Anda di halaman 1dari 15

SPIN 5 (1) (2023) 112-126

SPIN
JURNAL KIMIA & PENDIDIKAN KIMIA
https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/spin

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK WEBTOON


TERINTEGRASI STEM PADA MATA PELAJARAN KIMIA MATERI GAYA
ANTARMOLEKUL
DEVELOPMENT OF STEM INTEGRATED WEBTOON COMICS LEARNING MEDIA IN
INTERMOLECULAR MATERIAL CHEMISTRY SUBJECT

Ninditya Jihan Aliifah1, Munasprianto Ramli2, Luki Yunita3


Program Studi Pendidikan Kimia, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1,2,3

Jl. Ir. Juanda, No. 95, Cempaka Putih, Kec. Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten, Indonesia.
15412

DOI: 10.20414/spin.v5i1.7020
History Article ABSTRAK
Accepted: Pelajaran kimia merupakan salah satu pelajaran yang dianggap sulit karena kaya
March 27, 2023 akan konsep abstrak yang di dalamnya terdapat fenomena level makroskopik,
reviewed: simbolik, dan mikroskopik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan
May 27, 2023
media pembelajaran komik webtoon terintegrasi STEM pada materi gaya
Published:
June 30, 2023 antarmolekul. Metode penelitian yang digunakan adalah metode R&D dengan
model TSRD. Model TSRD terdiri dari tiga tahap yaitu: Pre Development,
Kata Kunci: Development, dan Post Development. Instrumen yang digunakan dalam penelitian
Gaya antarmolekul, adalah instrumen analisis kebutuhan, instrumen validasi storyboard, instrumen
Komik Webtoon, validasi materi dan media, instrumen respon guru, dan instrumen respon siswa.
Media Dengan teknik pengolahan data menggunakan skala likert modifikasi 1-4. Hasil
Pembelajaran, validasi materi dan media menyatakan produk mendapat persentase penilaian
STEM masing-masing sebesar 96.05% dan 96.02% dengan kategori ‘Sangat Layak’. Untuk
hasil respon guru dan respon siswa mendapat persentase penilaian sebesar 100%
Keywords:
Intermolecular forces,
dan 84.59% dengan kategori ‘Sangat Baik’. Hasil ini menandakan bahwa komik
Learning Media, webtoon terintegrasi STEM pada materi gaya antarmolekul mendapat respon positif
STEM, Webtoon dari siswa dan guru sehingga layak digunakan sebagai media pembelajaran
comic alternatif dalam proses pembelajaran.

© 2023 CC:BY ABSTRACT


Chemistry is one of the scariest subjects for high school students because there is a subject that's
full of abstract concepts at macroscopic, symbolic, and microscopic levels. Learning media such
as comics can help to overcome this problem. This study aims to develop a STEM-Integrated
Webtoon Comic for Chemistry Learning on The Topics of Intermolecular Forces. This study
uses the TSRD development model (Pre Development, Development, and Post Development).
Data was collected using a need analysis instrument, webtoon comic validation instruments,
and a teacher-student response instrument. The result of content and media validation showed
that webtoon comics got an average percentage of 96.05% and 96.02% with 'very good' criteria.
Based on the responses of 2 teachers and 62 students, STEM-Integrated Webtoon Comic for
Chemistry Learning on The Topics of Intermolecular Forces got 'very good' criteria with a
score percentage of 100% for teacher response and a score percentage of 84.59% for students
response. This result indicated that STEM-Integrated webtoon comic got positive feedback
from respondents and suitable to use as an alternative learning media.
How to Cite
Aliifah, N. J., Ramli, M., & Yunita, L. (2023). Pengembangan Media Pembelajaran Komik
Webtoon Terintegrasi STEM pada Mata Pelajaran Kimia Materi Gaya Antarmolekul. SPIN-Jurnal
Kimia & Pendidikan Kimia. 5(1). 112-126.
*Coresspondence Author: p-ISSN: 2580-2623
Email: ninditya.jihan18@mhs.uinjkt.ac.id e-ISSN: 2745-6854
N. J. Aliifah, M. Ramli & L.Yunita / SPIN 5 (1) (2023) 112-126 113

PENDAHULUAN
Media pembelajaran memiliki pelajaran wajib yang ada pada tingkat
peranan yang penting dan merupakan satu SMA/MA. Pelajaran kimia di sekolah
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari identik dengan mata pelajaran yang sulit
dunia pendidikan khususnya pada proses dan abstrak. Seringkali mata pelajaran
belajar mengajar (Tafonao, 2018). Media kimia menjadi momok menakutkan bagi
pembelajaran merupakan semua bentuk siswa. Padahal, jika ditelusuri lebih dalam
dari berbagai macam peralatan fisik yang kehidupan manusia tidak akan lepas dari
dirancang dan dikembangkan secara detail ilmu kimia. Menurut Priliyanti, dkk., (2021)
dan terencana untuk keperluan peserta didik menyatakan bahwa kesulitan belajar yang
dengan tujuan pembelajaran (Yaumi, 2018). dialami siswa selama mata pelajaran kimia
Media pembelajaran merupakan sebuah dikarenakan siswa kesulitan untuk
alat yang dapat membantu guru dalam memahami dan mengingat konsep kimia
menyampaikan materi pelajaran dan dapat yang abstrak dan kompleks.
membantu siswa untuk memahami materi Salah satu materi kimia yang identik
yang disampaikan oleh guru, serta dapat dengan pemahaman konsep adalah gaya
membangun motivasi belajar siswa. antarmolekul. Materi gaya antarmolekul
Kreativitas dalam pemilihan media adalah materi kimia yang berkaitan dengan
pembelajaran merupakan suatu konsep terbentuknya suatu materi
kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap dikarenakan materi tersebut tersusun oleh
guru. Pemilihan media pembelajaran harus atom, ion, dan molekul yang saling
sesuai dengan tujuan serta materi yang akan berinteraksi. Materi gaya antarmolekul
disampaikan (Rohmah, 2019). Penggunaan melibatkan konsep yang di dalamnya
media pembelajaran yang tepat akan terdapat representasi fenomena pada tingkat
membantu guru untuk menghidupkan makroskopik, simbolik, dan mikroskopik
suasana kelas sehingga kelas tidak terkesan (Muchson, 2013). Menurut Pratamadita &
pasif. Penggunaan media pembelajaran Dwiningsih (2021) adanya representasi
yang tepat akan membantu guru untuk tingkat simbolik dan mikroskopik tersebut
menghidupkan suasana kelas sehingga kelas yang membuat materi gaya antarmolekul
tidak terkesan pasif. Pembelajaran yang menjadi materi yang sulit dipahami siswa
pasif dan kurangnya kreatifitas guru akan dan membuat siswa membutuhkan suatu
menimbulkan kejengkelan, kebosanan, skema atau model untuk dapat
sikap masa bodoh, sehingga perhatian, membayangkan interaksi-interaksi
minat, serta motivasi siswa akan berkurang antarmolekul tersebut.
dan membuat siswa menjadi kesulitan Berdasarkan penelitian pendahuluan
dalam memahami materi pelajaran yang yang dilakukan oleh peneliti, guru juga
disampaikan (Ristiyani & Bahriah, 2016). mengungkapkan kesulitannya dalam
Faktanya guru cenderung pasif dalam mengajar materi gaya antarmolekul. Guru
memilih media pembelajaran. Hal ini setuju bahwa media pembelajaran yang
dikarenakan problematika kurangnya alat- dapat membantu siswa memvisualisasikan
alat media pembelajaran di sekolah dan adanya gaya antarmolekul itu penting.
kurangnya kemampuan guru dalam Namun, singkatnya waktu pembelajaran
menggunakan alat media pembelajaran di membuat hal itu sulit terealisasikan
sekolah (Alwi, 2017). Problematika tersebut sehingga guru seringkali hanya
membuat siswa pun ikut kesulitan untuk menggunakan media pembelajaran
memahami materi pelajaran. Salah satu seadanya dan menyuruh siswa untuk
mata pelajaran yang sulit dipahami siswa belajar mandiri. Sebab itu dibutuhkan suatu
khususnya siswa SMA/MA adalah mata media pembelajaran yang dapat
pelajaran kimia. mengefektifkan waktu pembelajaran serta
Kimia merupakan salah satu mata dapat merepresentasikan objek
N. J. Aliifah, M. Ramli & L.Yunita / SPIN 5 (1) (2023) 112-126 114

makroskopik, simbolik, dan mikroskopik membaca komik digital yang digemari oleh
melalui strategi visualisasi. Salah satu masyarakat dan memiliki pengguna aktif
media yang dapat membantu sebanyak 6 juta orang di Indonesia.
menyampaikan pesan materi pembelajaran Menurut Hidayat, dkk., (2019) media
melalui strategi visualisasi adalah komik pembelajaran dengan komik webtoon
(Makmun, 2021). mempunyai manfaat lainnya yaitu dapat
Komik merupakan salah satu media digunakan dalam proses pembelajaran dua
menarik yang dapat dimanfaatkan sebagai arah. Artinya, komik webtoon dapat
media pembelajaran. Komik dapat berperan sebagai alat bantu mengajar guru
didefinisikan sebagai suatu bentuk kartun dan sebagai media belajar siswa karena
yang mengungkapkan karakter dan dapat diakses kapanpun dan di manapun.
memerankan suatu cerita dalam urutan Sehingga media pembelajaran berbasis
yang erat dihubungkan dengan gambar dan komik webtoon memiliki potensi untuk
dirancang untuk memberikan hiburan dikembangkan sebagai media
kepada pembaca (Sudjana & Rivai, 1997). pembelajaran.
Komik memiliki potensi untuk Pengembangan media pembelajaran
meningkatkan motivasi diri siswa ketika terintegrasi STEM merupakan salah satu
berhadapan dengan persoalan-persoalan penelitian yang sedang banyak dilakukan.
ilmiah. Selain itu, komik juga memberikan STEM merupakan singkatan dari
kesempatan untuk memperkaya pendekatan interdisiplin antara Science,
pengalaman belajar dibandingkan dengan Technology, Engineering, and Mathematics.
menggunakan media instruksi konvensional Keempat aspek tersebut merupakan
murni berbasis teks (Affeldt, dkk., 2018). penggabungan yang serasi. Pendekatan
Dengan komik pula beberapa objek-objek STEM dapat menjadi suatu pendekatan
mikroskopik dapat divisualisasi dengan yang bisa menciptakan pembelajaran aktif
jelas sehingga memudahkan siswa untuk dengan cara menyajikan permasalahan-
membayangkan keberadaan objek permasalahan nyata yang sejalan dengan
mikroskopik. empat aspek dalam STEM (Khairiyah,
Teknologi yang semakin canggih 2019). STEM dapat disisipkan ke dalam
membuat komik tidak hanya bisa diakses media pembelajaran termasuk komik.
dalam bentuk cetak, tetapi juga bisa diakses Media pembelajaran komik terintegrasi
dengan internet dalam bentuk digital dan STEM diketahui dapat meningkatkan
gratis (Parastuti & Prihandari, 2021). kemampuan literasi sains siswa
Komik digital memiliki beberapa (Handayani, dkk., 2021).
keunggulan dibanding dengan komik versi Berdasarkan latar belakang yang telah
cetak di antaranya adalah lebih murah, disebutkan, peneliti tertarik melakukan
tahan lama, dapat bersifat interaktif, lebih penelitian mengenai “Pengembangan
dinamis, dan mudah diakses (Nurinayati,
Media Pembelajaran Komik Webtoon
dkk., 2014). Karakteristik siswa yang lebih
menyukai menggunakan teknologi dan Terintegrasi STEM pada Mata Pelajaran
gawai juga membuat komik digital lebih Kimia Materi Gaya Antarmolekul”.
unggul dari segi kepraktisan cara membaca
dan lebih hemat karena tidak perlu membeli METODE
komik versi cetaknya (Ramadhan & Penelitian ini dilaksanakan di SMA
Rasuardie, 2020). Negeri 87 Jakarta yang berlokasi di Jl.
Line Webtoon merupakan salah satu Mawar II, RT.1/RW.13, Bintaro, Kec.
platform yang menyediakan layanan komik Pesanggrahan, Kota Jakarta Selatan,
digital gratis, platform komik digital di Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan
bawah naungan Line Corporation dengan rentang waktu November 2021-Januari
Naver Corporation. Berdasarkan data Lestari 2023. Objek dari penelitian ini adalah
& Irwansyah (2020), sejak awal dirilis pada media pembelajaran dalam bentuk komik
Juli 2014 Line Webtoon menjadi aplikasi webtoon terintegrasi STEM pada materi
N. J. Aliifah, M. Ramli & L.Yunita / SPIN 5 (1) (2023) 112-126 115

gaya antarmolekul. Sedangkan subjek Model ini digunakan karena memiliki


penelitian ini terdiri dari, 6 validator ahli, 2 tahapan yang sederhana, jelas, dan mudah
guru kimia di SMA Negeri 87 Jakarta, dan untuk dimengerti. Ramli (2019)
62 siswa SMA Negeri 87 Jakarta.
menyatakan bahwa metode ini terdiri dari
Penelitian dilakukan menggunakan
tiga tahap, di antaranya: Pre Development
metode penelitian pengembangan atau
(Planning), Development, dan Post
yang dikenal dengan Research and
Development. (Ramli, 2019). Adapun skema
Development (R&D). Model yang digunakan
penelitian dapat terlihat pada Gambar 1
dalam pengembangan komik webtoon
berikut.
terintegrasi STEM ini adalah model Three
Stages Research and Development (TSRD).

Gambar 1. Skema Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam digunakan adalah skala likert modifikasi 1-


penelitian ini adalah panduan wawancara 4. Data yang didapat kemudian diolah
kebutuhan guru, angket analisis kebutuhan dengan dilakukan perhitungan untuk
siswa, lembar validasi ahli materi dan mendapat nilai persentase validitas dari
media, angket respon guru, serta angket produk. Data diolah dengan menggunakan
respon siswa. Teknik pengolahan data yang rumus:
𝑓
𝑃= 𝑥 100%
𝑁
N. J. Aliifah, M. Ramli & L.Yunita / SPIN 5 (1) (2023) 112-126 116

Ket : Setelah mendapatkan data persentase


P = Persentase Nilai Akhir maka data akan dianalisis dengan
f = Perolehan skor mengintepretasikannya ke dalam sebuah
N = Skor maksimum (Sa'adah & Wahyu,
kategori. Berikut kategori yang digunakan
2020).
dalam menginterpretasikan data (Sa'adah &
Wahyu, 2020).

Tabel 1. Pedoman kriteria interpretasi data


Kategori lembar
Interval Kategori analisis Kategori angket respon siswa
No validasi materi dan
Skor kebutuhan dan angket respon guru
media
1 81-100 Sangat Setuju Sangat Layak Sangat Baik
2 61-80 Setuju Layak Baik
3 41-60 Cukup Cukup Cukup
4 21-40 Kurang Setuju Kurang Layak Kurang Baik
5 0-20 Tidak Setuju Tidak Layak Tidak Baik

HASIL DAN PEMBAHASAN ini diakibatkan karena gaya antarmolekul


Pengembangan ini dilakukan dengan merupakan materi yang kental dengan
menggunakan model TSRD (Three Stage of fenomena-fenomena objek abstrak dan
Research and Development), yang meliputi mikroskopik (Muchson, 2013). Pernyataan
tiga tahap, yaitu: Pre Development (Planning), ini dukung oleh Rahmi, dkk., (2021) yang
Development, dan Post Development. Berikut menyatakan konsep kimia dianggap sulit
hasil penelitian pengembangan media karena memuat materi yang bersifat abstrak
pembelajaran komik webtoon pada materi seperti partikel atom, molekul, dan ion.
gaya antarmolekul. Guru juga menyampaikan
Tahap Pre Development (Planning) kesulitannya dalam mengajar materi gaya
Tahap pre development merupakan antarmolekul. Hasil kebutuhan guru
tahapan awal dalam model TSRD. Pada menunjukan bahwa guru membutuhkan
tahap ini dilakukan proses persiapan untuk media yang dapat memvisualisasikan
mengembangkan suatu produk. Proses interaksi molekul dalam pembentukan gaya
tersebut meliputi analisis kebutuhan guru antarmolekul. Tetapi, kimia merupakan
dan siswa, analisis materi, perancangan mata pelajaran yang padat dan kompleks
serta validasi storyboard. (Priliyanti, dkk., 2021). Harapan guru
Pertama adalah tahap analisis untuk mengajarkan materi tersebut dengan
kebutuhan. Tahap analisis kebutuhan optimal menjadi tidak dapat dijalankan
dilakukan dengan cara melakukan dengan mudah karena kendala waktu
wawancara kepada 2 guru kimia dan pembelajaran yang singkat tetapi harus
menyebarkan angket kepada 30 siswa kelas tetap mengejar materi yang padat.
10 di SMA Negeri 87 Jakarta. Pada analisis Berdasarkan permasalahan-
kebutuhan siswa diketahui bahwa aspek permasalahan tersebut maka dibutuhkan
kesulitan dalam mempelajari gaya sebuah media pembelajaran yang dapat
antarmolekul mendapat persentase mengefisienkan waktu pembelajaran dan
penilaian sebesar 61.67% dengan kategori memvisualisasikan fenomena mikroskopik
setuju. Artinya, siswa setuju bahwa mereka gaya antarmolekul. Permasalahan ini dapat
mengalami kesulitan dalam mempelajari diatasi dengan media pembelajaran komik.
materi gaya antarmolekul. Permasalahan Menurut Payanti (2022) kedudukan komik
N. J. Aliifah, M. Ramli & L.Yunita / SPIN 5 (1) (2023) 112-126 117

digital sebagai media pembelajaran dapat kegiatan pembelajaran kontekstual.


dijadikan sebagai penyampai pesan Hasil analisis kebutuhan menunjukan
pembelajaran melalui unsur visual sehingga bahwa 83.33% siswa telah menggunakan
siswa menjadi lebih tertarik untuk belajar. layanan komik Line Webtoon, tetapi
Salah satu platform yang menyediakan 96.67% siswa belum menggunakan komik
layanan komik digital adalah Line webtoon sebagai media pembelajaran.
Webtoon. Sehingga 95% siswa dan 2 guru setuju
Selain media pembelajaran, bahwa mereka tertarik untuk menggunakan
pembelajaran berbasis STEM juga memiliki media pembelajaran komik webtoon
manfaat untuk meningkatkan kemampuan terintegrasi STEM pada materi gaya
belajar. Menurut Thahir, dkk., (2020) antarmolekul.
pendekatan STEM dapat membantu Tahap kedua adalah analisis materi
meningkatkan perilaku ilmiah dan Analisis materi merupakan tahap untuk
pemahaman konseptual siswa. empat aspek menganalisa konten atau materi yang akan
yang ada pada STEM dapat mendorong disajikan di dalam media (Ramli, 2019).
siswa untuk mengasah kemampuan Berdasarkan hasil analisis kebutuhan
berpikir kritisnya. Niam & Asikin (2021) ditentukan bahwa materi yang dibahas
menyatakan bahwa penggunaan STEM dalam media komik webtoon yang adalah
dalam bahan ajar dapat meningkatkan materi gaya antarmolekul. Pada Kurikulum
keaktifan dan kreativitas siswa sehingga 2013 materi gaya antarmolekul berada pada
berpengaruh pada kemampuan belajar KD 3.7 dan 4.7. Dari hasil analisis KI dan
siswa yang meliputi kemampuan berpikir KD maka ditentukan bahwa terdapat sub
kritis, keterampilan literasi sains, dan materi pokok yang dibahas dalam komik
penguasaan konsep. yaitu: gaya antarmolekul secara umum,
Berdasarkan hasil wawancara, guru gaya dipol-dipol, gaya dipol terinduksi,
menyatakan bahwa mereka mengetahui gaya london, dan ikatan hidrogen. Karena
mengenai STEM tetapi tidak pernah media yang dikembangkan merupakan
menerapkan STEM dalam pembelajaran komik webtoon terintegrasi STEM maka
maupun media pembelajaran. Sebab itu, sub-sub materi yang telah ditentukan akan
guru tertarik untuk menggunakan media diintegrasikan ke dalam aspek STEM.
pembelajaran terintegrasi STEM karena Analisis aspek STEM dapat terlihat pada
sifat STEM yang dapat mengakomodasi Tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2. Analisis Aspek STEM
Science (Sains) Technology (Teknologi) Engineering (Teknik) Mathematic
(Matematika)
- Konsep materi - Penggunaan teknologi Line - Proses aerator - Perbedaan
gaya Webtoon sebagai media dalam keelektron
antarmolekul pembelajaran menambah egatifan
- Konsep materi - Sumber video youtube sebagai oksigen dalam - Momen
gaya van der informasi tambahan air dipol
waals (gaya - Contoh teknologi yang berkaitan - Proses - Pengukura
dipol-dipol, dengan materi gaya antarmolekul pembuatan n pada
gaya dipol 1) Polimer sintesis dakron (dipol- minuman kegiatan
terinduksi, dipol) karbonasi praktikum
gaya London) 2) Aerator dan minuman - Info singkat
- Konsep materi karbonasi (dipol terinduksi) proses industri
ikatan hidrogen 3) Nitrogen cair (gaya london) dakron,
4) Polimer sintesis nilon (ikatan nitrogen, dan
hidrogen) nilon.
N. J. Aliifah, M. Ramli & L.Yunita / SPIN 5 (1) (2023) 112-126 118

Tahap Ketiga adalah perancangan storyboard ini adalah untuk menguji


dan validasi storyboard. Storyboard adalah ketepatan materi gaya antarmolekul yang
visualisasi ide yang dapat memberikan ada dalam komik dengan materi gaya
gambaran tampilan produk. Storyboard antarmolekul yang sesuai dengan materi.
berisi gambar dan informasi yang Hasil dari validasi storyboard pada Tabel 3
ditampilkan shot by shot sehingga dapat menunjukan nilai kevalidan 87.04% dengan
dijadikan outline dalam membuat produk kategori ‘Sangat Layak’ dan dapat
(Imbar, dkk., 2021). Tujuan dari validasi dilanjutkan ke tahap pengembangan.
Tabel 3. Validasi Storyboard
Storyboard Validator 1 Validator 2 Rata-rata
Storyboard Komik Webtoon 99,08% 75% 87.04%

Tahap Development webtoon adalah Ibis PaintX dan Clip Studio


Tujuan dari tahap Development Paint. Proses menggambar dimulai dari
adalah untuk mengembangkan rancangan menggambar sketsa, line art, pewarnaan
storyboard yang telah divalidasi menjadi (colouring), penempatan background, dan
produk jadi yang dapat digunakan oleh penyatuan panel.
pengguna. Tahap development dalam TSRD Di tahap ini pula ditentukan gaya
terdiri dari beberapa tahapan antara lain: gambar yang akan ditunjukan pada komik.
pengembangan produk, validasi `materi, Pemilihan gaya gambar dapat
validasi media, uji respon guru, dan uji mempengaruhi pembaca, gaya gambar
terbatas kepada siswa (Ramli, 2019). yang unik akan memberikan sensasi
Tahap pertama adalah membaca yang lebih menarik untuk
pengembangan produk. Pada tahap ini pembaca (Musnur & Faiz, 2019). Oleh
dilakukan pengembangan produk berupa karena itu, peneliti memilih gaya gambar
komik webtoon. Storyboard yang telah komik Jepang (manga) sebagai gaya gambar
divalidasi pada tahap sebelumnya akan yang diperlihatkan pada komik. Gaya ini
diproses ke tahap menggambar panel. dipilih karena gaya gambar komik Jepang
Teknik menggambar komik yang (manga) merupakan gaya gambar yang
digunakan adalah Digital Technique, yaitu sedang diminati dan hampir merajai pasar
teknik menggambar murni dengan cara komik di Indonesia (Musnur & Faiz, 2019).
digital melalui bantuan gawai, tablet, atau Proses penggambaran panel terlihat pada
PC (Musnur & Faiz, 2019). Aplikasi yang Gambar 2.
digunakan untuk menggambar panel komik

Gambar 2. Proses Pembuatan Panel dengan Ibis PaintX


N. J. Aliifah, M. Ramli & L.Yunita / SPIN 5 (1) (2023) 112-126 119

Setelah proses menggambar panel diunggah di aplikasi webtoon. Proses revisi


selesai, panel akan disatukan menjadi satu dialog juga dilakukan pada tahap ini.
kanvas dengan bantuan aplikasi Clip Studio Jumlah kanvas untuk masing-masing
Paint. Ukuran kanvas yang digunakan episode berkisar antara 3-7 kanvas. Proses
sama seperti pada storyboard yaitu 800 × penyatuan panel dapat terlihat pada
10000 px dengan resolusi 600 dpi. Resolusi Gambar 3.
600 dpi dipilih agar gambar tidak pecah saat

Gambar 3. Proses Pembuatan Panel dengan Ibis PaintX

Komik webtoon yang telah rampung rata-rata semua aspek dalam validasi materi
selanjutnya diunggah ke dalam situs Line adalah 96.05% yang dapat diartikan sebagai
Webtoon, tepatnya Webtoon Kanvas. Setelah ‘Sangat Layak’ (Sa'adah & Wahyu, 2020).
diunggah media pembelajaran komik Hasil ini menandakan bahwa materi-materi
webtoon yang berjudul “KISEKI2 (Kimia Seru
yang terdapat pada komik webtoon
Kimia Kita)” dapat diakases melalui tautan
https://www.webtoons.com/id/challenge/ terintegrasi STEM materi gaya
kiseki-kimia-seru-kimia-kita/list?title antarmolekul telah layak digunakan sebagai
no=819834 atau melalui aplikasi Line media pembelajaran. Diskusi yang ada
Webtoon. pada komik telah mendukung kegiatan
Tahap kedua adalah validasi materi. active learning. Menurut Allsop, dkk., (2020)
Validasi materi dilakukan oleh 2 dosen ahli. active learning tidak hanya meningkatkan
Terdapat beberapa aspek yang diukur
keaktifan dan hasil belajar siswa, tetapi
dalam proses validasi materi, di antaranya:
aspek pendekatan penulisan, aspek active learning juga bermanfaat dalam
kebenaran konsep, aspek kedalaman meningkatkan kemampuan komunikasi
konsep, aspek keluasan konsep, aspek siswa dalam berdiskusi dan rasa
kejelasan kalimat, aspek kebahasaan, aspek kebersamaan untuk bekerja secara
kegiatan siswa, dan aspek keterlaksanaan. berkelompok pada diri siswa.
Berdasarkan hasil penelitian yang
dapat dilihat pada Tabel 4, hasil persentase
Tabel 4. Hasil Validasi Materi
No Aspek Dosen Validator Ahli Nilai
Validataor 1 Validator 2
1 Pendekatan Penulisan 100% 100% 100%
2 Kebenaran Konsep 100% 75% 87.5%
3 Kedalaman Konsep 100% 100% 100%
4 Keluasan Konsep 100% 100% 100%
5 Kejelasan Kalimat 100% 75% 87.5%
6 Kebahasaan 100% 75% 87.5%
7 Kegiatan Siswa 100% 100% 100%
8 Keterlaksanaan 100% 100% 100%
Persentase 100% 92.10% 96.05%
N. J. Aliifah, M. Ramli & L.Yunita / SPIN 5 (1) (2023) 112-126 120

Tahap ketiga adalah validasi media, aspek tampilan menyeluruh. Berdasarkan


Tahap ini dilakukan 2 dosen validator ahli hasil penilaian validasi yang dapat terlihat
media dengan memberikan penilaian pada Tabel 5, media komik webtoon
mengenai kualitas media komik webtoon terintegrasi STEM mendapat persentase
terintegrasi STEM materi gaya penilaian sebesar 96.02% yang dapat
antarmolekul sesuai dengan lembar validasi diartikan mendapat kategori ‘Sangat
media. Terdapat 4 aspek yang dinilai pada Layak’. Hal ini menandakan bahwa
validasi media di antaranya: Aspek peforma komik webtoon terintegrasi STEM
kebahasaan, aspek penyajian, aspek efek materi gaya antarmolekul sesuai dan layak
media terhadap strategi pembelajaran, dan untuk digunakan kepada siswa.
Tabel 5. Hasil Validasi Ahli Media
No Aspek Dosen Validator Ahli Nilai
Validataor 1 Validator 2
1 Kebahasaan 95.83% 95.83% 95.83%
2 Penyajian 100% 91.67% 95.83%
3 Efek Media 100% 95% 97.5%
4 Tampilan Menyeluruh 96.87% 93.75% 95.31%
Persentase 98.17% 94.09% 96.02%

Perbaikan tampilan komik webtoon gambar pada komik. Gambar 4 dan 5


dilakukan setelah melakukan validasi menunjukan beberapa ilustrasi yang telah
media. Terdapat beberapa perbaikan yang diperbaiki.
dilakukan, yaitu: perbaikan ilustrasi dan

(a) (b)
Gambar 4. Ilustrasi gaya dipol-dipol (a) sebelum perbaikan (b) sesudah perbaikan

(a) (b)
Gambar 5. Ilustrasi gaya dipol-nondipol (a) sebelum perbaikan (b) sesudah perbaikan

Komik yang telah diperbaiki maka guru partisipan. Terdapat 4 aspek yang
akan dilanjutkan ke tahap cek ulang dinilai, yaitu: aspek kurikulum, aspek
partisipan atau uji respon guru. Tahap cek keterlaksanaan, aspek penyajian materi,
ulang partisipan dilakukan dengan cara dan aspek tampilan. Berdasarkan hasil
menyebarkan angket respon guru kepada 2 penelitian yang dapat dilihat pada Tabel 8,
N. J. Aliifah, M. Ramli & L.Yunita / SPIN 5 (1) (2023) 112-126 121

hasil persentase penilaian hasil respon guru menyatakan bahwa media pembelajaran
dari semua aspek adalah 100% dengan yang memiliki urutan penyajian sistematis
kategori ‘Sangat Baik’ (Sa'adah & Wahyu, dapat membantu guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran.
2020).
Komik webtoon juga dapat membantu guru
Hasil ini menandakan bahwa komik untuk mengefektifkan waktu pembelajaran
webtoon terintegrasi STEM materi gaya karena komik webtoon merupakan media
antarmolekul mendapat respon positif dari pembelajaran yang dapat mengatasi
guru karena komik merupakan bahan ajar keterbatasan waktu dan dapat dijadikan
yang dapat membantu guru untuk media pembelajaran mandiri untuk siswa
menyampaikan materi pelajaran (Minarni (Padmaningrum & Sumanjaya., 2018).
dkk., 2019). Komik webtoon terintegrasi Tampilan komik webtoon yang menarik dan
STEM telah sesuai dengan kurikulum 2013 dipenuhi dengan gambar pun memiliki
dan memiliki penyajian materi yang keuntungan dalam membantu guru untuk
sistematis sehingga dapat membantu guru membuat siswa tidak jenuh saat mengikuti
dalam menyampaikan materi sesuai pelajaran (Kuswanto & Radiansah, 2018).
dengan kurikulum. Nurrita (2018)
Tabel 6. Hasil Uji Respon Guru
No Aspek Guru Nilai
Guru 1 Guru 2
1 Kurikulum 100% 100% 100%
2 Keterlaksanaan 100% 100% 100%
3 Penyajian Materi 100% 100% 100%
4 Tampilan 100% 100% 100%
Rata-rata 100% 100% 100%

Uji terakhir dalam tahap development penelitian yang terlampir pada Tabel 7
adalah uji respon siswa. Uji terbatas pada diketahui nilai persentase keseluruhan
siswa atau uji respon siswa adalah uji yang aspek respon siswa terhadap media
dilakukan untuk melihat respon siswa pembelajaran komik webtoon terintegrasi
terhadap media pembelajaran komik STEM pada materi gaya antarmolekul
webtoon terintegrasi STEM pada materi sebesar 84.59% dengan kategori ‘Sangat
gaya antarmolekul yang dikembangkan. Uji Baik’. Persentase tersebut dapat diurai
ini dilakukan dengan menyebarkan angket menjadi 3 aspek utama yaitu, aspek
respon siswa kepada 62 orang siswa SMA tampilan sebesar 85.94%, aspek efektifitas
Negeri 87 yang telah mempelajari materi sebesar 81.35%, dan aspek kepuasaan
gaya antarmolekul. Berdasarkan hasil sebesar 85.75%.
Tabel 9. Hasil Uji Respon Siswa
No Aspek Hasil
1 Tampilan 85.94%
2 Efektivitas 81.35%
3 Kepuasan 85.75%
Persentase keseluruhan 84.59%

Aspek pertama adalah aspek potensi sebagai media pembelajaran karena


tampilan. Hasil dari aspek ini menunjukan proses aksesnya yang mudah yaitu hanya
bahwa komik webtoon merupakan media menggunakan gawai atau sejenisnya (Siwi,
yang mudah digunakan oleh siswa. Media dkk., 2018) Sejalan dengan pernyataan
webtoon merupakan media yang memiliki tersebut, Putri (2018) menyatakan bahwa
N. J. Aliifah, M. Ramli & L.Yunita / SPIN 5 (1) (2023) 112-126 122

media komik online seperti komik webtoon STEM pada komik webtoon akan
merupakan media yang efiesien dan membantu siswa dalam mengasah
terjangkau karena proses aksesnya yang kemampuannya dalam memecahkan
hanya menggunakan kuota internet tanpa masalah. Cahyani & Sari (2020)
harus membeli komik dalam bentuk menyatakan bahwa media pembelajaran
fisiknya. Komik webtoon juga merupakan berbasis STEM dapat memberikan siswa
media pembelajaran yang menarik bagi kesempatan untuk mengembangkan
siswa karena adanya gambar dan ilustrasi. pemikiran kritis, inovasi, dan kemampuan
Adanya gambar dan ilustrasi akan untuk memecahkan masalah. Sejalan
membuat siswa merasa senang dan tidak dengan itu, Suryaningsih, dkk., (2022)
bosan saat membaca materi pelajaran yang menyatakan bahwa STEM akan
disampaikan oleh komik webtoon (Ziska, menumbuhkan motivasi baru dalam diri
2021). siswa dalam hal kreativitas, kemampuan
Aspek tampilan juga menunjukan mengingat, dan berpikir kritis untuk
bahwa siswa setuju bahwa komik webtoon memecahkan masalah. Integrasi STEM
terintegrasi STEM pada materi gaya memiliki manfaat untuk meningkatkan soft
antarmolekul memiliki penyajian materi skill siswa seperti melakukan penyelidikan
yang runtut sehingga mudah untuk secara ilmiah, kemampuan pemecahan
dimengerti. Menurut Wardhani et al. masalah, kemampuan berpikir kritis,
(2022) keruntutan materi yang disajikan kemampuan berkomunikasi, dan
oleh suatu media penting untuk kemampuan berkolaborasi (Sumaji, 2019).
menanamkan pengetahuan pada diri siswa. Aspek terakhir adalah kepuasan.
Penyajian materi harus disesuaikan dengan Hasil dari aspek ini mengindikasikan
tingkatan kognitif dari siswa sehingga bahwa komik webtoon terintegrasi STEM
media yang dibuat menjadi bermakna. pada materi gaya antarmolekul mendapat
Aspek kedua adalah efektivitas. respon positif dari siswa. Media Komik
Hasil dari aspek ini mengindikasikan webtoon terintegrasi STEM dapat dijadikan
bahwa komik webtoon terintegrasi STEM sebagai media belajar alternatif bagi siswa
pada materi gaya antarmolekul dapat baik untuk di sekolah maupun mandiri
membantu siswa dalam memudahkan dan (Padmaningrum & Sumanjaya, 2018) yang
mempercepat siswa untuk memahami dapat di akses kapanpun dan di mana pun
materi gaya antarmolekul. Gambar dan (Khoiriyah, dkk., 2019). Komik webtoon
alur cerita pada komik webtoon akan terintegrasi STEM memiliki manfaat untuk
membantu siswa untuk mengingat materi menggambarkan fenomena abstrak yang
yang disajikan oleh komik webtoon sehingga tidak dapat terlihat oleh mata (Khoiriyah
dapat mempermudah dan mempercepat dkk., 2019), dapat meningkatkan motivasi
pemahaman siswa mengenai materi yang belajar siswa (Misnawati, dkk., 2021),
tersaji (Hidayat, dkk., 2021). Selain itu, meningkatkan keinginan siswa untuk
dengan adanya integrasi STEM, siswa akan membaca (Hidayah & Ulva, 2017), dan
memiliki pengalaman belajar yang berharga meningkatkan kemampuan literasi sains
karena disuguhkan dengan materi-materi dan digital siswa (Suryaningsih & Nisa ,
kontekstual yang dapat memancing siswa 2021).
untuk berpikir kritis dan kreatif (Asih, dkk., Tahap Post-Development
2020). Tahap terakhir pada penelitian ini
adalah tahap Post Development atau
N. J. Aliifah, M. Ramli & L.Yunita / SPIN 5 (1) (2023) 112-126 123

Disseminate. Tahap Disseminate dilakukan Webtoon agar dapat diakses melalui web
dengan tujuan untuk menyebarkan produk ataupun aplikasi Line Webtoon. Pada
dan hasil penelitian (Ramli, 2019). Pada tahap ini komik webtoon terintegrasi STEM
tahap ini hasil penelitian yang disebarkan materi gaya antarmolekul telah disebarkan
berupa skripsi, jurnal, dan produk komik melalui Line Webtoon kepada guru SMA
webtoon terintegrasi STEM pada materi Negeri 87 Jakarta, siswa SMA Negeri 87
gaya antarmolekul. Jakarta, dan validator-validator yang
Penyebaran dimulai dengan tahap berkontribusi dalam pembuatan Komik
pembuatan skripsi yang selanjutnya akan webtoon terintegrasi STEM pada materi
dilanjutkan dengan proses pembuatan gaya antarmolekul ini. Gambar 6
karya tulis jurnal. Produk hasil penelitian menunjukan tampilan komik webtoon yang
berupa komik webtoon terintegrasi STEM telah disebarkan ke dalam situs Line
yang telah divalidasi oleh para ahli Webtoon.
selanjutnya disebarkan melalui tautan Line

Gambar 6. Tampilan Komik Webtoon Melalui Perangkat Komputer

SIMPULAN Komik webtoon terintegrasi STEM pada


Media pembelajaran komik webtoon materi Gaya Antarmolekul mendapat
terintegrasi STEM pada materi Gaya persentase penilaian validasi materi sebesar
Antarmolekul dapat dikembangkan dengan 96.05%, validasi media sebesar 96.02%%,
metode R&D melalui model Three Stages respon guru sebesar 100%, dan respon
Research and Development (TSRD). siswa sebesar 84.59%. Produk hasil
Pengembangan melalui 3 tahapan yaitu Pre penelitian yang berupa komik digital
Development (Planning), Development, dan kemudian telah disebarkan melalui website
Post Development. Hasil analisis kebutuhan Line Webtoon dan dapat diakses
menyatakan bahwa 61.67% siswa kesulitan menggunakan aplikasi Line Webtoon.
dalam memahami materi gaya
antarmolekul sehingga tertarik untuk DAFTAR PUSTAKA
menggunakan media komik webtoon Affeldt, F., Meinhart, D., & Eilks, I. (2018).
sebagai media belajar. Selain itu, dihasilkan The Use of Comics in Experimental
sebuah storyboard yang telah tervalidasi ahli Instruction in a Non-formal
Chemistry Learning Context.
dengan persentase penilaian sebesar International Journal of Education in
87.04% pada kategori “Sangat Layak”. Matemathics, Science, and Technology,
N. J. Aliifah, M. Ramli & L.Yunita / SPIN 5 (1) (2023) 112-126 124

6(1), 93-104. Imbar, K., Ariani, D., Widyaningrum, R.,


DOI:10.18404/ijemst.380620 & Syahyani, R. (2021). Ragam
Allsop, J., Young, S., Nelson , E., Piatt , J., Storyboard untuk Produksi Media
& Knapp , D. (2020). Examining the Pembelajaran. Jurnal Pembelajaran
Benefits Associated with Inovatif, 4(1), 108-120.
Implementing an Active Learning. Khairiyah, N. (2019). Pendekatan Science,
International Journal of Teaching and Technology, Engineering, and
Learning in Higher Education , 32(3), Mathematics (STEM). Medan: Spasi
418-426 . Media.
Alwi, S. (2017). Problematika Guru dalam Khoiriyah, N., Abdurrahman, & Suyatna,
Pengembangan Media Pembelajaran. A. (2019). Development of Comics
Jurnal Itqan, 8(2), 145-166. Physics Education with STEM for
Asih, D. N., Wijayanti, I. E., & Langitasari, Stimulating Straight Line Motion
I. (2020). Development of STEM Concept Mastery in Junior High
(Science, Technology, Engineering, School Students. Jurnal Pembelajaran
and Mathematic) Integrated Fisika, 7(2), 77-85.
Chemical Module on Voltaic Cells. Kuswanto, J., & Radiansah, F. (2018).
JTK: Jurnal Tadris Kimiya, 5(1), 91- Media Pembelajaran Berbasis
103. Android Pada Mata Pelajaran Sistem
Cahyani, I., & Sari, M. (2020). Operasi Jaringan Kelas XI. Jurnal
Pengembangan Vlog (Video Blog) Media Infotama, 14(1), 15-20.
Channel Youtube Berbasis STEM https://doi.org/10.37676/jmi.v14i1.
Pada Materi Laju Reaksi Kelas XI 467
SMA/MA. Journal of Research and Lestari, A. F., & Irwansyah. (2020). Line
Education Chemistry (JREC), 2(2), 74- Webtoon Sebagai Industri Komik
84. Digital. Jurnal Ilmu Komunikasi, 6(2),
Handayani, D., Alperi, M., & Annisa, T. 134-148.
(2021). An Analysis of The Use of DOI:10.35308/source.v6i2.1609.
Webtoon in Chemistry Learning. Makmun. (2021). Komik : Media
International Conference Character Komunikasi Pembelajaran. BaloLipa:
Education and Digital Learning Jurnal Pendidikan Seni Rupa, 1(1), 18-
(ICCEDL) 2021 (hal. 385-392). 23.
Yogyakarta: Direktorat Pasca Sarjana Minarni., Malik, A., & Fuldiaratman.
Pendidikan Universitas (2019). Pengembangan Bahan Ajar
Sarjanawiyata Tamansiswa. dalam Bentuk Media Komik dengan
Hidayah, N., & Ulva, R. K. (2017). 3D Page Flip pada Materi Ikatan
Pengembangan Media Pembelajaran Kimia. Jurnal Inovasi Pendidikan
Berbasis Komik pada Mata Pelajaran Kimia,, 13(1), 2295 – 2306.
Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas IV MI Misnawati, D., Nanda, D. S., Sihotang, M.
Nurul Hidayah Roworejo D., & Kusmindari, C. D. (2021). An
Negerikaton Pesawaran. TERAMPIL: Analysis of Using Webtoon in
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Improving Students' Reading
Dasar, 4(1), 34-46. Motivation at First Semester. Beyond
Hidayat, N., Rostikawati, R., & Marris, M. Linguistika: Journal of Linguistics and
H.-A. (2019). Pengembangan Bahan Language Education , 4(2), 35-43.
Ajar Komik Webtoon untuk Muchson, M. (2013). Pengembangan
Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Multimedia Pembelajaran Interaktif
Siswa SMA Kelas XI. Prosiding Topik Gaya Antarmolekul pada
Seminar Nasional SIMBIOSIS IV (hal. Matakuliah Ikatan Kimia. Jurnal
318-324). Madiun: Universitas Pendikan Sains, 1(1), 14-25.
Sebelas Maret. Musnur, I., & Faiz, M. (2019). Analisis
Penyajian Karakter dan Alur Cerita
N. J. Aliifah, M. Ramli & L.Yunita / SPIN 5 (1) (2023) 112-126 125

pada Komik Vulcaman-Z. Jurnal Ramli, M. (2019). TSRD Sebagai Pendekatan


Narada, 6(2), 339-360. Alternatif Penelitian Pengembangan
Niam, M. A., & Asikin, M. (2021). Inovasi Pendidikan : Sebuah Kajian
Pentingnya Aspek STEM dalam Reflektif (Presentasi Sesi Pararel).
Bahan Ajar terhadap Pembelajaran Jakarta: Seminar Nasional FITK UIN
Matematika. Jurnal PRISMA 4, 329- Syarif Hidayatullah Jakarta.
335 . Ristiyani, E., & Bahriah, E. S. (2016).
Nurinayati, F., Sartono, N., & Everyani, D. Analisis Kesulitan Belajar Kimia
(2014). Pengembangan Media Siswa di SMAN X Kota Tanggerang
Pembelajaran Dalam Bentuk Komik Selatan. Jurnal Penelitian dan
Digital Pada Materi Sistem Imun di Pembelajaran IPA, 2(1), 18-29 .
SMA Negeri 13 Jakarta. Jurnal Rohmah, O. M. (2019). Pengaruh Media
BIOSFER, VII(2), 47-52. Pembelajaran dan Minat Belajar
Nurrita, T. (2018). Pengembangan Media Siswa terhadap Hasil Belajar Kimia
Pembelajaran Untuk Meningkatkan Siswa (Eksperimen Pada Sekolah
Hasil Belajar Siswa. Jurnal Misykat, Menengah Atas Negeri di Kabupaten
3(1), 171-187. Tangerang). Alfarisi: Jurnal Pendidikan
Parastuti, & Prihandari, I. (2021). Pengantar MIPA, 2(1), 39-49.
Manga (Komik Jepang). Sukabumi: CV Sa'adah, R. N., & Wahyu. (2020). Metode
Jejak. Penelitian R&D (Research and
Payanti, D. A. (2022). Peran Komik Digital Development) Kajian Teoritis dan
sebagai Media Pembelajaran Bahasa Aplikatif. Batu : Literasi Nusantara.
yang Inovatif. SANDIBASA I (Seminar Siwi, M. K., Syofyan, R., & Hayati, A. F.
Nasional Pendidikan Bahasa dan Sastra (2018). Pengembangan Webtoon
Indonesia I), 1(1), 464- 475. Sebagai Media Pembelajaran
Pratamadita, A., & Dwiningsih, K. (2021). Interaktif dalam Meningkatkan
Validitas E-modul Interaktif Sebagai Kemampuan Mengajar Mahasiswa
Media Pembelajaran Untuk Pada Mata Kuliah Micro Teaching di
Melatihkan Kecerdasan Visual Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Spasial pada Materi Gaya Padang. Pakar Pendidikan , 16(1), 47-
Antarmolekul. Prosiding Seminar 59.
Nasional Kimia (SNK) 2021, 248-255. Sudjana, N., & Rivai, A. (1997). Media
Priliyanti, A., Muderawan, I., & Maryam, Pengajaran. Bandung: Penerbit CV
S. (2021). Analisis Kesulitan Belajar Sinar Baru Bandung.
Siswa dalam Mempelajari Kimia Sumaji. (2019, April 24). Implementasi
Kelas XI. Jurnal Pendidikan Kimia Pendekatan STEM dalam
Undiksha, 5(1), 11-18. Pembelajaran Matematika. Seminar
Putri, D. M. (2018). Pengaruh Media Sosial Nasional Pendidikan Matematika, 7-15.
LINE Webtoon Terhadap Minat Sumanjaya, U., & Padmaningrum, R. T.
Membaca Komik pada Mahasiwa (2018). Pengembangan Webtoon
Universitas Riau. JOM FISIP, 5(1), 1- Kimia untuk Pembelajaran Materi
15. Kimia Makromolekul Sebagai Media
Rahmi, C., Mujakir, & Febriani, P. (2021). Belajar Mandiri Siswa. Jurnal
Kemampuan Representasi Pembelajaran Kimia, 7(5), 210-219.
Submikroskopik Siswa pada Konsep Suryaningsih, S., & Nisa , F. A. (2021).
Ikatan Kimia. Lantanida Journal, 9(1), Kontribusi STEAM Project Based
62-74. Learning dalam Mengukur
Ramadhan, B. S., & Rasuardie. (2020). Keterampilan Proses Sains dan
Kajian Industri Komik Daring Berpikir Kreatif Siswa. Jurnal
Indonesia (Studi Kasus: Komik Pendidikan Indonesia, 2(6), 1097-1111.
Tahilalats). Jurnal Senirupa Warna, Suryaningsih, S., Nisa, F. A., Muslim, B.,
8(1), 2-18. & Aldiansyah, F. (2022). Learning
N. J. Aliifah, M. Ramli & L.Yunita / SPIN 5 (1) (2023) 112-126 126

Innovations: Students’ Interest and


Motivation on STEAM-PjBL.
International Journal of STEM
Education for Sustainability, 2(1), 66-77.
Tafonao, T. (2018). Peranan Media
Pembelajaran Dalam Meningkatkan
Minat Belajar Mahasiswa. Jurnal
Komunikasi Pendidikan, 2(2), 103-114.
Thahir, A., Anwar, C., Saregar, A.,
Choiriah , L., Susanti , F., & Pricilia,
A. (2020). The Effectiveness of STEM
Learning: Scientific Attitudes and
Students’ Conceptual Understanding.
Young Scholar Symposium on Science
Education and Environment 2019. 1467,
hal. 6. Lampung: IOP Publishing.
Wardhani, F. P., Fiamanillah, Islamiyah,
H. Y., Zulfadilla, I., Pajriansyah, &
Mukhlis, M. (2022). Analisis
Kelayakan Penyajian Buku Teks
Bahasa Indonesia Kelas XI
Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017.
SAJAK: Jurnal Sastra, Bahasa, dan
Pembelajaran Bahasa dan Sastra, 1(1),
156-167.
Yaumi, M. (2018). Media dan Teknologi
Pembelajaran. Jakarta: Prenadamedia
Group.
Ziska, I. Y. (2021). Webtoon as an
Attractive Media in Teaching
Reading Comprehension. UNNES-
Teflin National Seminar, 4(1), 54-62.

Anda mungkin juga menyukai