MAKALAH
Oleh
Endah Khairun Nissa 1810631070041
Assalamualikum wr.wb. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
tugas kurikulum dan pembelajaran dalam pembuatan makalah mengenai metode – metode
kurikulum dan pengembangannya.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan, karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
i
Kata Pengantar.....................................................................................................................i
Daftar Isi...............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Simpulan.......................................................................................................................22
B. Saran.............................................................................................................................22
Daftar pustaka
BAB I
ii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan dibutuhkan yang dinamakan kurikulum yang
membantu dalam mencapai tujuan pendidikan Nasional. Berbagai jenis dalam
pengembangan kurikulum dipakai oleh pemerintahan Indonesia dalam mencapai cita-
cita bangsa yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan mencetak generasi penerus
bangsa yang berakhlaq serta berbudi pekerti luhur. Hal ini perlu adanya kerja sama
antara Pemerintah pusat, administrator, kepala kantor wilayah pendidikan, kebudayaan,
serta peranan guru dalam pendidikan. Banyak model yang dapat digunakan dalam
pengembangan kurikulum. Pemilihan suatu model pengembangan kurikulum bukan saja
berdasarkan atas kelebihan dan kebaikan-kebaikannya serta kemungkinan pencapaian
hasil yang optimal, tetapi juga perlu disesuaikan dengan sistem pengelolaan pendidikan
yang dianut serta konsep pendidikan yang digunakan. Model pengembangan kurikulum
dalam sistem pendidikan dan pengolaan yang sifatnya sentralisasi berbeda dengan yang
desentralisasi. Model pengembangan dalam kurikulum yang bersifat subjek akademis
berbeda dengan kurikulum humanistik, teknologis dan rekonstruksi sosial.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Untuk menegetahui Bagaimana bentuk model-model pengembangan kurikulum dalam
pendidikan.
2. Untuk menegetahui Apa sajakah Jenis-jenis kurikulum dalam pendidikan dan Fungsi
Model Pengembangan Kurikulum Bagi Guru .
BAB II
PEMBAHASAN
1
A. Pengertian Model Pengembangan Kurikulum
2
maupun dilihat dari tahapan pengembangannya sesuai dengan pendekatannya. Dalam 3
makalah ini hanya beberapa model yang disajikan, dan guru dapat
mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan. Model-model pengembangan
kurikulum dari berbagai pendapat antara lain adalah:
1. Administratif
Model adminidtratif merupakan model pengembengan kurikulum
paling lama, model ini sering disebut “garis dan staf” atau “top down” atau
“ line staff”. Munculnya model tersebut berawal dari inisatif dan gagasan
pengembangan dari para administrator pendidikan dan menggguanakan
prosedur adminitrasi. Pengembangan model ini bersentral pada wewenag dari
pemerintahan pusat. Pemerintahan pusat melalui pejabat pendidikan yang
berwenang dalam semisal dirjen pendiikan membentuk komisi pengarah
pengembangan kurikulum. Anggota komisi pengarah pengembangan
kurikulum ini terdiri dari penjabat di bawah dirjen, para ahli pendidikan, ahli
kurikulum, ahli disiplin ilmu, dan para tokoh dari dunia kerja dan perusahaan.
Adapun tugas dari komisi pengarah kurikulum sebagai berikut:
1. menyiapkan rumusan falsasfah
2. merumuskan konsep-konsep dasar
3. merumuskan landasan 6
4. merumuskan kebijaksanaan
5. merumuskan strategi utama
6. merencanakan garis-garis besar kebijaksanaan
7. memberikan garis-garis besar kebijaksanaan
8. membentuk tujuan umum pendidikan.
Setalah komisi tersebut menyelesaikan tugas kemudian membentuk dan
mengkaji secara seksama, kemudian membentuk komisi kerja penngembangan
kurikulum. Para anggota komisi ini terdiri dari para ahli kurikulum dan pendidikan,
ahli disipiln ilmu dari perguruan tinggi, guru-guru bidang studi yang senior. Tugas
dari tim kerja pengembangan bertugas menyusun kurikulum yang sesungguhnya yang
lebih operasional, dijabarkan dari konsep-konsep dan kebijaksanaan dasar yangntelah
digariskan oleh tim pengarah. Tugas dari tim kerja pengembangan kurikululum ini
yaitu:
1. merumuskan tujuan-tujuan yang lebih operasional dari tujuan umum
2. memilih dan menyusun sekeuens bahan pelajaran
4
3. Beuchamp
Sesuai dengan namanya, model ini diformulasikan oleh G.A. Beauchamp
(1964) , yaitu mengemukan ada lima langkah penting dalam pengembilan keputusan
pengembangan kurikulum. Menurut Beauchamp untuk nierancang sebuah kurikulum
harus ditempuh lima (5) langkah. Langkah Pertama, Pejabat pemerintah yang
berwenang dalam pengembangan kurikulum harus menentukan lebih dahulu lokasi
atau wilayah yang akan dijadikan pilot proyek untuk pengembangan kurikulum.
Pemilahan lokasi atau wilayah yang ditentukan sesuai dengan skala pengembangan
kurikulum yang telah direncanakan. Bila kurikulum yang ingin dikembangkan
berskala makro atau nasional, maka wilayah atau lokasi yang akan dijadikan pilot
proyek adalah propinsi, seandainya bersifat daerah atau berskala mikro maka
kabupaten dapat dijadikan lokasi pilot proyek.
Langkah Kedua, Setelah wilayah atau lokasi yang akan menjadi pilot proyek
sudah ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah menentukan personalia yang akan
ikut terlibat di dalam pengembangan kurikulum. Beauchamp melibatkan orang-orang
dari staf ahli kurikulum, pakar kurikulum dari perguruan tinggi dan guru-guru sekolah
yang telah dipilih, pakar pendidikan, masyarakat yang dihimpun dari berbagai
kalangan yaitu dari pengarang atau penulis, penerbit, politikus, pejabat pemerintah,
pengusaha dan industriawan.
Langkah Ketiga, Bila personalia sudah disusun dengan baik maka langkah
berikutnya adalah pengorganisasian person-person tersebut dalam lima (5) tim yang
terdiri dari :
a. tim pengembang kurikulum
b. tim peneliti kurikulum yang sedang dipakai atau sedang dipergunakan
c. tim untuk mempelajari kemungkinan penyusunan kurikulum bam
d. tim perumus untuk kriteria-kriteria kurikulum yang akan disusun.
e. tim penyusun dan penulis kurikulum baru
Sedangkan prosedur kerja yang akan dilalui adalah sebagai berikut :
a. merumuskan tujuan baik tujuan umum maupun tujuan khusus 8
b. memilih atau menseleksi materi
c. menentukan pengalaman belajar
d. menentukan kegiatan dan evaluasi
e. menentukan desain
Langkah Keempat, Pada langkah ini ditentukan implementasi kurikulum.
Pelaksanaan kurikulum mempakan pekerjaan yng cukup rumit karena membutuhkan
kesiapan dalam banyak hal, seperti guru sebagai pelaksana kurikulum dikelas,
fasilitas, siswa, dana, manajerial pimpinan sekolah atau administrator sekolah.
Langkah Kelima, Setelah semua kebutuhan untuk kepentingan pelaksanaan atau
implementasi terpenuhi dan sudah dapat dilaksanakan, maka langkah berikutnya yang
merupakan langkah terakhir dari pengembangan kurikulum model beauchamp adalah
mengevaluasi kurikulum.
Beauchamp mengemukakan hal-hal yang harus dievaluasi, yaitu :
a. Evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum oleh guru
b. Evaluasi terhadap desain kurikulum
c. Evaluasi terhadap hasil belajar siswa
d. Evaluasi terhadap sistem dalam kurikulum
A. Kesimpulan
1. Keberadaan model-model pengembangan kurikulum memegang peranan penting
dalam kegiatan pengembangan kurikulum dan dengan mempelajari model-model
pengembangan kurikulum dapat memudahkan dalam melakukan pengembangan
kurikulum.
2. Pada saat ini banyak para ahli yang mengemukakan tentang model-model
pengembangan kurikulum, tetapi setiap model pengembangan tersebut memiliki
karakteristik yang berbeda-beda, juga memiliki kelebihan dan kelemahan masing-
masing, dan masing-masing model arahan pengembangannya berbeda-beda ada yang
menitikberatkan pada pengambil kebijaksanaan, pada perumusan tujuan, perumusan
isi pelajaran, pelaksanaan kurikulum itu sendiri dan evaluasi kurikulum.
3. Pemilihan suatu model pengembangan kurikulum sebaiknya perlu disesuaikan dengan
sistem pendidikan dan sistem pengelolaan pendidikan yang dianut dan
mempertimbangkan model pengembangan kurikulum yang sesuai dengan yang
diharapkan.
4. Model-model kurikulum akan berkembang terus seperti kurikulum yang terus
berkembang sesuai dengan kebutuhan.
B. Saran
Dari uraian yang kami sajikan di atas kemungkinan besar masih terdapat
banyak kekeliruan, Nmun dalam hal ini kami belajar untuk memperbaiki diri dalam
proses belajar. Dan apabila terdapat banyak kesalahan kami mohon maaf, dan kami
angat berharap agar Pembina mengoreksi dengan baik, agar menjadi perbaikan yang
sifatnya positif dan membangun bagi kami.
Kemudian mengenai model penembangan kurikulum ini saya sarankan agar di revisi
dan di tingkatkan model-modelnya guna menjalankan proses belajar mengajar yang
baik sesuai kebutuhan peserta didik dalam pendidikan .
22
DAFTAR PUSTAKA
Oliva, Petter F. 1982. Developing The Curriculum. Little, Brown and Company: Boston.
23