Anda di halaman 1dari 34

PROPOSAL INOVASI UNTUK SEKOLAH BERKEADILAN

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL “JEPULING” SISTEM


PENCERNAAN MANUSIA DI SMA NEGERI 2 UNGARAN
MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

oleh
Maharsiwi Widyaningrum
4401022058
Pendidikan Biologi Rombel 2

PENDIDIKAN PROFESI GURU


LEMBAGA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PROFESI (LP3)
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2023

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belajar merupakan akulturasi informasi lama dengan informasi baru yang
diperoleh peserta didik dengan usaha melalui pendidikan, pelatihan, pengajaran, dan
sebagainya. Usaha dalam belajar memperlihatkan perubahan-perubahan tingkah laku
positif peserta didik. Salah satu hal yang diperlihatkan yaitu keaktifan sebagai aksi
nyata penuangan informasi yang diperoleh. Minat belajar menimbulkan keaktifan
yang dapat membentuk karakter baik seperti rajin, tekun, disiplin, tangguh, dan
produktif (Mufridah et al., 2021). Kriteria keaktifan peserta dapat dilihat dengan
diskusi kelompok, kemauan bertanya, mencari informasi, bekerjasama dengan baik,
dan keberanian mengemukakan pendapat (Sudjana, 2016).
Meskipun demikian, keaktifan belajar tidak banyak ditemukan di lapangan. Hal
tersebut didukung dengan data awal pembelajaran biologi melalui profiling peserta
didik di XI-6 SMA Negeri 2 Ungaran yang menunjukkan bahwa hanya 16 peserta
didik yang sering mencari materi tambahan dari sumber belajar yang relevan, 24
peserta didik yang sering terlibat diskusi dalam kelompok, 8 peserta didik yang sering
bertanya saat pembelajaran, 7 peserta didik yang sering berpendapat selama
pembelajaran, dan 36 peserta didik bekerjasama dengan baik. Data tersebut dapat
diartikan bahwa 50,4% keaktifan belajar awal dari peserta didik XI-6.
Oleh karena itu diperlukan pembelajaran kontekstual “Jepuling” yang mampu
merangsang keterlibatan aktif secara langsung peserta didik melalui Problem Based
Learning. Jika peserta didik aktif belajar, maka materi yang dibahas akan mudah
diterima dan terjadi peningkatan hasil belajar peserta didik. Hal tersebut penting
dalam penerapan kurikulum merdeka yang diterapkan di sekolah karena mampu
tercipta pembelajaran abad 21 yang diharapkan mampu menciptakan sumber daya
manusia yang berkualitas dan unggul (Mardiyah et al., 2021). Uraian tersebut
mendorong penulis untuk melakukan penelitian tindakan kelas yang berjudul

2
“Pembelajaran Kontekstual “Jepuling” Sistem Pencernaan Manusia di SMA Negeri 2
Ungaran Melalui Problem Based Learning”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah sebagai


berikut.

Seberapa optimal model pembelajaran problem based learning untuk keaktifan


belajar peserta didik XI-6 SMA Negeri 2 Ungaran?

C. Tujuan

Berdasarkan usulan pemecahan masalah, maka penelitian ini bertujuan sebagai


berikut.

Untuk menganalisis seberapa optimal model problem based learning (PBL) untuk
keaktifan belajar peserta didik XI-6 SMA Negeri 2 Ungaran.

D. Manfaat
Penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 2 Ungaran ini diharapkan dapat
memberikan manfaat untuk beberapa pihak sebagai berikut.
1. Manfaat Bagi Peserta Didik
a. Penelitian ini diharapkan dapat mengoptimalkan keaktifan belajar peserta didik
pada sistem pencernaan manusia.
b. Penelitian ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan peserta didik pada
pokok bahasan sistem pencernaan manusia.
c. Penelitian ini diharapkan mampu menciptakan pengalaman belajar langsung,
menyenangkan, dan bermakna bagi peserta didik pada sistem pencernaan
manusia.
2. Manfaat Bagi Pendidik

3
a. Penelitian ini diharapkan mampu memperbaiki pembelajaran agar mencapai
target keberhasilan kriteria minimum yang diharapkan.
b. Penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan profesionalitas pendidik
melalui Problem Based Learning.
3. Manfaat Bagi Sekolah
a. Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan potensi sekolah.
b. Penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan di
sekolah.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian yang Relevan


Beberapa penelitian relevan yang dapat dijadikan bahan rujukan penelitian
tindakan kelas ini sebagai berikut.
1. Hasil penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Learning untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Peserta Didik” yang
dilakukan Sukirman & Moch Solikin (2020) menunjukkan bahwa penerapan PBL
mampu meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik pada kompetensi
memahami sistem bahan bakar bensin konvensional. Kemampuan peningkatan
kekatifan dan hasil belajar peserta didik dapat dilihat dengan ketuntasan rerata
persentase aktivitas positif sebesae 76% dan aktivitas negative sebesar 14% pada
siklus 2. Jadi, persamaan penelitian ini dengan peneliti lakukan adalah variabel
independen (PBL), variabel dependen (keaktifan belajar), dan jenis penelitian
(penelitian tindakan kelas), tetapi subyek penelitian dan mata pelajaran berbeda.
Penelitian ini dilakukan di kelas XI program keahlian Teknik Kendaran Ringan
(TKR) SMK Nasional Berbah terkait kompetensi sistem bahan bakar bensin
konvensional, sedangkan peneliti melakukan penelitian di kelas XI-6 SMA Negeri
2 Ungaran terkait sistem pencernaan manusia.
2. Hasil penelitian dengan judul “Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa
pada Muatan IPS melalui Penerapan Model Problem Based Learning Siswa Kelas
IV SDN Toto Margo Mulyo” yang dilakukan Jannah et al. (2022) menunjukan
bahwa penerapan model PBL mampu meningkatkan keaktifan dan hasil belajar
siswa pada materi pelajaran Pemodelan Perangkat Lunak di kelas IV SDN Toto
Margo Mulyo. Hal tersebut dibuktikan 83,9% hasil belajar siswa sudah tuntas
secara klasikal pada siklus 2 dan peningkatan ketuntasan hasil belajar dari siklus 1
ke siklus 2 sebesar 32,3%. Selain itu untuk keaktifan siswa pada siklus 2 sebesar
87,69% dan mengalami peningkatan 25,42% dari siklus 1 ke siklus 2. Jadi,
persamaan penelitian ini dengan peneliti lakukan adalah variabel independen

5
(PBL), variabel dependen (keaktifan belajar), dan jenis penelitian (penelitian
tindakan kelas), tetapi subyek penelitian dan mata pelajaran berbeda. Penelitian ini
dilakukan di kelas IV SDN Toto Margo Mulyo pada mata pelajaran tematik
muatan IPS, sedangkan peneliti melakukan penelitian di kelas XI-6 SMA Negeri 2
Ungaran pada mata pelajaran Biologi.

B. Deskripsi Variabel Penelitian


1. Model Problem Based Learning
Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu
model pembelajaran yang disarankan dalam pembelajaran abad 21. Penerapan
model ini menyajikan kondisi belajar peserta didik aktif terlibat dalam suatu
pemecahan masalah melalui metode ilmiah. Tahapan pemberian pengalaman
belajar secara langsung dalam model PBL sebagai berikut.
Tabel 2.2 Tahapan PBL
Tahapan PBL Penjelasan
Orientasi masalah Peserta didik diberikan suatu wacana
atau video atau gambar yang dapat
mengorientasi kepada permasalahan
yang ada di dalam dan berasal dari
kehidupan sehari-hari.
Pengorganisasian belajar Peserta didik diminta berkelompok
dan menjabarkan informasi yang
diperoleh dari orientasi masalah.
Penyelidikan Peserta didik bersama kelompok
melakukan penyelidikan
berdasarkan tahapan sebelumnya.
Pengembangan dan penyajian Peserta didik bersama kelompok
membuat laporan hasil penyelidikan
dan menyajikannya
Analisis dan evaluasi Peserta didik bersama kelompok

6
menganalisis dan mengevaluasi hasil
penyelidikan dengan memberikan
beberapa pertanyaan terkait
penyelidikan.
Sumber: Niki et al. (2019)
Pemecahan masalah melalui penyelidikan membuat peserta didik tertantang
untuk berpikir, berdiskusi, bekerja sama, dan berpendapat (Rizqi et al., 2020).
2. Keaktifan Belajar
Terciptanya suasana kelas yang menarik diperlukan untuk memudahkan
pemahaman peserta didik dan membuat peserta didik senang dalam
pembelajaran. Suasana kelas seperti demikian yang mampu meningkatkan
keaktifan peserta didik. Pendidik selaku fasilitator di kelas harus cerdas terkait
pemilihan model pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan belajar
(Makhbub et al., 2014). Keterlibatan peserta didik dalam konstruksi
pemahaman selama pembelajaran mampu memberikan stimulus keaktifan
belajar (Ardianto, 2017).
Diperolehnya peserta didik yang aktif mengonstruksi pemahaman
memerlukan pemilihan model pembelajaran yang tepat (Muhammad, 2019).
Model pembelajaran yang diperlukan yaitu model dengan adanya keterlibatan
langsung peserta didik sehingga ikut serta dalam refleksi pembelajaran agar
pembelajaran dapat diperbaiki dan lebih baik (Prasetya, 2019). Indikator
keaktifan belajar yang diamati peneliti mengadopsi dari penelitian Prasetyo &
Abduh (2021) yaitu bertanya, pencarian informasi, diskusi, kerjasama, dan
berpendapat sebagai berikut.
Tabel 2.1 Indikator Keaktifan Belajar
Indikator Keaktifan Belajar Penjelasan
Bertanya Peserta didik diberikan kebebasan
untuk bertanya terkait stimulus yang
telah diberikan dengan perumusan
masalah yang menggunakan kalimat

7
tanya secara berkelompok.
Pencarian informasi Peserta didik diberikan kebebasan
tetapi terarah untuk melakukan
penelusuran secara berkelompok
terkait permasalahan yang telah
dirumuskan sebagai acuan dalam
pemecahan masalah.
Diskusi Peserta didik diberikan kebebasan
untuk melakukan diskusi dengan
kelompok terkait penyelidikan dan
laporan hasil penyelidikan.
Kerjasama Peserta didik bekerjasama bersama
kelompok saat penyelidikan dan
pembuatan laporan.
Berpendapat Peserta didik bersama kelompok
berpendapat terkait hasil
penyelidikan.
Sumber: Prasetyo & Abduh (2021)

8
C. Kerangka Berpikir

Ilustrasi penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada diagram kerangka


berpikir berikut.

Model Problem Based Learning Keaktifan Belajar

• Model pembelajaran yang • Usaha belajar dalam


tepat dalam perolehan menunjukan perubahan
pengalaman belajar langsung perilaku positif
• Model pembelajaran yang • Tuntutan kurikulum merdeka
disarankan untuk kurikulum
merdeka • Keaktifan belajar XI-6 SMA
Negeri 2 Ungaran hanya
50,4% atau dikategorikaan
kurang sekali.

Model pembelajaran problem Keterlibatan peserta didik


based learning (PBL) dalam konstruksi pemahaman
menyajikan kondisi belajar selama pembelajaran mampu
peserta didik aktif terlibat memberikan stimulus keaktifan
dalam suatu pemecahan belajar (Ardianto, 2017).
masalah melalui metode ilmiah
(Niki et al., 2019)

Model pembelajaran problem Keterlibatan peserta didik


based learning (PBL) mampu selama pembelajaran mampu
membuat peserta didik aktif memberikan stimulus keaktifan
terlibat dalam suatu pemecahan belajar
masalah

9
Jika model pembelajaran problem based learning (PBL) optimal, maka
keaktifan belajar akan optimal pula

Model pembelajaran problem based learning (PBL) mampu mengoptimalkan


75% keaktifan belajar peserta didik XI-6 SMA Negeri 2 Ungaran.
Sumber: Dokumentasi Peneliti

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka berpikir dapat diambil hipotesis bahwa:


H0: Model pembelajaran problem based learning (PBL) mampu mengoptimalkan
75% keaktifan belajar peserta didik XI-6 SMA Negeri 2 Ungaran

H1: Model pembelajaran problem based learning (PBL) mampu mengoptimalkan


tidak sama dengan 75% keaktifan belajar peserta didik XI-6 SMA Negeri 2
Ungaran

10
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas atau yang lebih
dikenal dengan PTK.

Perencanaan

SIKLUS I
Pelaksanaan

Refleksi

Perencanaan

SIKLUS
Pelaksanaan
II

Refleksi

B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang diteliti adalah seluruh peserta didik XI-6 SMA Negeri 2
Ungaran dengan jumlah 36 peserta didik yang terdiri dari 9 peserta didik laki-laki
dan 27 peserta didik perempuan.

C. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di XI-6 SMA Negeri 2 Ungaran pada April
– Mei 2023. Tempat penelitian dipilih di XI-6 karena kelas yang memiliki
permasalahan keaktifan belajar dan sekolah yang dipilih di SMA Negeri 2

11
Ungaran karena tempat peneliti bertugas. Waktu yang dipilih April – Mei 2023
karena bulan tersebut dikatakan cukup efektif dalam pembelajaran selama PPL
PPG Prajabatan Gelombang I.

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data


Penelitian ini menggunakan 2 teknik dan alat pengumpulan data yaitu angket dan
observasi.
1. Angket
Teknik angket diisi oleh peserta didik agar mampu menilai keaktifan belajar
diri sendiri dan teman selama pembelajaran. Angket yang disebarkan ada dua
jenis yaitu angket penilaian diri dan angket rekan sejawat. Kedua angket ini
diberikan di setiap siklus. Angket penilaian diri dibagikan dengan link google
form, sedangkan angket rekan sejawat terdapat pada akhiran LKPD.

2. Observasi
Teknik observasi untuk mengetahui perkembangan keaktifan belajar peserta
didik selama pembelajaran secara langsung. Observasi dilakukan di setiap
pertemuan pembelajaran berupa lembaran yang diisi oleh dua observer.
Lembaran observasi ini berisi pernyataan indikator keaktifan belajar yaitu
bertanya, pencarian informasi, diskusi, kerjasama, dan berpendapat .

E. Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti melalui dua siklus dengan perincian
sebagai berikut.

1. Siklus I

a. Perencanaan

1) Melakukan profiling peserta didik guna memperoleh data awal peserta didik
selain dari pengamatan di lapangan.

12
2) Menyusun modul pembelajaran

3) Membuat instrumen penelitian berupa angket dan lembar observasi

b. Pelaksanaan

1) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan sintaks PBL

2) Melakukan pengisian angket di setiap siklus dan pengisian lembar observasi


selama pembelajaran

c.Refleksi

1) Melakukan refleksi diri baik peserta didik maupun pendidik

2. Siklus II

a. Perencanaan

1) Menyusun modul pembelajaran berdasarkan hasil refleksi siklus I

2) Membuat instrumen penelitian berupa angket dan lembar observasi

b. Pelaksanaan

1) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan sintaks PBL

2) Melakukan pengisian angket di setiap siklus dan pengisian lembar observasi


selama pembelajaran

3) Refleksi

1) Melakukan refleksi diri baik peserta didik maupun pendidik

F. Teknik Analisis Data

Data-data yang terkumpul melalui angket dan lembar observasi dapat


dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan rumus sebagai berikut.

P = (F : N) x 100%

Sumber: Djamarah, 2016

Keterangan:

13
P = Persentase optimalisasi PBL untuk keaktifan belajar

F = Jumlah skor yang diperoleh

N = Jumlah skor maksimal


Kategori persentase optimalisasi PBL untuk keaktifan belajar sebagai berikut.
Keaktifan Kategori
Belajar (%)
85-100 Sangat optimal
75-84 Optimal
65-74 Cukup optimal
55-64 Kurang optimal
≤ 54 Sangat kurang optimal
Sumber: Purwanto, 2010

G. Indikator Tindakan
Tindakan penerapan pembelajaran dengan model PBL untuk keaktifan belajar
dikatakan optimal apabila 75% peserta didik XI-6 SMA Negeri 2 Ungaran memenuhi kriteria
keaktifan belajar yang ada dalam angket dan lembar observasi.

H. Jadwal Penelitian
No. Kegiatan Maret April 2023 Mei 2023
Penelitian 2023
M5 M1 M2 M3 M4 M5 M1 M2 M3 M4 M5
1. Penyusunan √
proposal
PTK
2. Pelaksanaan √
siklus I
3. Pelaksanaan √
siklus II

14
4. Penyusunan √
laporan
PTK

15
DAFTAR RUJUKAN
Ardianto, Y. M. (2017). Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa
Menggunakan Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project ( Mmp ) Di
Kelas Viii Smp Pgri Bagelen. Ekuivalen, 26(2), 173–179.
Djamarah. (2016). Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta.
Jannah, U. N., Dewi, R. P., & Prakoso, J. (2022). Peningkatan Kekaktifan dan Hasil
Belajar Siswa pada Muatan IPS melalui Penerapan Model Problem Based
Learning Siswa Kelas IV SDN Toto Margo Mulyo. ELEMNTARY: Jurnal
Inovasi Pendidikan Dasar, 2(3), 152–161.
Makhbub, A., Kurniasih, N., & Astuti, E. P. (2014). Peningkatan Keaktifan Belajar
Matematika Kelas Viiia Melalui. Ekuivalen, 8(1), 55–60.
Mardiyah, Rifa Hanifa, Sekar Nurul Fajriyah Aldriani, Febyana Chitta, M. R. Z.
(2021). Pentingnya Keterampilan Belajar di Abad 21 sebagai Tuntutan dalam
Pengembangan Sumber Daya Manusia. Lectura: Jurnal Pendidikan, 12(1), 29–
40. https://doi.org/https://doi.org/10.31849/lectura.v12i1.5813
Mufridah, M., Hendriana, H., & Alawiyah, T. (2021). Gambaran Sikap Belajar Positif
Siswa Kelas VII di SMP N 3 Batujajar. FOKUS (Kajian Bimbingan &
Konseling Dalam Pendidikan), 4(2), 99.
https://doi.org/10.22460/fokus.v4i2.6323
Muhammad. (2019). Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa dalam
Pembelajaran Matematika Kebumen melalui Pendekatan Talking Stick.
Ekuivalen, 40(1), 31–36.
Niki, M. R., Theodora Maasawet, E., & Susilo, S. (2019). Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Model Problem Based Instruction (PBI) Terhadap Hasil Belajar
Siswa dan Kemampuan Menulis Laporan Ilmiah. Biodik, 5(2), 96–108.
https://doi.org/10.22437/bio.v5i2.6881
Prasetya, Z. Y. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran Role Playing Terhadap Hasil
Belajar dan Keaktifan Siswa pada KD Memahami Komunikasi Kantor di SMKN
1 Bangkalan. 7(2), 104–111.
Prasetyo, A. D., & Abduh, M. (2021). Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Melalui

16
Model Discovery Learning Di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5(4), 1717–
1724. https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/991
Purwanto, N. (2010). Prinsip-Prinsip dan Teknil Evaluasi Pengajaran. Rosdakarya.
Rizqi, M., Yulianawati, D., & Nurjali. (2020). Efektifitas Model Pembelajaran
Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Fisika
Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika Dan Sains (JPFS), 3(2), 43–47.
https://doi.org/10.52188/jpfs.v3i2.80
Sudjana, N. (2016). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Rosdikarya.
Sukirman, & Moch Solikin. (2020). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Learning Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Peserta Didik.
Journal Pendidikan Vokasi Otomotif, 2(2), 49–59.
https://doi.org/10.23887/jear.v5i2.33603

17
LAMPIRAN

18
Lampiran 1 Data Profiling Peserta Didik
Link Google Form Profiling:
https://forms.gle/Xx4C1s14k7Ue8oKU6

Link Google Sheets Profiling:


https://docs.google.com/spreadsheets/d/19XafTGL8fFGK_i3xqZw1RI4AiMOIjLqgIc
j3bD38Mr8/edit?usp=sharing

40
35 Selalu
30 Sering
25
Jarang
20
Pernah
15
10 Tidak pernah
5 Column 6
0
Bertanya Pencarian Kerjasama Diskusi Berpendapat
informasi

19
Lampiran 2 Angket Penilaian Diri
Nama :
Nomor Absen :
Kelas :

ANGKET KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK


Petunjuk pengisian :
• Isilah data diri Anda dengan tepat.
• Berilah jawaban dengan sejujurnya dan apa adanya.
• Cara memberi jawaban adalah dengan tanda centang (√) pada tempat yang telah
disediakan.
• Data digunakan tidak akan disebarluaskan dan digunakan hanya untuk penelitian.
Tanggapan
No. Pernyataan
Sl Sr J P TP
1. Saya mau bertanya kepada teman atau kepada
guru apabila tidak memahami materi atau
menemui kesulitan
2. Saya mau berusaha mencari informasi yang dapat
diperlukan untuk pemecahan persoalan yang
sedang saya hadapi
3. Saya senang melakukan diskusi kelompok
dengan bimbingan guru
4. Saya berani mengemukakan pendapat ketika
diskusi kelompok
5. Saya dapat bekerjasama baik dengan teman
sekelompok

Keterangan:
Sl = Selalu = Skor 5 = lebih dari 5 kali
Sr = Sering = Skor 4 = 3-5 kali
J = Jarang = Skor 3 = 2-3 kali
P = Pernah = Skor 2 = 1 kali
TP = Tidak Pernah = Skor 1 = 0 kali

20
Skor maksimal penilaian antar teman = 25
Nilai penilaian antar teman = Skor perolehan x 4
Nilai maksimal penilaian antar teman = 100

21
Lampiran 3 Angket Penilaian Rekan Sejawat

Kelompok :
Kelas :

ANGKET KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK


Petunjuk pengisian :
• Isilah data diri Anda dengan tepat.
• Berilah jawaban dengan sejujurnya dan apa adanya.
• Cara memberi jawaban adalah dengan tanda centang (√) pada tempat yang telah
disediakan dan sesuai dengan apa yang dilakukan temanmu.
• Data digunakan tidak akan disebarluaskan dan digunakan hanya untuk penelitian.

Indikat Tanggapan
or
Nama
Keaktif
No Anggota Pernyataan Nilai
an Sl Sr J P TP
Kelompok
yang
Dinilai
Bertanya kepada
Bertany
teman atau
a
kepada guru
apabila tidak
memahami materi
atau menemui
kesulitan
Mencari
1. Pencari
informasi yang
an
informa dapat diperlukan
si untuk pemecahan
persoalan yang
sedang saya
hadapi
Melakukan
Diskusi

22
diskusi kelompok
Bekerjasama baik
Kerjasa
dengan teman
ma
sekelompok

Berpendapat saat
Berpend
pembelajaran
apat

Bertany Bertanya kepada


a teman atau
kepada guru
apabila tidak
memahami materi
atau menemui
kesulitan
Pencari Mencari
an informasi yang
informa dapat diperlukan
si untuk pemecahan
persoalan yang
2. sedang saya
hadapi
Diskusi Melakukan
diskusi kelompok
Bekerjasama baik
Kerjasa
dengan teman
ma
sekelompok

Berpend Berpendapat saat


apat pembelajaran
Bertany Bertanya kepada
a teman atau
kepada guru
3. apabila tidak
memahami materi
atau menemui
kesulitan

23
Pencari Mencari
an informasi yang
informa dapat diperlukan
si untuk pemecahan
persoalan yang
sedang saya
hadapi
Diskusi Melakukan
diskusi kelompok
Bekerjasama baik
Kerjasa
dengan teman
ma
sekelompok

Berpend Berpendapat saat


apat pembelajaran
Bertany Bertanya kepada
a teman atau
kepada guru
apabila tidak
memahami materi
atau menemui
kesulitan
Pencari Mencari
an informasi yang
informa dapat diperlukan
si untuk pemecahan
persoalan yang
4. sedang saya
hadapi
Diskusi Melakukan
diskusi kelompok
Bekerjasama baik
Kerjasa
dengan teman
ma
sekelompok

Berpend Berpendapat saat


apat pembelajaran

24
Bertany Bertanya kepada
a teman atau
kepada guru
apabila tidak
memahami materi
atau menemui
kesulitan
Pencari Mencari
an informasi yang
informa dapat diperlukan
si untuk pemecahan
persoalan yang
5. sedang saya
hadapi
Diskusi Melakukan
diskusi kelompok

Bekerjasama baik
Kerjasa
dengan teman
ma
sekelompok

Berpend Berpendapat saat


apat pembelajaran
Bertany Bertanya kepada
a teman atau
kepada guru
apabila tidak
memahami materi
atau menemui
kesulitan
Pencari Mencari
6.
an informasi yang
informa dapat diperlukan
si untuk pemecahan
persoalan yang
sedang saya
hadapi
Diskusi Melakukan
diskusi kelompok

25
Bekerjasama baik
Kerjasa
dengan teman
ma
sekelompok

Berpend Berpendapat saat


apat pembelajaran

Keterangan:
Sl = Selalu = Skor 5 = lebih dari 5 kali
Sr = Sering = Skor 4 = 3-5 kali
J = Jarang = Skor 3 = 2-3 kali
P = Pernah = Skor 2 = 1 kali
TP = Tidak Pernah = Skor 1 = 0 kali

Skor maksimal penilaian antar teman = 25


Nilai penilaian antar teman = Skor perolehan x 4
Nilai maksimal penilaian antar teman = 100

26
Lampiran 4 Lembar Observasi
LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN BELAJAR
Identitas Observer
Nama observer : Maharsiwi Widyaningrum
Subjek observasi : Peserta didik
Tempat observasi : SMA Negeri 2 Ungaran
Waktu observasi : Saat pembelajaran
Tujuan observasi : Mengamati lima indikator keaktifan belajar peserta didik melalui model pembelajaran Problem Based Learning
Materi pembelajaran : Sistem Pencernaan Manusia
Tujuan Pembelajaran:
• Peserta didik mampu menganalisis kandungan zat makanan dengan tepat melalui percobaan bersama kelompok

• Peserta didik mampu menganalisis bioproses sistem pencernaan manusia dengan tepat melalui percobaan dalam permainan lego bersama
kelompok

• Peserta didik mampu menghubungkan gangguan dengan bioproses sistem pencernaan manusia dengan tepat melalui percobaan dalam
literasi dan media sosial bersama kelompok

Petunjuk:
• Tulislah identitas observer pada tempat yang tersedia
• Observer dimohon memberikan skor dengan rentang 5-1 berdasarkan keterangan pilihan jawaban pada lembar observasi yang telah
disediakan

27
• Keterangan pilihan jawaban:

28
Skor 5 = Selalu = lebih dari 5 kali
Skor 4 = Sering = 3-5 kali
Skor 3 = Jarang = 2-3 kali
Skor 2 = Pernah = 1 kali
Skor 1 = Tidak pernah = 0 kali
No Nama Keaktifan Belajar Siklus I Keaktifan Belajar Siklus II
Indikator Keaktifan Belajar Nilai Nilai
Berta Pen Dis Kerja Ber Berta Pen Dis Kerja Ber
nya cari ku sama pen nya cari ku sama pen
(Skor an si (Skor dap (Skor an si (Skor dap
5-1) info (Sk 5-1) at 5-1) info (Sk 5-1) at
rma or (Sko rma or (Sko
si 5- r 5- si 5- r 5-
(Sko 1) 1) (Sko 1) 1)
r 5- r 5-
1) 1)
1 ABEL AIRLYA HIDAYAT
2 ADITYA INDRA RIZKINATA
3 ALFINA DWI NOVITASARI
4 ANANDA KARAZKANI
5 ANISA SOFIA CHOERIYAH
ARIEF WICAKSONO PUTRO
6
WIBOWO
7 ARTIKA MIWA RUSTI
AYUDYA NURHALIZA DIANA
8
SARI
9 AZLINA ZALFA FIBRIA

29
10 BAGUS BUDI SETIAWAN
11 DEWI ANGGRAINI
DHEVINA CHINTYA
12
ALDIANOVA
13 DITA SANTIKA AMELIA
14 ELVARA DEWI AGUSTINA
15 FERA YULIA WINANDA
GRACIA FILA ADELFIA PUTRIA
16
TANTO
17 HADZIQ ZHAFAR RASHIF
18 HANIM ZAKARIA
19 HANIN ARA FIANI
20 INDRI NARISWARI
21 INSANI VIRA AZZAHRA
22 KEZIA PUTRI FITRA SAVALA
LALU ARZETA MAHARDIKA
23
DEVON G
24 LISSA SEPTYA CAHYANTI
25 LUTFIANA PUTRI NOTIA
26 MAULINA MITA ANGGRAINI
MUHAMMAD ALDRICK AKHTAR
27
WIBAWA
NASYWA AURRIEL MAHARANI
28
PUTRITYASKO
29 PUSPITA BAITI
30 RADIDTYA AQILA AZ-ZAHRA
31 RIRIN HILDA ISABELLA
32 ROSA AMALIA
33 TALITHA AYU APSARI
34 WINDI ALQURRATU AINI

30
35 YOEAN ERLANG SAPTO AJI
36 ZAHRA ASTY SABILLA

Penilaian:
• Skor maksimal observasi = 25
• Nilai observasi = Skor perolehan x 4
• Nilai maksimal observasi = 100
• Kategori Persentase Optimalisasi PBL untuk Keaktifan Belajar:
Keaktifan Belajar Kategori
(%)
85-100 Sangat optimal
75-84 Optimal
65-74 Cukup optimal
55-64 Kurang optimal
≤ 54 Sangat kurang optimal

31
Lampiran 5 Lembar Validasi Keaktifan Belajar

LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN KEAKTIFAN BELAJAR

Judul Penelitian : Optimalisasi Keaktifan Belajar XI-6 SMA Negeri 2 Ungaran


melalui model Problem Based Learing

Penyusun : Maharsiwi Widyaningrum

Sasaran : Peserta Didik Kelas XI-6 SMA Negeri 2 Ungaran

Validator : Nora Syamsidar, S.Pd., M.Pd.

A. Tujuan
Menilai keseluruhan indikator pada setiap aspek instrumen keaktifan belajar
B. Petunjuk
1. Berilah tanda checklist (√) setiap indikator penilaian pada kolom yang tersedia!
Keterangan:
1 = Tidak pernah
2 = Pernah
3 = Jarang
4 = Sering
5 = Selalu
2. Tuliskan kritik dan saran Anda pada kolom yang tersedia.
3. Lingkari kesimpulan yang Anda berikan.
C. PENILAIAN INSTRUMEN KEAKTIFAN BELAJAR

No. Indikator Penilaian


1 2 3 4 5

ASPEK ISI

1. Kesesuaian pernyataan dengan indikator

32
keaktifan belajar
2. Ketepatan penggunaan kalimat
3. Ketepatan pedoman penskoran pada MA
4. Kejelasan pernyataan dalam mengukur
keaktifan belajar
ASPEK BAHASA

1. Menggunakan huruf cetak


2. Menggunakan bahasa sesuai Ejaan Bahasa
Indonesia
3. Kesederhanaan struktur kalimat
4. Bahasa yang digunakan komunikatif
5. Butir soal tidak menggunakan kalimat
ambigu
6. Huruf dan nomor ditulis dengan jelas
7. Butir soal menggunakan kalimat yang mudah
dipahami
8. Menggunakan kata kerja operasional yang
relevan dengan indikator keaktifan belajar

D. Kritik dan Saran


………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
E. Kesimpulan
Instrumen Keaktifan Belajar ini dinyatakan (*):
1. Layak digunakan untuk penelitian.

33
2. Layak digunakan untuk penelitian dengan revisi.
3. Tidak layak digunakan untuk penelitian.
(*) Lingkari salah satu kesimpulan yang sesuai

Validator

Nora Syamsidar, S.Pd., M.Si.


NIP. 19721027 200212 2 002

34

Anda mungkin juga menyukai