Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TEORI, ALIRAN, dan PRINSIP dalam PENDIDIKAN

Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah

“Pengantar Pendidikan”

Dosen Pengampu:

Dr. Najahah, M.Ag

Disusun oleh:

Kelompok 6

Muchamad Atho’ur Rohman (22201193)

Rohib Maulana Syakirin (22201194)

Lutfiyatul Afifah (22201195)

Imam Baihaqi (22201196)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM

KELAS E

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat

dan taufikNya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini, yang berjudul Teori, Aliran,

dan Prinsip dalam Pendidikan . Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh

dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangannya, hal ini dikarenakan keterbatasan

waktu, pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki penulis, oleh karena itu penulis sangat

mengharapkan adanya saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk perbaikan di masa

yang akan datang.

Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu menyelesaikan tugas ini, terkhusus kepada Ibu Dr. Najahah, M.Ag selaku

pengampu matakuliah pengantar pendidikan yang telah membantu memberikan arahan dan

pemahaman dalam penyusunan makalah ini. Semoga Alah SWT, membalas amal

kebaikannya, aamiin. Dengan segala pengharapan dan doa semoga makalah ini dapat

memberikan manfaat bagi penyusun dan khususnya bagi pembaca umumnya.

Kediri, 18 September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ ii


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
A. Latar belakang ............................................................................................................................. 1
B. Rumusan masalah ....................................................................................................................... 1
C. Tujuan penulisan ......................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................................... 3
A. Pengertian Teori-Teori dalam Pendidikan .................................................................................. 3
B. Aliran-Aliran yang Ada dalam Pendidikan ................................................................................. 4
C. Prinsip-Prinsip yang Digunakan dalam Pendidikan .................................................................... 7
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................ 9
A. Simpulan ..................................................................................................................................... 9
B. Saran ......................................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sejarah manusia di bumi ini tidak luput dari pendidikan. Semenjak manusia

lahir, keberadaan pendidikan telah nampak dalam interaksi individu dengan

lingkungan sekitar. Pendidikan merupakan komponen penting dalam berbagai

aspek kehidupan. Dengan adanya pendidikan, manusia mampu mengembangkan

ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa menimbulkan kerusakan dalam kehidupan

manusia. Pengaruh pendidikan dalam pengembangan potensi dalam diri setiap

individu maupun masyarakat terjadi melalui peningkatan kemampuan intelektual,

kemampuan emosi dalam berbagai hal, dan juga kemampuan motorik dalam

mengoordinasikan suatu gerakan dalam diri individu.1

Pendidikan dinyatakan secara langsung dapat mendorong kemampuan

seseorang, seperti yang dikemukakan oleh Redja Mudyaharjo, bahwa dapat

dikatakan pentingnya pendidikan adalah secara langsung mendorong terjadinya

perubahan kualitas kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor, selanjutnya

peningkatan dalam ketiganya tersebut tidak sekedar untuk meningkatkan belaka,

tetapi suatu peningkatan yang hasilnya dapat digunakan untuk lebih meningkatkan

taraf hidupnya sebagai pribadi, pekerja profesional, warga masyarakat, warga

negara, dan makluk tuhan yang berorientasi ke depan dan thinking smart.2

B. Rumusan masalah

1. Apa saja teori-teori dalam pendidikan?

2. Apa saja aliran-aliran yang ada dalam pendidikan?

1
Dr. Abdul Rahmat, M.Pd. Pengantar Pendidikan: Teori, Konsep, dan Aplikasi. (Bandung: Ideas Publishing,
2010), hal 8.
2
Redja Mudyaharjo. Pengantar Pendidikan. (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hal 70.

1
3. Bagaimana prinsip yang digunakan dalam pendidikan?

C. Tujuan penulisan

1. Untuk mengetahui apa saja teori-teori yang digunakan dalam pendidikan.

2. Untuk memahami aliran-aliran yang ada dalam pendidikan.

3. Untuk mengetahui prinsip apa saja yang digunakan dalam pendidikan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Teori-Teori dalam Pendidikan

Teori merupakan hubungan dari suatu konsep dimana konsep itu sendiri

merupakan hubungan dari kata-kata yang menjelaskan suatu persoalan. Jadi, bisa

disimpulkan bahwa teori adalah sebuah alat untuk membantu memahami dan

menjelaskan sesuatu. Sedangkan pengertian pendidikan menurut Langeveld,

pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan, dan bantuan yang ditujukan

kepada anak untuk melewati proses pendewasaan diri. Jadi teori pendidikan

merupakan sekumpulan konsep pendidikan yang bertujuan untuk mewujudkan cita-

cita dari pendidikan itu sendiri. Adapun teori-teori pendidikan menurut Nana S.

Sukmadinata, diantaranya sebagai berikut:

1. Pendidikan Klasik

Teori pendidikan klasik memandang bahwa fungsi pendidikan adalah

sebagai upaya memelihara, mengawetkan dan meneruskan warisan budaya.

Teori ini lebih menekankan peranan isi pendidikan dari suatu proses. Materi

dalam pendidikan diambil dari ilmu pengetahuan yanada sejak dahulu dan

dikembangkan dari masa ke masa. Pendidik mempunyai peranan besar dalam

menyampaikan suatu materi dan anak didik memiliki peran yang pasif sebagai

penerima materi pembelajaran dan tugas-tugas yang diberikan pendidik.

2. Pendidikan Personal

Teori ini beranggapan bahwa sejak anak dilahirkan, anak tersebut

memiliki potensi-potensi tertentu. Dan hal ini membutuhkan pendidikan

sebagai wadah untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya tersebut.

Teori pendidikan personal menjadi sumber pengembangan model kurikulum

3
humanis. Yang berarti suatu model kurikulum yang bertujuan memberikan

kesadaran diri dan mengurangi kerenggangan saat proses aktualisasi diri.

3. Pendidikan Teknologi

Dalam pendidikan teknologi, pembentukan dan penguasaan

kompetensi anak didik lebih diutamakan. Karena anak didik diharuskan

menguasai pola-pola pembelajaran secara efisien guna melahirkan

keterampilan dan kecakapan yang memadai. Dan dalam teori pendidikan ini,

penyampaian materi menggunakan desain pengajaran yang disampaikan

menggunakan bantuan elektronika. Sehingga pendidik berfungsi sebagai

direktur belajar yang mana tugas pengelolaan materi pembelajaran lebih

banyak dibanding penyampaian materi ke anak didik.

4. Pendidikan Interaksional

Pendidikan interaksional yaitu konsep pendidikan yang berasal dari

pemikiran manusiasebagai makhluk sosial yang senantiasa berinteraksi dan

bekerja sama dengan manusia lainnya. Teori ini menekankan interaksi antara 2

pihak, yakni pendidik dan yang didik sehingga penyampaian materi dapat

terlaksana dengan baik.

B. Aliran-Aliran yang Ada dalam Pendidikan

Pendidikan senantiasa bersifat dinamis dan mengalami perubahan dari masa ke

masa. Hal ini menyebabkan lahirnya gagasan baru yang bersifat dinamis dan

mendorong munculnya aliran-aliran dalam pendidikan. Aliran-aliran yang ada

dalam pendidikan seharusnya kita benar-benar menguasai dan mengerti, karena

pendidikan tidak hanya dipahami melalui pendekatan ilmiah (deskriptif) saja, tetapi

perlu dipandang juga secara holistik (menyeluruh). Adapun aliran-aliran yang ada

dalam pendidikan di Indonesia antara lain, sebagai berikut:

4
1. Aliran Pendidikan Nativisme

Istilah aliran nativisme berasal dari kata “natives” yang berarti terlahir.

Tokoh utama aliran ini yang juga seorang filsofis dari Jerman yaitu Arthur

Schopenhauer. Aliran ini identik dengan pesimistis pedagosis, yakni dimana

seseorang memandang sesuatu dengan “kaca mata hitam”. Aliran ini

berpendapat bahwa; “perkembangan manusia sudah ditentukan oleh faktor

bawaan sejak lahir, faktor bawaan itulah yang menentukan hasil

perkembangannya.” Menurut pandangan nativisme, pendidikan tidak bisa

mengubah perkembangan seorang anak, karena baik buruknya tingkah laku

seorang anak ditentukan oleh sifat bawaan dari lahir, dan peran pendidikan

hanya sebatas mengembangkan bakat dan potensi yang dimiliki anak. Seperti

contoh: seorang anak berbakat dalam bidang olahraga , tetapi orang tuanya

tidak mau anaknya terjun ke dunia olahraga maunya anaknya belajar dengan

tekun. Jadi si anak tetap belajar dan tetap menggeluti bidang olahraga.

2. Aliran Pendidikan Naturalisme

Istilah naturalisme berasal dari kata “nature” yang berarti alam atau

yang dibawa sejak lahir. Aliran ini dipelopori oleh seorang filosof dari Prancis

yang bernama JJ. Rousseau. Aliran ini berpendapat bahwa; “semua anak yang

baru dilahirkan mempunyai pembawaan yang baik, dan tidak satupun dengan

pembawaan yang buruk.” Sebagaimana yang dikatakan J.J Rousseau, bahwa

“semua anak adalah baik pada waktu baru datang dari sang pencipta, tetapi

semua rusak ditangan manusia.” Dalam mendidik seorang anak hendaknya

dikembalikan kepada alam agar pembawaan yang baik sejak lahir tidak

dirusak oleh tangan manusia melalui proses dan kegiatan pendidikan.3

3
Afid Burhanuddin, Aliran-aliran Klasik Pendidikan, 2013, hal. 5

5
3. Aliran Pendidikan Empirisme

Tokoh utama aliran ini adalah Jhon Locke. Aliran ini berpendapat;

“dalam perkembangan anak menjadi manusia dewasa itu ditentukan oleh

lingkungannya, pendidikannya maupun pengalaman yang diterimanya sejak

kecil.” Manusia bisa dididik menjadi apapun (baik maupun buruk)

berdasarkan lingkungan atau pendidikan yang diterimanya. Aliran ini melihat

keberhasilan seseorang hanya dari pengalaman (pendidikan) yang

diperolehnya, bukan dari kemampuan dasar yang berasal dari pembawaan

sejak lahir. Jadi, dapat disimpulkan bahwa peran pendidik sangat penting,

sebab dapat mencetak karakter anak sesuai yang diinginkan pendidik. Tetapi

kalau diimplementasikan pada pendidikan sekarang, sudah tidak digunakan

lagi, karena umumnya orang sekarang mengakui adanya perkembangan dari

pengaruh bawaan dan pengaruh lingkungan sekitar.

4. Aliran Pendidikan Konvergensi

Istilah konvergensi berasal dari kata “convergentie” yang mempunyai

arti penyatuan hasil atau kerjasama mencapai suatu hasil. Tokoh utama aliran

ini adalah William Stern. Menurut William Stern, “seorang anak dilahirkan di

dunia sudah disertai pembawaan baik maupun buruk. Bakat yang ada sejak

lahir tidak akan berkembang tanpa adanya dukungan dari lingkungan

sekitar.” Jadi, aliran ini menganggap bahwa bakat, pembawaan dan

lingkungan atau pengalamanlah yang membentuk pribadi seseorang.

Pendidikan dijadikan penolong untuk mengembangkan potensi anak. Seperti

contoh, kemampuan anak berbahasa dan berkomunikasi pada hakikatnya itu

adalah implementasi dari hasil konvergensi. Anak belajar berbahasa pertama

kali melalui bahasa lingkungan sekitarnya yang kemudian dikembangkan di

6
sekolahan dengan menggunakan bahasa indonesia yang baik dan baku.

Apabila tidak ada faktor pembawaan sejak lahir juga faktor lingkungan tidak

mungkin anak akan berkembang. Sehingga, aliran ini dianggap lebih realistis

dan banyak diikuti oleh pakar pendidikan.4

C. Prinsip-Prinsip yang Digunakan dalam Pendidikan

Prinsip-prinsip yang dicetus oleh Chickering dan Gamson dalam “Seven

principles for Good Practice in Undergraduate Education” adalah kerangka kerja

yang memuat hal-hal tentang kualitas bahan pembelajaran yang telah dievaluasi

secara informal selama beberapa dekade.

Pendidikan sejatinya merupakan usaha yang dilakukan secara terus menerus

untuk memperoleh hasil yang lebih optimal dari pendidikan itu sendiri. Hasil yang

optimal tentunya dapat diperoleh dengan aplikasi pendidikan yang tepat dan sesuai

dengan berpegang pada prinsip-prinsip pendidikan. Menurut Prof. Dr. N. Driyakara

menyebutkan empat prinsip pendidikan, diantaranya sebagai berikut:5

1. Humanisme

Humanisme merupakan filsafat pendidikan, yaitu pandangan awal yang

mendasari kegiatan kependidikan. Pendidikan humanisme berorientasi pada

pengembangan manusia, menekankan nilai-nilai manusiawi, dan nilai-nilai

kultural dalam pendidikan. Jadi, semakin tinggi pendidikan seseorang harus

semakin bijak dalam bertindak dan berpikir.

2. Humanisasi

Humanisasi merupakan proses memanusiakan manusia sesuai kodratnya

sebagai manusia. Pendidikan humanisasi adalah proses mengarahkan sikap dan

peilaku anak didik ke proses pendewasaan diri. Visi dari humanisme ini harus
4
Ibid, hal. 8
5
Driyarkara, Tentang Pendidikan, (Yogyakarta: Yayasan Kanisius, 1950), hal. 90

7
dicapai melalui proses manusiawi pula, yaitu humanisasi, yang artinya manusia

harus mempunyai kemampuan menempatkan diri dan memiliki pengendalian

diri. Seperti sebuah kutipan “Manusia tidak hanya harus menjadi homo

(manusia), dia harus juga menjadi homo yang human, yang berarti

berkebudayaan lebih tinggi.”

3. Humaniora

Humaniora sebagai sarana menghumanisasikan pengajaran. Humaniora di

sini dimaksudkan dalam dua arti, yang pertama sekumpulan ilmu-ilmu

kemanusiaan seperti filsafat, sejarah, dan ilmu-ilmu bahasa. Yang kedua cara

pengajaran yang mencoba mengangkat unsur-unsur permanusiaan dalam

pengajaran. Sehingga pendidikan ini bermaksud untuk membentuk manusia

yang memiliki kesadaran, kebebasan, dan tanggung jawab sebagai manusia

individu yang berada ditengah masyarakat.

4. Humanitas

Humanitas dikatakan sebagai tujuan akhir pendidikan yang pada akhirnya

bermuara pada kemanusiaan integral atau utuh yang terus menerus harus

disempurnakan. Pendidikan humanitas memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a). Memiliki kepekaan budaya, yang diwujudkan dalam menghargai perbedaan

yang multikultural.

b). Memperhatikan tantangan sejarah yang terus berubah.

c). Mampu berinovasi.

d). Memiliki keunggulan akademik sekaligus kepekaan diri.

8
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Pada dasarnya pendidikan diartikan sebagai usaha manusia dan terencana

untuk mewujudkan proses pembelajaran agar anak didik dapat mengembangan

potensi yang dimilikinya dan membina kepribadiannya sesuai dengan kaidah nilai-

nilai dan budaya yang ada di masyarakat. Dalam penerapannya, pendidik

membutuhkan konsep pendidikan yang bertujuan untuk mewujudkan cita-cita dari

pendidikan itu sendiri.

Perkembangan dan kemajuan masyarakat dari zaman ke zaman membuat

pendidikan bersifat dinamis, yang kemudian mendorong lahirnya aliran-aliran baru

dalam pendidikan. Hal ini bertujuan untuk membenahi pendidikan di Indonesia ke

arah yang lebih baik. Adapun aliran-aliran tersebut antara lain, sebagai berikut:

1. Aliran Nativisme, berpendapat bahwa hasil pendidikan dan perkembangan manusia

ditentukan oleh bawaan sejak lahir.

2. Aliran Naturalisme, berpendapat bahwa pada hakikatnya manusia lahir dalam

keadaan baik namun bisa rusak setelah adanya campur tangan dari manusia

maupun pengaruh lingkungan.

3. Aliran Emperisme, berpendapat bahwa proses anak menjadi dewasa ditentukan

oleh lingkungan sekitarnya atau dari pendidikan atau juga dari pengalaman yang

diterimanya sejak kecil.

4. Aliran Konvergensi, berpendapat bahwa dalam proses perkembangan anak, faktor

bawaan sejak lahir dan faktor lingkungan sangat memengaruhi dalam tumbuh

kembang si anak.

9
Adapun prinsip-prinsip pendidikan antara lain, humanisme, humanisasi,

humaniora, dan humanitas sebagaimana yang telah dijelaskan diatas.

B. Saran

Dari uraian diatas, kita dapat mengetahui bahwa pendidikan sangat penting

bagi proses berkembangnya individu ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu, kita

sebaiknya jangan menyepelekan teori dan aliran-aliran yang ada dalam pendidikan.

Agar kita dapat mengetahui mana ajaran yang cocok untuk diterapkan dalam

pendidikan di zaman sekarang ini. Dan diharapkan ketika kita mengaplikasikan teori-

teori diatas harus sesuai dengan kondisi jiwa dan kesiapan mental anak agar

penyampaian materi dapat diterima baik oleh si anak.

10
DAFTAR PUSTAKA

Burhanuddin, Afid. 2013. Aliran-aliran Klasik Pendidikan. Wordpress.com.


Driyarkara. 1950. Tentang Pendidikan. Yogyakarta: Yayasan Kanisius.
Rahmat, Abdul. 2010. Pengantar Pendidikan: Teori, Konsep, dan Aplikasi.
Bandung: Ideas Publishing.
Mudyahardjo, Redja. 2012. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

11

Anda mungkin juga menyukai