Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

LANDASAN ILMU PENDIDIKAN


Dosen Pengampuh : Basman S. Pd.,M.Pd

KELOMPOK 9
DI SUSUN OLEH :
 NOVA FITRIA (H122022)
 LUCKY ALAM APRIANSYAH (H122021)

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SULAWESI TENGGARA


PRODI PENDIDKAN JASMANI KESEHATAN, REKREASI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan
Rahmat, Taufiq dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini. Sholawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan jalan kebaikan dan kebenaraan dunia dan akhirat kepada umat manusia.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah "landasan ilmu pendidikan".Yang
membahas mengenai "teori kurikulum". Makalah ini kami susun dengan kemampuan kami
dan semaksimal mungkin. Namun, kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
tentu tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangannya. Maka dari itu
kami sebagai penyusun makalah ini mohon kritik, saran dan pesan dari semua yang membaca
makalah ini terutama Pak basman S. Pd.,M.Pd Sebagai dosen Pengampu Mata Kuliah
"perencanaan pengajaran", yang kami harapkan sebagai bahan koreksi untuk kami.

Wassalamualaikum Wr.Wb
DAFTAR ISI
JUDUL…………………………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….iii
BAB l PENDAHULUAN……………………………………………………………...1
1.1 Latar belakang………………………………………………………………1
1.2 Rumusan masalah…………………………………………………………...1
1.3 Tujuan masalah ……………………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………2
2.1 Teori kurikulum …………………………………………………………….2
2.2 Desain dan rekayasa kurikulum……………………………………………3
2.3 komponen-komponen kurikulum ………………………………………….4
BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………5
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………5
3.2 Saran………………………………………………………………………………...5
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..6
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Model pengembangan kurikulum adalah suatu istilah yang di gunakan ahli Pendidikan
dalam rangka mencari cara untuk perubahan kurikulum. Perubahan kurikulum terjadi karena
adanya perubahan kehidupan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
perkembangan di bidang yang berhubungan langsung dengan kehidupan masyarakat.
Kurikulum harus di lakukan berdasarkan teori yang telah di konseptualisasikan secara teliti,
terhindar dari pengaruh-pengaruh yang tidak baik mendukung pembeharuan dan kebutuhan
masa depan. Perubahan kurikulum di tingkat Pendidikan tinggi secara tidak langsung akan
mempengaruhi tugas pendidik dalam proses pembelajaran akan selalu mengalami perbaikan-
perbaikan untuk mencari bahan-bahan ajar.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang di maksud teori kurikulum ?
2. Bagaimana desain dan rekayasa kurikulum ?
3. Apa saja komponen-komponen kurikulum ?

1.3 Tujuan masalah

Adapun yang menjadi tujuan dalam permasalahan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Agar dapat memahami tentang pengertian teori kurikulum


2. Agar dapat memahami bagaimana desain dan rekayasa kurikulum
3. Agar dapat memahami tentang komponen-komponen kurikulum
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teori Kurikulum


Teori kurukulum merupakan studi tentang konsep, prinsip, dan teori yang digunakan
untuk merancang, mengembangkan, dan mengevaluasi kurikulum. Kurikulum adalah rencana
dan strategi yang digunakan untuk memberikan Pendidikan dan platihan kepada siswa.
Nana S. sukmadinata menegemukakan empat teori Pendidikan, yaitu :
1. Pendidikan klasik (classical education)
Teori Pendidikan klasik berlandasan pada filsafat klasik, seperti perenialisme,
esensialisme, dan eksistensialisme. Teori ini memandang bahwa Pendidikan berfungsi
sebagai upaya memelihara, mengawetkan, dan meneruskan warisan budaya.
2. Pendidikan pribadi (personalized education)
Teori Pendidikan ini bertolak dari asumsi bahwa sejak dilahirkan, anak telah memiliki
potensi tertentu. Pendidikan harus dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya
dengan bertolak dari kebutuhan dan minat anak tersebut. Dalam hal ini, peserta didik
menjadi pelaku utama Pendidikan, sedangkan hanya menempati posisi kedua, yang
lebih berperan sebagai pembimbing, pendorong, fasilitator, dan pelayan peserta didik.
3. Teknologi Pendidikan
Teknologi Pendidikan adalah konsep Pendidikan yang mempunyai persamaan dengan
Pendidikan klasik tentang peranan Pendidikan dalam menyampaikan informasi.
Namun, diantara keduanya terdapat perbedaan. Teknologi Pendidikan lebih
mengutamakan pembentukan dan penguasaan kompetensi atau kemampuan praktis,
bukan pengawetan dan pemeliharaan budaya lama.
4. Pendidkan internasional
Pendidikan internasional adalah konsep Pendidikan yang bertitik tolak dari pemikiran
manusia sebagai makhluk sosial yang senantiasa berinteraksi dan bekerja sama
dengan manusia lainnya. Pendidikan internasional menjadi sumber untuk
pengembangan model kurikulum rekonstruksi sosial, yaitu model kurikulum yang
memiliki tujuan utama yang menghadapkan para peserta didik pada tantangan,
ancaman, hambatan, atau gangguan yang dihadapi manusia.
Filsafat mempunyai hubungan yang erat dengan teori Pendidikan. Kebanyakan,
teori Pendidikan yang ada berlandaskan psikologi bersumber dari filsafat. Filsafat,
khususnya filsafat pendidkan dan memberikan pedoman bagi perumusan aspek-aspek
Pendidikan.
Hugh C. Black dalam bukunya A four-fold classification of educational theories
(1966) mengemukakan empat teor Pendidikan, yaitu teori tradisional, progresif, hasil
belajar, dan proses belajar yaitu berikut ini:
1. Teori tradisional menekankan fungsi Pendidikan sebagai pemelihara dan penerus
warisan budaya.
2. Teori progresif memandang Pendidikan sebagai penggali potensi anak-anak.
Dalam teori ini, anak menempati kedudukan sentral dalam Pendidikan.
3. Teori hasil belajar mengutamakan hasil.
4. Teori proses belajar mengutamakan proses belajar.
Menurut Alizabeth S. maccia (1965) dari hasil ananlisisnya menyimpulkan
empat teorikurikulum, yaitu sebagai berikut.
1. Teori kurikulum (curriculum theory),menguraikan pemilihan dan pemisahan
kejadian / peristiwa kurikulum atau yang berhubungan dengan kurikulum dan
yang baik. Menurut maccia, kurikulum merupakan bagian dari pengajaran,
sedangkan teori kurikulum merupakan subteori pengajara.
2. Teori kurikulum-formal (formal-curriculum theory), memusatkan perhatiannya
pada struktur isi kurikulum.
3. Teori kurikulum valuasional (valuational curriculum theory),mengkaji
permasalahan pengajaran yang berguna untuk keadaan sekarang.
4. Teori kurikulum praksiologi (praxiological curriculum theory), mengkaji proses
pencapaian tujuan kurikulum.

2.2 Desain Dan Rekayasa Kurikulum

1. Desain Kurikulum

Desain kurikulum merupakan pengorganisasian tujuan, isi, dan proses belajar yang akan
diikuti siswa pada berbagai tahap perkembangan Pendidikan. Dalam desain kurikulum,
tergambar unsur-unsur dari kurikulum, hubungan antara satu unsur dan unsur lainnya. Dalam
desain kurikulum, ada dua dimensi penting, yaitu: (1) substansi serta unsur-unsur dan
organisasi dari dokumen tertulis kurikulum; (2) model pengorganisasian dan bagian-bagian
kurikulum, terutama organisasi dan proses pengajaran.
Menurut Beuchamp, kurikulum mempunyai tiga karakteristik,yaitu: (1) kurikulum
merupakan dokumen tertulis; (2) berisi gari-garis besar rumusan tujuan dan berdasarkan
garis-garis besar tujuan tersebut desain kurikulum disusun, (3) isi atau materi ajar dengan
materi tersebut serat tujun-tujuan kurikulum dapat dicapai.

2. Rekayasa kurikulum

Rekayasa kurikulum berkaitan dengan proses memfungsikan kurikulum di sekolah atau


upaya agar kurikulum berfungsi sebaik mungkin sesuai dengan tujuan kurikulum dan tujuan
Pendidikan. Pengelola kurikulum disekolah terdiri atas para pengawas/pemilik dan kepala
sekolah, sedangkan pada tingkat pusat adalah kepala pusat pengembangan kurikulum
balitbang dikbut dan para kasubdit/ kepala bagian kurikulum di direktorat.

Menurut Beuchamp (nana syaodih, 2007:34), seluruh sistem rekayasa kurikulm mencakup
lima hal, yaitu:

1. Arena atau lingkup tempat dilaksanakannya berbagai proses rekayasa kurikulum;


2. Keterlibatan orang-orang dalam proses kurikulum;
3. Tugas dan prosedur perencanaan kurikulum;
4. Tugas dan prosedur implementasi kurikulum;
5. Tugas dan prosedur evaluasi kurikulum;

Menurut Beuchamp (nana syaodih, 2007:35), ada lima prinsip dalam teori kurikulum,
berikut ini.

1. Setiap teori kurikulum harus dimulai dengan perumusan (definisi) tentang rangkaian
kejadian yang dicakupnya.
2. Setiap teori kurikulum harus mempunyai kejelasan tentang nilai-nilai dan sumber-
sumber pangkal tolaknya.
3. Setiap teori kurikulum perlu menjelaskan karakteristik dari desin kurikulumnya.
4. Setiap teori kurikulum harus menggambarkan proses-proses penentuan kurikulumnya
dan ineraksi di antara proses tersebut.
5. Setiap teori kurikulum hendaknya menyiapkan diri bagi proses penyempurnaan.
2.3 Komponen-Komponen Kurikulum

Komponen-komponen kurikulum yang dimaksud adalah sebagai berikut.

1. Komponen tujuan
Komponen tujuan berhubungan dengan arah atau hasil yang diharapkan. Tujuan
Pendidikan memiliki klasifikasi, mulai tujuan yang paling umum hingga tujuan
khusus yang dapat diukur. Tujuan pendidkan diklasifikasikan menjadi empath hal
berikut ini:
a. Tujuan pendidkan nasional (TPN) adalah tujuan yang bersifat paling umum dan
merupakan sasaran akhir yang harus dijadikan pedoman oleh setiap setiap usaha
Pendidikan.
b. Tujuan internasional (TI) adalah tujuan yang harus di capai oleh setiap Lembaga
Pendidikan sebagai kualifikasi yang harus dimiliki oleh setiap siswa setelah
menempuh atau dapat menyelesaikan program pada Lembaga Pendidikan tertentu.
c. Tujuan kurikuler (TK) adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap bidang studi
atau mata pelajaran sebagai kualifikasi yang harus dimiliki siswa setelah
menyelesaikan bidang studi tertentu pada lembaga Pendidikan.
d. Tujuan instruksional atau tujuan pembelajaran (TP) kemampuan yang harus
dimiliki oleh siswa setelah mempelajari materi tertentu di bidang studi tertentu
dalam satu kali pertemuan.
2. Komponen isi atau materi pelajaran
Isi kurikulum merupakan komponen yang berhubungan dengan pengalaman belajar
yang harus dimiliki siswa.
3. Komponen metode atau strategi
Komponen metode meliputi rencana, metode, dan perangkat yang direncanakan untuk
mencapai tujuan tertentu.
4. Komponen evaluasi
Evaluasi merupakan kmponen untuk melihat efektifitas pencapaian tujuan. Evaluasi
sebagai alat untuk melihat keberhasilan dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis,
yaitu tes dan non-tes. Tes harus memiliki dua kriteria, yaitu kriteria validitas dan
reliabilitas. Non-tes adalah alat evauasi yang digunakan untuk menilai aspek tngkah
laku, termasuk sikap, minat, dan motivasi.
Komponen-komponen kurikulum tersebut diorientasikan pada pengembangan pogram
keilmuan sebagai upaya positif untuk memberikan konstribusi pada perkembangan
sosial, sehingga outputnya mampu menjawab dan mengatasi masalah-masla yang
dihadapi masyarakat. Orientasi keilmuan pada kebutuhan masyarakat dikembangkan
ciri-ciri :
1. Memusatkan tujuan Pendidikan pada kebutuhan masyarakat;
2. Menggunakan buku-buku dan sumber-sumber dari masyarakat sebanyak-
banyaknya;
3. Mempraktikkan dan menghargai paham demokrasi;
4. Mengembangkan ilmu berdasarkan kehidupan manusia;
5. Memupuk jiwa kepemimpinan dalam lapangan kehidupan masyarakat;
6. Mendorong siswa untuk aktif kerja sama dan saling mengenal arti sesama.
BAB lll
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Teori merupakan suatu perangkat pernyataan yang bertalian satu sama lain, yang
disusun sedemikian rupa sehingga memberikan makna yang fungsional terhadap
serangkaian kejadian.
Kurikulum adalah seperangkat materi yang akan diajarkan kepada peserta didik
untuk mencapai tujuan yang diharapkan sehingga teori kurikulum merupakan
serangkaian konsepsi yang berhubungan konsep-konsep Pendidikan yang berusaha
menjelaskan secara sistematis, perspektif terhadap kurikulum. Berdasarkan pada
pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan tidak akan dapatberjalan
tanpa didukung oleh kurikulum. Di sinilah peran dari kurikulum yaitu untuk mengatur
dan merencanakan segala hal yang akan dilakukan oleh masyarakat sekolah, mulai
dari kepala sekolah, guru, dan siswa.

3.2 Saran
Bagi para pendidik diharapkan dapat berperan aktif dalam mengembangkan
inovasi-inovasi kurikulum yang ada, agar kurikulum yang ada dapat, agar kurikulum
yang ada dapat berkembang, sehingga tujuan dari misi kurikulum tersebut akan
terwujud sebagaimana yang diamanatkan dalam tujuan Pendidikan nasional.
DAFTAR PUSTAKA

Nana Syaodih Sukmadinata, 2011. Pengembangan Kurikulum.Bandung.PT. Remaja


Rosdakarya
Nana SS, Erlina S, 2012. Kurikulum & Pembelajaran Kompetensi. Bandung. PT.
Refika Adimata
http://makalahpendidikan-sudirman.blogspot.co.id/2012/05/teori-kurikulum.html
Diakses pada 2 Maret 2017
http://deryjamaluddin.page.tl/Teori-dan-Kurikulum.htm
Diakses pada 2 Maret 2017. 

Anda mungkin juga menyukai