Oleh
Nama : Helvi Agnes Zelika
Nim : 1652230022
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana validitas lembar kerja peserta didik (LKPD) berbasis
problem based learning terintegrasi isu-sosiosaintifik pada materi
sistem koloid
2. Bagaimana respon siswa terhadap validitas lembar kerja peserta didik
(LKPD) berbasis problem based learning terintegrasi isu-sosiosaintifik
pada materi sistem koloid
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui tingkat validitas lembar kerja peserta didik (LKPD)
berbasis problem based learning terintegrasi isu-sosiosaintifik pada
materi sistem koloid.
2. Untuk mengetahui respon siswa terhadap validitas lembar kerja peserta
didik (LKPD) berbasis problem based learning terintegrasi isu-
sosiosaintifik pada materi sistem .
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru
Dengan dilaksanakannya penelitian ini dapat dijadikan sebagai
alternatif pilihan penggunaan materi pembelajaran sebagai upaya
dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa.
2. Bagi Siswa
Dapat menjadikan proses pembelajaran lebih menyenangkan dan
variatif serta menambah media belajar mandiri bagi siswa sehingga
mampu meningkatkan keaktifan siswa
3. Bagi Sekolah
Sekolah dapat mengembangkan media pembelajaran yang mampu
memotivasi siswa untuk terus belajar sehingga mampu mencetak
lulusan yang berkualitas dalam mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
4. Bagi Peneliti
Sebagai bekal dan wawasan dalam mengembangkan kreatifitas
menjadi pribadi yang unggul dan bermanfaat serta diharapkan
penelitian ini mampu menjadi pijakan untuk penelitian selanjutnya.
E. Kajian Penelitian
Yuliandriati , Susilawati dan Rozalinda dalam penelitian yang
berjudul Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis
Problem Based Learning Pada Materi Ikatan Kimia Kelas X hasil
angket respon pendidik dan peserta yaitu dengan cara menghitung
persentase nilai validasi, angket respon pendidik dan angket respon peserta
didik. Hasil analisis data diperoleh validitas pada aspek isi, aspek
penyajian, aspek bahasa, aspek kegrafisan, karakteristik Problem Based
Learning dan berturut-turut sebesar 98,3%, 98,3%, 93,3%, 95,8% dan
100% dengan katagori valid. Hasil uji respon pendidik dan peserta didik
sebagai pengguna terhadap LKPD berturut-turut sebesar 95,8%dan
96,13%. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa LKPD
berbasis PBL pada materi ikatan kimia yang dikembangkan dinyatakan
valid dan layak untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
Bella Nur Farida, Sunyono, Tasviri Efkar dalam penelitian yang
berjudul Pengaruh Isu Sosio-Saintifik dalam Meningkatkan
Keterampilan Proses Sains pada Materi Larutan Elektrolit dan Non-
Elektrolit Pengaruh pembelajaran berbasis isu sosiosaintifik dianalisis
menggunakan uji perbedaan dua rata-rata dan uji effect size. Hasil
penelitian menunjukkan keterampilan proses sains siswa pada kelas
eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Ukuran pengaruh
pembelajaran berbasis isu sosiosaintifik berkategori “besar”.
Kesimpulannya, pembelajaran berbasis isu sosiosaintifik berpengaruh
besar dan positif dalam meningkatkan keterampilan proses sains siswa
pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit.
F. Landasan Teori
1. Pengertian Problem Based Learning (PBL)
2. Pengertian Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
3. Pengertian Isu Sosiosaintifik
G. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan
atau Research and Development. Model pengembangan yang digunakan
adalah model pengembangan 4-D (four D Models) yang terdiri atas 4
tahap utama yaitu (1) define (pendefinisian), (2) design (perancangan), (3)
develop (pengembangan) dan (4) disseminate (penyebaran) . Subjek dalam
penelitian ini adalah 2 orang dosen kimia UIN RF Palembang, 1 orang
guru kimia SMA Ethika Palembang.
Tahap define (pendefinisian) dilakukan penetapan dan pendefinisian
syarat-syarat pembelajaran. Penentuan dan penetapan syarat-syarat
pembelajaran diawali dengan menganalisis tujuan dari batasan materi
berdasarkan silabus Kurikulum 2013 revisi
2017. Tahap ini meliputi :
a. Analisis Ujung Depan
Analisis ujung depan dilakukan dengan cara mewawancarai guru
kimia untuk memunculkan dan menetapkan masalah dasar yang
dihadapi guru dan peserta didik dalam pembelajaran kimia.
b. Analisis Peserta Didik
Analisis peserta didik dilakukan melalui study literatur dan
wawancara yang dilakukan di sekolah untuk mengidentifikasi
karakteristik peserta didik yang relevan terhadap desain dan
pengembangan dari perangkat pembelajaran.
c. Analisis Tugas
Analisis dilakukan dengan cara menganalisis Kompetensi Dasar
(KD) 3.9 dan 4.9 untuk mengetahui indikator pencapaian kompetensi
pada pembelajaran reaksi reduksi oksidasi.
d. Analisis Konsep
Analisis konsep dilakukan dengan menganalisis konsep-konsep
utama yang dibahas pada materi sistem koloid.
e. Analisis Tujuan
Analisis tujuan pembelajaran merupakan tahap pengubahan hasil
analisis tugas dan analisis konsep ke dalam tujuan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran didapat dari merumuskan kompetensi dasar
menjadi indikator, kemudian indikator dirumuskan menjadi tujuan
pembelajaran yang lebih spesifik.
2. Tahap design (perancangan) bertujuan untuk merancang bahan ajar
dalam bentuk LKPD berbasis problem based learning materi reaksi
reduksi oksidasi. Perancangan dilakukan terdiri dari:
a. Cover, pada bagian ini berisi judul dan gambar yang berhubungan
dengan materi. Cover dibuat semenarik mungkin untuk menimbulkan
minat pembaca.
b. Kompetensi yang akan dicapai, di dalamnya berisi kompetensi inti,
kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran yang harus
dikuasai peserta didik.
c. Petunjuk penggunaan, dengan adanya petunjuk penggunaan ini
diharapkan peserta didik dapat belajar secara mandiri dan peranan
guru jelas dalam proses pembelajaran.
d. Peta konsep, diharapkan peserta didik lebih mudah mengingat
konsep inti dari materi yang akan dipelajarinya.
e. Lembar Kegiatan, berisi materi pelajaran reaksi reduksi oksidasi dan
soal-soal yang disusun berdasarkan model problem based learning
yang terdiri dari 5 tahap yaitu; orientasi peserta didik pada masalah,
mengorganisasi peserta didik untuk belajar, penyelidikan individual/
kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya serta
menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
f. Lembar kerja, berisi tugas-tugas atau latihan yang harus dikerjakan
peserta didik baik secara kelompok maupun mandiri yang berguna
untuk melihat sejauh mana pemahaman peserta didik tentang lembar
kegiatan yang telah ia kerjakan.
3. Tahap develop (pengembangan) bertujuan untuk menghasilkan LKPD
berbasis problem based learning pada materi reaksi reduksi oksidasi
yang valid dan praktis digunakan dalam proses pembelajaran. Tahap ini
meliputi: (a) Uji Validitas dilakukan untuk mengungkapkan tingkat
validitas dari LKPD yang dikembangkan; (b) Revisi dilakukan untuk
memperbaiki LKPD sesuai saran dari validator; (c) Uji Coba Produk
dilakukan
untuk mengetahui tingkat praktikalitas dari LKPD yang dihasilkan.
Penelitian dibatasi hanya sampai tahap develop karena keterbatasan
waktu dan biaya.
Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah angket berupa
lembar validasi dan praktikalitas. Lembar validasi digunakan untuk
menilai validitas LKPD yang dikembangkan.
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan formula kappa Cohen di
bawah ini.
Keterangan:
Κ =momen kappa
o =Proporsi yang terealisasi
= Proporsi yang tidak terealisasi
Tabel 1. Kategori Keputusan berdasarkan Momen Kappa
Interval Kategori
0,81 – 1,00 Sangat tinggi
0,61 – 0,80 Tinggi
0,41 – 0,60 Sedang
0,21 – 0,40 Rendah
0,01 – 0,20 Sangat rendah
< 0,00 Tidak valid
H. Jenis Data
Data kualitatif
No Kegiatan Bulan
Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan
1. Membuat
Proposal
Penyususnan
Instrumen
2. Penelitian
a. Observ
asi
b. Malaks
anakan
peneliti
an
3. Pengambilaan
Data
4. Analisis dan
Interpretasi
data penelitian
5. Penyusunan
Laporan
penelitian
L. Daftar Pustaka