oleh
Maharsiwi Widyaningrum
4401022058
Pendidikan Biologi Rombel 2
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar merupakan akulturasi informasi lama dengan informasi baru yang
diperoleh peserta didik dengan usaha melalui pendidikan, pelatihan, pengajaran, dan
sebagainya. Usaha dalam belajar memperlihatkan perubahan-perubahan tingkah laku
positif peserta didik. Salah satu hal yang diperlihatkan yaitu keaktifan sebagai aksi
nyata penuangan informasi yang diperoleh. Minat belajar menimbulkan keaktifan
yang dapat membentuk karakter baik seperti rajin, tekun, disiplin, tangguh, dan
produktif (Mufridah et al., 2021). Kriteria keaktifan peserta dapat dilihat dengan
diskusi kelompok, kemauan bertanya, mencari informasi, bekerjasama dengan baik,
dan keberanian mengemukakan pendapat (Sudjana, 2016).
Meskipun demikian, keaktifan belajar tidak banyak ditemukan di lapangan. Hal
tersebut didukung dengan data awal pembelajaran biologi melalui profiling peserta
didik di XI-6 SMA Negeri 2 Ungaran yang menunjukkan bahwa hanya 16 peserta
didik yang sering mencari materi tambahan dari sumber belajar yang relevan, 24
peserta didik yang sering terlibat diskusi dalam kelompok, 8 peserta didik yang sering
bertanya saat pembelajaran, 7 peserta didik yang sering berpendapat selama
pembelajaran, dan 36 peserta didik bekerjasama dengan baik. Data tersebut dapat
diartikan bahwa 50,4% keaktifan belajar awal dari peserta didik XI-6.
Oleh karena itu diperlukan pembelajaran kontekstual “Jepuling” yang mampu
merangsang keterlibatan aktif secara langsung peserta didik melalui Problem Based
Learning. Jika peserta didik aktif belajar, maka materi yang dibahas akan mudah
diterima dan terjadi peningkatan hasil belajar peserta didik. Hal tersebut penting
dalam penerapan kurikulum merdeka yang diterapkan di sekolah karena mampu
tercipta pembelajaran abad 21 yang diharapkan mampu menciptakan sumber daya
manusia yang berkualitas dan unggul (Mardiyah et al., 2021). Uraian tersebut
mendorong penulis untuk melakukan penelitian tindakan kelas yang berjudul
2
“Pembelajaran Kontekstual “Jepuling” Sistem Pencernaan Manusia di SMA Negeri 2
Ungaran Melalui Problem Based Learning”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Untuk menganalisis seberapa optimal model problem based learning (PBL) untuk
keaktifan belajar peserta didik XI-6 SMA Negeri 2 Ungaran.
D. Manfaat
Penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 2 Ungaran ini diharapkan dapat
memberikan manfaat untuk beberapa pihak sebagai berikut.
1. Manfaat Bagi Peserta Didik
a. Penelitian ini diharapkan dapat mengoptimalkan keaktifan belajar peserta didik
pada sistem pencernaan manusia.
b. Penelitian ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan peserta didik pada
pokok bahasan sistem pencernaan manusia.
c. Penelitian ini diharapkan mampu menciptakan pengalaman belajar langsung,
menyenangkan, dan bermakna bagi peserta didik pada sistem pencernaan
manusia.
2. Manfaat Bagi Pendidik
3
a. Penelitian ini diharapkan mampu memperbaiki pembelajaran agar mencapai
target keberhasilan kriteria minimum yang diharapkan.
b. Penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan profesionalitas pendidik
melalui Problem Based Learning.
3. Manfaat Bagi Sekolah
a. Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan potensi sekolah.
b. Penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan di
sekolah.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
(PBL), variabel dependen (keaktifan belajar), dan jenis penelitian (penelitian
tindakan kelas), tetapi subyek penelitian dan mata pelajaran berbeda. Penelitian ini
dilakukan di kelas IV SDN Toto Margo Mulyo pada mata pelajaran tematik
muatan IPS, sedangkan peneliti melakukan penelitian di kelas XI-6 SMA Negeri 2
Ungaran pada mata pelajaran Biologi.
6
menganalisis dan mengevaluasi hasil
penyelidikan dengan memberikan
beberapa pertanyaan terkait
penyelidikan.
Sumber: Niki et al. (2019)
Pemecahan masalah melalui penyelidikan membuat peserta didik tertantang
untuk berpikir, berdiskusi, bekerja sama, dan berpendapat (Rizqi et al., 2020).
2. Keaktifan Belajar
Terciptanya suasana kelas yang menarik diperlukan untuk memudahkan
pemahaman peserta didik dan membuat peserta didik senang dalam
pembelajaran. Suasana kelas seperti demikian yang mampu meningkatkan
keaktifan peserta didik. Pendidik selaku fasilitator di kelas harus cerdas terkait
pemilihan model pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan belajar
(Makhbub et al., 2014). Keterlibatan peserta didik dalam konstruksi
pemahaman selama pembelajaran mampu memberikan stimulus keaktifan
belajar (Ardianto, 2017).
Diperolehnya peserta didik yang aktif mengonstruksi pemahaman
memerlukan pemilihan model pembelajaran yang tepat (Muhammad, 2019).
Model pembelajaran yang diperlukan yaitu model dengan adanya keterlibatan
langsung peserta didik sehingga ikut serta dalam refleksi pembelajaran agar
pembelajaran dapat diperbaiki dan lebih baik (Prasetya, 2019). Indikator
keaktifan belajar yang diamati peneliti mengadopsi dari penelitian Prasetyo &
Abduh (2021) yaitu bertanya, pencarian informasi, diskusi, kerjasama, dan
berpendapat sebagai berikut.
Tabel 2.1 Indikator Keaktifan Belajar
Indikator Keaktifan Belajar Penjelasan
Bertanya Peserta didik diberikan kebebasan
untuk bertanya terkait stimulus yang
telah diberikan dengan perumusan
masalah yang menggunakan kalimat
7
tanya secara berkelompok.
Pencarian informasi Peserta didik diberikan kebebasan
tetapi terarah untuk melakukan
penelusuran secara berkelompok
terkait permasalahan yang telah
dirumuskan sebagai acuan dalam
pemecahan masalah.
Diskusi Peserta didik diberikan kebebasan
untuk melakukan diskusi dengan
kelompok terkait penyelidikan dan
laporan hasil penyelidikan.
Kerjasama Peserta didik bekerjasama bersama
kelompok saat penyelidikan dan
pembuatan laporan.
Berpendapat Peserta didik bersama kelompok
berpendapat terkait hasil
penyelidikan.
Sumber: Prasetyo & Abduh (2021)
8
C. Kerangka Berpikir
9
Jika model pembelajaran problem based learning (PBL) optimal, maka
keaktifan belajar akan optimal pula
D. Hipotesis Tindakan
10
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas atau yang lebih
dikenal dengan PTK.
Perencanaan
SIKLUS I
Pelaksanaan
Refleksi
Perencanaan
SIKLUS
Pelaksanaan
II
Refleksi
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang diteliti adalah seluruh peserta didik XI-6 SMA Negeri 2
Ungaran dengan jumlah 36 peserta didik yang terdiri dari 9 peserta didik laki-laki
dan 27 peserta didik perempuan.
11
Ungaran karena tempat peneliti bertugas. Waktu yang dipilih April – Mei 2023
karena bulan tersebut dikatakan cukup efektif dalam pembelajaran selama PPL
PPG Prajabatan Gelombang I.
2. Observasi
Teknik observasi untuk mengetahui perkembangan keaktifan belajar peserta
didik selama pembelajaran secara langsung. Observasi dilakukan di setiap
pertemuan pembelajaran berupa lembaran yang diisi oleh dua observer.
Lembaran observasi ini berisi pernyataan indikator keaktifan belajar yaitu
bertanya, pencarian informasi, diskusi, kerjasama, dan berpendapat .
E. Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti melalui dua siklus dengan perincian
sebagai berikut.
1. Siklus I
a. Perencanaan
1) Melakukan profiling peserta didik guna memperoleh data awal peserta didik
selain dari pengamatan di lapangan.
12
2) Menyusun modul pembelajaran
b. Pelaksanaan
c.Refleksi
2. Siklus II
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
3) Refleksi
P = (F : N) x 100%
Keterangan:
13
P = Persentase optimalisasi PBL untuk keaktifan belajar
G. Indikator Tindakan
Tindakan penerapan pembelajaran dengan model PBL untuk keaktifan belajar
dikatakan optimal apabila 75% peserta didik XI-6 SMA Negeri 2 Ungaran memenuhi kriteria
keaktifan belajar yang ada dalam angket dan lembar observasi.
H. Jadwal Penelitian
No. Kegiatan Maret April 2023 Mei 2023
Penelitian 2023
M5 M1 M2 M3 M4 M5 M1 M2 M3 M4 M5
1. Penyusunan √
proposal
PTK
2. Pelaksanaan √
siklus I
3. Pelaksanaan √
siklus II
14
4. Penyusunan √
laporan
PTK
15
DAFTAR RUJUKAN
Ardianto, Y. M. (2017). Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa
Menggunakan Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project ( Mmp ) Di
Kelas Viii Smp Pgri Bagelen. Ekuivalen, 26(2), 173–179.
Djamarah. (2016). Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta.
Jannah, U. N., Dewi, R. P., & Prakoso, J. (2022). Peningkatan Kekaktifan dan Hasil
Belajar Siswa pada Muatan IPS melalui Penerapan Model Problem Based
Learning Siswa Kelas IV SDN Toto Margo Mulyo. ELEMNTARY: Jurnal
Inovasi Pendidikan Dasar, 2(3), 152–161.
Makhbub, A., Kurniasih, N., & Astuti, E. P. (2014). Peningkatan Keaktifan Belajar
Matematika Kelas Viiia Melalui. Ekuivalen, 8(1), 55–60.
Mardiyah, Rifa Hanifa, Sekar Nurul Fajriyah Aldriani, Febyana Chitta, M. R. Z.
(2021). Pentingnya Keterampilan Belajar di Abad 21 sebagai Tuntutan dalam
Pengembangan Sumber Daya Manusia. Lectura: Jurnal Pendidikan, 12(1), 29–
40. https://doi.org/https://doi.org/10.31849/lectura.v12i1.5813
Mufridah, M., Hendriana, H., & Alawiyah, T. (2021). Gambaran Sikap Belajar Positif
Siswa Kelas VII di SMP N 3 Batujajar. FOKUS (Kajian Bimbingan &
Konseling Dalam Pendidikan), 4(2), 99.
https://doi.org/10.22460/fokus.v4i2.6323
Muhammad. (2019). Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa dalam
Pembelajaran Matematika Kebumen melalui Pendekatan Talking Stick.
Ekuivalen, 40(1), 31–36.
Niki, M. R., Theodora Maasawet, E., & Susilo, S. (2019). Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Model Problem Based Instruction (PBI) Terhadap Hasil Belajar
Siswa dan Kemampuan Menulis Laporan Ilmiah. Biodik, 5(2), 96–108.
https://doi.org/10.22437/bio.v5i2.6881
Prasetya, Z. Y. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran Role Playing Terhadap Hasil
Belajar dan Keaktifan Siswa pada KD Memahami Komunikasi Kantor di SMKN
1 Bangkalan. 7(2), 104–111.
Prasetyo, A. D., & Abduh, M. (2021). Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Melalui
16
Model Discovery Learning Di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5(4), 1717–
1724. https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/991
Purwanto, N. (2010). Prinsip-Prinsip dan Teknil Evaluasi Pengajaran. Rosdakarya.
Rizqi, M., Yulianawati, D., & Nurjali. (2020). Efektifitas Model Pembelajaran
Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Fisika
Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika Dan Sains (JPFS), 3(2), 43–47.
https://doi.org/10.52188/jpfs.v3i2.80
Sudjana, N. (2016). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Rosdikarya.
Sukirman, & Moch Solikin. (2020). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Learning Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Peserta Didik.
Journal Pendidikan Vokasi Otomotif, 2(2), 49–59.
https://doi.org/10.23887/jear.v5i2.33603
17
LAMPIRAN
18
Lampiran 1 Data Profiling Peserta Didik
Link Google Form Profiling:
https://forms.gle/Xx4C1s14k7Ue8oKU6
40
35 Selalu
30 Sering
25
Jarang
20
Pernah
15
10 Tidak pernah
5 Column 6
0
Bertanya Pencarian Kerjasama Diskusi Berpendapat
informasi
19
Lampiran 2 Angket Penilaian Diri
Nama :
Nomor Absen :
Kelas :
Keterangan:
Sl = Selalu = Skor 5 = lebih dari 5 kali
Sr = Sering = Skor 4 = 3-5 kali
J = Jarang = Skor 3 = 2-3 kali
P = Pernah = Skor 2 = 1 kali
TP = Tidak Pernah = Skor 1 = 0 kali
20
Skor maksimal penilaian antar teman = 25
Nilai penilaian antar teman = Skor perolehan x 4
Nilai maksimal penilaian antar teman = 100
21
Lampiran 3 Angket Penilaian Rekan Sejawat
Kelompok :
Kelas :
Indikat Tanggapan
or
Nama
Keaktif
No Anggota Pernyataan Nilai
an Sl Sr J P TP
Kelompok
yang
Dinilai
Bertanya kepada
Bertany
teman atau
a
kepada guru
apabila tidak
memahami materi
atau menemui
kesulitan
Mencari
1. Pencari
informasi yang
an
informa dapat diperlukan
si untuk pemecahan
persoalan yang
sedang saya
hadapi
Melakukan
Diskusi
22
diskusi kelompok
Bekerjasama baik
Kerjasa
dengan teman
ma
sekelompok
Berpendapat saat
Berpend
pembelajaran
apat
23
Pencari Mencari
an informasi yang
informa dapat diperlukan
si untuk pemecahan
persoalan yang
sedang saya
hadapi
Diskusi Melakukan
diskusi kelompok
Bekerjasama baik
Kerjasa
dengan teman
ma
sekelompok
24
Bertany Bertanya kepada
a teman atau
kepada guru
apabila tidak
memahami materi
atau menemui
kesulitan
Pencari Mencari
an informasi yang
informa dapat diperlukan
si untuk pemecahan
persoalan yang
5. sedang saya
hadapi
Diskusi Melakukan
diskusi kelompok
Bekerjasama baik
Kerjasa
dengan teman
ma
sekelompok
25
Bekerjasama baik
Kerjasa
dengan teman
ma
sekelompok
Keterangan:
Sl = Selalu = Skor 5 = lebih dari 5 kali
Sr = Sering = Skor 4 = 3-5 kali
J = Jarang = Skor 3 = 2-3 kali
P = Pernah = Skor 2 = 1 kali
TP = Tidak Pernah = Skor 1 = 0 kali
26
Lampiran 4 Lembar Observasi
LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN BELAJAR
Identitas Observer
Nama observer : Maharsiwi Widyaningrum
Subjek observasi : Peserta didik
Tempat observasi : SMA Negeri 2 Ungaran
Waktu observasi : Saat pembelajaran
Tujuan observasi : Mengamati lima indikator keaktifan belajar peserta didik melalui model pembelajaran Problem Based Learning
Materi pembelajaran : Sistem Pencernaan Manusia
Tujuan Pembelajaran:
• Peserta didik mampu menganalisis kandungan zat makanan dengan tepat melalui percobaan bersama kelompok
• Peserta didik mampu menganalisis bioproses sistem pencernaan manusia dengan tepat melalui percobaan dalam permainan lego bersama
kelompok
• Peserta didik mampu menghubungkan gangguan dengan bioproses sistem pencernaan manusia dengan tepat melalui percobaan dalam
literasi dan media sosial bersama kelompok
Petunjuk:
• Tulislah identitas observer pada tempat yang tersedia
• Observer dimohon memberikan skor dengan rentang 5-1 berdasarkan keterangan pilihan jawaban pada lembar observasi yang telah
disediakan
27
• Keterangan pilihan jawaban:
28
Skor 5 = Selalu = lebih dari 5 kali
Skor 4 = Sering = 3-5 kali
Skor 3 = Jarang = 2-3 kali
Skor 2 = Pernah = 1 kali
Skor 1 = Tidak pernah = 0 kali
No Nama Keaktifan Belajar Siklus I Keaktifan Belajar Siklus II
Indikator Keaktifan Belajar Nilai Nilai
Berta Pen Dis Kerja Ber Berta Pen Dis Kerja Ber
nya cari ku sama pen nya cari ku sama pen
(Skor an si (Skor dap (Skor an si (Skor dap
5-1) info (Sk 5-1) at 5-1) info (Sk 5-1) at
rma or (Sko rma or (Sko
si 5- r 5- si 5- r 5-
(Sko 1) 1) (Sko 1) 1)
r 5- r 5-
1) 1)
1 ABEL AIRLYA HIDAYAT
2 ADITYA INDRA RIZKINATA
3 ALFINA DWI NOVITASARI
4 ANANDA KARAZKANI
5 ANISA SOFIA CHOERIYAH
ARIEF WICAKSONO PUTRO
6
WIBOWO
7 ARTIKA MIWA RUSTI
AYUDYA NURHALIZA DIANA
8
SARI
9 AZLINA ZALFA FIBRIA
29
10 BAGUS BUDI SETIAWAN
11 DEWI ANGGRAINI
DHEVINA CHINTYA
12
ALDIANOVA
13 DITA SANTIKA AMELIA
14 ELVARA DEWI AGUSTINA
15 FERA YULIA WINANDA
GRACIA FILA ADELFIA PUTRIA
16
TANTO
17 HADZIQ ZHAFAR RASHIF
18 HANIM ZAKARIA
19 HANIN ARA FIANI
20 INDRI NARISWARI
21 INSANI VIRA AZZAHRA
22 KEZIA PUTRI FITRA SAVALA
LALU ARZETA MAHARDIKA
23
DEVON G
24 LISSA SEPTYA CAHYANTI
25 LUTFIANA PUTRI NOTIA
26 MAULINA MITA ANGGRAINI
MUHAMMAD ALDRICK AKHTAR
27
WIBAWA
NASYWA AURRIEL MAHARANI
28
PUTRITYASKO
29 PUSPITA BAITI
30 RADIDTYA AQILA AZ-ZAHRA
31 RIRIN HILDA ISABELLA
32 ROSA AMALIA
33 TALITHA AYU APSARI
34 WINDI ALQURRATU AINI
30
35 YOEAN ERLANG SAPTO AJI
36 ZAHRA ASTY SABILLA
Penilaian:
• Skor maksimal observasi = 25
• Nilai observasi = Skor perolehan x 4
• Nilai maksimal observasi = 100
• Kategori Persentase Optimalisasi PBL untuk Keaktifan Belajar:
Keaktifan Belajar Kategori
(%)
85-100 Sangat optimal
75-84 Optimal
65-74 Cukup optimal
55-64 Kurang optimal
≤ 54 Sangat kurang optimal
31
Lampiran 5 Lembar Validasi Keaktifan Belajar
A. Tujuan
Menilai keseluruhan indikator pada setiap aspek instrumen keaktifan belajar
B. Petunjuk
1. Berilah tanda checklist (√) setiap indikator penilaian pada kolom yang tersedia!
Keterangan:
1 = Tidak pernah
2 = Pernah
3 = Jarang
4 = Sering
5 = Selalu
2. Tuliskan kritik dan saran Anda pada kolom yang tersedia.
3. Lingkari kesimpulan yang Anda berikan.
C. PENILAIAN INSTRUMEN KEAKTIFAN BELAJAR
ASPEK ISI
32
keaktifan belajar
2. Ketepatan penggunaan kalimat
3. Ketepatan pedoman penskoran pada MA
4. Kejelasan pernyataan dalam mengukur
keaktifan belajar
ASPEK BAHASA
33
2. Layak digunakan untuk penelitian dengan revisi.
3. Tidak layak digunakan untuk penelitian.
(*) Lingkari salah satu kesimpulan yang sesuai
Validator
34