalah pengelompokan siswa. Kegiatan penge- sebagainya. Apabila manajemen kesiswaan kita
lompokan siswa merupakan kegiatan yang hadapkan pada konteks sekarang, maka kesiapan
biasanya dilakukan setelah seorang siswa siswa dalam menghadapi tantangan-tantangan
dinyatakan lulus dan boleh mengikuti program kontemporer tentu jauh lebih berat bila
pembelajaran di sekolah tertentu. Kegiatan dibandingkan dengan era yang dihadapi oleh
pengelompokan ini dimaksudkan agar tujan yang siswa pada dasa warsa sebelumnya. Siswa
telah ditetapkan dalam proses pembelajaran dihadapkan pada tantangan global yang meliputi
dapat tercapai secara optimal dengan efektif dan aspek sosial, ekonomi, budaya dan teknologi
efisien. Wujud dari kegiatan pengelompokan ini yang mengitarinya (Djauzak, 1993:12).
ialah pembagian siswa ke dalam kelas-kelas Menurut Suyanto dan Hisyam (2000:55),
maupun kelompok belajar tertentu dengan alasan lingkungan sosial pada masa sekarang sangat
dan pertimbangan tertentu seperti tingkat berbeda dengan lingkungan sosial, ekonomi,
prestasi yang dicapai sebelumnya dan lain budaya dan teknologi pada abad sebelumnya.
sebagainya (Djauzak, 1993:12). Padahal lingkungan yang mengelilingi anak-
Selain pengembangan dan pembinaan anak kita tersebut, akan sangat dominan
siswa yang ditinjau dari segi kokurikuler juga pengaruhnya terhadap pembentukan prilaku,
ada kegiatan ekstra kurikuler. Kegiatan kepribadian maupun moralitas. Dalam kerangka
kokurikuler bertujuan agar siswa lebih pendidikan, kita perlu mengantisipasi berbagai
mendalami dan menghayati bahan yang persoalan yang mungkin dihadapi oleh mereka
dipelajari dalam kegiatan intrakurikuler. dalam. Untuk membahas jalan keluar dari
Kegiatan tersebut dapat dilaksanakan baik secara permasalahan tersebut, maka dalam manajemen
perorangan maupun secara kelompok, dalam kesiswaan perlu adanya usaha untuk
bentuk pekerjaan rumah ataupun tugas-tugas lain meminimalisir gejala-gejala negatif tersebut.
yang menjadi bagian dari kegiatan pembelajaran Hal ini dapat dilakukan dengan mencoba
dengan tatap muka. Sementara itu kegiatan untuk menyiasati perkembangan siswa saat ini
ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang karena siswa merupakan bagian terbesar dari
dilakukan di luar jam pelajaran, baik itu generasi muda yang akan menjadi penerus
dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah perjuangan dan cita-cita bangsa. Untuk
namum masih dalam ruang lingkup tanggung menyiasati perkembangan siswa tersebut,
jawab kepala sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler diperlukan metode dan strategi yang perlu
di SMAN 2 Bengkulu Selatan, diantaranya: dipahami dan diterapkan dalam proses
Pramuka (Wajib), Futsal, Volley, Paskibraka, manajemen pendidikan. Pembinaan kesiswaan
Pencinta Alam, Rohis, dll. Kegiatan mempunyai nilai yang strategis, di samping
Mursilah, Manajemen Kesiswaan dan Manajemen Keuangan di Sekolah 435

sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan pembiayaan pada suatu sekolah merupakan
sumber daya manusia masa depan, sasarannya komponen produksi yang menentukan
adalah anak usia 6-18 tahun, suatu tingkat terlaksananya kegiatan-kegiatan proses belajar
perkembangan usia anak, di mana secara psikis mengajar di sekolah bersama komponen-
dan fisik anak sedang mengalami pertumbuhan, komponen lain. Setiap kegiatan yang dilakukan
suatu periode usia yang ditandai dengan kondisi sekolah memerlukan biaya, baik itu disadari atau
kejiwaan yang tidak stabil, agresifitas yang tidak. Komponen keuangan dan pembiayaan ini
tinggi dan mudah dipengaruhi oleh lingkungan perlu dikelola sebaik-baiknya, agar dana-dana
(Muhibbin, 1996:49). yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal
Guna mengantisipasi kompleksitas untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
permasalah tersebut SMAN 2 Bengkulu Selatan Hal ini penting, terutama dalam rangka
melakukan pembinaan siswa dengan profesional manajemen berbasis sekolah, yang memberikan
yang di dalamnya mengandung berbagai nilai, kewenangan kepada kepala sekolah untuk
seperti peningkatan mutu belajar, perilaku mencari dan memanfaatkan berbagai sumber
kehidupan beragama dan perilaku terpuji, dana sesuai dengan keperluan masing-masing
penanaman rasa cinta tanah air, disiplin dan sekolah, karena pada umumnya dunia
kemandirian, peningkatan daya cipta, daya pendidikan selalu dihadapkan pada masalah
analisis, prakarsa dan daya kreasi, penumbuhan keterbatasan dana, apalagi dalam kondisi krisis
kesadaran akan hidup bermasyarakat, serta (Mulyasa, 2003:47).
kemampuan menyesuaikan diri dengan Sumber keuangan dan pembiayaan SMAN
lingkungan maupun industri sehingga diharap- 2 Bengkulu Selatan berasal dari tiga sumber,
kan anak nantinya akan menjadi sosok yang siap yaitu: 1. Pemerintah, baik pemerintah pusat,
dan tahan banting menghadapi kompleksitas maupun daerah maupun kedua-duanya, yang
tantangan perkembangan zaman yang semakin bersifat umum atau khusus dan diperuntukkan
pesat (Muhibbin, 1996:80). bagi kepentingan pendidikan; 2. Orang tua atau
peserta didik; 3. Masyarakat baik yang mengikat
Manajemen Keuangan maupun yang tidak mengikat.
Manajemen keuangan merupakan salah Berkaitan dengan penerimaan keuangan
satu substansi manajamen sekolah yang akan dari orang tua atau masyarakat ditegaskan dalam
turut menentukan berjalannya kegiatan pendidi- Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
kan di sekolah. Sebagaimana yang terjadi di 2003 bahwa karena keterbatasan kemampuan
substansi manajemen pendidikan pada umum- pemeritah dalam pemenuhan kebutuhan dana
nya, kegiatan manajemen keuangan dilakukan pendidikan, tanggung jawab atas pemenuhan
melalui proses perencanaan, pengorganisasian, kebutuhan dana pendidikan merupakan tanggung
pengarahan, pengkoordinasi-an, dan pengawasan jawab bersama antara pemerintah, masyarakat,
atau pengendalian. Beberapa kegiatan mana- dan orang tua.
jemen keuangan yaitu memperoleh dan Dimensi pengeluaran keuangan SMAN 2
menetapkan sumber-sumber pendanaan, Bengkulu Selatan ditempuh melalui biaya rutin
pemanfaatan dana, pelaporan, pemeriksaan dan dan biaya pembangunan. Biaya rutin adalah
pertanggungjawaban (Mulyasa, 2003:49). biaya yang arus dikeluarkan dari tahun ketahun
Manajemen keuangan merupakan seperti, gaji pegawai (guru dan nonguru), serta
tindakan pengurusan/ketatausahaan keuangan biaya oprasional, biaya pemeliharaan gudang,
yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelak- fasilitas, dan alat-alat pengajaran (barang-barang
sanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan habis pakai). Sementara biaya pembangunan,
Dengan demikian, manajemen keuangan sekolah seperti biaya pembelian atau pengembangan
dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas tanah, pembangunan gedung, perbaikan atau
mengatur keuangan sekolah mulai dari rehab gedung, penambahan furnitur, serta biaya
perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, penga- atau pengeluaran lain untuk barang-barang yang
wasan dan pertanggungjawaban keuangan tidak habis dipakai. Manajemen komponen
sekolah (Depdiknas, 2000:34). keuangan harus dijalankan dengan baik dan teliti
Dalam penyelenggaraan pendidikan, mulai tahap penyusunan anggaran, penggunaan,
keuangan dan pembiayaan merupakan potensi sampai pengawasan dan pertanggungjawaban
yang sangat menentukan dan merupakan bagian sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar
yang tidak terpisahkan dalam kajian manajemen semua dana sekolah benar-benar dimanfaatkan
pendidikan. Komponen keuangan dan secara efektif, efesien, tidak ada kebocoran-
436 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 3, Juli 2015, hlm. 430-439

kebocoran, serta bebas dari penyakit korupsi, Meningkatkan efektivitas dan efisiensi
kolusi, dan nepotisme Mulyasa, 2003:47). penggunaan keuangan sekolah; 2.
Menurut Jones (Mulyasa, 2003:48), Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi
mengemukakan tugas manajemen keuangan keuangan sekolah; 3. Meminimalkan
dapat dibagi menjadi tiga fase, yaitu financial penyalahgunaan anggaran sekolah Untuk
planning, implementation, and evaluation. mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan
Perencanaan finansial yang disebut budgetting kreativitas kepala sekolah dalam menggali
merupakan kegiatan mengkoordinasi semua sumber-sumber dana, menempatkan
sumber daya yang tersedia untuk mencapai bendaharawan yang menguasai dalam
sasaran yang diinginkan secara sistematis tanpa pembukuan dan pertanggung-jawaban keuangan
menyebabkan efek sampinga yang merugikan. serta memanfaatkannya secara benar sesuai
Implementation involues accounting (pelak- peraturan perundangan yang berlaku (Mulyasa,
sanaan anggaran) ialah kegiatan berdasarkan 2003:50).
rencana yang telah dibuat dan kemungkinan
terjadi penyesuaian jika diperlukan. Evaluation Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan
involues merupakan proses evaluasi terhadap Untuk memaksimalkan manajemen
pencapaian sasaran. keuangan SMAN 2 Bengkulu Selatan perlu
Kalau dirinci, komponen utama memperhatikan sejumlah prinsip sesuai Undang-
manajemen keuangan SMAN 2 Bengkulu undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 yang
Selatan meliputi: (1) prosedur anggaran; (2) menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan
prosedur akutansi keuangan; (3) pembelajaran, berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi,
pergudangan, dan prosedur pendistribusian; (4) transparansi, dan akuntabilitas publik.
prosedur investasi, dan (5) prosedur pemerik- Disamping itu prinsip efektivitas juga perlu
saan. Dalam pelaksanaannya, manajemen mendapat penekanan. Berikut ini dibahas
keuangan ini menganut asas pemisahan tugas masing-masing prinsip tersebut, yaitu
antara fungsi otoritator, ordonator dan transparansi, akuntabilitas, efektivitas, dan
bendaharawan. Otorisator adalah pejabat yang efisiensi.
diberi wewenang untuk mengambil tindakan 1. Transparansi
yang mengakibatkan penerimaan dan Transparan berarti adanya keterbukaan.
pengeluarang anggaran. Ordinator adalah peja- Transparan di bidang manajemen berarti
bat yang berwenang melakukan pengujian dan adanya keterbukaan dalam mengelola suatu
memerintahkan pembayaran atas segala tindakan kegiatan. Di lembaga pendidikan, bidang
yang dilakukan berdasarkan otoritasi yang telah manajemen keuangan yang transparan berarti
ditetapkan. Bendaharawan adalah pejabat yang adanya keterbukaan dalam manajemen
berwenang melakukan penerimaan, penyim- keuangan lembaga pendidikan, yaitu
panan dan pengeluaran uang atau surat-surat keterbukaan sumber keuangan dan
berharga lainnya yang dapat dinilai dengan uang jumlahnya, rincian penggunaan, dan
serta diwajibkan membuat perhitungan dan pertanggungjawabannya harus jelas sehingga
ertanggungjawaban (Mulyasa, 2003:49). bisa memudahkan pihak-pihak yang
Kepala SMAN 2 Bengkulu Selatan berkepentingan untuk mengetahuinya.
sebagai manajer berfungsi sebagai otorisator dan Transparansi keuangan sangat diperlukan
dilimpahi fungsi ordonator untuk memerintah- dalam rangka meningkatkan dukungan
kan pembayaran. Namun, Kepala sekolah tidak orangtua, masyarakat dan pemerintah dalam
melakukan fungsi bendaharawan karena penyelenggaraan seluruh program pendidikan
berkewajiban melakukan pengawasan ke dalam. di sekolah. Disamping itu transparansi dapat
Bendaharawan, di samping mempunyai fungsi- menciptakan kepercayaan timbal balik antara
fungsi bendaharawan, juga dilimpahi fungsi pemerintah, masyarakat, orang tua siswa dan
ordonator untuk menguji hak atas pembayaran. warga sekolah melalui penyediaan informasi
Melalui kegiatan manajemen keuangan dan menjamin kemudahan di dalam
maka kebutuhan pendanaan kegiatan sekolah memperoleh informasi yang akurat dan
dapat direncanakan, diupayakan pengadaannya, memadai.
dibukukan secara transparan, dan digunakan Beberapa informasi keuangan yang
untuk membiayai pelaksanaan program sekolah bebas diketahui oleh semua warga sekolah
secara efektif dan efisien. Tujuan manajemen dan orang tua siswa misalnya Rencana
keuangan SMAN 2 Bengkulu Selatan adalah: 1. Anggaran Pendapatan Dan Belanja Sekolah
Mursilah, Manajemen Kesiswaan dan Manajemen Keuangan di Sekolah 437

(RAPBS) bisa ditempel di papan kualitatif outcomes-nya sesuai dengan


pengumuman di ruang guru atau di depan rencana yang telah ditetapkan.
ruang tata usaha sehingga bagi siapa saja 4. Efisiensi
yang membutuhkan informasi itu dapat Efisiensi berkaitan dengan kuantitas
dengan mudah mendapatkannya. Orang tua hasil suatu kegiatan. Efisiensi adalah
siswa bisa mengetahui berapa jumlah uang perbandingan yang terbaik antara masukan
yang diterima sekolah dari orang tua siswa (input) dan keluaran (out put) atau antara
dan digunakan untuk apa saja uang itu. daya dan hasil. Daya yang dimaksud meliputi
Perolehan informasi ini menambah tenaga, pikiran, waktu, biaya. Perbandingan
kepercayaan orang tua siswa terhadap tersebut dapat dilihat dari dua hal:
sekolah. a. Dilihat dari segi penggunaan waktu,
2. Akuntabilitas tenaga dan biaya.
Akuntabilitas adalah kondisi seseorang Kegiatan dapat dikatakan efisien kalau
yang dinilai oleh orang lain karena kualitas penggunaan waktu, tenaga dan biaya
performansinya dalam menyelesaikan tugas yang sekecil-kecilnya dapat mencapai
untuk mencapai tujuan yang menjadi hasil yang ditetapkan. Ragam efisiensi
tanggung jawabnya. Akuntabilitas di dalam dapat dijelaskan melalui hubungan
manajemen keuangan berarti penggunaan antara penggunaan waktu, tenaga, biaya
uang sekolah dapat dipertanggungjawabkan dan hasil yang diharapkan.
sesuai dengan perencanaan yang telah b. Dilihat dari segi hasil
ditetapkan. Berdasarkan perencanaan yang Kegiatan dapat dikatakan efisien kalau
telah ditetapkan dan peraturan yang berlaku dengan penggunaan waktu, tenaga dan
maka pihak sekolah membelanjakan uang biaya tertentu memberikan hasil
secara bertanggung jawab. Pertanggung- sebanyak-banyaknya baik kuantitas
jawaban dapat dilakukan kepada orang tua, maupun kualitasnya.
masyarakat dan pemerintah. Ada tiga pilar
utama yang menjadi prasarat terbangunnya Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
akuntabilitas, yaitu: (1) adanya transparansi Sekolah adalah institusi penyelenggara
para penyelenggara sekolah dengan proses pendidikan dan pembelajaran. Salah
menerima masukan dan mengikutsertakan satunya adalah tingkat satuan pendidikan
berbagai komponen dalam mengelola menengah kejuruan. Untuk dapat mengelola
sekolah; (2) adanya standar kinerja di setiap proses dengan sebaik-baiknya, maka perlu
institusi yang dapat diukur dalam adanya dana. Untuk hal tersebut di SMAN 2
melaksanakan tugas, fungsi dan Bengkulu Selatan ada yang disebut RAPBS atau
wewenangnya; (3) adanya partisipasi untuk Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
saling menciptakan suasana kondusif dalam Sekolah.
menciptakan pelayanan masyarakat dengan Rencana Anggaran Pendapatan dan
prosedur yang mudah, biaya yang murah dan Belanja Sekolah ini merupakan plafon
pelayanan yang cepat. pendanaan yang dibutuhkan dan harus
3. Efektivitas disediakan serta direncanakan asal dana tersebut
Efektif seringkali diartikan sebagai didapatkan. RAPBS inilah yang menjadi dasar
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. pengelolaan managemen sekolah. Segala hal
Garner (2004) mendefinisikan efektivitas yang dilakukan SMAN 2 Bengkulu Selatan
lebih dalam lagi, karena sebenarnya tercantum di dalam RAPBS tersebut, jika tidak,
efektivitas tidak berhenti sampai tujuan maka kegiatan tersebut haruslah diprogramkan
tercapai tetapi sampai pada kualitatif hasil di tahun depannya. Untuk itulah, maka SMAN 2
yang dikaitkan dengan pencapaian visi Bengkulu Selatan menyusun RAPBS sebagai
lembaga. Effectiveness ”characterized by acuan kegiatan yang terkait dengan pendanaan.
qualitative outcomes”. Efektivitas lebih Sebenarnya, dengan adanya RAPBS ini, sekolah
menekankan pada kualitatif outcomes. dapat mengeksplorasi kemampuan dirinya dan
Manajemen keuangan dikatakan memenuhi menyeimbangkan dengan alokasi dana yang ada.
prinsip efektivitas kalau kegiatan yang Rencana Anggaran Pendapatan dan
dilakukan dapat mengatur keuangan untuk Belanja Sekolah atau RAPBS adalah pilar
membiayai aktivitas dalam rangka mencapai managemen sekolah. Dengan RAPBS inilah
tujuan lembaga yang bersangkutan dan semua kegiatan sekolah direncanakan, tidak
438 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 3, Juli 2015, hlm. 430-439

sekadar teknis pelaksanaan tetapi juga non Keterlibatan komite sekolah dalam proses
teknis, dalam hal ini pendanaannya. Dana yang penyusunan RAPBS ini tidak lain sebagai
didapatkan dari pemerintah dan masyarakat serta perwakilan masyarakat. Dengan demikian,
dana bantuan lain yang mungkin didapatkan masyarakat mengetahui secara jelas pendanaan
sekolah, diatur sedemikian rupa sehingga yang ada di sekolah dan tingkat kebutuhan untuk
penggunaannya jelas dan terbuka. Hal ini juga proses pendidikan dan pembelajaran.
untuk membiasakan keterbukaan dalam sistem Diharapkan, setelah mengetahui kondisi
managemen. keuangan sekolah, masyarakat ikut berpartisipasi
Setiap kegiatan yang diselenggarakan dalam pengembangan sekolah, khususnya dalam
sekolah sudah direncanakan dalam RAPBS hal dana.
karena terkait dengan pembiayaan kegiatan Karena sekolah sebagai institusi
tersebut. Kita tidak munafik jika setiap kegiatan penyelenggara pendidikan dan pembelajaran
selalu membutuhkan pembiayaan, baik itu besar yang mendapatkan dukungan masyarakat, maka
maupun kecil. Dan, untuk itulah, maka RAPBS salah satu aspek penting dalam RAPBS adalah
disusun sekolah dan stakeholder terkait. keterbukaan. Setiap poin kegiatan merupakan
Dengan dukungan pendanaan yang sesuai program bersama setiap civitas di sekolah dan
kebutuhannya, kemungkinkan ketercapaian stakeholder sekolah, maka mereka harus
program sangat besar. Tetapi, jika program memahami dan mengerti apa yang terjadi saat
kegiatan tidak didukung pendanaan yang sesuai, perencanaan dan penerapan RAPBS di sekolah.
tentunya program-program tersebut hanyalah SMAN 2 Bengkulu Selatan selalu
isapan jempol semata. Dan, dalam RAPBS itulah berkoordinasi dengan semua elemen terkait dan
setiap kegiatan sekolah direncanakan secara tidak hanya dibebankan kepada kepala sekolah.
utuh, kegiatan dan kebutuhan dananya. Keterlaksanaan program SMAN 2 Bengkulu
Untuk menyusun RAPBS ini, maka perlu Selatan. merupakan tanggungjawab bersama
dikoordinasikan dengan beberapa pihak sehingga semua pihak harus mengeahui secara
sehingga tidak terjadi kesalahpahaman. Seperti pasti kondisi managemen sekolah, khususnya
kita ketahui, RAPBS merupakan acuan kegiatan, ketercapaian program dan kondisi dana yang
sehingga perlu kejelasan pada setiap aspek yang ada.
akan ditangani dalam kegiatan sekolah. Keterbukaan ini sangat penting agar tidak
Proses penyusunan RAPBS SMAN 2 terjadi salah pengertian di antara masing-masing
Bengkulu Selatan dilakukan setelah elemen. Ketika terjadi kemandegan program,
mendapatkan berbagai masukan dari civitas entah karena kesulitan penerapan program atau
sekolah dan stakeholder pendidikan yang kondisi dana yang kurang mencukupi, maka
dirangkum di sekolah. Setiap unsur dari semua segera mengetahuinya dan berusaha
stakeholder diharapkan dapat memberikan untuk segera mengkondisikan hal tersebut.
kontribusi pada penentuan kegiatan yang akan Begitulah pentingnya keterbukaan dalam
dilakukan sekolah. Masukan ini disertai dengan managemen sekolah, khususnya terkait dengan
perhitungan dana yang dibutuhkan. Dengan penerapan RAPBS dalam proses pendidikan dan
demikian, maka ada informasi kebutuhan dana. pembelajaran di sekolah. Segala kesulitan yang
Informasi kebutuhan dana inilah yang mungkin timbul dapat segera diatasi secara
SMAN 2 Bengkulu Selatan butuhkan dari proses bersama-sama. Dan, yang jauh lebih penting
koordinasi personal terkait dengan kegiatan adalah dengan keterbukaan ini, maka tidak ada
sekolah. Selanjutnya, informasi kebutuhan dana saling curiga terhadap managemen yang
ini dimasukkan ke dalam rencana anggaran diberlakukan di sekolah. Keberadaan rencana
pendapatan dan belanja sekolah. anggaran dan belanja sekolah memang
Stakeholder yang dikoordinasikan SMAN sedemikian rupa sehingga mampu menciptakan
2 Bengkulu Selatan adalah meliputi Kepala sebuah kegiatan yang tertata dan teratur. Dan,
Sekolah, Komite Sekolah, dan Guru. ketiga setiap elemen terkait mempunyai sikap
komponen inilah yang sebenarnya pelaksana andarbeni, ikut memiliki sehingga secara aktif
proses pendidikan. Dengan koordinasi yang kut berperan dalam pengkondisian managemen
baik, maka berbagai kegiatan sekolah dapat sehat di sekolah.
diback up alokasi dana secara tepat. Dan, SIMPULAN DAN SARAN
selanjutnya setiap personal dapat mengetahui Simpulan
kondisi keuangan, kebutuhan dan kondisi yang Manajemen kesiswaan SMAN 2 Bengkulu
harus disediakan. Selatan merupakan suatu proses pengurusan
Mursilah, Manajemen Kesiswaan dan Manajemen Keuangan di Sekolah 439

segala hal yang berkaitan dengan siswa. Ia DAFTAR RUJUKAN


merupakan bagian dari tugas dari kepala SMAN
2 Bengkulu Selatan yang secara garis besar Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar
memberikan layanan bagi siswa. Ia menjadi Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi).
sangat urgen karena keberhasilannya akan Jakarta: Bumi Aksara.
menentukan baik buruknya generasi yang akan Ary, Gunawan. 1996. Administrasi Sekolah
memegang tongkat estafet perjuangan bangsa di Administrasi Pendidikan Mikro. Jakarta:
masa yang akan datang. Rineka Cipta. Cet. I
Manajemen keuangan SMAN 2 Bengkulu Depdagri RI dan Departemen P dan K,. 1996.
Selatan tidak lepas dari pembiayaan, karena Pengelolaan Sekolah di Sekolah Dasar.
keduanya merupakan salah satu sumber daya Jakarta: Depdagri RI dan Departemen P
yang secara langsung menunjang efektifitas dan dan K
efisiensi pengelolaan pendidikan. Hal tersebut Djauzak, Ahmad. 1993. Petunjuk Penignkatan
lebih terasa lagi dalam implementasi manajemen Mutu Pendidikan di Sekolah Dasar.
SMAN 2 Bengkulu Selatan, yang menuntut Jakarta: Ditjen Dikdasmen Depdikbud.
kemampuan sekolah untuk merencanakan, Departemen Pendidikan Nasional. 2002.
melaksanakan, dan mengevaluasi serta Manajemen Keuangan, Materi Pelatihan
mempertanggungjawabkan pengelolaan dana Terpadu untuk Kepala Sekolah. Jakarta:
secara transparan kepada masyarakat dan Dirjen Dikdasmen, Direktorat Pendidikan
pemerintahan. Lanjutan Tingkat Pertama.
Mulyasa. 2003. Manajemen Berbasis Sekolah.
Saran Bandung: Remaja Rosdakarya
Berdasarkan hasil penelitian, maka Muhibbin, Syah. 1996. Psikologi Pendidikan
peneliti mengajukan beberapa saran sebagai Suatu Pendekatan Baru. Bandung:
berikut :Pertama, pihak sekolah khususnya tim Remaja Rosdakarya
kesiswaan perlu memelihara dan memperbarui Soerjani. 1996. Manajemen Kesiswaan, Bahan
dokumen tentang data siswa secara priodik Sajian Pelatihan Manajemen Pendidikan
sehingga dapat diandalkan untuk perencanaan bagi Kepala SD Daerah Binaan PEQIP se
kebutuhan selanjutnya. Kedua, pengendalian / Indonesia. Malang.
pengawasan sebaiknya dilakukan dari dalam, Sugiyono. 2001. Metode Penelitian
luar, sebelum pelaksanaan (preventif) dan Administrasi. Bandung: Alfabeta.
sesudah pelaksanaan (represif) dengan tujuan Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
agar hasil pekerjaan diperoleh secara berdaya Pendidikan:Pendekatan Kuantitatif,
guna yaitu hasil yang sesuai dan tepat dengan Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
pengeluaran yang seminimal mungkin dan sesuai Suyanto dan Djihad Hisyam. 2000. Refleksi dan
dengan rencana yang telah ditentukan. Ketiga, Reformasi Pendidikan Islam di Indonesia
pihak dinas / pejabat yang berwenang sebaiknya Memasuki Mileniaum III. Yogyakarta:
melakukan sosialisasi tentang cara-cara Adicita Karya Nusa.
pengelolaan kesiswaan dan keuangan sekolah Wahjosumidjo. 1999. Kepemimpinan Kepala
yang lebih kontinyu. Sekolah; Tinjauan Teoritik dan Praktik.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai