Anda di halaman 1dari 12

e-ISSN : 2808-1218

p-ISSN : 2808-1226

ChemEdu (Jurnal Ilmiah Pendidikan Kimia)


Volume 3 Nomor 3, Desember 2022, 14 - 25
http://ojs.unm.ac.id/index.php/ChemEdu/index
email : chemedu@unm.ac.id

Analisis Penguasaan Konsep Siswa yang Diajar dengan Metode Inkuiri


Terbimbing pada Materi Pokok Ikatan Kimia

Analysis of Concept achievement the students on Inquiry Learning Methods on


Chemical Bonding subject matter

Nurmaulita1*, Muhammad Anwar2, Ramdani3


1
SMA Islam 1 Bayyinah, Makassar
2,3
Jurusan Kimia, Universitas Negeri Makassar
*Email: nurmaulitaummufurqon88@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan
konsep kimia siswa pada materi pokok ikatan kimia yang diajar dengan metode inkuiri terbimbing.
Tingkat penguasaan konsep siswa kategori paham konsep, miskonsepsi, dan tidak paham konsep
diukur dalam bentuk persentase. Objek penelitian adalah siswa kelas X semester 1 SMA Negeri 8
Makassar tahun ajaran 2013/2014 sebanyak sembilan kelas dengan jumlah 304 orang siswa. Sampel
penelitian diambil secara acak dan random sebanyak 36 orang siswa. Metode penelitian meliputi
pengajaran dengan metode inkuiri terbimbing yang dievaluasi dengan instrumen test berupa pilihan
ganda beralasan sebanyak 20 soal yang sudah divalidasi selanjutnya data yang diperoleh dianalisis
secara statistik deskriptif. Hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat penguasaan konsep siswa yang
diajar dengan metode inkuiri terbimbing pada materi pokok ikatan kimia yaitu kategori paham
konsep, miskonsepsi, dan tidak paham konsep yaitu berturut-turut 48,33%, 13,05% dan 38,61%,
yang menunjukkan bahwa metode inkuiri terbimbing cukup efektif membantu siswa memahami
konsep-konsep materi ikatan kimia.

Kata Kunci : Penguasaan konsep, Inkuiri terbimbing, Pilihan ganda

ABSTRACT
This descriptive research aims to determine the concept achievement level of students in the subject
matter chemical bond with the inquiry learning method. The level of concept achievements of
students is categorized into three levels, namely to understand the concepts, misconceptions, and do
not understand the concept in the form of a percentage. The object is all the students of class X 1
SMA Negeri 8 Makassar academic year 2013/2014 a total of nine classes with a number of 304
students. The sample is taken by random sampling or random grade class. Research methods include
the inquiry learning method is evaluated with the instrument in the form of a multiple-choice test of
20 questions reasoned that has been further validated the data obtained were descriptive statistic
analyzed. The result showed that the level of concept achievement of students in the subject matter
of chemical bonds in the category of understanding concepts, misconceptions, and do not understand
the concept successive 48,33%, 13,05%, and 38,61% showed that the inquiry method was effective
to contribute to students understanding the concepts chemical bonding subject matter.

Keywords : concepts achievement, inquiry learning method, multiple choice reasoned

PENDAHULUAN mampu berpikir kritis, kreatif, logis,


Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan berinisiatif dalam menanggapi isu
sebagai bagian dari mata pelajaran di masyarakat yang hampir seluruhnya
pendidikan bertujuan dan berperan berkaitan dengan IPA dan teknologi.
penting untuk menyiapkan siswa Pendidikan IPA dapat menjadi sarana

14
(Received: October-2022; Reviewed: November-2022; Accepted: November-2022; Published: December-2022)©2022 – ChemEdu Jurusan Kimia
FMIPA Universitas Negeri Makassar. Ini adalah artikel dengan akses terbuka dibawah lisensi CC BY-NC-4.0 (https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/)
Nurmaulita dkk./Analisis Penguasaan Konsep Siswa yang Diajar dengan Metode Inkuiri Terbimbing pada Materi Pokok Ikatan
Kimia

bagi siswa untuk mempelajari diri diperlukan untuk memahami konsep


sendiri dan alam sekitar, serta prospek tersebut. Akibatnya siswa tidak dapat
pengembangan lebih lanjut dalam membangun pemahaman konsep-
menerapkannya di dalam kehidupan konsep kimia yang fundamental pada
sehari-hari (Depdiknas, 2006). awal mereka belajar kimia (Nakhleh
dalam Tarigan 2007). Metode
Kimia sebagai salah satu mata pembelajaran yang tepat dan sesuai
pelajaran IPA memegang peran penting dengan karakteristik materi pokok yang
berkembangnya konsep IPA yang lain, diajarkan dapat meningkatkan hasil
namun selalu saja masih ada kendala belajar dan pemahaman siswa dengan
dalam mengajarkannya yang tercermin alat ukur yang baik (Abraham, 2007).
pada tingkat pemahaman konsep siswa
yang masih diketemukan rendah. Metode pembelajaran inkuiri
Tingkat pemahaman pada mata adalah metode pembelajaran yang
pelajaran kimia siswa di Indonesia, diketahui dapat menjelaskan konsep
rata-rata sekitar 32% untuk dengan baik dan menyeluruh. Pada
keseluruhan aspek, 29% konten, 34% metode ini, siswa dilibatkan secara
untuk proses, dan 32% untuk konteks aktif dalam mengajukan pertanyaan-
(Firmansyah dkk., 2013). Pelajaran pertanyaan, mencari informasi, dan
kimia sarat dengan konsep, mulai dari melakukan penyelidikan (investigasi).
yang sederhana sampai konsep yang Investigasi dilakukan oleh siswa
lebih kompleks dan abstrak, sehingga sendiri mampu memberikan
untuk mengajarkannya sangat pemahaman konsep yang baik dan
diperlukan pemahaman konsep dasar meningkatkan keterampilan proses
yang membangun konsep-konsep berpikir siswa (Herdian, 2010). Cocok
tersebut untuk selanjutnya dapat diterapkan pada materi pengamatan,
memahami konsep yang lainnya. penyelidikan, melalui eksperimen
terhadap objek yang dipelajari
Siswa yang diajar dengan (Zuriyani, 2012). Inkuiri terbimbing
metode yang benar akan mampu dapat diterapkan pada materi pokok
mengantar siswa membangun dimana siswa melakukan pengamatan
pengetahuan konsepnya, menjadi terhadap objek atau visualisasi objek
tertarik dan tertantang untuk belajar, seperti materi ikatan kimia yang
keterampilan prosesnya berkembang, dipelajari dengan standar kompetensi
dan terlibat aktif dalam proses belajar memahami struktur atom dan sifat-sifat
mengajar (Tarigan, 2007) periodik unsur dan metode ini terbukti
Metode hafalan yang sering lebih unggulan dibandingkan dengan
digunakan guru dalam mengajarkan cara konvensional (Mubarrok dkk.,
pelajaran kimia menghabat aktivitas 2013)
siswa untuk membangun pemahaman Metode pembelajaran yang
mereka sendiri terhadap konsep, tidak sudah tepat akan bertolak belakang jika
mengenali hubungan antar konsep yang instrument evaluasi yang digunakan

15
Jurnal ChemEdu Vol. 3 Nomor 3 Desember 2022, 14-25
Nurmaulita dkk./Analisis Penguasaan Konsep Siswa yang Diajar dengan Metode Inkuiri Terbimbing pada Materi Pokok Ikatan
Kimia

untuk mengukur pencapaian konsep ganda, namun alasan yang diberikan


siswa juga tidak tepat maka evaluasi siswa tidak logis atau jawaban yang
hasil belajar juga tidak tercapai. Seperti diberikan menunjukkan pemahaman
halnya dalam tes-tes berbentuk pilihan konsep tetapi juga membuat kesalahan
ganda banyak ditemukan jawaban yang dalam membuat pernyataan tidak
benar hanya dari hasil menebak yang sesuai dengan pendapat para ahli maka
menunjukkan bahwa siswa menjawab siswa dinyatakan miskonsepsi atau
benar tetapi tidak memahami konsep terjadi kesalahan pemahaman konsep.
tersebut (Seftima, 2011). Oleh karena Dan jika siswa menjawab salah pada
itu, untuk mengatasi hal tersebut pilihan ganda dan juga tidak
diperlukan alat ukur yang dapat memberikan alasan atau hanya
mengukur dalam rangka menemukan mengulangi pernyataan atau bahkan
jawaban siswa yang benar tetapi tidak alasan yang diberikan tidak relevan
paham konsep, terjadi kesalahan dengan jawaban semestinya maka
pemahaman konsep atau biasa disebut siswa dinilai tidak memahami konsep.
dengan miskonsepsi.
Penelitian ini dilakukan untuk
Kesalahan pemahaman konsep mengukur penguasaan konsep siswa
dapat diketahui dengan mengajukan pada materi pokok ikatan kimia yang
pertanyaan-pertanyaan yang dirancang diajar dengan metode inkuiri
secara khusus untuk menguji terbimbing dan penguasaan konsep
pengertian tentang suatu materi yang siswa dievaluasi menggunakan tes
telah dipelajari. Ada beberapa cara pilihan ganda beralasan.
yang bisa dilakukan untuk
mengidentifikasi mengenai penguasaan METODE
konsep siswa salah satunya adalah A. Jenis dan variabel penelitian
dengan menggunakan tes yang Penelitian ini merupakan
berbentuk soal pilihan ganda beralasan penelitian deskriptif untuk
(Haslam, 1987). Tes pilihan ganda mengumpulkan informasi penguasaan
beralasan merupakan suatu alat tes konsep kimia siswa pada materi ikatan
dimana siswa harus memberikan alasan kimia. Penguasaan konsep siswa
atas jawaban yang ia pilih sehingga jika dideskripsikan melalui penjabaran data
siswa menjawab benar pada pilihan yang diperoleh dengan alat tes berupa
ganda dan alasan yang diberikan juga tes pilihan ganda beralasan. Variabel
benar dalam artian jawaban siswa penelitian yaitu penguasaan konsep
sesuai dengan komponen-komponen kimia siswa kelas X pada materi ikatan
yang ditetapkan walaupun tidak kimia, pembelajaran inkuiri terbimbing
lengkap atau jawaban yang diberikan hanya merupakan metode, dan soal test
siswa meliputi komponen yang pilihan ganda beralasan hanya sebagai
diinginkan berarti siswa telah alat evaluasi. Penguasaan konsep yang
memahami konsep yang diberikan. Jika dimaksudkan adalah tingkat
siswa menjawab benar pada pilihan penguasaan konsep siswa pada empat

16
Jurnal ChemEdu Vol. 3 Nomor 3 Desember 2022, 14-25
Nurmaulita dkk./Analisis Penguasaan Konsep Siswa yang Diajar dengan Metode Inkuiri Terbimbing pada Materi Pokok Ikatan
Kimia

sub materi pokok ikatan kimia yaitu; soal sampai instrument tersebut
kestabilan unsur, ikatan ion, ikatan valid. Validitas isi dilakukan oleh
kovalen, dan ikatan logam dalam Dosen di Jurusan Kimia FMIPA
bentuk persentase yang UNM. Sedangkan validitas item
menggambarkan tingkat kemampuan dilakukan di SMA Negeri 10
siswa memahami materi pelajaran Makassar yang diteskan pada siswa
melalui metode inkuiri terbimbing. kelas X semester 1 tahun ajaran
2013/2014 sebanyak 76 siswa yang
B. Populasi dan Sampel Penelitian berada pada 2 kelas yang telah
Populasi yang merupakan objek selesai mempelajari ikatan kimia.
yang akan diteliti adalah siswa kelas X Masing-masing kelas diberi tes
semester 1 SMA Negeri 8 Makassar sebanyak 20 soal sebagai
tahun ajaran 2013/2014 sebanyak instrument penelitian dan telah
sembilan kelas dengan jumlah 304 divalidasi menggunakan program
orang dengan jumlah siswa rata-rata Anates Versi V4. Instrumen yang
dalam satu kelas sebanyak 34 orang. digunakan sudah dinyatakan valid
Sampel dalam penelitian ini berasal (Nurmaulita, 2014)
dari populasi yang diambil dengan
menggunakan teknik random class b. Pengumpulan data
sampling atau acak kelas. Satu kelas Diawali dengan metode
diambil secara acak yaitu kelas X1 pembelajaran inkuiri terbimbing tiga
dengan jumlah siswa sebanyak 36 kali pertemuan dan satu kali pertemuan
orang yang kemudian diajar dengan tes hasil belajar dengan tahap-tahap
metode pembelajaran inkuiri pembelajaran pada Tabel 1. Setelah
terbimbing lalu dievaluasi dengan alat pembelajaran, dilakukan evaluasi
tes pilihan ganda beralasan. menggunakan tes pilihan ganda
1. Prosedur Penelititan beralasan. Pilihan jawaban siswa dan
a. Persiapan alasan yang diberikan dianalisis
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan dengan standar kriteria penilaian yang
Pembelajaran (RPP) ditetapkan pada Tabel 2 yang disusun
2) Menyusun instrumen penelitian berdasarkan pengkategorian tingkat
dalam bentuk tes pilihan ganda pemahaman siswa. Analisis lebih
beralasan sebanyak 40 butir soal. lanjut diuraikan berdasarkan indikator
Instrumen penelitian yang telah dan soal yang diberikan juga terhadap
dibuat kemudian dilakukan kelas kontrol yang tidak diajar dengan
validitas isi dan validitas item/butir metode inkuiri terbimbing.

Tabel 1. Tahap-tahap Pembelajaran Metode Inkuiri Terbimbing


Tahap Kegiatan
Guru: membina suasana atau iklim pembelajaran yang kondusif seperti
menjelaskan topik, tujuan, pokok-pokok kegiatan serta
Orientasi memberikan motivasi.
Siswa: memperhatikan penjelasan guru.

17
Jurnal ChemEdu Vol. 3 Nomor 3 Desember 2022, 14-25
Nurmaulita dkk./Analisis Penguasaan Konsep Siswa yang Diajar dengan Metode Inkuiri Terbimbing pada Materi Pokok Ikatan
Kimia

Guru: membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki


Merumuskan
yang menantang siswa untuk memecahkan teka-teki tersebut.
masalah
Siswa: mencari jawaban dari persoalan yang disajikan
Guru: memicu siswa untuk mengembangkan kemampuan menebak
Merumuskan dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong
hipotesis siswa untuk merumuskan jawaban sementara.
Siswa: mengajukan jawaban sementara.
Guru: mengarahkan siswa agar dapat mengumpulkan informasi yang
dibutuhkan dan mendorong siswa untuk menggunakan potensi
Mengumpulkan
berpikirnya.
data
Siswa: mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk menguji
hipotesis.
Guru: memandu siswa untuk menentukan jawaban yang dianggap
diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperolah.
Menguji hipotesis
Siswa: menentukan jawaban sesuai dengan data yang ditemukan dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Guru: menuntun siswa dalam menunjukkan data yang relevan untuk
Menarik
menarik kesimpulan yang akurat.
kesimpulan
Siswa: menarik kesimpulan dan mendeskripsikan temuan yang diperoleh.

Tabel 2. Kategori Penguasaan Konsep Siswa


KRITERIA JAWABAN SISWA (ALASAN)
Paham (P) - Pilihan jawaban benar
- Alasan jawaban sesuai dengan komponen-komponen pendukung
yang ditetapkan, walaupun tidak lengkap.
- Alasan jawaban yang diberikan siswa meliputi komponen yang
diinginkan.
Miskonsepsi - Pilihan jawaban bisa benar dan bisa salah
(M) - Alasan jawaban yang diberikan tidak logis.
- Alasan jawaban yang diberikan menunjukkan pemahaman konsep,
tetapi membuat kesalahan dalam pernyataan yang tidak sesuai
dengan makna konsep atau pendapat para ahli
Tidak Paham - Pilihan jawaban salah
(TP) - Alasan jawaban tidak memberikan respon, mengulangi pernyataan,
respon yang diberikan tidak relevan dengan jawaban semestinya.

HASIL DAN PEMBAHASAN bentuk; 1) persentase tingkat


penguasaan konsep siswa pada kategori
Hasil penelitian tingkat jawaban (paham konsep, miskonsepsi,
penguasaan konsep siswa yang diajar dan tidak paham konsep), 2) analisis
dengan metode inkuiri terbimbing yang tingkat penguasaan konsep siswa pada
diukur dengan tes pilihan ganda subpokok bahasan dan pada tingkat
beralasan dijabarkan secara umum dan indikator yang dijelaskan keterkaitan
secara khusus dalam bentuk data hasil antara metode dan tingkat penguasaan
belajar yang memberikan gambaran konsep siswa dan gambaran pada
sejauh mana penguasaan konsep siswa subpokok bahasan dan indikator apa
pada materi ikatan kimia. Data hasil saja siswa mampu memahami konsep,
penelitian dijabarkan dalam dua

18
Jurnal ChemEdu Vol. 3 Nomor 3 Desember 2022, 14-25
Nurmaulita dkk./Analisis Penguasaan Konsep Siswa yang Diajar dengan Metode Inkuiri Terbimbing pada Materi Pokok Ikatan
Kimia

mengalami miskonsepsi dan tidak jelas perbedaan persentase jumlah


mampu memahami konsep. siswa dalam kategori paham konsep,
miskonsepsi dan tidak paham konsep
A. Persentase Tingkat Penguasaan khususnya untuk kelas yang diajar
Konsep Siswa pada Materi Ikatan dengan metode inkuiri terbimbing yang
Kimia artinya siswa yang menjawab dengan
Data persentase tingkat penguasaan
hanya menebak masih ada namun tidak
konsep siswa secara keseluruhan pada
terlalu tinggi.
materi ikatan kimia dari persentase
tingkat penguasaan konsep keseluruhan Gambaran secara umum
siswa pada setiap item soal sebagai dijelaskan pada histogram Gambar 1.
gambaran umum persentase tingkat Metode pembelajaran inkuiri
penguasaan konsep siswa pada materi terbimbing yang diketahui merupakan
ikatan kimia dapat dilihat pada Tabel 3. salah satu metode pembelajaran yang
dapat menjelaskan konsep dengan baik
Tabel 3. Rata-rata % Tingkat Penguasaan dan menyeluruh yang bertujuan siswa
Konsep Siswa pada Materi Ikatan Kimia
mendapatkan pemahaman yang lebih
Kategori tingkat Jumlah
penguasaan siswa Siswa (%) baik terbukti memang lebih baik
Paham 48,33 dibandingkan dengan metode
Miskonsepsi 13,05 konvensional. Untuk kategori
Tidak paham 38,62 miskonsepsi (13,05%) dan tidak paham
konsep (38,61%) jika dijumlahkan
Pada tabel 3 memberikan maka diperoleh angka (51,66%) yang
gambaran bahwa tingkat penguasaan bisa dikatakan nilai ini tinggi yang
konsep siswa Kelas X yang diajar merupakan penggambaran tingginya
dengan metode inkuiri terbimbing tingkat jumlah siswa yang mengalami
cukup tinggi khususnya pada materi kesulitan bahkan gagal dalam
ikatan kimia, karena jumlah siswa yang membentuk dan membangun
dikategorikan paham 48,33% jauh pengetahuan kognitif dalam memahami
lebih tinggi bila dibandingkan dengan konsep ikatan kimia melalui
kategori jumlah siswa yang pembelajaran metode inkuri terbimbing
miskonsepsi (13,05%) dan jumlah khususnya yang diterapkan di siswa
siswa yang tidak paham konsep kelas X SMA negeri 8 Makassar tetapi
(38,62%). Berdasarkan data pada Tabel masih lebih baik dibandingkan dengan
3 juga memberikan pengambaran metode konvensional.
bahwa kategori jumlah siswa yang
tidak paham konsep masih lebih tinggi
dibandingkan dengan jumlah siswa
yang miskonsepsi. Tampak dengan

19
Jurnal ChemEdu Vol. 3 Nomor 3 Desember 2022, 14-25
Nurmaulita dkk./Analisis Penguasaan Konsep Siswa yang Diajar dengan Metode Inkuiri Terbimbing pada Materi Pokok Ikatan
Kimia

Gambar 1. Histogram Perbandingan Persentase Tingkat Penguasaan Konsep


Siswa pada Materi Ikatan Kimia antara Kelas Inkuiri dengan Kelas
Konvensional.

Kategori miskonsepsi secara sebagai alasan pilihan jawaban pada


tersendiri yaitu jumlah siswa yang tes yang diberikan tidak cocok atau
mengalami miskonsepsi pada kelas mengalami miskonsepsi seperti pada
inkuiri terbimbing 6,67%. beberapa item soal yang kebanyakan
dibandingkan jumlah siswa yang siswa mengalami miskonsepsi. Pada
mengalami miskonsepsi pada kelas penelitian ini diidentifikasi beberapa
konvensional 13,05% selisihnya item soal yang siswa mengalami
masih rendah. Kenyataan ini dapat miskonsepsi dengan jumlah
dijelaskan dari fakta bahwa terbanyak pada kelas inkuiri yaitu
miskonsepsi ini terjadi karena adanya pada item soal nomor 5 yaitu 41,67 %
pemahaman baru sejumlah siswa siswa, item soal nomor 7 yaitu 50%
pada kelas inkuiri yang dengan jumlah siswa dan item soal nomor 8
pemahaman tersebut tidak muncul dengan 55,55% jumlah siswa.
atau tidak dipahami oleh siswa pada
kelas konvensional. Pemahanan baru Terjadinya miskonsepsi ini
siswa pada kelas inkuiri ini yang terjadi terungkap karena siswa tidak
terbangun secara kognitif mampu mampu menghubungkan antara
mengemukakan makna-makna konsep yang satu dengan konsep yang
konsep tetapi konsep yang dipahami lain yang saling berhubungan erat.
siswa dikelas inkuiri ini kemungkinan Sejalan yang dipahami bahwa
besar tidak didukung oleh beberapa konsep kimia harus
pemahaman konsep yang lain sebagai didukung oleh pemahaman konsep
konsep pendukung. Konsep yang yang lain sebagai konsep pendukung
terbangun sebagai konsep dasar atau sehingga menyebabkan pembelajaran
pendukung terhadap konsep yang lain kimia menjadi rumit karena setiap
yang tidak dipahami sebelumnya konsep pendukung harus dikuasai
menyebabkan makna konsep yang dengan benar sebelum mempelajari
diutarakan atau yang diungkap siswa konsep yang lainnya sehingga siswa

20
Jurnal ChemEdu Vol. 3 Nomor 3 Desember 2022, 14-25
Nurmaulita dkk./Analisis Penguasaan Konsep Siswa yang Diajar dengan Metode Inkuiri Terbimbing pada Materi Pokok Ikatan
Kimia

harus berhasil mengkonstruksi sampai menarik kesimpulan tidak


pemahaman konsep yang baru terlalu diperhatikan sehingga
dipahaminya dengan dukungan dipastikan sebagai faktor yang
konsep yang telah ada jika hal ini menyebabkan siswa tidak mampu
siswa gagal maka siswa akan menangkap makna dan defenisi
mengalami miskonsepsi (Paul konsep.
Suparno dalam Sari dkk., 2009).
Kegagalan pemahaman konsep atau B. Tingkat Penguasaan Konsep
Siswa pada Tiap Sub Pokok
miskonsepsi siswa seperti
Bahasan dan Indikator Materi
dikemukakan di atas diperoleh dari Ikatan Kimia
hasil analisis item soal dimana siswa
sebahagian besar mengalami Tingkat penguasaan konsep
miskonsepsi. siswa secara rinci dituliskan untuk
Dua alasan mendasar yang setiap subpokok bahasan dan
bisa diungkap dari data ini adalah, 1) indikator. Tingkat penguasaan konsep
guru yang mengajarkan metode pada tiap subpokok bahasan pada
inkuiri masih belum berpengalaman materi ikatan kimia yang diukur
sehingga walaupun langkah-langkah dengan 20 item soal tes yang
inkuiri diyakin sudah diterapkan mewakili empat subpokok bahasan
secara menyeluruh namun aplikasi pada materi ikatan kimia. Penguasaan
dan penekanan-penekanan konsep siswa tiap subpokok bahasan
pembelajaran seperti (cara dijabarkan pada Gambar 2. Tingkat
memahamkan, cara menyuruh siswa, penguasaan konsep siswa untuk tiap
intonasi bicara, mengatur kelas dan indikator disajikan untuk
sebagainya) yang dapat memberikan penggambaran lebih
mengaktifkan siswa lebih baik masih dalam tentang konsep-konsep apa
kurang, 2) pada proses pembelajaran saja yang siswa dapat paham,
masih ada sebahagian dari siswa yang mengalami miskonsepsi, dan siswa
menunjukkan sikap kurang tidak mampu memahami konsep pada
penghargaan terhadap guru sebagai materi ikatan kimia yang diajar
mahasiswa peneliti dengan bentuk dengan metode inkuiri terbimbing.
melakukan aktivitas yang Dari 20 item soal yang diujikan yang
menunjukkan ketidakseriusan untuk mewakili delapan indicator diperoleh
belajar sehingga proses-proses setiap rata-rata persentase tingkat
langkah pada inkuiri yang diatur oleh penguasaan konsep siswa pada tiap
guru mulai dari merumuskan masalah indikator dapat dilihat pada Tabel 4.

21
Jurnal ChemEdu Vol. 3 Nomor 3 Desember 2022, 14-25
Nurmaulita dkk./Analisis Penguasaan Konsep Siswa yang Diajar dengan Metode Inkuiri Terbimbing pada Materi Pokok Ikatan
Kimia

Gambar 2. Histogram Persentase Tingkat Penguasaan Konsep Siswa pada setiap


Subpokok Bahasan pada Materi Ikatan Kimia

Tabel 4. Persentase Tingkat Penguasaan Konsep Siswa pada setiap Indikator Materi katan Kimia
Penguasaan Konsep
Siswa (%)
No. Indikator
Misk Tidak
Paham
onsepsi paham
1 Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk
82,41 3,70 13,88
mencapai kestabilannya
2 Menggambarkan susunan elektron valensi atom gas
mulia (duplet dan oktet) dan elektron valensi bukan gas 75,00 4,16 20,83
mulia (struktur lewis)
3 Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion 53,70 25,92 20,37
4 Menjelaskan terbentuknya ikatan kovalen tunggal,
36,11 2,77 61,11
rangkap dua, dan rangkap tiga
5 Menjelaskan proses terbentuknya ikatan koordinasi pada
36,11 13,89 50,00
beberapa senyawa
6 Menyelidiki kepolaran senyawa dan hubungannya
36,11 4,63 59,26
dengan keelektronegatifan
7 Mendeskripsikan pembetukan ikatan logam dan
59,72 4,16 36,11
hubungannya sifat fisik logam
8 Menghubungkan sifat fisis materi dengan jenis
0,00 52,50 47,50
ikatannya

Berdasarkan data pada dialami siswa pada subpokok bahasan


Gambar 2, persentase tingkat ikatan kovalen yaitu 57,64%. Dari
pemahaman konsep siswa pada empat subpokok bahasan ikatan kimia
kategori paham yang paling tinggi yang diajarkan, terlihat adanya
pada subpokok bahasan kestabilan perbedaan signifikan pada subpokok
unsur 79,44%. Kategori miskonsepsi bahasan kestabilan unsur dan ikatan
tertinggi pada subpokok bahasan logam yang rata-rata siswa dalam
ikatan ion 36,66%. Sedangkan kategori paham konsep, pada
kategori tidak paham paling banyak subpokok bahasan ikatan kovalen

22
Jurnal ChemEdu Vol. 3 Nomor 3 Desember 2022, 14-25
Nurmaulita dkk./Analisis Penguasaan Konsep Siswa yang Diajar dengan Metode Inkuiri Terbimbing pada Materi Pokok Ikatan
Kimia

rata-rata siswa dalam kategori tidak kecenderungan unsur untuk


paham konsep, sedangkan pada mencapai kestabilan. Siswa
subpokok bahasan ikaton ion terlihat mengalami miskonsepsi terbanyak
seimbang dari ketiga kategori. pada subpokok bahasan ikatan ion
dengan indikator menghubungkan
Berdasarkan indikator yang sifat fisis materi dengan jenis
ingin dicapai, gambaran penguasaan ikatannya, sedangkan siswa yang
konsep siswa kelas X yang tidak paham konsep terbanyak
ditunjukkan Tabel 4 dapat dilihat pada subpokok bahasan ikatan
bahwa persentase tingkat penguasaan kovalen dengan indikator
konsep siswa pada kategori paham menjelaskan terbentuknya ikatan
yang paling tinggi yaitu pada kovalen tunggal, rangkap dua, dan
indikator menjelaskan kecenderungan rangkap tiga.
unsur untuk mencapai kestabilan
sebanyak 82,41%. Kategori B. Saran
miskonsepsi tertinggi terdapat pada
indikator menghubungkan sifat fisis Berdasarkan hasil penelitian dan
materi dengan jenis ikatannya pembahasan maka penulis
sebanyak 52,50%. Sedangkan mengajukan beberapa saran sebagai
kategori tidak paham paling banyak berikut:
dialami siswa pada indikator 1. Ketika tes dengan pilihan ganda
menjelaskan terbentuknya ikatan beralasan jumlah waktu yang
kovalen tunggal, rangkap dua, dan diberikan kepada siswa untuk
rangkap tiga yaitu 61,11%. menjawab tes masih dibutuhkan
waktu lebih dan alasan yang
KESIMPULAN DAN SARAN diungkap siswa dalam
memberikan alasan singkat-
A. Kesimpulan singkat karena mengingat waktu
Berdasarkan analisis data dan yang terbatas sehingga disarankan
pembahasan, maka disimpulkan; untuk penerapan alat evaluasi ini
1. Persentase jumlah siswa pada (pilihan ganda beralasan)
tingkat penguasaan konsep materi diperhitungkan tambahan waktu
pokok ikatan kimia yang diajar atau jumlah item soal dikurangi
dengan metode inkuiri terbimbing tanpa menggugurkan indikator
yaitu; 48,33% paham konsep, atau sebagaian materi.
13,05% miskonsepsi, dan 38,61% 2. Pada langkah mengajukan
tidak paham konsep. hipotesis dan investigasi pada
2. Secara umum kebanyakan siswa metode inkuiri yang telah peneliti
yang paham konsep pada terapkan, rata-rata siswa antusias
subpokok bahasan kestabilan memberikan tanggapan atas
unsur dan indikator menjelaskan jawaban untuk setiap rumusan

23
Jurnal ChemEdu Vol. 3 Nomor 3 Desember 2022, 14-25
Nurmaulita dkk./Analisis Penguasaan Konsep Siswa yang Diajar dengan Metode Inkuiri Terbimbing pada Materi Pokok Ikatan
Kimia

masalah yang diajukan sehingga Direktorat Pendidikan Menengah


guru kewalahan membatasi dan Umum
mengatur waktu untuk Firmansyah, Riky 2013. Penerapan
mengakomodasi keseluruhan Kartun Konsep sebagai Umpan
tanggapan siswa, sehingga Balik untuk Memperbaiki
disarankan untuk penerapan dan Miskonsepsi Siswa SMA pada
penelitian selanjutnya tentang Konsep Sistem Saraf. Skripsi pada
metode inkuiri terbimbing pada Repository Universitas Pendidikan
tahapan investigasi Indonesia Bandung.
diperhitungkan waktu dan http://repository.upi.edu/skripsivie
dibatasi/diataur cara dan jenis w.php?no_skrip, diakses 9 Juli
tanggapan siswa yang 2013.
diperbolehkan. Haslam, F., & Treagust, D.F. (1987).
3. Karena adanya pemahaman Diagnosing secondary students’
konsep yang lebih dengan misconceptions of photosynthesis
penerapan metode inkuiri and respiration in plants using a
terbimbing dibandingkan dengan two-tier multiple choice
konvensional, sebaiknya metode instrument. Journal of Biological
ini dipertimbangkan diterapakan Education, 21(3), 203-211.
dalam upaya meningkatkan hasil Herdian. 2010. Model Pembelajaran
belajar kimia, khususnya pada Inkuiri.
materi pokok ikatan kimia. http://herdy07.wordpress.com
/2010/05/27/model-pembelajaran-
DAFTAR PUSTAKA inkuiri/. Diakses pada selasa 9 Juli
2013.
Abraham. 2007. Hubungan
Mubarrok, Ahmad Zacky. 2013.
pemahaman materi pelajaran
Metode Inquiri.
kimia dengan prestasi belajar IPA
http://zackeyhernandez.blogspot.
siswa SMP Negeri se- Kota
com /2013/03/metode-
Kendari. Jurnal Wakapendik Vol.2
inquiri.html. Diakses selasa, 9 Juli
No.1 Hal. 62-74, Universitas
2013.
Haluoleo. Lembaga Kajian
Nurmaulita, 2014. Analisis
Pengembangan Pendidikan, dalam
Penguasaan Konsep pada
Indonesian Scientific Journal
Pembelajaran Metode Inkuiri
Database (ISJD) LIPI
Terbimbing Siswa Kelas X SMA
Depdiknas. (2006). Kurikulum 2006
Negeri 8 Makassar (Studi pada
Pedoman Khusus Pengembangan
Materi Pokok Ikatan Kimia).
Silabus dan Penilaian Mata
Skripsi, tidak dipublikasikan,
Pelajaran Kimia. Dirjen
Jurusan Kimia FMIPA,
Pendidikan Dasar dan Menengah
Universitas Negeri Makassar.

24
Jurnal ChemEdu Vol. 3 Nomor 3 Desember 2022, 14-25
Nurmaulita dkk./Analisis Penguasaan Konsep Siswa yang Diajar dengan Metode Inkuiri Terbimbing pada Materi Pokok Ikatan
Kimia

Sari, Lis Permana dan Purtadi S.,


2009. Penilaian Berkarakter
Kimia Berbasis Demonstrasi
Untuk Mengungkap Pemahaman
Konsep dan Miskonsepsi Kimia
pada Siswa SMA. Makalah
Seminar Nasional Kimia tahun
2009. Fakultas MIPA Univeritas
Negeri Yogyakarta.
Seftima Vermalia, 2011. Analisis
Pemahaman Konsep Kimia pada
Materi Pokok Redoks
Menggunakan Soal Pilihan Ganda
Beralasan Pada Siswa Kelas XII.
Skripsi pada Repository
Universitas Pendidikan Indonesia
Bandung.
http://repository.upi.edu/skripsivie
w.php?no_skrip, diakses 24 Mei
2013.
Tarigan, Basir 2007. Penggunaan
Peta Konsep dalam Meningkatkan
Pemahaman Siswa terhadap
Pengajaran Kimia Karbon.
Majalah ilmiah cemerlang,
Universitas Asahan. Fakultas
Pertanian, Kisaran hal 38-43,
dalam Indonesian Scientific
Journal Database (ISJD) LIPI.
Zuriyani, Elsy. 2012. Strategi
Pembelajaran Inkuiri pada Mata
Pelajaran IPA. Kumpulan artikel /
Tulisan Widiaiswara. Kementerian
Agama Provinsi Sumatera selatan.
http://sumsel. kemenag.go.id/
index. php?a=artikel&id= 11414.
Diakses selasa 9 Juli 2013.

25
Jurnal ChemEdu Vol. 3 Nomor 3 Desember 2022, 14-25

Anda mungkin juga menyukai