Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PRINSIP-PRINSIP KURIKULUM

Dosen Pengampu:
Prof.Dr,Alwen Bentri,M.Pd
Dr,Rayendra,M.Pd

Disusun Oleh
Kelompok 3:
Fauzia Nufuz Salsabila (23004074)
Raisyah Fahma Nadira (23004097)
Mahrizal (23004084)

DEPARTEMEN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan
hidayah-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah Dasar-dasar Kurikulum Teknologi
Pendidikkani Kejuruan ini dengan sebaik-baiknya, meskipun banyak kekurangan di
dalamnya. Makalah yang berjudul Prinsip Pengembangan Kurikulum disusun dalam
rangka memenuhi salah satu mata kuliah Dasar-dasar Kurikulum Teknologi Pendidikkan
Kejuruan ajara yang diampu oleh Bapak Prof. Dr. Alwen Bentri, M. Pd dan Bapak Dr.
Rayendra, M. Pd.

Meski telah disusun secara maksimal, namun penulis sebagai manusia biasa
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Karena penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian. Oleh sebab itu,
kritik, saran serta usulan demi perbaikan makalah ini sangat kami harapkan.

Besar harapan kami makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan dan
menambah ilmu pengetahuan kita tentang Prinsip Pengembangan Kurikulum. Semoga
makalah ini bisa dipahami dengan baik oleh pembaca dan berguna untuk semua. Kami
mohon maaf apabila terdapat kesalahan yang kurang berkenan dan kami mohon kritik dan
saran yang membangun dari pembaca untuk kebaikan di masa yang akan datang.

Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga pembaca dapat mengambil manfaat dari
karya ini.

Penulis

Padang,19 September 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ ii


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah ........................................................................................................................... 1
BAB II..................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 2
A. Pengertian Prinsip Pengembangan Kurikulum ........................................................................... 2
B. Macam-macam Sumber Prinsip Pengembangan Kurikulum ...................................................... 3
C. Tipe-tipe Prinsip Pengembangan Kurikulum .............................................................................. 3
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum ............................................................................................. 5
BAB III ................................................................................................................................................... 8
PENUTUP .............................................................................................................................................. 8
A. Kesimpulan ................................................................................................................................. 8
B. Saran ........................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan yang mengenai tujuan,
isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikkan
tertentu.
Pengembangan kurikulum yakni kegiatan yang mengacu untuk menghasilkan
kurikulum baru. Dalam kegiatan tersebut meliput, penyusunan-penyusunan,
pelaksanaan, penilaian, dan penyempurnaan dengan melalui tahap-tahap tersebut
akan dihasilkan kurikulum. Dengan terbentuknya kurikulum baru tersebut, maka
tugas pengembangan telah selesai, selanjutnya tugas berikutnya adalah pada
kegiatan pembinaan kurikulum. Pengembangan kurikulum adalah suatu proses
yang tidak ada akhirnya.
Dalam pengembangan kurikulum banyak unsur-unsur yang harus diperhatikan
mulai dari landasan-landasan, dasar-dasar, prinsip-prinsip dan lain sebagainya.
Dalam makalah ini akan membahas mengenai Prinsip-prinsip Pengembangan
Kurikulum. Dari penjelasan diatas maka dirumuskan masalah yang akan dibahas
dalam makalah ini yakni:
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari prinsip pengembangan kurikulum antara lain:
1. Apa pengertian dari prinsip pengembangan kurikulum?
2. Apa saja macam-macam sumber prinsip pengembangan kurikulum?
3. Apa saja tipe-tipe dari prinsip pengembangan kurikulum?
4. Apa saja macam-macam prinsip pengembangan kurikulum?
C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan masalah dari prinsip pengembangan kurikulum antara lain:
1. Untuk mengetahui pengertian dari prinsip pengembangan kurikulum
2. Untuk mengetahui macam-macam sumber prinsip pengembangan
kurikulum
3. Untuk mengetahui tipe-tipe prinsip pengembangan kurikulum
4. Untuk mengetahui macam-macam prinsip pengembangan kurikulum

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Prinsip Pengembangan Kurikulum


Secara gramatikal, prinsip berarti asas, dasar, keyakinan, dan pendirian. Dari
pengertian ini tersirat, makna bahwa kata prinsip menunjuk pada suatu hal yang
sangat penting, mendasar, harus diperhatikan, memiliki sifat mengatur dan
mengarahkan, serta suatu yang biasanya selalu ada atau terjadi pada situasi dan
kondisi yang serupa. Pengertian dan makna prinsip ini menunjukkan bahwa
prinsip itu memiliki fungsi yang sangat penting dalam kaitannya dengan
keberadaan sesuatu. Melalui pemahaman suatu prinsip, orang bisa menjadikan
sesuatu itu lebih efektif dan efesien. Prinsip juga mencerminkan hakikat yang
terkandung oleh sesuatu, baik dalam dimensi proses maupun dimensi hasil, dan
bersifat memberikan rambu-rambu atau aturan main yang harus diikuti untuk
mencapai tujuan secara benar.
Pengertian dan fungsi prinsip diatas bisa dijadikan dasar untuk menjelaskan
arti dan fungsi prinsip-prinsip pengembangan kurikulum. Prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum menunjukkan pada suatu pengertian tentang berbagai
hal yang harus dijadikan patokan dalam menentukan berbagai hal yang terkait
dengan pengembangan kurikulum, terutama dalam fase perencanaan kurikulum
(curriculum planning). Prinsip-prinsip tersebut menggambarkan ciri-ciri dari
hakikat kurikulum itu sendiri.
Esensi dari pengembangan kurikulum adalah proses identifikasi, analisis,
sintesis, evaluasi, pengambilan keputusan, dan kreasi elemen-elemen kurikulum.
Jika proses pengembangan kurikulum ingin berjalan secara efektif dan efesien,
maka para pengembang kurikulum harus memerhatikan prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum, baik yang bersifat umum maupun khusus. Di samping
itu, para pengembang kurikulum akan bisa bekerja secara mantap, terarah dan
hasilnya bisa dipertanggungjawabkan. Produk dari aktivitas pengembangan
kurikulum tersebut diharapkan akan sesuai dengan harapan masyarakat yang
bersifat dinamis dan zaman yang akan selalu berubah. Selain suatu ciri bahwa
kurikulum merupakan suatu area atau suatu lapangan studi (field of study)
tersendiri.

2
B. Macam-macam Sumber Prinsip Pengembangan Kurikulum
Sumber prinsip menunjukkan darimana asal muasal lahirnya suatu prinsip.
Dari berbagai literatur tentang kurikulum dapat dikemukakan setidaknya ada
empat sumber prinsip pengembangan kurikulum, yaitu: data empiris (empirical
data), data eksperimen (experiment data), cerita/legenda yang hidup di
masyarakat (folklore of curriculum), dan akal sehat (common sense)
(Olivia,1992:28). Data empiris merujuk pada pengalaman yang terdokumentasi
dan tebukti efektif, data eksperimen menunjuk pada temuan-temuan hasil
penelitian. Data hasil temuan penelitian merupakan data yang dipandang valid dan
reliable, sehingga tingkat kebenarannya lebih meyakinkan untuk dijadikan prinsip
dalam pengembangan kurikulum.
Namun demikian, dalam fakta kehidupan, data hasil penelitian (hard data) itu
sifatnya sangat terbatas. Disamping itu, banyak data-data lainnya yang diperoleh
dari bukan hasil penelitian juga terbukti efektif untuk memecahkan masalah-
masalah kehidupan yang kompleks, diantaranya adat kebiasaan yang hidup
dimasyarakat (folklore of curriculum). Ada juga data hasil pertimbangan
pemikiran umum atau akal sehat (common sense). Bahkan data yang diperoleh
dari hasil penelitian dapat digunakan setelah melalui proses pertimbangan dan
penilaian akal sehat terlebih dahulu.
Dengan demikian, pada prinsipnya kesemua jenis data diatas dapat digunakan
atau dimanfaatkan bagi kegiatan pengembangan kurikulum sebagai sumber
prinsip yang akan dijadikan pegangan.

C. Tipe-tipe Prinsip Pengembangan Kurikulum


Pada dasarnya, tipe-tipe prinsip pengembangan kurikulum merupakan tingkat
ketepatan (validity) dan ketetapan (reliability) prinsip yang digunakan. Hal ini ada
kaitannya dengan sumber-sumber dari prinsip pengembangan kurikulum itu
sendiri. Ada data, fakta, konsep, dan prinsip yang tingkat kepercayaannya tidak
diragukan lagi karena sudah dibuktikan secara empiris melalui suatu penelitian
yang berulang-ulang. Ada pula data yang sudah terbukti secara empiris, tetapi
masih terbatas dalam kasus-kasus tertentu sehingga belum bisa digeneralisasikan.
Bahkan, ada pula data yang belum dibuktikan dalam suatu penelitian, tetapi sudah
terbukti dalam kehidpan, dan menurut pertimbangan akal sehat dipandang logis,
baik, dan berguna.
3
Merujuk pada hal diatas, maka prinsip-prinsip pengembangan kurikulum bisa
diklasifikasikan menjadi tiga tipe prinsip, yaitu: anggapan kebenaran utuh atau
menyeluruh (whole truth), anggapan kebenaran parsial (partial truth), dan
anggapan kebenaran yang masih memerlukan pembuktian (hypothesis). Anggapan
kebenaran utuh adalah fakta, konsep dan prinsip yang diperoleh serta telah diuji
dalam penelitian yang ketat dan berulang, sehingga bisa dibuat generalisasi dan
bisa diberlakukan di tempat yang berbeda. Tipe prinsip kategori ini tidak akan
mendapat tantangan atau kritik karena sudah diyakini oleh orang-orang yang
terlibat dalam pengembangan kurikulum.
Anggapan kebenaran parsial, yaitu suatu fakta, konsep dan prinsip yang sudah
terbukti efektif dalam banyak kasus, tetapi sifatnya masih belum bisa
digeneralisasikan. Mengingat anggapan tersebut dianggap baik dan bermanfaat,
maka tipe prinsip ini bisa digunakan. Namun demikian, dalam penggunaannya
biasanya masih mengundang pro dan kontar. Selanjutnya, anggapan kebenaran
yang masih memerlukan pembuktian atau hipotesis yaitu prinsip kerja yang
sifatnya tentatif. Prinsip ini muncul dari hasil deliberasi, judgement dan pemikiran
akal sehat. Meskipun sangat diharapkan menggunakan tipe prinsip whole truth,
akan tetapi tipe prinsip lain pun berguna dan bermanfaat. Sebagaimana halnya
dengan prinsip tipe kebenaran parsial, prinsip tipe hipotesis juga masih
memungkinkan adanya tantangan atau kritikkan dalam penggunaan (pro dan
kontra).
Pada dasarnya kesemua jenis tipe prinsip itu bisa digunakan. Tipe prinsip
mana yang mendapat penekanan dalam penggunaannya, sangat bergantung pada
perspektif para pengembang kurikulum tentang kurikulum itu sendiri. Dalam
praktik pengembangan kurikulum, biasanya kesemua tipe prinsip itu digunakan.
Penyederhanaan peristilahan tentang berbagai tipe prinsip sebagaimana dijelaskan
di muka, Olivia (1992:30) memakai istilah axioms untuk menggambarkan
berbagai karakteristik prinsip tersebut. Merujuk pada kamus Webster's Ninth New
Collegiate Dictionary, kata aksioma memiliki pengertian yang meliputi sifat-sifat
dari tiga prinsip di atas. Istilah aksioma ini juga masih mungkin diganti dengan
istilah teorema (theorems). Aksioma dan teorema adalah dua hal yang berbeda,
tetapi senada. Keduanya akan memberikan pedoman sebagai kerangka dan
rujukan dalam melakukan aktivitas dan pemecahan masalah, termasuk di
dalamnya aktivitas pengembangan kurikulum.
4
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum
Dalam pengembangan kurikulum, terdapat banyak prinsip dasar yang dapat
digunakan agar kurikulum yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan yang
diinginkan dan yang diharapkan semua pihak. Prinsip-prinsip ini biasanya
dibedakan dalam dua kategori yaitu prinsip umum dan prinsip khusus. Prinsip
umum biasanya digunakan hampir dalam setiap pengembangan kurikulum
dimanapun.
Prinsip khusus artinya prinsip yang hanya berlaku ditempat tertentu dan situasi
tertentu. Prinsip khusus ini juga merujuk pada prinsip-prinsip yang digunakan
dalam pengembangan komponen-komponen kurikulum secara tersendiri, misalnya
prinsip yang digunakan untuk mengembangkan komponen tujuan, prinsip untuk
mengembangkan komponen isi kurikulum dan prinsip-prinsip yang
mengembangkan komponen lainnya.
1. Prinsip Umum
Sukmadinata (2012: 150-151) menjelaskan bahwa terdapat lima prinsip
umum pengembangan kurikulum, yaitu : prinsip relevansi, fleksibilitas,
kontinuitas, praktis atau efisiensi dan efektivitas.
a) Prinsip relevansi; kurikulum merupakan rel-nya pendidikan untuk
membawa siswa dapat hidup sesuai dengan nilai-nilai yang ada di
masyarakat serta membekali siswa baik dalam pengetahuan, sikap
maupun keterampilan sesuai dengan tuntutan dan harapan
masyarakat. Oleh sebab itu, pengalaman-pengalaman belajar yang
disusun dalam kurikulum harus relevan dengan kebutuhan
masyarakat. Inilah yang dimaksud prinsip relevansi. Ada dua
macam relevansi, yaitu relevansi internal dan relevansi eksternal.
Relevansi internal adalah bahwa setiap kurikulum harus memiliki
keserasian antara komponen-komponennya, yaitu serasi antara
tujuan yang harus dicapai, isi, materi atau pengalaman belajar yang
harus dimiliki siswa, strategi atau metode yang digunakan serta alat
penilaian untuk melihat ketercapaian tujuan. Relevansi internal ini
menunjukkan keutuhan suatu kurikulum.
b) Prinsip efesiensi; prinsip efesiensi berhubungan dengan
perbandingan antar tenaga, waktu, suara dan biaya yang
dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh kurikulum dikatakan
5
memiliki tingkat efesiensi yang tinggi apabila dengan sarana, biaya
yang minimal dan waktu terbatas dapat memperoleh hasil yang
maksimal. Betapa pun bagusnya dan idealnya suatu kurikulum,
manakala menuntut peralatan, sarana dan prasarana yang khusus
serta mahal harganya, maka kurikulum itu tidak praktis dan sukar
untuk di laksanakan. Kurikulum harus dirancang untuk dapat
digunakan dalam segala keterbatasan.
c) Prinsip efektivitas; prinsip efektivitas berkenaan dengan rencana
dalam suatu kurikulum dapat dilaksanakan dengan dan dapat
dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Terdapat dua sisi
efektivitas dalam suatu pengembangan kurikulum.
d) Prinsip kontinuitas; yakni adanya kesinambungan antara berbagai
tingkat sekolah, dan antara berbagai tingkat bidang studi dalam
kurikulum, baik secara vertikal, maupun secara horizontal.
Pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan kurikulum harus
memperhatikan kesinambungan, baik yang di dalam tingkat kelas,
antar jenjang pendidikan, maupun antara jenjang pendidikkan
dengan jenis pekerjaan.
e) Prinsip fleksibilitas; dalam pengembangan kurikulum
mengusahakan agar yang dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur
dan fleksibel dalam pelaksanaannya, memungkinkan terjadinya
penyesuaian-penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat
dan waktu yang selalu berkembang, serta kemampuan dan latar
belakang peserta didik.
2. Prinsip Khusus
Adapun prinsip-prinsip dasar khusus dalam pengembangan kurikulum
yaitu:
a) Berkenaan dengan tujuan pendidikkan
Perumusan komponen-komponen kurikulum hendaknya mengacu
pada tujuan pendidikan. Tujuan pendidikkan mencakup tujuan
yang bersifat umum atau berjangka panjang, menengah, jangka
pendek.
b) Berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan

6
Dalam memilih isi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan
pendidikkan yang telah ditentukan para perencana kurikulum.
c) Berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar
Pemilihan proses belajar-mengajar yang digunakan hendaknya
memperhatikan hal-hal apakah metode atau teknik belajar-
mengajar yang digunakan cocok untuk mengajar bahan pelajaran.
d) Berkenaan dengan pemilihan media dan alat pembelajaran
Proses belajar yang baik didukung oleh penggunaan media dan
alat-alat bantu pembelajaran yang tepat.
e) Berkenaan dengan pemilihan kegiatan
Penilaian merupakan bagian integral pengajaran, perlu
diperhatikan:
• Penyusunan alat penilaial (test)
• Perencanaan suatu penilaian
• Pengolahan hasil penilaian

7
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam usaha untuk mengembangkan kurikulum ada beberapa prinsip dasar
yang harus kita perhatikan, adapun prinsip-prinsip di dalam pengembangan
kurikulum menjadi dua kelompok:
1. Prinsip-prinsip umum
➢ Relevansi
➢ Fleksibilitas
➢ Kontinuitas
➢ Praktis
➢ Efektivitas
2. Prinsip khusus
➢ Prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan
➢ Prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan
➢ Prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar
➢ Prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pembelajaran
➢ Prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian
B. Saran
1. Pendidik harus mengetahui prinsip-prinsip kurikulum
2. Pendidik melaksanakan pengajarannya sesuai dengan prinsip-prinsip
kurikulum yang berlaku
3. Sebagai siswa harus bisa berpartisipasi aktif dalam pengembangan
kurikulum, khususnya dalam program pembelajaran maupun pendidikkan
agar tujuan pendidikkan yang diharapkan bisa tercapai

8
DAFTAR PUSTAKA

Bilbao,Purita P . (2008). Kurikulum dan pengembangannya.


Ibrahim,Wina Sanjaya,Masitoh,dkk. (2017). Kurikulum & pembelajaran oleh Tim
pengembangan MKDP kurikulum dan pembelajaran; koordinator: Dr.Toto
Rumihat, M.Pd.

Anda mungkin juga menyukai