ABSTRAK
Kimia Unsur merupakan salah satu materi yang diajarkan pada peserta didik kelas XII.
Mempelajari materi kimia unsur menimbulkan rasa jenuh karena cakupan materi yang luas dan
bersifat hafalan. Untuk membantu dan mempermudah peserta didik belajar dalam upaya
memahami materi khususnya pada materi Kimia Unsur, maka dikembangkan penggunaan
media pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar siswa melalui virtual laboratorium. Desain penelitian yang digunakan one group
pretest-posttest design. Model pembelajaran yang digunakan adalah kooperatif TPS (Think Pair
Share) berbantuan virtual laboratorium. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode tes.
Instrumen yang digunakan lembar pretest dan posttest. Hasil analisis data menggunakan n-gain
menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa pada kategori sedang dan tinggi.
Sebanyak 66,67% siswa mengalami peningkatan hasil belajar dalam kategori sedang, serta
33,33% siswa mengalami peningkatan hasil belajar dalam kategori tinggi. Dari hasil yang
diperoleh tersebut, dapat disimpulkan bahwa laboratorium virtual dengan model pembelajaran
TPS mampu meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan.
Kata kunci: virtual laboratorium, hasil belajar, model think pair share
ABSTRACT
Element Chemistry is one of the materials given to class XII students. Studying the
chemical elements of the substance cause a sense of saturation because of the broad scope of
the material and is memorized. To help and facilitate students learning in an effort to understand
the material including the Chemical Element material, the use of learning media was developed.
This research was conducted with the aim to find out the increase in student learning outcomes
through virtual laboratories. The research design used was one group pretest-posttest design.
The learning model used is TPS (Think Pair Share) cooperative laboratory assisted with virtual
laboratories. The research method used is the test method. The instruments used were pretest
and posttest sheets. The results of data analysis using n-gain indicate that an increase in
student learning outcomes in the medium and high categories. A total of 66.67% of students
experienced an increase in learning outcomes in the medium category, and 33.33% of students
experienced an increase in learning outcomes in the high category. From the results obtained, it
can be concluded that the virtual laboratory with TPS learning model can significantly improve
student learning outcomes.
O1 X O2
Pelaksanaan uji coba terbatas dan Posttest peserta didik, dengan cara
dilakukan di SMAN 1 Krian, dengan sebagai berikut:
sasaran penelitian adalah 12 siswa kelas XI
IPA. Instrumen penelitian yang digunakan
adalah lembar tes hasil belajar. Efektivitas Hasil belajar dinyatakan meningkat
multimedia interaktif ikatan ion ditentukan jika nilai n-gain ≥ 0,7 dengan kriteria tinggi
dari data peningkatan hasil belajar peserta atau 0,7 > g ≥ 0,3 dengan kriteria sedang
Berdasarkan Tabel 2 diketahui nilai seorang peserta didik yang tidak membaca
N-gain yang diperoleh 12 peserta didik. materi pada media pembelajaran serta
Hasil pretest dan posttest menunjukkan tidak aktif dalam berdiskusi pada tahap
bahwa 100% peserta didik mengalami pair. Hal ini membuat ANL tidak tuntas
peningkatan hasil belajar. Berdasarkan n- dalam mengerjakan soal posttest. Menurut
gain, diperoleh sebanyak 8 peserta didik Nur dan Wikandari (2008) tentang teori
yang mencapai kriteria sedang, dan 4 konstruktivisme dijelaskan bahwa seorang
peserta didik mencapai kriteria tinggi atau peserta didik harus mandiri dalam
sebanyak 66,67% siswa mengalami menemukan dan menerapkan suatu
peningkatan hasil belajar dalam kategori informasi. Hal ini menunjukkan bahwa
sedang, serta 33,33% siswa mengalami peserta didik harus fokus dalam kegiatan
peningkatan hasil belajar dalam kategori pembelajaran baik secara tim maupun
tinggi Gambar grafik 1 menggambarkan individu. Sedangkan yang terjadi pada
peningkatan hasil belajar peserta didik. Dari peserta didik ANL tidak aktif selama
data di atas menunjukkan bahwa ANL tidak pembelajaran dan tidak berusaha mencari
tuntas tetapi termasuk dalam kriteria informasi hal ini yang membuat ANL tidak
sedang, hal ini dikarenakan kurangnya tuntas dalam menyelesaikan soal posttest.
keaktifan ANL dalam pembelajaran dan Faktor lain yang memengaruhi hasil belajar
kurangnya kerjasama dalam kegiatan adalah kemampuan tiap individu peserta
berdiskusi. Dari data observasi peserta didik yang berbeda.
didik didapatkan bahwa terdapat salah
Kusumawati Dwiningsih dan Bintang Benarivo Mangengke, Pembelajaran Kimia …. 2711
Soal-soal yang ada pada lembar aluminium termuat dalam soal nomor 3,4
pretest dan posttest siswa disesuaikan dan 5, indikator III menganalisis sifat
dengan indikator pembelajaran yang telah amfoter dan kelarutan aluminium termuat
ditentukan. Pada indikator I peserta didik dalam soal nomor 6,7 dan 8, indikator IV
mampu menjelaskan kelimpahan unsur menjelaskan manfaat unsur dan senyawa
aluminium dengan benar yang dimuat aluminium termuat dalam soal nomor 9,
dalam soal nomor 1 dan 2, indikator II dan indikator V pembuatan aluminium yang
menjelaskan sifat fisik dan kimia unsur termuat dalam soal nomor 10.
Jika soal yang dibuat dianalisis 12 peserta didik 4 orang peserta didik
tingkat kesulitan berdasarkan persentase menjawab salah pada soal tersebut. Hal ini
peserta didik yang menjawab salah, dapat dilihat dalam Gambar 4 yaitu
berdasarkan Gambar 2 menunjukkan mengenai alur percobaan kereaktifan
peserta didik kurang paham pada soal aluminium dalam alur tersebut dinyatakan
nomor 8 (Gambar 3) pada indikator III yaitu bahwa hanya ada larutan NaOH dan HCl
peserta didik mampu menganalisis sifat tidak ada larutan Na2CO3, begitu juga saat
amfoter dan kelarutan dari aluminium. Dari dalam laboratorium virtual hanya terdapat
2712 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 15, No 1, 2021, halaman 2706 – 2716
larutan NaOH dan HCl. Pada LKS yang 14. Larutan Na2CO3 merupakan larutan
dapat dilihat pada gambar 6, pada tahap garam yang bersifat basa dimana larutan ini
pair dijelaskan bahwa hasil pengamatan dihasilkan dari senyawa NaOH basa kuat
tidak terdapat senyawa Na2CO3. Hal ini dan H2CO3 asam lemah, sehingga pH pada
membuat peserta didik kurang paham larutan ini memiliki rentang pH 8-14 (Lee,
mengenai sifat senyawa tersebut. 1991), sehingga Na2CO3 lebih mudah larut
Laboratorium virtual telah menampilkan dari HCl. Untuk urutan kelarutannya adalah
aluminium lebih mudah larut dalam pH 8- NaOH > Na2CO3> HCl.
Pada soal nomor 9 (Gambar 7) logam aluminium dengan logam lain. Hasil
dengan indikator IV, peserta didik mampu belajar peserta didik dipengaruhi oleh
menjelaskan manfaat unsur dan senyawa ingatan peserta didik mengenai konsep
aluminium. Pada Gambar 2 ada 3 peserta kimia yang telah dipelajari. Berdasarkan
didik tidak mampu menjawab pada soal. skema pemrosesan informasi dijelaskan
Hal ini disebabkan karena contoh yang bahwa perlu dilakukan pengulangan
diberikan kurang beragam dan tidak informasi untuk masuk ke dalam memori
menjelaskan paduan logam aluminium jangka panjang. Jika tidak dilakukan
sehingga peserta didik bingung ketika pengulangan pada sistem memori yang
menjawab soal tersebut. Pada Gambar 6 menyimpan informasi, maka informasi
tentang laboratorium virtual terlihat jelas tersebut akan hilang dari sistem memori
bahwa media pembelajaran yang disajikan (Bhinnety, 2008). Hal ini sesuai dengan
hanya menyampaikan sifat aluminium pendapat dari Goets (Iskandar, 2013) yang
secara umum, sehingga peserta didik menerangkan bahwa pemberian latihan
kurang paham mengenai sifat paduan berulang-ulang akan berpengaruh besar
2714 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 15, No 1, 2021, halaman 2706 – 2716
pada prestasi belajar peserta didik yang hilang dari sistem memori. Kegagalan
tinggi. Prestasi belajar peserta didik dalam mengingat kembali (recall) informasi
dipengaruhi oleh ingatan peserta didik dari sistem memori ini disebut sebagai lupa,
mengenai konsep-konsep kimia yang telah sehingga ketika diadakan suatu kegiatan
mereka pelajari. Namun, jika tidak ujian mengenai konsep yang dilupakan,
dilakukan pengulangan (rehearsal) pada maka peserta didik tidak dapat
suatu sistem memori yang menyimpan menyelesaikan ujian tersebut dengan baik.
informasi, maka informasi tersebut akan
dapat disimpulkan bahwa peserta didik Hake, R.R., 1998, Interactive engagement
kelas XI SMAN 1 Krian mengalami v.s traditional methods: six-
thousand student survey of
peningkatan hasil belajar pada setiap mechanics test data for introductory
indikator dengan menggunakan physics courses, American Journal
of Physics, Vol 66, No1.
laboratorium virtual.
Imani, A. dan Sanjaya, I.G.M., 2012,
Pengembangan E-Book Interaktif
DAFTAR PUSTAKA pada materi kimia unsur untuk
Ovianti, A.P.R., dan Dwiningsih, K., 2016, kelas XII, Unesa Journal of
Developing Multimedi Interactive Chemical Education, Vol 1, No 2,
Based Blended Learning at Kimia Hal 7-10.
Subject Class XII, Prosiding
Seminar ISEL, 6 Agustus 2016. Iskandar, A., 2013, Pengembangan
Perangkat Penilaian Psikomotor di
Arham, U.U. dan Dwiningsih, K., 2016, Sekolah Menengah Kejuruan.
Kelayakan Multimedia Interaktif
2716 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 15, No 1, 2021, halaman 2706 – 2716
Lie, A., 2008, Cooperative Learning: Sadiman, A.S., Rahardjo, R., Haryono, A.
Mempraktikkan Cooperative dan Harjito, 2009. Media
Learning di ruang–ruang kelas. Pendidikan: Pengertian,
Jakarta: PT. Gramedia Widiasarna Pengembangan, dan
Indonesia. Pemanfaatannya, Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Lutfi, A., 2016, Kimia Anorganik unsur-
unsur golongan utama, Surabaya: Shoimin, A., 2014, 68 Model Pembelajaran
FMIPA UNESA. Inovatif dalam Kurikulum 2013,
Yogykarta: Arruzz Media.
Mihaela, M., 2003, Online Experimentation
and Simulation in a Signal Slavin, Robert, E., 2009, Cooperative
Processing Virtual Laboratory, Learning, Teori, Riset dan Praktik,
International Conference on Terjemahan oleh Narulita Yusron,
Engineering Education, July 21–25, Bandung: Nusa Media.
2003, Valencia, Spain.
Sugiyono, 2013, Metode Penelitian
Nur Mohamad, Prima Retno Wikandari. Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
2008. Strategi-strategi Belajar. Bandung: Alfabeta.
Surabaya: Pusat Sains dan
Matematika Sekolah Universitas Tyas, A.S. dan Dwiningsih, K., 2016,
Negeri Surabaya Pengembangan Media Berbasis
Video Untuk Peserta didik Kelas XII
Pada Materi Kimia Unsur, Unesa
Journal of Chemical Education, Vol.
5 No 3, Hal. 645-651.