Anda di halaman 1dari 11

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN

LECTORA INSPIRE PADA MATERI RUANG LINGKUP KIMIA


UNTUK SISWA KELAS X DI SMAN 4 KOTA JAMBI

ARTIKEL ILMIAH

OLEH
HANNY AMELIA
RSA1C112017

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS JAMBI
JULI 2017
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN
LECTORA INSPIRE PADA MATERI RUANG LINGKUP KIMIA
UNTUK SISWA KELAS X DI SMAN 4 KOTA JAMBI

Oleh:
Hanny Amelia , Epinur2, Rayandra Asyhar2
1

1
Alumni Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP Universitas Jambi
2
Staff Pengajar Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP Universitas Jambi

Program Studi Pendidikan Kimia


Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jambi
Email: hannyamelia10@gmail.com

ABSTRAK

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di dalam dunia pendidikan dapat


mempermudah proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan peserta didik. Kegiatan
pembelajaran tidak lagi terbatas pada ruang dan waktu tertentu, melainkan dapat berlangsung
kapan saja dan dimana saja karena didukung oleh perkembangan yang luar biasa di bidang
ICT yaitu: komputer, multimedia dan telekomunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui cara mengembangkan multimedia pembelajaran ruang lingkup kimia
menggunakan lectora inspire dan mengetahui respon siswa kelas X MIA 1 SMAN 4 kota
Jambi terhadap multimedia pembelajaran yang dikembangkan. Prosedur penelitian
menggunakan model ADDIE. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi,
wawancara dan angket. Produk hasil pengembangan divalidasi oleh ahli media dan ahli
materi selanjutnya diujicobakan pada kelompok kecil yakni sepuluh orang siswa kelas X
MIA 1 SMAN 4 kota Jambi. Produk hasil dari pengembangan berupa multimedia
pembelajaran menggunakan lectora inspire pada materi ruang lingkup kimia yang telah
divalidasi oleh ahli media dan ahli materi masing-masing dilakukan sebanyak tiga kali.
Dengan hasil penilaian rerata ahli materi adalah 4,73 “sangat baik”, ahli media 4,60 “sangat
baik”, penilaian guru 4,87 “sangat baik” dan hasil respon siswa didapat persentase sebesar
83,8% “sangat baik” dan dapat dinyatakan bahwa siswa memberikan respon sangat baik
terhadap produk multimedia pembelajaran yang dikembangkan. Berdasarkan hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa multimedia pembelajaran ruang lingkup kimia menggunakan
lectora inspire sangat menarik, mudah difahami, efektif dan baik untuk digunakan sebagai
media pembelajaran kimia.

Kata kunci : Multimedia Pembelajaran, Lectora Inspire, Ruang Lingkup Kimia

PENDAHULUAN membuktikan berbagai konsep kimia serta


Ilmu kimia berkembang melalui tempat melakukan praktikum sederhana.
eksperimen yang sangat erat hubungannya Pembelajaran dengan kegiatan
dengan laboratorium. Untuk peserta didik praktikum di laboratorium akan
tingkat SMA laboratorium akan sangat memberikan pengalaman belajar secara
membantu dalam memahami dan langsung melalui penggunaan dan
pengembangan keterampilan proses serta

1
sikap ilmiah dari peserta didik. salah satu materi yang sebenarnya cukup
Berdasarkan kurikulum 2013 pada mudah dipahami. Hanya saja materi ini
kompetensi dasar 3 (KD 3) tentang disampaikan dengan metode ceramah dan
pengetahuan dan kompetensi dasar 4 (KD persentase kelompok pada beberapa sub
4) tentang keterampilan, dalam beberapa bahasan. Hingga kurang menarik minat
materi pembelajaran kimia peserta didik dan motivasi siswa untuk memperhatikan
dituntut untuk dapat melakukan percobaan dan memahami materi ruang lingkup
atau praktikum hingga menyajikan hasil kimia. Pada 2 sub bab yaitu metode
dari percobaan tersebut. Misalnya pada ilmiah dan keselamatan kerja, guru kimia
materi larutan elektrolit dan nonelektrolit kelas X MIA 1 menyatakan bahwa
dalam KD 3.8 Menganalisis sifat larutan kurangnya waktu untuk menyampaikan
elektrolit dan non elektrolit berdasarkan materi pembelajaran sehingga
daya hantar listriknya. KD 4.8 Merancang, penyampaian materi menjadi kurang
melakukan dan menyimpulkan serta maksimal dan kurang efektifnya
menyajikan hasil percobaan untuk kerjasama antar siswa saat diskusi
mengetahui sifat larutan elektrolit dan kelompok. Diskusi pada materi
nonelektrolit (Sudarmo, 2013.). keselamatan kerja tentang pengenalan alat
Laboratorium kimia memiliki praktikum di laboratoriun terdapat
berbagai alat dan bahan kimia sebagai beberapa alat yang tidak bisa digunakan
sumber belajar. Bahan kimia yang karena jumlah alat yang kurang memadai
digunakan adalah bahan kimia yang dan tingkat kecerobohan siswa yang sulit
bermanfaat. Namun, tidak menutup dikontrol, hingga membuat guru
kemungkinan adanya resiko dan bahaya mengambil alternatif dalam
bagi kesehatan dan lingkungan. Kegiatan memperkenalkan alat yang tidak dapat
di laboratorium kimia sekolah merupakan dijumpai siswa dalam proses
pengalaman baru bagi peserta didik dan pembelajaran dengan memberi tugas
rentan terjadi kecelakaan hingga perlu portofolio secara individu yang kemudian
adanya pemahaman dan pembelajaran akan didiskusikan secara berkelompok
mengenai keselamatan kerja, bahaya yang begitu juga pada penyampaian materi
mungkin akan terjadi dan cara simbol berbahaya dalam keselamatan
penanganannya. kerja di laboratorium dan metode ilmiah.
Penjelasan tentang bagaimana Dari beberapa permasalahan terdebut
tahapan dalam melakukan percobaan maka perlu adanya inovasi baru seperti
kimia dan keselamatan kerja di media pembelajaran yang dapat
laboratorium kimia berdasarkan kurikulum mempermudah guru dalam
2013 terdapat dalam mata pelajaran kimia menyampaikan dan menunjang
kelas X pada bab 1 dengan judul ruang pemahaman siswa dalam mempelajari
lingkup kimia yang terdiri dari 4 sub bab materi ruang lingkup kimia agar
yaitu hakikat ilmu kimia, manfaat kimia pembelajaran lebih interaktif, efektif dan
dalam kehidupan (ilmu kimia dan efisien.
peranannya), metode ilmiah dan Multimedia merupakan media yang
keselamatan kerja. melibatkan beberapa jenis media dan
Berdasarkan hasil wawancara peralatan secara terintegrasi dalam suatu
dengan guru kimia kelas X MIA 1 di proses atau kegiatan pembelajaran.
SMAN 4 kota Jambi, mengatakan bahwa Pembelajaran multimedia melibatkan
sekolah telah memiliki fasilitas indera penglihatan dan pendengaran
Information Communication and melalui media teks, visual diam, visual
Technology (ICT) dan laboratorium gerak dan audio serta interaktif berbasis
kimia. Dan pembelajaran kimia pada komputer dan teknologi komunikasi dan
materi ruang lingkup kimia merupakan informasi (Asyhar, 2012).

2
The Association for Education digunakan kapan saja, baik di sekolah
Communication and Technology (AECT, maupun di luar sekolah dan di luar jam
1977) menyatakan bahwa media adalah pelajaran kimia.
apa saja yang digunakan untuk Dalam proses pembelajaran di
menyalurkan informasi. Sementara, SMAN 4 kota Jambi, media yang paling
menurut Suparman (1997), media sering digunakan oleh guru adalah
merupakan alat yang digunakan untuk software berupa powerpoint. Namun,
menyalurkan pesan dan informasi dari powerpoint memiliki beberapa kekurangan
pengirim pesan kepada penerima pesan. antara lain hanya dapat dioperasikan pada
Teknologi informasi dan sistem windows saja serta memiliki
komunikasi pembelajaran dapat dilakukan tampilan tema yang monoton sehingga
melalui audio, visual maupun audio-visual. kurang menarik. Berdasarkan beberapa
Beberapa penelitian memperlihatkan masalah tersebut, maka guru dituntut
bahwa dibandingkan dengan pembelajaran untuk kreatif dalam menyampaikan materi
konvensional, pembelajaran interaktif pelajaran. Salah satunya ialah guru bisa
dengan teknologi informasi dan menggunakan media pembelajaran yang
komunikasi memiliki beberapa menarik sehingga dapat memotivasi dan
keuntungan, yaitu mampu meningkatkan membantu siswa dalam memahami konsep
minat siswa, kecepatan siswa dalam pembelajaran yang akan disampaikan serta
menguasai konsep yang dipelajari, dan memudahkan guru dalam penyampaian
retensi (daya ingat) yang lebih lama. materi sehingga tidak menghabiskan
Dengan demikian, teknologi informasi dan banyak jam pelajaran.
komunikasi dapat menciptakan iklim Ada banyak jenis media
belajar yang efektif bagi siswa yang pembelajaran yang dapat digunakan oleh
lambat, tetapi juga dapat memacu guru untuk mendukung proses
efektifitas belajar bagi siswa yang lebih pembelajaran. Salah satu pilihan software
cepat (Sutrisno, 2012). yang mendukung hal tersebut adalah
Berdasarkan data yang didapat dari software lectora inspire. Lectora inspire
lembar angket kebutuhan dan karakteristik adalah perangkat lunak authoring
siswa kelas X MIA 1 SMAN 4 kota Jambi tool untuk pengembangan konten e-
didapat 81% siswa memiliki komputer learning yang dikembangkan oleh
maupun laptop dan 100% siswa bisa Trivantis Corporation. Lectora inspire
menggunakannya dan penjelasan guru merupakan salah satu software yang dapat
tentang materi ruang lingkup kimia adalah digunakan untuk mengembangkan media
cukup baik dengan 57% namun sebesar pembelajaran interaktif. Lectora inspire
81% siswa beranggapan bahwa penjelasan dapat digunakan untuk kebutuhan
dalam materi ruang lingkup kimia yang pembelajaran baik secara online maupun
hanya dengan teks terkadang offline yang dapat dibuat dengan cepat dan
membosankan. Berdasarkan data angket mudah. Lectora inspire dapat digunakan
kebutuhan siswa juga didapatkan bahwa untuk menggabungkan flash, merekam
hanya 5% guru pernah menggunakan video, menggabungkan gambar, dan
media berupa video dan animasi dalam screen capture (Mas’ud, 2012).
menjelaskan materi ruang lingkup kimia Dengan menggunakan software
dan sebesar 98% siswa setuju jika lectora inspire dapat membantu
diadakan pembelajaran dengan media memperjelas konsep metode ilmiah dan
pembelajaran berbasis sofware lectora keselamatan kerja dengan menyajikan
inspire yang diharapkan dapat tampilan yang menarik dan dapat
memudahkan penguasaan konsep siswa menciptakan suasana pembelajaran yang
pada materi ruang lingkup kimia dan lebih interaktif, efektif dan efisien.
sebagai media sumber belajar yang bisa Sehingga dapat membantu dan

3
memudahkan guru dalam menyampaikan pemanfaatannya yang bisa dikelas,
materi serta sebagai sumber belajar secara individual atau secara
mandiri yang sewaktu-waktu dapat kelompok kecil. Fleksibelitas
digunakan oleh siswa baik di sekolah penggunaan waktu juga merupakan
bahkan di luar sekolah. ciri yang menonjol sehingga bisa
Berdasarkan beberapa penelitian cocok untuk semua orang.
yang telah dilakukan salah satunya oleh 2. Self-pacing yaitu bersifat melayani
Purwanti (2014) tentang pengaruh media kecepatan belajar individu, artinya
pembelajaran berbasis lectora inspire kecepatan waktu pemanfaatannya
terhadap pemahaman siswa didapat hasil sangat tergantung pada kemampuan
sebesar 84,6 %. Selanjutnya penelitian dan kesiapan masing-masing peserta
oleh Hasanah (2015) penelitian mengenai didik yang menggunakannya. Peserta
pengembangan media pembelajaran didik yang cepat diberi kesempatan
berbasis lectora inspire oleh penilaian untuk memacu kecepatan belajarnya
validator diperoleh sebesar 87,20% dengan seoptimal mungkin, sebaliknya bagi
kategori valid untuk diterapkan pada yang lambat juga diberi kesempatan
pokok bahasan struktur atom dan sistem untuk mengulang dan mempelajari
periodik unsur untuk kelas X SMA/MA. dalam waktu yang lebih banyak
Sejalan dengan pembahasan diatas 3. Content-rich, yaitu bersifat kaya isi,
dengan mengembangkan media artinya program ini menyediakan isi
pembelajaran software lectora inspire ini, informasi yang cukup banyak, bahkan
diharapkan mampu membuat perubahan berisi materi pelajaran yang sifatnya
dalam proses pembelajaran, kelas bisa pengayaan dan pendalaman, dan juga
kondusif dan siswa akan lebih tertarik memberikan rincian lebih lanjut dari
terhadap materi ruang lingkup kimia. Oleh isi materi atau elaborasi isi materi
karena itu, peneliti tertarik untuk yang disiapkan khusus bagi peserta
melakukan penelitian pengembangan didik yang memiliki minat khusus
media pembelajaran dengan judul atau ingin belajar lebih banyak.
“Pengembangan Multimedia Kekayaan isi program multimedia
Pembelajaran Menggunakan Lectora juga didukung oleh penggunaan
Inspire Pada Materi Ruang Lingkup berbagai bentuk format sajian yang
Kimia Untuk Siswa Kelas X Di SMAN 4 disalurkan lewat berbagai jenis media.
Kota Jambi”. 4. Individual, yaitu bersifat melayani
kecepatan belajar individu artinya
KAJIAN PUSTAKA program multimedia ini sejak awal
Multimedia Pembelajaran sudah dirancang dan disediakan untuk
Multimedia pembelajaran interaktif memenuhi minat dan kebutuhan
dapat didefinisikan sebagai kombinasi dari belajar individu peserta didik.
berbagai media yang dikemas (diprogram) 5. Interaktif, yaitu bersifat komunikasi
secara terpadu dan interaktif untuk dua arah, artinya program ini
menyajikan pesan pembelajaran tertentu memberikan kesempatan kepada
(Warsita, 2008). Dibanding dengan media peserta didik untuk memberikan
lainnya multimedia pembelajaran interaktif respon, dan melakukan berbagai
mempunyai sejumlah kelebihan antara lain aktivitas yang akhirnya juga bisa
sebagai berikut : direspon balik oleh program
1. Fleksibel, baik dalam pemberian multimedia dengan suatu balikan atau
kesempatan untuk memilih isi setiap feedback. Adanya interaktivitas
mata pelajaran yang disajikan, juga tersebut merupakan ciri yang paling
variasi serta penempatannya untuk menonjol dari program multimedia.
diakses. Selain itu fleksibel dalam

4
Lectora Inspire yaitu Analysis (analisis), Design
Lectora Inspire merupakan (perencanaan), Development
software yang diciptakan untuk kebutuhan (pengembangan), Implementation
e-learning. Lectora dapat digunakan untuk (pelaksanaan) dan Evaluation (evaluasi)
kebutuhan pembelajaran baik secara online (Branch, 2009).
maupun offline yang dapat dibuat dengan Subjek uji coba dalam penelitian
cepat dan mudah. Lectora dapat digunakan ini adalah siswa kelas X MIA 1 SMAN 4
untuk menggabungkan flash, merekam kota Jambi .
video, menggabungkan gambar, dan Penentuan klasifikasi validasi oleh
screen capture. ahli media, ahli materi, dan penilaian oleh
Lectora adalah perangkat guru didasarkan pada rerata skor jawaban.
lunak Authoring Tool untuk Untuk klasifikasi berdasarkan
pengembangan konten e-learning yang rerata skor jawaban : rerata skor minimal =
dikembangkan oleh Trivantis Corporation. 1, rerata skor maksimal = 5, kelas interval
Lectora sangat mudah digunakan dalam = 5, jarak kelas interval = (skor maksimal
mengembangkan konten Multimedia – skor minimal) dibagi kelas interval = (5-
Pembelajaran Interaktif (MPI). 1)/5 = 0,8.
Lectora kompatibe dengan
berbagai system manejemen pembelajaran Tabel 1 Klasifikasi Berdasarkan Rerata Skor
(Learning Management System). Pada Jawaban
No Jumlah Skor
tahun 2000, Lectora menjadi AICC Jawaban
Klasifikasi Validasi
bersertifikat pertama authoring system di 1 ˃ 4,2 − 5,0 Sangat Baik (SB)
pasar. Pencapaian ini menunjukkkan 2 ˃ 3,4 − 4,2 Baik (B)
kredibilitas Lectora sehingga layak 3 ˃ 2,6 − 3,4 Kurang Baik (KB)
mendapatkan penerimaan dalam industri e- 4 ˃ 1,8 − 2,6 Tidak Baik (TB)
learning. Sejak tahun 2000, trivantis telas 5 1,0 − 1,8 Sangat Tidak Baik (STB)
(Widoyoko, 2012: 111-112)
merilis versi lectora pada awal setiap
tahun, yang mengandung setidaknya 50
fitur baru. Untuk menentukan klasifikasi
Meskipun software lectora diciptakan respon siswa digunakan persentase
kelayakan dengan rumus:
untuk memungkinkan seseorang non
programmer dalam mengembangkan
konten e-lerning produk versi terbaru = × 100%
× ×
Lectora memasukkan fitur canggih untuk Keterangan:
pengguna yang telah berpengaman. K = persentase kelayakan
F = jumlah keseluruhan jawaban
Ruang Lingkup Kimia
responden
Materi ruang lingkup kimia terbagi
N = skor tertinggi dalam angket
menjadi 4 sub pokok bahasan yaitu:
I = jumlah pertanyaan dalam angket
Hakikat ilmu kimia; Manfaat kimia dalam
R = jumlah responden
kehidupan (ilmu kimia dan peranannya);
Metode ilmiah; dan Keselamatan kerja.
Dengan interpretasi skor sebagai berikut:
Tabel 2 Kriteria Persentase
METODE PENELITIAN No Persentase (%) Kriteria
Jenis Penelitian yang digunakan 1 0 - 20 Sangat Tidak Baik
adalah penelitian pengembangan 2 21 - 40 Tidak Baik
(Research and Development). Model yang 3 41 - 60 Kurang Baik
digunakan dalam pengembangan ini yaitu 4 61 - 80 Baik
5 81 - 100 Sangat Baik
model ADDIE. Prosedur pengembangan (Riduwan, 2013: 29)
pada penelitian ini terdiri dari lima tahapan

5
HASIL PENGEMBANGAN DAN produk dengan tujuan perbaikan terhadap
PEMBAHASAN produk yang dikembangkan.
Pada penelitian pengembangan ini, (3) Pengembangan (Development)
menggunalan model ADDIE yang terdiri Pada tahap ini multimedia
dari 5 tahap, yaitu: pembelajaran dibuat dengan menggunakan
(1) Analisis (Analysis) software lectora Inspire yang kemudian
Pada tahap ini dapat diketahui dari divalidasi oleh tim ahli yaitu ahli materi
wawancara dengan guru kimia dan dan ahli media. Validasi tim ahli dilakukan
penyebaran angket siswa. Berdasarkan oleh dosen pendidikan kimia Universitas
data yang didapat dari angket kebutuhan Jambi. Saran, masukan serta komentar
sebagian siswa mengatakan bahwa materi yang diperoleh dari tim ahli kemudian
ruang lingkup kimia adalah materi yang digunakan untuk perbaikan multimedia
sulit di pahami dan sebagian siswa pembelajaran.
menyatakan perlu menggunakan media Validasi oleh ahli materi dilakukan
dalam mempelajari ruang lingkup kimia sebanyak tiga kali dengan perolehan rerata
karena penggunaan media dalam skor jawaban akhir 4,73 atau
pembelajaran akan membuat siswa diklasifikasikan sangat baik. Beberapa
memahami konsep materi dengan baik. perbaikan yang disarankan oleh ahli materi
Dari angket tersebut juga diperoleh diantaranya adalah dalam penjelasan tiap
informasi bahwa guru sesekali tahapan metode ilmiah tidak disertai
menggunakan Ms Power Point (PPT) dengan contoh karena contoh dijadikan
dalam pembelajaran kimia. satu pada tahap terakhir dan saran dari ahli
Untuk kelas X di SMAN 4 kota materi sebaiknya contoh dipisah dan
Jambi menggunakan kurikulum 2013 dan ditampilkan pada penjelasan tiap tahapan
telah memiliki sarana dan prasarana metode ilmiah. (Gambar 1).
pendukung Information Communication Validasi oleh ahli media dilakukan
and Technology (ICT) yang memadai sebanyak tiga kali, dengan perolehan
seperti laboratorium komputer, Liquid rerata skor jawaban akhir 4,6 atau
Crystal Display Projector (LCD diklasifikasikan sangat baik. Berdasarkan
projector), serta speaker aktif yang dapat penilaian oleh ahli media terdapat
dipergunakan dalam kegiatan beberapa beberapa saran yang diberikan
pembelajaran. diantaranya adalah tampilan revisi intro
(2) Tahap Desain (Design) dilakukan perubahan yang awalnya berupa
Pada tahap ini bertujuan menyusun intro yang berdurasi 27 detik dipercepat
desain awal dengan membuat flowchart menjadi 17 detik (Gambar 2), tampilan
yang kemudian dikembangkan menjadi revisi tombol bagian-bagian keselamatan
storyboard. Pada tahap desain ini, kerja dilakukan 2 kali validasi (Gambar 3).
dilakukan evaluasi terhadap desain dan isi

(a) (b)

6
Gambar 1 Tampilan Halaman Penjelasan Metode Ilmiah: (a) Sebelum revisi dan (b) Setelah revisi

(a) (b)
Gambar 2 Tampilan Perbaikan Intro : (a) Sebelum revisi dan (b) Setelah revisi

(a) (b)
Gambar 3 Tampilan Perbaikan Tombol Bagian-Bagian Keselamatan Kerja: (a) Sebelum revisi dan
(b) Setelah revisi

Produk yang telah divalidasi dibuat berhasil, sesuai dengan harapan


selanjutnya dinilai oleh guru. Perolehan awal atau tidak. Evaluasi dapat di lakukan
rerata skor jawaban dari angket penilaian di setiap tahap pengembangan. Evaluasi
guru sebesar 4,87 atau berada pada terakhir ini untuk mengetahui respon siswa
klasifikasi sangat baik. Saran dan terhadap penggunaan media pembelajaran
komentar dari guru juga digunakan untuk yang telah dinyatakan layak oleh tim ahli.
perbaikan produk sebelum nantinya Evaluasi ini merupakan evaluasi formatif,
diujicobakan ke siswa. karena tujuannya untuk kebutuhan revisi.
(4) Implementasi (Implementation) Setelah tahap implementasi di lakukan uji
Penyempurnaan terhadap multimedia coba produk, penulis memperoleh data
pembelajaran yang dikembangkan berupa angket.
dilakukan dengan memperhatikan catatan, Dari data angket tanggapan
saran, serta komentar dari validasi oleh responden sebagian besar siswa menyukai
ahli media dan ahli materi hingga didapat multimedia pembelajaran ruang lingkup
produk akhir dan siap diujicobakan. Uji kimia menggunakan Lectora Inspire pada
coba dilakukan sebatas pada kelompok siswa kelas X di SMAN 4 kota Jambi
kecil. Untuk mengetahui respon siswa dengan memberikan respon yang sangat
terhadap multimedia pembelajaran yang baik. Tanggapan siswa terhadap
dikembangkan dilakukan melalui angket multimedia pembelajaran yang
respon siswa. ditampilkan juga sangat baik dan dapat
membantu siswa dalam memahami materi
(5) Evaluasi (Evaluation) ruang lingkup kimia
Evaluasi adalah proses untuk
melihat apakah media pembelajaran yang Analisis Data

7
Data yang dianalisis dalam dikategorikan “sangat baik” dengan skor
penelitian ini adalah data yang diperoleh 71. Dari jumlah skor dapat juga dicari
dari pengisisan angket kebutuhan, validasi rerata validasi materi. Rerata validasi
ahli media, ahli materi, verifikasi oleh materi = jumlah skor dibagi dengan jumlah
guru, dan respon siswa. Data angket yang soal, maka 71/15 = 4,73 dengan kategori
diisi kemudian dianalisis. Skor yang “sangat baik” karena berada pada interval
diperoleh kemudian diklasifikasikan lebih dari 4,2-5,0.
menggunakan rerata untuk melihat
kesesuaian media dalam pembelajaran Angket Validasi Media
serta kemenarikan materi yang disajikan Penentuan klasifikasi validasi oleh
sehingga mampu membuat siswa tertarik ahli media (Aulia Sanova, ST., M.Pd)
dalam mempelajari materi pembelajaran didasarkan pada rerata skor jawaban.
yang dimediakan. Selain itu diharapkan Rerata skor diperoleh dengan cara jumlah
juga dapat membantu siswa menjadi lebih skor dibagi jumlah butir. Berikut ini hasil
mudah dalam memahami materi data validasi oleh ahli media:
pembelajaran ruang lingkup kimia.
Tabel 4 Analisis Validasi Ahli Media
Angket Kebutuhan Validasi
Jumlah Rerata Kategori
Ahli Media
Angket kebutuhan digunakan untuk
Tahap I 52 3,46 Baik
mengumpulkan data analisis kebutuhan, Tahap II 62 4,13 Baik
karakteristik siswa, analisis tujuan, analisis Tahap III 69 4,60 Sangat Baik
materi dan teknologi. Analisis data untuk
angket kebutuhan dilakukan dengan Berdasarkan tabel diatas
menggunakan rating scale menggunakan menunjukkan bahwa multimedia
rumus sebagai berikut: pembelajaran multimedia pembelajaran
materi ruang lingkup kimiaini
P dikategorikan “sangat baik” dengan skor
Skor Pengumpulan Data 69. Dari jumlah skor dapat juga dicari
= x 100%
Skor Total rerata validasi media. Rerata validasi
Keterangan : P = Angka Persentase media = jumlah skor dibagi dengan jumlah
soal, maka 69/15 = 4,6 dengan kategori
Angket Validasi Materi “sangat baik” karena berada pada interval
Penentuan klasifikasi validasi oleh lebih dari 4,2-5,0.
ahli materi (Afrida, S.Si., M.Si) didasarkan
pada rerata skor jawaban. Rerata skor Angket Penilaian Guru
diperoleh dengan cara jumlah skor dibagi Dari hasil penilaian guru (Afifah,
jumlah butir. Berikut ini hasil data validasi S.Pd) menunjukkan bahwa multimedia
oleh ahli materi: pembelajaran multimedia pembelajaran
materi ruang lingkup kimia ini
Tabel 3 Analisis Validasi Ahli Materi dikategorikan “sangat baik” dengan skor
Validasi
Jumlah Rerata Kategori 68. Dari jumlah skor dapat juga dicari
Ahli Materi rerata respon guru. Rerata respon guru =
Tahap I 53 3.53 Baik jumlah skor dibagi dengan jumlah soal,
Tahap II 64 4,26 Sangat Baik maka 73/15 = 4,87 dengan kategori
Tahap III 71 4,73 Sangat Baik
“sangat baik” karena berada pada interval
lebih dari 4,2-5,0 .
Berdasarkan tabel diatas
menunjukkan bahwa multimedia Angket Respon Siswa
pembelajaran multimedia pembelajaran Dari hasil angket respon siswa
materi ruang lingkup kimia ini diperoleh jumlah skor jawaban seluruh

8
responden (10 orang) untuk seluruh butir Branch, R.M., 2009. Instructional Design:
(15 butir) = 632. The ADDIE Approach. New York:
Persentase respon siswa: Springer., London: Dordrecht
621 Heidelberg.
K= × 100% = 83,8%
5 × 15 × 10
Apabila nilai 83,8% Mas’ud, M., 2012. Membuat Multimedia
diinterpretasikan, maka termasuk kriteria Pembelajaran Dengan Lectora.
“Sangat Baik” karena termasuk dalam Yogyakarta: Pustaka Shonif.
kelas 81%-100%. Tanggapan siswa
terhadap multimedia pembelajaran yang Sudarmo, U., 2013. Kimia 1 Untuk
ditampilkan juga sangat baik dan dapat SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga
membantu siswa dalam memahami materi
ruang lingkup kimia. Sutrisno, 2012. Pengantar Pembelajaran
Inovatif. Jakarta: Gaung Persada
KESIMPULAN (GP) Press.
Berdasarkan hasil penelitian dapat
Warsita, B., 2008. Teknologi
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Pembelajaran Landasan &
(1) Pengembangan multimedia
Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.
pembelajaran ruang lingkup kimia
menggunakan lectora inspire
menerapkan model ADDIE. Model ini
memiliki 5 tahap yaitu: Analisis,
Desain, Pengembangan, Implementasi
dan Evaluasi. Dalam proses
pengembangannya, produk divalidasi
oleh tim ahli media dan materi dengan
menggunakan angket validasi. Dari
hasil validasi materi dan media,
diperoleh rerata masing-masing 4,73
dan 4,6. Produk dikategorikan sangat
baik, karena termasuk ke dalam
klasifikasi rerata lebih dari 4,2-5,0.
Sebelum produk diujicobakan terlebih
dahulu dinilai oleh guru, kemudian
diujicobakan pada kelompok kecil dan
ditanggapi oleh siswa.
(2) Dari hasil angket respon, diperoleh
penilaian duru dengan rerata sebesar
4,87 (sangat baik) dan siswa dengan
persentase sebesar 83,8% (sangat
baik). Ini artinya respon guru dan
siswa terhadap produk sangat baik.

DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, A., 2015. Media Pembelajaran.
Jakarta: Rajawali Pers.
Asyhar, R., 2012. Kreatif Mengembangkan
Media Pembelajaran. Jakarta:
Referensi.

Anda mungkin juga menyukai