THESIS PROPOSAL
By:
Teresia Okarina
SID 4193342005
Bilingual Biology Education Study Program
BIOLOGY DEPARTMENT
FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES
MEDAN
SEPTEMBER 2022
1
CHAPTER 1
INTRODUCTION
1.1. Background
Pendidikan merupakan suatu proses yang mencakup tiga dimensi, individu,
masyarakat atau komunitas nasional dari individu tersebut, dan seluruh kandungan
realitas, baik material maupun spiritual yang memainkan peranan dalam
menentukan sifat, nasib, bentuk manusia maupun masyarakat. Pendidikan lebih
dari sekedar pengajaran, yang dapat dikatakan sebagai suatu proses transfer ilmu,
transformasi nilai, dan pembentukan kepribadian dengan segala aspek yang
dicakupnya. Dengan demikian pengajaran lebih berorientasi pada pembentukan
spesialis atau bidangbidang tertentu, oleh karena itu perhatian dan minatnya lebih
bersifat teknis. Pendidikan juga merupakan sebuah aktifitas yang memiliki
maksud atau tujuan tertentu yang diarahkan untuk mengembangkan potensi yang
dimiliki manusia baik sebagai manusia ataupun sebagai masyarakat dengan
sepenuhnya. (Nurkholis. 2013).
Dalam belajar IPA (Biologi) idealnya siswa tidak hanya belajar produk saja,
tetapi juga harus belajar aspek proses, sikap, dan teknologi agar siswa dapat
benar-benar memahami sains secara utuh sebagaimana hakikat dan karakteristik
sains khususnya IPA (Biologi). Karena itu dalam menyiapkan pengalaman belajar
bagi siswanya guru seyogianya tidak hanya menekankan produk semata tetapi
juga kepada aspek proses, sikap dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
Kegiatan-kegiatan di dalam pembelajaran Biologi merupakan upaya untuk
mengetahui bagaimana siswa dapat memahami konsep-konsep pembelajaran
biologi. Pemahaman yang diperoleh siswa dalam proses pembelajaran dapat
dilihat dari hasil belajar siswa yang diukur dengan memberikan tes kepada siswa,
sehingga perlu diadakan penelitian untuk mencari model yang aktif dan efektif
dalam proses belajar dikelas sehingga dapat memberikan alternatif pendekatan
atau model yang memungkinkan untuk diterapkan dalam proses pembelajaran
Biologi.
LITERATURE REVIEW
Tumbuhan dikatakan telah berevolusi sebelum hewan dan berada di awal rantai
makanan. Sebagian besar makhluk hidup tidak dapat hidup tanpa tumbuhan.
Tanaman dapat tumbuh subur bahkan di lingkungan yang paling keras sekalipun.
Bahkan daerah tundra yang dingin di dunia mengandung beberapa vegetasi. Berikut
adalah beberapa ciri plantae :
Kelebihan
Kekurangan
Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh setelah mempelajari materi yang
diwujudkan melalui perubahan pada diri siswa tersebut yang meliputi perubahan
reaksi dan sikap siswa secara fisik maupun mental. Secara luas dapat dikatakan
bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan
belajar yang dapat diukur dengan alat ukur tertentu (Radja, 2017). Berdasarkan
pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah nilai yang
diperoleh siswa setelah melibatkan secara lansung/aktif seluruh potensi yang
dimilikinya baik segi aspek kognitif, efektif dan psikomotorik yang diwujudkan
dalam bentuk nilai hasil belajar siswa (Gasong, 2018)
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar yang dicapai siswa
dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor dari dalam diri siswa itu dan faktor
yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Faktor yang datang dari diri
siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali
pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai.(Nana Sudjana,2006).
Seperti yang dikemukakan oleh Clark dalam buku Nana Sudjana, (2006)
bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan
30% dipengaruhi oleh lingkungan. Sungguhpun demikian, hasil yang dapat diraih
masih juga bergantung dari lingkungan. Artinya, ada faktor-faktor yang berada di
luar dirinya yang dapat menentukan atau mempengaruhi hasil belajar yang dicapai.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa faktor-
faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah faktor internal dan eksternal. Faktor
internal adalah kemampuan yang dimiliki siswa, sedang faktor eksternal adalah
lingkungan dan kualitas pengajaran. Keduanya dapat diminimalisir apabila guru
dalam hal ini selaku pendidik mampu dan cakap mengorganisir atau mengelolah
proses belajar mengajar di dalam kelas.
2.3 Hasil Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang relevan digunakan untuk membandingkan hasil penelitian
penulis dengan penelitian terdahulu maka dibawah ini penulis akan menuliskan
beberapa penelitian yang relevan yang ada kaitannya dengan pokok masalah:
H0 : Tidak ada hasil belajar terbaik pada siswa dari kedua model terhadap materi
dunia tumbuhan (plantae) kelas XI SMAN.1 Kota Tebing Tinggi.
H1 : Salah satu model menghasilkan hasil belajar terbaik pada siswa terhadap materi
dunia tumbuhan (plantae) kelas XI SMAN.1 Kota Tebing Tinggi.
CHAPTER III
RESEARCH METHOD
3.1.1. Lokasi
Lokasi penelitian ini bertempat di SMA NEGERI 1 Kota Tebing Tinggi.
3.2.1. Populasi
Populasi yang tertuju pada penelitian ini, adalah siswa/i kelas XI SMAN.1
Tebing Tinggi. pada tahun pelajaran 2022-2023 yang memasuki semester ganjil
dengan siswa yang berjumlah 72 orang yang dibagi menjadi 2 kelas. Adapun tiap
kelas terdiri dari beberapa siswa seperti tertera dalam Tabel 3.2 berikut ini.
1 XI MIA 7 36
2 XI MIA 8 36
3.2.2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan sampel
apabila kita bermaksud untuk mengeneralisasikan hasil penelitian sampel. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Total sampling
adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi.
Menurut (Sugiono, 2007) alasan mengambil total sampling karena jumlah populasi
yang kurang dari 100 seluruh populasi dijadikan sampel penelitian, sampel yang di
ambil dari penelitian ini adalah 72 siswa.
3.3. Desain dan Variabel Penelitian
3.3.1. Desain
Desain penelitian yang digunakan adalah Non Equivalent Control Group
Design. Desain ini memiliki dua kelompok yang diambil sebagai sampel yaitu
kelompok eksperimen 1 adalah kelompok yang diajar menggunakan model
pembelajaran kooperatif Problem Solving dan kelompok eksperimen ke 2 yang diajar
menggunakan model pembelajaran kooperatif Problem Posing. Dalam penelitian ini
diawali dengan pretest dan diakhiri posttest setelah diberikan perlakuan. Secara
umum model ekperimen ini digunakan sebagai berikut:
E1 O1 X O2
E2 O3 X O4
Keterangan :
E1 : Kelompok kelas eksperimen I
E2 : Kelompok kelas eksperimen II
O1 dan O3 : Kelompok eksperimen I dan eksperimen II sama-sama
diberikan pretest untuk mengetahui hasil belajar siswa
X : Perlakuan model pembelajaran untuk eksperimen I
menggunakan Problem Solving dan eksperimen II
menggunakan Problem Posing
O2 : Posttest pada kelompok eksperimen berupa model
pembelajaran problem solving
O4 : Posttest pada kelompok eksperimen berupa model
pembelajaraan problem posing
3.3.2. Variabel Penelitian
Ada dua variabel yang digunakan, yaitu variabel bebas (independent variable)
yang terdiri dari model pembelajaran Problem Solving (X1) dan model pembelajaran
Problem Posing (X2). Serta variabel terikat (dependent variable) yaitu hasil belajar
pada siswa.
1. Test
Tes dijalankan di awal pelatihan (pre-test) dan di akhir pelatihan (post-test).
Pretest adalah kegiatan yang menguji tingkat pengetahuan siswa tentang
materi yang akan dibagikan. Post-test adalah jenis pertanyaan yang diajukan
setelah proses pembelajaran berlangsung. Tujuan dari post-test adalah untuk
memeriksa kemampuan dan pemahaman siswa materi yang telah Anda
ajarkan kepada saya. Jangan mengujinya.
2. Observasi
Lembar observasi aktivitas siswa untuk ditinjau aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran, pengamatan ini dilakukan Hal ini dimaksudkan untuk
mengetahui aktivitas belajar siswa. Lembar Observasi Aktivitas Guru
digunakan untuk mengecek aktivitas guru dalam pembelajaran. Mengacu
pada pelaksanaan langkah pembelajaran.
3. Dokumentasi
Dokumen ini dilakukan untuk mendapatkan data kajian tentang nilai hasil
belajar siswa, foto kelas, dan penelitian lain yang terkait dengan penelitian.
84-92 B Baik
75-83 C Cukup
<74 D Rendah
(Sumber: Kemendikbud,2017)
75-100 Tuntas
Zt =xi−x
B. Tentukan nilai
s
dengan :
Zt = Skor baku
Xi = Skor data
X̅ = Nilai rata-rata
S = Simpangan baku
Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Zi dan sebut dengan F(Zi)
dengan aturan, jika Zi > 0, maka F(Zi) = 0,57 (nilai tabel) dan jika Zi > 0,
maka F(Zi) = 1- (0,5 + nilai tabel).
C. Selanjutnya hitung proporsi Z1, Z2, Z3...., Zn yang lebih kecil atau sama
dengan Z1, Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(Z1), maka:
Banyaknya Z 1 , Z 2 , Z 3 , … . Zn ≤ Z 1
S(Z1) n
D. Hitunglah selisih F (Z ) – S (Z1) kemudian tentukan harga
1
mutlaknya.
E. Ambil nilai terbesar antara nilai-nilai mutlak selisih tersebut di
namakan LO .
F. Memberikan interpretasi LO, dengan membandingkan Lt. Lt adalah
nilai yang diambil dari tabel harga kritis Uji Liliefors.
G. Mengambil kesimpulan berdasarkan harga LO dan Lt yang telah di dapat.
Apabila LO < Lt, maka sampel berasal dari distribusi normal.
Kriteria pengujian: :
Jika Lhit < Ltab, berarti data berdistribusi normal
Jika Lhit > Ltab, berarti data berdistribusi tidak normal
B. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas varians dilakukan untuk mengetahui bahwa kedua
sampel yang dibandingkan merupakan kelompok-kelompok yang
mempuanyai varians yang sama atau homogen. Dalam penelitian ini,
pengujian homogenitas dilakukan dengan bantuan Microsoft Excel
menggunakan uji Fisher (F).
Kriteria pengujian:
Jika Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima, berarti varians kedua populasi
homogen
Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak, berarti varians kedua populasi tidak
homogen.
C. Uji Hipotesis
Setelah uji prasyarat dilakukan dan terbukti bahwa data-data yang diolah
berdistribusi normal dan homogen, maka dilanjutkan dengan pengujian
hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis
yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis pada penelitian
ini menggunakan bantuan Microsoft Excel dengan statistic Uji Independent
Samples T-test. Dengan taraf signifikan 0,05 (5%).Ho ditolak jika t>t(1-a)
dan Ho diterima jika t≤t(1-a) dimana a = 5%. Jika t>t(1-a) berarti peningkatan
hasil belajar biologi bisa mencapai 0,30.