MAKALAH
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Puji syukur penyusunan panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
Nya maka penyusunan dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Teori Pengembangan Kurikulum”. Penyusunan makalah ini merupakan salah
satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pengembangan
Kurikulum Pendidikan Agama Islam.
1. Bapak Hamid Sakti Wibowo, M.S.I. selaku dosen pengampu pada mata
kuliah Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam.
2. Rekan-rekan semua yang mengikuti perkulihan Pengembangan Kurikulum
Pendidikan Agama Islam.
Dalam penyusunan makalah ini penyusun merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penyusun. Semoga dengan tersusunnya malakah “Teori
Pengembangan Kurikulum” ini dapat membantu para pembaca (terutama
mahasiswa) untuk meningkatkan pemahaman materi tentang penulisan mata
kuliah Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak diharapkan oleh penyusun demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Model pengembangan kurikulum adalah suatu istilah yang
digunakan ahli pendidikan dalam rangka mencari cara untuk perubahan
kurikulum.
Perubahan kurikulum terjadi karena adanya perubahan kehidupan,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan
dibidang yang berhubungan langsung dengan kehidupan masyarakat.
Mulyani Sumantri (1988) menyatakan bahwa perkembangan
kurikulum harus dilakukan bedasarkan teori yang telah di
konseptualisasikan secara teliti, terhindar dari pengaruh-pengaruh yang
tidak baik, seperti paham-paham yang tidak mendukung perbaharuan dan
kebutuhan masa depan.
Peubahan kurikulum ditingkat pendidikan tinggi secara tidak
langsung akan mempengaruhi tugas pendidik sebab komponen-komponen
yang terkait dengan tugas pendidik dalam proses pembelajaran akan selalu
mengalami perbaikan untuk mencari bahan-bahan ajar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari teori?.
2. Apa saja fungsi teori?.
3. Apa yang dimaksud dengan teori pengembangan kurikulum?.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari teori.
2. Untuk mengetahui apa saja fungsi dari teori.
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan teori perkembangan
kurikulum.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori
Secara umum teori merupakan suatu set atau system pernyataan (a
set of statement) yang menjelaskan serangkaian hal. Teori merupakan
suatu perangkat pertanyaan yang bertalian satu sama lain, yang disusun
secara sistemetis sehingga memberikan makna yang fungsional terhadap
serangkaian kejadian. Perangkat pertanyaan tersebut dirumuskan dalam
bentuk definisi deskripsi atau fungsional suatu konstruktur fungsional,
asumsi-asumsi hipotesisi, generalisasi, hukum. Isi rumusan-rumusan
tersebut ditentukan oleh lingkungan dari rentetan kejadian yang dicakup,
jumlah pengetahuan empiris yang ada dan tingkat keluasan dan
kedalaman teori dan penelitian disekitar kejadian tersebut. 1
Teori adalah alat suatu disiplin ilmu yang berfungsi menentukan
orientasi ilmu, memberikan kerangka konseptual tentang cara
mensistematisasi, merangkum fakta-fakta dan menunjukan kekurangan
dalam pengetahuan kita tentang ilmu tersebut. Menurut para ahli, 2 teori-
teori ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, dan ilmu
pengetahuan humaniora. Dalam berkaitannya dengan teori kurikulum,
maka teori kurikulum merupakan sub teori pengetahuan sosial dan
khususnya sub teori ilmu pendidikan.
B. Fungsi Teori
Menurut Kelinger dalam Beauchamp mengemukakan beberapa
karekteristik dari suatu teori yaitu adanya serangkaian pertanyaan yang
bersifat universal, dalam pertanyaan tersebut terdapat konstruk (konsep),
1
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek, (Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2009), hlm. 24-25.
2
Endang Saifuddin Anshari, Ilmu Filsafat dan Agama, cet 8 (Surabaya: Bina Ilmu, 1987), hlm. 55-
56.
definisi dan preposisi yang saling berhubungan merupakan lawan dari
praktik, menampilkan pandangan yang jelas dan sistematik tentang suatu
fenomena, berdasarkan fakta-fakta empiris dan dapat diuji secara empiris,
dengan tujuan untuk mendiskripkan, menjelaskan, memprediksi, dan
memadukan fenomena.3
6
Nana Syaodih Sukmadinata, Loc.cit.
Sistem kurikulum merupakan bagian dari sitem persekolahan,
sistem pendidikan bahkan sistem masyarakat. Suatu sistem
kurikulum mencakup personalia, dan prosedur kerja bagaimana
cara menyusun suatu kurikulum, melaksanakan, mengevaluasi,
menyempurnakannya. Hasil dari suatu kurikulum adalah
tersusunnya sistem dan fungsi dari kurikulum tersebut dengan
memelihara agar tetap dinamis.
c. Kurikulum sebagai suatu bidang studi
Tujuan kurikulum sebagai bidang studi adalah mengembangkan
ilmu tentang kurikulum dan sistem kurikulum. melalui studi
kepustakaan dan berbagai kegiatan penelitian dan percobaan,
merekamenemukan hal-hal baru yang dapat memperkaya dan
memperkuat bidang studi kurikulum.
Seperti halnya para ahli sosial lainnya, para ahli teori kurikulum juga
dituntut untuk :7
7
Ibid hlm. 27-28.
dari sekolahan sehingga dapat dapat digunakan sebagai pengarahan,
penggunaan dan evaluasinya.8
8
Subandijah, Pengembangan dan Inovasi kurikulum, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
1993), hlm. 11.
b. Menentukan hubungan antara masalah-masalah tersebut dengan
struktur yang mendukungnya.
c. Mencari atau meramalkan pendekatan-pendekatan pada masa
yang akan datang untuk memecahkan masalah tersebut. 9
9
Nana Syaodih Sukmadinata, Op.cit hlm. 19.
Desain kurikulum merupakan suatu pengorganisasian tujuan, isi,
serta proses belajar yang akan diikuti siswa pada berbagai tahap
pengembangan pendidikan. Dalam desain kurikulum akan tergambar
hubungan antara satu unsur dengan unsur yang lain, prinsip-prinsip
pengorganisasian, serta hal-hal yang diperlukan dalam
pelaksanaannya. Dalam desain kurikulum, ada dua dimensi penting,
yaitu :
Subtansi, unsur-unsur serta organisasi dari dokumen tertulis
Model pengorganisasian dan bagian-bagian kurikulum
terutama organisasi dan proses pengajaran.
Ada dua hal yang perlu ditambakan dalam desain kurikulum :
pertama, ketentuan-ketentuan tentang bagaimana penggunaan
kurikulum serta bagaimana mengadakan penyempurnaannya
berdasarkan masukan dari pengalaman. Kedua, kurikulum itu
dievaluasi, baik bentuk desainnya maupun sitem pelaksanaannya. 10
4. Fungi teori kurikulum
Teori kurikulum memiliki fungsi yang sangat penting dalam kaitannya
dengan penyusunan, pengembangan, pembinaan dan evaluasi kurikulum
pada khususnya dan pendidikan pada umumnya. Dalam kaitannya fungsi
kurikulum meliputi :
a. Sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan dan memberikan
alternatif secara rinci dalam perencanaan kurikulum.
b. Sebagai landasan sistematis dalam pengambilan keputusan,
memilih, menyusun dan membuat urutan isi kurikulum.
c. Sebagai pedoman atau dasar evaluasi formatif dan kurikulum yang
sedang berjalan.
d. Membantu orang (yang berkepentingan dengan kurikulum) untuk
mengidentifikasi kesenjangan pengetahuannya sehingga
11
merangsang untuk diadakannya penelitian lebih lanjut.
10
Nana Syaodih Sukmadinata, Op.cit. hlm. 33-35.
11
Subandijah, Op.cit. hlm. 11.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara umum teori merupakan suatu set atau system pernyataan (a set of
statement) yang menjelaskan serangkaian hal. Teori merupakan suatu
perangkat pertanyaan yang bertalian satu sama lain, yang disusun secara
sistemetis sehingga memberikan makna yang fungsional terhadap serangkaian
kejadian.
Teori kurikulum merupakan syarat mutlak untuk mengembangkan
kurikulum sebagai disiplin ilmu. Teori kurikulum berfungsi sebagai kegiatan
intelektual untuk memahami hakikat pengalaman dalam pendidikan dan
pengajaran secara internal dan eksistensial. Ada tiga konsep tentang kurikulum
sebagai subtansi, sebagai sitem, dan sebagai bidang studi.
Ada beberapa masalah atau isu subtansi dalam pembahasan teori
kurikulum yaitu definisi kurikulum, sumber-sumber kebijaksanaan kurikulum,
desain kurikulum, rekayasa kurikulum, peran nilai dalam pengembangan
kurikulum dan implikasi teori kurikulum.