Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MODEL KONSEP, KURIKULUM


Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas pengembangan kurikulum
PAI Dosen Pengampu : Prof. Dr. Agus Pahrudin, M.Pd

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6 :


AMRI SAPUTRA (2111010194)
ALDI PRATAMA (2111010182)
MIJA MAGA RHENA (2111010295 )

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS ISLAM


NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG TAHUN AJAR
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "MODEL KONSEP,
KURIKULUM" dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
PENGEMBANGAN KURIKULUM. Selain itu, makalah ini semoga bisa membantu kita
dalam belajar pengembangan kurikulum lebih dalam lagi dan lebih baik lagi. Penulis
mengucapkan terimakasih kepada Bpk Prof. Dr. Agus Pahrufin, M.Pd selaku Dosen Mata
kuliah pengembangan kurikulum. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari makalah ini
masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan
demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis

Bandar lampung 22 september 2023

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG............................................................................................................4
B. RUMUSAN MASLAH..........................................................................................................4
C. TUJUAN................................................................................................................................4
A. MODEL KONSEP KURIKULUM SUBJEK AKADEMIS...................................................5
B. MODEL KONSEP KURIKULUM HUMANISTIK..............................................................5
C. MODEL KONSEP KURIKULUM REKONSTRUKSI SOSIAL...........................................6
D. MODEL KONSEP KURIKULUM TEKNOLOGIS / KBK...................................................7
BAB III....................................................................................................................................10
PENUTUP................................................................................................................................10
A. KESIMPULAN....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................11

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah bagian penting dalam sistem pendidikan di Indonesia.
Untuk memastikan efektivitas pengajaran dan pembelajaran PAI, perlu adanya sebuah model konsep
kurikulum yang relevan dan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran ini. Makalah ini bertujuan
untuk menyelidiki dan menguraikan model konsep kurikulum PAI sebagai dasar bagi perancangan
kurikulum yang efektif dalam mengajarkan nilai-nilai Islam dan pemahaman agama kepada siswa.
Seiring dengan perubahan zaman dan tuntutan masyarakat yang semakin kompleks, penting bagi
pengambil kebijakan pendidikan dan para pendidik PAI untuk memahami bagaimana merancang
kurikulum yang relevan dan responsif terhadap kebutuhan siswa dan masyarakat. Oleh karena itu,
penelitian tentang model konsep kurikulum PAI menjadi relevan dan diperlukan.
Selain itu, Indonesia memiliki keragaman budaya dan agama, yang membuat pengembangan
model konsep kurikulum PAI yang inklusif dan mendukung toleransi antaragama menjadi suatu
keharusan. Dalam makalah ini, akan diulas konsep dasar, teori-teori, serta faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam merancang kurikulum PAI yang efektif dan inklusif. Melalui pemahaman
yang mendalam tentang model konsep kurikulum PAI, diharapkan kita dapat meningkatkan kualitas
pendidikan agama Islam di Indonesia dan memberikan kontribusi positif terhadap pembentukan
karakter dan moral siswa-siswa dalam masyarakat yang multikultural.

B. RUMUSAN MASLAH
1. Apa yang dimaksud dengan model konsep kurikulum subjek akademis?
2. Apa itu model konsep kurikulum humanistik ?
3. Apakah yang dimaksud dengan konsep kurikulum rekonstruksi sosial ?
4. Apa pengertian model konsep kurikulum teknologis/kbk ?

C. TUJUAN
1. Mengertahui apa yang dimaksud dengan model konsep kurikulum subjek akademis
2. Mengetahui apa itu model konsep kurikulum humanistik
3. Memgetahui apakah yang dimaksud dengan konsep kurikulum rekonstruksi sosial
4. Mengetahui apa pengertian model konsep kurikulum teknologis/kbk

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. MODEL KONSEP KURIKULUM SUBJEK AKADEMIS
Model konsep kurikulum subjek akademis merujuk pada kerangka kerja atau panduan yang
digunakan dalam merancang, mengembangkan, dan mengimplementasikan kurikulum untuk mata
pelajaran seperti matematika, sains, bahasa, dan lainnya. Model ini mencakup pemilihan materi,
metode pengajaran, penilaian, serta cara mendukung perkembangan siswa dalam hal pengetahuan
dan keterampilan akademis.1
1. Teori-teori yang Mendukung Model Konsep Kurikulum Subjek Akademis
a. Konstruktivisme : Teori ini menekankan bahwa siswa aktif membangun pengetahuan mereka
sendiri. Dalam model kurikulum akademis, pendekatan konstruktivis mengharuskan pengajaran
yang berpusat pada siswa dan pembelajaran yang berbasis masalah.
b. Kognitivisme : Teori ini fokus pada pemahaman dan pemrosesan informasi oleh siswa. Dalam
model konsep kurikulum ini, perancangan harus mempertimbangkan perkembangan kognitif
siswa dan menyediakan materi yang sesuai.
c. Konstruktivisme Sosial : Teori ini menekankan pentingnya interaksi sosial dalam pembelajaran.
Dalam mata pelajaran akademis, kolaborasi antar siswa dan pemberian masukan sosial dapat
meningkatkan pemahaman.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Model Konsep Kurikulum Subjek Akademis
a. Tujuan Pendidikan : Model kurikulum harus selaras dengan tujuan pendidikan nasional dan
institusi pendidikan.
b. Karakteristik Siswa : Perbedaan dalam gaya belajar dan tingkat penguasaan materi harus
dipertimbangkan dalam desain kurikulum.
c. Perkembangan Teknologi : Kemajuan teknologi mempengaruhi cara pengajaran dan
pembelajaran dalam mata pelajaran akademis.
3. Implementasi Model Konsep Kurikulum Subjek Akademis
Implementasi model kurikulum memerlukan pelatihan bagi guru, pemilihan sumber belajar
yang sesuai, serta evaluasi yang berkala.
4. Studi Kasus: Model Kurikulum dalam Mata Pelajaran PAI
Dalam bagian ini, kita akan menganalisis sebuah model kurikulum yang sukses dalam mata
pelajaran PAI dan bagaimana model tersebut mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.
B. MODEL KONSEP KURIKULUM HUMANISTIK
Model Konsep Kurikulum Humanistik adalah pendekatan dalam merancang kurikulum yang
berfokus pada pengembangan pribadi dan potensi siswa sebagai individu. Berikut adalah komponen-
komponen utama dari model konsep kurikulum humanistik:
1. Pemahaman Terhadap Individu:
- Dalam model ini, setiap siswa dianggap sebagai individu yang unik dengan kebutuhan, minat, dan
potensi yang berbeda. Pendidikan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing siswa.
2. Pengembangan Pribadi:

1
Smith, J. (2010). Kurikulum Berbasis Isi: Konsep dan Implementasinya. Penerbit Pendidikan.
5
- Tujuan utama dari kurikulum humanistik adalah pengembangan pribadi siswa. Ini mencakup
aspek-aspek seperti pengembangan keterampilan interpersonal, pemahaman diri, empati, serta
peningkatan kesejahteraan mental dan emosional.
3. Keterlibatan Aktif Siswa:
- Siswa didorong untuk menjadi aktif dalam proses pembelajaran mereka. Mereka berpartisipasi
dalam menentukan tujuan pembelajaran, merencanakan proyek, dan mengevaluasi hasil belajar
mereka.
4. Pembelajaran Kontekstual:
- Kurikulum humanistik mengedepankan pembelajaran yang relevan dengan kehidupan sehari-hari
siswa. Materi pelajaran dikaitkan dengan pengalaman nyata siswa untuk membuat pembelajaran
lebih bermakna.
5. Pengembangan Kemampuan Kritis:
- Model ini mendorong siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan
reflektif. Mereka diajarkan untuk mempertanyakan, menganalisis, dan mengkaji informasi secara
mendalam.
6. Kolaborasi dan Interaksi Sosial:
- Interaksi sosial dan kerjasama dalam pembelajaran dianggap penting dalam model humanistik.
Siswa diajarkan untuk bekerja sama dalam kelompok, berdiskusi, dan berbagi ide.
7. Fleksibilitas Kurikulum:
- Model ini bersifat fleksibel dan mampu menyesuaikan diri dengan perubahan. Kurikulum dapat
diubah sesuai dengan perkembangan individu siswa dan kebutuhan mereka.
8. Evaluasi yang Holistik:
- Sistem evaluasi dalam model konsep kurikulum humanistik mencakup berbagai aspek seperti
pemahaman konsep, keterampilan sosial, dan perkembangan emosi. Evaluasi bukan hanya berfokus
pada tes atau penilaian akademik.
9. Pembelajaran Sepanjang Hidup:
- Kurikulum humanistik mempromosikan pembelajaran sepanjang hidup. Siswa diajarkan untuk
mengembangkan kemampuan belajar mandiri dan menjadi pembelajar seumur hidup.
10. Nilai-nilai dan Etika:
- Model ini menekankan pada pembelajaran nilai-nilai dan etika. Siswa diajarkan tentang
pentingnya integritas, keadilan, dan tanggung jawab sosial.
Model konsep kurikulum humanistik mengarah pada pendidikan yang lebih holistik dan
berpusat pada manusia. Ini menghargai keberagaman siswa dan berusaha untuk menciptakan
lingkungan pembelajaran yang mendukung pengembangan pribadi mereka secara menyeluruh.
C. MODEL KONSEP KURIKULUM REKONSTRUKSI SOSIAL
Pandangan rekonstruksi sosial dalam kurikulum sekolah sudah dimulai kira-kira tahun 1920.
Dimulai oleh seorang tokoh rekonstruksi sosial Harold Rug, dimana ia melihat terdapat kesenjangan
antara kurikulum dengan msyarakat. Ia menginginkan para siswa dengan pengetahuan dan konsep-
konsep baru yang diperolehnya dapat mengidentifikasi dan memecahkan masalah-masalah sosial.
Setelah diharapkan dapat menciptakan masyarakat baru yang lebih stabil
Rekonstruksi Sosial merupkan sebuah gagasan untuk menggunakan sekolah sebagai institusi

6
perubahan dan pengajaran positif seperti membangun masyarakat. Rekonstruksionis sosial
merupakan penentang terhadap gagasan bahwa kurikulum seharusnya membantu mengatur pebelajar
atau menyesuaikan terhadap kondisi masyarakat yang ada.2
Dalam hal ini kurikulum merupakan satu sarana dalam membantu mengembangkan
ketidakpuasan dan melengkapi kebutuhan kemampuan pebelajar untuk menciptakan tujuan baru dan
mempengaruhi perubahan sosial. Rekonstruksi sosial adalah filosofi pendidikan yang menekankan
institusi pendidikan sebagai lingkungan untuk menerapkan perubahan sosial dan menantang
ketimpangan sosial.3 Dalam kurikulum rekonstruksi sosial tujuan program pendidikan setiap tahun
dapat berubah bergantung dengan perkembangan dalam suatu masyarakat,sedangkan metode yang
menjadi titik utama dalam metodenya menggunakan prinsip keselarasan antara tujuan nasional
dengan tujuan pebelajar.
Ciri-Ciri yang khusus dimiliki dalam desain kurikulum rekonstruksi social
1. Asumsi : Tujuan utama kurikulum rekonstruksi sosial adalah menghadapkan para siswa pada
tantangan, ancama, hambatan-hambatan atau gangguan-gangguan yang dihadapi manusia.
Tantangan-tantangan tersebut merupakan bidang garapan studi 10 sosial, yang perlu didekati
dari bidang-bidang lain seperti ekonomi, sosiologi, psikologi, estetika, bahkan pengetahuan
alam, dan matematika. Masalah-masalah masyarakat bersifat universal dan hal ini dapat
dikaji dalam kurikulum.
2. Masalah-masalah sosial yang mendesak : Kegiatan belajar dipusatkan pada masalah-masalah
sosial yang mendesak. Masalah-masalah tersebut dirumuskan dalam pertanyaan, seperti:
Dapatkah kehidupan seperti ekarang ini memberikan kekuatan untuk menghadapi ancaman-
ancaman yang akan mengganggu integritas kemanusiaan ? Dapatkah tata ekonomi dan
politik yang ada dibangun kembali agar setiap orang dapat memanfaatkan sumber-sumber
daya alam dan sumber daya manusia seadil mungkin. Pertanyaan-pertanyaan tersebut
mengundang pengungkapan lebih mendalam, bukan saja dari buku-buku dan kegiatan
laboratorium tetapi juga dari kehidupan nyata dalam masyarakat.

Pola-pola organisasi : Pada tingkat sekolah menengah, pola organisasi kurikulum disusun seperti
sebuah roda. Di tengah-tengahnya sebagai poros dipilih suatu masalah yang menjadi tema utama dan
dibahas secara pleno. Dari tema utama dijabarkan sejumlah topik yang dibahas dalam diskusi-diskusi
kelompok, latihanlatihan, kunjungan dan lain-lain. Topik-topik dengan berbagai kegiatan kelompok
ini merupakan jari-jari. Semua kegiatan jari-jari tersebut dirangkum menjadi satu kesatuan sebagai
bingkai.
D. MODEL KONSEP KURIKULUM TEKNOLOGIS / KBK
Terdapat korelasi yang positif antara limu pengetahuan dan teknologi Perkembangan ilmu
pengetahuan akan berdampak positif terhadap teknologi yang dihasilkan. Demikian pula sebaliknya
kemajuan teknologi juga berpengaruh besar terhadap perkembangan model konsep kurikulum
Sukmadinata menyatakan bahwa ciri-ciri kurikulum teknologis dapat ditemukan pada empat bagian
yaitu pada tujuan metode. organisasi bahan, dan evaluasi. Teknologi merupakan hasil rekayasa

2
Mcneil,, Konsep Kurikulum Rekonstruksi Sosial Dalam Menghadapi Pembelajaran Di Era Modern, Volume
3, No. 1, Februari 2018, H 98
3
Tallahassee Community College, 2015
7
manusia terhadap proses informasi dan proses penyampaian pesan (ide/gagasan) dari satu
pihak ke pihak lain sehingga menghasilkan distribusi yang lebih cepat, lebih luas, dan
penyimpanan lebih lama.
Teknologi yang murah dan mudah akan menghilangkan keterbatasan ruang dan waktu yang
selama ini membatasi dunia pendidikan. Untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan global
yang kompetitif, kurikulum dan instansi pendidikan harus menunjukkan kompetensi dan keahlian
abad 21 melalui pengalaman. Ini termasuk dalam perkembangan pemikiran kritis dan
penyelesaian masalah yang kompleks, kolaborasi, dan menambahkan komunikasi multimedia ke
dalam subjek pengajaran. Teknologi memiliki potensial untuk meningkatkan kurikulum dan proses
mengajar. Kebijakan manajemen pendidikan di Indonesia saat ini mendorong seluruh level
pendidikan, terutama pendidikan tinggi untuk memanfaatkan kemajuan teknologi digital dan
komputasi pendidikan era revolusi industry keempat. Beberapa solusi yang bisa dilakukan antara
lain, (i) kesesuaian kurikulum dan kebijakan dalam pendidikan, (ii) kesiapan SDM dalam
memanfaatkan ICT, (iii) mengoptimalkan kemampuan peserta didik, dan (iv) mengembangkan
nilai - nilai (karakter) peserta didik, serta (v) kesiapan sarana dan prasarana pembelajaran berbasis
digital. Ide dari mengintegrasi teknologi ke kurikulum hanya mempermasalahkan bagaimana isi
pengajaran dan bagaimana mengajar menggunakan teknologi tetapi tidak mencantumkan
masalah bagaimana peserta didik mengaplikasikan teknologi yang berkaitan dengan pengetahuan
dan kemampuan.4
Adapun model konsep kurikulum teknologis diuraikan seperti di bawah ini:
KURIKULUM TEKNOLOGIS
Sumber: Pendidikan Teknologis (filsafat realisme)

1. orientasi ke masa sekarang dan y.a.d


2. menekankan kompetensi
3. kompetensi diuraikan menjadi perilaku yang dapat diamati
4. peranan guru tidak dominan (dapat diganti alat-alat teknologi)
5. pendidikan bersifat 6 pendidikan-sistem

Karakteristik kurikulum:
ilmiah (science, experimental terukuro

1. tujuan dirinci menjadi objektif

2. menekankan lei (uraian kompetensi)

3. disain pengajar disusun sistemik (menggunakan analisis approach)

4. isi disajikan dalam media tulis & elektronik 5 evaluasi menggunakan-tes


objetit5 Ciri-ciri kurikulum teknologis antara lain:

4
Andriani, T. (2015). Sistem Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Jurnal Sosial Budaya, 12(1).
5
Syamsuar, & Reflianto. (2018). Pendidikan dan Tantangan Pembelajaran Berbasis
Teknologi di Era Revolusi Industri 4.0. E-TECH : Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 6(2).
https://doi.org/https://doi.org/10.24036/et.v2i2.101343

8
1. Tujuan arahkan pada penguasaan kompetensi yang dirumuskan dalam bentuk perilaku hasil
belajar yang dapat diukur Tujuan yang masih bersifat umum dijabarkan menjadi tujuan-
tujuan yang lebih kecil (tujuan khusus), yang di dalamnya terkandung aspek kognitif, afektif
maupun psikomotor
2. Metode pengajaran bersifat individual. Setiap siswa menghadapi tugas sesuai dengan
kecepatan masing-masing Pelaksanaan pengajaran mengikuti langkah-langkah sebagai
berikut :
a) Penegatan tujuan kepada siswa
b) Pelaksanaan pengajaran
c) Pengetahuan tentang hasil
d) Organisasi bahan ajar
e) Evaluasi

Program pengajaran model kurikulum ini menggunakan alat-alat yang berbau teknologi,
khususnya texnologi terbaru, yang secara umum lebih menyenangkan dan terkesan up to date. Dari
sisi pelaksanaannya, program pengajaran ini mengedepankan efisiens dan efektivitas. Dengan model
pengajaran seperti ini, standar penguasaan siswa jauh lebih tinggi dibandingkan dengan model model
lain. Model kurikulum teknologis dikembangkan berdasarkan pemikiran teknologi pendidikan.
Model ini sangat mengutamakan pembentukan dan penguasaan kompetensi bukan pengawetan dan
pemeliharaan budaya dan ilmu seperti pada pendidikan klasik Model kurikulum teknolgi
berorientasi pada masa sekarang dan yang akan datang, Kurikulum ini juga menekankan pada isi
kurikulum. Suatu kompetensi yang besar diuraikan menjadi kompetensi yang lebih kecil sehingga
akhirnya menjadi perilaku-pelaku yang dapat diamati atau diukur. Pengembangan kurikulum
teknologis berpegang pada beberapa dasar, yaitu :

a. Prosedur pengembangan kurulum dinilai dan disempurnakan olah pengembang kurikulum


yang lain

b. Hasil pengembangan yang berbentuk model adalah yang bisa di coba ulang, dan memberikan
hasil yang sama.
Model ini di Indonesia dikenal dengan nama Satuan Pelajaran dalam lingkungan Pendidikan
Dasar dan Menengah atau Satuan Acara Perkuliahan pada Perguruan Tinggi sebagai bagian dari
Sistem Instruksional atau Desain Instruksional Pengembangan kurikulum teknologi terutama yang
menekankan teknologi atat, perlu mempertimbangkan beberapa hal Pertama, formulir perlu
dirumuskan terlebih dahulu apakah pengembangan alat atau media tersebut benar-benar diperlukan.
Hal ini menyangkut pasaran. Kedul spesifikasi, diperlukan adanya spesifikasi dan alat atau media
yang akan dikembangkan, baik dilihat dari segi kegunaannya maupun ketepatan penggunaannya.6

6
https://sinautp.weebly.com/model-kurikulum-teknologis.html
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Dalam makalah ini, kita telah membahas pentingnya pengembangan model konsep
kurikulum untuk mata pelajaran akademis. Model ini harus mempertimbangkan teori-teori
pendidikan, faktor-faktor yang mempengaruhi, serta strategi implementasi yang efektif. Dengan
demikian, pengembangan kurikulum akademis dapat berkontribusi positif pada perkembangan
pengetahuan dan keterampilan siswa dalam berbagai mata pelajaran akademis. Model konsep
kurikulum humanistik mengarah pada pendidikan yang lebih holistik dan berpusat pada manusia. Ini
menghargai keberagaman siswa dan berusaha untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang
mendukung pengembangan pribadi mereka secara menyeluruh.
Kurikulum rekonstruksi, dalam hal ini kurikulum merupakan satu sarana dalam membantu
mengembangkan ketidakpuasan dan melengkapi kebutuhan kemampuan pebelajar untuk
menciptakan tujuan baru dan mempengaruhi perubahan sosial. Rekonstruksi sosial adalah filosofi
pendidikan yang menekankan institusi pendidikan sebagai lingkungan untuk menerapkan perubahan
sosial dan menantang ketimpangan sosial. 7 Dalam kurikulum rekonstruksi sosial tujuan program
pendidikan setiap tahun dapat berubah bergantung dengan perkembangan dalam suatu
masyarakat,sedangkan metode yang menjadi titik utama dalam metodenya menggunakan prinsip
keselarasan antara tujuan nasional dengan tujuan pebelajar. Model kurikulum teknologis
dikembangkan berdasarkan pemikiran teknologi pendidikan. Model ini sangat mengutamakan
pembentukan dan penguasaan kompetensi bukan pengawetan dan pemeliharaan budaya dan ilmu
seperti pada pendidikan klasik Model kurikulum teknolgi berorientasi pada masa sekarang dan yang
akan datang.
Kurikulum ini juga menekankan pada isi kurikulum. Suatu kompetensi yang besar diuraikan menjadi
kompetensi yang lebih kecil sehingga akhirnya menjadi perilaku-pelaku yang dapat diamati atau
diukur.

1
7
ibid

1
DAFTAR PUSTAKA

Mcneil,, Konsep Kurikulum Rekonstruksi Sosial Dalam Menghadapi Pembelajaran Di Era Modern,
Volume 3, No. 1, Februari 2018, H 98
Tallahassee Community College, 2015
Smith, J. (2010). Kurikulum Berbasis Isi: Konsep dan Implementasinya. Penerbit Pendidikan.
Andriani, T. (2015). Sistem Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Jurnal Sosial Budaya, 12(1).
Syamsuar, & Reflianto. (2018). Pendidikan dan Tantangan Pembelajaran Berbasis Teknologi
di Era Revolusi Industri 4.0. E-TECH : Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 6(2).
https://doi.org/https://doi.org/10.24036/et.v2i2.101343
https://sinautp.weebly.com/model-kurikulum-teknologis.html
Tyler, R. W. (1949). Basic Principles of Curriculum and Instruction. University of Chicago Press.
Spady, W. G. (1988). Organizing for Results: The Basis of Authentic Restructuring and Reform.
American Association of School Administrators.
Banks, J. A. (2001). Multicultural Education: Historical Development, Dimensions, and Practice.
Wiley.

Anda mungkin juga menyukai