Anda di halaman 1dari 7

“PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI

PENGEMBANGAN KOMPETENSI DAN PENILAIAN


SUPERVISI GUNA MENINGKATKAN PRESTASI SISWA DI
SDN CAKUNG BARAT 04 PAGI TAHUN PELAJARAN 2022-
2023”
Idward Resha Indiarto*), Prof. Ace Suryadi, M.Sc., Ph. D **).
Prodi Magister Manajemen, Universitas Krisnadwipayana
Jalan Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat

ABSTRAK

Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas hidup dan sumber daya
manusia. Karena pendidikan merupakan ujung tombak sebuah negara untuk mencerdaskan
anak bangsa. Salah satu tujuan pendidikan tersebut ialah meningkatkan kreativitas siswa
dalam pembelajaran disekolah. Kreativitas merupakan salah satu indikator keberhasilan siswa
dalam proses belajar yang memegang peranan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Siswa yang memiliki kreativitas dalam pembelajaran akan menunjukkan tingkat
kreativitasnya dalam berbagai kegiatan. Selain itu Pendidik juga dituntut memiliki
pengetahuan dan professional di bidangnya guna memberikan pembelajaran kepada siswa. Di
era modern ini guru memberikan materi-materi pembelajaran berdasarkan panduan buku dan
kurikulum yang di pakai yaitu kurikulum merdeka belajar, dimana guru tidak lagi selalu
dibebankan terhadap keberhasilan pembelajaran akademik saja namun guru dapat melihat
setiap kelebihan/potensi dari masing-masing siswa. Dalam kaitan peningkatan kompetensi
guru dapat diukur dengan pengetahuan/keahlian dan serta profesionalitas sebagai guru
melalui pelatihan-pelatihan yang di selenggarakan baik di bawah naungan dinas Pendidikan
maupun Lembaga Pendidikan lain di luar kedinasan, selain itu penilaian supervise yang rutin
dilakukan di setiap semesternya akan berdampak positif dimana kepala sekolah sebagai
manajer dapat mengawasi, mengontrol dan melakukan evaluasi terhadap kinerja guru pada
tiap semesternya. Hasil dari penelitian ini adalah rata-rata guru sudah memiliki sertifikat
pendidik adalah sebesar 59,25%, dan guru sudah melakukan pelatihan kompetensi sebanyak
4 kali, Adapun untuk rata-rata penilaian supervisi yaitu guru kelas mendapatkan rata-rata
nilai yaitu 96,44 (A), guru PJOK rata-rata nilai 96,46 (A), dan guru agama rata-rata 96,97
(A), prestasi akademik yang dicapai yaitu rata-rata penilaian harian siswa kelas 1-6 adalah
74,20. Sedangkan untuk rata-rata penilaian UTS siswa kelas 1-6 adalah 72,50 , dan
persentase prestasi non akademik yang diraih yaitu pencak silat : 90 %, karate 5 % Seni Tari
3%, volley 2%

Kata Kunci : Manajemen Sumber Daya Manusia, Kompetensi Keahlian, Supervisi

1
ABSTRACT

Education is an effort to improve the quality of life and human resources. Because education
is the spearhead of a country to educate the nation's children. One of these educational goals
is to increase student creativity in learning at school. Creativity is an indicator of student
success in the learning process which plays an important role in achieving learning goals.
Students who have creativity in learning will show their level of creativity in various
activities. In addition, educators are also required to have knowledge and professionalism in
their field to provide learning to students. In this modern era, the teacher provides learning
materials based on book guidelines and the curriculum used, namely the independent
learning curriculum, where the teacher is no longer only burdened with the success of
academic learning but the teacher can see every strength/potential of each student. In terms
of increasing teacher competence, it can be measured by knowledge/expertise and
professionalism as a teacher through trainings held either under the auspices of the
Education Office or other non-service educational institutions. where the principal as a
manager can supervise, control and evaluate teacher performance in each semester. The
results of this study are that the average teacher already has an educator certificate is
59.25%, and the teacher has conducted competency training 4 times. As for the average
supervision assessment, namely class teachers get an average score of 96.44 ( A), PJOK
teachers have an average score of 96.46 (A), and religion teachers have an average score of
96.97 (A). Meanwhile, the average midterm assessment for grades 1-6 students was 72.50,
and the percentage of non-academic achievements achieved was pencak silat: 90%, karate
5%, dance 3%, volleyball 2%.

Keywords: Human Resource Management, Expertise Competence, Supervision

2
PENDAHULUAN
Guru adalah sumber daya manusia utama di sekolah, guru berperan sangat penting dalam
peningkatan kualitas dan mutu Pendidikan di sekolah. Dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan dalam kegiatan manajamen Sumber Daya Manusia dapat menerapkan beberapa
cara, antara lain melalui penerapan fungsi manajerial dan supervisi sebagai Kepala Sekolah.
Fungsi manajemen sebagai Kepala Sekolah seperti perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan. Sedangkan fungsi supervisi sebagai kepala sekolah melihat dan mengamati
secara langsung guru mengajar di dalam kelas. Fungsi-fungsi tersebut lebih fokus penekanan
pada peningkatan Sumber Daya Manusia guru karena guru adalah agent of change di sekolah.
Pekerjaan sebagai guru adalah pekerjaan keprofesian, karena untuk menjadi guru yang
profesional seseorang harus menempuh pendidikan profesi. Seperti yang tercantum pada UU
No.1 4 Tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 1 butir 1 disebutkan bahwa: “Guru adalah
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”.
Guru yang profesional memiliki empat kompetensi, yaitu meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh
melalui pendidikan profesi (UU RI No. 14 Tahun 2005 pasal 10 butir 1). Seorang guru yang
profesional merupakan sumber daya manusia yang unggul, karena guru yang profesional
memiliki ciri-ciri, antara lain: (1) memiliki keahlian mendidik dalam bidangnya, (2) memiliki
rasa tanggung jawab yang berkomitmen dan peduli terhadap tugasnya, dan (3) memiliki rasa
kesejawatan, menghayati tugasnya sebagai guru serta mampu menjaga kode etik profesinya
(Sahartien, 2010). Dalam rangka mewujudkan guru yang profesional perlu adanya kegiatan
peningkatan kompetensi dan mutu guru. Peningkatan kompetensi guru dapat di lihat dan
dinilai berkenaan dengan keahlian guru di bidangnya melalui pelatihan-pelatihan yang sudah
ditempuh baik itu pelatihan yang diselenggarakan dinas Pendidikan ataupun Lembaga
Pendidikan lainnya. Sedangkan Adapun cara meningkatkan mutu guru dapat melalui
beberapa cara seperti menerapkan pembinaan, kompensasi dan fungsi pengawasan
(supervisi). Supervisi menurut Suhardan (2010) adalah pengawasan terhadap kegiatan
akademik yang berupa proses belajar mengajar, pengawasan terhadap guru dalam mengajar,
pengawasan terhadap murid yang belajar dan pengawasan terhadap situasi yang
menyebabkannya. Pengawasan dalam pendidikan merupakan pelayanan terhadap kebutuhan
pokok guru agar mampu meningkatkan potensinya sehingga benar-benar menjadi sumber
daya manusia di sekolah yang profesional secara berkesinambungan. Adapun pelaksanaan
kegiatan supervisi di sekolah, sepenuhnya menjadi tanggung jawab kepala sekolah, karena
salah satu tugas pokok kepala sekolah adalah sebagai supervisor. Guru yang kompeten, ahli,
dan profesional dibidangnya dapat meningkatkan prestasi siswa baik itu bidang akademik
maupun non akademik. Khususnya di kurikulum merdeka belajar ini guru tidak lagi begitu
ditekankan dengan ketercapaian materi-materi pengetahuan saja tetapi guru melihat di bidang
potensi/keterampilan peserta didik, sehingga guru dapat menilai secara intens dari masing-
masing siswa apa kelebihan dan kekurangannya sehingga dapat membimbing dan
mengarahkan potensi dari masing-masing siswa.

3
Kerangka Pemikiran

Metode Penelitian
Merupakan suatu cara yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Dalam penulisan
penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yaitu dengan
menggambarkan fakta dan keadaan yang terjadi saat peneliti melakukan penelitian, dan
menginterpretasikan obyek sesuai dengan apa adanya.
Teknik Pengumpulan Data
Di dalam penelitian ini Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah :
1. Wawancara
Menurtu pendapat (A.Muri Yusuf 2013:72) wawancara adalah salah satu Teknik yang
dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Secara sederhana dapat dikatakan
bahwa wawancara adalah suatu kejadian atau proses interaksi antara pewawancara dan
sumber informasi atau orang yang diwawancarai melalui komunikasi langsung.
Wawancara dilakukan kepada orang-orang yang terlibat yaitu 1 orang kepala sekolah dan
8 orang guru (6 orang guru kelas, 1 orang guru PJOK, 1 orang guru Pendidikan agama)
2. Dokumentasi
Menurut pendapat (A.Muri Yusuf 2013:391) dokumentasi adalah catatan atau karya
seseorang tentang sesuatu yang sudah berlalu. Dokumentasi tentang orang atau
sekelompok orang, peristiwa atau kejadian dalam situasi sosial yang sesuai dengan fokus
penelitian. Data yang diperoleh antara lain jumlah guru, status kepegawain dan klasifikasi
sertifikasi guru serta jumlah kompetensi yang telah di capai guru pada tahun pelajaran
2022-2023, penilaian supervisi yang telah dilakukan oleh kepala sekolah terhadap masing-
masing guru, serta prestasi-prestasi siswa yang telah diraih pada tahun 2022-2023.
3. Studi Kepustakaan
menurut J. Supranto studi kepustakaan adalah metode yang dilakukan dengan mencari
data atau informasi riset melalui membaca jurnal ilmiah, buku-buku referensi dan bahan
bahan publikasi yang tersedia di perpustakaan. Kemudian metode kepustakaan tersebut
di sajikan dengan bahan-bahan yang diperoleh dengan metode lainnya, sehingga dapat
saling berkolerasi antar tiap metode penelitian

ANALISIS HASIL PENELITIAN


Pengembangan Kompetensi dan Penilaian Supervisi
Jumlah rombongan belajar yang ada di SDN Cakung Barat 04 Pagi adalah sebanyak 21
rombongan belajar yaitu terdiri dari : kelas 1 (4 rombel), kelas 2 (3 rombel), kelas 3 (4
rombel), kelas 4 (3 rombel), kelas 5 (4 rombel), dan kelas 6 (3 rombel). Total keseluruhan
siswa pada tahun pelajaran 2022-2023 adalah sebanyak 666 siswa. Sedangkan untuk
jumlah pendidik dan tenaga kependidikan adalah sebagai berikut : jumlah guru kelas 21

4
orang, guru PJOK 3 orang, guru agama islam 2 orang, dan guru agama Kristen 1 orang.
Sedangkan untuk tenaga kependidikan yaitu : kepala sekolah 1 orang, tata usaha 3 orang,
penjaga sekolah 3 orang, tenaga kebersihan 2 orang, tenaga keamanan 1 orang.
Adapaun klasifikasi pegawai berdasarkan jabatan, status kepegawaian adalah :
Jumlah guru kelas PNS dan yang memiliki sertifikat pendidik: 15 orang guru PNS ( 13 guru
sudah memiliki sertifikat pendidik, dan 2 orang belum memiliki sertifikat)
Jumlah guru kelas PPPK dan yang memiliki sertifikat pendidik : 5 orang guru PPPK (2 guru
sudah memiliki sertifikat pendidik, dan 3 orang belum memiliki sertifikat)
Jumlah guru kelas Honor Daerah dan yang memiliki sertifikat pendidik : 1 orang guru honor
daerah dan belum memiliki sertifikat pendidik.
Jumlah guru bidang (PJOK , agama islam dan Kristen) : Guru PJOK PPPK : 3 orang guru
PPPK ( 1 guru sudah memiliki sertifikat pendidik dan 2 orang belum memiliki)
Guru Agama Islam Honor Daerah : 2 orang guru agama islam honor daerah dan belum
memiliki sertifikat pendidik.
Guru agama Kristen Honor Daerah : 1 orang guru agama Kristen honor daerah dan belum
memiliki sertifikat pendidik.
Adapun sertifikat Pendidik di dapatkan dengan cara melalui tes dan pelatihan yang dilakukan
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Berdasarkan data diatas persentase jumlah
guru yang telah memiliki sertifikat pendidik adalah sebanyak 59,25%.
Pengembangan kompetensi yang telah dilakukan oleh guru adalah rata-rata setiap guru sudah
melakukan 4 kali pelatihan pada tahun pelajaran 2022-2023, pelatihan tersebut berasal dari
Dinas Pendidikan dan Lembaga non kedinasan.
Adapun supervisi pegawai pada tahun pelajaran 2022-2023 sudah dilaksanakan pada :
Supervisi semester I : 1 September 2022 - 17 Oktober 2022
Supervisi semester II : 1 Maret 2023 – 14 April 2023
Adapun indikator/intrumen dalam supervisi antara lain : perencanaan kegiatan pembelajaran ,
pelaksanaan pembelajaran, dan pengamatan/observasi kegiatan pembelajaran.
Adapun rata-rata dari hasil supervise guru yaitu : guru kelas mendapatkan rata-rata nilai yaitu
96,44 (A), guru PJOK rata-rata nilai 96,46 (A), dan guru agama rata-rata 96,97 (A).
Prestasi Siswa
Adapun prestasi akademik yaitu rata-rata penilaian harian siswa kelas 1-6 adalah 74,20.
Sedangkan untuk rata-rata penilaian UTS siswa kelas 1-6 adalah 72,50. Dan Adapun Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 70.
Disisi lain prestasi non akademik yang diraih di kejuaraan/turamen diantaranya :
Juara Pencak Silat : 1 Siswa meraih juara 1 dan 1 siswa meraih juara 2 pada kejuaraan tingkat
provinsi, dan 3 orang siswa meraih juara 1 dan 1 orang juara 2 pada kejuaraan tingkat kota.
Juara Karate : 2 siswa meraih juara 1 pada kejuaraan tingkat kecamatan
Juara Seni Tari : Juara 2 pada tingkat kecamatan

5
Juara Volly Putri : Juara 1 pada tingkat kecamatan
Jadi berdasarkan data di atas persentase prestasi non akademik adalah pencak silat : 90 %,
karate 5 % Seni Tari 3%, volley 2%
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Peningkatan kompetensi guru sudah maksimal yaitu rata-rata guru sudah melakukan
pelatihan sebanyak 4 kali pada tahun pelajaran 2022-2023 ini.
2. Adapun rata-rata dari penilaian supervisi guru yaitu : guru kelas mendapatkan rata-rata
nilai yaitu 96,44 (A), guru PJOK rata-rata nilai 96,46 (A), dan guru agama rata-rata 96,97
(A).
3. prestasi akademik yaitu rata-rata penilaian harian siswa kelas 1-6 adalah 74,20 dan rata-
rata rata-rata penilaian UTS siswa kelas 1-6 adalah 72,50
4. persentase prestasi non akademik adalah pencak silat : 90 %, karate 5 % Seni Tari 3%,
volley 2%

Saran
1. Melakukan tindak lanjut dari hasil supervisi untuk semua guru dan diadakannya evaluasi
secara kontinyu / berkelanjutan
2. Pengembangan kompetensi / profesionalitas dilakukan dengan mengaktifkan kelompok
kerja guru (KKG) dan tutor sebaya
3. Meningkatkan nilai prestasi akademik siswa dengan cara melakukan pembiasaan dan
Latihan-latihan soal literasi dan numerasi
4. Meningkatkan prestasi di bidang akademik lainnya dengan lebih ditingkatkan masing-
masing kegiatan ekstrakurikuler.

6
DAFTAR PUSTAKA

Herawan & Hartini. 2012. Manajemen Tenaga Pendidik dan Kependidikan dalam
Manajemen Pendidikan Dosen Administrasi Pendidikan UPI. Bandung: Alfabeta
Kemendikbud. 2005. Undang-Undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005. Jakarta:
Kemendikbud.
Masaong, H.A. Kadim, 2012. Supervisi Pembelajaran dan Pengembangan Kapasitas Guru
(Memberdayakan Pengawas Sebagai Gurunya Guru). Bandung: Alfabeta.
Sagala, Syaiful. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, Cet, III; Bandung:
Alfabeta, 2011
Sahertian, Piet. A. 2010. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka
Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: Rineka Cipt
Suhardan, Dadang, 2010. Supervisi Profesional. Bandung: Alfabeta.
Wukir, 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi Sekolah. Yogyakarta:
Multi Presindo

Anda mungkin juga menyukai