Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Teori Pendidikan Klasik dan Teori Pendidikan Personal


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas terstruktur semester 3
Mata Kuliah: Teori Pendidikan
Dosen Pengampu: Dr. Masri’ah M. Ag.

Disusun oleh kelompok 10 :

AMI WULANDANI (2281020001)


HELMA NIA WANGSIH (2281020011)

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) SYEKH NURJATI CIREBON
TAHUN AJARAN 2023 / 2024
KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Karena dengan
pertolongan dan hidayah-Nya-lah, kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini pada
waktunya. Sholawat beserta salam semoga tercurah limpahkan kepada baginda alam
Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dari Ibu Dr. Masri’ah M.
Ag. Dosen Mata Kuliah Teori Pendidikan di IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Dengan
Judul Teori Pendidikan Klasik dan Teori Pendidikan Personal Harapan penyusun
semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk bagi
pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruannya, serta menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
Makalah ini kami masih banyak kekurangan, karena pengalaman yang kami miliki
masih sangat kurang. Oleh karena itu penyusun harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Cirebon, 21 November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan masalah .............................................................................. 1
C. Tujuan masalah .................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Teori Pendidikan Klasik ................................................... 3
B. Pengertian Teori Pendidikan Personal ................................................ 3
C. Konsep Pembelajaran Teori Pendidikan Klasik .................................. 5
D. Konsep Pembelajaran Teori Pendidikan Personal ............................... 6
E. Aplikasi dan Implikasi Teori Penddikan dalam Pembelajaran ............. 7
BAB III PENUTUP……………………………………………………………....10
A. Kesimpulan ..................................................................................... 10
B. Saran................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan sebuah usaha sadar yang diselenggarakan untuk
memberikan segenap pengajaran, bimbingan, pengarahan dan pelatihan kepada
peserta didik, melalui serangkaian aturan, nilai dan lainnya demi perannya di
masa mendatang. Definisi pendidikan sendiri merupakan upaya dalam mengubah
sikap dan perilaku seorang individu atau kelompok, demi mendewasakan manusia
melalui usaha pengajaran dan pelatihan yang berkelanjutan, dalam skala waktu
tertentu. Manfaat pendidikan itu sangat besar. Perbedaan mencolok dari seseorang
yang pernah menempuh jenjang pendidikan dengan yang tidak, juga sangat jelas
dan kontras. Bahkan bisa dinilai dari segi dasar seperti membaca dan menulis.
Selain itu juga dari segi tata krama, sikap, pemikiran dan wawasan yang dimiliki.
Dengan adanya pengalaman dalam hal pendidikan, secara logika orang tersebut
akan lebih maju.
Dalam dunia pendidikan, ada banyak sekali teori pendidikan seperti: teori
pendidikan klasik, teori pendidikan personal, teori pendidikan teknologi dan lain-
lain. Dengan teori-teori ini kita bisa mengetahui teori mana yang dipakai menjadi
landasan bagi pelaksanaan dan pengembangan pendidikan di banyak sekali model
forum pendidikan yang ada di sekitar kita. Teori pendidikan juga dapat dijadikan
sebagai suatu pedoman dalam melaksanakan praktik pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Teori Pendidikan Klasik?
2. Apa yang dimaksud dengan Teori Pendidikan Personal?
3. Bagaimana Konsep Pembelajaran Teori Pendidikan Klasik?
4. Bagaimana Konsep Pembelajaran Teori Pendidikan Personal?
5. Bagaimana aplikasi dan implikasi Teori Pendidikan Klasik dan Personal
dalam Pembelajaran?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Teori Pendidikan Klasik.
2. Untuk mengetahui Teori Pendidikan Personal.

1
3. Untuk mengetahui Konsep Pembelajaran Teori Pendidikan Klasik.
4. Untuk mengetahui Konsep Pembelajaran Teori Pendidikan Personal.
5. Untuk mengetahui aplikasi dan implikasi Teori Pendidikan Klasik dan
Personal dalam Pembelajaran.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Teori Pendidikan Klasik


Sebelum kita mengetahui tentang pendidikan klasik terlebih dahulu kita harus
mengetahui apa itu Pendidikan dan apa itu Klasik.
Pendidikan adalah usaha sadar yang disengaja, terencana terpola, dan dapat
dievaluasi, yang diberikan kepada peserta didik oleh pendidik agar tercapai
kemampuan yang optimal dan hakikatnya pendidikan itu bukan membentuk
manusia tetapi untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi- potensi
pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan dengan nilai- nilai yang
ada di dalam masyarakat dan kebudayaan. Oleh karena itu pendidikan bagi
manusia merupakan kebutuhan mutlak yang dipenuhi sepanjang hayat. Karena
tanpa pendidikan, mustahil manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan
aspirasi untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup
masing-masing.
Klasik adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan tempo dulu (jadul) atau
masa yang telah dilewati dan belum berkembang di bidang ilmu pengetahuan
teknologi atau yang lainnya.
Jadi, pendidikan klasik adalah pendidikan yang telah ada di masa lampau dan
dipandang sebagai konsep pendidikan tertua. Pendidikan ini bermula dari asumsi
bahwa seluruh warisan budaya seperti pengetahuan, ide-ide, ataupun nilai-nilai
telah ditemukan oleh pemikir terdahulu dan pendidikan ini hanya berfungsi
memelihara dan meneruskannnya dari generasi ke generasi. Jadi, guru tidak perlu
susah-susah menciptakan pengetahuan, konsep atau nilai-nilai baru karena sudah
tersedia, tinggal bagaimana menguasai dan mengajarkannya pada siswa.
B. Pengertian Teori Pendidikan Personal
Teori Pendidikan Personal (Personalized Education) adalah Penekanan pada
keyakinan bahwa setiap orang memiliki potensi diri masing-masing, yang
dibawanya sejak lahir.

3
Dengan adanya upaya pendidikan yang mampu memfasilitasi orang-orang
untuk bisa mengembangkan potensinya tersebut.
Teori Personality Plus Florence Littauer yang mengemukakan bahwa setiap
orang memiliki tipe kepribadian yang unik – optimis, mudah tersinggung,
melankolis, atau apatis – seperti yang diidentifikasi oleh Hippocrates. Memahami
tipe-tipe ini membantu dalam pengembangan diri dan memupuk saling pengertian
Fahrizal (2020). teori pendidikan personal ditandai dengan pandangan bahwa
setiap manusia dilahirkan dengan membawa potensi yang berbeda antara satu
dengan yang lainnya. Dengan kata lain, setiap bayi yang lahir membawa
seperangkat potensi yang bisa diibaratkan seperti bahan mentah yang perlu diolah
melalui pendidikan agar ia menjadi sebuah produk.
Maka peserta didiklah yang menjadi subjek utama dalam proses pelaksanaan
pendidikan. Sedangkan guru cuma berperan menjdai pembimbing, motivator, dan
fasilitator bagi proses aktualisasi diri para penerima latih.
Salah satu sirkulasi pendidikan yng timbul dari teori ini merupakan sirkulasi
pendidikan progressif yang dengannya tokoh utamanya John Dewey. Ia
mengakibatkan pengalaman yng sesuai yang dengannya minat dan kebutuhan
peserta didik menjadi materi pembelajaran.
Dalam teori ini pendidikan personal, pendidikan menempati posisi sebagai
sarana untuk mengaktualisasikan segenap potensi yang dibawa oleh masing-
masing peserta didik sejak lahir. Paket potensi yang dibawa oleh satu anak dengan
anak yang lain berbeda-beda. Oleh karenanya cara pengaktualisasiannya pun
berbeda antara satu dengan yang lainnya. Sedangkan teori ini tergolong dalam
teori Sifat dan Faktor dalam bimbingan karir. Teori ini mengidentifikasi dan
mengukur ciri-ciri kepribadian untuk mencocokkan siswa dengan karir yang sesuai
Irawan (2022).
Pada konsep Pendidikan Personal, praktek edukasi hanyalah sebagai
pembimbing, pendorong, motivator dan fasilitator saja, sedangkan pihak utamanya
adalah individu itu sendiri.
Teori edukasi personal ini didasari oleh dua aliran, yakni progresif dan romantik :
 Progresif : Peserta didik merupakan satu kesatuan yang utuh. Materi
pengajaran berasal dari pengalaman siwa itu sendiri yang sesuai dengan minat

4
dan kebutuhannya. Ia merefleksikannya terhadap masalah-masalah yang
muncul dalam kehidupannya.
 Romantik : Berkeyakinan pada setiap individu dalam keadaan fitrah, memiliki
nurani kejujuran, kebenaran dan ketulusan.
C. Konsep Pembelajaran Teori Pendidikan Klasik
Ada dua model konsep pendidikan klasik yaitu perenialisme dan esensialisme.
Keduanya memiliki pandang yang sama tentang masyarakat, bahwa masyarakat
bersifat statis.
1. Perenialisme
Filsafat Perenalisme memandang bahwa situasi di dunia dewasa ini penuh dengan
kekacauan, ketidakpastian terutama dalam hal moral intelektual dan sosio kultural.
Untuk mengatasi kekacau tersebut para kaum perenialis mengatasinya dengan cara
berjalan mundur kebelakang dengan menggunakan kembali nilai-nilai atau prinsip-
prinsip umum yang telah menjadi pandangan hidup masyarakat kuno. Mereka
lebih berorentasi ke masa lampau dan kurang mementingkatkan tuntutan-tuntutan
masyarakat yang berkembang pada sekarang (Sukmadinata, 2009:8). Mereka
percaya bahwa pandangan tersebut memiliki kualitas yang dapat dijadikan tuntutan
hidup (Sadulloh, 2012:151). Di dalam dunia yang tidak menentu seperti sekarang
ini tidak ada satupun yang lebih bermanfaat daripada kepastian tujuan pendidikan,
serta kestabilan dalam perilaku pendidik.
Dalam pendidikan perenialisme ini lebih menekankan pada humanitas,
pembentukan pribadi, dan sifat-sifat mental. Sedangkan kurikulum menurut para
kaum perenalis harus menekankan pada pertumbuhan intelektual siswa pada seni
dan sains. Untuk menjadi “terpelajar secara kultur” karena seni dan sains
merupakan karya terbaik paling a seni dan sains merupakan karya terbaik.
2. Esensialisme
Esensialisme berkembang di Amerika Serikat dalam mayarakat industri.
Pendidikan ini lebih mengutamakan sains daripada humnistis. Mereka lebih
pragmatis, pendidikan diarahkan dalam mempersiapkan gnerasi muda untuk terjun
ke dunia kerja. Konsep ini lebih berorientasi pada masa sekarang dan yang akan
datang. Isi pengajaran lebih diarahkan kepada pembentukam keterampilan dan
pengembangan kemampuan vocational. Para esensial bersifat praktis

5
mengutamakan kerja, mereka menghargai seni, keindahan dan humanistis
sepanjang hal itu mendukung kehidupan sehari-hari, kehidupan produktif.
Tujuan utama pendidikan, menurut para esensialis adalah (1) memperoleh
pekerjaan yang lebih baik, (2) dapat bekerja sama lebih baik dengan orang dari
berbagai tingkatan/lapisan masyarakat (3) memperoleh pengahasilan lebih banyak.
Mereka berfikiran praktis bahwa pendidikan adalah jalan untuk mencapai sukses
dalam kehidupan, terutama sukses secara
ekonomis (Sukmadinata, 2009:9).
D. Konsep Pembelajaran Teori Pendidikan Personal
Model personal menekankan pada pengembangan konsep diri setiap individu.
Hal ini meliputi pengembangan proses individu dan membangun serta
mengorganisasikan dirinya sendiri. Model memfokuskan pada konsep diri yang
kuat dan realistis untuk membantu membangun hubungan yang produktif dengan
orang lain dan lingungannya.
Model ini bertitik tolak dari teori humanistik, yaitu berorientasi pada
pengembangan individu. Perhatian utamanya pada emosional peserta didik dalam
mengembangkan hubungan yang produktif dengan lingkungannya. Model ini
menjadikan pribadi peserta didik mampu membentuk hubungan harmonis serta
mampu memproses informasi secara efektif. Tokoh humanistik adalah Abraham
Maslow (1962), R. Rogers, C. Buhler dan Arthur Comb. Menurut teori ini, guru
harus berupaya menciptakan kondisi kelas yang kondusif, agar peserta didik
merasa bebas dalam belajar mengembangkan dirinya baik emosional maupun
intelektual. Teori humanistik timbul sebagai cara untuk memanusiakan manusia.
Pada teori humanistik ini, pendidik seharusnya berperan sebagai pendorong bukan
menahan sensivitas peserta didik terhadap perasaanya. Implikasi teori ini dalam
pendidikan adalah sebagai berikut.
a. Bertingkah laku dan belajar adalah hasil pengamatan.
b. Tingkahlaku yang ada dapat dilaksanakan sekarang (learning to do).
c. Semua individu memiliki dorongan dasar terhadap aktualisasi diri.
d. Sebagian besar tingkahlaku individu adalah hasil dari konsepsinya sendiri.
e. Mengajar adalah bukan hal penting, tapi belajar bagi peserta didik adalah sangat
penting.

6
f. Mengajar adalah membantu individu untuk mengembangkan suatu hubungan
yang produktif dengan lingkungannya dan memandang dirinya sebagai pribadi
yang cakap.
Tujuan model pembelajaran personal adalah untuk meningkatkan kesehatan mental
dan emosional anak-anak, dan keterlibatan anak-anak dalam menentukan memilih
apa yang ingin dipelajari dan bagaimana mempelajarinya, sehingga ada kesesuaian
yang tinggi antara bahan belajar dengan kebutuhan anak, mengembangkan
pemahaman diri (self-consept), kreativitas, dan kemampuan anak dalam
mengekspresikan diri dengan lebih baik. Model personal dan social dapat
diterapkan untuk mencapai tujuan social dan akademis, akan tetapi masing-masing
model memiliki kekuatan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.
E. Aplikasi Dan Implikasi Teori Pendidikan Dalam Pembelajaran
1. Teori Pendidikan Klasik
Teori pendidikan klasik, yang melibatkan pemikiran tokoh seperti Plato,
Aristotle, dan John Locke, memiliki aplikasi dan implikasi yang signifikan dalam
konteks pembelajaran modern. Salah satu aplikasinya adalah penekanan pada
pembentukan karakter dan pengembangan intelektual melalui pendidikan formal.
Implikasi teori pendidikan klasik dapat dilihat dalam:
1. Pendidikan Karakter: Fokus pada pengembangan karakter dan moral siswa,
sesuai dengan ide-ide Plato tentang kebijaksanaan dan keadilan.
2. Pengembangan Intelektual: Pendidikan diarahkan untuk mengembangkan
potensi intelektual siswa, sejalan dengan pemikiran Aristoteles tentang pentingnya
pengetahuan dan keterampilan.
3. Kepentingan Pendidikan Individu: Ide John Locke tentang "tabula rasa" atau
pikiran kosong menyiratkan bahwa pendidikan harus memahami kebutuhan dan
potensi unik setiap individu.
4. Klasikalisme dalam Kurikulum: Pemikiran klasik tercermin dalam penekanan
pada bahasa klasik (seperti Latin dan Yunani) serta studi sastra klasik dalam
kurikulum tradisional.
5. Peran Guru sebagai Pemandu: Klasikisme menekankan peran guru sebagai
pemandu yang membimbing siswa dalam memahami prinsip-prinsip etika dan
ilmu pengetahuan.

7
6. Metode Dialogis: Penggunaan metode dialogis, yang diambil dari model
Socratic, untuk mendorong pemikiran kritis dan diskusi dalam kelas.
7. Pentingnya Kebenaran Absolut: Klasikisme cenderung memandang kebenaran
sebagai sesuatu yang bersifat absolut dan universal, yang dapat tercermin dalam
pendekatan pengajaran untuk mengejar pengetahuan objektif.
Dengan memahami dan mengintegrasikan elemen-elemen ini, pendidikan dapat
menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendalam dan holistik, dalam
membantu siswa tidak hanya memahami fakta tetapi juga mengembangkan
karakter yang kuat dan kemampuan berpikir yang kritis.
2. Teori Pendidikan Personal
Aplikasi teori pendidikan personal

Teori pendidikan personal berfokus pada pengembangan potensi-potensi yang


dimiliki oleh peserta didik. Peserta didik dipandang sebagai subjek utama dalam
proses pendidikan, sedangkan guru berperan sebagai pembimbing, motivator, dan
fasilitator.

Berikut adalah beberapa contoh aplikasi teori pendidikan personal dalam


pendidikan formal:

1. Pembelajaran berbasis proyek

Pembelajaran berbasis proyek memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk


mengeksplorasi minat dan bakatnya. Peserta didik dapat memilih proyek yang
sesuai dengan minat dan bakatnya, kemudian bekerja sama dengan teman-
temannya untuk menyelesaikan proyek tersebut
2. Pembelajaran berbasis masalah
Pembelajaran berbasis masalah mendorong peserta didik untuk berpikir kritis dan
kreatif untuk memecahkan masalah. Peserta didik diberikan masalah yang
kompleks, kemudian mereka bekerja sama untuk mencari solusi terbaik untuk
memecahkan masalah tersebut.
3. Pembelajaran berbasis pengalaman
Pembelajaran berbasis pengalaman memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk belajar melalui pengalaman langsung. Peserta didik dapat belajar melalui

8
kegiatan-kegiatan di luar kelas, seperti praktikum, kunjungan lapangan, atau
magang.
Implikasi teori pendidikan personal
Teori pendidikan personal memiliki implikasi yang luas terhadap pendidikan,
baik formal maupun informal. Implikasi tersebut antara lain:

1. Pendidikan harus berorientasi pada peserta didik

Peserta didik harus menjadi subjek utama dalam proses pendidikan. Guru harus
memahami kebutuhan dan minat peserta didik, kemudian mengembangkan
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan minat tersebut.
2. Pembelajaran harus aktif dan bermakna
Peserta didik harus aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Pembelajaran harus
bermakna bagi peserta didik, sehingga mereka dapat mengaplikasikan apa yang
mereka pelajari dalam kehidupan sehari-hari.
3. Pembelajaran harus dipersonalisasi
Pembelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masing-
masing peserta didik. Guru harus memberikan bimbingan dan dukungan yang
sesuai dengan kebutuhan masing-masing peserta didik.
Secara umum, teori pendidikan personal menekankan pada pentingnya
pengembangan potensi-potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Teori ini
mendorong peserta didik untuk belajar secara aktif dan bermakna, sehingga
mereka dapat menjadi individu yang utuh dan berkarakter.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Teori pendidikan klasik adalah pendidikan yang telah ada di masa lampau dan
dipandang sebagai konsep pendidikan tertua. Pendidikan ini bermula dari asumsi
bahwa seluruh warisan budaya seperti pengetahuan, ide-ide, ataupun nilai-nilai
telah ditemukan oleh pemikir terdahulu dan pendidikan ini hanya berfungsi
memelihara dan meneruskannnya dari generasi ke generasi. Konsep pendidikan
klasik yaitu perenialisme dan esensialisme. Keduanya memiliki pandang yang
sama tentang masyarakat, bahwa masyarakat bersifat statis.
Teori Pendidikan Personal (Personalized Education) adalah Penekanan pada
keyakinan bahwa setiap orang memiliki potensi diri masing-masing, yang
dibawanya sejak lahir. Teori Personality Plus Florence Littauer yang
mengemukakan bahwa setiap orang memiliki tipe kepribadian yang unik –
optimis, mudah tersinggung, melankolis, atau apatis – seperti yang diidentifikasi
oleh Hippocrates. Konsep pendidikan personal ini bertitik tolak dari teori
humanistik, yaitu berorientasi pada pengembangan individu. Perhatian utamanya
pada emosional peserta didik dalam mengembangkan hubungan yang produktif
dengan lingkungannya.
B. Saran

Diharapkan dengan disusunnya makalah ini mahasiswa dapat menerapkan teori


pendidikan klasik dan personal dalam pembelajaran. sebagai landasan dalam
pendidikan islam karena membuat seseorang memiliki pemikiran yang kritis,
peneliti, dan inovasi yang yang baru dan sesuai dengan ajaran islam. Kami
mengharapkan masukan yang membangun. Semoga bermanfaat dan senantiasa
mengambil hikmah dari para ilmuan dalam mengkaji ilmu Teori Pendidikan ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kritik maupun saran yang membangun untuk penulisan
makalah selanjutnya sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk pembaca khususnya untuk kami.Aamiin.

10
DAFTAR PUSTAKA

Alfurqan Alfurqan, Zulvia Trinova, M Tamrin, Annisaul Khairat - Tarbiyah Al-


Awlad: Jurnal Kependidikan Islam Tingkat Dasar 10 (2), 2020

DF Wiyono - Nidhomul Haq: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 2017 -


academia.edu

D Mulyasana - 2019 - riset-iaid.net

Iqbal, Abu Muhammad Pemikiran Pendidikan Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,


2015)

https://www.rapikan.com/teori-pendidikan/

https://id.scribd.com/doc/190069426/Teori-Pembelajaran-Personal

11

Anda mungkin juga menyukai