Anda di halaman 1dari 17

Asas Pembelajaran

&
Pendekatan Pembelajaran
Dosen Pengampu : Muhafidin, M.Pd
Kelompok 7

 Maman Hermansyah

 Muhammad Sakha Permana


Asas Pembelajaran
Pengertian Asas Pembelajaran

Asas-asas pembelajaran adalah prinsip-prinsip umum yang


harus dikuasai oleh guru dalam melakukan kegiatan belajar
mengajar atau dengan kata lain asas-asas pembelajaran
adalah suatu yang dijadikan dasar berpikir dan bertindak
untuk menciptakan proses belajar.
Asas – Asas Pembelajaran
1. Peragaan
Peragaan ialah suatu cara yang dilakukan oleh guru dengan maksud memberikan kejelasan
secara realita terhadap pesan yang disampaikan sehingga dapat dimengerti dan dipahami
oleh para siswa. Dengan peragaan diharapkan proses pengajaran terhindar dari verbalisme,
yaitu siswa hanya tahu kata-kata yang diucapkan oleh guru tetapi tidak mengerti
maksudnya.
2. Minat dan Perhatian
Perhatian mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar, tanpa adanya perhatian
tidak mungkin akan terjadi belajar, perhatian akan timbul dari siswa apabila bahan pelajaran
sesuai dengan kebutuhanya. Minat dan perhatian merupakan gejala jiwa yang selalu
berkaitan, seorang siswa yang berminat dalam belajar akan timbul perhatiannya terhadap
pelajaran tersebut. Akan tetapi terkadang perhatian siswa akan hilang jika tidak ada minat
dalam pelajaran yang diajarkan, oleh karena itu diperlukan kecakapan seorang guru untuk
membangkitkan minat dan perhatian peserta didik.
Asas – Asas Pembelajaran
3. Motivasi
“motive/motivation” yang berarti mendorong/dorongan. Secara umum motivasi dapat
diartikan suatu keadaan yang dialami individu, yang mendorong individu itu untuk
melakukan sesuatu ke arah pencapaian tujuan tertentu. Motif dalam psikologi berarti
rangsangan, dorongan atau pembangkit tenaga bagi terjadinya suatu tingkah laku. Motivasi
sebagai keadaan dalam pribadi seseorang untuk mendorong keinginan individu untuk
melakukan kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Jadi motivasi yang ada pada
seseorang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran
kepuasan.
4. Apersepsi
Apersepsi berasal dari kata apperception (Inggris), yang berarti menafsirkan buah pikiran,
menyatukan dan mengasimilasikan suatu pengamatan dengan pengalaman yang telah
dimiliki dan dengan demikian memahami dan menafsirkanya. Ahli psikologi mendenifisikan
apersepsi adalah bersatunya memori yang lama dengan yang baru pada saat tertentu.
Asas – Asas Pembelajaran
5. Korelasi dan Konsentrasi
Yang dimaksud dengan korelasi disini adalah hubungan antara mata pelajaran yang satu dengan yang
lainnya yang berfungsi untuk menguatkan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, juga dapat
menimbulkan minat dan perhatian siswa. Hendaknya guru juga menghubungkan pelajaran dengan
realita sehari-hari.
6. Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok
termasuk bentuk-bentuk yang dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Kooperatif
menggambarkan makna yang lebih luas, yaitu menggambarkan keseluruhan proses sosial dalam belajar
dan mencangkup pula pengertian kolaborasi. Yang dimaksud dengan kooperasi di sini adalah belajar
atau bekerja sama (kelompok). Hal ini dianggap penting untuk menjalin hubungan sosial antara siswa
yang satu dengan yang lainnya, juga hubungan guru dengan siswa.
Asas – Asas Pembelajaran

7. Individualisme
Asas ini dilatarbelakangi oleh perbedaan siswa baik dalam menerima, memahami, menghayati,
menganalisis dan kecepatan mereka menerima pelajaran yang disampaikan oleh seorang guru. Di
samping itu para siswa juga berbeda dalam bentuk fisik ataupun mental , oleh karena itu dalam proses
belajar mengajar guru menyesuaikan kondisi siswa dengan materi yang diajarkan.
 
8. Evaluasi
Yang dimaksud evaluasi di sini adalah penilaian guru terhadap proses kegiatan belajar-mengajar.
Penilaian tersebut untuk mengetahui sejauh mana tujuan pengajaran sudah tercapai, selain itu pula
untuk mengetahui hambatan-hambatan yang terjadi. Evaluasi tidak hanya dilaksanakan pada akhir
semester saja tetapi setiap jam juga bisa karena akan berguna untuk mengetahui kemajuan hasil
belajar.
Pendekatan Pembelajaran
Pengertian Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut


pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada
pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat
umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan
melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. 
Jenis Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan Teacher Centered (berpusat pada guru)


Pada pendekatan ini, pembelajaran berpusat pada Guru sebagai seorang ahli yang
memegang kontrol selama proses pembelajaran dalam aspek organisasi, materi, dan
waktu. Guru bertindak sebagai pakar yang mengutarakan pengalamannya sehingga
dapat menstimulus perkembangan siswa.

Pendekatan Student Centered (berpusat pada siswa).


Sementara itu, pendekatan student centered mendorong siswa untuk mengerjakan
sesuatu sebagai pengalaman praktik dan membangun makna atas pengalaman yang
diperolehnya. Pusat pembelajaran diserahkan langsung ke peserta didik dengan
supervisi dari Guru.
Macam Macam Pendekatan Pembelajaran

1. Pendekatan Kontekstual (CTL)


Pendekatan pembelajaran kontekstual merupakan pendekatan pembelajaran yang dikenal
dengan sebutan CTL (Contextual Teaching and Learning) adalah pendekatan pembelajaran
yang mengaitkan materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa.
Pendekatan pembelajaran kontekstual lebih mengutamakan aktivitas siswa dalam
pembelajaran sehingga siswa dapat menemukan konsep tentang materi pembelajaran dan
mengaitkan konsep tersebut dengan situasi dunia nyata mereka.

2. Pendekatan Ekspositori (Expository)


Pendekatan Ekspositori menekankan pada penyampaian informasi yang disampaikan sumber
belajar kepada peserta pembelajaran. Dalam pendekatan ekspositori sumber belajar dapat
menyampaikan materi sampai tuntas, artinya pembelajaran dilaksanakan secara holistik dan
tidak khusus. Pendekatan Ekspositori lebih cocok untuk jenis bahan belajar yang bersifat
informatif dan umum. Misalnya prinsip-prinsip dasar yang perlu dipahami untuk menunjang
tahap pembelajaran lebih lanjut.
Macam Macam Pendekatan Pembelajaran

3. Pendekatan Induktif
Menurut Purwanto dalam Rahmawati (2011, hlm. 75) pendekatan induktif dalam pembelajaran adalah
pendekatan yang bermula dengan menyajikan sejumlah keadaan khusus kemudian dapat disimpulkan
menjadi suatu fakta, prinsip, atau aturan.
Pembelajaran diawali dengan memberikan contoh-contoh khusus kemudian sampai kepada
generalisasinya. Dengan kata lain, pengajaran berawal dengan menyajikan sejumlah keadaan khusus
kemudian dapat disimpulkan menjadi suatu kesimpulan, prinsip atau aturan yang spesifik.

4. Pendekatan Deduktif
Pendekatan deduktif adalah pembelajaran yang berpangkal dari hal yang bersifat umum lalu diarahkan
pada hal yang bersifat khusus. Pendekatan ini adalah kebalikan dari pendekatan induktif.
Deduktif adalah cara berfikir yang bertolak dari pernyataan yang bersifat umum kemudian menarik
kesimpulan yang bersifat khusus (Busrah, 2012, hlm. 5). Oleh karena itu Pembelajaran dengan
pendekatan deduktif terkadang sering disebut pembelajaran tradisional yaitu guru memulai dengan
teori-teori dan meningkat ke penerapan teori (contoh).
Macam Macam Pendekatan Pembelajaran
5. Pendekatan Konstruktivisme
Dalam kelas konstruktivis seorang guru tidak mengajarkan kepada anak bagaimana
menyelesaikan persoalan, namun mempresentasikan masalah dan mendorong siswa
untuk menemukan cara mereka sendiri dalam meyelesaikan permasalahan.
Pendekatan ini tidak menginginkan siswa untuk dapat menjawab pertanyaan sesuai
dengan apa yang ada dalam sumber belajar. Guru tidak akan sesederhana mengatakan
bahwa jawaban dari siswa benar atau salah namun justru lebih mengutamakan
perkembangan daya kritis siswa dalam menyikapi berbagai opsi jawaban yang ada.

6. Pendekatan Pemecahan Masalah (Problem Solving)


Dalam pendekatan ini siswa didorong untuk memperoleh pengalaman menggunakan
pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada pemecahan
masalah yang bersifat tidak rutin atau jarang ditemui (masih belum dikuasai).
Jika suatu masalah diberikan kepada siswa dan siswa tersebut dapat langsung
mengetahui cara menyelesaikannya dengan benar, maka persoalan tersebut tidak dapat
dikatakan sebagai masalah. Harus terjadi kesenjangan antara ekspektasi dan realita.
Macam Macam Pendekatan Pembelajaran
7. Pendekatan Open-Ended
Siswa dihadapkan pada open-ended tujuan utamanya bukan untuk mendapatkan
jawaban tetapi lebih menekankan pada cara bagaimana sampai pada suatu jawaban.
Pendekatan open-ended memiliki prinsip yang serupa tapi tak sama dengan pendekatan
pemecahan masalah, yaitu dimulai dengan memberikan suatu masalah kepada siswa.
Bedanya permasalahan yang disajikan adalah masalah yang memiliki banyak jawaban
yang benar. Masalah yang memiliki lebih dari satu jawaban disebut sebagai masalah
tidak lengkap atau open-ended problem.

8. Pendekatan Saintifik
Pendekatan saintifik dalam pembelajaran adalah proses pembelajaran yang dirancang
agar peserta didik secara aktif mengonstruksi konsep, prosedur, hukum atau prinsip
melalui tahapan saintifik, yakni: mengamati; merumuskan masalah;
mengajukan/merumuskan hipotesis; mengumpulkan data; menganalisis data; menarik
kesimpulan; mengomunikasikan.
Macam Macam Pendekatan Pembelajaran
9. Pendekatan Inquiry (Inkuiri)
Pendekatan inquiry adalah pendekatan yang berusaha untuk memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk belajar melalui penyingkapan atau
penyelidikan terhadap suatu permasalahan. Seperti problem solving, pendekatan
inquiry lebih berpusat pada keaktifan siswa yang berusaha memecahkan
permasalahan secara mandiri.
Dalam pendekatan ini materi yang disajikan tidak dibahas sampai tuntas, sehingga
memberi peluang kepada peserta didik untuk mencari dan menemukannya sendiri
dengan menggunakan berbagai cara yang distimulus oleh Guru.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai