1. Jelaskan yang dimaksud dengan pembelajaran menggunakan metode Scientific
Approach? Scientific Approach (pendekatan saintifik) adalah metode pembelajaran yang menggunakan kaidah-kaidah keilmuan yang memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi, menanya, eksperimen, mengolah informasi atau data, kemudian mengkomunikasikan. Proses pembelajaran yang menggunakan metode Scientific Approach diarahkan agar peserta didik mampu merumuskan masalah dengan menanya, bukan hanya menyelesaikan masalah dengan menjawab saja. Proses ini juga diarahkan untuk melatih analitis (mengambil keputusan), bukan berfikir mekanistis (hanya mendengar dan menghafal) pada peserta didik. Tujuan Scientific Approach dalam pembelajaran antara lain untuk meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik, membentuk kemampuan dalam menyelesaikan masalah secara sistematik, menciptakan kondisi pembelajaran supaya peserta didik merasa bahwa belajar merupakan suatu kebutuhan, melatih peserta didik dalam mengemukakan ide-ide, meningkatkan hasil belajar peserta didik, dan mengembangkan karakter peserta didik. 2. Student Centrered Learning (SCL) dalam konteks Scientific Approach, jelaskan ? Pembelajaran berpusat pada siswa atau Student Centered Learning (SCL) adalah pembelajaran yang menuntut partisipasi yang tinggi dari peserta didik, karena peserta didik menjadi pusat perhatian selama kegiatan belajar berlangsung. Pembelajaran SCL menuntut peran guru yang bersifat kaku instruksi menjadi memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menyesuaikan dengan kemampuannya dan berperilaku secara langsung dalam menerima pengalaman belajarnya. Pendekatan yang terkait dengan SCL adalah pendekatan Scientific Approach, karena pendekatan pembelajaran ini yang direkomendasikan untuk diterapkan sesuai dengan karakteristik SCL. 3. Jelaskan perbedaan antara Model dan Metode dalam pembelajaran? Model pembelajaran adalah merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Model pembelajaran memiliki makna yang lebih luas daripada suatu strategi, metode, atau prosedur. Setiap model pembelajaran memerlukan sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang sedikit berbeda. Setiap pendekatan memberikan peran yang berbeda kepada siswa, pada ruang fisik, dan pada sistem sosial kelas. Guru perlu menguasai dan dapat menerapkan berbagai model pembelajaran, agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang beranekaragam dan lingkungan belajar yang menjadi ciri sekolah Sedangkan metode memiliki makna yakni cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. misalnya melalui ceramah, demonstrasi, diskusi, simulasi, laboratorium, pengalaman lapangan, brainstorming, debat, simposium, dan sebagainya. 4. Berikan 3 contoh Model Pembelajaran dalam konteks Pembelajaran SKI di Madrasah Ibtidaiyah, dan jelaskan beserta Sintaks Pembelajaran? Belajar secara kooperatif (Cooperatif Learning), yakni model pembelajaran dimana cara belajar dalam bentuk kelompok-kelompok kecil yang saling bekerjasama dan diarahkan oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Terdapat beberapa langkah untuk menggunakan model pembelajaran secara kooperatif, pertama pelajaran dimulai dengan guru menyampaikan tujuan pelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar. Kemudian diikuti oleh penyajian informasi dengan bahan bacaan buku SKI daripada secara verbal. Selanjutnya siswa dikelompokkan ke dalam tim-tim belajar. Langkah ini diikuti bimbingan guru pada saat siswa bekerja bersama untuk menyelesaikan tugas bersama mereka. Langkah terakhir adalah presentasi hasil akhir kerja kelompok, atau evaluasi tentang apa yang telah mereka pelajari dan memberi penghargaan terhadap usaha-usaha kelompok maupun individu. Pembelajaran berdasarkan masalah (Problem-Based Instruction), yakni Model pembelajaran berdasarkan masalah utamanya dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, dan keterampilan intelektual. Sintak model pembelajaran ini terdiri dari 5 fase utama yang dimulai dengan guru memperkenalkan siswa dengan suatu situasi masalah dan diakhiri dengan penyajian dan analisis hasil kerja siswa. Jika masalah tersebut masing dalam jangkauan sedang maka dapat diselesaikan 5 fase tersebut dalam 2- 3 pertemuan, tapi jika masalah tersebut dalam jangkauan yang berat akan memakan waktu yang lebih lama untuk menyelasaikannya. Pembelajaran Langsung (Direct Instruction), yakni pembelajaran yang terfokus pada prinsip-prinsip psikologi perilaku dan teori belajar sosial. Model pembelajaran langsung dirancang secara khsus untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan procedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah. Sintak pembelajaran ini terdapat 5 fase, pertama guru mengawali pelajaran dengan menjelaskan tentang tujuan dan latar belakang pembelajaran, serta mempersiapkan siswa menerima penjelasan guru. Kemudian diikuti oleh presentasi materi ajar SKI yang diajarkan atau demonstrasi tentang keterampilan tertentu. Terakhir pelatihan dan pemberian umpan balik, guru perlu selalu mencoba memberikan kesempatan kepada siswa untuk menerapkan pengetahuan atau keterampilan yang dipelajari ke dalam situasi kehidupan nyata. 5. Berikan 3 contoh Metode/Strategi Pembelajaran dalam konteks Pembelajaran SKI di Madrasah Ibtidaiyah, jelaskan? Metode Pembelajaran Cooperative Script, yakni metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi SKI yang sedang dipelajari. Terdapat beberapa langkah untuk menggunakan metode ini, pertama guru akan membagi siswa secara berpasangan, kemudian guru juga membagi materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasa, guru juga menetapkan siapa yang akan menjadi pembicara dan pendengar. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap dan membantu mengingat/menghapal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya.setelah selesai siswa tersebut bergantian serta melakukan kembali langkah tersebut, dan terakhir kesimpulan dari guru. Pembelajaran brainstorming merupakan salah satu metode pembelajaran yang memiliki manfaat agar peserta didik mampu menjelaskan temuannya pada pihak lain dengan mmembuat mind mapping yang berisi gagasan setiap siswa. Metode pembelajaran brainstorming merupakan metode pembelajaran yang penyampaian materinya dilaksanakan oleh siswa melalui diskusi kelompok dimana siswa lebih aktif dalam menyampaikan atau mengeluarkan ide-ide dan gagasannya. Metode Pembelajaran Artikulasi, merupakan metode pembelajaran yang menekankan pada konsep siswa aktif. Siswa dibagi ke dalam kelompok kecil berpasangan, satu siswa bertugas mewawancarai siswa lain mengenai materi SKI yang sudah disampaikan oleh guru, hal ini dilakukan bergantian. Kemudian tiap kelompok menyampaikan hasil kegiatan kelompok kepada kelompok yang lain. Metode Ceramah Plus, yakni metode pembelajaran yang tidak hanya menggunakan sistem ceramah, akan tetapi dapat menambahkannya dengan beberapa cara seperti menambahkan demonstrasi dari siswa setelah guru menyelesaikan penjelasan materi SKI yang disampaikan.