i
BAB I
PENDAHULUAN
kehidupan insan tertentu yang memiliki sifat dan sasarannya manusia itu sendiri.
Manusia merupakan mahluk individu dan mahluk sosial. Sebagai mahluk sosial
manusia tidak dapat terlepas dari individu yang lain. Secara kodrati manusia
sumber daya manusia yang bermutu tinggi, guna memenuhi kebutuhan dan
harus dimaknai sebagai upaya untuk membantu manusia mencapai realitas diri
1
Syaiful Bahari Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2000), hal. 53.
2
Moh. Shofan, Pendidikan Berparadikma Profetik, (Yogyakarta: IRCiSoD, 2004), hal. 17.
1
Keberhasilan, kemajuan, dan prestasi belajar para siswa memerlukan data
yang autentik, dapat dipercaya, dan memiliki keabsahan. Keberhasilan siswa ini
secara periodik harus dilaporkan kepada orang tua, sebagai masukan untuk
disekolah tersebut.4
adminstrasi, agar berjalan sesuai dengan pola dan rencana yang dibuat bersama. 5
Manajemen tidak akan berhasil apabila yang menjalankan tersebut hanya kepala
sekolah tanpa didukung oleh aparatur sekolah yang ada di bawahnya. Wakil
kepala sekolah sebagai bagian dari struktur organisasi sekolah yang sehat dan
singnifikan dan sangat mendasar mulai dari penerimaan siswa baru, pembinaan
siswa, atau pengembangan diri sampai dengan proses kelulusan siswa. Sebab
3
E Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2002),
hal. 47.
4
B. Suryosubroto, Manajemen Pendidikdikan di Sekolah, Edisi Revisi, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2004), hal. 74.
5
Burhanudin, Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan (Jakarta:
Bumi Aksara, 1994), hal. 15.
6
Syaiful Sagala, Manajemen Strategi Dalam peningkatan Mutu Pendidikan, (Bandung:
Alfabeta, 2007), hal. 94.
manajemen siswa atau kesiswaan merupakan salah satu subtansi manajemen
layanan pendidikan, baik dalam latar institusi persekolahan maupun yang berada
Fungsi dan tujuan akhir pembinaan kesiswaan secara umum sama dengan
undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II, Pasal
7
Sri Minarti, Manajemen Sekolah , cet 1, (AR-Ruzz Media, 2011), hal. 155.
8
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
optimal. Dengan demikian, dalam pembinaan kesiswaan program dan kegiatan
yang langsung melibatkan siswa (siswa) sebagai sasarannya. Sasaran akhir dari
kreativitas siswa
kegiatan ataun usaha sekolah untuk mencapai tujuan sekolah. Ada 8 standar
perkembangan siswa ialah Standar Isi mencakup lingkup materi minimal dan
jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi memuat kerangka dasar dan
yang cukup berkembangnya siswa, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis siswa. Selain itu, dalam proses pembelajaran
proses pembelajaran yang efektif dan efisien. standar saran dan prasarana yang
ingin dicapai oleh sekolah. Kesiapan input sangat diperlukan agar proses dapat
berlangsung dengan baik. Oleh karena itu, tinggi rendahnya kualitas input dapat
penerimaan siswa baru selalu diadakan setiap awal tahun ajaran baru. Karena
penerimaan siswa baru merupakan salah satu kegiatan pertama yang dilakukan.
kemampuan calon siswa baru, apakah dapat diterima atau tidak. Setelah
akademik dan non akademik bagus dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
bagus dan sesuai dengan tujuan awal sekolah. Manajemen kesiswa itu bukanlah
dalam bentuk pencatatan siswa saja, melainkan meliputi aspek yang lebih luas
yang secara operasional dapat
digunakan untuk membantu kelancaran upaya pertumbuhan dan perkembangan
menjadi pribadi yang utuh. Maka untuk dapat mewujudkan manusia seutuhnya
Oleh karena itu input dan output pendidikan bisa dijadikan sebagai salah satu
siswa yang ada, di pantau langsung oleh wakil kepala sekolah kesiswaan karena
lancar, tertib, dan teratur sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian
4 Bengkulu Selatan”.
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
Bengkulu Selatan?
Bengkulu Selatan?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
D. Kegunaan Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat Praktis
E. Telaah Pustaka
mutu pendidikan di SMA Muhamadiyah Bantul. Hasil dari penelitian ini ialah
antara yang lulus dengan yang belum lulus sehingga SMA Muhamadiyah
Bantul memberi kesempatan kepada siswa yang belum lulus untuk mengikuti
ujian paket B dengan pembinaan intensif selama tiga bulan hasilnya cukup
memuaskan siswa yang mengikuti ujian paket B lulus semua. Sedangkan usaha-
usaha SMA Muhamadiyah Bantul adalah menerapkan program-program
11
Abdurrahman, “Manajemen Kesiswaan Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan di
SMA Muhamadiyah Bantul”, Skripsi, Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Tarbiyah UIN Sunan
Kalijaga, 2008.
Meningkatkan Mutu Pendidikan di MIN Tempel Ngaglik Seleman Yogyakarta
kesiswaan di MIN Tempel sudah baik. Hasil tersebut bisa dilihat pada
penerimaan siswa baru (PSB) yaitu pada pembentukan panitia panitia PSB dan
seleksi calon siswa baru, kgiatan pembinaan siswa, program bimbingan dam
12
Inni Durrotun Nafi’ah,” Manajemen Kesiswaan Dalam Upaya Meningkatkan Mutu
Pendidikan di MIN Temple Ngaglik Seleman Yogyakarta, Skripsi, Jurusan Kependidikan Islam
Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga,, 2009.
10
penempatan dan pemberhentian personalia dalam upaya meningkatkan mutu
Penelitian yang dilakukan penulis dalam skripsi ini tidak jauh berbeda
manajemen kesiswaan mulai dari pendaftaran siswa baru (input), kegiatan siswa
(proses), hingga output yang dihasilkan serta berbagai upaya yang dilakukan
kesiswaan dalam rangka meningkatkan kualitas input dan output di SMA Negeri
4 Bengkulu Selatan.
F. Landasan Teori
1. Manajemen
a. Pengertian Manajemen
Kata manajemen berasal dari bahasa latin, yaitu dari asal kata
monus yang berarti tangan dan agere yang berarti melakukan. Menurut
13
Ipa Sapuroh,” Manajemen Personalia Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di
Madrasah Diniyah As-Syarifiyah Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi, Skripsi, Jurusan
Kependidikan Islam Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga,, 2001.
14
Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi S1, Program Kependidikan Islam Jurusan
Kependidikan Islam Faklutas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2009.
11
things done through people). 15 Manajemen adalah menjalankan fungsi
lain atau melalui orang lain dalam upaya mencapai tujuan organisasi
efektif.18
15
Husain usman, Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, ( Jakarta: Bumi Aksara,
2006), hal. 3.
16
Syaiful Sagala, Manajemen Strategi dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, (Bandung:
Alfabeta, 2007), hal. 52.
17
Tim Administrasi Pendidikan Universitas Indonesia , Manajemen Pendidikan, (Bandung:
Alfabeta, 2009), hal. 87.
18
Zulkifli Amsyah, Manajemen Sistem Informasi, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001),
hal. 1.
pemotivasian, komunikasi dan pengambilan keputusan yang dilakukan
kegiatan yang menunjuk kepada usaha kerjasama antara dua orang atau
b. Fungsi Manajemen
sebagai berikut:
19
Tim Dosen Adminstrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen
Pendidikan, hal. 204.
20
Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetitif,
(Yogyakarta: Gajah Mada Universty Press, 1998), hal. 39.
1) Merencanakan
2) Mengorganisasikan
3) Kepemimpinan
4) Mengendalikan
c. Dasar-Dasar Manajemen
dicapai.
22
Yusuf Taslimah, Manajemen Perpustakaan Umum, (Jakarta : Universitas Terbuka, 1996),
hlm. 32.
3. Manajemen siswa, meliputi perencanaan, pengorganisasian,
penghapusan barang.
2. Siswa
Secara etimologi, siswa adalah siapa saja yang terdaftar sebagai objek didik
23
JS. Badudu dan Sutan M. Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pustaka SInar
Harapan, 1994), hal. 1338
24
Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa, (Jakarta:Rajawali, 1986), hal. 11.
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada
Dalam dunia pendidikan, siswa juga sering disebut dengan siswa atau
anak didik. Siswa adalah mereka yang sedang mengikuti program pendidikan
pada suatu sekolah atau jenjang pendidikan tertentu. 26 Anak didik adalah
setiap orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang
3. Manajemen Kesiswaan
lulusan yang dikehendaki oleh tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, dapat
proses pengurusan segala hal yang berkaitan dengan siswa di suatu sekolah
25
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
26
Ali Imron, Manajemen Siswa Berbasis Sekolah, (Jakarta:Bumi Aksara, 2011), hal 6.
27
Syaiful Bahari Djamarah, Guru dan Anak Dididk dalam Interaktif Edukatif, (Jakarta: PT.
Rineke Cipta, 2000), hal. 53.
28
Ibrahim Bafadal, Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar, (Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2003), hal. 9.
mulai dari perencanaan, penerimaan, pembinaan selama siswa berada di
dengan siswa mulai dari awal masuk (bahkan, sebelum masuk) hingga akhir
bahwa tujuan pendidikan itu harus mengacu kepada tiga aspek dominan yaitu
proses berfikir (kognitif), proses nilai dan sikap (afektif) serta proses
ketrampilan (psikomotorik).31
antara lain kondisi yang amat berbeda antara siswa yang satu dengan siswa
yang lain, norma yang berbeda karena pengaruh perkembangan zaman dan
29
Soetjipta Dan Raflis Kosasi, Profesi Guru, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004), hal. 165.
30
Mujamil Qomar, Manajemen Lembaga Pendidikan Islam, ( Malang: Gelora Aksara
Pertama, 2007), hal. 141.
31
Anas Sujono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 1996)
hal. 49.
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis siswa.32
tersebut (sekolah) dapat berjalan lancar, tertib dan teratu sehingga dapat
secara keseluruhan.33
lainnya. Agar tujuan dan fungsi manajemen kesiswaan dapat tercapai, ada
dilaksanakan.
32
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar
Nasional Pendidikan
33
Tim Dosen Adminstrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen
Pendidikan. hal. 206.
20
b. Manajemen kesiswaan dipandang sebagai bagian keseluruhan manajemen
sekolah. Oleh karena itu ia harus mempunyai tujuan yang sama dan atau
telah dilakukan oleh kepala sekolah sebelum tahun ajaran berakhir. Panitia
penerimaan baru bersifat tidak tetap, jadi akan dibubarkan jika tugasnya
telah selesai.
Sekolah yang anggotanya terdiri dari guru-guru, staf Tata Usaha (bukan
SD)34. Kepala sekolah dapat berfungsi sebagai ketua panitia atau tidak,
34
Suharsimi Arikunto & Lia Yuliani, Manajemen Pendidikan (Yogyakarta: Aditya Media,
2008) hal. 58.
melakukan pembinaan dan pengembangan terhadap siswa. Pembinaan dan
sering di gunakan adalah naik kelas dan tidak naik kelas bagi siswa yang
belum mencapai tingkat akhir serta lulus dan tidak lulus bagi siswa di
lembaga tersebut.
lembaga pendidikan dan berhasil lulus dalam ujian akhir, maka siswa
keterangan tersebut sering disebut Ijazah atau Surat Tanda Tamat Belajar
(STTB).
antara para alumni dan sekolah tetap terjalin. Dari hubungan sekolah dan
1) Buku induk
2) Klapper
3) Daftar absen
4) Daftar pribadi
mengirimkannya ke sekolah.35
sekolah dapat berjalan dengan lancar, tertib dan teratur sehingga tujuan
35
Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa, hal. 12.
diperhatiakan, yaitu penerimaan siswa baru, kegiatan belajar, serta
dan lain sebagainya. Kualitas adalah mutu, taraf atau derajat sesuatu, baik
suatu standar yang harus dicapai oleh seseorang atau sekelompok atau
sadar dari sekolah untuk melakukan perubahan dari yang rendah menuju yang
Input pendidikan adalah segala sesuatu yang harus ada dan tersedia
36
Syaiful Sagala, Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan (Bandung:
Alfabeta,2007), hal. 170.
harapan-harapan sebagai alat dan pemandu bagi berlangsungnya proses.
Dalam hal ini penulis lebih memfokuskan input pendidikan mengenai siswa
itu sendiri adalah prestasi sekolah yang dihasilkan dari proses atau perilaku
sekolah. Yang lebih difokuskan output ini ialah keberhasilan siswa atau hasil
dari pembinaan sekolah kepada siswa, sehingga siswa tersebut sesuai dengan
baik itu input dan output sarana prasarana, input dan output tenaga
kependidikan serta input dan otput siswa. Yang penulis maksudkan adalah
input dan output mengenai siswa, dari masih menjadi calon siswa sampai
siswa tersebut tamat atau lulus dari sekolah SMA Negeri 4 Bengkulu Selatan
Magelang.
Kualitas input dan output pendidikan memiliki arti bahwa calon siswa
Karena itu input pendidikan merupakan sebuah awal dari pembinaan siswa,
Hasil
yang dicapai tidak langsung dapat diperoleh. Untuk memperoleh hasil yang
staf, guru dan pegawai bahkan pihak luar, maka kepala sekolah atau wakil
sekolah hanya akan terjadi secara efektif apabila dikelola melalui manajemen
yang tepat.
kualitas input dan output pendidikan dalam penelitian ini adalah usaha-usaha
yang dilakukan secara sadar dan terus menerus untuk mencapai kualitas input
dan output yang diharapkan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
merupakan penelitian yang yang memaparkan apa yang terdapat atau terjadi
dalam sebuah kancah, lapangan, atau wilayah tertentu. Data yang terkumpul
Sesuai dengan penelitian ini yang menjadi info kunci adalah wakil
kepala sekolah urusan kesiswaan dan kepala sekolah karena waka kesiswaan
yang mengetahui tentang siswa yang ada di SMA Negeri 4 Bengkulu Selatan
37
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, Cet.4, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2010), hal. 3.
Cara pengambilan sampelnya adalah dengan menggunakan teknik
a. Observasi
Selain itu penulis juga mencatat hal-hal yang didapat dari observasi
tersebut.
b. Wawancara
pertanyaan itu).39
38
S. Margono, Metode Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hal. 158.
39
Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2002), hal. 135.
wawancara terbuka dan bebas terpimpin. Wawancara terbuka artinya
untuk memperoleh data dari waka kesiswaan, kepala sekolah dan guru
Tabel 1.1
Pelaksanaan Wawancara di SMA Negeri 4 Bengkulu Selatan
Magelang
No Tanggal Interview
1 14-01 – 2013 Wakil kepala sekolah urusan kesiswaan
2 15- 01- 2013 Guru bimbingan dan konseling
3 19 -01- 2013 Kepala sekolah
c. Dokumentasi
40
Ibid.
41
Dudung Abdurrahman, Pengantar Metode Penelitian, (Yogyakarta: Kurnia Kalam Sentosa,
2003) hal. 63.
42
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, hal. 320.
penguraian dan penjelasan apa yang telah lalu melalui sumber-sumber
waktu.
a. Triangulasi Sumber
sumber.
b. Triangulasi waktu
masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih
43
. Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM, 1982), hal.
158.
atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji mengasilkan data yang berbeda,
datanya.44
umum.45 Analisis data ini digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh
langkah berikut:
a. Reduksi Data
44
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitati, hal.374.
45
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, hal. 42.
akhir penelitian. Antisipasi akan adanya reduksi data sudah tampak waktu
b. Penyajian Data
padu dan mudah diraih. Dengan demikian peneliti dapat melihat apa yang
c. Penarikan Kesimpulan
masalah yang telah ditetapkan oleh penulis. Dari hasil pengolahan dan
penganalisisan data ini kemudian diberikan interpretasi yang akhirnya
H. Sistematika Pembahasan
skripsi ini terbagi atas empat bagian, yaitu terdiri dari pendahuluan, gambaran
rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, telaah pustaka, landasan teori,
geografis, sejarah berdirinya, visi dan misi, struktur organisasi, staf pengajar,
Bab III merupakan bagian inti, pada Bab ini akan membahas tentang
penelitian. Pada skripsi ini dicantumkan daftar pustaka yaitu referensi yang
A. Kesimpulan
b. Pembinaan siswa
mutasi siswa.
antara lain ialah pencatatan buku induk, buku klaper, daftar presensi dan
daftar nilai. Hasil dari kegiatan siswa SMA Negeri 4 Bengkulu Selatan
Selatan Magelang.
Ujian Nasional, maka siswa yang lulus tersebut di beri Surat Tanda Tamat
b. Kedisiplinan siswa
B. Saran-saran
1. Hendaknya lebih banyak lagi memberi motivasi kepada siswa agar siswa
2. Peraturan dan Tata tertib yang ada di sekolah harus dilaksanakan oleh semua
warga sekolah.
mungkin.
satu minggu sekali diadakan tadarus bersama. Jadi apabila ada siswa yang
belum bisa baca AL-Qur’an maka siswa tersebut dapat diketahui dan dapat
mengadakan reunian.
C. Kata Penutup
berkat rahmat, hidayah serta inayahNya, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
atau skripsi ini. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
bagi penulis khususnya dan bagi semua pembaca pada umumnya. Penulis
keterbatasan dan kurang kemampuan dari penulis. Oleh karena itu, penulis selalu
menerima segala saran dan kritik yang konstruktif dari berbagai pihak demi
skripsi ini. Semoga amal tersebut diridhoi oleh Allah SWT. Amiin.
DAFTAR PUSTAKA
Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetitif,
Yogyakarta: Gajah Mada Universty Press, 1998.
Ibrahim Bafadal, Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar, Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2003.
JS. Badudu & Sutan M. Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan, 1994.
Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi S1, Program Kependidikan Islam Jurusan
Kependidikan Islam Faklutas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Tahun 2009.
Peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
Soetjipta dan Raflis Kosasi, Profesi guru, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004.
Syaiful Bahari Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, Jakarta:
PT. Rineka Cipta, 2000.