Anda di halaman 1dari 15

“MODEL-MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM”

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas kuliah


Pengembangan Kurikulum

Dosen pengampu
Prof. Dr. Hj. Titiek Rohanah Hidayati, M.Pd

Oleh:
LIA ZULFATUL MUHASANAH
NIM. 0849319031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


PASCASARJANA IAIN JEMBER
APRIL 2020

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat,
berkah dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah ini dengan judul “Model-model
Pengembangan Kurikulum” dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam tetap tercurah
limpahkan kepada kekasih Allah, junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang telah
senantiasa membawa kita berpegang teguh kepada ajaran agama yang diridhoi Allah SWT yaitu
Agama Islam.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, banyak ditemukan
kekurangan dan kesalahan dalam penyajiannya. Untuk itu, penulis harapkan kritik dan saran
yang konstruktif dari para pembaca. Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat
bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Amiin.

Jember, 07 April 2020


Penulis,

Lia Zulfatul Muhasanah

2
DAFTAR ISI

COVER ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 4
B. Masalah atau Topik Bahasan ........................................................... 5
C. Tujuan Penulisan Makalah .............................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................
A. Pengertian Model Pengembangan Kurikulum................................. 6
B. Macam-macam Model Pengembangan Kurikulum.......................... 6
C. Studi Empiris Model Pengembangan Kurikulum PAI..................... 12

BAB III PENUTUP .....................................................................................


A. Kesimpulan....................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman untuk menggunakan aktivitas
belajar mengajar. Kurikulum merupakan salah satu komponen yang menentukan dalam
suatu system pendidikan karena merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan.
Proses pembelajaran dilakukan sebagai upaya untuk mencapai tujuan yang dirumuskan
dalam kurikulum.
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, pemerintah
melalui guru berusaha mewujudkan sumber daya manusia yang berkompeten sebagai
hasil produk hasil dari proses pendidikan. Maka dari itu perlu adanya pengembangan
kurikulum sebagai modal dasar agar pembelajaran dapat berjalan lancar dan dapat
mencapai tujuan yang diharapkan.
Dalam pengembangan kurikulum banyak model-model yang digunakan sebagai
konsep melalui usaha pelaksanaan dan penilaian pembelajaran dalam ruang lingkup
pendidikan yang menjadi acuan dalam pemilihan sekaligus penetapan kurikulum. Model
pengembangan kurikulum disini memuat ide atau gagasan, tatacara pelaksaan dan
evaluasi hasil akhir selain itu juga perlu disesuaikan dengan system pendidikan dan
system pengelolaan pendidikan yang dianut serta konsep model pendidikan mana yang
digunakan.
Dari penjabaran diatas maka sangat pentinglah pengembangan kurikulum dalam
dunia pendidikan. Agar tujuan pendidikan dapat terwujud dengan baik ada beberapa
model pengembangan kurikulum yang ditawarkan oleh beberapa ahli, yang dalam hal ini
akan dibahas dalam makalah ini yang berjudul “Model-model Pengembangan
Kurikulum”.

4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka focus masalah dalam tulisan ini adalah:
1. Apakah yang dimaksud dengan model pengembangan kurikulum ?
2. Apa saja macam-macam model pengembangan kurikulum ?
3. Bagaimana studi empiris model pengembangn kurikulum PAI yang diterapkan
disekolah ?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah:
1. Untuk mendeskripsikan model pengembangan kurikulum
2. Untuk mendeskripsikan macam-macam model pengembangan kurikulum
3. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan studi empiris model pengembangan
kurikulum PAI yang diterapkan disekolah

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Model Pengembangan Kurikulum
Menurut Good and Traaver model adalah abstraksi dunia nyata atau
representasi peristiwa kompleks atau system dalam bentuk naratif, matematis, grafis
atau lambang-lambang lainnya. Model pada dasarnya berkaitan dengan rancangan
yang dapat digunakan untuk menerjemah sesuatu kedalam realitas yang lebih praktis.
Model berfungsi sebagai sarana untuk mempermudah komunikasi, atau cara yang
digunakan sebagai petunjuk untuk kegiatan pengelolaan. 1
Dalam pengembangan kurikulum model merupakan ulasan teoritis tentang
suatu proses kurikulum. Pengembangan kurikulum tidak dapat terlepas dari aspek
yang mempengaruhinya seperti cara berfikir, system nilai ( nilai moral, politik, budaya
dan nilai sosial). Proses pengembangan, kebutuhan peserta didik, kebutuhan
masyarakat, maupun arah program pendidikan. Aspek-aspek tersebut merupakan
bahan yang perlu dipertimbangkan dalam suatu pengembangan kurikulum. 2
Pengembangan kurikulum didasarkan pada factor-factor yang dapat dilakukan
secara konsisten meliputi tujuan pembelajaran, bahan pelajaran, proses belajar
mengajar serta evaluasi pembelajaran. Factor tersebut tidak dapat terpisahkan antara
satu dengan yang lain agar dapat terealisasi dengan baik sesuai dengan tujuan yang
sudah ditetapkan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pengembangan kurikulum adalah
pola, rancangan atau konsep yang menggambarkan proses atau prosedur suatu
kurikulum untuk dijadikan acuan dalam pelaksanaan pendidikan.

B. Macam-macam Model Pengembangan Kurikulum


Dalam pengembangan kurikulum ada beberapa model yang dapat digunakan.
Setiap model memiliki ciri khas tertentu yang dapat dilihat dari keluasan
pengembangan kurikulum maupun tahapan pengembangan sesuai dengan

1
Wina Sanjaya. Kurikulum dan pembelajaran: Teori dan praktek pengembanagn kurikulum, tingkat pendidikan,
(Jakarta: Kencana, 2011) hlm 82
2
Toto Ruhimat dan Muthia Alinawati, Kurikulum dan pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Press, 2013) hlm 78

6
pendekatannya. Adapun model-model pengembangan kurikulum adalah sebagai
berikut:
1. Model Pengembangan Ralp. W. Tyler (Basic Principles curriculum and instruction)
Model pengembangan kurikulum Tyler bersifat merancang suatu
kurikulum sesuai dengan tujuan dan misi institusi pendidikan. Menurut Tyler ada
4 tahap yang harus dilakukan dalam pengembangan kurikulum yaitu sebagai
berikut: 3
a. Menentukan tujuan pendidikan
Dalam penyusunan suatu kurikulum, merumuskan tujuan merupakan
langkah pertama yang harus dilakukan. Karena tujuan merupakan arah atau
sasaran pendidikan. Merumuskan tujuan kurikulum tergantung dari model
kurikulum, teori dan falsafah pendidikan yang dianut. Apapunbentuk dan
modelnya, tujuan haruslah mempertimbangkan berbagai sumber untuk
kepentingan individu dan kepentingan masyarakat.
Jadi kesimpulannya dalam menentukan tujuan pendidikan hendaknya
jangan hanya memperhitungkan pendapat para ahli disiplin ilmu saja melainkan
juga kebutuhan dan minat anak serta masyarakat yang sesuai dengan falsafah
pendidikan
b. Menentukan proses pembelajaran
Pengalaman belajar adalah seluruh aktifitas siswa dalam berinteraksi
dengan lingkungan selama proses pembelajaran. Tugas guru sebagai
pengembang kurikulum semestinya memahami minat siswa serta bagaimana
latar belakangnya. Sehingga akan memudahkan guru dalam mendesain
lingkungan pembelajaran yang dapat menjadikan siswa lebih aktif berada
dikelas
c. Mengorganisasi pengalaman belajar
Pengorganisasian pengalaman belajar baik dalam bentuk unit mata
pelajaran maupun dalam bentuk program akan memberi arah bagi proses
pembelajaran. Sehingga nantinya materi yang akan dipelajari oleh peserta didik
disesuaikan dengan pengalaman belajar yang harus dilakukan, kemudian

3
Toto Ruhimat dan Muthia Alinawati . Kurikulum dan pembelajaran ……. Hlm 79

7
diorganisasikan sedemikian rupa sehingga dapat mempermudah dalam upaya
pencapaian tujuan pembelajaran yang tepat untuk digunakan.
d. Evaluasi
Menentukan evaluasi merupakan kegiatan akhir dalam model Tyler.
Proses evaluasi berperan penting untuk menentukan apakah kurikulum yang
digunakan sesuai dengan tujuan yang dicapai sekolah atau belum. Agar
penetapan jenis evaluasi bisa tepat maka perlu memperhatikan komponen
kurikulum dan memperhatikan prinsip evaluasi.
Jadi dalam melakukan evaluasi hendaknnya jangan hanya berbentuk tes
tulis akan tetapi juga berupa observasi, hasil pekerjaan siswa, kegiatan dan
partisipasi siswa, sehingga akan diperoleh gambaran yang komperhensif tentang
taraf pencapaian tujuan pendidikan.
2. Model Hilda Taba (inverted Model)
Penekanan model taba ini terutama pada pemusatan perhatian guru.
Menurut Taba guru merupakan factor utama dalam usaha pengembangan
kurikulum. Pengembangan kurikulum yang dilakukan guru dan memposisikan
guru sebagai innovator dalam pengembangan kurikulum merupakan
karakteristik dalam model pengembangan Taba.4
Langkah-langkah pengembangan kurikulum menurut Taba:
a. Diagnosis kebutuhan
Menurut Taba diperlukan adanya diagnosis kebutuhan pendidik, artinya
ini merupakan langkah awal dari apa yang anak didik inginkan dan perlukan
untuk belajar. Karena melihat dari latar belakang peserta didik yang beragam. 5
b. Merumuskan tujuan pendidikan
Menurut Taba merumuskan tujuan akan menentukan jenis pelajaran yang
perlu untuk di ikuti. Dalam merumuskan tujuan ada empat hal yang perlu
diperhatikan yaitu:
a) Konsep atau ide yang akan dipelajari
b) Sikap dan sensivitas/perasaan yang akan dikembangkan
c) Pola pikir yang akan di tekankan, dikuatkan atau mulai dirumuskan
4
Toto Ruhimat dan Muthia Alinawati . Kurikulum dan pembelajaran Hlm 85
5
Zainal Arifin , Pengembangan manajemen mutu kurikulum pendidikan islam, (Jogjakarta : Diva press) hlm 64

8
d) Kebiasaan dan kemampuan yang akan dikuasai
c. Seleksi isi (Materi)
Menurut Taba isi atau materi yang akan diajarkan kepada peserta didik
harus memenihi hal-hal berikut ini:
a) Harus valid dan signifikan
b) Harus relevan dengan kenyataan sosial
c) Harus mengandung keseimbangan antara keluasan dan kedalaman
materi
d) Harus mencakup beberapa tujuan
e) Harus ddisesuaikan dengan kemampuan belajar peserta didik
d. Organisasi isi
Menurut Taba merupakan pengorganisasian dalam menyusunan kurikulum
berdasarkan mata pelajaran atau terpadu.
e. Seleksi pengalaman belajar
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam seleksi pengalaman
belajar terhadap peserta didik yaitu:
a) Pengalaman peserta didik harus sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai
b) Setiap pengalaman belajar harus memuaskan peserta didik
c) Setiap rancangan belajar sebaiknya melibatkan peserta didik
d) Dalam satu pengalaman belajar kemungkinan dapat dapat menacapai
tujuan yang berbeda.
f. Organisasi pengalaman belajar
Organisasi pengalaman belajar meliputi kontinuitas, urutan isi dan
integrasi
a) Kontinuitas yaitu harus berkesinambungan antara pengalaman belajar
yang diberikan pada saat ini dan selanjutnya.
b) Urutan isi artinya materi/pengalaman belajar yang diberikan
disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik
c) Integrasi artinya bersatu padu, berjalan searah

9
g. Evaluasi
Dalam melakukan evaluasi ada 5 tahapan yang grus dilakukan yaitu:
a) Menetapkan kriteria penilaian
b) Menyusun program evaluasi
c) Menerapkan teknik pengumpulan data
d) Melakukan interpretasi dan evaluasi
e) Menerjemahkan evaluasi kedalam kurikulum
3. Model Saylor dan Alexander
Model kurikulum menurut Saylor dan Alexander yaitu membentuk
Curriculum Planning Process ( proses perencanaan kurikulum). Untuk mengerti
model ini, kita harus menganalisa konsep kurikulum dan konsep rencana
kurikulum mereka. Kurikulum menurut mereka adalah “sebuah rencana yang
menyediakan kesempatan belajar bagi orang yang akan di didik, namun
rencana kurikulum tidak dapat dimengerti sebagai sebuah dokumen tetapi lebih
sebagai beberapa rencana yang lebih kecil untuk porsi atau bagian kurikulum
tertentu.
Proses perencanaan model kurikulum menurut Saylor dan Alexander yaitu
sebagai berikut:
a. Tujuan sasaran dan bidang kegiatan
Model ini menunjukkan bahwa perencanaan kurikulum mulai dengan
menentukan atau menetapkan tujuan sasaran pendidikan yang khusus dan
utama yang akan mereka capai. Saylor, dan Alexander mengklafisifikasikan
serangkaian tujuan kedalam empat bidang kegiatan dimana pembelajaran
terjadi, yaitu: perkembangan pribadi, kompetensi social, keterampilan yang
berkelanjutan dan spesialisasi. Setelah tujuan dan sasaran serta bidang kegiatan
ditetapkan, perencanaan memulai proses merancang kurikulum. Diputuskan
kesempatan belajar yang tepat bagi masing-masing bidang kegiatan dan
bagaimana serta kapan kesempatan ini akan disediakan.

b. Cara pengajaran

10
Setelah rancangan dibuat, guru-guru yang menjadi bagian dari rencana
kurikulum harus membuat “rencana pengajaran” yang disesuaikan dengan
tujuan pembelajaran itu sendiri. Guru dapat memilih metode atau strategi yang
yang pas agar tujuan pembelajaran dapat tersampai kepada siswa.
c. Evaluasi
Setelah implementasi maka langkah selanjutnya adalah evaluasi. Pada
tahap ini perencanaan kurikulum dan guru terlibat secara bersama-sama dalam
memilih teknik evaluasi. Ada beberapa teknik evaluasi yang ditawarkan oleh
Saylor dan Alexander yaitu sebagai berikut: 1) evaluasi dari seluruh program
pendidikan disekolah, termasuk tujuan, sub tujuan, sasaran efektifitas
pengajaran, dan pencapaian siswa dalam bagian tertentu dari program tersebut.,
2) tujuan dari evaluasi itu sendiri yaitu untuk menentukan apakah tujuan dan
sasaran telah tercapai atau bahkan sebaliknya.
4. Model Peter F. Oliva
Menurut olive suatu kurikulum harus bersifat simple, komperhensif dan
sistematik. Menurut Oliva dalam mengembangkan kurikulum ada 12
komponen yang harus berkaitan.6
a) Komponen 1 meliputi perumusan filosofis, visi dan misi yang
bersumber dari analisis kebutuhan siswa dan kebutuhan masyarakat
b) Komponen 2 meliputi analisis kebutuhan masyarakat, dimana sekolah
itu berada, kebutuhan siswa dan dimana sekolah berada serta urgensi
dari disiplin ilmu yang harus diberikan oleh sekolah
c) Komponen 3 dan ke 4 meliputi tujuan umum dan tujuan khusus
kurikulum yang didasarkan pada kebutuhan yang tercantum pada
komponen satu dan dua
d) Komponen 5 berisi tentang bagaimana mengorganisasikan rancangan
dan mengimplementasikan kurikulum
e) Komponen 6 dan ke 7 mulai menjabarkan kurikulum dalam bentuk
perumusan tujuan umum dan tujuan khusus pembelajaran

6
Wina Sanjaya. Kurikulum dan pembelajaran: Teori dan praktek pengembanagn kurikulum, tingkat satuan
pendidikan,………. hlm 82

11
f) Komponen 8 menetapkan strategi pembelajaran yang memungkinkan
dapat tercapainnya tujuan pembelajaran yang di harapkan.
g) Komponen 9 berisi tentang studi awal strategi pembelajaran dan
teknik penilaian yang sesuai untuk digunakan
h) Komponen 10 berisi tentang implementasi strategi kurikulum, setelah
strategi di implementasikan, pengembangan kurikulum kembali ke
komponen 9 untuk menyempurnakan alat atau teknik penilaian
i) Komponen 11 dan ke 12, dilakukan evaluais terhadap pembelajaran
dan evaluasi terhadap kurikulum

C. Studi Empiris Model Pengembangan Kurikulum PAI Yang Diterapkan


Disekolah
Adapun lembaga pendidikan yang dijadian sebagai objek studi empiris yakni MI
Unggulan Nuris Fullday School yang terletak di Jl. Pangandaran No.48 Patrang
Jember.
Visi MI Unggulan Nuris
Terwujudnya insan yang unggul dalam bidang ilmu pengetahuan, beriman,
bertaqwa, berakhlaqul karimah demi kejayaan islam serta cita-cita kemerdekaan
berbangsa dan bernegara.
Misi MI Unggulan Nuris
1. Menumbuh kembangkan sikap dan amaliyah keislaman berlandaskan iman dan
taqwa
2. Melaksanakan system pendidikan yang berlaku secara utuh, jujur, dan
bertanggung jawab
3. Menanamkan semangat keunggulan kepada warga madrasah baik dalam bidang
akademik maupun non akademik
4. Menciptakan suasana lingkungan sehat, aman, kondusif, disiplin, nyaman dan
ramah
5. Memiliki daya saing yang tinggi dalam mencapai prestasi pendidikan
6. Mendapatkan kepercayaan masyarakat
Tujuan MI Unggulan Nuris

12
1. Menumbuhkembangkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT
2. Meletakkan dasar-dasar akhlakul karimah, kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian serta keterampilan hidup yang unggul dan mandiri
3. Menyiapkan peserta didik untuk dapat mengikuti pendidikan lebih lanjut
4. Mencintai Bangsa dan Negara Republik Indonesia
Berdasarkan hasil observasi di MI Unggulan Nuris maka implementasi model
pengembangan kurikulum

Dari keseluruhan hasil pembahasan yang mengacu pada permasalahan yang diangkat
pada penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Secara formal pembelajaran rumpun pendidikan agama islam di MI Unggulan Nuris
diberikan lebih banyak daripada jam mata pelajaran lainnya, yaitu sebanyak 10 jp
meliputi, Akidah, qurdist, b.arab, fikih, untuk kelas rendah 1,2 dan 3. Sedangkan untuk
kelas tinggi meliputi akidah, qurdist, b,arab, fikih, sejarah kebudayaan islam. Sementara
itu konsep operasionalnya sesuai kebijakan sekolah dikembangkan melalui muatan local
Taman Pendidikan Al-qur’an 10 JP untuk kelas 1 dan 2, 8 jp untuk kelas 3, dan kelas 4, 5
dan, 6 sebanyak 4 jp . dan penguatan iman dan tauhid anak-anak diberikan materi kitab
Aqidatul Awam yang diajarkan dikelas 1,2, dan 3, dan untuk kelas 4,5 dan 6 diberikan
penguatan materi fikih yang ada didalam kitab Safinatun Naja, juga tradisi teladan atau
pembiasaan serta ekstrakurikuler Rohani Islam.
2. Pembelajaran rumpun pendidikan agama islam di MI Unggulan Nuris secara institusional
mengacu pada kurikulum k-13 yang berimplikasi mampu membentuk sosok peserta didik
yang memiliki karakter, watak dan kepribadian serta prestasi yang disertai dengan
landasan keimanan dan ketakwaan serta nilai-nilai akhlak atau budi pekerti yang kokoh
yang tercermin dalam keseluruhan sikap dan perilaku sehari-hari.
3. Model pembelajaran rumpun pendidikan agama islam di MI Unggulan Nuris bisa
dijadikan wahana penambah wawasan dan tukar pikiran serta studi bagi guru-guru
rumpun pendidikan agama islam lainnya khususnya di lingkungan madrasah, mengingat
model pembelajaran yang dikembangkan terasa lebih efektif dan efisien untuk
pencapaian tujuan pendidikan.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa model pengembangan kurikulum
adalah langkah sistematis dalam penyusunan kurikulum, model pengembangan
kurikulum harus dapat menggambarkan suatu proses system perencanaan program
pembelajaran yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan dan standar keberhasilan dalam
pendidikan, berdasarkan pada perkembangan teori dan praktik kurikulum.
Setiap model pengembangan kurikulum memiliki ciri tersendiri serta kelebihan
dan kekurangan yang tak dapat dipisahkan. Suatu lembaga pendidikan ataupun suatu
Negara yang hendak merumuskan atau mengganti kurikulum pendidikan yang digunakan
haruslah memperhatikan nilai tambah atau kurang dari model yang akan dipilih.
Selain itu ketika sudah menetapkan satu kurikulum yang dirasa pas untuk
diterapkan hendaklah melihat kembali tujuan pendidikan dari lembaga pendidikan
tersebut. Sehingga kurikulum dapat berhubungan dan bisa menjadi salah satu cara untuk
mewujudkan tujuan pendidikan pada masing-masing lembaga tersebut.

14
DAFTAR PUSTAKA

Wina Sanjaya. 2011. Kurikulum dan pembelajaran: Teori dan praktek pengembanagn
kurikulum, tingkat pendidikan. Jakarta: Kencana.

Toto Ruhimat dan Muthia Alinawati. 2013. Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta:
Rajawali Press.

Zainal Arifin. Pengembangan manajemen mutu kurikulum pendidikan islam. Jogjakarta:


Diva press

file:///C:/Users/USER/Downloads/Paper_Modelmodel_Pengembangan_Kurikulum
%20(1).pdf dikutip pada tanggal 01 April 2020.

15

Anda mungkin juga menyukai