DOSEN PEMBIMING :
DISUSUN OLEH :
FAKULTAS EKONOMI
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa Karena
atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Teori dan model pengembangan kurikulum” dengan baik dan tepat
waktu.
Singaraja, 16 Maret
2023
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1. Pengertian dan konsep model pengembangan kurikulum..............................4
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
1
1. 2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan konsep model pengembangan kurikulum ?
2. Apa saja teori pengembangan kurikulum ?
3. Apa saja prinsip prinsip model pengembangan kurikulum ?
1. 3 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami konsep – konsep model pengembangan
kurikulum
2. Agar dapat mengetahui, mengenal dan memahami teori pengembangan
kurikulum
3. Untuk mengenal atau mengetahui lebih dalam mengenai prinsip model
pengembangan kurikulum
1. 4 Manfaat
1. Bagi Penulis
a) Penulis dapat mengembangkan kreatifitas dalam menulis
b) Penulis dapat menambah wawasan, pengetahuan dan
pengalamannya melalui pembuatan makalah dengan materi teori
dan model pengembangan kurikulum
2. Bagi Pembaca
a) Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan pembaca
b) Pembaca dapat menambah pengetahuan dan wawasan dan juga
dapat mengetahui teori dan model pengembangan kurikulum
secara lebih jelas melalui makalah ini
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
kegiatan belajar mengajar oleh guru yang menggunakan kurikulum jenis ini.
Kedudukan guru sangat penting dan dianggap serba menguasai terhadap berbagai
disiplin keilmuan yang sudah ada dan diturunkan sejak jaman dulu. Subjek
akademik berpandangan bahwa ilmu itu sudah ada dan tinggal dikembangkan,
posisi guru serba tahu dan tidak mungkin salah karena mereka sudah dibekali
dengan segudang ilmu berdasarkan hasil pendidikan yang telah diikutinya
4
dalam bentuk semua sumber belajar yang didesain untuk keperluan belajar sumber
belajar ini meliputi: pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan latar Nasution,
(2008)
Sejak abad ke-15 (limabelas) sampai abad ke-20 (duapuluh) para ahli bidang
pendidikan telah memikirkan bagaimana tahapan kurikulum dikembangkan.
Secara umum pengembangan kurikulum oleh para ahli pendidikan dikembangkan
melalui empat tahap, yaitu (1) penyusunan rancangan, (2) perencanaan, (3)
pelaksanaan, dan (4) evaluasi. Berikut dibawah ini diantaranya para ahli
pendidikan yang mengemukaan teori tentang pengembangan kurikulum :
5
1. Johann Amos Comenius (1592)
Comenius mengemukaakan teori untuk mengajar yang dikenal dengan
nama Didactica Magna artinya “didaktik besar” yang berisi teori-teori
tentang bagaimana cara mengajar agar dapat diterima dengan mudah oleh
peserta didik. Kurikulum harus bergerak lebih sederhana ke yang lebih
kompleks dengan pengulangan dan ulasan sehingga pelajar akan
mendapatkan penguasaan. Seharusnya anak-anak tidak dihukum karena
gagal tetapi sebaliknya membantu dan mendorong kemandirian diri
mereka sendiri. Mata pelajaran yang diajarkan harus memiliki penggunaan
praktis. Jika memungkinkan, demonstrasi dan pengamatan langsung harus
menjadi norma. Ide-ide John Amos Comenius terdengar sangat modem,
itu karena mereka tidak diterapkan seperti yang mungkin terjadi selama
berabad-abad
6
memperjelas bagi para pelaksana dalam memgembangkan pelaksanaan
pengembangan kurikulum. Kurikulum menurut Hilda Taba adalah: “ a
curriculum is a plan for learning, therefore what is know about the
learning process and the development of individual has bearing on the
shaping of the curriculum”. “kurikulum adalah suatu rencana belajar, oleh
karena itu, konsep-konsep tentang belajar dan perkembangan individu
dapat mewarnai bentuk-bentuk kurikulum.” Menurut Hilda Taba,
kurikulum dikembangkan secara terbalik (inverted) yaitu dengan
pendekatan induktif (Dakir, 2004). Ada lima langkah pengembangan
kurikulum model terbalik dari Taba, yaitu (Sukmadinata, 2009: 167):
7
Mengorganisasi isi. Melalui penyeleksian, selanjutnya isi
kurikulum yang telah ditentukan itu disusun urutannya, sehingga
tampak pada tingkat atau kelas berapa sebaiknya kurikulum itu
diberikan.
b. Menguji unit eksperimen
Unit yang sudah sudah dihasilkan pada langkah yang pertama harus
diujicobakan pada berbagai situasi dan kondisi belajar. Pengujian
dilakukan untuk mengetahui tigkat validitas dan kepraktisan sehingga
dapat menghimpun data sebagai penyempurnaan.
c. Mengadakan revisi dan konsolidasi
Perbaikan dan penyempurnaan dilakukan pada data yang dihimpun
sebelumnya. Selain dilakukan perbaikan dan penyempurnaan
dilakukan juga konsolidasi yaitu penarikan kesimpulan.
d. pengembangan keseluruhan kerangka kurikulum (developing a frame
work)
pada proses pegembangan keseluruhan kerangka kurikulum, Ada
beberapa pertanyaan yang harus dijawab dalam langkah ini, yaitu:
Apakah lingkup isi telah memadai
Apakah isi telah tersusun secara logis
Apakah pemebelajaran telah memberikan peluang terhadap
pengembangan intelektual, keterampilan dan sikap
Dan apakah konsep dasar telah terakomodasi
e. Implementasi dan desiminasi
Dalam langkah ini dilakukan penerapan dan penyebarluasan program
ke daerah dan sekolah-sekolah dan dilakukan pendataan tetang
kesulitan serta permasalahan yang dihadapi guru-guru di lapangan.
Oleh karena itu perlu diperhatikan tentang persiapan dilapangan yang
berkaitan dengan aspek-aspek penerapan kurikulum. Pengembangan
kurikulum realitas dengan pelaksanaannya, yaitu melalui pengujian
terlebih dahulu oleh staf pengajar yang profesional. Dengan demikian,
model ini benar-benar memadukan teori dan praktek.
8
Ahli ini mengemukakan adanya 4 (empat) tahapan dalam pengembangan
kurikulum, yaitu (1) designing –merancang, (2) planning – merencanakan,
(3) implementing-penerapan, dan (4) evaluating – mengevaluasi. Dari
beberapa teori yang dikemukakan oleh para ahli diatas, teori
pengembangan kurikulum sebelum abad ke-20 pada umumnya bukan
hanya bagaimana materi pelajaran disusun, tetapi terutama bagaimana
kurikulum tersebut dilaksanakan dalam bentuk strategi pembelajaran atau
cara-cara dan metode penyampaiannya kepada peserta didik. Adapun teori
yang telah tampak implementasinya adalah teori yang dikemukakan oleh
Evalina M. Vicencio
sebagai suatu sistem memiliki komponen tujuan, materi, metode, dan evaluasi.
Komponen tujuan merupakan fokus bagi komponen-komponen lainnya dalam
pengembangan sistem tersebut. Ini berarti pengembangan kurikulum harus
berorientasi pada tujuan. Prinsip ini menegaskan bahwa tujuan merupakan arah
bagi pengembangan komponen-komponen lainnya dalam pengembangan
kurikulum. Untuk itu tujuan hurikulum harus jelas, artinya tujuan kurikulum harus
dapat dipahami dengan jelas oleh para pelaksana kurikulum untuk dapat
dijabarkan menjadi tujuan-tujuan lainnya yang lebih spesifik dan operasional
9
pendidikan. Bahan atau materi kurikulum perlu dikembangkan secara
berkesinambungan mulai dari jenjang SD, SLTP, SMU/SMK sampai ke PT.
Materi kurikulum harus memiliki hubungan hierarkis fungsional. Untuk itu dalam
pengembangan materi kurikulum harus diperhatikan minimal dua aspek
kesinambungan, yaitu: (1) materi kurikulum yang diperlukan pada sekolah
(tinakat) yang ada di atasnya harus sudah diberikan pada sekolah (tingkat) yang
ada di bawahnya dan (2) materi yang sudah diajarkan/diberikan pada sekolah
(tingkat) yang ada di bawahnya tidak perlu lagi diberikan pada sekolah (tingkat)
yang ada di atasnya. Dengan demikian dapat dihindari adanya pengulangan materi
kurikulum, yang dapat mengakibatkan kebosanan pada siswa dan atau
ketidaksiapan siswa untuk memperoleh materi di mana mereka sebelumnya tidak
memperoleh materi dasar yang memadai. Kontinuitas atau kesinambungan juga
perlu diperhatihan antara berbagai mata pelajaran.
prinsip fleksibilitas juga terkait dengan adanya kebebasan siswa dalam memilih
program studi yang dipilih. Artinya, pengembang kurikulum atau sekolah harus
mampu TEORI DAN menyediakan berbagai program pilihan bagi siswa. Siswa
diperkenankan memilih sesuai dengan minat, bakat, kemampuan, dan
kebutuhannya. Selain memberi kebebasan kepada siswa, fleksibilitas juga perlu
diberikan kepada guru, khususnya dalam mengembangkan kegiatan-kegiatan
pembelajaran, asalkan tidak menyimpang jauh dari apa yang telah digariskan
dalam kurikulum. Guru perlu diberikan kebebasan dalam menjabarkan tujuan-
tujuan, memilih materi pelajaran yang sesuai, memilih strategi dan metode yang
dikembangkan dalam suatu kegiatan pembelajaran, dan membuat kriteria yang
objektif dan rasional dalam melakukan dan memberikan penilaian kepada para
siswa.
10
berkemampuan selaras dengan lingkungan hidup sekitarnya, mampu menjawab
berbagai persoalan yang dihadapi dalam kehidupannya. Untuk itu kurikulum
harus dapat mengembangkan berbagai keterampilan hidup (life skills).
Keterampilan atau kecakapan hidup (life skills) merupakan kecakapan yang
dimiliki seseorang untuk mau dan berani menghadapi problema hidup dan
kehidupan secara wajar tanpa merasa tertekan, dan kemudian secara proaktif dan
kreatif mencari dan menemukan solusi pemecahan sehingga mampu mengatasi
berbagai persoalan hidup dan kehidupan. Keterampilan hidup bukan sekadar
keterampilan manual dan bukan pula keterampilan untuk bekerja, tetapi suatu
keterampilan untuk hidup yang dapat dipilah menjadi lima kategori, yaitu: (1)
keterampilan mengenal diri sendiri (self awareness) atau keterampilan personal
(personal skill) (2) keterampilan berpikir rasional (thinking skill) (3).
keterampilan sosial (social skill) (4). keterampilan akademik (academic skill) dan
(5) keterampilan vokasional (vocational skill).
11
BAB 3
PENUTUP
3. 1 KESIMPULAN
3. 2 Saran
Bagi penulis agar bisa menambah materi yang dibahas pada materi yang
disampaikan dan bisa menambah beberapa informasi, wawasan, dan pengetahuan.
Dan untuk pembaca agar bisa meluangkan waktu untuk mempelajari dan
membaca materi yang disampaikan dalam makalah yang disusun ini.
12
DAFTAR PUSTAKA
13