Anda di halaman 1dari 5

Ruang Kolaborasi

Nama : Hera Oktapiani

NIM : 2313190

Tindakan-Tindakan Guru dan Kegiatan Peserta Didik dalam Pembelajaran

Tindakan Guru

Instruksi didaktik atau langsung

1. Demonstrasi atau pemodelan


2. Ceramah dan Tanya Jawab
3. Memberikan Pertanyaan Khusus

Metode fasilitatif atau konstruktivis

1. Pencapaian konsep
2. Pembelajaran kooperatif
3. Diskusi
4. Pertanyaan eksperimental
5. Representasi grafis
6. Pertanyaan terpandu
7. Pembelajaran berbasis masalah
8. Pertanyaan (terbuka)
9. Pengajaran timbal-balik
10. Simulasi (misalnya uji coba tiruan)
11. Seminar Sokrates
12. Proses penulisan

Pelatihan

1. Umpan balik dan pembinaan


2. Praktek terpandu
Kegiatan Siswa

Menerima, menerima, menanggapi

1. Mengamati, mencoba, berlatih, memperbaiki


2. Dengarkan, tonton, catat, pertanyaan
3. Jawab, berikan tanggapan

Membangun, memeriksa, dan memperluas

1. Bandingkan, binduksi, tentukan, digeneralisasikan


2. Berkolaborasi, mendukung orang lain, mengajar
3. Dengarkan, pertanyaan, pertimbangkan, jelaskan
4. Hipotesis, kumpulkan data, analisis
5. Visualisasikan, hubungkan, hubungan peta
6. Pertanyaan, penelitian, simpul, dukungan
7. berpose atau tentukan masalah, selesaikan, evaluasi
8. Jawab dan jelaskan, renungkan, pikirkan kembali
9. Klarifikasi, pertanyaan, prediksi, ajarkan
10. Periksa, pertimbangkan, tantangan, debat
11. Pertimbangkan, jelaskan, tantang, justifikasi
12. Brainstorm, mengatur, menyusun, merevisi

Perbaiki keterampilan, sedalam pemahaman

1. Dengarkan, pertimbangkan, berlatih, mencoba lagi, memperbaiki


2. Merevisi, mencerminkan, memperbaiki, mendaur ulang

A. Kegiatan mana yang sering Anda lakukan (1,2 atau 3) dan mengapa kelompok Anda
memilih kegiatan tersebut? Jelaskan.

Yang digunakan secara rutin adalah pada kegiatan 1 dengan menggunakan metode
demonstrasi. Tujuan utama dari penerapan metode ini adalah agar peserta didik dapat
memahami cara mengatur dan menyusun suatu objek atau proses. Penggunaan metode
demonstrasi dianggap dapat mendukung interaksi yang efektif dalam proses belajar mengajar
di kelas, terutama ketika tujuannya adalah untuk memberikan ketrampilan, mengurangi
penggunaan bahasa yang monoton, serta membantu peserta didik memahami suatu proses
atau kegiatan secara lebih jelas melalui peragaan yang menarik dan efisien.

Selanjutnya, guru dalam kelompok ini melanjutkan kegiatan dengan ceramah dan sesi
tanya jawab. Ceramah digunakan sebagai metode utama untuk menjelaskan materi
pembelajaran, sedangkan tanya jawab bertujuan untuk menyelaraskan interpretasi peserta
didik dengan interpretasi guru, sebagai otoritas yang memiliki hak untuk menyelaraskan
persepsi peserta didik dengan capaian pembelajaran yang diharapkan.

Guru juga menerapkan strategi pemberian pertanyaan khusus sebagai bagian dari
kegiatan belajar di kelas. Pertanyaan ini dirancang untuk merangsang aktivitas berpikir
peserta didik dan membantu mereka mencapai pemahaman bermakna. Evaluasi materi
dilakukan melalui menjawab soal, dengan tujuan agar peserta didik dapat memahami materi
yang disampaikan dengan baik.

Manfaat dari pemberian pertanyaan khusus mencakup:

1. Merangsang Aktivitas Berpikir Peserta Didik: Pertanyaan khusus menciptakan


atmosfer kelas yang kondusif dan menyenangkan, mendorong peserta didik untuk
berpikir dan bertindak secara aktif.
2. Memfasilitasi Komunikasi Peserta Didik: Melalui pertanyaan, guru dapat
mengkomunikasikan elemen penting atau topik kepada peserta didik, meningkatkan
pemahaman mereka, dan melibatkan mereka dalam pemikiran logis.
3. Memperkuat Konseptualisasi: Pertanyaan khusus membantu guru menilai tingkat
pemahaman peserta didik terhadap materi, sambil membantu peserta didik
membentuk konsep pembelajaran baru.
4. Menilai Proses Pembelajaran di Kelas: Pertanyaan yang diajukan membantu guru
mengevaluasi apakah peserta didik benar-benar memahami pembelajaran, merupakan
langkah umum untuk menilai hasil kegiatan belajar di kelas.

Selain itu, dalam kegiatan peserta didik, tahap ketiga dari pembelajaran berpusat pada
peserta didik dengan pendekatan saintifik melibatkan mengamati, mencoba, berlatih, dan
memperbaiki. Tahap ini memiliki tujuan untuk melatih peserta didik dalam mengembangkan
sikap teliti, jujur, sopan, kemampuan berkomunikasi, dan kebiasaan belajar sepanjang hayat
melalui pengumpulan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari. Peserta didik juga
didorong untuk mendengarkan, menonton, dan mencatat pertanyaan untuk memastikan
pembelajaran yang bermakna

Peserta didik memiliki fleksibilitas dalam menjawab dan memberikan respon terhadap
pertanyaan yang diajukan oleh guru, dan hal ini dapat dilakukan melalui beberapa model
pembelajaran, seperti Problem-Based Learning (PBL) dan Contextual Learning. Dengan
pendekatan ini, peserta didik memiliki kesempatan untuk menemukan dan menentukan
jawaban mereka sendiri berdasarkan hasil pengamatan, membaca teks, dan menonton video.
Proses ini memungkinkan peserta didik untuk mengalami pembelajaran yang bermakna
secara langsung melalui keterlibatan mereka dalam menjawab soal yang diajukan oleh guru.

B. Kegiatan mana yang menurut Anda cocok dan sesuai untuk peserta didik kekinian?
Jelaskan.

Kegiatan yang relevan untuk peserta didik yang tengah mengikuti perkembangan saat
ini adalah pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Dalam konteks kurikulum terkini,
seperti Kurikulum Merdeka, pendekatan pembelajaran yang memfokuskan pada peserta didik
telah diterapkan. Pembelajaran berpusat pada peserta didik merupakan suatu proses yang
bertujuan mendorong peserta didik agar terlibat secara aktif dalam aktivitas pembelajaran,
dengan memperhatikan karakteristik unik setiap peserta didik. Pendekatan ini memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk belajar dan berkembang sesuai dengan potensi
mereka.

Karakteristik individu peserta didik menjadi dasar dalam perencanaan, pelaksanaan,


dan penilaian pembelajaran. Pendekatan ini membantu peserta didik mengembangkan
keterampilan belajar, seperti manajemen waktu, komunikasi, berpikir kritis, dan keterampilan
pemecahan masalah. Melalui penerapan pembelajaran berpusat pada peserta didik, mereka
dapat belajar secara mandiri, berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran, dan
dihadapkan pada tantangan untuk berpikir kritis.

Proses pembelajaran yang melibatkan langkah-langkah seperti mengamati, mencoba,


berlatih, memperbaiki, mendengarkan, menonton, mencatat pertanyaan, menjawab, dan
memberikan tanggapan menjadi metode yang efektif dalam memfasilitasi pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik. Dalam melaksanakan pembelajaran ini, penting bagi guru untuk
memperhatikan kebutuhan individu atau kelompok peserta didik, sehingga mereka dapat
secara aktif berpartisipasi sepanjang proses belajar.
Peran guru dalam pendekatan ini lebih sebagai fasilitator daripada pengajar, di mana
guru membantu, membimbing, mengelola, dan mengarahkan proses pembelajaran, sedangkan
peserta didik berperan sebagai pembelajar aktif. Meskipun demikian, guru tetap dapat
menggunakan metode seperti demonstrasi atau pemodelan, ceramah dan tanya jawab, serta
memberikan pertanyaan khusus untuk memastikan bahwa capaian pembelajaran yang
diinginkan dapat tercapai melalui arahan dan bimbingan guru

Anda mungkin juga menyukai