PROFESI KEPENDIDIKAN
PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
2019
i
KATA PENGANTAR
Akhir kata, penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi kami
semua dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Penulis
i
RINGKASAN
Peningkatan mutu pendidikan dapat dicapai melalui berbagai cara
antara lain: melalui peningkatan kualifikasi pendidik dan tenaga
kependidikan lainnya, pelatihan dan pendidikan, atau dengan
memberikan kesempatan untuk menyelesaikan masalah pembelajaran
dan non pembelajaran secara profesional lewat penelitian tindakan
secara terkendali.
Upaya peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan
lainnya untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi saat menjalankan
tugasnya akan memberi dampak positif. Pertama, kemampuan dalam
menyelesaikan masalah pendidikan yang nyata akan semakin meningkat.
Kedua, penyelesaian masalah pendidikan dan pembelajaran melalui
sebuah investigasi terkendali akan dapat meningkatkan kualitas isi,
masukan, proses, dan hasil belajar. Ketiga, peningkatan profesionalisme
pendidik dan tenaga kependidikan lainnya.
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk penelaahan
atau inkuiri melalui refleksi diri yang dilakukan oleh peserta kegiatan
pendidikan tertentu seperti guru dan atau kepala sekolah dalam situasi
sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki rasionalitas dan
kebenaran serta keabsahan dari praktik sosial atau kependidikan.
Penelitian ini bertujuan untuk menanggulangi masalah atau kesulitan
dalam pendidikan dan pengajaran, melaksanakan program pelatihan,
memberikan pedoman bagi guru, untuk perbaikan suasana sistem
keseluruhan sekolah, dan juga memasukkan unsur-unsur pembaharuan
dalam sistem pendidikan dan pengajaran.
ii
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………i
RINGKASAN………………………………………………………………………………………………..i
i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………….iv
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………1
a. Latar Belakang
b. Tujuan
c. Manfaat
BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………………………….10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………11
iv
BAB I
PENDAHULUAN
6
1
Oleh karena itu dengan melakukan PTK, guru dapat berkembang
dan meningkatkan kinerjanya secara professional, karena guru mampu
menilai, merefleksi diri dan mampu memperbaiki pembelajaran yang
dikelolanya. Dalam hal ini, guru tidak lagi hanya seorang praktisi yang
sudah merasa puas terhadap apa yang dikerjakan selama ini, namun juga
sebagai peneliti dibidangnya yang selalu ingin melakukan perbaikan-
perbaikan pembelajaran yang inovatif dan kreatif sehingga seorang guru
mampu meningkatkan keprofesionalisme dalam dirinya.
7
2
BAB II
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN POFESI PENDIDIKAN
8
3
9
4
10
5
11
6
BAB III
SOLUSI DAN PEMBAHASAN
12
7
Materi tes CPNS Guru selama ini hanya mencakup; Tes Wawasan
Kebangsaan, Tes Intelejensi Umum dan Tes Karakteristik Kepribadian
yang tidak mencakup ke empat kemampuan dasar guru yg diinginkan
dalam rangka peningkatan mutu guru dan guru profesional. Sehingga
lulusan tes CPNS Guru belum tentu menguasai keempat kompetensi
dasar tersebut. Wajar saja jika selama ini mutu guru memprihatinkan
karena Pemerintah tidak mengangkat guru yang sudah profesional.
Ibarat menyeleksi pemain Timnas Sepakbola yang diuji hanya Wawasan
Kebangsaan dan Nasionalisme tanpa mengukur Kemampuan Fisik,
Teknik, Strategi dan Mental/Pengalaman Bertandingnya. Terkesan aneh.
Solusi untuk mengatasi semua hal tersebut adalah dengan
menciptakan sebuah aplikasi untuk calon guru atau pun untuk guru yang
ingin menambah kompetensinya. Rancangan aplikasi ini berama “
Teachers Learning “. Aplikasi ini harusnya berisi mengenai informasi
seputar keguruan. Sehingga untuk para calon guru tidak ketinggalan
13
8
informasi dan mengerti syarat apa saja untuk menjadi seorang guru
yang berkualitas. Selain itu apliaksi ini haruslah berisini tentang seputar
informasi pelatihan yang akan diikuti seorang guru serta berisi tentang
soal latihan dan pembahasan ketika seorang calon guru akan mengikuti
sertifikasi. Kemendikbud sebaiknya merilis aplikasi ini sehingga tidak
ada berita yang simpang siur mengenai keguruan.
14
9
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Persoalan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia tentu tidak
bisa dijawab dengan cara mengubah kurikulum. Atau bahkan mengganti
menteri atau dirjen. Kualitas pendidikan hanya bisa dijawab oleh
kualitas guru. Guru yang professional, guru yang berkualitas adalah
jaminannya. Tanpa perbaikan kualitas guru maka kualitas pendidikan
akan tetap “jauh panggang dari api”, akan tidak memadai. Pada tahun
2019 jumlah guru yang sudah sertifikasi belum mencapai 50%. Hal itu
terjadi karena masih banyaknya guru yang belum sarjana, tidak sesuai
dengan landasan pendidikannya, kurangnya informasi, dan tidak mau
mengikuti sertifikasi. Hal tersebut bisa diatasi dengan pengadaan tes
CPNS untuk guru dibedakan dengan tes CPNS lainnya, pembuatan
aplikasi teachers learning oleh kemendikbud, dan kerja sama antara
tenaga pendidikan.
3.2 Rekomendasi
Perlunya pengawasan lebih dari kemendikbud dalam mengawasi
jalannya pendidikan di Indonesia. Jangan sampai guru yang belum
mengalami profesionalisasi lolos dari pandangan kemendikbud. Karena
guru ibaratkan sebagai seorang dokter. Untuk bisa menyembuhkan
seorang yang sakit dibutuhkan seorang dokter, karena dokter lah yang
ahli dalam bidang tersebut. Jika dikaitkan dengan bidang pendidikan,
seorang yang belum mengalami pendidikan maka ia sedang dilanda
penyakit ketidaktahuan atau kebodohan. Maka dibutuhkan seorang guru
yang ahli dalam mengatasi penyakit kebodohan tersebut. Penyakit
kebodohan tidak bisa diatasi oleh seorang guru yang abal-abal. Selain
itu dibutuhkan juga kerja sama antar tenaga pendidikan.
15
10
DAFTAR PUSTAKA
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/12/12/guru-sertifikasi-belum-
sampai-50
file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/document.pdf
file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/3914-19-1-SM.pdf
file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/document%20(1).pdf
file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/5055-Article%20Text-8797-1-10-
20171217.pdf
16
11
17
18
19
20
21
22
23