2503-4448
ABSTRAK
Pada umumnya bentuk evaluasi yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa adalah
bentuk evaluasi dengan pilihan ganda dan esai, tetapi evaluasi ini masih saja memiliki kelemahan
yakni salah satunya kemungkinan besar siswa tidak mengetahui pilihan jawaban yang tepat dan
memiliki reliabilitas yang renda.Dari kelemahan tersebut peneliti ingin menghasilkan instrumen
penilaian tes diagnostik pilihan ganda dua tingkat untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa
dengan jumlah sampel 21 orang untuk uji coba awal dan 118 pada uji coba utama. Penelitian ini
terdiri atas 7 tahap yaitu (1) Penelitian dan pengumpulan informasi, (2) Perencanaan, (3)
Pengembangan produk pendahuluan, (4) Uji coba awal, (5) Revisi terhadap produk utama, (6) Uji
coba lapangan, dan (7) Revisi produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tes diagnostik pilihan
ganda dua tingkat layak digunakan.Hasil tes yang diperoleh dari 118 siswa ketika menggunakan tes
diagnostik pilihan ganda dua tingkat memperlihatkan nilai kevalidan Va instrumen 3.97, nilai
keefektifan sebesar 85,57% dan nilai kepraktisan sebesar 78.80%. Hasil tes yang diperoleh,
sebelum dan sesudah menggunakan tes diagnostik pilihan ganda dua tingkat menunjukkan bahwa
ada peningkatan pada hasil belajar siswa sebesar 59,3%. Dengan demikian tes diagnostik pilihan
ganda dua tingkat dapat mengukur dan meningkatkan hasil belajar siswa.
Kata kunci: Pengembangan, Pilihan Ganda Dua Tingkat, Tes Diagnostik pilihan ganda dua
tingkat
ABSTRACT
In general, the used evaluation form to measure the students’ abilities is evaluation form in multiple
choice and essay, but this evaluation still has weaknesses which are there are possibilities that the
students do not know the correct answer and it has low realibility. From the weaknesses, the
researcher wanted to produce two levels multiple choice diagnostic test assessment instrument in
order to find outthe passing of the students’ outcomes with 21 students for the first trial and 118
students for the main trial. This research consisted of 7 steps which were (1) Research and the
collection of information, (2) Planning, (3) The development of introductory product, (4)
Preliminary trial, (5) The revision on main product, (6) Field trial, and (7) The revision of product.
The research result showed that the two levels multiple choice diagnostic test was feasible to be
used. The test result from 118 students using the two levels multiple choice diagnostic test showed
the validity value of Vainstrument was 3.97, the effectiveness value was 85.57 %, and the practical
value was 78.80%. The obtained test result, before and after using the two levels multiple choice
diagnostic test showed that there was improvement on students’ learning outcomes which was 59.3
%. Therefore, the two levels multiple choice diagnostic test can measure and improve the students’
learning outcomes.
Keywords: Development, Two Levels Multiple Choice, Two Levels Multiple Choice Diagnostic
Test
23
Vol. 4 No. 2 Februari 2016 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448
24
Vol. 4 No. 2 Februari 2016 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448
informasi bahwa evaluasi yang terdapat dan harus dipilih oleh siswa (Shidiq,
disekolah berupa pilihan ganda dan esai. 2014). Keunggulan tes diagnostik pilihan
menurut siswa pada soal pilihan ganda, ganda dua tingkat yaitu dapat
waktu pengerjaan soal pilihan ganda yang mengungkap alasan balik opsi yang
diberikan dalam bentuk perhitungan dipilih siswa, hal ini secara tidak
cendrung memerlukan waktu yang lama langsung mengurangi tingkat kesalahan
dalam pengerjaannya, bahasa yang yaitu kemungkinan siswa menebak
digunakan terkadang sulit dipahami dan jawaban karena pada tes ini jawaban
memiliki pilihan jawaban yang menjebak. siswa dianggap benar jika pilihantier
terkadang siswa yang memiliki pertama dan kedua dijawab benar oleh
kemampuan tinggi memiliki nilai yang siswa.
lebih rendah dibandingkan dengan siswa Tes diagnostik pilihan ganda dua
yang berkemampuan rendah, hal ini tingkat juga dapat mengidentifikasi dan
dikarenakan siswa dengan kemampuan mengevaluasi konsepsi siswa dalam
tinggi terkecoh dengan pilihan jawaban bidang tertentu yaitu melalui tier pertama
yang terdapat pada soal pilihan ganda, untuk menentukan pengetahuan faktual
sehingga membuat siswa tidak yakin dan atau konseptual sedangkan tier kedua
kebingungan dengan jawaban siswa digunakan untuk mengetahui alasan
tetapi untuk siswa yang berkemampuan dibalik pilihan tier pertama.Selain itu, tes
rendah siswa hanya mengandalkan diagnostik pilihan ganda dua tingkat
jawaban dari teman, untuk soal dalm memiliki dua keunggulan lainnya
bentuk esai siswa harus menjelaskan dibandingkan pertanyaan one-tier
secara rinci dan dalam satu soal terdapat konvensional.Keunggulan yang pertama
beberapa poin soal yang harus dijelaskan. adalah menurunkan ukuran kesalahan
selain itu soal dalam bentuk esai juga dalam memilih jawaban. Pada pilihan
memiliki kelemahan yakni memerlukan ganda one-tier dengan lima kemungkinan
waktu yang cukup lama dalam opsi terdapat 20% kemungkinan siswa
pengoreksiannya dan soal tes esai juga menjawab dengan cara menebak.
memiliki keterbatasan dalam memenuhi Jawaban acak dan tebakan yang benar
materi, sehingga diperlukan tes harus dihitung sebagai ukuran
diagnostic pilihan ganda dua tingkat. kesalahan.Kemungkinan kesalahan pada
Tes diagnostik pilihan ganda dua pilihan ganda two tier hanya sebesar 4%
tingkatyang dikembangkan adalah tes karena jawaban dianggap benar jika
diagnostik yang berbentuk pilihan kedua tier yang dipilihnya tepat.
gandayang terdiri dari dua tingkat. Keunggulan kedua dari format pilihan
Tingkat pertama adalah butir tes yang ganda two tier adalah dapat mengetahui
mengungkap suatu konsep tertentu dan dua aspek informasi dari satu fenomena
tingkat yang kedua adalah butir tes yang yang sama, yaitu jawaban dari tier
mengungkap alasan responden tentang pertama dantier kedua umumnya
jawaban yang diberikan pada butir tes merupakan penjelasan dari pilihan pada
yang pertama. Tes diagnostik pilihan tier pertama.Berbeda dengan tes pilihan
ganda dua tingkatadalah bentuk pilihan ganda atau multiple choiceyang hanya
ganda yang alasannya sudah disediakan terdiri dari butir soal atau tugas yang
25
Vol. 4 No. 2 Februari 2016 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448
26
Vol. 4 No. 2 Februari 2016 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448
27
Vol. 4 No. 2 Februari 2016 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448
28
Vol. 4 No. 2 Februari 2016 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448
29
Vol. 4 No. 2 Februari 2016 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448
80% maka kriteria instrumen penilaian dibandingkan dengan data nilai sebelum
adalah kuat, sehingga dapat digunakan menggunakan tes diagnostik pilihan
dan tanpa revisi. ganda dua tingkat. Adapun hasil
Dari nilai kepraktisan melalui perbandingan nilai ketuntasan hasil
respon siswa rata-rata pada uji coba awal belajar sebelum penggunaan instrumen
dan uji coba utama terlihat mengalami penilaian dan sesudah menggunakan
penurunan, yakni dari 83,23% pada uji instrumen penilaian dapat dilihat pada
coba awal dan 78,80% pada uji coba Tabel 4.
utama. Hal ini dikarenakan siswa pada uji
coba awal sudah pernah latihan Tabel 4. Nilai sesudah dan sebelum
mengerjakan soal pada materi menggunakan tes diagnostik pilihan
hidrokarbon walaupun hanya ganda dua tingkat
menggunakan tes pilihan ganda dan
ketika siswa dihadapi dengan soal pada 1. Nilai tes pilihan ganda dan esai
materi yang sama, siswa hanya sekilas
mengingat materi yang dipelajari siswa
saat tes sebelumnya, sehingga respon
siswa lebih tinggi dibandingkan dengan
siswa yang baru mendapat materi
hidrokarbon dengan tes yang berbeda dari
sebelumnya.selain itu, krakteristik pada
siswa uji coba awal ialah siswa yang
memang memiliki respon yang baik, 2. Nilai tes diagnostik pilihan ganda
kemampuan mereka diatas rata-rata dan dua tingkat
mereka siswa yang aktif dikelas, lain
N Tidak
halnya dengan siswa pada uji coba utama Kelas Tuntas %
o tuntas %
yang lebih dari 90 orang dengan
1. X1 32 orang 7 orang
kemampuan yang sangat berbeda-beda
2. X2 31 orang 8 orang
dari siswa uji coba awal dengan siswa 21
3. X3 38 orang 2 orang
orang.
Rata –
a. Hasil Belajar Siswa 101 (85,57%) 17 (14,40%)
rata
Selain mampu membuat siswa
dengan mudah mengingat materi yang
sebelumnya dengan menggunakan Pada penelitian ini untuk melihat
instrumen penilaian yang telah dibuat, keefektifan dari suatu subjek peneliti
instrumen penilaian tes diagnostik pilihan yakni instrumen penilaian tes diagnostik
ganda dua tingkat diharapkan efektif pilihan ganda dua tingkat hanya dengan
dalam memberikan dampak terhadap membandingkan nilai siswa ketika
perubahan hasil belajar siswa setelah menggunakan instrumen tes pilihan
penggunaannya. Ketuntasan hasil belajar ganda dan essai dengan instrumen
yang diperoleh dari hasil uji coba penilaian tes diagnostik pilihan ganda dua
lapangan utama pada siswa kelas X1, X2 tingkat.
dan X3 SMA Negeri 10 Pontianak akan
30
Vol. 4 No. 2 Februari 2016 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448
Pilihan ganda dua tingkat dari 118 4. Indikator 4: Menentukan tata nama
siswa, yang memiliki ketuntasan yakni dari suatu senyawa-senyawa
sebesar 26,27% dengan nilai KKM 75. hidrokarbon alkana, alkena dan
Sedangkan hasil tes yang didapatkan dari alkuna dengan ketuntasan sebesar
118 siswa ketika menggunakan tes 61,01% dan ketidaktuntasan sebesar
diagnostik pilihan ganda dua tingkat 38,98%.
yakni sebesar 85,57% dari kedua hasil tes 5. Indikator 5: Menentukan kenaikan
yang diperoleh ketika sebelum titik didih dari suatu senyawa, dengan
menggunakan tes diagnostik dan sesudah ketuntasan sebesar 93,22% dan
menggunakan tes diagnostik pilihan ketidaktuntasan sebesar 6,777%.
ganda dua tingkat terlihat bahwa ada 6. Indikator 6: Menentukan isomer pada
peningkatan pada hasil belajar siswa senyawa-senyawa hidrokarbon,
sebesar 59,3%. Hal ini menunjukkan dengan ketuntasan sebesar 67,79%
bahwa tes diagnostik dapat meningkatkan dan ketidaktuntasan sebesar 32,20%.
hasil belajar siswa dibandingkan dengan 7. Indikator 7: Menentukan reaksi
tes pilihan ganda dan esai.Peningkatan sederhana seperti reaksi adisi,
pada hasil belajar siswa ini dikarenakan, substitusi, eliminasi dan oksidasi,
pada soal tes dignostik pilihan ganda dua dengan ketuntasan sebesar 70,33%
tingkat lebih mengungkap pemahaman dan ketidaktuntasan sebesar 29,66%.
siswa dengan adanya pilihan jawaban
alasan membuat siswa lebih mengingat b. Revisi uji coba utama
materi yang sudah tersampaikan oleh Instrumen tes diagnostik pilihan
guru. ganda dua tingkat sudah tidak ada
Hasil belajar siswa juga dapat perbaikan baik dari siswa maupun guru
dilihat dari ketuntasan setiap indikator, kimia SMA Negeri 10 Pontianak.
berikut persentase ketuntasan setiap
indikator pada soal tes diagnostik pilihan KESIMPULAN
ganda dua tingkat yakni: Instrumen penilaian tes diagnostik
1. Indikator 1:Mengetahui faktor yang pilihan ganda dua tingkat dikatakan layak
menyebabkan banyaknya senyawa ditinjau dari segi kevalidan, kepraktisan
karbon, dengan Ketuntasan sebesar dan keefektifan. Kevalidan dilihat dengan
68,66% dan Ketidaktuntasan sebesar nilai Vainstrumen sebesar 3,97, nilai
31,35%. kepraktisan sebesar 78.80% dan
2. Indikator 2: Membedakan atom C keefektifan hasil belajar siswa sebesar
primer, atom C sekunder, atom C 85,57%.
tersier dan atom C kuartener, dengan
ketuntasan sebesar 79,66% dan DAFTAR PUSTAKA
ketidaktuntasan sebesar 20,33%.
3. Indikator 3: Menentukan senyawa- Harahap, L. (2014). Pengembangan
jenuh dan tak jentuh, dengan Instrument Tes Diagnostik Pilihan
Ganda Dua Tingkat Untuk
ketuntasan sebesar 73,72% dan
Mengidentifikasi Miskonsepsi Siswa
ketidaktuntasan sebesar 26,27%. Pada Materi Kesetimbangan Kimia.
31
Vol. 4 No. 2 Februari 2016 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448
32