MATA KULIAH
JUDUL:MODEL PEMBELAJAARAN
NAMA:ASRITA
NIM:032001228
BAU-BAU
2021
1. Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum sedang
dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung
atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar.
Menurut Trianto (2015, hModel pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi
segala aspek sebelum sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan gu ruerta segala fasilitas yang terkait yang
digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar.
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan
sistem belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran
dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran (Saefuddin & Berdiati, 2014, hlm.
48).
Menurut Kardi & Nur dalam Ngalimun (2016, hlm. 7-8) model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang
membedakan dengan strategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri tersebut antara lain:
1. Model pembelajaran merupakan rasional teoretik logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya.Berupa
landasan pemikiran mengenai apa dan bagaimana peserta didik akan belajar (memiliki tujuan belajar dan
pembelajaran yang ingin dicapai).
2. Model pembelajaran kontestual
Merupakan model dengan konsep belajar yang membuat guru untuk mengaitkan antara materi
yang diajarkan dengan situasi dunia nyata. Prinsip pembelajaran kontekstual adalah aktivitas
peserta didik, peserta didik melakukan dan mengalami, tidak hanya monoton dan mencatat.
Berikut adalah 2 contoh dari penerapan pendekatan berbasis CTL yang mengutamakan pengalaman dan
konteks nyata.
1. Guru memberikan konsep mengenai pengertian laba, harga jual dan harga beli.
2. Membaca uraian mengenai harga jual dan harga beli.
3. Siswa mencari informasi harga kulak dari beberapa produk.
4. Guru melangsungkan kelas dengan cara modeling dan role play, yakni membuat ruang kelas seolah-olah
pasar dan siswa diminta untuk saling bertransaksi keuangan jual-beli.
5. Siswa diminta mencatat setiap pengeluaran dan pendapatan yang ada.
6. Guru memberi pertanyaan.
7. Siswa mempresentasikan tentang pengertian laba, harga jual dan harga beli.
1. Jigsaw Pada model pembelajaran jigsaw ini, guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok asal dan kelompok ahli.
Guru kemudian membagikan materi dan permsalahan yang akan dibahas untuk didiskusikan oleh kelompok asal.
Masing-masing kelompok asal akan membahas topik permasalahan yang berbeda. Setelah itu, guru akan membentuk
kelompok ahli. Masing-masing anggota dari kelompok asal akan berpencar dan membentuk kelompok ahli yang baru.
Dalam kelompok ahli ini, masing-masing anggota akan memaparkan dan menjelaskan materi yang telah didiskusikan
dalam kelompok asal sebelumnya. Setelah itu, kelompok ahli ini bisa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah
diperolehnya.
2. Think-Pair-Share Think-pair-share atau yang biasa disebut dengan TPS adalah sebuah model pembelajaran dimana ada 3
tahapan utama yang harus dijalani oleh siswa yaitu : Tahap pertama (Think) yaitu guru memancing siswa untuk berfikir
tentang permasalahan yang ditanyakan oleh guru atau melakukan observasi awal. Tahap kedua (pair) yaitu siswa
membentuk kelompok dan berdiskusi mengenai permasalahan akademik yang diberikan oleh guru sebelumnya. Tahap
ketiga (Share) yaitu dimana kelompok-kelompok pair tadi akan mempresentasikan hasil pemikirannya di depan kelas.
3. Numbered Heads Together Model pembelajaran Number Heads Together ini dimulai dengan kegiatan numbering oleh
guru kepada siswa. Kemudian siswa membentuk kelompok sesuai dengan jumlah konsep yang akan dibahas. Guru
kemudian mengajukan beberapa pertanyaan kepada masing-masing kelompok dan mereka harus berdiskusi untuk
menemukan jawabannya. Langkah berikutnya, guru akan memanggil siswa dengan nomor yang sama dari masing-
masing kelompok. Mereka kemudian diberi kesempatan untuk memaparkan jawaban atas masalah yang telah dibahas
sebelumnya.
4. Group Investigation Guru dan peserta didik pertama-tama akan mendiskusikan topik pembelajaran yang bisa
dikembangkan dan menentukan metode penelitian yang cocok untuk memecahkan masalah.
4. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Problem based learning atau pembelajaran berbasis masalah adalah suatu model pembelajaran
yang dimulai dengan menghadapkan siswa pada masalah nyata atau masalah yang disimulasikan. Pada
saat siswa berhadapan dengan masalah tersebut, maka ia akan menyadari bahwa untuk menyelesaikannya
ia akan menggunakan kemampuan berpikir kritisnya, pendekatan sistematiknya dan diperlukan
pengintegrasian informasi dari berbagai disiplin ilmu. Sedangkan jika ditinjau dari variabel tugasnya,
maka masalah yang diajukan harus dapat dipahami siswa, yaitu dapat berkenaan dengan pengalaman
siswa di rumah, pengalaman di sekolah, dan pengalaman ia sebagai anggota masyarakat
1. Terjadi interaksi yang dinamis diantara guru dengan siswa, siswa dengan guru, siswa dengan siswa.
2. Siswa memiliki keterampilan mengatasi masalah.
3. Siswa memiliki kemampuan mempelajari peran orang dewasa.
4. Siswa dapat menjadi pembelajar yang mandiri dan independent
5. Siswa memiliki keterampilan berfikir tingkat tinggi, menurut Resnick ciri-ciri berfikir tingkat tinggi adalah:
- Bersifat non-algoritmatik, artinya jalur tindakan tidak sepenuhnya ditetapkan sebelumnya.
- Bersifat kompleks, artinya mampu berfikir dalam berbagai perspektif atau mampu menggunakan sudut
pandang.
- Banyak solusi, artinya mampu mengemukakan dan menggunakan berbagai solusi dengan
mempertimbangkan keuntungan dan kelemahan masing-masing.
- Melibatkan banyak kriteria, artinya tidak semua yang berhubungan dengan tugas yang ditangani telah
diketahui.
- Melibatkan pengajuan diri proses-proses berfikir.
- Mampu mengidentifikasi pola pengetahuan.
- Membutuhkan banyak usaha.
1. Memungkinkan siswa menjadi jenuh karena harus berhadapan langsung dengan masalah.
2. Memungkin siswa kesulitan dalam memperoses sejumlah data dan informasi dalam waktu singkat,
E.Contoh Pembelajaran Berbasis Masalah Yang Pertama :
1. Landasan Teori
Sebelum memulai , dibutuhkan pengenalan materi sebagai landasan teori kepada peserta didik. Teori yang
disampaikan ini, pastinya akan berkaitan dengan masalah yang nanti akan dibahas.
Teori yang diterangkan oleh guru, perlu dipahami oleh peserta didik. Adapun ketika guru menerangkan,
peserta didik setidaknya menulis sebagai rangkuman atau catatan untuk referensi ketika membahas
masalah nantinya
2. Penyajian Masalah
Setelah memberi landasan teori, guru menyajikan atau menyampaikan masalah yang berkaitan dengan
teori yang telah dijelaskan sebelumnya.
Penyajian masalah biasanya berkaitan dengan isu-isu terbaru yang masih hangat untuk diperbincangkan.
Karena dengan cara itulah, peserta didik terlatih menjadi lebih kritis ketika menanggapinya.
Diskusi Penyelesaian Masalah
Peserta didik akan dibagi menjadi beberapa kelompok, kelompok ini masing masing akan berdiskusi
menyoal apa yang telah disajikan oleh guru sebelumnya.
Malu Bertanya Sesat Dijalan .
Ini Dikelas Bukan Dijalan,Jadi Nggak Usah nanya Nggak Bakalan Kesasar .
Asrita