Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

MANAJEMEN KURIKULUM

Dosen Pengampu : M. Fuad Badruddin, M.Pd

Disusun Oleh:

Muhammad Subairi

Mu’tasim Billah

Siti Rohmah

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS ILMU KEISLAMAN ZAINUL HASAN

GENGGONG KRAKSAAN PROBOLINGGO

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, taufik serta
hidayahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah
MANAJEMEN KURIKULUM yang berjudul "Macam-macam Model konsep
Kurikulum". Terima kasih kami sampaikan kepada ibu M.Fuad Badruddin, M.Pd yang selalu
memberikan arahan dan membimbing kami.

Terima kasih juga kepada teman-teman satu kelompok yang membantu mencari
materi dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik. Terima kasih juga kepada teman-
teman audien yang telah memberikan waktu dalam memberikan argumentasi yang nantinya
akan didiskusikan. Kemungkinan makalah ini masih ada kesalahan yang perlu kami perbaiki
nantinya, kami minta kritikan dan sarannya.

Probolinggo, 26 Desember 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................

A. Latar Belakang........................................................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................................
C. Tujuan ....................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Kurikulum Subjek Akademik…………………………………………………….


B. Kurikulum Humanistik…………………………………………………………...
C. Kurikulum Rekonstruksi Sosial…………………………………………………..
D. Teknologi dan Kurikulum………………………………………………………...

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan................................................................................................................

B.Saran..........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang.

Model konsep muncul sebagai implikasi dari adanya berbagai aliran


dalam pendidikan. Model konsep kurikulum sangat berkaitan dengan aliran pendidikanyang
dianut. Aliran pendidikan dapat dibedakan menjadi empat,yaitu:
1.Pendidikan klasik, yang menggunakan model konsep kurikulum subjekakademis,
2.Pendidikan pribadi, yang menggunakan model konsep kurikulumhumanistik,
3.Teknologi pendidikan, yang menggunakan kurukulum teknologi, dan
4.Pendidikan interaksionis, yang menggunakan model konsep kurikulum rekonstruksi sosial.
Setiap aliran pendidikan bertitik tolak dari asumsi yang berbeda, seperti tujuan, isi, proses,
dan evaluasi. Perbedaan aliran pendidikan ini juga berdampak terhadap kedudukan pendidik
(guru), peran peserta didik, dan proses pendidikan.Model konsep kurikulum tidak terlepas
dari apa yang dikemukakan HildaTaba dalam bukunya Curriculum Developmen: Theory and
Practice bahwa terdapat tiga fungsi kurikulum, yaitu (1) sebagai transmisi, yaitu mewariskan
nilai-nilai kebudayaan, (2) sebagai transformasi, yaitu melakukan perubahan atau
rekonstruksi sosial, dan (3) sebagai pengembangan individu.

B.Rumusan Masalah

1.Bagaimana model kurikulum subjek akademis ? 


2.Apa itu model kurikulum humanistik ? 
3.Apa yang dimaksud dengan model kurikulum rekonstruksi sosial ?
4.Bagaimana model kurikulum teknologis ?

C.Tujuan

1.Untuk mengetahui model kurikulum akademis. 


2.Mengetahui maksud model kurikulum humanistik. 
3.Untuk memahami model kurikulum rekonstruksi social.
4.Memahami dan mengetahui model kurikulum teknologis.
BAB II

PEMBAHASAN

A.Kurikulum Subjek Akademis (Rasionalisasi)


Kurikulum subjek akademis merupakan salah satu model kurikulum
yang paling tua sejak sekolah yang pertama berdiri, kurikulumnya mirip dengan tipe ini.Samp
ai sekarang, walaupun telah berkembang tipe-tipe lain, umumnya sekolah tidakdapat
melepaskan tipe ini. Mengapa demikian ? karena kurikulum ini sangat praktis,mudah disusun,
mudah digabungkan dengan tipe lainnya.
Kurikulum subjek akademis berisi tentang pengetahuan. Pengetahuan merupakan
warisan budaya pada masa lampau dan akan tetap diwariskan kepda generasi yang akan
datang.Pengetahuan itu telah disusun oleh para ahli secara sistematis, logis,dan solid dalam
bentuk mata pelajaran. Mata pelajaran tersebut diberikan di setiap sekolah. Peserta didik yang
berada di sekolah harus mempelajari semua mata pelajaran. Tujuannya adalah agar peserta
didik menguasai pengetahuan.Dengan demikian, pendidikan lebih bersifat pengembangan
intelektual.
Menurut S. Nasution (1991), konsep kurikulum subjek akademis bertujuan
untuk “menghasilkan ilmuan yang bermutu tinggi dengan mengajarkan pemahaman yang
mendalam tentang prinsip-prinsip fundamental disiplin ilmu,
menganjukan proses penelitian dan penemuan, dan memberikan kurikulum yang didasarkan a
tas disiplin ilmu yang tersendiri karena tiap disiplin mempunyai metode penelitian yang
khusus”
B.Kurikulum Humanistik (Aktualisasi Diri).
Kurikulum humanistik lebih mengedepankan sifat humanisme
dalam pembelajaran. Hal ini dilakukan sebagai reaksi terhadap kurikulun yang terlalumenged
epankan intelektualitas. Kurikulum model humanistik dikembangkan oleh paraahli
pendidikan humanistik, diantaranya adalah Neil. Menurut Mc Neil “The newhumanists are
self actualizers who see curriculum as a liberating process that can meetthe need for growth
and personal integrity(John D. Mc Neil, 1977, hlm 1). Tugas guru adalah menciptakan situasi
yang permisif dan mendorong siswa untuk mencari danmengembangkan pemecahan sendiri.
Kurikulum humanistik didasarkan pada aliran pendidikan humanisme
atau pribadi. Aliran
pendidikan ini bertolak dari asumsi bahwa peserta didik adalah yang pertama dan utama
dalam pendidikan. Peserta didik adalah subjek yang menjadi pusatkegiatan pendidikan, yang
mempunyai potensi, kemampuan, dan kekuatan untuk berkembang.

Tugas individu yang berkaitan dengan konsep ini adalah membantu individudalam
upaya mencapai perwujudan diri, melalui pengembangan potensi yang dimiliki.Dalam hal ini,
pendidikan bukan hanya sekedar memberi, tetapi menumbuhkankeberanian kepada siswa
untuk berbuat atau melakukan sesuatu.
Dengan demikian, prioritas pendekatan ini adalah pengalaman belajar yangdiarahkan
terhadap tanggapan minat, kebutuhan, dan kemampuan siswa. Pendekatan ini berpusat pada
siswa dan mengutamakan perkembangan unsur efeksi. Pendidikan ini diarahkan kepada
pembina manusia yang utuh, bukan saja segi fisik dan intelektual,tetapi juga segi sosial dan
afeksi (emosi, sikap, perasaan, nilai, dan lain-lain).
Kurikulum humanistik merupakan kurikulum yang lebih mementingkan
prosesdaripada hasil. Sasaran utama kurikulum jenis ini adalah bagaimana
memaksimalkan perkembangan anak supaya menjadi manusia yang yang mandiri. Proses
belajar yang baik adalah aktivitas yang mampu memberikan pengalaman yang bisa
membantu siswa untuk menembangkan potensinya.
C.Kurikulum Rekontruksi Sosial
Konsep kurikulum ini menekankan pentingya kurikulum sebagai alat untuk
melakukan rekonstruksi atau penyusunan kembali corak kehidupan dan
kebudayaanmasyarakat. Di dalam kurikulum disusun rencana yang berkaitan dengan
bagaimana menata kembali kehidupan masyarakat menuju tatanan yang dipandang lebih
baik.Tatanan ini meliputi segi-segi sosial, politik, ekonomi, mental, dan spiritual.
Melalui pendidikan di sekolah yang merupakan implementasi kurikulum siswa diajak 
untukmengenali berbagai permasalahan yang muncul di masyarakat, sesuai dengan tingkat
kemampuan berfikirnya, kemudian berupaya mencari alternatif pemecahannya.
Kurikulum rekonstruksi sosial sudah dimulai pada tahun 1920-an. Ketika ituHarold
Rug menegaskan bahwa selama ini terdapat kesenjangan antara kutikulum dan kebutuhan
masyarakat. Dia juga sangat berharap agar siswa dapat
memperoleh pengetahuan dan pemhaman yang luas, serta memiliki ide atau gagasan yang
cemerlang tentang masyarakat, termasuk upaya memecahkan masalah-masalah sosial.
Kurikulum model ini pada dasarnya menghendaki adanya proses belajar
yangmenghasilkan perubahan secara relatif tetap dalam prilaku, yaitu dalam berfikir,merasa
dan melakukan.lingkungan yang sehat, keluarga yang sejahtera, dan mempunyai wawasan
masa depan
D.Kurikulum Teknologi dan Kurikulum
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini cukup pesat.Perkembangan
tersebut telah mempengaruhi sistem pendidikan nasional di Indonesia.Tidak heran jika
sampai dengan tahun 1970-an, sekolah di Indonesia masih menggunakan teknologi atau alat-
alat pendidikan yang tradisional, seperti papan tulis,kapur, dan sabak. Sekitar tahun 1980-an,
komputer mulai banyak digunakan di
lingkungan pendidikan formal, terutama perguruan tinggi. Pada awalnya komputer hanya
digunakan untuk mengetik tulisan dan berhitung, tetapi sekarang berkat kemajuan teknologi
orang sudah menggunakan komputer untuk berbagai keperluan. Dalam kurikulum lama,
komputer masih merupakan muatan lokal, tetapi sejak tahun 2004 komputer sudah menjadi
mata pelajaran tersendiri yang disebut dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Model kurikulum teknologis dikembangkan berdasarkan pemikiran
teknologi pendidikan. Model ini sangat mengutamakan pembentukan dan penguasaan
kompetensi, dan bukan pengawetan dan pemeliharaan budaya dan ilmu seperti
pada pendidikan klasik. Model kurikulum teknolgi berorientasi pada masa sekarang dan yang
akan datang, sedangkan pendidikan klasik berorientasi pada masa lalu.Kurikulum ini juga
menekankan pada isi kurikulum. Suatu kompetensi yang besar diuraikan menjadi kompetensi
yang lebih kecil sehingga akhirnya menjadi perilaku- perilaku yang dapat diamati atau
diukur.
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Kurikulum subjek akademis merupakan salah satu model kurikulum


yang paling tua sejak sekolah yang pertama berdiri, kurikulumnya mirip dengan tipe ini.Samp
ai sekarang, walaupun telah berkembang tipe-tipe lain, umumnya sekolah tidakdapat
melepaskan tipe ini. Mengapa demikian ? karena kurikulum ini sangat praktis,mudah disusun,
mudah digabungkan dengan tipe lainnya.
Kurikulum subjek akademis berisi tentang pengetahuan. Pengetahuan merupakan warisan
budaya pada masa lampau dan akan tetap diwariskan kepda generasi yang akan
datang.Pengetahuan itu telah disusun oleh para ahli secara sistematis, logis,dan solid dalam
bentuk mata pelajaran.

Kurikulum humanistik lebih mengedepankan sifat humanisme


dalam pembelajaran. Hal ini dilakukan sebagai reaksi terhadap kurikulun yang terlalumenged
epankan intelektualitas.

B.Saran

Penulis menyadari bahwa hasil makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun samangat sangat penulis harapkan untuk memperbaiki
makalah ini.
Untuk pembaca agar lebih meningkatkan kreatifitas dan sering berlatih agar bisa
menciptakan suatu karya tulis ilmiah yang bisa bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Serta jangan pernah menanamkan kata-kata sulit pada sesuatu yang belum pernah dicoba.
Semua akan terasa lebih mudah jika kita mau mencoba, sering belajar, sabar dan terus
semangat dalam memperbaiki makalah ni agar lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Darajat, Zakiah,Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2016

Sanjaya, Wina, Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktek Pengembangan Kurikulum
KTSP. Jakarta: Kencana Media Group, 2010.

Sukmadinata, Nana Syaodi, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2012.

Uyoh Sadulloh.1994. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: P.T. Media Iptek

Anda mungkin juga menyukai