BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tentang perkembangan proses dan hasil belajar siswa dan hasil mengajar
guru. Informasi mengenai hasil penilaian proses dan hasil belajar serta hasil
dasar yang telah ditetapkan. Informasi hasil penilaian ini dapat digunakan
yang penting dan harus mendapat perhatian yang serius. Secara ideal, Guru
mampu membuat alat evaluasi yang valid dan handal, sehingga antara
telah mencapai kompetensi atau belum. Salah satu ciri soal yang berkualitas atau
baik adalah bahwa soal itu dapat membedakan setiap kemampuan peserta didik.
1
2
memahami materi pembelajaran, makin kecil pula peluang menjawab benar soal
guru akan mengetahui kelemahan siswa. Untuk dapat menyusun soal evaluasi
bahwa pada tahun pelajaran 2020/2021 hanya terdapat 40 % guru yang mampu
menyusun soal evaluasi dengan baik , sisanya 60% guru belum mampu menyusun
soal evaluasi dengna baik sesuai dengan kriteria yang berlaku, dalam hal ini
menggunakan soal evaluasi tahun lalu atau mencari di internet (bank Soal)
sehingga yang terjadi di sekolah ketidak sesuaian antara bahan ajar dengan
B. Rumusan Masalah
kompetensi guru dalam menyusun soal evaluasi dengan baik dan benar..
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
2. Bagi guru
ada.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kompetensi Guru
pembangunan bangsa dan negara. Hal ini dapat terlihat dari tujuan nasional
bangsa Indonesia yang salah satunya yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa yang
menempati posisi yang strategis dalam pembukaan UUD 1945. Dalam situasi
guru berada dibarisan terdepan dalam pelaksanaan pendidikan. Dengan kata lain,
dan hasil pendidikan yang berkualitas. Dengan demikian upaya perbaikan apapun
sumbangan yang signifikan tanpa didukung oleh guru yang profesional dan
profesionalnya.
Satu kunci pokok tugas dan kedudukan guru sebagai tenaga profesional
menurut pasal 4 UU Guru dan Dosen adalah sebagai agen pembelajaran (Learning
pembelajaran guru memiliki peran sentral dan cukup strategis antara lain sebagai
5
5
peserta didik.
atau memutuskan sesuatu hal. Kompetensi berasal dari kata competency, yang
adalah sebagai berikut: Menurut Usman (2005) kompetensi adalah suatu hal yang
maupun kuantitatif.
perilaku yang rasional untuk mencapau tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan
keterampilan dan nilai-nilai dasar yang dilefleksikan dalam kebiasaan berpikir dan
bertindak.
yang harus dimiliki oleh seseorang, dalam hal ini oleh guru.
dewasa yang bertanggung jawab memberi bimbingan atau bantuan kepada anak
khalifah di muka bumi, sebagai makhluk sosial dan individu yang sanggup berdiri
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini
guru adalah orang yang profesinya atau pekerjaannya mengajar dan memiliki
Bertitik tolak dari konsep yang telah diuraikan, dapat dipahami bahwa
pengertian kompetensi guru adalah kemapuan dan keahlian khusus yang dimiliki
oleh tenaga pengajar dan pendidik dalam bidang keguruan sehingga ia mampu
melakukan tugas dan fungsinya yang maksimal. Atau dengan kata lain,
kompetensi guru adalah kemampuan orang yang terdidik dan terlatih dengan baik
Masalah kompetensi guru merupakan hal yang urgen yang harus dimiliki
oleh setiap guru dalam jenjang pendidikan apapun. Guru yang terampil mengajar
tentu harus pula memiliki pribadi yang baik dan mampu melakukan social
sedemikian rupa agar relevan dengan tuntunan kompetensi guru secara umum.
yang kondusif dan efektif, maka guru harus melengkapi dan meningkatkan
berkenaan dengan tugas dan prifesinya, dan (3) Kompetensi psikomotorik, yaitu
serangkaian perbuatan guru dan peserta didik atas dasar hubungan timbal balik
yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam
proses belajar mengajar tersirat adanya satu kesatuan kegiatan yang tak
terpisahkan antara pesrta didik yang belajar dan guru yang mengajar. Agar proses
mempunyai tugas dan peranan yang penting dalam mengantarkan peserta didik
mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu, sudah selayaknya guru
capability dan loyality, yakni guru itu harus memiliki kamampuan dalam bidang
ilmu yang diajarkan, memiliki kemampuan teoritik tentang mengajar yang baik
keguruan, yakni terhadap tugas-tugas yang tidak semata di dalam kelas, tetapi
profesional.
tantangan kualitatif bagi guru untuk masa kini dan yang akan datang. Untuk
kompetensi. Berdasarkan UU Sisdiknas No. 14 tentang guru dan dosen pasal 10,
1. Kompetensi Pedagogik
sebagai berikut:
d. Perancangan pembelajaran
yang dimilikinya.
2. Kompetensi Kepribadian
berakhlak mulia, arif dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik. Dalam
kompetensi kepribadian adalah kemampuan yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia. Kompetensi
pribadi para peserta didik. Kompetensi kepribadian ini memiliki peran dan fungsi
yang sangat penting dalam membentuk kepribadian anak, guna menyiapkan dan
seorang guru yang meliputi beberapa kepribadian yang mantap, stabil, berakhlak
mulia, dewasa, arif dan berwibawa serta menjadi tauladan terhadap peserta didik.
11
3. Kompetensi Sosial
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik,
sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua / wali peserta didik dan
siswa dan bahkan dengan masyarakat yang ada disekitarnya baik secara langsung
4. Kompetensi Profesional
c. peserta didik
tanggung jawabnya
yang relevan
bahwa sebagai seorang guru baik pada sekolah pada umumnya maupun pada
pembelajaran perlu dilakukan usaha dan tindakan atau kegiatan untuk menilai
berarti penilaian, yakni memberikan suatu nilai, harga terhadap sesuatu dengan
dapat disimpulkan bahwa evaluasi pendidikan adalah suatu proses yang sistematis
dan kemajuan hasil belajar siswa setelah selesai mengikuti program pembelajaran,
juga untuk mengumpulkan data dan informasi dalam usaha perbaikan terhadap
kelompok.
belajar
Ramli:2008) yaitu :
dan kelemahan siswa dalam belajar, sehingga dari hasil tersebut jika berupa
15
kelebihan dapat dikembangkan dan diikuti oleh siswa lainnya, dan jika berupa
terhadap suatu materi tertentu bagi setiap individu. Dari hasil tersebut
dapat dilihat hasil yang sama atau relatif sama dapat dikelompokkan
setiap pembelajaran, hal ini dikarenakan dengan melaksanakan evaluasi kita dapat
melihat atau menilai bagaimana tingkat keberhasilan yang dicapai dari proses
pembelajaran yang telah dilaksanakan dan nantinya hal itu juga menjadi indikator
1. Prinsip Keseluruhan
2. Prinsip Kesinambungan
evaluasi hasil belajar yang baik adalah evaluasi hasil belajar yang
3. Prinsip Obyektifitas
belajar dapat dinyatakan sebagai evaluasi yang baik apabila dapat terlepas
C. Workshop Penilian
instansi atau organisasi guna melakukan penyuluhan atau pelatihan dalam suatu
workshop, penulis akan menguraikan beberapa definsi menurut para ahli sebagai
berikut :
dan mencari solusinya. Sebuah lokakarya atau workshop adalah pertemuan ilmiah
17
kecil. Kegiatan lokakarya atau workshop identik dengan seminar yaitu suatu
pertemuan ilmiah untuk membahas masalah tertentu oleh para pakar dalam bidang
tertentu pula”.
(Workshop) adalah program pendidikan dan pelatihan yang padat dan singkat.
dikerjakan pada waktu itu juga. Kegiatan lokakarya identik dengan seminar yaitu
suatu pertemuan ilmiah untuk membahas masalah tertentu oleh pakar dalam
vehicle to equip young people to negotiate and mediate challenges and risks in
Life skills education in school are abilities for adaptive and positive behaviour,
that enable individuals to deal effectively with the demands and challenges of
everyday life.( Ben Sprunger. 1997). Practice of life skills can bring qualities like
secondary school students and can generate enough capabilities among them to
keterampilan hidup adalah sebuah sarana penting untuk membekali generasi muda
untuk menghadapi tantangan dan risiko dalam hidup mereka, dan untuk
Pada dasarnya workshop berasal dari kata work yang berarti kerja dan
shop yang berarti toko dan kata workshop berarti tempat berkumpulnya pelaku
aktivitas yang memiliki kaitan satu sama lain dan berinteraksi dengan menjual
paermasalahan tersebut.
solusi dari masalah tersebut dengan para pakar dalam bidang tertentu.
2. Perumusan berbagai macam masalah pokok yang ingin dibahas dalam acara
workshop
19
Ditinjau dari sifatnya, workshop dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu
workshop yang bersifat mengikat dan workshop yang bersifat tidak mengikat. 1).
mengikutinya. Apapun hasil yang didapatkan dari workshop tersebut tidak wajib
BAB III
METODE PENELITIAN
dihadapi di sekolah. Pengertian tersebut menunjuk pada dua kata kunci yang
minimal salah satunya harus ada dalam PTS, yaitu pemecahan masalah (problem
mutu.
dan penyimpulan data dari suatu jenis dan isi tindakan yang sengaja direncanakan
20
21
(Mills, 2003; Stringer, 2004; Glickman etr al., 2007; Hopkins, 2008). PTS adalah
tindakan nyata untuk memperbaiki situasi atau melakukan inovasi sekolah dalam
yang berpikir kritis, kreatif, inovatif, cakap dalam menyelesaikan masalah, dan
bernaluri kewirausahaan
B. Lokasi Penelitian
.
22
C. Kehadiran Peneliti
memaham dan mengabstraksikan sebagai alat penting yang tidak dapat diganti
peneliti selain sebagai pelaku tindakan juga bertugas sebagai pengamat aktifitas
subyek penelitian
D. Waktu Penelitian
bulan September sampai dengan Nopember 2020. adapun jadwal penelitian dapat
E. Subyek Penelitian
F. Sumber data
Sumber Data dalam penelitian tindakan kelas (PTS) ini adalah perangkat
penilian hasil workshop yang dilakukan oleh guru SMA Negeri 3 Bondowoso
H. Desain Penelitian
Refleksi.
Siklus I
menyerahkan Perangkat
b. Pembelajaran.
Matematika, Bahasa
Ujian Sekolah
e. Monitoring arsip Soal Evaluai serkolah yang telah dibuat oleh guru mata
pelajaran.
2. Pelaksanaan
c. Guru membawa bahan penyusunan tes sumatif seperti, silabus, RPP, dan
tabel kisi-kisi.
f. Guru mulai menyusun tes objektif (pilihan ganda) untuk setiap butir tes
2) Kesesuaian butir soal dengan aspek perilaku yang diukur (C1 – C6)
3. Observasi
4. Refleksi
Apabila hasil penelitian tindakan kelas pada siklus I masih belum mencapai
kriteria yang diinginkan dalam penelitian ini, maka peneliti akan memperbaiki
kekurangan yang ditemukan pada siklus I untuk direvisi dan ditindak lanjuti pada
siklus II.
26
Siklus II
Perangkatpembelajaran
penyusunan butir Soal Evaluai Ujian Sekolah sesuai dengan temuan pada
siklus I
d. Memonitoring arsip soal yang telah dibuat oleh guru mata pelajaran
2. Pelaksanaan
b. Guru membawa bahan penyusunan tes sumatif seperti, silabus, RPP, dan
tabel kisi-kisi
e. Guru mulai menyusun tes objektif (pilihan ganda) untuk setiap butir tes
2) Kesesuaian butir soal dengan aspek perilaku yang diukur (C1 – C6)
structurally correct)
3. Observasi
4. Refleksi
mencapai kriteria yang diinginkan dalam penelitian ini, maka peneliti akan
memperbaiki kekurangan
berikut
28
nilai 78.
29
BAB IV
A. Hasil Penelitian
bahwa tidak semua guru mampu menyusun Soal Evaluai Ujian Sekolah dengan
Tabel 4.1 : Hasil Analisis Penyusuanan Instrumen Penilian (soal) pada Pra Siklus
Aspek yang diamati
Kesuaian
Kesesuaian Kesesuaian Penggunaan
Nama dengan JML Nila Kriteri
No dengan dengan Bahasa
Guru Aspek Skor i a
Tujuan Indikator yang Baik
Prilaku
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 A.1 v v V V 10 83 B
2 A.2 v v V V 10 83 B
3 A.3 v v v v 6 50 D
4 A.4 v v v v 6 50 D
5 A.5 v v v v 8 67 C
6 A.6 v v v v 8 67 C
7 A.7 v v v V 7 58 D
8 A.8 v v V V 7 58 D
9 A.9 v v v v 9 75 B
10 A.10 V v v V 6 50 D
11 A.11 v v v v 8 67 C
12 A.12 v v v V 9 75 B
13 A.13 v V v V 6 50 D
14 A.14 V V v v 7 58 D
15 A.15 v v V v 7 58 D
16 A.16 v v V v 8 67 C
17 A.17 v v v v 11 92 A
18 A.18 v v v v 9 75 B
19 A.19 v v v v 8 67 C
20 A.20 v v v v 9 75 B
21 A.21 v v v v 8 67 C
22 A.22 v v v v 9 75 B
23 A.23 v v v v 11 92 A
29
30
24 A.24 v v V V 7 58 D
25 A.25 v v V v 10 83 B
26 A.26 v v V v 7 58 D
27 A.27 v V V v 9 75 B
28 A.28 v v v 6 50 D
29 A.29 v v v V 7 58 D
30 A.30 v v v V 8 67 C
1 2 2 2 1 3 1
7 6 1 3 0 7 6 0 4 4 2 8 241
JUMLAH
SKOR 241
RATA-RATA 67
KRITERIA C (CUKUP)
Sumber : Hasil analisis Instrumen Penilaian pada Pra Siklus (Lmpiran 1)
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti bahwa dari 30 guru hanya 1
guru yang mampu menyusun semua Soal Evaluai memenuhi syarat kriteria
penyusunan atau memiliki kriteria amat baik (A) sebanyak 2, guru mampu
menyusun soal evaluasi atau baik (B) sebanyak 9 orang, sesuai kriteria atau
memperoleh nilai cukup (C) sebanyak 7 orang , dan 11 orang masuk dalam
kategori kurang (D), sedangkan rata –rata kemampuan guru dalam menyusun Soal
Siklus I
a. Perencanaan
pembelajaran
b. Pelaksanaan
Tahap ini peneliti (kepala sekolah) meneliti data penelitian berupa butir
soal evaluasi yang diserahkan semua guru dan peneliti melakukan kroscek dengan
silabus, kriteria yang digunakan adalah sesuai, cukup sesuai dan tidak sesuai.
c. Pemantuan
Pada tahap ini peneliti melakukan analisis terhadap apa yang dilakukan
Tabel 4.2 : Hasil Analisis Penyusuanan Instrumen Penilian (soal) pada Siklus I
Aspek yang diamati
Kesuaian
Kesesuaian Kesesuaian Penggunaan
Nama dengan JML
No dengan dengan Bahasa yang Nilai Kriteria
Guru Aspek Skor
Tujuan Indikator Baik
Prilaku
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 A.1 v v V V 10 83 B
2 A.2 v v V V 10 83 B
3 A.3 v v v v 10 83 B
4 A.4 v v v v 10 83 B
5 A.5 v v v v 9 75 B
6 A.6 v v v v 8 67 C
7 A.7 v v v v 8 67 C
8 A.8 v v v v 11 92 A
9 A.9 v v v v 10 83 B
10 A.10 v v v V 9 75 B
11 A.11 v v v v 9 75 B
12 A.12 v v v V 9 75 B
13 A.13 v V v v 8 67 C
14 A.14 v V v v 9 75 B
32
15 A.15 v v v v 9 75 B
16 A.16 v v v v 9 75 B
17 A.17 v v v v 11 92 A
18 A.18 v v v v 9 75 B
19 A.19 v v v v 8 67 C
20 A.20 v v v v 11 92 A
21 A.21 v v v v 8 67 C
22 A.22 v v v v 8 67 C
23 A.23 v v v v 11 92 A
24 A.24 v v V v 9 75 B
25 A.25 v v V v 9 75 B
26 A.26 v v V v 8 67 C
27 A.27 v V V v 9 75 B
28 A.28 v v v v 8 67 C
29 A.29 v v v v 8 67 C
30 A.30 v v v v 10 83 B
1
1 9 30 3 0 30 2 20 8 2 30 42 275
JUMLAH
SKOR 275
RATA-RATA 76
KRITERIA B
Sumber : Hasil analisis Instrumen Penilaian pada Siklus I (Lmpiran 2)
dilakukan peneliti bahwa dari 30 orang guru, 4 guru yang mampu menyusun
semua Soal Evaluai memenuhi syarat kriteria penyusunan soal atau memiliki
kriteria amat baik (A), 17 guru mampu menyusun sebagian besar soal sesuai
kriteria atau memperoleh nilai baik (B) , 9 orang guru mendapatkan nilai cukup
(C) sedangkan rata –rata kemampuan guru dalam menyusun Soal Evaluai sebesar
d. Refleksi
1. Tidak semua guru mampu menyusun butir Soal Evaluai sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
2. Tidak semua guru dapat menyusun butir soal sesuai dengan aspek perilaku
yang diukur.
3. Tidak semua guru dapat menyusun butir soal sesuai dengan aspek indikator
4. Masih adanya beberapa kesalahan tata bahasa dan kesalahan dalam penulisan.
5. Perlu adanya workshop lebih intensif serta pengarahan dan latihan lebih
Siklus II
b. Perencanaan
c. Pelaksanaan
soal yang telah diperbaiki oleh guru mata pelajaran, serta melakukan pemantauan
kepada guru dengan memeriksa dan mengamati serta menganlisa hasil yang telah
diperbaiki.
d. Pemantuan
hasil observasi yang dilakukan berkaitan kesesuaian butir soal dengan kriteria
yang telah ditentukan. Lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel 4.3 berikut :
Tabel 4.3 : Hasil Analisis Penyusuanan Instrumen Penilian (soal) pada Siklus II
Aspek yang diamati
Kesuaian
Kesesuaian Kesesuaian Penggunaan
Nama dengan JML Nila Kriteri
No dengan dengan Bahasa
Guru Aspek Skor i a
Tujuan Indikator yang Baik
Prilaku
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 A.1 v v v V 11 92 A
2 A.2 v v v V 11 92 A
3 A.3 v v v v 11 92 A
4 A.4 v v v v 11 92 A
5 A.5 v v v v 10 83 B
6 A.6 v v v v 9 75 B
7 A.7 v v v v 10 83 B
8 A.8 v v v v 11 92 A
9 A.9 v v v v 11 92 A
10 A.10 v v v V 9 75 B
11 A.11 v v v v 9 75 B
12 A.12 v v v V 9 75 B
13 A.13 v v v v 9 75 B
14 A.14 v V v v 10 83 B
15 A.15 v v v v 10 83 B
16 A.16 v v v v 10 83 B
17 A.17 v v v v 12 100 A
18 A.18 v v v v 11 92 A
35
19 A.19 v v v v 10 83 B
20 A.20 v v v v 11 92 A
21 A.21 v v v v 11 92 A
22 A.22 v v v v 9 75 B
23 A.23 v v v v 10 83 B
24 A.24 v v v v 10 83 B
25 A.25 v v V v 9 75 B
26 A.26 v v v v 9 75 B
27 A.27 v V V v 9 75 B
28 A.28 v v v v 9 75 B
29 A.29 v v v v 12 100 A
30 A.30 v v v v 11 92 A
1 3 5 1 1 2 5
0 9 3 0 0 7 0 2 8 2 4 1 304
JUMLAH
SKOR 304
RATA-RATA 84
KRITERIA B
Sumber Analisis Penyusuan soal Pada Siklus II ( Lampiran 3)
dilakukan peneliti bahwa dari 30 guru, 12 guru yang mampu menyusun semua
Soal Evaluai memenuhi syarat kriteria penyusunan soal atau memiliki Amat Baik
(A), 18 guru mampu menyusun soal sesuai kriteria atau memperoleh nilai dengan
e. Refleksi
B. Pembahasan
36
Dari hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas mulai dari pra siklus,
49
33
Kesesuaian dengan Kesesuaian dengan Kesuaian dengan Penggunaan Bahasa Rata - Rata
Tujuan Indikator Aspek Prilaku yang Baik
Dari analisis pada pra siklus, siklus I, dan siklus II diatas maka
siklus rata-rata kemampuan guru membuat Soal Evaluasi sebesar 67,pada siklus I
85.
BAB V
37
A. Kesimpulan
Pada Pra siklus rata-rata kemampuan guru membuat Soal Evaluasi sebesar
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
37
38
Iwah Wahyudi. 2012. Panduan Lengkap Uji Sertifikasi Guru. Jakarta : Prestasi
Pustaka Raya.
Roestiyah. 1994. Masalah pengajaran sebagai suatu system. Jakarta: Rineka Cipta.
38
Sukmadinata, NS. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja
39
Sahertian, Piet A. 2000. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan. Jakarta:
Rineka Cipta
Umar Fahruddin, Asef. 2012. Menjadi Guru Faforit. Jogjakarta : DIVA Press.
Wiji suwarno. 2009. Dasar – Dasar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Ar-ruzz media
group