Anda di halaman 1dari 8

Siti Nurbaiti, dkk / Unnes Journal of Biology Education 5 (2) (2016) : 214-221

Unnes.J.Biol.Educ. 5 (2) (2016)

Unnes Journal of Biology Education


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujbe

PENGARUH PEMBELAJARAN MODEL PROJECT BASED LEARNING


MATERI SISTEM EKSKRESI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Siti Nurbaiti, Nugroho Edi Kartijono, Lina Herlina

Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Negeri Semarang, Indonesia


Gedung D6 Lt.1 Jl Raya Sekaran Gunungpati Semarang Indonesia 50229

Info Artikel Abstrak


______________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh positif pembelajaran model project based learning
Diterima: Juni 2016 (PjBL) materi sistem ekskresi manusia terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini menggunakan
Disetujui: Agustus metode Quasi Experimental dengan desain nonequivalent control group pretest-posttest design. Hasil belajar
2016 siswa diperoleh dari tes tertulis, keterlaksanaan pembelajaran dengan lembar observasi, tanggapan
Dipublikasikan: siswa diperoleh dari lembar angket, dan tanggapan guru diperoleh dari lembar wawancara. Hasil
Agustus 2016 penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang sangat signifikan antara kelas
______________ eksperimen dan kelas kontrol. Hasil tersebut ditunjukkan oleh rerata nilai posttest kelas eksperimen
yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol dan pencapaian ketuntasan belajar klasikal kelas
Keywords: eksperimen yang juga lebih tinggi (81%) dibanding kelas kontrol (31%). Siswa dan guru memberikan
Learning Outcomes; tanggapan sangat baik terhadap model pembelajaran PjBL yang diterapkan. Berdasarkan hasil
Project Based Learning penelitian, pembelajaran model PjBL materi sistem ekskresi yang diterapkan berpengaruh positif
(PjBL) Model; terhadap hasil belajar siswa.
Excretory system
__________________
Abstract
This study aimed to determine the positive influence of Project Based Learning (PjBL) learning model which is
taught in excretory system concept to student learning outcomes. This study was Quasi Experimental with
nonequivalent control group pretest-posttest design. Student learning outcomes were obtained from written tests,
learning activity by observation sheet, student responses from questionnaire sheets, and teacher’s responses from
questionnaires. The results showed that there were very significant differences in learning outcomes between
experimental and control class. These results showed by the average of experiment class posttest score which was
higher than control class and by classical mastery learning achievement of experimental class which was also higher
(81%) compared to the control group (31%). Students and teachers responded very well to the applied learning
model. Based on the results, Project Based Learning (PjBL) learning model in excretory system concept positively
affected student learning outcomes.

© 2016 Universitas Negeri Semarang



Alamat korespondensi: ISSN 2252-6579
E-mail: snurbaiti128@yahoo.co.id

214
Siti Nurbaiti, dkk / Unnes Journal of Biology Education 5 (2) (2016) : 214-221

PENDAHULUAN aktivitas siswa di dalam kelompok proyek dan


lahirnya proses belajar yang bermakna (Rais,
IPA merupakan pembelajaran yang 2010). Apabila partisipasi siswa meningkat
bersifat sistematis yang melibatkan alam sekitar dalam kegiatan pembelajaran, maka akan dapat
dalam proses menemukan pengetahuan berupa meningkatkan pemahaman konsep materi
fakta-fakta, konsep, dan prinsip. Pembelajaran pelajaran. Pemahaman konsep materi yang
IPA akan menarik bila dilakukan dengan meningkat akan dapat mengoptimalkan hasil
observasi dilapangan atau praktikum. belajar. Selain itu, dalam PjBL siswa
Pembelajaran IPA yang kurang menarik dapat dibebaskan untuk mencari informasi atau
berdampak pada hasil belajar siswa yang pengetahuan dari sumber lain selain dari guru
rendah dengan banyak siswa yang belum atau buku pegangan siswa sehingga siswa
mencapai KKM. Untuk itu, diperlukan model bekerja secara mandiri.
pembelajaran yang menarik dan dapat Menurut Cook (2009) keuntungan
meningkatkan minat belajar siswa pada menggunakan PjBL adalah dapat
pelajaran IPA. memperdalam subjek materi, meningkatkan
SMP Negeri 1 Secang merupakan self-direction dan motivasi, dan meningkatkan
sekolah yang menggunakan kurikulum 2006 kemampuan problem-solving. Motivasi belajar
(KTSP). Berdasarkan observasi awal di SMP yang meningkat dapat meningkatkan hasil
Negeri 1 Secang, pembelajaran IPA di SMP belajar siswa. Penelitian yang dilakukan
Negeri 1 Secang dilakukan dengan ceramah, Jagantara et al (2014) menunjukkan bahwa
diskusi, dan presentasi. Media yang digunakan terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar
adalah torso, charta, dan video. Meskipun biologi antara siswa yang dibelajarkan dengan
metode ceramah efektif karena pengelolaan model pembelajaran berbasis proyek dan model
kelas mudah dan siswa dapat terkendali, pembelajaran langsung.
namun memiliki banyak kelemahan. Menurut Pembelajaran materi ekskresi dengan
Devi (2010) pembelajaran dengan ceramah model PjBL dalam prosesnya memungkinkan
memiliki kelemahan yaitu penyajian materi siswa bekerja mandiri secara berkelompok
kurang melibatkan siswa sehingga materi yang sehingga pengetahuan yang didapat lebih
disajikan mudah terlupakan. mendalam. Materi sistem ekskresi pada
Berdasarkan wawancara dengan guru manusia merupakan materi yang berkaitan
IPA di SMP Negeri 1 Secang, selama ini siswa langsung dengan diri siswa sehingga apabila
hanya mengandalkan informasi materi yang siswa menemukan informasi sendiri dari
diberikan guru saja atau dari buku yang berbagai sumber, maka siswa dapat lebih
dipinjamkan sekolah. Siswa kurang aktif memahami bagaimana mengaplikasikan
mencari sumber informasi lain yang dapat pengetahuan sistem ekskresi di kehidupan
memperkaya pengetahuannya. Hal ini sehari-hari dan menerapkan pengetahuannya
membuat pengetahuan siswa kurang untuk menjaga kesehatan diri.
berkembang dan kemampuan mencari dan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengolah informasi kurang terlatih. mengetahui pengaruh positif pembelajaran
Melihat kenyataan tersebut, maka model project based learning materi sistem
peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian ekskresi manusia terhadap hasil belajar siswa di
menggunakan model pembelajaran yang dapat SMP Negeri 1 Secang.
mengaktifkan siswa yaitu dengan model project
based learning (PjBL). Pembelajaran dengan
METODE PENELITIAN
model PjBL berpusat pada siswa sehingga
siswa terlibat langsung dalam proses Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1
pembelajaran sedangkan guru sebagai Secang pada semester gasal tahun ajaran
fasilitator. PjBL dapat mendorong peningkatan 2015/2016. Penelitian ini menggunakan

215
Siti Nurbaiti, dkk / Unnes Journal of Biology Education 5 (2) (2016) : 214-221

metode Quasi Experiment dengan desain Tabel 2 Nilai hasil belajar dan ketuntasan hasil
Noneequivalent Control Group Pretest-Postest belajar siswa kelas eksperimen dan
Design. Populasi penelitian ini adalah siswa kontrol
Jumlah
kelas IX sebanyak lima kelas. Sampel penelitian Jumlah
siswa
Nilai Nilai siswa
ini meliputi dua kelas yaitu kelas IXB dan IXC Kelas Ter- Ter-
Rerata
tuntas
tidak
yang diambil dengan teknik convenience Nilai tuntas
tinggi rendah belajar
belajar
sampling. Jenis data yang diperoleh adalah data (%)
(%)
hasil belajar, data keterlaksanaan pembelajaran Eksperi-
90 65 78,71 25 (81) 11 (19)
model PjBL, data hasil analisis tanggapan siswa men
dan tanggapan guru. Kontrol
90 40 68,28 10 (31) 22 (69)
Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari
tahap persiapan, pelaksanaan pembelajaran, Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa
penilaian, analisis data, dan penarikan rata-rata nilai hasil belajar kelas eksperimen
kesimpulan. Pelaksanaan pembelajaran yaitu 78,71 dan kontrol yaitu 68,28. Ketuntasan
dilakukan selama 6x40 menit. Teknik klasikal pada kelas eksperimen mencapai 81%
pengumpulan data yang digunakan adalah dengan 72% diantaranya memiliki nilai ≥ 80.
metode tes, observasi, wawancara dan angket. Hasil uji t terhadap nilai posttest disajikan
Analisis data dalam penelitian ini meliputi uji
pada Tabel 3.
homogenitas, uji normalitas, uji t, uji
ketuntasan secara klasikal,uji N-Gain, analisis Tabel 3 Hasil uji t nilai posttest kelas eksperimen
deskriptif keterlaksanaan pembelajaran model dan kontrol
PjBL, analisis deskriptif tanggapan siswa dan Kelas Rata- dk thitung ttabel Kriteria
rata
guru.
Eksperimen 78,71 61 4,46 2,041 Berbeda
secara
Kontrol 68,28
HASIL DAN PEMBAHASAN signifikan

Nilai Pretest Siswa Berdasarkan Tabel 3 thitung berada pada


Rangkuman nilai pretest disajikan pada daerah penolakan Ho, maka Ha yang diterima,
Tabel 1. sehingga kesimpulannya terdapat perbedaan
yang signifikan antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol atau dengan kata lain rata-rata
Tabel 1 Data hasil pretest siswa kelas hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi
eksperimen dan kelas kontrol daripada kelas kontrol.
Kelas Kelas
Keterangan
Eksperimen Kontrol Nilai N-Gain
Nilai tertinggi 60 55 Hasil uji N-gain terhadap hasil belajar
Nilai terendah 15 10 siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
Rerata 36,13 33,75 disajikan dalam Tabel 4.

Uji homogenitas dari data pretest Tabel 4 Prosentase jumlah siswa pada tiap
menunjukkan bahwa kelas eksperimen dan kriteria N-gain kelas eksperimen dan
kelas kontrol
kelas kontrol adalah homogen atau siswa pada
Kriteria Gain
kedua kelas memiliki pengetahuan awal materi Kelas
sistem ekskresi yang sama/homogen. Tinggi Sedang Rendah
Eksperimen 32% (10) 68% (21) 0,0% (-)
Nilai Hasil Belajar (Posttest) dan Ketuntasan
Kontrol 12,5% (4) 75% (24) 12,5% (4)
Hasil Belajar Siswa

Rangkuman nilai hasil belajar dan Dari tabel 4 dapat terlihat bahwa kelas
ketuntasan hasil belajar siswa disajikan pada eksperimen memiliki harga gain pada kriteria
Tabel 2.
tinggi mencapai 32%, sedangkan pada kelas

216
Siti Nurbaiti, dkk / Unnes Journal of Biology Education 5 (2) (2016) : 214-221

kontrol hanya mencapai 12,5%. Pada kelas baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara
eksperimen tidak ada siswa yang mencapai N- keseluruhan siswa memberikan tanggapan
gain pada kategori rendah (0%), sedangkan positif terhadap pembelajaran model PjBL
pada kelas kontrol mencapai 12,5%. Dengan materi sistem ekskresi manusia yang telah
demikian maka peningkatan hasil belajar siswa diterapkan. Kategori tanggapan siswa pada tiap
sebelum dan setelah pembelajaran materi indikator angket dapat dilihat pada Tabel 7
sistem ekskresi manusia pada kelas eksperimen berikut.
lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol.
Tabel 7 Kategori tanggapan siswa pada tiap
Keterlaksanaan Model PjBL indikator angket
Hasil observasi keterlaksanaan model Kategori Tanggapan Siswa
Indikator Sangat Kurang Tidak
PjBL disajikan pada Tabel 5 berikut. Setuju
Setuju Setuju Setuju
Motivasi
Tabel 5 Skor Keterlaksanaan model PjBL pada belajar 11,3 80,6 8,1 0,0
setiap pertemuan yang dilakukan meningkat (%)
Skor tiap pertemuan (%)
Observer Belajar lebih
1 2 3 4
menyenangkan 30,6 69,4 0,0 0,0
1 9 (100) 9 (90) 11 (100) 9 (90) (%)

2 9 (100) 10 (100) 11 (100) 10 (100) Lebih aktif (%) 26,9 55,9 17,2 0,0

Lebih mudah
Tabel 5 menunjukkan prosentase tingkat memahami 8,1 70,9 21,0 0,0
keterlaksanaan pembelajaran materi sistem materi (%)
ekskresi manusia dengan model PjBL yang
Meningkatkan
diterapkan mencapai ≥90% pada setiap 48,4 51,6 0,0 0,0
kerja sama (%)
pertemuan, artinya pelaksanaan pembelajaran
sudah sesuai dengan RPP yang telah
ditetapkan. Tanggapan Guru
Hasil tanggapan guru menunjukkan
Tanggapan Siswa bahwa model PjBL dapat mengaktifkan siswa
Hasil tanggapan siswa disajikan pada di kelas, melatih siswa belajar mandiri secara
Tabel 6 berikut. berkelompok dan membuat suasana belajar
menjadi lebih menarik. Evaluasi dari model
Tabel 6 Persentase tanggapan siswa terhadap PjBL adalah model PjBL ini memerlukan
pembelajaran PjBL
waktu untuk diskusi lebih lama karena banyak
Kriteria Tanggapan Siswa Jumlah Siswa (%)
siswa yang mengajukan pertanyaan kepada
Sangat Baik 9 (29) kelompok yang presentasi tetapi waktunya
Baik 19 (61) terlalu singkat.
Cukup Baik 3 (10) Hasil uji t terhadap data posttest kelas
Kurang Baik - (0)
eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan
adanya perbedaan yang signifikan. Rata-rata
Tabel 6 memperlihatkan persentase
hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih
siswa sebesar 90% berada pada kriteria baik dan
tinggi dibandingkan kelas kontrol. Berdasarkan
sangat baik tanggapannya terhadap
hasil analisis nilai pretest menunjukkan bahwa
pembelajaran materi sistem ekskresi manusia
kelas eksperimen dan kelas kontrol merupakan
dengan model PjBL yang diterapkan.
kelompok yang memiliki pengetahuan awal
Sedangkan 10% siswa memberi tanggapan pada
materi sistem ekskresi yang relatif sama
kriteria cukup baik. Tidak ada siswa yang
(homogen). Jadi, adanya perbedaan signifikan
memberi tanggapan dengan kategori kurang
antara hasil belajar siswa kelas eksperimen dan

217
Siti Nurbaiti, dkk / Unnes Journal of Biology Education 5 (2) (2016) : 214-221

kelas kontrol merupakan pengaruh dari di dalam kelompok proyek dan lahirnya proses
pembelajaran model PjBL pada materi sistem belajar yang bermakna. Adanya tugas proyek
ekskresi yang diterapkan. dalam pembelajaran model PjBL akan
Tingginya hasil belajar materi sistem membuat siswa berperan aktif dalam proses
ekskresi manusia pada kelas eksperimen pembelajaran. Siswa dapat menggali
dikarenakan dapat dijelaskan sebagai berikut. pengetahuannya sendiri melalui kegiatan
Menurut Daryanto (2014) keuntungan PjBL investigasi dan bertukar pendapat dengan siswa
sebagai model pembelajaran diantaranya yaitu lain selama proses presentasi dan diskusi kelas.
proses pembelajaran yang menyenangkan, lebih Keaktifan siswa pada proses pembelajaran juga
mengaktifkan siswa, dan meningkatkan dapat terlihat dari siswa yang mau bertanya dan
motivasi. Suasana belajar PjBL yang menanggapi pertanyaan dari siswa lain pada
menyenangkan membuat siswa lebih saat tahap diskusi dan presentasi. Namun
menikmati belajar sehingga konsep materi keterbatasan waktu membuat jumlah
mudah dipahami siswa. Siswa secara pertanyaan yang dapat diajukan siswa terbatas.
berkelompok mendesain dan merencanakan Pada pembelajaran PjBL tahap presentasi hasil
bagaimana cara menyelesaikan tugas proyek memang diperlukan waktu yang cukup lama
yang diberikan guru. Proses pembelajaran lebih agar diskusi dan pembahasan materi dapat
banyak dilakukan dengan diskusi, tidak hanya lebih dalam untuk dipelajari. Hasil angket
mendengarkan penjelasan materi dari guru saja tanggapan siswa menunjukan 26,9% siswa
sehingga proses belajar dikelas menjadi sangat setuju dan 55,9% siswa menyatakan
menarik dan tidak membosankan. Seluruh setuju bahwa dengan penerapan pembelajaran
siswa (100%) menyatakan setuju dan sangat PjBL mereka menjadi lebih aktif dalam
setuju bahwa pembelajaran materi sistem pembelajaran. Pendapat serupa juga dikatakan
ekskresi manusia menggunakan model PjBL oleh Grant (2002) yang mengatakan bahwa
membuat suasana belajar menjadi lebih PjBL adalah metode instruksional untuk
menyenangkan. membuat pembelajaran aktif yang dapat
Pada pembelajaran model PjBL materi membangun pengetahuan.
sistem ekskresi manusia yang diterapkan Proses belajar yang bermakna, keaktifan
menggunakan panduan LKS, siswa diberi siswa, dan keterlibatan siswa secara langsung
kebebasan untuk mencari dan memperoleh dalam pembelajaran akan membuat siswa lebih
informasi yang dibutuhkan untuk mudah memahami materi yang dipelajari,
menyelesaikan tugas proyek. Siswa belajar sehingga hasil belajar siswa menjadi lebih baik.
secara mandiri dan tidak hanya mengandalkan Lindawati et al (2013) menyatakan bahwa PjBL
informasi dari guru saja. Sehingga dalam proses selain dapat meningkatkan kreativitas juga
mencari informasi ini, siswa dapat memiliki dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Guo &
berbagai pengalaman. Manasikana et al (2012) Yang (2012) juga menyatakan bahwa PjBL
menyatakan bahwa tugas proyek dapat merupakan pembelajaran yang efektif untuk
meningkatkan pengalaman siswa. Apabila meningkatkan keprofesionalan guru dan
siswa terlibat langsung dalam pencarian peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini sejalan
informasi, dimungkinkan pemahaman konsep dengan hasil angket yang menunjukan bahwa
yang didapat lebih mudah diterima siswa, oleh 70,9% siswa setuju jika model PjBL lebih
karena itu hasil belajar siswa kelas eksperimen memudahkan siswa dalam memahami materi
pada penelitian ini lebih baik dibandingkan sehingga hasil belajar menjadi optimal.
kelas kontrol. Dengan PjBL siswa merasa Hasil uji N-gain kelas eksperimen
menikmati proyek yang dikerjakan dengan cara menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang
bekerja sama dengan teman (Demirci, 2010). memiliki N-gain pada kriteria rendah, sebesar
Rais (2010) menyatakan bahwa PjBL 68% siswa masuk kriteria sedang, dan sisanya
dapat mendorong peningkatan aktivitas siswa berada pada kriteria tinggi (32%), sedangkan

218
Siti Nurbaiti, dkk / Unnes Journal of Biology Education 5 (2) (2016) : 214-221

pada kelas kontrol sebesar 12,5% siswa masih eksperimen sangat mungkin dipengaruhi oleh
berada pada kriteria gain rendah, sebesar 75% desain pembelajaran PjBL materi sistem
masuk kriteria sedang, dan hanya 12,5% siswa ekskresi manusia yang diterapkan.
yang masuk kriteria gain tinggi. Berdasarkan Secara umum respon siswa terhadap
hasil ini disimpulkan bahwa secara individual pembelajaran model PjBL materi sistem
peningkatan pemahaman siswa terhadap materi ekskresi yang diterapkan dapat dilihat dari data
sistem ekskresi sebelum dan setelah tanggapan siswa. Data tanggapan siswa
pembelajaran pada kelas eksperimen lebih baik diperoleh dengan menggunakan angket yang
daripada kelas kontrol. Dapat dikatakan bahwa menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan apa
model PjBL juga berpengaruh positif terhadap yang dirasakan siswa selama pembelajaran
peningkatan hasil belajar siswa. berlangsung, meliputi motivasi belajar, suasana
Pada kelas eksperimen, dari 25 siswa belajar, keaktifan siswa, pemahaman materi
yang tuntas belajar terdapat 18 siswa yang dan peningkatan kerja sama dengan siswa lain.
memiliki nilai ≥ 80. Hasil ketuntasan klasikal Hasil analisis tanggapan siswa terhadap
pada kelas eksperimen yang mencapai 81%, pembelajaran materi sistem ekskresi dengan
menunjukkan bahwa dengan menerapkan model PjBL menunjukkan bahwa 90%
model PjBL, sebagian besar siswa telah mampu tanggapan siswa berada pada kriteria setuju dan
mencapai kompetensi dasar yang telah sangat setuju, sedangkan sisanya berada pada
ditetapkan. Dengan demikian pembelajaran kriteria kurang setuju. Tidak ada siswa yang
model PjBL yang diterapkan berpengaruh memberi tanggapan pada kriteria tidak setuju.
positif terhadap hasil belajar siswa dan layak Hasil ini juga membuktikan bahwa penerapan
digunakan dalam pembelajaran materi sistem model PjBL pada materi sistem ekskresi
ekskresi. Penelitian yang hampir sama mendapat tanggapan positif dari siswa.
dilakukan oleh Munawaroh (2013) hasilnya Pembelajaran model PjBL sebelumnya
menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran belum pernah diterapkan dalam pembelajaran
model PjBL pada materi sistem pencernaan IPA di SMP Negeri 1 Secang, namun demikian
mampu meningkatkan hasil belajar siswa. siswa memberi tanggapan sangat baik terhadap
Pelaksanaan penerapan model model pembelajaran ini. Siswa merasa
pembelajaran berbasis proyek perlu diukur termotivasi dan antusias untuk melaksanakan
tingkat keterlaksanaannya. Hal ini bertujuan tiap tahapan-tahapan dari pembelajaran model
untuk mengetahui apakah pembelajaran yang PjBL dengan panduan LKS dan mau
diterapkan sesuai dengan yang direncanakan menanyakan kesulitannya pada guru. Pada
(sintaks pembelajaran PjBL dan tahap PjBL tahap perencanaan dan pelaksanaan proyek
dilakukan tepat waktu). Lembar observasi siswa saling bekerja sama untuk menyelesaikan
keterlaksanaan dalam penelitian ini meliputi proyek yang ditugaskan. Sebesar 80,6% siswa
tahapan-tahapan pada model PjBL yang harus setuju dan 11,3% siswa sangat setuju jika
diterapkan sesuai dengan RPP yang telah motivasi belajar mereka meningkat dengan
ditetapkan. Kegiatan observasi dilakukan oleh pembelajaran PjBL.
dua orang observer selama proses pembelajaran Hasil tanggapan guru IPA di SMP
berlangsung. Negeri 1 Secang mengenai kegiatan
Berdasarkan analisis data hasil observasi, pembelajaran dengan model PjBL,
tingkat keterlaksanaan pembelajaran model menunjukkan bahwa model PjBL yang
PjBL mencapai ≥90% untuk setiap pertemuan. diterapkan sudah dapat mengaktifkan siswa di
Hasil ini menunjukkan bahwa guru telah kelas, melatih siswa belajar mandiri secara
melaksanakan seluruh tahapan-tahapan berkelompok dan membuat suasana belajar
kegiatan dalam pembelajaran model PjBL menjadi lebih menarik. Dampak positif model
sesuai dengan RPP. Dengan demikian, PjBL pada proses pembelajaran akan
tingginya hasil belajar siswa pada kelas berdampak pula pada hasil belajar siswa yang

219
Siti Nurbaiti, dkk / Unnes Journal of Biology Education 5 (2) (2016) : 214-221

lebih baik. Menurut Subini (2012) salah satu Daryanto. 2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik
faktor yang mempengaruhi kecenderungan Kurikulum 2013. Yogyakarta: Gava Media.

siswa untuk belajar adalah metode atau model Demirci, Cavide. 2010. The project-based learning
belajar yang digunakan. Apabila siswa tertarik approach in a science lesson: a sample project
dengan materi yang diajarkan atau dengan study. Journal of Educational Sciences, 5: 66-79.

model pembelajaran yang diterapkan akan Devi, P. K. 2010. Metode-Metode Dalam Pembelajaran
membuat siswa lebih semangat untuk belajar. IPA. Pusat Pengembangan dan
Model PjBL yang diterapkan mampu membuat Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan IPA.
siswa tertarik dalam proses pembelajaran
sehingga menunjukkan hasil belajar siswa yang Grant, Michael M. 2002. Geyying a grip on project
based learning : theory, Cases and
lebih baik dibandingkan kelas kontrol.
recommendations. A middle school computer
Penerapan model pembelajaran project tecnologies journal. Vol 5, 1-17
based learning membutuhkan manajemen waktu
Guo S. & Yang, Y. 2012. Project-based learning: an
yang baik. Guru harus benar-benar
effective approach to link teacher professional
memperhatikan keefektifan waktu yang development and students learning. Journal of
digunakan agar proses pembelajaran berjalan Educational Technology Development and
Exchange, 5(2), 41-56.
dengan baik. Pada awal pembelajaran guru
mengalami kendala dimana siswa belum Jagantara, I. M.W., Adnyana, P.B., Widiyanti,
pernah melakukan pembelajaran dengan model N.L.P.M., & Si, S. (2014). Pengaruh model
pembelajaran berbasis proyek (project based
PjBL sebelumnya, sehingga siswa masih
learning) terhadap hasil belajar biologi
bingung dalam mendesain perencanaan proyek. ditinjau dari gaya belajar siswa sma. Jurnal
Hal ini dapat disiasati dengan penjelasan Pendidikan IPA, 4(1).
tentang karakteristik serta langkah-langkah
Lindawati, Fatmariyanti, S., dan Arif M. 2013.
pembelajaran PjBL terlebih dahulu kepada Penerapan model pembelajaran project based
siswa. Selain itu, pembelajaran model PjBL ini learning untuk meningkatkan kreativitas
siswa Man 1 Kebumen. Radiasi. Vol 3(1):42-
akan lebih efektif lagi apabila waktu untuk
45.
diskusi dan presentasi hasil lebih lama. Hal ini
karena pada tahapan inilah siswa bisa Manasikana O. A., Ashadi, & Haryono. 2012.
Pembelajaran IPA melalui metode inquiry
memperoleh kelengkapan dan kedalaman
terbimbing dan proyek ditinjau dari
materi dari kelompok lain. Pada tahap ini guru kreativitas dan kemampuan menggunakan
juga dapat menguji seberapa mendalam alat laboratorium. Jurnal inquiry 1(1):24-33.
pengetahuan siswa terhadap materi yang Munawaroh, Amanatul. 2013. Penerapan Model
dipresentasikan, dilihat dari jawaban siswa Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk
terhadap pertanyaan yang diajukan. Meningkatkan Hasil Belajar Sistem
Pencernaan SMP. Unnes journal of Biology
Education. Vol 2: 91-98.
SIMPULAN
Rais, M. 2010. Model Project Based Learning
Sebagai Upaya Meningkatkan Prestasi
Simpulan penelitian ini adalah Akademik Mahasiswa. Jurnal Pendidikan dan
penerapan pembelajaran model Project Based Pengajaran. Vol 43:246-252.
Learning (PjBL) materi sistem ekskresi
Subini, Nini. 2012. Psikologi Pembelajaran.
berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa Yogyakarta: Mentari Pustaka.
di SMPN 1 Secang.

DAFTAR PUSTAKA

Cook, K. 2009. A suggested project based evolution


unit for high school: teaching content through
application. The American Biology Teacher.
71(2), 95-98.

220
Siti Nurbaiti, dkk / Unnes Journal of Biology Education 5 (2) (2016) : 214-221

221

Anda mungkin juga menyukai