Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“KETETAPAN PRINSIP UMUM DAN KHUSUS


PENGEMBANGAN KURIKULUM”

Dosen Pengampuh : Dra. St. Maryam M, S.Pd., M.Pd.

OLEH

KELOMPOK 5

Nur Hidayahtullah Sultan (210407550016)

Sri Suciana (210407551021)

Nur Alya Azzahrah (Moderator) (210407550022)

Nevita (210407551064)

KELAS C21C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT kami panjatkan karena dengan limpahan
rahmat, taufik dan hidayah--nya kami dapat menyelesaikan tugas kliping ini yang
berjudul “Ketetapan Prinsip Umum Dan Khusus Pengembangan
Kurikulum”. Shalawat serta salam kami peruntukkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW sebagai uswatun hasanah bagi seluruh manusia dan
mengemban pencerahan kehidupan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi mata kuliah filsafat pendidikan.
Terima kasih kami ucapkan kepada pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada dosen pengampuh ibu Dra. St.
Maryam M, S.Pd., M.Pd. selaku dosen mata kuiah Pengembangan Kurikulum SD
kami.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Kami menyadari
dari penulisan makalah ini masih banyak kekuranganya. Untuk itu kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat kami harapkan guna untuk perbaikan makalah
kami.

Parepare, 21 Maret 2023

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 2
C. Tujuan Pembahasan .................................................................................. 2

BAB II PEMBAHAN

A. Pengertian Kurikulum............................................................................... 3
B. Ketetapan Menganalisis Prinsip Umum Pengembangan Kurikulum ....... 4
C. Ketetapan Menganalisis Prinsip Khusus Pengembangan Kurikulum ...... 6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 9
B. Saran ......................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 10

LAMPIRAN .................................................................................................. 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurikulum merupakan hal yang pokok dalam dunia pendidikan. Hal-hal
yang berhubungan dengan pencapaian tujuan pendidikan dipandang sebagai
kurikulum. Kurikulum merangkum semua pengalaman belajar yang disediakan
bagi siswa di sekolah. Dalam kurikulum terintegrasi filsafat, nilai-nilai,
pengetahuan, dan perbuatan pendidikan. Kurikulum disusun oleh para ahli
pendidikan, mereka itu pendidik. pejabat pendidikan, penguasaha serta unsur-
unsur masyarakat lainnya. Namun, dalam perwujudan dari prinsip, aspek dan
konsep kurikulum tersebut terletak pada guru. Sehingga guru memiliki
tanggung jawab terhadap tercapainya tujuan kurikulum itu sendiri. Seorang
pelaksana kurikulum perlu mengetahui dan melaksanakan prinsip-prinsip apa
saja yang terdapat dalam kurikulum.
Namun hal ini sering diabaikan oleh para pelaksana kuikulum, sehingga
pencapaian tujuan pendidikan tidak optimal atau bahkan melenceng dari tujuan
sebenarnya. Oleh karena itu, penting sekali bagi pendidik mengetahui hal-hal
yang berhubungan dengan kurikulum, termasuk salah satu di dalamnya yaitu
prinsip- prinsip pengembangan kurikulum. Dalam prinsip pengembangan
kurikulum terdapat tiga hal pokok diantaranya, prinsip umum dari kurikulum,
prinsip khusus yang didasarkan pada kurikulum 2006 (KTSP), dan prinsip
khusus yang berdasarkan pada kurikulum 2013. Hal inilah yang mendasari
penyusun untuk menyusun makalah yang berjudul prinsip prinsip
pengembangan kurikulum. Salah satunya yaitu agar kita sebagai calon pendidik
memiliki pengetahuan akan prinsip- prinsip pengembangan kurikulum,
sehingga kita mudah dalam pelaksanaannya.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi dari kurikulum?
2. Bagaimana ketepatan menganalisis prinsip umum pengembangan
kurikulum?
3. Bagaimana ketepatan menganalisis prinsip khusus pengembangan
kurikulum?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian dari manusia.
2. Untuk memahami ketepatan menganalisis prinsip umum pengembangan
kurikulum.
3. Untuk memahami ketepatan menganalisis prinsip khusus pengembangan
kurikulum.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum
kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang diikuti peserta didik,
sedangkan pengertian yang sangat mencakup mengatakan bahwa kurikulum
adalah apa dialami seseorang di tempat ia belajar. Adapun pengertian kurikulum
menurut para ahli, yaitu :
• Menurut J. Galen Sailor dan William M Alexander (1974:74) berpendapat
bahwa kurikulum adalah nilai-nilai keadilan dalam inti pendidikan. Istilah
tersebut mempengaruhi terhadap kurikulum yang akan direncanakan dan
dimanfaatkan.
• Menurut Galen berpendapat bahwa kurikulum adalah subyek dan bahan
pelajaran di mana diajarkan oleh guru dan dipelajari oleh siswa.
• Menurut UUD No 20 Tahun 2003, kurikul adalah seperangkat rencana dan
peraturan mengenai tujuan isi dan banyak tjuan pembelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaran kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan Pendidikan nasional.
• Menurut Dakir berpendapat bahwa kurikulum adalah program yang
dijalankan untuk menunjang proses pembelajaran. Program yang
dituangkan tidak terpancang dari segi administrasi saja tetapi menyangkut
keseluruhan yang digunakan untuk proses pembelajaran.
Dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah seperangkat dan program
Pendidikan yang diberikan oleh suatu Lembaga penyelenggaran Pendidikan
yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran
dalam satu peeriode jenjang Pendidikan.

3
B. Ketetapan Menganalisis Prinsip Umum Pengembangan Kurikulum
Prinsip pengembangan kurikulum mengandung pengertian tentang berbagai
hal yang harus dijadikan sebagai pedoman dalam menentukan berbagai hal yang
terkait dengan pengembangan kurikulum. Nana Syaodih mengemukakan lima
prinsip dalam pengembangan kurikulum, yaitu :
1. Prinsip Relevansi
Prinsip relevansi adalah prinsip kesesuaian. Kurikulum merupakan rel-nya
pendidikan yang membawa siswa menuju hidup yang sesuai dengan nilai-nilai
yang ada di masyarakat serta membekali siswa supaya mempunyai afektif,
kognitif, dan psikomotor yang sesuai dengan tuntutan, kebutuhan dan harapan
masyarakat. Terdapat 2 macam prinsip relevansi yaitu:
• Relevansi internal yang menyatakan bahwa setiap kurikulum harus
memiliki keserasian diantara komponen-komponennya.
• Relevansi eksternal berkaitan dengan keserasian antara tujuan, isi, dan
proses belajar siswa yang tercakup dalam kurikulum dengan kebutuhan dan
tuntutan yang ada di masyarakat.
2. Prinsip Fleksibilitas
Prinsip fleksibilitas artinya bahwa kurikulum itu harus lentur dan tidak
kaku, terutama dalam hal pelaksanaannya, dalam pengembangan kurikulum
mengusahakan agar apa yang dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur dan
fleksibel dalam pelaksanaannya, memungkinkan terjadinya penyesuaian-
penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu
berkembang, serta kemampuan dan latar bekang peserta didik. Prinsip fleksibel
harus dilihat dari 2 sisi, yaitu: fleksibel bagi guru dan fleksibel bagi siswa.
3. Prinsip Kontinuitas
Prinsip fleksibilitas artinya bahwa kurikulum itu harus lentur dan tidak
kaku, terutama dalam hal pelaksanaannya, dalam pengembangan kurikulum
mengusahakan agar apa yang dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur dan
fleksibel dalam pelaksanaannya, memungkinkan terjadinya penyesuaian-
penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu

4
berkembang, serta kemampuan dan latar bekang peserta didik. Prinsip Fleksibel
harus dilihat dari 2 sisi, yaitu: Fleksibel bagi guru dan fleksibel bagi siswa.
4. Prinsip Praktis
Prinsip praktis dan efisiensi yaitu mengusahakan agar dalam pengembangan
kurikulum dapat mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber lain yang
ada secara optimal, cermat dan tepat sehingga hasilnya memadai. Prinsip
efisiensi berhubungan dengan perbandingan antara tenaga, waktu, dan biaya
yang dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh. Kurikulum dikatakan memiliki
tingkat efisiensi yang tinggi apabila dengan sarana, biaya yang minimal dan
waktu yang terbatas dapat memperoleh hasil yang maksimal. Walaupun bagus
dan idealnya suatu kurikulum kalau menuntut keahlian-keahlian dan peralatan-
peralatan yang sangat khusus dan mahal biayanya maka kurikulum tersebut
tidak praktis dan sukar dilaksanakan. Kurikulum dan pendidikan selalu
dilaksanakan dalam keterbatasan-keterbatasan, baik keterbatasan waktu, biaya,
alat, maupun personalia. Kurikulum bukan hanya harus ideal tetapi juga praktis.
5. Prinsip Efektivitas
Prinsip efektivitas merujuk pada pengertian kurikulum itu selalu
berorientasi pada tujuan tertentu yang ingin dicapai. Walaupun kurikulum
tersebut harus murah dan sederhana tetapi keberhasilan pencapaian tujuan tetap
harus diperhatikan. Keberhasilan pelaksanaan kurikulum ini baik secara
kuantitas maupun kualitas. Pengembangan suatu kurikulum tidak dapat
dilepaskan dan merupakan penjabaran dari perencanaan pendidikan. Pada
literatur lainnya, Olivia, (1992 : 31-45) mengajukan sepuluh prinsip umum
pengembangan kurikulum, diantaranya ialah ;
• Perubahan Kurikulum adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari, dan bahkan
diperlukan.
• Kurikulum merupakan produk dari suatu masa.
• Perubahan Kurikulum masa lalu sering terdaapat secara bersamaan bahkan
tumpang tindih dengan perubahan kurikulum yang terjadi pada masa kini.
• Pengembangan kurikulum adalah kegiatan kerja sama kelompok.

5
• Pengembangan kurikulum pada dasarnya adalah proses menentukan pilihan
dari sekian alternative yang ada.
• Pengembangan kurikulum adalah kegiatan yang tidak pernah berakhir.
• Pengembangan kurikulum akan berhasil jika dilakukan secara
komprehensif.
• Pengembangan kurikulum dilakukan dengan proses yang sistematis.
• Pengembangan Kurikulum berangkat dari kurikulum yang ada.

C. Ketetapan Menganalisis Prinsip Khusus Pengembangan Kurikulum


1. Prinsip Berkenaan Dengan Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan merupakan pusat dan arah semua kegiatan pendidikan
sehingga perumusan komponen pendidikan harus selalu mengacu pada tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan ini bersifat umum atau jangka
panjang, jangka menengah dan jangka pendek. Perumusan tujuan pendidikan
bersumber pada ketentuan dan kebijakan pemerintah, survey mengenai persepsi
orangtua / masyarakat tentang kebutuhan mereka, survey tentang pandangan
para ahli dalam bidang-bidang tertentu, survey tentang manpower, pengalaman-
pengalaman negara lain dalam masalah yang sama, dan penelitian.
2. Prinsip Berkenaan Dengan Pemilihan Isi Pendidikan
Dalam perencanaan kurikulum perlu mempertimbangkan beberapa hal,
yaitu perlunya penjabaran tujuan pendidikan ke dalam bentuk perbuatan hasil
belajar yang khusus dan sederhana, isi bahan pelajaran harus meliputi segi
pengetahuan, sikap, dan keterampilan, dan unit-unit kurikulum harus disusun
dalam urutan yang logis dan sistematis.
3. Prinsip Berkenaan Dengan Pemilihan Proses Belajar-Mengajar
Pemilihan proses belajar mengajar hendaknya mempertimbangkan
beberapa hal, yaitu apakah metode yang digunakan cocok, apakah dengan
metode tersebut mampu memberikan kegiatan yang bervariasi untuk melayani
perbedaan individual siswa, apakah metode tersebut juga memberikan urutan
kegiatan yang bertingkat-tingkat, apakah penggunaan metode tersebut dapat
mencapai tujuan kognitif, afektif dan psikomotor, apakah metode tersebut lebih

6
menaktifkan siswa, apakah metode tersebut mendorong berkembangnya
kemampuan baru, apakah metode tersebut dapat menimbulkan jalinan kegiatan
belajar di sekolah dan rumah sekaligus mendorong penggunaan sumber belajar
di rumah dan di masyarakat, serta perlunya kegiatan belajar yang menekankan
learning by doing, bukan hanya learning by seeing and knowing.
4. Prinsip Berkenaan Dengan Pemilihan Media Dan Alat Pengajaran
Proses belajar mengajar perlu didukung oleh penggunaan media dan alat-alat
bantu pengajaran yang tepat. Untuk itu perlu diperhatikan beberapa hal berikut,
yaitu alat/media apa yang dibutuhkan, bila belum ada apa penggantinya,
bagaimana pembuatannya, siapa yang membuat, bagaimana pembiayaannya,
dan kapan dibuatnya, bagaimana pengorganisasiannya dalam keseluruhan
kegiatan belajar, serta adanya pemahaman bahwa hasil terbaik akan diperoleh
dengan menggunakan multi media.
5. Prinsip Berkenaan Dengan Pemilihan Kegiatan Penilaian
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan kegiatan penilaian
meliputi kegiatan penyusunan alat penilaian harus mengikuti beberapa prosedur
mulai dari perumusan tujuan umum, menguraikan dalam bentuk tingkah laku
siswa yang dapat diamati, menghubungkan dengan bahan pelajaran dan
menuliskan butir-butir tes. Selain itu, terdapat bebarapa hal yang perlu juga
dicermati dalam perencanaan penilaian yang meliputi bagaimana kelas, usia,
dan tingkat kemampuan siswa yang akan dites, berapa lama waktu pelaksanaan
tes, apakah tes berbentuk uraian atau objective, berapa banyak butir tes yang
perlu disusun, dan apakah tes diadministrasikan guru atau murid. Dalam
kegiatan pengolahan haisl penilaian juga perlu mempertimbangkan beberapa
hal yaitu norma apa yang digunakan dalam pengolahan hasil tes, apakah
digunakan formula guessing bagaimana pengubahan skor menjadi skor masak,
skor standar apa yang digunakan, serta untuk apa hasil tes digunakan.
6. Prinsip Didaktik-Metodik
Prinsip ini meliputi :
• Semua pengetahuan dan kegiatan yang diajarkan harus fungsional dan
praktis.

7
• Pengetahuan dan kegiatan harus diselaraskan dengan taraf pemahaman dan
perkembangan siswa.
• Guru harus membangkitkan dan memupuk minat, perhatian dan
kemampuan peserta didik.
• Penyajian bahan pelajaran harus berbentuk jalinan teori dan praktik.
• Dalam pembelajaran guru harus dapat membentuk perpaduan antara
kegiatan belajar individual dengan kelompok.
• Guru harus dapat mengembangkan sikap dan nilai-nilai peserta didik.
• Penyajian bahan pelajaran harus dapat meningkatkan keimanan dan
ketakwaan.
• Penyajian bahan hendaknya menggunakan multimetode, media dan sumber
belajar yang bervariasi.
• Guru perlu memberian bimbingan dan konseling

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kurikulum adalah seperangkat dan program Pendidikan yang diberikan oleh
suatu Lembaga penyelenggaran Pendidikan yang berisi rancangan pelajaran
yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu peeriode jenjang
Pendidikan. Prinsip pengembangan kurikulum mengandung pengertian tentang
berbagai hal yang harus dijadikan sebagai pedoman dalam menentukan
berbagai hal yang terkait dengan pengembangan kurikulum.

Prinsip relevansi adalah prinsip kesesuaian. Kurikulum merupakan rel-nya


pendidikan yang membawa siswa menuju hidup yang sesuai dengan nilai-nilai
yang ada di masyarakat serta membekali siswa supaya mempunyai afektif,
kognitif, dan psikomotor yang sesuai dengan tuntutan, kebutuhan dan harapan
masyarakat. Prinsip fleksibilitas artinya bahwa kurikulum itu harus lentur dan
tidak kaku, terutama dalam hal pelaksanaannya, dalam pengembangan
kurikulum mengusahakan agar apa yang dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur
dan fleksibel dalam pelaksanaannya.

Adapun ketetapan menganalisis prinsip khusus pengembangan kurikulum


yakni, prinsip berkenaan dengan tujuan Pendidikan, prinsip berkenaan engan
pemilihan isi Pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan proes belajar
mengajar, prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajara dan
yang terakhir yaitu prinsip yang berkenaan dengan pemilihan kegiatan
pemilihan

B. Saran
Kami sebagai penyusun menyarankan kepada para pembaca untuk lebih
memperdalam pengetahuan mengenai “Ketetapan Prinsip Umum Dan
Khusus Pengembangan Kurikulum” dengan membaca referensi dari
bererbagai sumber lainnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Prayitno. 2009. Dasar Teori dan Praksis Pendidikan. Jakarta : Grasindo.

Syaodih, Nana. 2000. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung


: Remaja Rosdakarya.

Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, 2012. Kurikulum dan


Pembelajaran, Jakarta : Rajawali Press.

10
LAMPIRAN

Pertanyaan Kelompok

Kelompok 5 (Amnah Maharani Sakaria)


Pertanyaan : Bagaimana Contoh penerapan prinsip efektivitas?
Jawaban : (Nur Alya Azzarah dan Nevita)
Efektifitas dalam suatu kegiatan berkenaan dengan sejauh mana yang
direncanakan atau dapat diinginkan dapat terlaksana atau tercapai. Dalam
mengembangkankurikulumefektifitas berkaitan dengan pengendalian mutu k
eberhasilan proseskurikulum (pembelajaran) dalam melejitkan dan mengopti
malkan perkembangan peserta didik. Di dalam bidang pendidikan, efektifitas
ini dapat ditinjau dari dua sisi yaitu efektifitas mengajar guru dan efektifitas
belajar murid. Efektifitas mengajar guru terutama mencakup sejauh mana jenis-
jenis kegiatan belajar mengajar yang direncanakan dapat dilaksanakan dengan
baik. Dalam rangka mengembangkan kurikulum, usaha untuk meningkatkan
efektifitas mengajar guru perlu diperhatikan , misalnya melalui
penataran. Efektifitas belajar murid terutama menyangkut sejauh mana tujuan-
tujuan pelajaran yang diinginkan telah dapat dicapai melalui kegiatan belajar
mengajar yang ditempuh. Dalam rangka pengembangan kurikulum, usaha untuk
meningkatkan efektifitas kegiatan belajar murid dilakukan dengan memilih jenis-
jenis metode (cara) dan alat yang dipandang paling ampuh didalam mencapai
tujuan yang diinginkan.
Contoh penerapan prinsip efektivitas : Apabila guru menetapkan dalam satu
semester harus menyelesaikan sepuluh program pembelajaran sesuai dengan
pedoman kurikulum dan peserta didik dapat menyelesaikannya, berarti dapat
dikatakan bahwa pelaksanaan program itu efektif. Namun jika dalam jangka
waktu tersebut hanya dapat menyelesaikan enam program saja, berarti dapat
dikatakan bahwa pelaksanaan program itu tidak efektif. Contoh lainnya : Apabila
ditetapkan dalam satu semester peserta didik harus dapat mencapai sejumlah
tujuan pembelajaran, ternyata hanya sebagian saja dapat dicapai siswa, maka
dapat dikatakan bahwa, proses pembelajaran siswa tidak efektif.

11
Kelompok 1 (Ahmad Fauzi)
Pertanyaan : Bagaimana prinsip berkenaan dengan pemilihan proes belajar
mengajar?
Jawaban : (Sri Suciana)
Pemilihan proses belajar mengajar yang digunakan hendaknya memperhatikan
hal-hal sebagai berikut.
1. Apakah metode/teknik belajar – mengajar yang digunakan cocok
untuk mengajarkan bahan pelajaran?
2. Apakah metode/teknik tersebut memberikan kegiatan yang
bervariasisehingga dapat melayani perbedaan individual siswa?
3. Apakah metode/teknik tersebut memberikan urutan kegiatan yang bertingkat-
tingkat?
4. Apakah metode/ teknik tersebut dapat menciptakan kegiatan untuk mencapai
tujuan kognitif, afektif dan psikomotor?
5. Apakah metode/teknik tersebut lebih mengaktifkan siswa, ataumengaktifkan
guru atau kedua-duanya?
6. Apakah metode/teknik tersebut mendorong berkembangnya
kemampuan baru?
7. Apakah metode/teknik tersebut menimbulkan jalinan kegiatan belajar
disekolah dan di rumah, juga mendorong penggunaan sumber yang ada
dirumah dan di masyarakat?
8. Untuk belajar keterampilan sangat dibutuhkan kegiatan belajar
yangmenekankan “learning by doing” di samping “learning by seeing
and knowing”.

12
Kelompok 3 (Nabilah Muchtar)
Pertanyaan : Prinsip apa yang tidak terlaksana di k13 sehingga digantikan
dengan kurikulum merdeka?
Jawaban : (Nur Hidayahtullah Sultan)
Menurut kami prinsip yang kami bawakan ini adalah prinsip umum, nah prinsip
dan kurikulum itu adalah satu kesatuan utuh yang tidak dapat terpisahan dan
semua prinsip itu mengikuti perkembangan zaman, jadi prinsip ini menurut kami
terlaksana, apabila tidak tdk terlasana maka alur pendidikan itu tidak jelas atau
tidak beraturan. Jadi prinsip yang di k13 itu terlaksanan, cuma mengapa
kurikulum k13 terganti karena kurikulum itu sifatnya dinamis yakni mengikuti
perkembangan zaman, makadari itu bergantilah k13 menjadi Kurikulum Merdeka
yang sekarang ini.

13

Anda mungkin juga menyukai