KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
Ada beberapa penelitian terdahulu yang senada dengan penelitian ini yaitu
sebagai berikut:
B. Kerangka Berpikir
1. Metode Two Stay-Two Stray
a. Pengertian Metode Two stay –Two stray
Metode pembelajaran two stay two stray (dua tunggal dua
kunjung) merupakan bagian dari pembelajaran kooperatif yang
memberikan pengalaman kepada peserta didik untuk berbagi,baik di
dalam kelompok maupun dengan kelompok lainnya. Siswa semakin
menambah pengetahuan atau mempelajari informasi baru atau
menyelesaikan masalah dua orang berperan menjaga karya kelompok
memberikan informasi kepada kelompok lain yang berkunjung dua
orang lainnya berkunjung ke kelompok lain untuk menggali banyak
informasi.2
2
Asis Saefuddin dan Ika Berdiati, Pembelajaran Efektif, (Bandung: Penerbit Remaja
Rosdakarya, 2014), hlm.164.
3
Miftahul Huda, Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran, (Penerbit Pelajar,2013),
hlm. 207.
1) Kelas di bagi menjadi beberapa kelompok
2) Guru memberikan tugas masing-masing kelompok berupa
permasalahan-permasalahan yang harus mereka diskusikan
jawabannya
3) Siswa diskusi dalam kelompoknya masing-masing
4) Setelah diskusi kelompok selesai dua orang masing-
masingkelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu
kepadakelompok lain dua orang bertugas untuk ditugaskan
untukbertamu kepada semua kelompok
5) Anggota kelompok yang tidak mendapat tugas menjadi
tamumempunyai kewajiban menerima tamu dari suatu
kelompok tugasmereka adalah menyajikan hasil kerja kelompok
pada tamutersebut
6) Jika siswa yang bertugas menjadi tamu telah usai
menunaikantugasnya mereka kembali ke kelompok masing-
masing
7) Setelah kembali ke kelompok asal baik siswa yang
bertugasbertamu maupun yang bertugas menerima tamu
mencocokkandan membahas hasil kerja yang telah mereka
tunaikan.4
4
Agus Suprijono,Cooperative Learning Teori dan Paikem, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar,
2010), hlm. 93-94.
1) Dapat di terapkan pada semua kelas dan tingkatan
2) Kecendrungan belajar peserta didik menjadi lebih bermakna
3) Lebih berorientasi pada keaktifan
4) Membantu meningkatkan minat dan pretasi belajar
5) Menambahkan kekompakan dan rasa percaya diri
5
Bandarusin Sugeng Utaya, Budijanto, “Pengaruh Model Pembelajaran Tipe Two Stay Two
Stay(TSTS) Terhadap Proses dan Hasil Belajar Geografi Siswa SMA, Jurnal Penelitian dan
Pengembangan, Vol. 1, No. 12, Desember 2016, hlm. 2293.
berkolaborasi.6Keterampilan ini amat penting untuk dimiliki siswa
sebagai warga masyarakat, bangsa dan negara, apalagi tantangan bagi
peserta didik, supaya mampu dalam menghadapi persaingan di dalam
pembelajaran, dan siswa dapat menjadi lebih aktif dalam belajar.
2. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
6
Ali Akbar Yulianto, ‘’Penerapan Metode Pembelajaran two Stay Two Stray Untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Pada Siswa Kelas XI
Teknik Pemesinan SMK Cokroaminoto 2 Banjarnegara, ( Skripsi, UNY,Yogyakarta, 2014), hlm.
22
b. Indikator-Indikator Hasil Belajar
Hasil belajar dapat dikatakan berhasil apabila telah mencapai
tujuan pendidikan. Di mana tujuan pendidikan berdasarkan hasil
belajar peserta didik secara umum dapat diklasifikasikan menjadi tiga
yakni:aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik.
1) Aspek Kognitif
Tujuan berhubungan dengan ingatan atau pengenalan
terhadap pengetahuan dan informasi, serta pengembangan
keterampilan. Secara umum Bloom mengemukakan ada 6
kategori yaitu pengetahuan, pemahaman, penggunaan, analisis,
sintesis, evaluasi.
2) Aspek Afektif
Tujuan ranah afektif berhubungan dengan hierrarki
perhatian, sikap penghargaan, nilai persaan dan emosi, Bloom,
dan masia mengemukakan taksonomi tujuan ranah afektif di
kategorikan meliputi: menerima, merespon, menilai,
mengorganisasi, dan karakterisasi.
3) Aspek psikomotorik
Tujuan ranah psikomotorik berhubungan dengan
keterampilan motorik, manipulasi benda atau kegiatan yang
memerlukan koordinasi saraf dan koordinasi. Miles
mengemukan ranah tujuan psikomotorik meliputi: gerakan
tubuh yang mencolok, keterampilan gerakan yang
dikoordinasikan, perangkat komunikasi nonverbal.