Anda di halaman 1dari 5

BENTUK PENDIDIKAN ISLAM PASCA REFORMASI DI SEKOLAH DASAR ISLAM

TERPADU MUTIARA HATI SEMARANG

Khoirunnisa1, Ihsan Nurjamil2, Hafiidha Ainun3, Ema Dwi Pratiwi4


11024170091, 11024170462, 11024170473, 11024170584
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Semrang

Abstrak

A. PENDAHULUAN
Datangnya Islam sebagai agama umat manusia tidak lepas dari tujuan ataupun
misi agama Islam itu sendiri. Baik sebagai dasar maupun ideologi bangsa Indonesia,
didalam pancasila sudah mengandung arti bahwa setiap usaha pembangunan dan
pengembangan Indonesia haruslah selalu saling menjaga persamaan. Keseimbangan
serta persamaan ada dalam hidup manusia Indonesia sebagai makhluk pribadi.
Dalam hubungan manusia dengan tuhannya, manusia dengan masyarakat, manusia
dengan alam , serta dalam hubungan bangsa dengan bangsa-bangsa lain dalam
mengejar kemajuan lahiriyah dan kebahagiaan rohani. Oleh karena itu bangsa
indonesia haruslah bisa menghayati cita-cita serta dasar hidup tersebut secara nyata
dan melestarikannya dengan mewariskan nilai-nilai moral ideologi tata nilai budaya,
nilai moral agama yang menjadi sebuah sumber aspirasi dalam pembangunan bangsa
dan tanah air.
Pendidikan merupakan kata kunci untuk mengeluarkan diri dari sebuah
penjara yang bernama kebodohan. Bila diperhatikan konteks dari sebuah kemajuan
di setiap negara, Pendidikanlah yang memiliki peranan strategis untuk dijadikan
sebagai barisan terdepan dalam menggapai kemajuan sebuah bangsa. Hanya dengan
pendidikan, itu akan didapat dan diserap dengan baik, oleh karena itu pemerintah
mengeluarkan program wajib belajar 9 tahun, supaya nantinya masyarakat
menemukan sebuah eksistensi kemanusiaanya.
Bentuk keseriusan pemerintah dalam menjawab permasalahan bangsa salah
satunya tertuang dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003, Dalam undang-
undang tersebut melalui pendidikan nasional diharapkan bangsa indonesia mampu
mengembangkan kecerdasan dan sekaligus membentuk watak peradaban suatu
bangsa yang bermartabat, beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat jasmani, dan berilmu, cakap , kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang
demokratis , serta tanggung jawab.
Tujuan pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam pasal 4 UUSPN
adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan
rohani, berkepribadian mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan
dan kebangsaan. Dalam hal ini, beberapa tokoh masyarakat berinisiatif mendirikan
sebuah lembaga pendidikan berbasis religius yang memiliki tujuan untuk
menanamkan nilai-nilai keagamaan yang menyesuaikan kebutuhan zaman.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang didasarkan pada data-data
yang terkumpul dari hasil observasi lapangan secara langsung di SD IT Mutiara Hati.
Bentuk pendekatan penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif. . Peneliti
ingin menggambarkan fakta-fakta atau keadaan ataupun gejala yang tampak di
kehidupan berbangsa dan bernegara di indonesia yang timbul akibat lembaga
pendidikan islam di indonesia pasca reformasi dan berkembang. Penelitian deskriptif
kualitatif adalah penelitian yang menggambarkan atau melukiskan objek penelitian
berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Nawawi dan Martini,
1996 : 73). Penelitian deskriptif kualitatif berusaha mendeskripsikan seluruh gejala
atau keadaan yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian
dilakukan (Mukhtar, 2013 : 28)
Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu satu hari yaitu pada tanggal 22
November 2019. Dalam penelitian ini sumber data primer adalah hasil wawancara
dengan salah satu guru (Dinaryati S., S.Pd) dan beberapa siswa SD IT Mutiara Hati.
Serta hasil observasi lingkungan sekolah. Untuk sumber data sekunder adalah
dokumen sekolah tentang ciri khas sekolah dan nilai-nilai karater yang diajarkan.
Metode pengumpulan data: (1) studi dokumen, studi dokumen ini digunakan
untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SD IT Mutiara Hati, struktur
organisasi, sarana dan prasarana, guru dan tenaga kependidikan, keadaan siswa dan
penerapan nilai-nilai agama dan karakter dalam setiap mata pelajaran, (2) observasi,
penulis menggunakan metode observasi melalui pengamatan, mendengarkan, dan
mencatat langsung terhadap pelaksanaan penerapan nilai-nilai kepada siswa dan (3)
wawancara, dimaksudkan untuk mendapatkan informasi tentang penerapan nilai-nilai
agama dan karakter di SD IT Mutiara Hati.
Metode analisis data dalam penelitian deskriptif kualitatif terdiri dari lima
kegiatan yaitu: pengumpulan data, analisis data, interpretasi data, pengamatan, serta
di akhiri dengan kesimpulan yang di dasarkan pada analisis data tersebut.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Implementasi Tujuan SD IT Mutiara Hati
Tujuan awal SD IT Mutiara Hati adalah fokus mencetak peserta didik yang
hafal Alqur’an dengan target hafalan 5 juz sampai kelas 5. Untuk visi dari SD IT
Mutiara Hati adalah menjadi sekolah islam unggul yang mampu mencetak generasi
yang berkualitas dan berkarakter. Dalam meraih atau merealisasikan Visi Misi dari
sekolah, hal yang pertama dilakukan oleh SD IT Mutiara Hati dengan membenahi
gurunya sendiri, karena menurutnya yang menjadi kunci keberhasilan dalam
pendidikan adalah kualitas guru.
Contohnya yaitu, SD Mutiara Hati berfokus di Alqur’an, maka pihak sekolah
pun menyediakan atau memfasilitasi gurunya untuk belajar Alqur’an, mulai dari
belajar alqur’an dasar hingga setor hafalan. Kemudian setiap minggunya dari pihak
yayasan pun ada proses pembinaan yang bersifat wajib bagi setiap guru disana, baik
berupa pelatihan ataupun seminar-seminar terkait kependidikan ataupun ke khasan
SD IT sendiri. Bahkan di yayasan itu pun diadakan perlombaan guru, seperti menulis,
bercerita, nembang dll. guna memotivasi guru disana untuk selalu berkarya dan
berprestasi agar kualitas dari guru itu semakin baik.
Dalam mencapai visi misinya tadi pun pihak sekola melibatkan orang tua/wali
siswa untuk bisa kooperatif dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas. Peran
orang tua bagi SD IT Mutiara Hati sangat penting, karena dengan adanya sistem
pendidikan sekolah dan rumah akan menciptakan pendidikan yang efektif, dalam
mewadahi sistem itu pihak sekolah membuat sebuah kegiatan bertajuk Forum
Silaturahmi Kelas (FSK). Forum itu merupakan salah satu sarana pembelajaran diluar
kelas yang dilakukan dirumah peserta didik secara bergilir antar rumah peserta didik.
Berdasarkan implementasi tujuan yang dilakukan oleh SD IT Mutiara Hati,
menunjukkan bahwa sekolah sangat menonjolkan pengajaran nilai-nilai karakter dan
agama islam. Sekolah merangkul guru, tenaga kependidikan, dan wali siswa untuk
bersinergi bersama dalam mewujudkan pengembangan dan pendalaman agama islam
kepada siswa.
Penggabungan Kurikulum Pemerintah Dan Kurikulum Khas Sekolah Islam
Terpadu
Dalam pelaksanaan pendidikan, SD IT Mutiara Hati menggabungkan dua
kurikulum, yaitu kurikulum 2013 dan kurikulum khas sekolah islam terpadu sehingga
penanaman nilai-nilai karakter dan agama sangat ditekankan dalam setiap kegiatan
pebelajaran. Kurikulum gabungan ini disebut kurikulum 2013 plus.
SD IT Mutiara Hati menerapkan strategi pembelajaran yang disesuaikan
dengan kebutuhan, yaitu lebih menekankan pada siswa yang aktif sesuai ciri khas
kurikulum 2013. Metode pembelajaran yang digunakan di SD IT Mutiara Hati
Semarang adalah ceramah dan diskusi. Terdapat pembelajaran khas unik SD IT
Mutiara Hati yaitu ketika akhir atau puncak tema pembelajaran peserta didik
diterjunkan langsung ke keadaan yang sebenarnya, contohnya dalam pembelajaran
tematik yang bertema keluarga, maka pada saat akhir atau puncak pembelajarannya
peserta didik diajak berkunjung ke dua keluarga, memperkenalkan ayah, ibu, kakek,
dan nenek.
Dalam memantau kegiatan siswa di luar sekolah, guru bekerja sama dengan
wali murid yang dilakukan dengan cara membuat grup di suatu media sosial. Contoh
pemantauan yaitu ketika pembelajaran pada tema “bekerja sama dengan keluarga”,
guru meminta siswa membuat jadwal untuk membantu membersihkan rumah selama
7 hari, mulai hari senin sampai hari minggu. Untuk memastikan siswa
mengimplementasikan tugas pembelajaran tersebut, siswa diminta untuk
mengirimkan bukti dalam bentuk foto ketika sedang membantu membersihkan
rumah. Berdasarkan ulasan wali murid, dari kegiatan tersebut siswa dengan senang
hati mengerjakan atau mengimplementasikan tugas yang diberikan guru.
Evaluasi pembelajaran di SD IT Mutiara Hati Semarang menggunakan evaluasi
formatif dan sumatif untuk menguji sejauh mana peserta didik memahami materi
yang diajarkan oleh gurunya. Selain evaluasi pembelajaran, juga terdapat evaluasi
tugas keseharian atau aktivitas harian dan evaluasi berbentuk ulangan, yang
digunakan untuk mengevaluasi sejauh mana siswa memahami yang disampaikan oleh
guru.
Untuk menjamin standar mutu pendidikan agamanya, SD IT Mutiara Hati
menginduk ke JSIT (Jaringan Sekolah Islam Terpadu). JSIT bertujuan untuk menjaga
kualitas sekolah Islam terpadu. JSIT beranggotakan sekolah-sekolah Islam Terpadu
mulai dari TK hingga SMA. Jumlahnya sekitar 200 Sekolah dari seluruh Indonesia.
(Yusup, 2017, hal. 76).
Telah terjaminnya standar mutu pendidikan agamanya, lulusan SD IT Mutiara
Hati diharapkan lebih menekankan pada terciptanya atau terbentuknya peserta didik
yang memiliki karakter religius yang bagus seperti memiliki akhlaq baik, mampu
membaca Alqur’an, hafal qur’an dan ketaatan kepada Allah. Menurut narasumber,
bagi SD IT Mutiara Hati Semarang prestasi bukan lah hal yang utama, karena prestasi
tanpa karakter yang baik akan memiliki dampak negatif untuk kedepannya.
Penanaman Karakter Sebagai Kultur Khas Sekolah
SD IT Mutiara Hati Semarang memiliki keunikan atau kekhasan tersendiri,
berbeda dengan sekolah umum ataupun sekolah berbasis islam lainnya. Ciri khas yang
menjadi pembeda dari sekolah yang lain adalah dari karakter yang dibentuk oleh
pihak sekolah seperti berakhlaq, sopan santun, disiplin, religius. Jam pembelajaran di
SD IT Mutiara dimulai pukul 07.00, tetapi biasanya bel di SD IT berbunyi pukul 6.45,
untuk kedatangan dari peserta didik sendiri jam 06. 30 biasanya sudah berada di area
sekolah, sehingga proses pembelajaran bisa dilakukan dengan tepat waktu, dan
biasanya sebelum pembelajaran ada kegaitan rutinan untuk peserta didik, dihari senin
ada upacara atau apel pagi, selasa rabu ada sholat duha bersama dengan tujuan
pembiasaan sejak dini untuk selalu mengingat Allah sebelum belajar. Selain itu dihari
rabu sampai kamis ada kegiatan rutinan muroja’ah Alqur’an hafalan surat pendek juz
30.
Sebelum pembelajaran dimulai peserta didik sudah siap dan rapi di tempat
duduk untuk melaksanakan pembelajaran, dimulai dengan pembacaan do’a dan
muraj’ah surat-surat pendek dan ada setoran hapalan ke ustadzah yang bertugas. SD
IT Mutiara Hati juga peserta didik diajarkan membaca Alqur’an dengan metode
qiro’ati dengan bimbingan guru atau ustadzah yang sudah lancar dan paham dalam
membaca Alqur’an.
Nilai yang diajarkan di SD IT Mutiara Hati Semarang yang paling utama adalah
nilai kereligiusannya, dimana siswa selalu di ingatkan untuk selalu ingat kepada Alloh
SWT. Sebelum dan sesudah pembelajaran peserta didik di biasakan untuk selalu
berdo’an. Kemudia dibuatnya program untuk meunjang kereligiusan tadi seperti
hafalan surat pendek juz 30, muraja’ah hafalan sebelum pembelajaran, pelatihan
membaca Alqur’an.
Senyum, sapa , salam, sopan, santun juga diterapkan kepada siswa SD IT
Mutiara Hati . Ketika pagi hari, guru menyambut para pesrta didik yang datang.
Dalam penyambutannya guru menanyakan juga hal-hal terkait keadaannya dan
aktivitas pagi harinya sepert sholat subuh. Serta nilai selanjutnya yg diterapkan di SD
IT Mutiara Hati Semarang adalah membuat siswa merasa senang ketika berada di
sekolah.

DAFTAR PUSTAKA
Tim Mutu JSIT Indonesia. (2014). Kekhasan Sekolah Islam Terpadu. Jakarta: JSIT
Indonesia.

Yusup, M. (2017). Eksklusivisme Beragama Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT)


Yogyakarta. Jurnal Religi, Vol. 13, No. 1
Hadari Nawawi dan Mini Martini, Penelitian Terapan, Yogyakarta: Gajah Mada
University Press, 1996.
Mukhtar. 2013. Metode Penelitian Deskriftif Kualitatif. Jakarta : GP Press Group

Anda mungkin juga menyukai