Anda di halaman 1dari 1

Model pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu model pembelajaran yang menantang peserta didik untuk “belajar

bagaimana belajar”, bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. Langkah:
pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan. Peserta didik
dibagi ke dalam beberapa kelompok, guru membimbing peserta didik dengan memberikan pertanyaan pertanyaan kritis dan
meminta peserta didik untuk mengumpulkan informasi terkait, kemudian guru meminta perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi dengan kelompok dan memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi
presentasi kelompok, dan yang terakhir guru mengevaluasi hasil belajar mengenai materi yang telah dipelajari siswa.
Kelebihan Siswa didorong untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah dalam situasi nyata, Terjadi aktivitas ilmiah
pada siswa melalui kerja kelompok,Siswa terbiasa menggunakan sumber-sumber pengetahuan. Kekurangan: siswa
menemukan kesulitan dalam menentukan permasalahan yang sesuai dengan tingkat berpikir siswa, selain itu juga model
PBL Memerlukan waktu yang relatif lebih lama dari pembelajaran konvensional serta tidak jarang Siswa menghadapi
kesulitan dalam belajar karena dalam pembelajaran berbasis masalah siswa Dituntut belajar mencari data, menganalisis,
merumuskan hipotesis dan memecahkan masalah. Di sini peran guru sangat penting dalam mendampingi siswa agar
hambatan bisa diatasi

Model Pembelajaran Gallery Walk merupakan sebuah model pembelajaran yang menuntut siswa untuk membuat suatu hasil
karya sekreatif mungkin sesuai dengan apa yang ditemukan atau diperoleh dari hasil diskusi kelompok, kemudian
presentasikan di depan kelompok lain, peserta didik lain mengamati materi-materi yang dipresentasikan oleh setiap
kelompok yang di dinding kelas. Dalam kegiatan ini, guru lebih berperan sebagai pembimbing dan fasilitator peserta didik
untuk berfikir dan menggali informasi baru untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Langkahnya: peserta didik dibagi
dalam beberapa kelompok, berikan kertas, tentukan topik, hasil diskusi di presentasikan, masing-masing kelompok
mengamati hasil kerja kelompok lain, salah satu wakil kelompok menjelaskan setiap ada pertanyaan dari kelompok lain, dan
koreksi bersama-sama klarifikasi dan simpulkan. Kelebihan: Peserta didik terbiasa membangun budaya kerjasama
memecahkan masalah dalam belajar, Membiasakan peserta didik bersikap saling menghargai dan mengapresiasi hasil belajar
peserta didik yang lain, Mengaktifkan fisik dan mental peserta didik selama proses belajar, membiasakan peserta didik
memberi dan menerima kritik. Kekurangan: menciptakan kesadaran dalam bekerjasama secara berkelompok membutuhkan
waktu yang cukup lama, Dalam proses pembelajaran guru lebih ekstra cermat dalam menilai keaktifan individu dan
kelompok, dan Jika tanpa pengawasan efektif yang dilakukan oleh guru, maka bisa terjadi sesuatu yang hendak dipelajari
dan dipahami tidak pernah dicapai oleh peserta didik.

NHT merupakan bentuk model pembelajaran variasi dari diskusi kelompok, di mana setiap siswa dalam kelompok mendapat
nomor. Langkah: peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok, dan setiap anggota mendapat nomber. Guru mengajukan
pertanyaan kepada peserta didik, peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya, kemudian guru memanggil salah satu
nomber untuk menjawab pertanyaan. Peserta didik yang sesuai dengan nomber yang dipanggil mengacungkan tangan dan
menjawab pertanyaan. Kemudian guru memanggil nomber lain untuk memberi tanggapan, kemudian peserta didik
dibimbing untuk menyimpulkan. Kemudian pendidik memberi penjelasan singjat dan menyimpulkan. Kelebihan: peserta
didik menjadi lebih aktif, terjadi hubungan inten antar peserta didik. Kekurangan: Tidak semua anggota kelompok dipanggil
oleh guru karena kemungkinan waktu yang terbatas. Dan Ada siswa yang takut diintimidasi bila memberi nilai jelek kepada
anggotanya.

Model pembelajaran berbasis proyek merupakan sebuah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru
untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan peserta didik secara aktif baik mandiri atau kelompok dengan
menghasilkan karya atau produk yang nyata. Model ini memiliki potensi yang besar untuk memberikan pengalaman belajar
yang lebih menarik dan bermakna bagi peserta didik, langkahnya: Memulai pembelajaran dengan pertanyaan penting,
menggali informasi (dilakukan peserta didik), menentukan Proyek dan merancang langkah-langkah penyelesaian proyek,
Penyusunan jadwal pelaksanaan proyek, Penyusunan laporan dan presentasi, Evaluasi proses dan hasil proyek. Kelebihan:
Memberikan pengalaman pada peserta didik pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasikan proyek, dan membuat
alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas, Menyediakan pengalaman belajar
yang melibatkan peserta didik secara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dunia nyata. Kekurangan:
memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan Masalah, membutuhkan biaya yang cukup banyak, Sikap aktif peserta didik
dapat menimbulkan situasi kelas yang kurang kondusif, oleh karena itu memberikan peluang beberapa menit diperlukan
untuk membebaskan siswa berdiskusi.

Anda mungkin juga menyukai