Anda di halaman 1dari 3

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) GENAP

PRODI PGSD RPL 2023 GENAP


STKIP MUHAMMADIYAH KUNINGAN 2023-2024

Nama : Tryas Okta Yolanda


NIM : 236223131
Mata Kuliah : Model-model Pembelajaran SD
Dosen : Agus Saeful Anwar, M.Pd

1. Jelaskan secara singkat apa yang dimaksud dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
Berikan contoh penerapan model ini dalam pembelajaran di kelas !
Jawaban :
Model pembelajaran jigsaw adalah suatu metode pembelajaran yang didasarkan pada bentuk
struktur multi fungsi kelompok belajar, yang dapat digunakan pada semua pokok bahasan dan
semua tingkatan, untuk mengembangkan keahlian dan keterampilan setiap kelompok. Model
jigsaw ini dapat digunakan dalam beberapa hal untuk mencapai berbagai tujuan, terutama
digunakan untuk persentasi dan mendapatkan materi baru. Struktur jigsaw ini pun menciptakan
saling ketergantungan karena bersifat kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu
kelompok, yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar, dan mampu
mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Model pembelajaran ini
dilaksanakan dengan membentuk kelompok kecil yang terdiri dari 4–6 siswa.
Contoh penerapan dalam pembelajaran dikelas:
 Membagi siswa kedalam kelompok Jigsaw dengan jumlah 4-6 orang.
 Menugaskan satu orang siswa sebagai pemimpin di masing-masing kelompok.
 Membagi pelajaran yang akan dibahas ke dalam 4-6 segmen.
 Menugaskan tiap siswa untuk mempelajari satu segmen materi dan menguasai segmen tersebut.
 Memberi kesempatan kepada para siswa untuk membaca cepat bagian mereka. Paling sedikit
dua kali, agar mereka terbiasa dan tidak ada waktu untuk menghafal.
 Membentuk kelompok ahli, yang merupakan gabungan dari siswa ahli masing-masing kelompok
jigsaw. Mereka digabungkan dengan siswa lain yang memiliki segmen serupa, untuk
mendiskusikan poin-poin yang utama dari segmen mereka, dan berlatih presentasi kepada
kelompok jigsaw mereka.
 Setiap siswa dari kelompok ahli kembali ke kelompok jigsaw asal mereka.
 Meminta masing-masing siswa untuk menyampaikan segmen yang dipelajari-nya kepada
anggota kelompoknya, dan memberi kesempatan kepada siswa-siswa lain untuk bertanya.
 Guru berkeliling dari kelompok satu kekelompok yang lainnya, mengamati proses tersebut.
Apabila ada siswa yang mengganggu, segera buat intervensi yang sesuai oleh pemimpin
kelompok yang di tugaskan.
 Pada akhir pembelajaran, beri ujian atas materi sesuai segmen-segmen yang telah dibagi tadi,
sehingga siswa tahu bahwa pada bagian ini bukan hanya sekedar kuis biasa saja, tapi benar-
benar menguji pemahaman mereka. Lalu berikan penghargaan kelompok terhadap hasil skor
kuis masing-masing kelompok.

2. Gambaran model pembelajaran berbasis proyek (PBL) dan jelaskan manfaat dalam meningkatkan
keterampilan siswa di SD. Berikan contoh proyek yang dapat dilakukan oleh siswa dalam model
pembelajaran ini !
Jawaban :
Pembelajaran Berbasis Proyek atau Project based learning (PBL) adalah pendekatan belajar yang
menjadikan murid sebagai pusat pembelajaran. Metode ini juga menitikberatkan proses untuk
memiliki hasil akhir berupa produk atau layanan (tergantung permasalahan apa yang diberikan).
Sehingga murid diberikan kebebasan untuk menentukan aktivitas belajarnya sendiri hingga
menciptakan hasil berupa sebuah produk.
Metode ini sangat dipengaruhi oleh keaktifan murid di kelas. Sehingga murid akan terlibat dalam
merancang, mengembangkan, dan menciptakan solusi untuk menjawab permasalahan yang
diberikan.
Metode pembelajaran ini dapat memberikan beberapa manfaat, yakni:
 Memberikan guru banyak kesempatan melakukan penilaian atau asesmen;
 Memberikan kesempatan pada murid untuk menunjukkan kemampuan mereka bekerja secara
mandiri;
 Dapat menunjukkan kemampuan murid untuk menerapka keterampilan yang diinginkan seperti
melakukan riset penelitian;
 Mengembangkan kemampuan kerja sama murid dengan teman-temannya;
 Memungkinkan guru untuk mengenal lebih tentang muridnya sebagai manusia;
 Membantu guru untuk berkomunikasi secara progresif dan bermakna dengan murid atau
sekelompok murid mengenai berbagai masalah.
Secara ringkas, manfaat dari penerapan PBL adalah memberikan hasil asesmen yang otentik, hasil
evaluasi perkembangan tiap murid di kelas, hingga melatih sikap proaktif murid dalam
memecahkan suatu masalah.
Contoh penerapan metode pembelajaran berbasis proyek pada anak Sekolah Dasar :
1. Pentas Tari Kreasi
Dimana anak-anak membentuk kelompok untuk membuat karya seni dengan mengkreasikan
gerakan tari sendiri, kemudian ditampilkan diatas panggung. Selama proses latihan, guru
memantau perkembangan. Selain tarian, mereka juga mempersiapkan kostum dan hiasan
sendiri.
2. Pengelolaan sampah dengan membuat ekobrick
Dimana anak-anak membentuk kelompok untuk bersama-sama mengumpulkan sampah plastik,
sampah plastik tersebut dibersihkan dan diletakan dalam sebuah botol minuman, kemudian
botol-botol yang sudah diisi sampah plastik, kemudian disusun menjadi sebuah benda yang
diinginkan, misal meja, kursi, tulisan, dll.

Anda mungkin juga menyukai