Anda di halaman 1dari 13

30

Penerapan Metode Pembelajaran Kolaboratif untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Koloid
Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Watampone

Penerapan Metode Pembelajaran Kolaboratif untuk Meningkatkan Aktivitas


dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Koloid Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3
Watampone

The Implementation of Collaborative Learning Methods to Increase Student


Learning Acitivity and Result Activity in Colloid Matter on XI IPA 1 Class
SMA Negeri 3 Watampone

Sitti Nurpaidah
SMA Negeri 3 Watampone, Kabupaten Bone
Email: chaculenurpaidah@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan
keaktifan siswa dan hasil belajar siswa sebelum dan setelah penerapan
metode pembelajaran kolaboratif untuk meningkatkan hasil belajar siswa
kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Watampone. Penelitian ini dilaksanakan
sebanyak 2 siklus dan setiap siklus dilakukan sebanyak empat kali
pertemuan termasuk tes setiap akhir siklus. Pengumpulan data dilakukan
dengan teknik Observasi terhadap aktifitas siswa dan aktifitas guru selama
proses pembelajaran di kelas tersebut dan catatan lapangan selama
tindakan pembelajaran berlangsung. Dalam penelitian ini terlihat jelas
bagaimana siswa dalam melakukan kolaborasi pada pembelajaran
berlangsung sehingga terlihat: (a) keaktifan siswa dalam mengerjakan
LKS yang akan didiskusikan pada siklus I rata-rata mencapai 80,07% dan
pada siklus II ada peningkatan menjadi 83,33%. (b) siswa yang aktif
bekerja sama dengan kelompoknya rata-rata pada siklus I mencapai
78,97% dan pada siklus II mencapai 83,33%, (c) siswa yang mampu
mengajukan pertanyaan dan menjawabnya yang berhubungan dengan
materi diskusi pada siklus I mencapai 11,00% dan 8,89%, sedangkan pada
siklus II mencapai 15,00% dan 11,66%, (d) siswa yang kreatif dalam
memberikan jawaban kepada kelompok yang bertanya pada siklus I
mencapai 6,67%, dan siklus II mencapai 8,33%, (e) siswa yang disiplin
dalam proses pembelajaran pada siklus I mencapai 80,07%, dan pada
siklus II mencapai 83,33%. Pada analisis hasil belajar dengan
menggunakan metode ini diperoleh data: (a) hasil tes belajar siswa pada
siklus I dengan skor rata-rata 60,50, dan pada siklus II dengan skor rata-
rata 72,33. (b) pengkategorian tingkat ketuntasan belajar siswa yang
memperoleh skor 70 keatas pada siklus I sebanyak 17 Orang (46,67%),
dan pada siklus II sebanyak 26 orang (73,33%). Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa terjadi peningkatan keaktifan belajar siswa kelas XI
IPA 1 SMA Negeri 3 Watampone setelah menerapkan pembelajaran
dengan menggunakan metode kolaboratif.
Kata kunci: Pembelajaran kolaboratif, Hasil belajar

Jurnal Chemica Vo/. 18 Nomor 2 Desember 2017, 30 - 42


31
Penerapan Metode Pembelajaran Kolaboratif untuk Meningkatkan Hasil dan Aktivitas Belajar Siswa pada Materi Koloid
Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Watampone

ABSTRACT
This study aims to determine the increase of student activeness
and student learning outcomes before and after the implementation of
collaborative learning methods to improve student results class XI IPA 1
SMA Negeri 3 Watampone. This research was conducted in 2 cycles and
each cycle was done four times meeting including test every end of cycle.
Data collection is done by observation techniques on student activities and
teacher activities during the learning process in the classroom and field
notes during the learning action takes place. In this research, it can be seen
how the students in doing the collaboration on the learning take place so
that it can be seen (a) the activity of the students in doing the LKS that
will be discussed in the cycle I average reached 80.07 % and in the cycle
II there is an increase to 83.33 %. (b) The students who actively cooperate
with the group on average in the cycle I reached 78.97 % and in the cycle
II reached 83.33 %, (c) Students who are able to ask questions and answer
it related to the discussion material in cycle I reached 11.00 % and 8.89
%, while in the cycle II reached 15.00 % and 11.66%. (d) Creative
students in giving answer to the group that asks in the cycle I reached 6.67
% and cycle II reached 8.33 %, (e) Students who are disciplined in the
learning process in the cycle I reached 80.07% and on cycle II reached
83.33%. In the analysis of learning outcomes using this method obtained
data: (a) the results of student learning tests on the first cycle with an
average score of 60.50 and in cycle II with an average score of 72.33, (b)
Categorization of students level of completeness to get score 70 up on
cycle I of 17 people (46.67%) and in cycle II counted 26 people (73.33%).
The results of this study indicate that there is an increase in student
teaching activity class XI IPA 1 SMA Negeri 3 Watampone after applying
the learning by using collborative methods.
Keywords: Collborative methods, Learning results

PENDAHULUAN
Pembelajaran kolaboratif tingkat akademik yang berbeda-beda
merupakan bagian dari pembelajaran diharapkan dapat mengemukakan
yang menitik beratkan pada kerjasama permasalahan yang dihadapi dalam
antara siswa yang dilaksanakan oleh diskusi kelompok untuk dipecahkan
kelompok yang dibangun sendiri oleh bersama sementara tugas pengajar
anggota kelompok walaupun berperan sebagai fasilitator dan
tugas/masalah berasal dari guru pembimbing.
(Mulyawan, 2006). Proses belajar Penerapan langkah-langkah
mengajar dengan menggunakan pembelajaran kolaboratif memiliki
metode ini, para siswa yang memiliki kelebihan yang didapatkan oleh siswa,
antara lain melatih rasa peduli,

Jurnal Chemica Vo/. 18 Nomor 2 Desember 2017, 30 - 42


32
Penerapan Metode Pembelajaran Kolaboratif untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Koloid
Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Watampone

perhatian dan kerelaan untuk berbagi, menyampaikan pelajaran kepada siswa


mendorong siswa untuk menjadi khususnya pada materi sistem koloid
pebelajar yang mandiri, dan hendaknya selektif memilih metode
bertanggungjawab terhadap sehingga siswa akan lebih mudah
kelompoknya, serta mengutamakan memahami materinya. Salah satu
kepentingan kelompok diatas metode yang dapat membatu siswa
kepentingan pribadi. Adapun melakukan kegiatan belajar mengajar
kekurangan yang memungkinkan dengan baik adalah pembelajaran
muncul dalam pembelajaran kolaboratif, yang melibatkan seluruh
kolaboratif adalah siswa yang lebih siswa untuk menyumbangkan ide,
pintar akan merasa dirugikan apabila saling tukar informasi berdasarkan
belum mengerti tujuan yang pengetahuan yang dimiliki siswa.
sesungguhnya dari proses ini dan Materi sistem koloid sangat tepat
siswa akan merasa keberatan dengan untuk menerapkan metode
nilai yang peroleh ditentukan oleh pembelajaran kolaboratif dengan isi
prestasi atau pencapaian kelompoknya materinya berupa materi bacaan dan
(Santyasa, 2006). perlu informasi-informasi yang relevan
Berdasarkan informasi dari dengan materi ini.
salah seorang guru mata pelajaran Penelitian ini bertujuan untuk
kimia di SMA Negeri 3 Watampone, memperoleh informasi mengenai
masalah yang dihadapi dalam proses penerapan langkah-langkah
belajar mengajar khususnya pada mata pembelajaran kolaboratif dalam
pelajaran kimia adalah masih peningkatan hasil belajar kimia siswa
kurangnya daya serap siswa terhadap kelas XI IPA1 SMA Negeri 3
materi pelajaran kimia, hal ini Watampone.
ditunjukkan nilai rata-rata hasil belajar
siswa kelas XI IPA adalah 6,0,
sedangkan standar ketuntasan yang METODE PENELITIAN
digunakan guru dalam penilaian adalah Penelitian yang digunakan
≥70 berarti tuntas dan <70 tidak tuntas. adalah penelitian tindakan kelas
Faktor yang mempengaruhi daya serap dengan tahapan pelaksanaan yang
siswa terhadap mata pelajaran kimia meliputi perencanaan, pelaksanaan
antara lain; inteligensi, kurangnya tindakan, observasi dan evaluasi serta
minat belajar, dan kondisi lingkungan. refleksi yang selanjutnya tahapan-
Strategi dan metode mengajar tahapan tersebut dirangkaikan dalam
digunakan guru bersifat satu arah yaitu satu siklus kegiatan. Subjek penelitian
pembelajaran berpusat pada guru dan ini adalah siswa kelas XI IPA 1 pada
kurang melibatkan siswa dalam proses semester genap tahun ajaran
belajar mengajar. 2016/2017 dengan jumlah 30 orang
Mata pelajaran kimia yang terdiri dari 12 orang laki-laki
sebagian besar berhubungan dengan dan 18 orang perempuan. Penelitian ini
kehidupan sehari-hari diantaranya terdiri atas beberapa siklus tergantung
pada materi sistem koloid. Guru dalam

Jurnal Chemica Vo/. 18 Nomor 2 Desember 2017, 30 - 42


33
Penerapan Metode Pembelajaran Kolaboratif untuk Meningkatkan Hasil dan Aktivitas Belajar Siswa pada Materi Koloid
Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Watampone

ketercapaian tujuan penelitian pada sendiri secara lengkap. 6) Guru


siklus sebelumnya. menunjuk salah satu kelompok secara
acak untuk melakukan presentasi hasil
A. Pelaksanaan Siklus I diskusi kelompok kolaboratifnya di
Kegiatan yang dilakukan depan kelas, siswa pada kelompok lain
dalam tahap perencanaan ini adalah mengamati, mencermati,
sebagai berikut: 1) Peneliti bersama membandingkan hasil presentasi
dengan guru mata pelajaran kimia tersebut, dan menanggapi. Masing-
melakukan diskusi untuk membahas masing siswa dalam kelompok
permasalahan yang dapat dipecahkan kolaboratif melakukan elaborasi, dan
dalam penelitian ini. 2) Menelaah revisi (bila diperlukan) terhadap
materi mata pelajaran kimia kelas XI laporan yang akan dikumpulkan. 7)
semester genap, 3) Menyusun Laporan masing-masing siswa
perangkat pembelajaran, 4) Membuat terhadap tugas-tugas yang telah
dan menyusun alat evaluasi yang akan dikumpulkan, disusun sesuai dengan
diberikan pada akhir siklus I, 5) kelompok kolaboratifnya. 8) Laporan
Membuat lembar pedoman observasi siswa dalam kelompokknya dikoreksi,
tiap pertemuan untuk memantau dikomentari, dinilai, dikembalikan
kegiatan siswa selama proses pada pertemuan berikutnya, dan
pembelajaran dengan menentukan didiskusikan. 9) Memberikan tes
indikator yang ingin diamati diakhir pokok bahasan yang menjadi
perkembangannya. penutup siklus I.
Pembelajaran kolaboratif Tindakan yang dilakukan
yang dilakukan pada tahap Tindakan pada tahap observasi dan penilaian
adalah: 1) Membentuk beberapa adalah mengamati setiap aktifitas atau
kelompok yang beranggotakan 5-6 kegiatan siswa selama berlangsungnya
orang secara heterogen berdasarkan proses belajar mengajar melalui
tingkat prestasinya, diperoleh dari lembar observasi yang terdiri dari 7
hasil belajar siswa, 2) Setiap kelompok indikator sikap dan kemampuan siswa
menetapkan tujuan belajar bersama dalam pembelajaran. Tahap evaluasi
dan membagi tugas masing-masing, 3) dilakukan dengan memberi tes objektif
Semua siswa dalam kelompok kepada siswa melalui beberapa
membaca, menjawab LKS, berdiskusi, pertemuan dan bentuk soal pilihan
dan menulis berdasarkan materi yang ganda. Dari hasil yang diperoleh pada
dipelajari, 4) Kelompok kolaboratif tahap observasi dan evaluasi, peneliti
bekerja secara bersinergi akan melakukan refleksi. Hasil analisis
mengidentifikasi, mendemostrasikan data yang dilaksanakan dalam tahap
analisis dan memformulasikan (siklus I) ini akan dipergunakan
jawaban-jawaban tugas atau masalah sebagai acuan untuk melaksanakan
yang ditemukan sendiri. 5) setelah siklus berikutnya.
kelompok kolaboratif menyepakati
hasil pemecahan masalah, masing-
masing siswa menulis laporan sendiri-

Jurnal Chemica Vo/. 18 Nomor 2 Desember 2017, 30 - 42


34
Penerapan Metode Pembelajaran Kolaboratif untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Koloid
Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Watampone

B. Pelaksanaan Siklus II dengan syarat ketuntasan individu


Apabila hasil refleksi pada harus mencapai 70%.
pelaksanaan tindakan siklus I
memperlihatkan bahwa pendekatan HASIL DAN PEMBAHASAN
yang diberikan belum meningkatkan A. Hasil Penelitian Siklus I
aktivitas belajar siswa, maka perlu Penelitian tindakan kelas ini
dilaksanakan siklus II sebagai terdiri dari dua siklus, setiap satu
kelanjutan, penyempurnaan dari siklus diwali dengan perencanaan,
pelaksanaan tindakan siklus I. melakukan tindakan, observasi,
Data hasil observasi yang evalusi, dan refleksi. Hasil observasi
dikumpulkan ada dua macam, yaitu siklus I aktifitas siswa dapat dilihat
data kualitatif berupa aktifitas siswa pada Tabel 2.
selama proses pembelajaran dan data
kuantitatif berupa hasil belajar siswa. Tabel 2. Aktivitas Siswa Berdasarkan
Data yang terkumpul dianalisis dengan Observasi Siklus I
menggunakan analisis statistik
deskriptif dan kuantitatif. Data tentang Aktivitas Siswa Pertemuan Rata-
No Selama ke- rata
hasil pengamatan (lembar observasi)
Pembelajaran I II III (%)
dianalisis secara kualitatif, sedangkan
data tentang hasil belajar siswa Siswa yang
hadir dalam
dianalisis secara kuantitatif dengan
1 mengikuti 24 25 26 83,33
menggunakan statistik deskriptif. proses
Data mengenai peningkatan pembelajaran
ketuntasan hasil belajar siswa SMA
Negeri 3 Watampone pada tahun Siswa yang
Pelajaran 2016/2017 dapat dilihat pada aktif
Tabel 1. 2 mengerjakan 23 24 25 80,07
LKS yang akan
Tabel 1. Kriteria ketuntasan belajar siswa didiskusikan
SMA Negeri 3 Watampone.
Siswa yang
Skor Kategori aktif
0 – 69 Tidak tuntas 3 bekerjasama 23 24 24 78,97
70 – 100 Tuntas dengan
Sesuai dengan tujuan kelompoknya
penelitian yaitu untuk meningkatkan
hasil belajar kimia yang maksimal Siswa yang
mampu
maka diadakan penelitian tindakan
membuat
yang berorientasi pada pembelajaran 4
pertanyaan yang
3 3 4 11,00
kolaboratif. Untuk mengukur berhubungan
keberhasilan tersebut digunakan skor materi diskusi.
ketercapaian dan nilai rata-rata kelas
5 Siswa yang 2 3 3 8,89

Jurnal Chemica Vo/. 18 Nomor 2 Desember 2017, 30 - 42


35
Penerapan Metode Pembelajaran Kolaboratif untuk Meningkatkan Hasil dan Aktivitas Belajar Siswa pada Materi Koloid
Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Watampone

mampu Siswa yang disiplin (mengikuti


menjawab intruksi dari guru) selama proses
pertanyaan pembelajaran mencapai 80,07%.
yang diberikan Berdasarkan hasil observasi
oleh kelompok siklus I, guru harus tetap berupaya
lain
mempertahankan dan meningkatkan
Siswa yang semangat belajar siswa dengan
kreatif dalam melaksanakan semua langkah-langkah
memberikan pembelajaran kolaboratif sehingga
6 1 2 3 6,67 aktivitas dan hasil belajar siswa lebih
jawaban kepada
kelompok yang meningkat.
bertanya. Tingkat keaktifan guru dalam
proses pembelajaran pada siklus I
Siswa yang dapat dilihat pada Tabel 3.
disiplin dalam
7 23 24 25 80,07
proses Tabel 3. Distribusi indikator observasi
pembelajaran aktivitas guru pada siklus I

Aktivitas guru Pertemuan


Data observasi di atas dapat No selama
dilihat aktivitas siswa selama pembelajaran I II III
mengikuti pembelajaran selama tiga
kali pertemuan dengan rata-rata Menjelaskan skenario
83,33%. Siswa yang aktif mengerjakan 1 pembelajaran 4 4 4
LKS yang akan didiskusikan sebesar
Sikap guru terhadap
80,07% dan siswa lainnya melakukan setiap kelompok
aktifitas diluar instruksi dari guru 2 kolaboratif 3 4 4
seperti berbicara sesama temannya,
mengerjakan tugas mata pelajaran lain. 3 Perhatian yang
Siswa yang aktif bekerjasama diberikan kepada
kelompok kolaboratifnya sebesar kelompok yang
78,97%, adapun siswa yang tidak kurang aktif. 3 3 4
melakukan kerjasama dalam proses 4 Melengkapi jawaban
pembelajaran sebesar 21,03%. Siswa dari kelompok diskusi
yang mampu membuat pertanyaan diakhir pertemuan 3 4 3
berhubungan dengan materi diskusi
hanya mencapai 11,00% dan siswa Keterangan:
yang mampu menjawab pertanyaan
Kualitas 5 = sangat baik
yang diberikan oleh kelompok lain
Kualitas 4 = baik
sebesar 8,89%. Siswa yang memiliki Kualitas 3 = cukup
sikap kreatif dalam memberikan Kualitas 2 = kurang
jawaban kepada kelompok yang Kualitas 1 = tidak terlaksana
bertanya hanya mencapai 6,67%.

Jurnal Chemica Vo/. 18 Nomor 2 Desember 2017, 30 - 42


36
Penerapan Metode Pembelajaran Kolaboratif untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Koloid
Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Watampone

Data observasi pada Tabel 3, Tabel 4. Deskriptif Ketuntasan belajar


aktivitas guru pada proses Siswa Pada Siklus I
pembelajaran umumnya sampai pada
Persentase
kategori baik. Hasil yang diperoleh Skor Kategori Frekuensi
(%)
masih perlu ditingkatkan yaitu Tidak
aktivitas guru dalam memperhatikan < 70 tuntas 14 46,67
siswa yang kurang aktif di dalam ≥ 70 Tuntas 14 46,67
kelompoknya dan aktivitas guru dalam
melengkapai jawaban pertanyaan Siswa yang tidak
diskusi diakhir pertemuan karna waktu ikut tes 2 6,66
yang tidak memungkinkan, hal ini
Pada tabel 4 di atas tampak
berada pada kategori cukup.
bahwa dari 30 siswa yang berhasil
Hasil belajar siswa siklus I
dalam kategori tuntas hanya berjumlah
diukur dari tes evaluasi yang diberikan
14 (46,67%) orang dan 14 (46,67%)
setelah menyelesaikan empat sub
siswa dikategorikan tidak tuntas.
materi dalam sistem koloid, yaitu
Siswa yang tidak ikut tes pada siklus I
mengelompokkan campuran yang ada
yaitu berjumlah 2 (6,66%) orang.
di lingkungan ke dalam suspensi kasar,
Berdasarkan data tersebut di atas
sistem koloid, 8 macam sistem koloid
bahwa siswa yang tuntas dengan nilai
berdasarkan fase terdispersi dan
hasil belajarnya hampir sama (akibat
medium pendispersi, penggunaan
adanya siswa yang tidak ikut tes)
sistem koloid (bidang industri,
dengan siswa yang tidak tuntas.
kosmetik, makanan, farmasi dll) serta
Hasil refleksi pada siklus I,
sifat-sifat koloid. Hasil analisis
terdapat beberapa kekurangan pada
deskriptif dengan skor siswa yang
proses belajar mengajar dengan
diperoleh setelah menerapkan metode
menggunakan metode pembelajaran
pembelajaran kolaboratif menunjukkan
kolaboratif yang akan ditindaklanjuti
bahwa skor rata-rata siswa dalam kelas
pada siklus II. Adapun hasil refleksi
adalah 60,50 dari skor ideal yaitu 100
siklus I adalah sebagai berikut: 1) Tiap
dengan jumlah 30 siswa. Skor tertinggi
kelompok belum menunjukkan
yang diperoleh pada siklus I yaitu
kerjasama yang baik pada saat
80,00 dan skor terendah yaitu 25,00.
mengerjakan LKS, disebabkan dengan
Persentase ketuntasan belajar
pembagian kelompok secara heterogen
kimia siswa setelah menggunakan
sehingga ada beberapa siswa belum
penerapan metode pembelajaran
terbiasa dengan kelompok
kolaboratif pada siklus I dapat dilihat
kolaboratifnya yang baru. 2) Beberapa
pada tabel 4.
siswa tidak percaya diri akan
kemampuan yang dimilikinya, masih
bergantung kepada teman
kelompoknya yang menonjol
(berprestasi). Ketidakaktifan sebagian
siswa disebabkan dengan jumlah tiap

Jurnal Chemica Vo/. 18 Nomor 2 Desember 2017, 30 - 42


37
Penerapan Metode Pembelajaran Kolaboratif untuk Meningkatkan Hasil dan Aktivitas Belajar Siswa pada Materi Koloid
Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Watampone

kelompok terlalu banyak yaitu 5 orang setelah diadakan tes siklus I,


sehingga hanya dua atau tiga orang selanjutnya memberikan kesempatan
yang aktif dikelompoknya. 3) kepada masing-masing kelompok
Minimnya buku pegangan yang untuk berdiskusi, saling tukar pikiran
dimiliki oleh siswa sehingga memberikan informasi dalam
mengalami kendala dalam menjawab mengerjakan LKS yang telah
pertanyaan LKS. dibagikan, 2) memberikan kesempatan
Berbagai kendala yang kepada tiap kelompok untuk bersiap-
terjadi pada siklus I, maka sebagai siap mempersentasekan hasil
refleksi dilakukan perbaikan pada diskusinya dengan teman
pelaksanaan siklus II diantaranya: 1) kelompoknya dengan
Peneliti tetap membentuk kelompok mengacak/mencabut lot yang telah
secara heterogen berdasarkan hasil tes disediakan. Bagi siswa yang muncul
siklus I dengan mereduksi jumlah nomor kelompoknya bersedia ke depan
siswa dalam tiap kelompok yaitu dari kelas untuk membacakan jawabannya
lima menjadi tiga orang. Hal ini dan siswa pada tiap kelompok
dilakukan karna melihat pelaksanaan menanggapi dan menanyakan hal-hal
siklus I tidak efektif dalam yang dianggap belum dimengerti dari
bekerjasama dengan kelompoknya. materi yang didiskusikan, maka
Pembentuk kelompok baru ini dengan demikian hasil belajar siswa
berdasarkan pertimbangan yaitu akan meningkat.
melihat siswa yang aktif dan tidak
aktif pada kelompok sebelumnya. 2) B. Hasil Penelitian Siklus II
Memotivasi siswa dengan cara Observasi pada siklus II ini
memberikan pujian dan semangat yang masih sama dengan siklus I, setiap
tinggi sehingga siswa yang awalnya aktivitas yang terdapat dalam metode
tidak percaya akan potensi yang pembelajaran kolaboratif pada
dimilikinya menjadi lebih giat dan umumnya telah memperlihatkan
berusaha menampakkan kebolehannya peningkatan keaktifan siswa dalam
kepada teman kelompok yang lainnya, proses belajar jika dibandingkan
dengan demikian prestasi siswa akan dengan siklus I.
meningkat dibandingkan sebelumnya
(siklus I). Tabel 5. Aktivitas Siswa Berdasarkan
Berdasarkan hasil penelitian Data Observasi Pada Siklus II
pada siklus I, maka hipotesis dalam
Aktivitas Pertemuan Rata-
penelitian siklus II adalah: “Jika dalam
No Siswa Selama ke- rata
proses belajar mengajar kimia
Pembelajaran I II (%)
menggunakan metode pembelajaran
Siswa yang
kolaboratif dengan menerapkan hadir dalam
langkah-langkah sebagai berikut: 1) 1 mengikuti 25 26 85,00
membagi kelompok siswa terdiri dari proses
tiga orang, dilakukan secara heterogen pembelajaran
berdasarkan nilai ketuntasan siswa

Jurnal Chemica Vo/. 18 Nomor 2 Desember 2017, 30 - 42


38
Penerapan Metode Pembelajaran Kolaboratif untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Koloid
Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Watampone

Siswa yang Siswa yang aktif bekerjasama


aktif kelompok kolaboratifnya sebesar
2 mengerjakan 24 26 83,33 83,33%, Siswa yang mampu membuat
LKS yang akan pertanyaan berhubungan dengan
didiskusikan. materi diskusi hanya mencapai 15,00%
Siswa yang
dan siswa yang mampu menjawab
aktif
pertanyaan yang diberikan oleh
3 bekerjasama 24 26 83,33
dengan kelompok lain sebesar 11,66%. Siswa
kelompoknya yang memiliki sikap kreatif dalam
Siswa yang memberikan jawaban kepada
mampu kelompok yang bertanya hanya
membuat mencapai 8,33%. Siswa yang disiplin
4
pertanyaan
4 5 15,00
(mengikuti intruksi dari guru) selama
yang proses pembelajaran mencapai
berhubungan 83,33%.
dengan materi Hasil observasi aktivitas guru
diskusi. pada siklus II selama pembelajaran
Siswa yang
mengalami sedikit peningkatan, hal ini
mampu
menjawab
dapat dilihat pada tabel 6 dimana guru
5 pertanyaan 3 4 11,66 mampu mengarahkan siswa kepada
yang diberikan konsep pembelajaran kolaboratif yang
oleh kelompok sebenarnya. Siswa yang telah di
lain. kelompokkan berdasarkan hasil
Siswa yang belajarnya sudah mampu memahami
kreatif dalam akan maksud dari pembelajaran yang
memberikan diberikan dimana hampir semuanya
6 2 3 8,33
jawaban kepada berada pada kategori baik, dengan
kelompok yang demikian aktivitas guru selama
bertanya pembelajaran pada siklus II mengalami
Siswa yang
peningkatan.
disiplin dalam
7 24 26 83,33
proses
pembelajaran Tabel 6. Distribusi indikator observasi
aktivitas guru pada siklus II
Berdasarkan data observasi di Aktivitas guru Pertemuan
atas dapat dilihat aktivitas siswa No selama proses
selama mengikuti pembelajaran pembelajaran I II
selama dua kali pertemuan dengan
rata-rata 85,00%. Siswa yang aktif Menjelaskan
mengerjakan LKS yang akan skenario
didiskusikan mencapai 83,33%. 1 pembelajaran 4 4

2 Sikap guru terhadap 4 4


setiap kelompok

Jurnal Chemica Vo/. 18 Nomor 2 Desember 2017, 30 - 42


39
Penerapan Metode Pembelajaran Kolaboratif untuk Meningkatkan Hasil dan Aktivitas Belajar Siswa pada Materi Koloid
Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Watampone

kolaboratif Pada tabel 7 di atas tampak


bahwa dari 30 siswa yang berhasil
Perhatian yang dalam kategori tuntas hanya berjumlah
diberikan guuru
26 (86,66%) orang dan 2 (6,67%)
kepada kelompok
3 yang kuarang aktif 4 4
siswa dikategorikan tidak tuntas.
Siswa yang tidak ikut tes pada siklus
Melengkapi jawaban II yaitu berjumlah 2 (6,67%) orang.
dari kelompok Berdasarkan data tersebut di atas,
diskusi diakhir siswa yang tuntas dengan nilai hasil
4 pertemuan 3 4 belajarnya mengalami banyak
peningkatan jika dibandingkan dengan
siswa yang tidak tuntas.
Hasil analisis deskriptif tes
Hasil refleksi pada siklus II,
hasil belajar kimia siswa pada siklus II
masih terdapat beberapa kekurangan
menunjukkan bahwa skor rata-rata
pada proses belajar mengajar dengan
siswa dalam kelas adalah 72,33% dari
menggunakan metode pembelajaran
skor ideal yaitu 100% dengan jumlah
kolaboratif yang akan ditindaklanjuti
30 siswa. Skor tertinggi yang diperoleh
pada siklus II. Adapun kekurangan
pada siklus II yaitu 90,00 dan skor
tersebut adalah sebagai berikut: 1)
terendah yaitu 65,00.
Keterlibatan siswa dalam bekerjasama
Persentase ketuntasan belajar
dengan kelompoknya masih rendah,
kimia siswa setelah menggunakan
terkadang masih membutuhkan
penerapan metode pembelajaran
jawaban dari kelompok lain dalam
kolaboratif pada siklus II dapat dilihat
menyelesaikan LKS.
pada Tabel 7.
Ketidakpercayaan diri masih melekat
Tabel 7. Deskriptif Ketuntasan belajar
pada diri siswa dan kurangnya buku
Siswa Pada Siklus II pegangan yang dimiliki. 2)
Ketidakmampuan siswa dalam
Persentase memberikan suatu pertanyaan kepada
Skor Kategori Frekuensi
(%) kelompok diskusi sehingga yang hanya
beberapa siswa saja yang aktif dalam
Tidak mengajukan suatu pertanyaan yang
< 70 tuntas 2 6,67
berhubungan dengan materi diskusi.
≥ 70 Tuntas 26 86,66 Berdasarkan hasil penelitian
“Penerapan Metode pembelajaran
Siswa yang tidak Kolaboratif pada Materi Koloid Siswa
ikut tes 2 6,67 Kelas XI IPA1 SMA Negeri 3
Watampone” mengalami perubahan
Jumlah 30 100
yang signifikan pada hasil observasi
dan hasil belajar siswa antara siklus
siklus I dengan siklus II. Perbedaan
tersebut dapat dilihat pada Tabel 8.

Jurnal Chemica Vo/. 18 Nomor 2 Desember 2017, 30 - 42


40
Penerapan Metode Pembelajaran Kolaboratif untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Koloid
Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Watampone

Tabel 8. Perbedaan hasil observasi dan yang


hasil belajar pada siklus I dan II bertanya
yaitu
No Siklus I Siklus II 6,67%.
1 Observasi e. Siswa
a. Siswa a. Siswa yang yang
yang aktif aktif disiplin
mengerjak mengerjakan dalam
an LKS LKS yang akan proses
yang akan didiskusikan pembelajar
didiskusik dengan rata- an
an dengan rata mencapai mencapai
rata-rata 83,33%. 80,07%.
mencapai b. Siswa yang 2 Hasil belajar
80,07%. aktif a. Hasil tes a. Hasil tes siswa
b. Siswa bekerjasama siswa belajar siswa
yang aktif dengan belajar pada siklus II
bekerjasa kelompoknya siswa pada dengan skor
ma dengan dengan rata- siklus I rata-rata 72,33.
kelompokn rata 83,33%. dengan b. Pengkategorian
ya dengan c. Siswa yang skor rata- pada tingkat
rata-rata mampu rata 60,50. ketuntasan
78,97%. mengajukan b. Pengkatego belajar siswa
c. Siswa pertanyaan rian pada yang
yang dan tingkat memperoleh
mampu menjawabnya ketuntasan skor 70 keatas
mengajuka yang belajar sebanyak 26
n berhubungan siswa yang (86,66%) dari
pertanyaan materi diskusi memperole 30 siswa
dan yaitu 15,00%% h skor 70
menjawab dan 11,66%. keatas
nya yang d. Siswa yang sebanyak
berhubung kreatif dalam 14
an materi memberi-kan (46,67%)
diskusi jawaban dari 30
yaitu kepada siswa
11,00% kelompok yang
dan bertanya yaitu
8,89%. 8,33%. Hasil observasi pada siklus I
d. Siswa e. Siswa yang dan siklus II, terdapat beberapa
yang disiplin dalam peningkatan yang terjadi diantaranya
kreatif proses siswa yang aktif mengerjakan LKS
dalam pembelajaran yang akan didiskusikan dalam
memberika mencapai kelompoknya dari 80,07% menjadi
n jawaban 83,33%. 83,33%. Setelah memperbaiki
kepada
kekurangan pada siklus I dengan
kelompok

Jurnal Chemica Vo/. 18 Nomor 2 Desember 2017, 30 - 42


41
Penerapan Metode Pembelajaran Kolaboratif untuk Meningkatkan Hasil dan Aktivitas Belajar Siswa pada Materi Koloid
Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Watampone

mengurangi jumlah siswa setiap Siswa yang kreatif dalam


kelompok dari lima menjadi tiga memberikan jawaban kepada
orang, terjadi perubahan dan kelompok yang bertanya juga
peningkatan dimana siswa menjadi mengalami sedikit peningkatan,
lebih aktif dalam menjawab setiap dengan pengetahuan yang dimiliki
pertanyaan LKS dengan menggunakan sebagian dari siswa masih minim
buku pegangan dan penunjang lainnya. dalam hal pengelolaan bahasa yang
Siswa yang aktif bekerjasama mengarah kepada jawaban dari
dengan kelompoknya juga mengalami pertanyaan yang diajukan sehingga
peningkatan yang ditandai dengan masih banyak siswa yang jawabannya
persentase rata-rata yaitu 78,97% kurang lebih sama dengan apa yang
menjadi 83,33%. Pada siklus I masih ada di buku. Walaupun demikian,
terdapat kekurangan dalam masih ada diantara siswa yang mampu
bekerjasama setiap kelompok, hal ini menjawab dengan ide kreatif sehingga
terjadi karna adanya ketidak cocokan terjadi peningkatan dari 6,67%
antara siswa yang satu dengan lainnya menjadi 8,33%.
sehingga hanya beberapa siswa saja Siswa yang disiplin dalam
yang aktif bekerja (menyelesaikan proses pembelajaran sangat diharapkan
tugas yang diberikan). Setelah dalam kelangsungan pembelajaran
diadakan perbaikan pada siklus II sehingga sesuatu yang disampaikan
terjadi peningkatan kerjasama diantara kepada siswa dapat diterima dengan
siswa dalam kelompoknya, hal ini baik dan waktu yang digunakan dapat
terlihat dengan waktu yang telah termanfaatkan dengan baik pula dalam
ditetapkan semua pertanyaan LKS kegiatan pembelajaran. Setelah melihat
dijawab dengan baik. hasil observasi pada sikluis I dan
Siswa yang mampu membuat siklus II terjadi peningkatan yaitu
pertanyaan yang berhubungan materi 80,07% menjadi 83,33%.
diskusi mengalami peningkatan yang Hasil penelitian menunjukkan
terjadi pada siklus II, terlihat bahwa ada peningkatan hasil belajar
banyaknya siswa yang mengajukan siswa dan peningkatan aktivitas serta
pertanyaan kepada kelompok yang perubahan sikap siswa kelas XI IPA1
mempersentasekan jawaban LKS yang SMA Negeri 3 Watampone setelah
diberikan, dari 11,00% menjadi menerapkan metode pembelajaran
15,00%. Adapun siswa yang mampu kolaboratif, dilihat dari tes hasil belajar
menjawab pertanyaan yang diberikan siswa dan lembar observasi.
oleh kelompok lain juga mengalami Peningkatan hasil belajar dapat dilihat
peningkatan pada siklus II setelah pada rata-rata hasil belajar siswa,
diberikan motivasi maka siswa yang dimana pada siklus I skor rata-rata
awalnya marasa ragu (takut salah) yang diperoleh siswa adalah 60,50 dan
akhirnya berusaha menjawab dari pada siklus II dengan skor rata-rata
pertanyaan kelompok lain, hal ini yang diperoleh siswa adalah 72,33.
terlihat dari persentase yang dicapai Berdasarkan tabel pengkategorian
yaitu 8,89% menjadi 11,66%. tingkat ketuntasan belajar siswa pada

Jurnal Chemica Vo/. 18 Nomor 2 Desember 2017, 30 - 42


42
Penerapan Metode Pembelajaran Kolaboratif untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Koloid
Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Watampone

siklus I dapat dilihat bahwa siswa yang untuk mempersentasikan jawabannya


memperoleh skor 70 ke atas (tuntas) dengan cara mengacak/mencabut lot
sebanyak 14 (46,67%) orang dari 30 yang dilakukan oleh perwakilan dari
siswa. Sedangkan siklus II yang kelompok lain, 4) kelompok lain
memperoleh skor 70 keatas sebanyak membandingan jawaban kelompoknya,
26 (86,66%). menanggapi dan mengajukan
Berdasarkan hasil observasi pertanyaan atau tanggapan kepada
pada saat melakukan penelitian yaitu kelompok yang mempersentasikan
pada siklus I dan siklus II, terjadi jawabannya.
beberapa perubahan dengan adanya
peningkatan aktivitas serta perubahan B. Saran
pada diri siswa. Mengacu pada Peningkatan hasil belajar
observasi yang telah dilakukan selama menjadi harapan dari setiap peneliti,
penelitian serta perubahan-perubahan maka ada yang menjadi saran adalah
tindakan yang telah dilakukan, penerapan metode pembelajaran
ternyata dapat mempengaruhi hasil kolaboratif yang dilakukan senantiasa
belajar siswa sehingga mengalami memperhatikan kerjasama siswa dalam
peningkatan hasil belajar pada siklus kelompoknya sehingga tercipta
II, dengan demikian penggunaan suasana yang menyenangkan dan
metode pembelajaran kolaboratif pengetahuan yang diperoleh siswa
menjadi lebih baik dari sebelumnya. akan sama antara yang satu dengan
lainnya.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan hasil analisis Mulyawan, 2006, Pembelajaran
data dan pembahasan, maka dapat Kolaboratif, PT. Gramedia, Jakarta.
ditarik beberapa kesimpulan yaitu Santyasa, Wayan, 2006, Pembelajaran
dengan menggunakan metode Inovatif, Model Kolaboratif, UP-
pembelajaran kolaboratif ternyata Ganesa, Semapara. Sudarman.,
cukup baik apabila diterapkan pada 2012, Penerapan metode
materi pokok sistem koloid dalam collaborative learning, YSN-KPS
upaya meningkatkan keaktifan siswa Balikpapan, Balikpapan.
kelas XI IPA1 SMA Negeri 3
Watampone, dengan langkah-langkah
sebagai berikut: 1) membangi siswa
dalam beberapa kelompok berdasarkan
hasil belajar siswa, 2) membagikan
LKS kepada setiap kelompok untuk
menjawab pertanyaan dengan saling
tukar pikiran menyumbangkan
informasi/jawaban sehingga terjadi
kerjasama yang baik, 3) memberikan
kesempatan kepada setiap kelompok

Jurnal Chemica Vo/. 18 Nomor 2 Desember 2017, 30 - 42

Anda mungkin juga menyukai