Anda di halaman 1dari 10

Tugas Review Buku

“Supervisi Akademik Kepala Sekolah &

Kompetensi Profesional Guru”

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Supervisi dan Evaluasi Pengawasan : Dr. Hanny Latifah, M.Pd.

Disusun Oleh:
Fiqra Muhammad Nazib 24092120013

Magister Manajemen Pendidikan Islam


Program Pasca Sarjana
Universitas Garut
Tahun Akademik 2021
BAB I

Pendahuluan

A. Identitas Buku

Judul Buku : Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Kompetensi


Profesional Guru

Pengarang : Edy Sukamto, S.Pd., M.Pd

Kategori : Pendidikan

ISBN : 978-62393065-5-7

Halaman : 110

Tahun Terbit : Februari, 2020

B. Tentang Pengarang

Pengarang buku ini adalah Edy Sukamto, S.Pd., M.Pd., dilahirkan di Desa
hardimulyo, kecamatan kaligesing, kabupaten Purworejo pada tanggal 12 Februari
1971. Menyelesaikan pendidikan dasarnya di SD Negeri Hardimulyo 01 (lulus tahun
1984), kemudian melanjutkan ke sekolah lanjutan tingkat pertama di SMP PGRI 7
Purworejo (lulus tahun 1987), dan sekolah lanjutan tingkat atas di SMA katholik
Santa Maria purworejo (lulus tahun 1990) gelar S.Pd. diperoleh di Fakultas
Pendidikan Bahasan dan Senin Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Muhamadiyah Purwerejo (lulus tahun 1995). Sedangkan gelar M.Pd.
diperoleh di universitas Galuh ciamis, jurusan Administrasi Sistem Pendidikan (lulus
tahun 2018).
C. Tentang Buku

Sekilas buku ini terlihat sangat sederhana yang hanya terdiri dari 5 bab dan
tiap bab nya terdapat kesimpulan-kesimpulan dari penulis sendiri. Buku ini
memaparkan pemahaman penulisnya mengenai hubungan supervisi akademik dengan
profesionalisme guru. Namun yang lebih menarik adalah buku ini didasari dari
sebuah tesis penulis dengan judul “implementasi supervisi akademik kepala sekolah
dalam meningkatkan kompetensi profesional guru (studi Kasus di SMP Negeri 3
kesugihan Kabupaten Cilacap”).

Pembahasan buku ini diawali dengan supervisi akademik lalu dilanjutkan


dengan kompetensi guru dan diakhiri dengan implementasi supervisi akademik
kepala sekolah dalam meningkatkan professional guru. Buku ini pula memaparkan
mengenai tahapan-tahapan implementasi supervise akademik mulai dari; pra
observasi, observasi pengamatan pembelajaran dan pasca observasi. Namun, buku ini
hanya menjelaskan garis besarnya saja tidak memaparkan hasil tesis penulis secara
spesifik.

Kelebihan buku ini berisikan topik materi mengenai supervisi akademik dan
kompetensi professional sehingga bisa menjadi bahan kepada pembaca sebagai
pedoman dalam melaksanan supervisi akademik dan meningkatkan professional guru.
Diakhir buku ini dilengkapi dengan instrumen-instrumen mengenai tahapan-tahapan
pelaksanaan supervise akademik yang bisa menjadi bahan bagi peneliti lain.

Sedangkan untuk kekurangannya, tidak mengaitkan konten tersebut dengan


satupun ayat al-qur’an yang menjadi pedoman keilmuan. Begitu juga dalam buku ini
tidak dipaparkan hasil penelitian tesis padahal buku ini didasari dari sebuah tesis
penulis. Dalam teknis penulisan masih banyak kata-kata yang tidak sesuai dengan
(KBBI)/ Typo.
Bab II

Isi Buku

A. Review Bab 1 Mengenai (“Supervisi Akademik”)

Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru


mengembangkan kemampuannya dalam mengelola proses pembelajaran demi
pencapaian tujuan pembelajaran. Perlu dipahami bahwa tidak ada satupun perilaku
supervise akademik yang baik dan cocok bagi semua guru sehingga dalam
pelaksanaanya perlu juga disesuaikan dengan kebutuhan dan kepentingan guru itu
sendiri. Dengan demikian, tingkat kemampuan, kebutuhan, minat dan kematangan
professional serta karakteristik personal guru lainnya harus dijadikan dasar
pertimbangan dalam mengembangkan dan mengimplementasikan program supervise
akademik.

Tujuan supervisi akademik adalah membantu guru untuk mengembangkan


kemampuannya dalam mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan bagi peserta
didiknya. Selain itu dengan adanya supervise akademik diharapkan kualitas akademik
yang dilakukan oleh guru semakin meningkat. Pengembangan kemampuan guru tidak
hanya menyangkut pada peningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengajar guru
saja, namun juga meluputi peningkatan komitmen, kemauan dan motivasi guru, sebab
dengan meningkan kemampuan dan motivasi kerja guru, kualitas pembelajaran akan
semakin meningkat.

Langkah-langkah supervisi akademik diawali dengan pra observasi meliputi


menciptakan suasana akrab dengan guru, membahas persiapan yang dibuat oleh guru
dan membuat kesepakatan mengenai aspek yang menjadi focus pengamatan dan
menyepakati instrument observasi.
B. Review Bab 2 Mengenai “Kompetensi Guru”

Guru professional bukanlah hanya untuk satu kompetensi saja yaitu


kompetensi professional, tetapi guru professional semestinya meliputi semua
kompetensi. Sejalan menurut PP No. Tahun 2005 pasal 28, ayat 3 dan UU No. 14
Tahun 2005 pasal 10 ayat 1 kompetensi pendidik sebagai agen pembelajaran pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah serta penidikan anak usia dini meliputi: (a)
kompetensi pedagogic, (b) kompetensi kepribadian, (c) kompetensi professional, dan
kompetensi social.

Kompetensi Pedagogik Guru adalah kemampuan atau keterampilan guru yang


bisa mengelola suatu proses pembelajaran atau interaksi belajar mengajar dengan
peserta didik, Kompetensi Kepribadian berkaitan dengan karakter personal. Ada
indikator yang mencerminkan kepribadian positif seorang guru yaitu: supel, sabar,
disiplin, jujur, rendah hati, berwibawa, santun, empati, ikhlas, berakhlak mulia,
bertindak sesuai norma sosial & hukum, Kompetensi Profesional Guru adalah
kemampuan atau keterampilan yang wajib dimiliki supaya tugas-tugas keguruan bisa
diselesaikan dengan baik. Kompetensi Sosial berkaitan dengan keterampilan
komunikasi, bersikap dan berinteraksi secara umum, baik itu dengan peserta didik,
sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua siswa, hingga masyarakat secara luas.

C. Review Bab 3 Mengenai “Profesionalisme Guru”

Guru professional adalah guru yang memiliki keahlian, tanggung jawab dan
rasa kesejawatan yang didukung oleh etika profesi yang kuat serta kualifikasi
kompetensi yang memadai. Untuk menjadi guru yang professional harus dituntut
memiliki lima hal, diantaranya (1) guru mempunyai komitmen pada peserta didik dan
proses belajarnya, (2) guru menguasai secara mendalam bahan/mata pelajaran yang
diajarkannya serta cara mengajarnya kepada peserta didik, (3) guru bertanggung
jawab memantau hasil belajar peserta didik melalui berbagai cara evaluasi, (4) guru
mampu berfikir sistematis tentang apa yang dilakukannya dan belajar dari
pengalamannya, (5) guru seyoganya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam
lingkungan profesinya.

Tugas guru professional meliputi tiga bidang: (1) bidang profesi yaitu,
seorang guru professional berfungsi untuk mengajar, mendidik, dan melaksanakan
penelitian masalah-masalah pendidikan, (2) dalam bidang kemanusiaan yaitu,
berfungsi untuk meningkatkan martabat sebagai agen pembelajaran, pengembangan
ilmu pengetahuan teknologi dan seni serta pengabdian pada masyarakat berfungsi
meningkatkan mutu pendidikan nasional, (3) bidang kemasyarakatan yaitu, berfungsi
untuk memenuhi amanat dalam pembukaan UUD 1945 yaitu ikut serta dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan diferensiasi tugas dari suatu
masyarakat modern.

D. Review Bab 4 Mengenai “Pengembangan Profesionalisme Guru”

Terdapat beberapa model pengembangan profesionalisme guru yaitu: (1)


pengembangan guru yang dipadu secara individu: para guru dapat menilai kebutuhan
mengajar mereka dan mampu belajar aktif serta mengarahkan diri sendiri, (2)
observasi atau penilaian: menyediakan guru dengan data yang dapat direfleksikan dan
dianalisis untuk tujuan peningkatan belajar peserta didik, (3) proses pengembangan
peningkatan: guru perlu untuk memperoleh pengetahuan atau keterampilan melalui
keterlibatan pada proses peningkatan sekolah dan pengembangan kurikulum, (4)
pelatihan: guru dapat merubah perilaku mereka dan belajar meniru perilaku dalam
kelas mereka, (5) pemeriksaan: studi kerja sama oleh para guru sendiri untuk
permasalahan dan isu yang timbul dari usaha untuk membuat praktik mereka
konsisten dengan nilai-nilai bidang pendidikan.
Dengan demikian, terdapat banyak sekali program-program dan strategi-
strategi yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan profesiuonalitas
guru yang sudah di kemukakan di atas salah satunya yaitu dengan memberikan
tunjangan profesi berupa sertifikat pendidik yang akran dikenal dengan sertifikasi
guru. Tunjangan profesi yang diprogramkan oleh pemerintah tidak hanya untuk
memberikan tunjangan profesi dan kesejahteraan belaka tetapi juga dimaksudkan agar
guru mampu meningkatkan mutu, dedikasi dan kinerja untuk meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia

E. Review Bab 5 Mengenai “Implementasi Supervisi Akademik dan Kompetensi


Profesional Guru”

Supervisi Akademik merupakan serangkaian kegiatan untuk membantu guru


mengembangkan kemampuannya dalam mengelola proses pembelajaran demi
pencapaian tujuan pembelajaraan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam supervise
akademik: (1) Pra- Observasi: menciptakan suasana akrab dengan guru, membahas
persiapan yang dibuat oleh guru dan membuat kesepakatan menjadi aspek yang
menjadi fokus pengamatan (2) Observasi : pengamatan difokuskan pada aspek yang
telah disepakati, menggunakan instrumen observasi, menggunakan catatan lapangan,
pengamatan dilakukan pada perilaku peserta didik. (3) pasca observasi: pertemuan
balikan sebagai tindak lanjut, menanyakan pendapat guru tentang pelaksanaan
supervise, menunjukan data hasil observasi, memberi kesempatan guru untuk
mendiskusikan hasil observasi dan memberikan penguatan terhadap performa
guruhambatan kepala sekola dan guru dalam implementasi supervise akademik yaitu:
masih adanya keterbatasan pengetahuan, baik kepala sekolah maupun guru dalam
mempersiapkan instrument pelaksanaan supervise akademik, antara kepala sekolah
dan guru masih belum paham benar apa yang dimaksud dengan supervise akademik,
kompetensi SDM yang ada masih perlu terus ditingkatkan, sarana pendukung
pelaksanaan supervisi akademik masih kurang, masih perlu peningkatkan pemahaman
baik dari guru maupun sekolah mengenai cara membuat instrument yang akan
digunakan sebagai alat ukut keberhasilan pelaksanaan supervise akademik.

Solusi yang dapat dilakukan kepala sekolah untuk mengatasi hambatan yang
dihadapi kepala sekolah dan guru dalam implementasi supervise akademik kepala
sekolah dalam meningkatkan kompetensi professional guru adalah sebagai berikut:
meningkatkan penegtahuan, baik kepala sekolah maupun guru dalam mempersiapkan
instrument pelaksanaan supervise akademik sehingga hasilnya memuaskan,
meninhgkatkan pemahaman kepala seholah dan guru mengenai supervise akademik
dan upaya untuk menyelesaikannya, meningkatkan kompetensi SDM yang ada secara
professional dan proforsional sehubungan dengan pelaksanaan supervise akademik,
melengkapi sarana pendukung pelaksanaan supervisi akademik, sehingga dalam
prosesnya dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan.
BAB III

Penutup

A. Kesimpulan

Supervise akademik kepala sekolah merupakan serangkaian kegiatan


membatu guru mengembangkan kemampuannya dalam mengelola proses
pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran. Melalui supervise akademik
diharapkan kualitas akademik yang dilakukan oileh guru semakin meningkat.
Pengembangan guru tidak hanya menyangkut pada peningkatan pengetahuan dan
keterampilan mengajar guru saja, namun juga meliputi peningkatan komitmen
(commitment), kemauan (willingness), dan motivasi (motivation) guru.

Dalam mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan


pembelajaraan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam supervise akademik: (1) Pra-
Observasi: menciptakan suasana akrab dengan guru, membahas persiapan yang
dibuat oleh guru dan membuat kesepakatan menjadi aspek yang menjadi fokus
pengamatan (2) Observasi : pengamatan difokuskan pada aspek yang telah disepakati,
menggunakan instrumen observasi, menggunakan catatan lapangan, pengamatan
dilakukan pada perilaku peserta didik. (3) pasca observasi: pertemuan balikan sebagai
tindak lanjut, menanyakan pendapat guru tentang pelaksanaan supervise, menunjukan
data hasil observasi, memberi kesempatan guru untuk mendiskusikan hasil observasi
dan memberikan penguatan terhadap performa guruhambatan kepala sekola dan guru
dalam implementasi supervise akademik yaitu: masih adanya keterbatasan
pengetahuan, baik kepala sekolah maupun guru dalam mempersiapkan instrument
pelaksanaan supervise akademik, antara kepala sekolah dan guru masih belum paham
benar apa yang dimaksud dengan supervise akademik, kompetensi SDM yang ada
masih perlu terus ditingkatkan, sarana pendukung pelaksanaan supervisi akademik
masih kurang, masih perlu peningkatkan pemahaman baik dari guru maupun sekolah
mengenai cara membuat instrument yang akan digunakan sebagai alat ukut
keberhasilan pelaksanaan supervise akademik.

Solusi yang dapat dilakukan kepala sekolah untuk mengatasi hambatan yang
dihadapi kepala sekolah dan guru dalam implementasi supervise akademik kepala
sekolah dalam meningkatkan kompetensi professional guru adalah sebagai berikut:
meningkatkan penegtahuan, baik kepala sekolah maupun guru dalam mempersiapkan
instrument pelaksanaan supervise akademik sehingga hasilnya memuaskan,
meninhgkatkan pemahaman kepala seholah dan guru mengenai supervise akademik
dan upaya untuk menyelesaikannya, meningkatkan kompetensi SDM yang ada secara
professional dan proforsional sehubungan dengan pelaksanaan supervise akademik,
melengkapi sarana pendukung pelaksanaan supervise akademik, sehingga dalam
prosesnya dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai