Anda di halaman 1dari 6

J. Pijar MIPA, Vol. 15 No.

4, September 2020: 351-356 ISSN 1907-1744 (Cetak)


DOI: 10.29303/jpm.v15i4.1653 ISSN 2460-1500 (Online)

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN)


UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP IPA

THE EFFECTIVENESS OF APPLYING THE POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN)


LEARNING MODEL TO IMPROVE CONCEPT OF SCIENCE

Siti Fatimatuzzohrah, A. Wahab Jufri dan I Wayan Mertha


Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mataram, Mataram, Indonesia
Email: sitifatimatuzzohrah27@gmail.com

Diterima: 20 Januari 2020. Disetujui: 07 Februari 2020. Dipublikasikan: 30 September 2020

Abstrak: Penguasaaan konsep IPA siswa SMPN 2 Kayangan masih tergolong rendah. Rendahnya penguasaan
konsep IPA siswa disebabkan karena pembelajaran IPA cenderung masih berpusat pada guru (teacher centered
learning). Solusinya adalah menggunakan model pembelajaran POE (predict-observe-explain) yang mampu
meningkatkan penguasaan konsep siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan model
pembelajaran POE (predict-observe-explain) dalam meningkatan penguasaan konsep IPA siswa kelas VII SMPN 2
Kayangan. Desain penelitian yang digunakan adalah Non Equivalence Pretest-Postest Control Group Design.
Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 2 Kayangan tahun 2019. Pengambilan sampel dilakukan
dengan Purposive Sampling sehingga didapatkan kelas VII1 sebagai kelas kontrol dan kelas VII2 sebagai kelas
eksperimen. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data yaitu tes penguasaan konsep berupa soal pilihan
ganda. Model pembelajaran POE dan konvensional kedua-duanya dapat efektif meningkatkan penguasaan konsep
IPA kelas VII di SMPN 2 Kayangan, akan tetapi peningkatan nilai rata-rata N-gain untuk kelas eksperimen yang
menggunakan model POE lebih tinggi (0.8) dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan model
pembelajaran konvensional (0.6).

Kata kunci: Model Pembelajaran POE, Penguasaan Konsep

Abstract: The mastery of science concept for students at SMPN 2 Kayangan are still low. The lowness is caused by
science learning is centered to the teacher (teacher centered learning). The solution is used POE (predict-observe-
explain) learning model who can improve the mastery concept for students. This study aim to find out the affectivity
of learning model POE (predict-observe-explain) application to improve mastery of the science concept for students
in class VII at SMPN 2 Kayangan. This study was designed by Non Equivalence Pretest-Posttest Control Group
Design. The populations of this study were all the students in class VII at SMPN 2 Kayangan 2019. The sample was
obtained by Purposive Sampling with the results are class VII1 as the control class and class VII2 as the experiment
class. The instrument to collect the data was using mastery concept with multiple choice questions. POE learning
model and conventional, both are effective to improve the mastery of science concept for students in class VII at
SMPN 2 Kayangan, therefor the increasing of average percentage N-gain for experiment class which is using POE
model are higher (0.8) rather than control class which is using conventional learning model (0.6).

Keywords: POE Learning Model, Mastery Concept


mengkomunikasikannya sebagai aspek penting dalam
PENDAHULUAN kecakapan hidup. Proses Pembelajaran IPA yang
Permasalahan yang sering dihadapi dalam belum sepenuhnya menerapkan prinsip inkuiri
pembelajaran IPA adalah pembelajaran masih ilmiah, menyebabkan partisipasi aktif peserta didik
berlangsung dengan cara mentransfer pengetahuan dalam pembelajaran kurang. Kurangnya partisipasi
dari guru kepada peserta didik dan pembelajaran IPA peserta didik menyebabkan penguasaan konsep masih
masih cenderung berbasis hafalan teori tidak rendah dan kurang optimal.
didasarkan pada pengalaman langsung peserta didik, Maesyarah dkk. [5] menyatakan bahwa
sehingga kemampuan peserta didik dalam memahami rendahnya penguasaan konsep disebabkan oleh
konsep masih rendah. Padahal bila mengacu pada terdapat banyak istilah dalam bahasa latin yarg sulit
Permendiknas No.22 tahun 2006, dalam dipahami, kurangnya minat siswa dalam membaca
pembelajaran sains sebaiknya dilaksanakan secara dan menelaah buku untuk memahami konsep yang
inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan benar dan kurangnya minat siswa maupun
berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta keterbatasan siswa dalam menggunakan media

351
J. Pijar MIPA, Vol. 15 No.4, September 2020: 351-356 ISSN 1907-1744 (Cetak)
DOI: 10.29303/jpm.v15i4.1653 ISSN 2460-1500 (Online)

internet guna mengikuti perkembangan ilmu mengajar sehingga diharapkan mampu meningkatkan
pengetahuan. Untuk dapat menguasai konsep, siswa penguasaan konsep siswa.
harus dapat menghubungkan materi yang telah dibaca Salah satu model pembelajaran yang dapat
dari buku teks atau yang didengar dari penjelasan diterapkan adalah POE (prediction, observation, and
guru dengan pengetahuan yang telah diketahui explanation). Model POE memiliki sintaks yang
sebelumnya [2]. Pentingnya penguasaan konsep terdiri atas prediksi, observasi dan menjelaskan,
dalam pembelajaran biologi menuntut proses sehingga dengan menerapkan model ini selama
pembelajaran sains di sekolah tidak semata-mata pembelajaran siswa dapat aktif berpikir dan
menyiapkan siswa untuk melanjutkan ke jenjang mengembangkan penguasaan konsep yang meliputi
pendidikan yang lebih tinggi tapi yang lebih penting memprediksi, mengamati dan menjelaskan. Beberapa
adalah menyiapkan siswa untuk : (1) Mampu penelitian juga telah membuktikan bahwa model
memecahkan masalah yang dihadapi dalam POE ini mampu membantu siswa lebih aktif selama
kehidupan sehari-hari dengan menggunakan konsep- proses pembelajaran terutama dalam membuktikan
konsep sains yang telah dipelajari; (2) Mampu suatu konsep berdasarkan hasil pengamatan dan
mengambil keputusan yang tepat untuk menggunakan analisis yang mereka lakukan sendiri. Siswa juga
konsep-konsep ilmiah; dan (3) Mempunyai sikap menjadi lebih tertantang untuk membuktikan hasil
ilmiah dalam memecahkan masalah yang dihadapi prediksi mereka melalui serangkaian kegiatan
sehingga memungkinkan mereka untuk berpikir dan percobaan atau observasi [9]. Joyce [4] juga
bertindak secara ilmiah [6]. menambahkan bahwa model POE ini mampu
Berdasarkan data yang diperoleh dari guru merangsang siswa untuk lebih kreatif khususnya
mata pelajaran IPA di SMPN 2 Kayangan rata-rata dalam mengajukan prediksi dan menjadikan proses
nilai siswa kurang dari KKM yaitu 53. Hal ini pembelajaran menjadi lebih menarik, karena siswa
membuktikan bahwa penguasaaan konsep IPA di tidak hanya mendengarkan tetapi juga mengamati
SMPN 2 Kayangan masih sangat rendah. Rendahnya dan mempraktekkan langsung kegiatan yang
penguasaan konsep IPA siswa disebabkan karena berhubungan dengan materi pelajaran. Siswa juga
pembelajaran IPA cenderung masih berpusat pada memiliki kesempatan untuk membandingkan antara
guru (teacher centered learning). Pembelajaran IPA teori (dugaan) dengan kenyataan menggunakan
di SMPN 2 Kecamatan Kayangan lebih dominan model ini.
menggunakan metode konvensional, meskipun Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan
terkadang guru sudah menggunakan cara membentuk penelitian tentang Efektivitas Penerapan Model
kelompok diskusi. Siswa kurang diajak untuk Pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) untuk
menggunakan pengetahuan dan kemampuan Meningkatkan Penguasaan Konsep IPA Siswa Kelas
berpikirnya untuk merumuskan sendiri apa yang VII SMPN 2 Kayangan.
harus dicapai dalam pembelajaran. Penyampaian
ilmu yang bersifat satu arah ini menyebabkan siswa METODE PENELITIAN
kurang bersemangat dalam menerima pembelajaran Penelitian ini telah dilaksanakan di SMPN 2
karena siswa hanya sebagai obyek dan dibatasi Kayangan Kabupaten Lombok Utara Propinsi NTB
kebebasannya dalam proses belajar mengajar. pada bulan Juli sampai dengan agustus semester
Kondisi siswa yang jenuh ini dapat menjadi ganjil tahun ajaran 2019/2020. Desain penelitian
penghambat dalam proses transfer materi antara guru yang digunakan adalah Non Equivalence Pretest-
dan siswa. Hal ini menyebabkan siswa kurang kreatif Postest Control Group Design. Variabel bebas
dalam memecahkan masalah, partisispasi rendah, penelitian ini adalah model pembelajaran POE
kerja sama dalam kelompok tidak optimal, kegiatan (predict-observe-explain) dan variable terikat adalah
belajar mengajar tidak efisien dan pada akhirnya penguasaan konsep. Populasi penelitian adalah
penguasaan konsep siswa menjadi rendah. seluruh siswa kelas VII SMPN 2 Kayangan tahun
Berkaitan dengan hal di atas, perlu diupayakan ajaran 2019/2020 yang terdiri dari kelas VII 1, VII2
suatu bentuk pembelajaran yang mampu dan VII3. Sampel penelitian diambil dengan teknik
mengaktifkan siswa agar penyajian materi IPA purposive sampling sehingga diperoleh kelas VII1
menjadi lebih menarik, sehingga dapat membantu sebagai kelas kontrol dan kelas VII2 sebagai kelas
siswa mengatasi kesulitan belajar dan menghilangkan eksperimen. Instrumen yang digunakan untuk
persepsi buruk siswa terhadap pelajaran IPA. mengukur ketercapaian penguasaan konsep IPA
Pembelajaran yang dimaksud adalah pembelajaran siswa adalah tes yang berupa soal pilihan ganda. Data
yang tidak hanya mampu memahami materi saja yang diperoleh dianalisis menggunakan uji N-Gain.
tetapi juga mempunyai kemampuan yang dapat
membuat siswa aktif terlibat dalam proses belajar

352
J. Pijar MIPA, Vol. 15 No.4, September 2020: 351-356 ISSN 1907-1744 (Cetak)
DOI: 10.29303/jpm.v15i4.1653 ISSN 2460-1500 (Online)

HASIL DAN PEMBAHASAN pembelajaran POE (predict-observe-explain)


Penilain penguasaan konsep siswa bertujuan mengalami perbedaan. Analisis nilai pretest siswa
untuk mengetahui efektivitas penerapan model bertujuan untuk mengetahui penguasaan konsep
pembelajaran POE untuk meningkatan penguasaan awal. Sedangkan analisis nilai post-test untuk
konsep IPA siswa kelas VII SMPN 2 Kayangan, mengetahui peningkatan penguasaan konsep siswa
dimana keefektivan pembelajaran akan tampak pada setelah menggunakan model pembelajaran POE
kemampuan siswa dalam mencapai tujuan belajar (predict-observe-explain).
yang telah ditetapkan. Untuk mengetahui perbedaan Berdasarkan Gambar 3.1 diketahui bahwa rata-
terhadap hasil belajar tentang penguasaan konsep rata kelas eksperimen dan kelas kontrol mengalami
pada materi klasifikasi makhluk hidup, siswa peningkatan. Nilai rata-rata pre-test kelas eksperimen
diberikan tes awal (pre-test) bertujuan untuk adalah 31.29 dan nilai
mengetahi penguasaan konsep awal siswa sebelum rata-rata post-test kelas eksperimen adalah 86.07
diberikannya materi tentang klasifikasi makhluk sedangkan nilai rata-rata pre-test kelas kontrol adalah
hidup, kemudian diberikan tes akhir (post-test) untuk 32.86 dan nilai rata-rata post-test kelas kontrol adalah
mengetahui peningkatan penguasaan konsep. Nilai 84.29.
pre-test dan post-test penguasaan konsep siswa
sebelum dan sesudah penggunaan model
100
90
80
70
Skor Rata-Rata

60
50
40
30
20
10
0
Pre-Test Post-Test Pre-Test Post-Test
Eksperimen Kontrol
Gambar 3.1 Deskripsi Data

0.9
0.8
0.7
N-Gain Score

0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
Eksperimen Kontrol
Perlakuan

Gambar 3.2 hasil uji N-Gain score

353
J. Pijar MIPA, Vol. 15 No.4, September 2020: 351-356 ISSN 1907-1744 (Cetak)
DOI: 10.29303/jpm.v15i4.1653 ISSN 2460-1500 (Online)

Berdasarkan Gambar 4.2 diketahui bahwa nilai bahwa Penerapan Strategi POE (Predict-Observe-
rata-rata N-Gain score untuk kelas eksperimen adalah Explain) dengan metode jurnal belajar dalam
0.8 (tinggi) sedangkan nilai rata-rata N-Gain score pembelajaran IPA dapat meningkatkan pemahaman
untuk kelas kontrol adalah 0.6 (sedang). Hal ini konsep peserta didik. Hal ini disebabkan karena
membuktikan bahwa nilai rata-rata N-Gain score seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran dengan
kelas eksperimen termasuk dalam kategori tinggi model POE (Predict-Observe-Explain) lebih
sedangkan nilai rata-rata N-Gain score kelas kontrol menekankan pada aktivitas siswa secara maksimal
termasuk dalam kategori sedang. Keefektivan model melalui kegiatan ilmiah untuk mencari dan
pembelajaran POE juga bisa di buktikan dengan nilai menemukan sendiri konsep-konsep yang dipelajari,
ketuntasan klasikal siswa yang mencapai 100%. Hal sehingga siswa akan lebih mudah memahami konsep-
ini membuktikan bahwa nilai tersebut melebihi 85% konsep yang rumit dan abstrak karena disertai dengan
yang merupakan indikator keefektifan penggunaan pengalaman nyata dan terhindar dari cara-cara belajar
suatu model pembelajaran. Sehingga dapat tradisional (menghafal).
disimpulkan bahwa penggunan model pembelajaran Model pembelajaran POE menekankan kepada
POE efektif untuk meningkatkan penguasaan konsep cara belajar siswa aktif. Model ini juga memberikan
IPA siswa kelas VII SMPN 2 Kayangan. makna yang baik terhadap kegiatan belajar siswa.
Penguasaan konsep oleh siswa tidak hanya Model pembelajaran POE ini termasuk dalam teori
pada mengenal sebuah konsep tetapi siswa dapat belajar konstruktivisme, sehingga lebih banyak
menghubungkan antara satu konsep dengan konsep menuntut keaktifan siswa dalam mendapatkan sendiri
lainnya dalam berbagai situasi. Penerapan konsep-konsep pembelajaran. Sehingga tugas guru
pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) tidak lagi memberikan pengetahuan, melainkan
menuntut siswa yang aktif dan terlibat langsung menyiapkan situasi yang menggiring siswa untuk
dalam eksperimen sehingga siswa lebih mendalami bertanya, mengamati, mengadakan eksperimen serta
konsep dengan membuat hubungan antara bagian- menemukan fakta dan konsep sendiri. Hal ini sesuai
bagian informasi yang saling terpisah untuk menjadi dengan pendapat Widyaningrum, dkk [13] yang
gambaran yang terperinci. Hal ini sejalan dengan menyatakan bahwa Model POE menjadikan siswa
hasil penelitian Susilawati, dkk [11] yang lebih siap saat akan praktikum karena sebelumnya
menyatakan bahwa siswa diberi kesempatan untuk siswa harus membaca teori sehingga dapat membuat
membangun pengetahuan-pengetahuan yang ada prediksi yang rasional. Selain itu, siswa juga
dalam pikirannya sendiri yang diawali melalui berinteraksi dengan alat dan bahan, sehingga siswa
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru, dapat menguji prediksi melalui pengamatan (observe)
merancang percobaan, melakukan percobaan, dan mengemukakan penjelasan tentang fenomena
melakukan kajian pustaka dari berbagai sumber yang mereka hadapi (explain). Hal ini juga sejalan
belajar kemudian menghubungkannya dengan hasil dengan hasil penelitian Wahyuni, dkk (2018) yang
percobaannya. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut menyatakan bahwa tahapan kegiatan pembelajaran
siswa mampu menemukan konsep sendiri dengan berbantuan eksperimen membantu siswa untuk
bimbingan guru sehingga konsep tersebut akan mengingat dan menjelaskan konsep yang
tersimpan dalam memori jangka panjang siswa. dipelajarinya dengan lebih baik. Hal ini karena siswa
Siswa yang belajar dengan menggunakan terlibat langsung dalam menemukan konsepnya
model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) sendiri melalui sebuah pembuktian.
memiliki dampak jangka panjang pada penguasaan Hasil tes penguasaan konsep siswa lebih tinggi
konsep-konsep biologinya. Dengan diterapkannya pada penerapan model pembelajaran POE.
model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain), Peningkatan ini disebabkan oleh penerapan model
siswa lebih tertarik pada pembelajaran yang diajarkan pembelajaran POE mengarahkan siswa lebih mudah
karena siswa mendapatkan pengalaman secara memahami materi pembelajaran karena diajarkan
langsung serta dalam proses pembelajaran dengan melalui kerjasama tim atau kelompok dalam mencari
model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain), informasi tentang subtopik yang diberikan oleh guru.
siswa belajar dari permasalahan yang diberikan oleh Belajar dalam tim memungkinkan siswa lebih
guru, kemudian membuat hipotesis, mencari mengembangkan penalarannya pada tingkat yang
informasi yang berkaitan dengan permasalah tersebut lebih tinggi, karena pada saat diskusi terjadi
melalui eksperimen untuk memperoleh data, pembagian peran dalam kelompok, sehingga
selanjutnya mengolah data kemudian siswa dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan membantu
menarik kesimpulan mengenai masalah yang terjadinya kerja sama antar anggota yang
diberikan berdasarkan eksperimen. Hasil penelitian mengakibatkan tumbuhnya keaktifan siswa dalam
ini juga sesuai dengan penelitian yang terlebih dahulu pembelajaran. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
dilakukan Oleh Puji Rahayu [10] yang menyatakan Jannah, dkk [3] yang menyatakan bahwa kerjasama

354
J. Pijar MIPA, Vol. 15 No.4, September 2020: 351-356 ISSN 1907-1744 (Cetak)
DOI: 10.29303/jpm.v15i4.1653 ISSN 2460-1500 (Online)

di antara siswa dapat memacu kreativitas serta saling selalu mudah diterapkan, sulitnya pengelolaan kelas
melengkapi kekurangan mereka. Berbeda halnya jika ketika kegiatan eksplorasi mengakibatkan siswa
soal dikerjakan secara individu. Dengan demikian seringkali menyepelekan dan bergantung kepada
model pembelajaran POE dapat mendorong keaktifan temannya. Penerapan model pembelajaran POE
siswa untuk menggali pengetahuannya secara mandiri biasanya cenderung melakukan eksperimen secara
dalam mencari informasi pada konsep yang sedang berkelompok sehingga guru akan kesulitan memantau
dipelajarinya. Dalam penelitian ini juga ditemukan keaktifan siswa secara menyeluruh.
bahwa model pembelajaran POE dapat membentuk Temuan dalam penelitian ini memperkuat
kemandirian siswa dalam berbagi tugas dalam beberapa penelitian sebelumnya diantaranya
kelompok untuk menyelesaikan tugas-tugas penelitian yang dilakukan Nuramelia [7] yang
akademik yang diberikan oleh guru. Kegiatan menyatakan bahwa pembelajaran dengan
penyelidikan yang dilakukan siswa pada penerapan menggunakan model pembelajaran POE pada konsep
model pembelajaran POE mendukung keterampilan sistem pencernaan manusia cukup efektif dalam
proses kognitif berupa penguasaan konsep yang dapat meningkatkan keterampilan proses dan aktivitas
diperoleh dari hasil pencarian informasi, analisis belajar siswa di kelas dan Rahayu [10] yang
informasi, dan menyimpulkan serta pemecahan menyatakan bahwa penerapan strategi POE (Predict-
masalah dan membuat keputusan. Kegiatan diskusi Observe-Explain) dengan metode jurnal belajar
kelompok dan saling berbagi pendapat dapat dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan
melahirkan perluasan dan konflik kognitif peserta pemahaman konsep peserta didik.
didik. Penerapan model pembelajaran POE tidak Gaya belajar merupakan salah satu faktor
hanya berguna untuk menyampaikan materi internal yang memungkinkan dapat mempengaruhi
pembelajaran, tetapi hendaknya dapat melatih peserta penguasaan konsep IPA peserta didik. Gaya belajar
didik untuk berpikir menggunakan struktur adalah kombinasi dari bagaimana seseorang
kognitifnya secara penuh dan terarah. model menyerap kemudian mengatur dan mengolah
pembelajaran POE dapat digunakan guru untuk informasi. Seseorang yang memahami gaya
mengembangkan kreativitas siswa, baik secara belajarnya sendiri akan mampu mengambil langkah-
perorangan maupun kelompok. Hal ini sesuai dengan langkah penting untuk membantu dirinya belajar
pendapat Atriyanti dan Hadisaputro [1] yang lebih cepat dan mudah. Demikian pula dalam
menyatakan bahwa model pembelajaran POE mencapai tujuan pembelajaran di sekolah, diharapkan
mengajak siswa untuk sama-sama menemukan guru maupun peserta didik mampu memahami
pengetahuan sendiri melalui praktikum sehingga kecenderungan gaya belajar yang dimiliki. Faktor
dapat mudah diinggat. Setiap individu siswa internal gaya belajar peserta didik yang tidak
mempunyai perbedaan pemikiran ataupun pendapat terakomodasi dengan baik sangat mungkin
mengenai jawaban-jawaban atas prediksi ataupun menyebabkan penerapan model pembelajaran POE
hasil pengamatan yang dilakukan, sehingga siswa dan model pembelajaran konvensional sama-sama
akan lebih aktif untuk menanggapai masalah yang efektif untuk meningkatkan penguasaan konsep IPA
ada. peserta didik. Dalam penelitian ini peserta didik
Model pembelajaran POE menuntut siswa dikatagorikan memiliki kecenderungan gaya belajar
harus melakukan kegiatan prediksi terlebih dahulu. visual dan auditori. Walaupun masing-masing peserta
Keuntungannya adalah siswa menjadi lebih aktif didik belajar dengan menggunakan dua gaya belajar
karena pada kegiatan tersebut siswa harus ini pada tahapan tertentu, tetapi kebanyakan siswa
menggunakan daya nalar dan pengetahuan yang lebih cenderung pada salah satu di antara keduanya.
dimiliki untuk membuat suatu ramalan dan Gaya belajar memiliki ciri khas tersendiri.
menghubungkannya dengan pemahaman konsep Untuk gaya belajar visual, yang memegang peranan
yang telah didapatkan saat pembelajaran di kelas. penting adalah indera penglihatan (mata). Peserta
Selain itu, pada tahap akhir yaitu explain didik yang dominan memiliki gaya belajar visual
(menjelaskan) siswa mendapatkan kesempatan penuh lebih nyaman belajar, apabila gurunya membawakan
untuk mencurahkan segala pengetahuan yang alat peraga/media dalam pembelajaran atau dengan
dimiliki, menghubungkan konsep-konsep yang telah langsung mengajak ke objek-objek yang berkaitan
dipelajari dalam menterjemahkan hasil-hasil dari dengan konsep yang dikaji. Peserta didik dengan
observasi yang telah dilaksanakan sebelumnya. gaya belajar visual, sangat memperhatikan bahasa
Sehingga, pada tahap ini baik guru maupun siswa tubuh dan ekspresi wajah gurunya. Gaya belajar
lainnya dapat memberikan penilaian dan auditori, mengandalkan kesuksesan belajar melalui
tanggapannya terhadap penjelasan hasil-hasil indera pendengaran (telinga). Peserta didik yang
eksperimentasi yang disampaikan. Pembelajaran dominan memiliki gaya belajar auditori merasa
dengan menggunakan model pembelajaran POE tidak nyaman belajar, apabila belajar dengan berdiskusi

355
J. Pijar MIPA, Vol. 15 No.4, September 2020: 351-356 ISSN 1907-1744 (Cetak)
DOI: 10.29303/jpm.v15i4.1653 ISSN 2460-1500 (Online)

secara verbal dan mendengarkan apa yang dikatakan Konsep Fisika Siswa SMK. Journal Penelitian
guru. Siswa yang bergaya belajar auditori, perolehan Pendidikan IPA. 2(1).
belajarnya sangat dipengaruhi oleh tone suara, pitch [4] Joyce, C., & Predict, O. (2013). Explain (POE).
(tinggi rendahnya), kejelasan berbicara. 2006. Accessed online http://arb. nzcer. org.
Dalam pencapaian penguasaan konsep IPA nz/strategies/poe. ph p.
peserta didik, secara konsisten model pembelajaran [5] Maesyarah., Jufri, A.W dan Kusmiyati. (2015).
POE lebih dapat memfasilitasi gaya belajar Analisis Penguasaan Konsep dan Miskonsepsi
dibandingkan dengan model pembelajaran Biologi dengan Teknik Modification Certainity
konvensional. Gaya belajar yang paling cocok of Response Index pada Siswa SMP Se-Kota
difasilitasi dengan model pembelajaran POE adalah Sumbawa Besar. Jurnal Pijar MIPA.10 (1): 1-6.
gaya belajar visual dan gaya belajar auditori, [6] Ndraka, T. (1985). Teori Metodologi
sedangkan model pembelajaran konvensional paling Administrasi. Jakarta: Bina Aksara.
cocok diajarkan hanya dengan gaya belajar auditori. [7] Nuramelia. (2016). Pengaruh Model
Kecenderungan gaya belajar visual yang lebih Pembelajaran POE (Predict-observe-Explain)
berperan dalam memperkuat interaksi karena Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa
sebagian besar pelaksanaan strategi pembelajaran Pada Konsep Sistem Pencernaan. Universitas
yang dilaksanakan dalam penelitian ini banyak Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.
melibatkan indera penglihatan. Keadaan ini dapat [8] Permendiknas, (2006). Peraturan Menteri
dipahami karena jenis hasil belajar yang diukur ialah Pendidikan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun
penguasaan konsep peserta didik yang banyak 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
melibatkan indera penglihatan. Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta.
Nilai ketuntasan klasikal untuk kelas [9] Rahayu, S.A.T, Widodo dan Sudarmin. (2013).
eksperimen dan kelas kontrol adalah 100%. Sehingga Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model
dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran POE POE Berbantuan Media “I Am A Scientist”.
dan model pembelajaran konvensional sama-sama Innovative Journal Of Curriculum And
efektif untuk meningkatkan penguasaan konsep IPA Educational Technology. 2(1): 129-133.
kelas VII SMPN 2 Kayangan karena nilai ketuntasan [10] Rahayu, P. (2015). Penerapan Strategi POE
klasikalnya lebih dari 85% yang merupakan indikator (Predict-Observe-explain) Dengan Metode
keefektivan model pembelajaran. Learning Journals Dalam Pembelajaran IPA
Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan
KESIMPULAN Keterampilan Proses Sains. Universitas Negeri
Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan Semarang. Semarang.
pembahasan maka dapat diambil kesimpulan bahwa [11] Susilawati, Susilawati dan Sridana, N. (2015).
model pembelajaran POE dan konvensional kedua- Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri
duanya dapat efektif meningkatkan penguasaan Terbimbing Terhadap Penguasaan Konsep Sains
konsep IPA kelas VII di SMPN 2 Kayangan, akan Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa. Journal
tetapi peningkatan nilai rata-rata N-gain untuk kelas Penelitian Pendidikan IPA. 1(2).
eksperimen yang menggunakan model POE lebih [12] Wahyuni, S., Kosim dan Gunawan. (2018).
tinggi (0.8) dibandingkan dengan kelas kontrol yang Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika
menggunakan model pembelajaran konvensional Berbasis Inkuiri Terbimbing Berbantuan
(0.6). Eksperimen Untuk Meningkatkan Penguasaan
Konsep Siswa. J. Pijar MIPA. 4(2).
DAFTAR PUSTAKA [13] Widyaningrum, R., Sarwanto dan Karyanto, P.
[1] Atriyanti, Y. dan Hadisaputro, S. (2015). (2013). Pengembangan Modul Berorientasi POE
Penerapan Model Pembelajaran POE Untuk (Predict, Observe, Explain) Berwawasan
Meningkatkan Ketercapaian Kompetensi Dasar Lingkungan Padamateri Pencemaran Untuk
Siswa. Chemistry In Education. 4 (1): 2252- Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Bioedukasi.
6978. 6 (1):100-117.
[2] Crey, S. (1986). Cognitive Science and Science
Education. American Psychologist. 41(10):
1123-1130.
[3] Jannah, S.N., Doyan, A dan Harjono, A.(2016).
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Dengan Pendekatan Problem Posing Ditinjau
Dari Pengetahuan Awal Terhadap Penguasaan

356

Anda mungkin juga menyukai