PETEMUAN 12
Sumber : Presentasi
Dr. Togar M. Simatupang
Sekolah Bisnis dan Manajemen - ITB
ends ®
Industri Kreatif
1. Industri yang unsur utamanya adalah kreativitas,
keahlian dan talenta yang berpotensi
meningkatkan kesejahteraan melalui penawaran
kreasi intelektual.
2. Industri kreatif terdiri dari penyediaan produk
kreatif langsung kepada pelanggan dan pendukung
penciptaan nilai kreatif pada sektor lain yang
secara tidak langsung berhubungan dengan
pelanggan.
3. Produk kreatif mempunyai ciri-ciri: siklus hidup
yang singkat, risiko tinggi, margin yang tinggi,
keanekaragaman tinggi, persaingan tinggi, dan
mudah ditiru.
ends ®
Industri Kreatif
ends ®
TEKNOLOGI SENI
INDUSTRI KREATIF
MODAL INTELEKTUAL
BISNIS BUDAYA
ends ®
Asal-usul Istilah Industri Kreatif
Istilah “industri kreatif” pertama kali digunakan oleh Partai Buruh
Australia pada tahun 1997.
Analisis pertama dari dampak ekonomi yang ditimbulkan sektor
kreatif di Inggris dilakukan tahun 1998 oleh Departemen
Kebudayaan, Media, dan Olahraga Inggris.
Industri kreatif Inggris ini menyumbang sekitar 8,2 persen
penerimaan nasionalnya pada tahun 2003.
Pemerintah Inggris menetapkan 13 sektor usaha yang tergolong
sebagai industri kreatif, yakni (1) periklanan, (2) kesenian dan
barang antik, (3) kerajinan tangan, (4) desain, (5) tata busana,
(6) filem dan video, (7) perangkat lunak hiburan interaktif, (8)
musik, (9) seni pertunjukan, (10) publikasi, (11) jasa komputer,
(12) televisi, dan (13) radio.
ends ®
Jenis Industri Kreatif di Malaysia
Sumber: http://cmc.msc.com.my/industry.php
ends ®
Jenis Industri Kreatif di Hongkong
1. Periklanan (advertising)
2. Arsitektur (architecture)
3. Kesenian dan barang antik (art and antiques)
4. Komik (comics)
5. Desain (design)
6. Tata Busana (designer fashion)
7. Filem (film)
8. Permainan komputer (game software)
9. Musik (music)
10.Seni Pertunjukan (performing arts)
11.Penerbitan (publishing)
12.Perangkat lunak dan jasa teknologi informasi (software and IT
services)
13.Televisi (television)
Sumber: http://www.tdctrade.com/econforum/tdc/tdc020902.htm
ends ®
BAGAIMANA POSISI INDUSTRI
KREATIF DI INDONESIA?
ends ®
Kontribusi Industri Kreatif di
Indonesia baru mencapai 7,6 %
Tahun 2014 ditargetkan
meningkat menjadi 8,1 %
Sumber : Kompas, 28 Mei 2011 Hal 17
ends ®
ends ®
Tingkat Pertumbuhan Sub Sektor Industri Kreatif di Indonesia
(angka dalam %)
ends ®
Trend PDB Sektor Industri Kreatif
Tahun 2002 s/d 2008
400.000
350.000
300.000
250.000
200.000
150.000
100.000
50.000
-
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
Rp (milyard) 160.337 167.335 192.198 214.541 256.848 297.557 360.663
Sumber :
Kompas, 28 Mei 2011 Hal 17
ends ®
Perbandingan Potensi Industri Kreatif di Beberapa
Kota (hipotesis)
ends ®
Tahun ini (2011) ada beberapa daerah digarap
untuk menjadi kawasan industri kreatif yaitu kota
Surabaya, Malang, Makassar dan Palembang
<><><><>><><><><><><><><><><><><><><><>
Faktor-faktor peluang bagi pelaku industri kreatif
untuk dapat berkembang :
• Penduduk Indonesia 43 % adalah generasi muda
(usa 14 – 39 tahun)
• Generasi “facebook” di seluruh dunia
beranggotakan lebih 150 juta orang
• Pengguna telepun seluler di seluruh dunia
mencapai 3,3 miliar pengguna.
ends ®
Tantangan Industri Kreatif
• Relatif baru dan belum diakui sebagai penggerak roda
pembangunan
• Tidak ada data nilai ekonomi dan perkembangan industri
kreatif.
• Tidak ada kebijakan yang mendukung iklim kreatif: perijinan,
investasi, dan perlindungan hak cipta.
• Kegiatan kreatif masih terkotak-kotak dan belum ada kajian
rantai nilai yang utuh mulai dari kegiatan kreasi, produksi, dan
distribusi.
• Pengembangan sumberdaya manusia di perguruan tinggi tidak
memberdayakan industri kreatif.
• Belum ada perumusan sistem karir yang unik untuk para
pekerja kreatif.
• Peluang kerja belum sepenuhnya bebas gender baik dalam
proses rekrutmen, penggajian, promosi, dan pengakuan.
• Tidak ada penanganan yang sistematik untuk meningkatkan
peluang bisnis kreatif baik di kota-kota besar (seperti Bandung,
Jakarta), dan kota-kota di luar negeri lainnya.
ends ®
1. Iklim industri kreatif yang
Penentu Daya Saing kondusif: regulasi
(kebijakan) yang
Industri Kreatif mendukung, regulator
yang visioner, dan
penerimaan masyarakat
DEMAND SUPPLY
2. Daya dukung
permodalan
3. Daya dukung pendidikan
IKLIM INDUSTRI KREATIF dan pelatihan pekerja
kreatif
Dukungan Budaya Jaminan Regulasi Pengakuan
4. Daya dukung riset
dan Sosial dan Hukum Ekonomi teknologi dan pasar
industri kreatif
5. Daya perlindungan
RANTAI NILAI INDUSTRI KREATIF
terhadap pekerja kreatif
Penciptaan Nilai Penyampaian Nilai Komunikasi Nilai 6. Daya Cipta Produk
Kreatif
GAGASAN KREASI PRODUKSI DISTRIBUSI PEMASARAN
7. Daya Distribusi dan
Pemasaran Produk
Kreatif
8. Daya Permintaan
INDUSTRI PENDUKUNG TERKAIT 9. Kemampuan industri
pendukung dan terkait
ends ®
INDIKATOR DAYA SAING
Keunggulan Bersaing (Competitive Advantage)
• Mutu dan Kecepatan
• Keanekaragaman
• Ekonomis
Kontribusi (Contribution)
• Lapangan Kerja
• Pendapatan Daerah
• Nilai Ekspor
• Nilai Investasi Dalam Negri dan Luar Negri
• Pengentasan Kemiskinan
Keberlanjutan (Sustainability)
• Pertumbuhan
• Pembaharu
• Citra Kepeloporan
ends ®
Arah Kebijakan
• Menciptakan iklim yang mendorong kreativitas
Membentuk Pusat Komisi Kreatif
Pusat Informasi Industri Kreatif (survei teratur) untuk mendukung
riset dan pengembangan industri kreatif
Pengakuan kepeloporan dan prestasi dalam industri kreatif
Perlindungan hasil karya kreatif (hal cipta dan perijinan)
Layanan investasi yang berkualitas internasional
• Mengembangkan kemampuan penciptaan nilai kreatif
Integrasi kegiatan kreatif, bisnis, dan teknologi
Relevansi lembaga pendidikan dengan bisnis kreatif
Layanan investasi yang berkualitas internasional
Akses modal kerja atau pembiayaan bisnis kreatif
Perlindungan terhadap karir pekerja kreatif dan penyetaraan
gender
• Meningkatkan peluang atau permintaan terhadap produk kreatif
Expo Industri Kreatif
Kawasan atau Pasar Kreatif
Duta Kreatif di manca negara
Cinta budaya bangsa
ends ®
RENCANA STARTEGIS PENGEMBANGAN
INDUSTRI KREATIF
ends ®
Kesimpulan
• Industri kreatif adalah industri masa depan yang
bertumpu pada daya kreasi manusia.
• Beberapa negara sudah mengembangkan industri
ini sejak tahun 1997.
• Beberapa kota besar secara historis dan de fakto
telah banyak melakukan kegiatan ekonomi yang
termasuk dalam Industri Kreatif.
• Penentu daya saing dan indikator daya saing
memerlukan pemantapan dan studi lebih lanjut.
• Arah kebijakan bertumpu pada: iklim yang
kondusif, kemampuan penciptaan nilai kreatif, dan
peningkatan permintaan.
• Rencana strategis perlu diuji dan disosialisasikan
melalui studi lebih lanjut dan seminar dengan
berbagai asosiasi dan dinas terkait.
ends ®
UP NEXT
BAHASAN PERTEMUAN – XIII
VISIONER
ends ®