Abstract
This research was motivated by the low completeness of the learning outcomes of
students on oxidation and reduction reaction materials. The purpose of this study was to
determine the improvement of learning outcomes of students after being given a
cooperative learning model of ICT-based chemical debate. The form of research used is
Classroom Action Research with research subjects are students of class XII MIPA 3
SMAN 8 Pontianak. Data collection techniques used were measurements with research
instruments using learning outcomes tests and direct observation using learning
implementation sheets. The results showed that student learning outcomes increased by
3.78 in the first cycle, to 7.14 in the second cycle.
Keywords: Cooperative model, chemical debate, ICT
11
proses pembelajaran jadi menarik dengan target yang diinginkan. Berdasarkan data
menggunakan model pembelajaran diskusi hasil penilaian yag diperoleh dari proses
kelompok dan presentasi kelompok di pembelajaran kooperatif debat biasa tanpa
depan kelas. Aktivitas belajar siswa yang variasi yang telah dilaksanakan tidak
komunikatif dan interaktif, terjadi dalam memberikan hasil belajar yang diharapkan.
kelompok-kelompok kecil (Rofiq, 2010). Data hasil penilaian pembelajaran
Pembelajaran ini akan tercipta interaksi menggunakan model pembelajaran
yang lebih luas, yaitu interaksi dan kooperatif debat biasa tanpa variasi di
komunikasi yang dilakukan antara guru kelas XII MIPA 3 diperoleh
dengan siswa, siswa dengan siswa ketidaktuntasan sebesar 51,35 % atau 19
(Rusman, 2012). Materi pelajaran yang siswa dari 37 siswa mendapat nilai
didiskusikan adalah materi yang erat dibawah KKM.
kaitannya dengan kehidupan masyarakat ( Berdasarkan penjelasan di atas, guru
konteks sosial ). Materi yang digunakan berkeinginan untuk memperbaiki kualitas
adalah materi Sel elektrokimia dan pembelajaran sehingga diharapakan dapat
elektrolisis. meningkatkan hasil belajar siswa. Model
Pada proses pembelajaran model pembelajaran kooperatif tetap digunakan
kooperatif diskusi kelompok atau pada debat kimia dengan berbasis
presentasi biasa di depan kelas, banyak informasi, komunikasi, dan teknologi
siswa yang tidak aktif dalam kelompoknya, (ICT) yang belum pernah dilakukan
banyak kelompok yang hanya sebelumnya. Pembelajaran yang demikian
mengandalkan kawan kelompoknya, siswa diharapkan dapat membangkitkan
ragu dan malu untuk mengemukakan meningkatkan hasil belajar siswa. Masalah
pendapat, kelompok lain yang maju di dalam penelitian ini adalah apakah
banyak yang pasif bahkan ada yang tidak terdapat peningkatan hasil belajar siswa
mendengarkan, siswa bosan dan tidak SMAN 8 Pontianak setelah diajarkan
bergairah, tidak semua siswa dalam menggunakan model pembelajaran
kelompoknya aktif menjawab pertanyaan kooperatif debat kimia berbasis ICT pada
dari kelompok lain, kelompok yang materi reduksi dan oksidasi.
menyajikan presentasinya kurang menarik
dan membosankan sehingga banyak yang METODE
kurang mendengarkan atau mau terlibat Penelitian ini merupakan penelitian
dalam diskusi tersebut. tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari
Pada akhirnya proses dengan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan
menggunakan model diskusi kelompok dan refleksi yang dapat dilihat pada
biasa ini setelah dilaksanakan penilaian Gambar 1.
maka hasil belajarnya tidak mencapai
12
Gambar 1. Model Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto S. dkk, 2006).
13
2) Tahap Pelaksanaan Tindakan f) Guru membagi 2 kelompok
Tahap pelaksanaan pembelajaran peserta debat yang satu “pro” dan
dilakukan guru dengan langkah- yang lainnya “kontra”.
langkah sebagai berikut: g) Guru memberikan tugas dan
a) Guru menyampaikan motivasi memerintahkan siswa untuk
tentang materi redoks (materi mencari bahan materi debat
pelajaran terdahulu) kemudian tersebut dan membuat laporan
guru memotivasi para siswa dalam media ICT, bisa power
pentingnya materi yang akan point,video dan animasi gambar.
dipelajari dalam debat kimia h) Setelah selesai membaca materi,
serta memberi contoh yang guru menunjuk dengan cara
berhubungan dengan maeri ajar. mencabut undian tim mana yang
b) Guru melakukan aperspsi dengan maju untuk melaksanakan debat
mengajukan pertanyaan: aktif dalam pembelajaran.
(1) Dapatkah anda membedakan i) Guru membentuk sub kelompok
antara reaksi reduksi dengan dari tim siswa yang belum
reaksi oksidasi? mendapat giliran sebagai tim
(2) Dapatkah anda menyetarakan pembela,penyanggah dan
reaksi redoks dengan cara penengah dari setiap masing-
setengah reaksi? masing tim Pro dan Kontra.
(3) Dapatkah anda membedakan j) Guru memandu untuk memulai
sel volta dengan sel “perdebatan” dan dalam
elektrolisis? perdebatan ini guru bertindak
(4) Dapatkah anda menuliskan sebagai pemandu.
reaksi suatu elektrolisis k) Langkah pertama,
larutan elektrolit? memerintahkan “juru bicara” dari
(5) Dapatkah anda menjelaskan kelompok “penyaji” dari tim pro
aplikasi proses elektrolisis untuk menyampaikan argumen-
dalam kehidupan sehari-hari? argumennya.
(6) Dapatkah anda menjelaskan l) Langkah kedua, meminta
fenomena korosi dalam kelompok kontra untuk
kehidupan? memberikan atau menyampaikan
c) Guru menuliskan Tujuan “konter argumentasinya” dan
pembelajaran tentang “sel buatlah situasi debat antara tim
elektrokimia” kemudian pro dengan kontra dan sesekali
menjelaskan bahan belajar meminta argumentasi dari
tentang Macam- macam sel kelompok “penengah”.
volta/galvani dan sel elektrolisis m) Langkah ketiga, mintalah
aplikasinya dalam kehidupan kelompok “pembela” untuk
sehari-hari. menyampaikan argumentasi
d) Guru membuat sebuah pembelaanya dan buatlah situasi
pernyataan yang kontroversi debat antara kelompok kontra
terhadap materi yang telah dengan kelompok “pembela” dan
disampaikan yaitu : sesekali meminta argumentasi
e) Beberapa siswa diminta dari kelompok” penengah”.
pendapatnya hingga n) Guru memotivasi peserta yang
teridentifikasi ada pendapat, lain untuk mencatat jawaban
yaitu pendapat yang setuju dan berbagai argumen atau bantahan
tidak setuju dengan ke-4 isu yang disarankan kepada juru
kontroversial tersebut. bicaranya.
14
o) Ketika dianggap perdebatannya berikutnya yang tampil dalam
sudah cukup, guru mengakhiri debat aktif kimia dengan materi
perdebatan tersebut dan meminta debat yang berbeda dari tim
tim yang telah maju dalam debat sebelumnya.
aktif untuk bergabung kembali u) Guru bersama siswa
dengan menggabungkan kembali menyimpulkan materi pelajaran
seluruh kelompok tersebut dalam v) Guru memberi penghargaan
lingkaran penuh. kepada peserta didik yang
p) Sementara siswa menyampaikan bersedia melakukan kegiatan
gagasannya guru menulis belajar bersama-sama.
inti/ide-ide dari setiap Penghargaan berupa serifikat
pembicaraan dipapan tulis, untuk tim “pro terbaik” dan “tim
sampai sejumlah ide yang kontra terbaik” sesuai standar
diharapkan guru terpenuhi. penilaian yang sudah ditetapkan
q) Guru menambahkan konsep/ide dan disosialisasikan sebelumnya
yang belum terungkap. kepada seluruh siswa.
r) Ketika dianggap perdebatannya w) Guru menugaskan siswa
sudah cukup, guru mengakhiri menyelesaikan soal tes akhir.
perdebatan tersebut dan meminta 3) Tahap Observasi
tim yang telah maju dalam debat Model yang digunakan di dalam
aktif untuk bergabung kembali pembelajaran siklus I adalah
dengan menggabungkan kembali pembejaaran kooperatif debat kimia
seluruh kelompok tersebut dalam berbasis ICT. Topik yang
lingkaran penuh. diperdebatkan pada siklus I adalah
s) Berdasarkan data-data di papan apakah pencegahan korosi secara
tulis terbut, guru mengajak siswa mekanik lebih efektif dibandingkan
membuat kesimpulan/rangkuman dengan cara lain (reduksi katodik)?
yang mengacu pada tujuan yang Berdasarkan hasil observasi yang
ingin dicapai. Kemudian dilakukan dosen PDS pada saat
disimpulkan dan guru memberi pembelajaran diperoleh siswa pada
komentar tentang permasalahan tim penyaji lebih aktif daripada
yang diajukan dalam perdebatan siswa lain pada tim pembela (pro),
tersebut serta membuat diskusi penyanggah (kontra), dan penengah
seluruh kelas tentang apa yang (Gambar 2). Pada akhir diskusi guru
telah dipelajari oleh siswa meminta pendapat dari perwakilan
tentang persoalan dari dari siswa pada tim pembela (pro),
pengalaman debat itu dan penyanggah (kontra), dan penengah,
kemudian merumuskan argumen- namun cara ini teramati kurang
argumen terbaik yang dibuat efektif karena siswa yang akan
kedua kelompok (pro dan kontra) berpendapat telah ditentukan
debat tersebut. sebelumnya, sehingga hanya siswa
t) Sebelum ditutup dan mencabut yang akan berpendapat saja yang
undian yang berikutnya,guru memperhatikan pembelajaran siswa
mendorong semua siswa untuk yang menggunakan handphone
menyambut dengan applaus atas untuk mencari informasi yang akan
debat yang telah dilakukan digunakan dalam mengemukakan
setelah itu mempersilahkan pendapat tanpa memperhatikan
dengan memotivasi tim jalannya diskusi.
15
Gambar 2. Suasana presentasi oleh tim penyaji pada siklus I.
16
Gambar 3. Suasana presentasi oleh tim penyaji pada siklus II.
17
Gambar 4. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II
18