Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL PENELITIAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATERI REDOKS


DAN ELEKTROKIMIA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING
KELAS XII IPA 6 SMA NEGERI 2 BINJAI

OLEH :

KAROLIN YOLANDA LAROSA (4193331042)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelajaran kimia merupakan salah satu pelajaran jurusan IPA, suka tidak suka setiap peserta didik
wajib mempelajari ilmu kimia. Berdasarkan hal tersebut bagi peserta didik yang tidak menyukai ada
keterpaksaan dalam mempelajarinya yang berakibat pada kesulitan dalam memahami konsep-konsep
kimia. Angket pra penelitian yang diberikan kepada peserta didik kelas XII IPA 6 sekolah SMA N 2 BINJAI,
pada materi Redoks dan Elektrokimia terdapat 69% menyatakan bahwa mereka memperoleh nilai
dibawah KKM karena materinya sulit, dan 31% karena tidak belajar.

Sedangkan keaktifan berpendapat diperoleh, 6% peserta didik tidak pernah mencoba, 83%
lainnya kadang-kadang menyampaikan pendapat dan hanya 11% setelah membaca teks atau materi
Kimia selalu mencoba mengemukakan dengan kata-kata sendiri. Keaktifan merupakan kegiatan peserta
didik dalam mengikuti seluruh proses pembelajaran seacara aktif, sehingga peserta didik memperoleh
pemahaman, pengetahuan, dalam pengalaman mengenai proses yang sudah dilakukan sehingga
berpengaruh pada peningkatan hasil belajar (Pamungkas et al.,2018).

Berdasarkan angket tersebut terdapat permasalahan pada indicator keaktifan belajar seperti
mengalami kesulitan untuk bertanya atau menjawab pertanyaan, menyampaikan pendapat dan diskusi
dalam kelompok yang masih dibawah standart, dimana standart keaktifan peserta didik diharapkan
mencapai 70% agar terjadi peningkatan pula pada hasil belajar, seperti sebuah penelitian yang
menunjukan bahwa apabila indicator keaktifan tersebut meningkat akan diikuti dengan peningkatan
hasil belajar (Dewi et al,.2019).

Masih banyaknya peserta didik yang belum aktif dalam pembelajaran berimbas kepada hasil
yang diperoleh masih belum mencapai KKM, serta metode ceramah yang digunakan pendidik saat
mengajar membuat peserta didik hanya berpusat kepada pendidik. Pendidik menyampaikan materi dan
latihan soal lalu perserta didik mencatat materi pelajaran dan jawaban dari soal yang dikerjakan oleh
pendidik ditambah dengan usia pendidik yang sudah tidak muda lagi membuat peserta didik yang duduk
dibelakang tidak mendengar apa yang disampaikan oleh pendidik kepada peserta didik.

Masalah lain yang mucul adalah minat mempelajari ilmu kimia yang dimiliki peserta didik
rendah. Ini dibuktikan dengan suasana kelas yang tidak kondusif banyak peserta didik yang tidak
memperhatikan pendidik saat menyampaikan materi. Peserta didik memilih memperhatikan teman
dengan bercerita satu sama lain, hal ini dapat terlihat berdasarkan data capaian peserta didik XII IPA 6
pada penilaian bulanan untuk konsep kimia khususnya materi redoks dan elektrokimia masih dibwah
KKM,yaitu dibawah 75.

Dalam pelaksaan pembelajaran dikelas pendidik sering mengulang materi atau terkadang
menyingung perihal materi upaya untuk meingkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi
Redoks dan Elektrokimia. Namun hal tersebut masih kurang efektif karena memerlukan waktu.
Berkaitan dengan hal diatas, diperlukan suatu model pembelajaran yang memungkinkan untuk
mendorong ketertarikan peserta didik dan meingkatkan pemahaman peserta didik. Artinya perlu
diciptakan model pembelajaran yang berpusat pada peseta didik sehingga peningkatan keaktifan dan
hasil belajar terhadap mata pelajaran kimia khususnya materi redoks dan elektrokimia dapat terwujud.
Salah satu strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik adalah menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) yang menuntut kemampuan dan aktivitas
peserta didik dalam memecahkan masalah baik individu atau kelompok. +literature yg mendukung min 2

Dalam belajar terjadi proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu sehingga
menghasilkan perubahan tingkah laku. Aktivitas belajar seperti aktivitas fisik yang dapat diamati atau
yang sulit diamati berupa aktivitas psikis. Kegiatan yang dapat diamati seperti membaca, mengamati,
dan berdiskusi atau melakukan keterampilan lainnya, sedangkan kegiatan psikis contohnya
menggunakan pengetahuan untuk memcahkan masalah, ,membandingkan konsep-konsep, menarik
kesimpulan dan lainnya.(sumber)

Dari pengertian diatas dapat dsimpulkan bahwa keberhasilan proses pembelajaran adalah
terjadinya perubahan tingkah laku karena peserta didik terlibat secara aktif mengikuti dan melakukan
kegiatan-kegiatan dalam proses pembelajaran. Melihat permasalahan yang terjadi pada peserta didik
kelas XII IPA 6 dan karakteristik materi redoks dan elektrokimia maka pendidik untuk menerapkan
pembelajarn berpusat pada peserta didik dengan pendekatan masalah yang diberikan berkaitan dengan
kehidupan nyata dan peserta didik diajak menggunakan pengetahuan yang dimiliki untuk melakukan
pemecahan masalah tersebut dalam diskusi kelompok kemudian menghasilakannya dalam bentuk hasil
karya yang dipresentasikan.+literature terkait dengan aktivitas.Hal ini sesuai dengan sintaks-sinbtaks
atau langkah kerja dalam Problem Based Learning sebagai berikut: 1).orientasi peserta didik pada
masalah 2). Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar 3). Membimbing pengalaman individu atau
kelompok 4).Mengembangkan dan menyajikan hasil karya, dan 5). Menganalisi dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah (Nurdiansyah dan Fahyuni.2016).

Berdasarkan urian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan
judul “Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Materi Redoks dan Elektrokimia melalui Model Problem
Based Learning”

1.2 Indentifikasi Masalah

Rendahnya hasil belajar peserta didik disebabkan oleh :

1. Peserta Didik
a. Peserta didik sulit memahami materi karena kurangnya pemanfaatan model
pembelajaran yang relevan oleh pendidik.
b. Siswa tidak aktif melakukan tanya jawab saat proses pembelajaran berlangsung.
c. Rendahnya hasil belajar peserta didik XII IPA 6 (SMA N 2 BINJAI) pada materi Redoks
dan Elektrokimia.
d. Siswa kurang antusias mengikuti pembelajaran kimia terkhusus materi Redoks dan
Elektrokimia
2. Pendidik
a. Cara mengajar yang masih monoton seperti menyampaikan pelajaran secara satu arah
dengan menyampaikan materi maupun latihan soal materi yang bersifat pasif
b. Kurang memanfaatkan strategi pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran yang lebih inovatif dan relevan.

1.3 Rumusan Masalah

Bagaimana penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan keaktifan dan hasil
belajar peserta didik kelas XII IPA 6 SMA N 2 BINJAI pada pokok pembahasan Redoks dan Elkektrokimia

1.4 Tujuan Penelitian

Untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik kelas XII IPA 6 SMA N 2 BINJAI
pada materi Redoks dan Elektrokimia

1.5 Manfaat Penelitian

1.Pendidik

Penelitian tindakan kelas bagi peserta didik yaitu untuk memperbaiki pembelajaran yang
dikelolah karena sasaran akhir penelitian tindakan kelas adalah memperbaiki pembelajaran, dan
pendidik mendapkan kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan keterampilannya sendiri, serta
dapat menambah pengetahuan maupun pemahaman pendidik terkait dengan model pembelajaran
Problem Based Learning yang dapat digunakan dalam mengajar.

2. Peserta Didik

Dengan adanya penelitian tindakan kelas dengan model pembelajaran Problem Based Learning
diharapkan dapat meningkatan keaktifan dan hasil belajar terhadap materi Redoks dan Elektrokimia.

3. Sekolah

1.6 Hipotesis Masalah

Jika menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), maka keaktifan dan hasil
belajar peserta didik kelas XII IPA 6 SMA N 2 BINJAI pada materi Redoks dan Elektrokimia akan
meningkat.

Anda mungkin juga menyukai