Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENDIDIKAN PROFESI KEGURUAN

“PERAN PROFESIONAL GURU”


DOSEN PENGAMPU: Dr. Kamaruddin, S.Ag., M.Pd

Kelompok 6

DlSUSUN OLEH

Nur Hidayahtullah Sultan (210407550016)


Willamcahya (210407551023)
Andi Sri Cahyani Bakri (210407552025)

KELAS C21C
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT kami panjatkan karena dengan limpahan
rahmat, taufik dan hidayah-nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Shalawat serta salam kami peruntukkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW sebagai uswatun hasanah bagi seluruh manusia dan mengemban pencerahan
kehidupan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Profesi keguruan.
Terima kasih kami ucapkan kepada pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah
ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis sadar bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Kritik dan saran penulis harapkan
sebagai penunjang dimasa yang akan datang.

Parepare, 10 Oktober 2022

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 2

C. Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Serta Karakteristik Pendekatan Matematika Realistik 3


B. Pengertian Serta Karakteristik Pendekatan Matematika Open Ended 4
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 9

B. Saran 9

DAFTAR PUSTAKA 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peranan guru yang begitu besar dalam pendidikan menjadi faktor penting
dalam menentukan tinggi rendahnya kualitas hasil belajar. Kemampuan
profesionalnya, kinerjanya, motivasi kerja, kompetensi yang dimiliki sangat
mempengaruhi guru untuk meningkatkan mutu pendidikan. Kedudukan guru
yang strategis sebagai pelayan dalam dunia pendidikan harus dapat melakukan
tugas utamanya yaitu mengajar dan mendidik siswa yang menjadi tanggung
jawabnya. Realisasi dari tugas guru secara nyata akan dapat dilihat dari
kinerjanya, sebagai bukti profesionalismenya, dengan melihat sikap
profesionalnya itu dapat dinilai kualitas dalam pembelajaran yang
dilaksanakannya.
Guru merupakan salah satu kunci dari keberhasilan pendidikan, dan tanpa
mengabaikan peran dari komponen-komponen lainnya, seorang guru mempunyai
andil yang cukup besar dalam mewujudkan cita-cita bangsa untuk memajukan
pendidikan. Peran dan fungsi guru dalam proses pembelajaran tidak dapat
digantikan oleh media pembelajaran secanggih apa pun. Untuk itu kemampuan
profesionalisme seorang guru, yang meliputi kompetensi, kreativitas, dan
motivasinya perlu untuk dimiliki guru yang berkualitas.
Menurut Undang-undang No.14 tahun 2005 tentang Guru Dan Dosen pasal
10 ayat (1) kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh
melalui pendidikan profesi. Guru yang memiliki kompetensi memadai sangatlah
utama dalam menentukan keberhasilan tercapainya tujuan pendidikan.
Keberhasilan peningkatan mutu pendidikan di Indonesia belum merata.

iv
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi dari peran profesional guru?
2. Bagaimana peran professional guru?

C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui pengertian dari profesional guru.
2. Mengetahui peran professional guru.

v
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Guru Profesional


Kata Guru dalam bahasa Arab disebut Mu’allim dan dalam bahasa Inggris
guru disebut dengan teacher yang memiliki arti A person whose occupation is
teaching others, yaitu seseorang yang pekerjaannya mengajar orang lain
(Muhibbin Syah, 2003; 222). Guru adalah orang yang memberikan ilmu
pengetahuan kepada anak didik. Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang
yang melaksanakan pendidikan di tempat tertentu, tidak mesti di lembaga
pendidikan formal, tetapi bisa juga di masjid, surau, mushala, rumah, dan
sebagainya (Syaiful Bahri Djamarah, 2000: 31). Maka guru di jaman sekarang
sudah mendapat arti yang luas lagi dalam masyarakat.
Berdasarkan tanggung jawab yang diembannya, pengertian guru dapat
dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu :

 Guru kelas, jika ia mempunyai tugas untuk mengajarkan sebagian besar


mata pelajaran di satu kelas saja, dan ia tidak mengajar di kelas yang
lainnya.
 Guru mata pelajaran, jika ia hanya memiliki tugas untuk mengajarkan satu
mata pelajaran saja.
 Guru bimbingan dan konseling, yakni guru yang diberi tugas untuk
memberikan bimbingan bagi peserta didik, baik dalam menghadapi kesulitan
belajar maupun untuk memilih karier di masa depan yang sesui dengan bakat
dan minatnya.
 Guru pustakawan, yakni guru yang selain memiliki tugas utamanya, ia
diberi tugas tambahan lain untuk mengurus perpustakaan sekolah.
 Guru ekstrakulikuler, yakni guru yang diberi tugas tambahan lain sebagai
pembimbing kegiatan ekstrakurikuler, seperti pembinaan pramuka,
pembinaaan olah raga, pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), seni

vi
musik, seni tari, dan lain sebagainya.

Adapun yang dimaksud dengan :


 Profesi adalah, suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian dari
para pemangkunya.
 Profesional adalah, sebutan tentang orang yang menyandang suatu profesi
dan juga tentang penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk kerja
sesuai dengan profesinya. Jadi Profesional : aspek pengakuan formal dan
aspek penampilan

 Profesionalisme adalah, sebutan yang mengacu kepada sikap mental dalam


bentuk komitmen pemangku profesi untuk senantiasa mewujudkan dan
meningkatkan kualitas profesionalnya.
 Profesionalitas, adalah sebutan terhadap kualitas sikap para anggota profesi
terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka
miliki.
 Guru profesional adalah guru yang memiliki keahlian, tanggung jawab, dan
rasa kesejawatan yang didukung oleh etika profesi yang kuat.
 Guru harus memiliki kualifikasi kompetensi yang memadai berupa
kompetensi intelektual, sosial operasional, dan prilaku moral dan
profesional. (Prof. Dr.H.Moch.Surya)

B. Peran Profesional Guru


Guru bermakna sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada jalur pendidikan formal. Sejalan dengan itu, guru memiliki
peran yang bersifat multi fungsi, lebih dari sekedar yang tertuang pada produk
hukum tentang guru, seperti UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan
PP No. 74 tentang Guru. Mujtahid (2010) mengemukakan bahwa guru berperan
sebagai perancang, penggerak, evaluator, dan motivator dideskripsikan seperti
berikut ini :

vii
 Guru sebagai Perancang
Guru sebagai perangcang yaitu menyusun kegiatan akademik atau kurikulum
dan pembelajaran, menyusun kegiatan kesiswaan, menyusun kebutuhan sarana
prasarana dan mengestimasi sumber-sumber pembiayaan operasional sekolah,
serta menjalin hubungan dengan orangtua, masyarakat, pemangku kepentingan
dan instansi terkait
 Guru sebagai pendidik

Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi
para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki
standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa dan
disiplin. Berkenaan dengan wibawa; guru harus memiliki kelebihan dalam
merealisasikan nilai spiritual, emosional, moral, sosial, intelektual dalam
pribadinya, serta memiliki kelebihan dan pemahaman ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni sesuai dengan bidang yang dikembangkan. Sedangkan
disiplin dimaksudkan bahwa guru harus mematuhi berbagai peraturan dan tata
tertib secara konsisten, atas kesadaran profesional karena mereka bertugas untuk
mendisiplinkan peserta didik didalam sekolah, terutama dalam pembelajaran.
Oleh karena itu menanamkan disiplin guru harus memulai dari dirinya sendiri,
dalam berbagai tindakan dan perilakunya.
 Guru sebagai penggerak
Guru dikatakan sebagai penggerak, yaitu mobilisator yang mendorong dan
menggerakkan sistem organisasi sekolah. Untuk melaksanakan fungsi-fungsi
tersebut, seorang guru harus memiliki kemampuan intelektual, misalnya
mempunyai jiwa visioner, creator, peneliti, jiwa rasional, dan jiwa untuk maju.
Kepribadian seperti luwes, wibawa, adil dan bijaksana juga jujur. Untuk
mendorong dan menggerakkan sistem sekolah yang maju memang
membutuhkan kemampuan brilian tersebut guna mengefektifkan kinerja sumber
daya manusia secara maksimal dan berkelanjutan.
Sebab itu pola ini dapat terbangun secara kolektif dan dilaksanakan dengan
sungguh oleh guru, maka akan muncul perubahan besar dalam system

viii
manajemen sekolah yang efektif. Melalui cita-cita dan visi benar inilah guru
sebagai agen penggerak diharapkan mempunyai rasa tanggung jawab, rasa
memiliki, serta rasa ingin memajukan lembaga sekolahnya sebagai tenda besar
mendedikasikan hidup mereka.

 Guru sebagai Motivator


Dalam proses pembelajaran, motivasi merupakan penentu keberhasilan.
Seorang guru memerankan diri sebagai motivator murid-muridnya. Guru sebagai
motivator artinya guru sebagai pendorong siswa dalam rangka meningkatkan
kegairahan dan pengembangan kegiatan belajar siswa. Sering terjadi siswa yang
kurang berprestasi, hal ini bukan disebabkan karena memiliki kemampuan yang
rendah, akan tetapi disebabkan tidak adanya motivasi belajar dari siswa sehingga
ia tidak berusaha untuk mengerahkan segala kemampuannya. Dalam hal seperti
ini guru sebagai motivator harus dapat mengetahui motif-motif yang
menyebabkan daya belajar siswa yang rendah yang dapat menyebabkan
menurunnya prestasi belajarnya. Guru harus merangsang dan memberikan
dorongan serta reinforcement untuk membangkitkan kembali gairah dan
semangat belajar siswa. Proses pembelajaran akan lebih berhasil jika siswa
memiliki motivasi dalam belajar, maka guru dituntut kreatif membangkitkan
motivasi belajar siswa.
 Evaluator
Guru menjalankan fungsi sebagai evaluator, yaitu melakukan
evaluasi/penilaian terhadap aktivitas yang telah dikerjakan dalam sistem
sekolah. Peran ini penting, karena guru sebagai pelaku utama dalam menentukan
pilihan serta kebijakan yang relevan demi kebaikan sistem yang ada di sekolah,
baik menyangkut kurikulum, pengajaran, sarana dan prasarana, sasaran maupun
tujuan. Evaluasi atau penilaian merupakan aspek pembelajaran yang paling
kompleks, karena melibatkan banyak latar belakang dan hubungan, serta
variabel yang mempunyai arti apabila berhubungan dengan konteks yang hampir
tidak mungkin dapat dipisahkan dengan setiap segi penilaian. Sebagai suatu
proses, penilaian dilaksanakan dengan prinsip-prinsip dan dengan teknik yang

ix
sesuai, mungkin tes ataupun non tes. Teknik apapun yang dipilih, penilaian
harus dilakukan dengan prosedur yang jelas, yang meliputi 3 tahap yaitu
persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut. Selain menilai peserta didik, guru
harus pula menilai dirinya sendiri baik sebagai perencana maupun penilai
program pembelajaran. Oleh karena itu ia harus memiliki pengetahuan yang
memadai tentang penilaian program sebagai mana memahami penilaian hasil
belajar. Guru dituntut untuk menjadi evaluator yang baik dan jujur dengan
memerikan penilaian yang menyentuh aspek intrinsik dan ekstrinsik. Sebagai
pendidik guru harus berlaku membimbing dalam arti menuntun sesuai dengan
kaidah yang baik dan mengarahkan perkembangan anak didik sesuai dengan
tujuan yang dicita-citakan, termasuk dalam hal ini yang terpenting ikut
memecahkan persoalan-persoalan dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak
didik. Dengan demikian diharapkan menciptakan perkembangan yang lebih baik
pada diri siswa, baik perkembangan fisik maupun mental.
Secara rinci peranan guru dalam kegiatan belajar mengajar dapat disebutkan
sebagai berikut :
 Fasilitator
Sebagai fasilitator guru hendaknya dapat menyediakan fasilitas yang
memungkinkan kemudahan kegiatan belajar mengajar.
 Informator

Sebagai informator guru harus dapat memberikan informasi perkembangan


ilmu pengetahuan dan teknologi selain sejumlah bahan pelajaran untuk setiap
mata pelajaran yang diprogramkan dalam kurikulum.
 Pembimbing
Peran guru yang tidak kalah pentingnya dari semua peran yang telah
disebutkan di atas adalah sebagai pembimbing.
 Korektor
Sebagai korektor guru harus bisa membedakan mana nilai yang baik dan
buruk
 Inspirator

x
Sebagai inspirator guru harus dapat membedakan ilham yang baik bagi
kemajuan anak didik
 Organisator
Sebagai organisator adalah sisi lain dari peranan yang diperlukan oleh guru
dalam bidang ini memiliki kegiatan pengelolaan kegiatan akademik dan lain
sebagainya.
 Inisiator
Sebagai inisiator guru harus dapat menjadi pencetus ide-ide kemajuan dan
pendidikan dalam pengajaran.
 Demonstrator
Dalam interaksi edukatif, tidak semua bahan pelajaran anak didik pahami.
 Pengelolaan kelas
Guru hendaknya dapat mengelola kelas dengan baik karena kelas adalah
tempat berhimpun semua anak didik dan guru dalam rangka menerima bahan
pelajaran dari guru.
 Mediator
Guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang
media pendidikan dalam berbagai bentuk dan jenisnya baik media non material
maupun material.
 Supervisor
Guru hendaknya dapat membantu memperbaiki dan menilai secara kritis
terhadap proses pengajaran.

xi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Profesi secara etimologi berasal dari kata profession(inggris) yang berasal dari
bahasa latin profesus yang berarti “mampu atau ahli dalam suatu bentuk
pekerjan”. Profesi dapat diartikan sebagai suatu pekerjan atau jabatan yang
menuntut keahlian, yang didapat melalui pendidikan dan latihan tertentu, menurut
persayatan khusus memiliki tanggung jawab dan kode etik tertentu. Profesi guru
adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal , pendidikan dasar,
pendidikan menegah. Guru merupakan suatu profesi, berarti suatu jabatan yang
memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang diluar bidang pendidikan. Hak guru berarti suatu yang harus
didapatkan olehnya setelah ia melaksanakan sejumlah kewajiban guru. Kewajiban
guru adalah suatu yang harus dilaksanakan oleh guru dalam menjalankan
profesinya.

B. Saran
Kami sebagai penyusun menyarankan kepada para pembaca untuk lebih
memperdalam pengetahuan mengenai “Peran Profesional Guru” dengan membaca
referensi dari bererbagai sumber lainnya.

xii
DAFTAR PUSTAKA
Nufififi. 2012. Definisi, Peran dan Tugas Guru. Diakses pada 10 Oktober 2022.
Dari https://profesikependidikan.wordpress.com/2012/06/04/definisi-peran-
dan-tugas-guru-3/.
Sopian, Ahmad. 2016. Tugas, Peran dan Fungsi Guru Dalam Pendidikan. Jurnal
Tarbiyah Islamiah. Vol 1(1) :88.
www.eprints.uny.ac.id. 2016. Guru dan Profesi Guru. Diakses pada 10 Oktober
2022. Dari https://eprints.uny.ac.id/8404/3/BAB%202-07201241005.pdf.

xiii

Anda mungkin juga menyukai