Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN PENDIDIKAN BERBASIS TRILOGI SANTRI DI SMP

NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO


Nama:

Abstrak:
Manajemen pendidikan berbasis Trilogi Santri merupakan suatu proses perencanaan,
pelaksanaan dan penilaian usaha-usaha pendidikan agar bisa mencapai tujuan
pendidikan yang sudah di tetapkan dengan berlandaskan pada 3 prinsip hidup
masyarakat pesantren. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi
manajeman pendidikan berbasis Trilogi Santri di SMP Nurul Jadid Paiton Probolinggo.
Mulai dari perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi yang dilakukan. Serta untuk
mengetahui bagaimana dampak penerapan manajemen pendidikan berbasis trilogi di
SMP Nurul Jadid Paiton probolinggo. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan
kualitatif jenis study kasus (case study), berlokasikan di SMP Nurul Jadid Paiton
Probolinggo Jawa Timur. Sumber data yaitu informan dan dokumen. Menggunakan data
primer dan sekunder dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi
dan wawancara. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: perencanaan
manajemen pendidikan dimulai dengan pengadaan rapat pleno pembentukan program
sekolah berlandaskan pada Trilogi Santri dan visi misi sekolah dengan seluruh jajaran
pesantren dan semua lini sekolah. Pelaksanaan manajemen pendidikan berbasis Trilogi
Santri di SMP Nurul Jadid melalui pengadaan kegiatan-kegiatan pembiasaan karakter
baik dalam rangka memupuk keimanan dan ketakwaan peserta didik serta melaksanakan
pembiasaan dan pembelajaran pola hidup bersih dan sehat dan menanamkan jiwa
kebangsaan dan pemahaman ahlussunnah wal jamaah melalui kegiatan pembelajaran
dan ekstrakurikuler. Evaluasi dilakukan melalui rapat evaluasi rutinan.
Kata kunci: Manajemen pendidikan, Trilogi Santri
Abstract:
Education management based on the trilogy of students is a process of planning,
implementing and assessing educational efforts in order to achieve the educational goals
that have been set based on the 3 principles of life of the pesantren community. This study
aims to determine the implementation of student trilogy-based education management at
SMP Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Starting from the planning, implementation and
evaluation carried out. As well as to find out how the impact of the implementation of
trilogy-based education management at SMP Nurul Jadid Paiton probolinggo. This
research uses a qualitative approach method of case study type, located at SMP Nurul
Jadid Paiton Probolinggo East Java. Data sources are informants and documents. Using
primary and secondary data with data collection techniques through observation,
documentation and interviews. The results of this study show that: education
management planning begins with the procurement of plenary meetings for the formation
of school programs based on a trilogy of students and the vision and mission of the
school with all levels of pesantren and all lines of school. The implementation of
education management based on the trilogy of students at SMP Nurul Jadid through the
procurement of character habituation activities both in order to foster the faith and piety
of students as well as carry out habituation and learning a clean and healthy lifestyle
and instill the spirit of nationality and understanding of ahlussunnah wal pilgrims
through learning and extracurricular activities. Evaluation is carried out through
regular evaluation meetings.
Keyword: Education Management, Santri Trilogy

PENDAHULUAN

Pendidikan memiliki peranan penting dalam menentukan kemajuan bangsa (Himma


Puspytasari, 2022). Pendidikan tidak hanya bertugas mendidik dalam hal intelektual saja,
melainkan juga bertugas membekali pribadi peserta didik dengan pendidikan karakter.
Masyarakat yang berkarakter merupakan masyarakat yang beradab dan berakhlak.
Pendidikan karakter anak harus ditanamkan dan diajarkan sejak dini (Harahap, 2021). Hal ini
bertujuan agar peserta didik yang dilahirkan menjadi penerus bangsa yang tidak hanya
berintelektual melainkan juga beriman dan berakhlakul karimah (Ahsanulkhaq, 2019). Selain
itu menanamkan karakter harus dilakukan dengan terus menerus. Karakter bisa dibentuk
dengan pembinaan dan penanaman yang dilakukan secara kontinu. Berdasarkan makna kata
karakter berasal dari bahasa Yunani, charassein yang berarti mengukir sehingga terbentuk
sebuah pola (Marpaung dkk., 2022). Dengan arti lain, karakter yang baik tidak secara
otomatis dimiliki oleh setiap manusia begitu dia dilahirkan, melainkan diperlukan sebuah
proses yang panjang baik melalui pengasuhan maupun pendidikan untuk mengukir pola
karakter tersebut. Kegagalan dalam penanaman karakter akan membentuk peserta didik
dengan pribadi yang bermasalah di masa akan datang (Anatasya & Dewi, 2021).

Seiring berkembangnya zaman, serta pesatnya pertumbuhan teknologi saat ini


memudahkan masuknya budaya-budaya luar (Arfina dkk., 2022). Tak sediki generasi bangsa
yang mulai meniru budaya luar yang bahkan terkadang bertentangan dengan adat maupun
syari’at agama. Sehingga moral anak bangsa pun ikut terpengaruh, semakin lemah, dan
sangat rentan terhadap hal-hal yang baru (Saadah & Asy’ari, 2022). Anak-anak semakin
mudah untuk terperosok kedalam jurang penyimpangan. Degradasi moral anak bangsa
bahkan juga mulai merambat ke dalam lingkungan pesantren (Roikhatul, 2020). Hal ini
ditandai dengan para santri yang bolos, berbicara kata-kata kasar, memakai warna rambut,
tidur di kelas dan lain sebagainya. berdasarkan hal inilah, SMP Nurul Jadid memandang
sangat perlu diadakannya pembentukan dan penguatan karakter peserta didik. Bagi SMP
Nurul Jadid pendidikan karakter tak hanya bisa dilakukan dalam pesantren saja namun juga
dalam kegiatan belajar mengajar formal. Terlebih bagi lembaga pendidikan yang berada di
bawah naungan pondok pesantren.

Dalam pola pendidikannya, lembaga pendidikan yang berada dibawah naungan


pondok pesantren memiliki ciri khas tersendiri dalam mendidik para peserta didiknya
(Habibi, 2022). Yaitu fokus dalam pengembangan karakter yang terkait erat dengan visi dan
misi yang hendak dicapai. Peserta didik lembaga formal dibawah naungan pesantren, tidak
hanya dituntut untuk menguasai materi-materi pelajaran seperti pada umumnya. Akan tetapi
peserta didik diajarkan dan ditanamkan pendidikan akhlak dan moral. Nilai-nilai religius
diharapkan dapat menjadi pijakan dalam mencetak pribadi yang baik, serta diharapkan dapat
menumbuhkan karakter bangsa dan menunjang kemampuan/life skill siswa dengan mengukur
segala sesuatu dari sudut pandang agama (Shalihah & Tohet, 2020).

Salah satunya di SMP Nurul Jadid Paiton Probolinggo. SMP Nurul Jadid merupakan
lembaga pendidikan formal swasta yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Nurul
Jadid. Pesantren ini terletak di desa Karanganyar kecamatan Paiton kabupaten Probolinggo
Jawa Timur. Sebagai salah satu lembaga pendidikan yang berada dibawah naungan pesantren,
mencetak generasi yang berakhlakul karimah serta generasi yang tetap berpegang teguh pada
nilai-nilai kesantrian merupakan tujuan yang paling utama. Hal ini sesuai dengan cita-cita
pendiri pesantren yakni kiai Zainul Mun’im. KH. Zaini Mun’im memiliki pemikiran tentang
kemajuan suatu bangsa dan kemakmuran bagi masyarakat Indonesia, yang tertuang dalam
kurikulum 3-5 yakni, Trilogi Santri dan Panca Kesadaran Santri (Shalihah & Tohet, 2020).
Guna mempertahankan karakter santri beliau menyusun 3 prinsip hidup masyarakat pesantren
yang disebut sebagai tilogi santri. Tiga prinsip ini diharapkan bisa menjadi prinsip hidup para
peserta didik. 3 prinsip tersebut dijadikan acuan serta landasan pesantren Nurul Jadid dalam
membentuk program kegiatan belajar siswa di seluruh lembaga formal yang berada di dalam
naungan Nurul Jadid. Visi dan misi pesantren serta lembaga sekolah harus selaras dengan
Trilogi Santri.

Upaya pembentukan karakter berdasarkan Trilogi Santri yang dilakukan oleh SMP
Nurul Jadid diantaranya adalah seperti PKB (pembiasaan karakter baik). Kegiatan PKB ini,
setiap pagi seluruh siswa akan melakukan pembacaan diba’iyah, bacaan sholat dan lain
sebagainya sesuai jadwal yang telah ditentukan. Akan tetapi implementasi nilai Trilogi Santri
dalam lingkungan sekolah tidak akan efektif manakala tidak ditanamkan dan diarahkan
dengan baik. Oleh karena itu dibutuhkan manajemen pendidikan yang berlandaskan pada
Trilogi Santri. Manajemen merupakan hal yang sangat urgent dan sangat dibutuhkan dalam
lembaga pendidikan (Saputra, 2021). Manajemen yang baik akan meningkatkan kualitas
pendidikan yang dihasilkan (Hakiim dkk., 2021). Manajemen pendidikan dapat memastikan
bahwa proses serta sistem yang telah disusun dapat terealisasi dengan baik. Dari segi
efektivitas, efisiensi maupun produktifitas.

George R. Tery dan Leslie W. Rue memaparkan bahwa terdapat 4 tahapan manajemen
yang dikenal dengan istilah “POAC” planning, organizing, actuating, dan controling
(Dikuraisyin, 2020). Manajemen pendidikan menduduki posisi vital dalam dunia pendidikan
(Sholihati, 2021). Manajemen dapat diibaratkan sebagai “ruh” yang akan menggerakkan
gerak-hidup raga pendidikan. Sukses dan gagalnya dunia pendidikan dalam meraih tujuan
dan cita-cita sangat ditentukan oleh sejauh mana manajemen dijalankan dengan baik
(Sjaifulloh, 2022). Kegagalan manajemen sudah dipastikan disebabkan oleh gagalnya upaya
pencapaian tujuan pendidikan. Tasari et al., (2022) dalam hasil penelitiannya menyebutkan
bahwa dalam rangka menanamkan nilai keagamaan moral pada anak dapat melalui
mengajarkan peserta didik pembiasaan baik yang diterapkan seacara terus menerus. Adapun
penelitian yang dilakukan Tarsono et al., (2020) menunjukkan bahwa pendidikan karakter,
keimanan dan ketakwaan dimaksudkan untuk merangsang pembelajaran peserta didik.
Terutama dalam membina moral dan akhlak baik yang dapat direalisasikan dalam kehidupan
sehari-hari.

Berdasarkan ulasan penelitian terdahulu di atas, dapat diketahui perbedaan antara


penelitian terdahulu dengan penelitian ini. Penelitian ini merupakan penelitian pertama yang
membahas terkait manajemen pendidikan berbasis Trilogi Santri khususnya di SMP Nurul
Jadid. Dalam penelitian ini akan dijelaskan terkait bagaimana penerapan manajemen
pendidikan berbasis Trilogi Santri di SMP Nurul Jadid. Seloain itu penelitian ini juga
menjelaskan terkait bentuk kegiatan yang bisa di implementasikan sekolah dalam rangka
membentuk moral peserta didik melalui pendidikan berbasis Trilogi Santri. penelitian ini
sangat perlu dilakukan mengingat realita saat ini moral anak bangsa kian surut. Tak terkecuali
para santri. Sehingga sudah menjadi tanggung jawab bersama antara pesantren, sekolah serta
orang tua melakukan pembenahan sehingga problem ini bisa diperbaiki. Fokus penelitian ini
adalah bagaimana perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi manajemen pendidikan berbasis
Trilogi Santri di SMP Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis studi kasus. Penelitian ini
berlokasi di SMP Nurul Jadid desa Karanganyar kecamatan Paiton kabupaten Probolinggo-
Jawa Timur. Adapun sumber data diperoleh melalui observasi dan juga wawancara.
Narasumber dalam penelitian ini berjumlah .. orang yang terdiri dari Kepala Madrasah, guru,
dan wali kelas. Analisis data yang digunakan adalah milik Miilles dan Hubberman yakni
reduksi data, display data dan verifikasi data (Magdalena dkk., 2021).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang memiliki khas dan keunikan


dibanding dengan lembaga lain. tak terkecuali dalam manajemen pendidikannya. Manajemen
pendidikan pesantren pastinya tidak terlepas dari 4 tahap sebagaimana dikemukakan oleh
George R. Tery dan Leslie W. Rue (Dikuraisyin, 2020) bahwa ada 4 fungsi dalam
manajemen. Dimana 4 fungsi ini digambarkan dalam bentuk siklus. Hal ini dikarenakan
adanya saling keterkaitan antara proses pertama dengan proses selanjutnya. 4 Fungsi
manajemen ini dikenal dengan “POAC” yakni planning (perencaan), organizing
(pengorganisasian), actuating (pelaksanaan), dan controling (pengawasan). SMP Nurul Jadid
merupakan lembaga pendidikan yang berada dibawah naungan yayasan pondok pesantren
Nurul Jadid Paiton Probolinggo Jawa Timur. Dalam mengelola pendidikannya, Nurul Jadid
memiliki acuan nilai-nilai dasar yang disusun oleh pendiri pesantren yakni KH. Zaini
Mun’im yang dikenal dengan Trilogi Santri.
Perencanaan manajemen pendidikan berbasis Trilogi Santri di SMP Nurul Jadid
Perencanaan berasal dari rencana yang berarti rancangan atau kerangka sesuatu yang
hendak di kerjakan (Boko, 2020). Dari pengertian tersebut dapat diurai beberapa komponen
penting, yakni tujuan (apa yang hendak dicapai), kegiatan (tindakan-tindakan untuk
merealisasai tujuan), waktu pelaksanaan. Dalam merealisasikan nilai-nilai tersebut SMP
Nurul Jadid Paiton dimulai dengan penyusunan kurikulum dan program sekolah berlandaskan
visi dan misi sekolah. Adapun visi dan misi sekolah harus selaras dan seiringan dengan visi-
misi pesantren, panca kesadaran santri serta Trilogi Santri.
Langkah pertama yang dilakukan sekolah adalah melakukan rapat pleno yang diikuti
oleh seluruh lini pesanten yakni jajaran pengasuh, pengurus pesantren, serta seluruh kepala
sekolah di bawah naungan pondok pesantren nurul jadid. Hasil rapat kordinasi ini kemudian
dituangkan ke dalam sebuah strategi, yang di dalamnya terdapat perumusan tujuan,
penentuan kebijakan, programming, penjadwalan dan anggaran. Sebelum rapat koordinasi
dengan seluruh jajaran kepengurusan pesantren Nurul Jadid, setiap lembaga Nurul Jadid
melakukan rapat internal di masing-masing lembaga terlebih dahulu. Rapat ini bertujuan
untuk menyusun rencana program sekolah yang akan direlisasikan satu tahun kedepan
dengan mengacu pada visi misi sekolah dan pesantren. Rapat ini diikuti oleh semua elemen
sekolah diantaranya kepala sekolah, wakil kepala sekolah, seluruh guru, dan karyawan
sekolah. Rapat ini dilakukan secara demokratis artinya setiap peserta rapat berhak
memberikan ide dan kritikan. Sehingga program yang dihasilkan merupakan program
kesepakatan bersama.
Pengadaan rapat ini bertujuan agar ketika rapat pleno dengan lini pesantren para
peserta rapat sudah memiliki kisi-kisi terkait apa saja yang akan dipresentasikan ketika rapat.
Baik terkait usulan program sekolah yang baru, program yang tidak efektif maupun anggaran
masing-masing sekolah. Adapun usulan program yang disetujui oleh para jajaran pengasuh
dan pengurus pesantren akan direalisasikan sesuai jadwal yang telah ditentukan namun
apabila usulan program tersebut ditolak maka akan diberikan solusi maupun opsi yang lain.

Pelaksanaan manajemen pendidikan berbasis Trilogi Santri di SMP Nurul jadid


SMP Nurul Jadid tidak terlepas dari nilai-nilai dasar pemikiran Pondok Pesantren
Nurul Jadid yaitu Trilogi Santri, dalam penyusunan visi-dan misi sekolah unsur-unsurnya
tidak keluar dari nilai-nilai panca kesadaran dan Trilogi Santri, seperti penjelasan Rahardjo:
“Ketika lembaga membuat visi tidak lepas dari visinya pesantren, visi SMP adalah
KEILMUAN mengharapkan membentuk warga sekolah: I : Beriman dan berilmu, L :
Berwawasan lingkungan, M : Mandiri, U : Unggul, A : Akhlakul Karimah, dan N :
Nasionalis”.

Dalam merealisasikan strategi penanaman nilai Trilogi Santri di SMP Nurul Jadid
dilakukan melalui beberapa hal di antaranya:
1. Mengadakan kegiatan-kegiatan untuk memupuk keimanan dan ketakwaan adappun
contoh kegiatan ini adalah melaksanakan sholat jamaah bersama, pembacaan diba’iyah
dll (PKB) sebelum memulai pembelajaran dan lain sebagainya
2. Melaksanakan pembiasaan dan pembelajaran pola hidup bersih dan sehat seperti
mengajarkan dan mencontohkan peserta didik untuk membuang sampah pada tempatnya,
pelaksanaan piket kelas, dan lain sebagainya.
3. Menanamkan penegtahuan kelestarian lingkungan
4. Mengintegrasikan karakter mandiri dalam pembelajaran
5. Menanamkan kemandirian dalam pembinaan konseling dan kegiatan siswa
6. Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler untuk membiasakan kemandirian
7. Mengintensifkan pembiasaan nilai-nilai akhlak mulia dalam seluruh kegiatan, dan dalam
kegiatan pembelajaran
8. Menanamkan jiwa kebangsaan dan pemahaman ahlussunnah wal jamaah melalui
kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler
9. Melaksanakan kegiatan upacara bendera, peringatan hari besar nasional (PHNB), dan
peringatan hari besar islam (PHBI)
Trilogi Santri merupakan tolak ukur sebuah kesantrian. Trilogi Santri dijadikan
standar kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh setiap santri Pondok Pesantren Nurul
Jadid. Oleh karena itu santri wajib mengahayati, memahami, serta dapat mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari. Trilogi Santri dan Panca Kesadaran Santri mulai direvitalisasi
kembali oleh kepala Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid dan Biro Pendidikan guna
menghidupkan kembali pemikiran-pemikiran KH. Zaini yang disebut dengan kurikulum 3-5.
Trilogi Santri merupakan penjabaran praktis implementatif dari salah satu point Panca
Kesadaran Santri yaitu kesadaran beragama. Trilogi Santri terdiri dari tiga point diantaranya:
Pertama, memperhatikan kewajiban fardlu ‘ain. Kedua, mawas diri dengan meninggalkan
dosa besar. Ketiga, berakhlak baik kepada Allah dan makhluk (Imami dkk., 2022).

Integrasi nilai-nilai trilogi kedalam kurikulum harus dirumuskan ke dalam bahasa


yang sederhana sehingga dapat dipahami oleh siswa. Adapun bentuk kegiatan pelaksanaan
pendidikan berlandaskan Trilogi Santri di SMP Nurul Jadid ialah;

Memperhatikan kewajiban fardlu ‘ain, artinya setiap peserta didik harus


mengutamakan kewajibannya yang telah diwajibkan oleh agama terhadap setiap individu.
Seperti sholat dan lain sebagainya. point ini direalisasikan dengan kegiatan pembinaan furud
al-‘ainiyah, sholat dhuhur berjamaah, dan pembiasaan karakter baik (PKB) yang
dilaksanakan sebelum siswa memulai pembelajaran. Kegiatan PKB dilakukan setiap hari
sebelum pelajaran dimulai. Kegiatan ini bermacam-macam bentuknya sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan. Berikut jadwal pelaksanaan PKB SMP Nurul Jadid:

NO HARI BENTUK WAKTU NILAI KRAKTER


Pembacaan Do’a dan
1 Sabtu-Kamis 07.20-07.30 WIB Religius
Asmaul Husna
Pembacaan dalam
2 Sabtu-Kamis 07.45-07.50 WIB Religius
Shalat
3 Sabtu Ceramah Agama 07.30-07.50 WIB Integritas & Religius
Pembacaan
4 Minggu 07.30-07.50 WIB Integritas & Religius
Burdah/Diba’iyah
Upacara
5 Senin Benderah/Apel 07.30-08.00 WIB Integritas & Religius
Pimpinan
6 Selasa Pembacaan Rotibul 07.30-07.50 WIB Integritas & Religius
Haddad/Tartil
7 Rabu Literasi 07.30-07.50 WIB Kemandirian
8 Kamis Istighosah/Tahlil 07.30-07.50 WIB Integritas & Religius
Tabel.1: Jadwal Pelaksanaan PKB
Mawas diri dan meninggalkan dosa besar, artinya peserta didik harus senantiasa
menjaga diri agar tidak terjerumus dalam perbuatan dosa besar yang dilarang agama. Seorang
mukmin harus menjauhi perkara-perkara yang dapat menodai keimanannya baik dengan
mengerjakan hal-hal yang dilarang syari’at maupun dengan melakukan hal-hal yang tidak
baik. Implementasi point Trilogi Santri ke dua dilakukan dengan menjaga dan mengingatkan
peserta didik agar tidak terjerumus dalam perbuatan yang dilarang agama misal minum-
minuman keras, kekerasan seksual dan lain sebagainya melalui kultum pagi, nasihat di kelas,
bimbingan konseling dan lain sebagainya. selain itu sekolah juga selalu mengingatkan peserta
didik agar tidak melakukan dosa besar pendidikan yakni bulliying.
Berakhlak baik kepada Allah dan makhluk, muslim yang ideal adalah seorang
muslim yang menjaga hubungan baik dengan Tuhan dan makhluk Nya. Muslim yang
memiliki hubungan baik dengan Allah akan tercermin dari ibadahnya. Sedangkan muslim
yang memiliki hubungan baik dengan sesama tercermin dalam sosialisasi yang baik dengan
lingkungannya. Realisasi Trilogi Santri point ketiga diantaranya dengan mengajarkan
pembelajaran tauhid, akidah akhlak serta yang paling penting adalah memberi teladan yang
baik karena guru merupakan figur utama bagi peserta didik disekolah. Sehingga
keterlaksanaan pendidikan karakter juga tergantung pada peran guru. Sekolah harus
mewujudkan guru yang dapat digugu dan ditiru. Guru harus dapat membaca karakter
siswanya dan mampu mengimplementasikan pendidikan karakter kedalam pembelajarannya.
dalam menciptakan hal tersebut SMP Nurul Jadid mengadakan pelatihan-pelatihan dan
workshop, untuk mendukung dan memperkuata pemahaman guru.
Selain itu guru juga di tuntut untuk selalu memperhatikan dan mengajarkan
implementasi nilai-nilai Trilogi Santri meskipun di luar kelas. Guru harus ikut mendampingi
pembiasaan siswa seperti shalat berjamaah. Sebelum diimplementasikan pada siswa,
pendidikan karakter SMP Nurul Jadid dimulai dari guru atau karyawan sehingga guru betul-
betul bisa menjadi uswah dalam karakter baik. Dibantu oleh komisi penegak kedisiplinan
(KPK) sekolah. KPK sekolah hadir lebih awal sebelum siswa memasuki sekolah untuk
mengkondisikan siswa, agar siswa hadir tepat waktu, dan rapi dalam bereseragam, maka
siswa lebih disiplin dalam mengikuti kegiaan-kegiatan.
Selain itu, untuk mempermudah peserta didik, SMP Nurul Jadid membuat poster
karakter untuk menarasikan nilai-nilai karakter yang dapat dengan mudah mereka contoh.
Seperti yang disampaikan oleh Angga :
“Diawal tahun pembelajaran kita ada rapat bersama dengan para pemegang satker
dengan penjamin mutu, yang kemudian merumuskan pembuatan poster karakter agar
siswa bisa mengamalkan nilai-nilai yang ada di Trilogi Santri.”
Gambar.1: contoh poster membentuk karakter baik peserta didik

Untuk menunjang terlaksananya pendidikan berbasis Trilogi Santri, SMP Nurul Jadid
memperhatikan betul sarana dan prasarana yang diperlukan, apabila ada kebutuhan yang
diperlukan maka saat itu pula kepala sekolah memberikan tugas kepada bagian sarana untuk
segera dipenuhi agar tidak ada hambatan dalam pelaksanaan Pendidikan. Dalam
pembentukan karakter peserta didik tidak terlepas dari pengaruh lingkungan. Pengawasan
sekolah kepada peserta didik sangat terbatas apabila siswa sudah berada di luar sekolah.
Sehingga perlu adanya komunikasi dengan pengasuh siswa, orang tua, dan wali asuh sebagai
pengganti peran orang tua di pesantren. Komunikasi dilakukan secara online melalui grup,
permaslahan siswa akan terkordinasi dengan wali asuh sehingga penyelesaiannya dilakukan
secara berkesinambungan dengan sekolah. Sekolah juga melaporkan aktifitas pembelajaran
siswa di sekolah dalam setiap harinya.
Evaluasi manajemen pendidikan berbasis trilogi di SMP Nurul Jadid
Evaluasi dalam pendidikan adalah sebuah proses pengumpulan data untuk
menentukan sejauh mana pencapaian kinerja yang dihasilkan, apakah sudah sesuai dengan
target perencanaan atau tidak. Evaluasi rutin yang dilakukan di SMP Nurul Jadid terdiri dari
evaluasi tahunan dan evaluasi bulanan. Evaluasi dilakukan dalam rangka memperbaiki
kendala yang dialami selama proses pelaksanaan program kerja.
Mananajemen Pendidikan berbasis Trilogi Santri di SMP Nurul Jadid memberikan
dampak positif terhadap seluruh warga sekolah tidak hanya kepada siswa namun bagi seluruh
unsur yang ada di sekolah. Diantaranya adalah; pertama, dengan adanya manajemen
pendidikan berbasi Trilogi Santri semua guru dan karyawan ikut memperhatikan pelaksanaan
pendidikan karakter peserta didik sehingga secara tidak langsung pendidikan karakter
tersebut juga terbentuk pada dirinya sendiri, seperti kerja displin, rapi, besih, dan
professional.
Kedua, siswa mulai terlatih dengan kebiasaan-kebiasaan baik di lingkungan sekolah,
disiplin waktu, istiqomah. Selain itu siswa dilatih untuk selalau menjadi orang yang
bertaqwa, bertanggung jawab, dan berakhlakul karimah.
Ketiga, Dampak bagi sekolah ialah terciptanya lingkungan pendidikan yang bernuansa
karakter islami. Sehingga sekolah tidak hanaya menjadi tempat proses belajar mengajar
umum namun juga ada kegitan-kegiatan keagaman di sekolah, terlihat dari lingkungan yang
bersih dan nyaman dengan sarana prasarana yang memadai serta menarik peminat siswa
untuk masuk di SMP Nurul Jadid.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemaparan data di atas dapat disimpulkan bahwa dalam rangka


memperbaiki dan menguatkan pendidikan karakter peserta didik SMP Nurul Jadid serta
sebagai bentuk perealisasian cita-cita pendiri pondok pesantren Nurul Jadid dalam mencetak
generasi masyarakat pesantren, SMP Nurul Jadid mengintegrasikan kurikulum sekolah
dengan Trilogi Santri. Manajemen pendidikan berbasis Trilogi Santri di SMP Nurul Jadid
diaplikasikan melalui berapa tahapan yakni, perencanaan, pelaksanaan serta
evaluasi/penilaian. Perencanaan manajemen pendidikan dimulai dengan pengadaan rapat
pleno pembentukan program sekolah berlandaskan pada Trilogi Santri dan visi misi sekolah
dengan seluruh jajaran pesantren dan semua lini sekolah. Pelaksanaan manajemen
pendidikan berbasis Trilogi Santri di SMP Nurul Jadid melalui pengadaan kegiatan-kegiatan
pembiasaan karakter baik serta beberapa kegiatan yang sesuai dengan prinsip Trilogi Santri.
sedangkan evaluasi dilakukan melalui rapat evaluasi rutinan tahunan dan bulanan.

DAFTAR PUSTAKA

Ahsanulkhaq, M. (2019). Membentuk Karakter Religius Peserta Didik Melalui Metode

Pembiasaan. Jurnal Prakarsa Paedagogia, 2(1).

https://doi.org/10.24176/jpp.v2i1.4312

Anatasya, E., & Dewi, D. A. (2021). Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai

Pendidikan Karakter Peserta Didik Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan

Kewarganegaraan Undiksha, 9(2), Art. 2. https://doi.org/10.23887/jpku.v9i2.34133

Arfina, S. K., Meidi, S. N. H., Sari, W., Wahyuni, Y., & Nugraha, G. (2022). Pengaruh

Masuknya Budaya Asing Terhadap Nilai-Nilai Pancasila Pada Era Milenial. 6(1),

2150–2152.

Boko, Y. A. (2020). Perencanaan Sarana Dan Prasarana (Sarpras) Sekolah. Jurnal Pendidikan

dan Ekonomi (JUPEK), 1(1), Art. 1. https://doi.org/10.5281/zenodo.4435225


Dikuraisyin, B. (2020). Manajemen Aset Wakaf Berbasis Kearifan Lokal Dengan Pendekatan

Sosio-Ekonomi di Lembaga Wakaf Sabilillah Malang. ZISWAF: JURNAL ZAKAT

DAN WAKAF, 7(2), 100. https://doi.org/10.21043/ziswaf.v7i2.7903

Habibi, I. (2022). Pola Pengembangan Kurikulum Pendidikan Pesantren Berkarakter Di

Pondok Pesantren Mbs Al Amin Bojonegoro. AL-WIJDÃN Journal of Islamic

Education Studies, 7(1), Art. 1. https://doi.org/10.58788/alwijdn.v7i1.1516

Hakiim, S., Sadiyah, H., Mutmainah, L., A’mal, M. I., & Arfinanti, N. (2021). Peningkatan

mutu pendidikan di kelas IX pada masa pandemi Covid-19. Jurnal Akuntabilitas

Manajemen Pendidikan, 9(1), Art. 1. https://doi.org/10.21831/jamp.v9i1.37922


Harahap, A. Z. (2021). Pentingnya Pendidikan Karakter Bagi Anak Usia Dini. Jurnal Usia

Dini, 7(2), Art. 2. https://doi.org/10.24114/jud.v7i2.30585

Himma Puspytasari, H. (2022). Peran Keluarga dalam Pendidikan Karakter bagi Anak. Jurnal

Pendidikan Islam, 6(1), 1–10.

Imami, A. S., Nikmah, U. K., Hasanah, U., Putri, D. C., & Ningsih, J. (2022). Penguatan

Kapasitas Wali Asuh Melalui Layanan Bimbingan Konseling Berbasis Trilogi Dan

Panca Kesadaran Santri Di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Pobolinggo.

HIDMAH : Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat, 1(1), Art. 1.

Magdalena, I., Handayani, S. S., & Putri, A. A. (2021). Analisis Faktor yang Mempengaruhi

Keterampilan Berbicara Siswa di SDN Kosambi 06 Pagi Jakarta Barat. NUSANTARA,

3(1), Art. 1. https://doi.org/10.36088/nusantara.v3i1.1281

Marpaung, R., Laoli, R. Y., Naibaho, R., Pardede, R. T., & Hutagalung, T. L. (2022).

Pahlawanku Teladanku: Penguatan Karakter Dan Etika Menuju Generasi Muda

Tangguh. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan (JURDIKBUD), 2(3), Art. 3.

https://doi.org/10.55606/jurdikbud.v2i3.702

Roikhatul, J. (2020). Implikasi Pondok Pesantren As-Salafiyah terhadap Degradasi Moral

Masyarakat Karangwangkal, Purwokerto Utara [Skripsi, IAIN Purwokerto].

http://repository.uinsaizu.ac.id/8415/
Saadah, R., & Asy’ari, H. (2022). Manajemen Sekolah Berbasis Pesantren dalam Membentuk

Karakter Peserta Didik. Kharisma: Jurnal Administrasi Dan Manajemen Pendidikan,

1(1), Art. 1.

Saputra, A. L. (2021). Implementasi Manajemen Perubahan Dalam Mewujudkan Sekolah

Unggul di SMP Negeri 1 Pamekasan [Diploma, INSTITUT AGAMA ISLAM

NEGERI MADURA]. https://doi.org/10/12/AGUS%20LIO

%20SAPUTRA_20170701041013_PERNYATAAN%20KEASLIAN

%20TULISAN_MPI.pdf

Shalihah, H., & Tohet, M. (2020). Implementasi Trilogi Santri dalam Menumbuhkan

Kesadaran Berbangsa dan Bernegara di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton


Probolinggo. Inspiratif Pendidikan, 9(2), Art. 2.

https://doi.org/10.24252/ip.v9i2.14620

Sholihati, R. (2021). Manajemen Pendidikan dalam Menanamkan Nilai kesantun Siswa

Melalui Pembelajaran Akidah Akhlak. Jurnal Sosial Sains, 1(5), Art. 5.

https://doi.org/10.36418/sosains.v1i5.80

Sjaifulloh, A. (2022). Manajemen Full Day School dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Karakter di Mi Ma’arif Al Falah Joyokusumo Banjarnegara [Masters, Institut Agama

Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Kebumen].

http://eprints.iainu-kebumen.ac.id/id/eprint/565/

Tarsono, T., Mansyur, A. S., & Ruswandi, U. (2020). Pengembangan Kurikulum Pendidikan

Moral Agama pada Pendidikan Taman Kanak-Kanak. Psympathic : Jurnal Ilmiah

Psikologi, 7(1), 141–154. https://doi.org/10.15575/psy.v7i1.7604

Tasari, N., Isnaini, M., & Fitri, I. (2022). Penanaman Nilai-Nilai Keagamaan dan Moral pada

Anak di TK Nurul Iman Desa Srijaya Kecamatan Rantau Bayur Musi Banyuasin. Ulil

Albab: Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 1(7), 1902.

Anda mungkin juga menyukai