Anda di halaman 1dari 27

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 2 KEDIRI
Jl. Veteran 5 Kediri 64114, Telp. (0354) 771441/773486, Fax. (0354) 773486
E-mail: smkn2kediri@gmail.com ; Website: www.smkn2kediri.sch.id

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 2 KEDIRI


Kompetensi Keahlian : Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran
Kelas/Semester : XI OTKP 2/Ganjil
Mata Pelajaran : Humas dan Keprotokolan
Topik : Menerapkan Profesi Humas
Alokasi Waktu : 3 (2JP)
A. Kompetensi Inti
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Otomatisasi dan Tata Kelola
Perkantoran pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian
dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional,
regional, dan internasional.
KI 4: Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi,
dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah
sesuai dengan bidang kerja Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
1. Kompetensi Dasar dan Indikator
K.D. 3.4. Menerapkan profesi humas
1. Menjelaskan pengertian etika dan kode etik
2. Mengemukakan peranan etika dan kode etik profesi humas
KD 4.4. Melaksanakan etika dan kode etik profesi humas
1. Melakukan identifikasi etika dan kode etik profesi humas
2. Melaksanakan etika dan kode etik profesi humas

2. Tujuan Pembelajaran
K.D. 3.4. Menerapkan profesi humas
1. Setelah membaca handout, dan menggali informasi yang berkaitan dengan
profesi humas, peserta didik mampu menjelaskan pengertian etika dan kode
etik dengan baik sebagai profesi humas.
2. Setelah membaca handout, dan menggali informasi yang berkaitan dengan
profesi humas, peserta didik mampu menjelaskan peranan etika dan kode
etik profesi humas dengan baik.

KD 4.4. Melaksanakan etika dan kode etik profesi humas


1. Setelah membaca handout, berdiskusi, dan menggali informasi yang
berkaitan dengan profesi humas, peserta didik mampu mengidentifikasi
etika dan kode etik dengan baik.
2. Setelah membaca handout, berdiskusi, dan menggali informasi yang
berkaitan dengan profesi humas, peserta didik mampu melaksanakan
peranan etika dan kode etik profesi humas dengan baik.

3. Materi Ajar
Pengertian Etik, Etika dan kode Etik
a. Pengertian Etik
b. Pengertian Etika
c. Pengertian Kode Etik
d. Fungsi Kode Etik
e. Tujuan Kode Etik
4. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan Scientific Approach.
Model Pembelajaran : Bermin peran secaca individu dengan model Role
Playing
Learning
Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, dan Penugasan berupa
tugas proyek.
5. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1
Alokasi
Kegiatan Sintak Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Pemberian 1.Guru mempersiapkan materi ajar, model 10 Menit
stimulus dan alat peraga.
2. Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam.
3. Guru mengecek daftar hadir peserta didik.
4. Peserta didik merespon salam dan
pertanyaan dari guru berhubungan dengan
kondisi peserta didik, materi yang
sebelumnya telah dipelajari (apersepsi).
5. Guru memberi penjelasan dengan
memberikan contoh mengenai
pentingnya materi tentang etika dan kode
etik profesi humas
6. Guru mengumpulkan dan mengolah data
tentang materi etika dan kode etik profesi
humas
7. Guru mengomunikasikan konsep tentang
tentang materi etika dan kode etik profesi
humas
8. Guru menjelaskan metode yang akan
digunakan dalam pembelajaran.
Inti 2. Pengumpulan Dalam kegiatan ini guru dan peserta didik 70 menit
Data dan melakukan kegiatan sebagai berikut :
Pembuktian 1. Guru memulai kegiatan pembelajaran
dengan memberikan infomasi kepada
peserta didik dengan ceramah, tanya
jawab, manampilkan materi pembelajaran
pada slide Power Point untuk kegiatan
pembelajaran yang diamati oleh peserta
didik.
2. Guru memberikan materi mengenai:
a. pengertian profesi humas berdasarkan
teori-teori para ahli.
b. Pengertian kode etik profesi
c. Pengertian kode etik profesi humas
d. Konsep penting etika profesi humas
e. Butir-butir pokok kode etik IPRA
Alokasi
Kegiatan Sintak Deskripsi Kegiatan
Waktu
f. Landasan utama kode etik IPRA
3. Guru mmenjelaskan materi tentang kode
etik kehumasan, dengan metode ceramah
dan tanya jawab:

a. Guru bertanya dahulu kepada peserta


didik tentang kode etik kehumasan.
b. Jika pemahaman peserta didik masih
belum mendalam, guru bisa
mengarahkan.
c. Setiap pembahasan sub bab, guru
menanyakan kepada peserta didik
apakah sudah memahami materi
yang telah disampaikan.
d. Ketika ada peserta didik yang
bertanya, guru tidak langsung
menjawab, namun melempar
pertanyaan dahulu kepada peserta
didik yang lain (memberi
kesempatan peserta didik yang lain
untuk menjawab)
e. Guru memberi pertanyaan pada
setiap sub bab, apakah peserta didik
mengerti dengan materi yang
disampaikan baik dari guru maupun
pendapat setiap peserta didik sebagai
bentuk respon. Pertanyaan yang
dilontarkan guru maupun peserta
didik yang lain juga menjadi
stimulus bagi peserta didik agar
merespon.
f. Jika ada peserta didik yang belum
paham, peserta didik saling bertanya
jawab untuk menjelaskan satu sama
lain.
g. Setelah selesai kegiatan tanya jawab,
guru menunjuk peserta didik secara
acak untuk menjelaskan kembali apa
yang telah dipelajari di depan kelas.
h. Selama salah satu perwakilan yang
ditunjuk untuk mengulang
kesimpulan pembelajaran di depan
kelas, peserta didik yang lain
memperhatikan dengan seksama,
menyanggah jika terdapat perbedaan
pendapat, dan menambahkan jika
Alokasi
Kegiatan Sintak Deskripsi Kegiatan
Waktu
penjelasannya masih dirasa kurang.
i. Guru memberikan penjelasan
singkat (klasifikasi) jika ada sesuatu
yang dirasa kurang tepat.
Penutup 1. Peserta didik dibimbing oleh guru 10 menit
menyimpulkan materi yang telah
dipelajari dengan mencatat pokok-pokok
penting materi sebagai bahan belajar pada
saat dirumah dan mengahadapi tes yang
nantinya akan dilaksanakan.
2. Peserta didik merefleksi penguasaan
materi yang telah dipelajari dengan
memmbuat catatan penguasaan materi.
3. Guru memberikan tugas mandiri sebagai
pelatihan keterampilan dan untuk
mengetahui sejauh mana peserta didik
memahami materi yang telah
disampaikan dan telah dipelajari.
4. Peserta didik mendengarkan arahan guru
yang berkaiatan dengan materi saat ini
dan pemberian kesan-kesan.
5. Peserta didik juga mendengarkan arahan
guru untuk materi pada pertemuan
berikutnya.
6. Guru memimpin do’a
7. Guru mengucapkan Salam

Pertemuan ke-2
Kegiatan Sintak Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Pemberian 1. Guru mempersiapkan materi ajar, model dan 10
stimulus alat peraga. Menit
2. Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam.
3. Guru mengecek daftar hadir peserta didik.
4. Peserta didik merespon salam dan
pertanyaan dari guru berhubungan dengan
kondisi peserta didik, materi yang
sebelumnya telah dipelajari (apersepsi).
5. Guru memberi penjelasan dengan
memberikan contoh mengenai pentingnya
materi tentang etika dan kode etik profesi
humas
6. Guru mengumpulkan dan mengolah data
tentang materi etika dan kode etik profesi
humas
7. Guru mengomunikasikan konsep tentang
tentang materi etika dan kode etik profesi
humas
8. Guru menjelaskan metode yang akan
digunakan dalam pembelajaran.
Inti 2. Pengumpulan Dalam kegiatan ini guru dan peserta didik 70 menit
Data dan melakukan kegiatan sebagai berikut :
Pembuktian 1. Guru memulai kegiatan pembelajaran
dengan memberikan infomasi kepada
peserta didik dengan ceramah, tanya jawab,
manampilkan materi pembelajaran pada
slide Power Point untuk kegiatan
pembelajaran Group Investigation yang
diamati oleh peserta didik.
2. Guru memberikan materi mengenai:
a. Fungsi kode etik profesi
b. Tujuan kode etik profesi
c. Kode etik kehumasan Indonesia
Perhumas
d. Kode etik kehumasan Indonesia APRI
e. Aspek hukum komunikasi profesi
humas
f. Organisasi profesi humas
3. Guru mmenjelaskan materi tentang kode
etik kehumasan, dengan metode ceramah
dan tanya jawab:

a. Guru bertanya dahulu kepada peserta


didik tentang kode etik kehumasan.
b. Jika pemahaman peserta didik masih
belum mendalam, guru bisa
mengarahkan.
c. Setiap pembahasan sub bab, guru
menanyakan kepada peserta didik
apakah sudah memahami materi yang
telah disampaikan.
d. Ketika ada peserta didik yang
bertanya, guru tidak langsung
menjawab, namun melempar
pertanyaan dahulu kepada peserta
didik yang lain (memberi kesempatan
peserta didik yang lain untuk
menjawab)
e. Guru memberi pertanyaan pada setiap
sub bab, apakah peserta didik mengerti
dengan materi yang disampaikan baik
dari guru maupun pendapat setiap
peserta didik sebagai bentuk respon.
Pertanyaan yang dilontarkan guru
maupun peserta didik yang lain juga
menjadi stimulus bagi peserta didik
agar merespon.
f. Jika ada peserta didik yang belum
paham, peserta didik saling bertanya
jawab untuk menjelaskan satu sama
lain.
g. Setelah selesai kegiatan tanya jawab,
guru menunjuk peserta didik secara
acak untuk menjelaskan kembali apa
yang telah dipelajari di depan kelas.
h. Selama salah satu perwakilan yang
ditunjuk untuk mengulang kesimpulan
pembelajaran di depan kelas, peserta
didik yang lain memperhatikan dengan
seksama, menyanggah jika terdapat
perbedaan pendapat, dan
menambahkan jika penjelasannya
masih dirasa kurang.
i. Guru memberikan penjelasan singkat
(klasifikasi) jika ada sesuatu yang
dirasa kurang tepat.
Penutup 1. Peserta didik dibimbing oleh guru 10 menit
menyimpulkan materi yang telah
dipelajari dengan mencatat pokok-
pokok penting materi sebagai bahan
belajar pada saat dirumah dan
mengahadapi tes yang nantinya akan
dilaksanakan.
2. Peserta didik merefleksi penguasaan
materi yang telah dipelajari dengan
memmbuat catatan penguasaan materi.
3. Guru memberikan tugas mandiri
sebagai pelatihan keterampilan dan
untuk mengetahui sejauh mana peserta
didik memahami materi yang telah
disampaikan dan telah dipelajari.
4. Peserta didik mendengarkan arahan
guru yang berkaiatan dengan materi
saat ini dan pemberian kesan-kesan.
5. Peserta didik juga mendengarkan
arahan guru untuk materi pada
pertemuan berikutnya.
6. Guru memimpin do’a
7. Guru mengucapkan Salam
Pertemuan ke-3
Alokasi
Kegiatan Sintak Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Pemberian 1. Guru mempersiapkan materi ajar, model 10 Menit
stimulus. dan alat peraga.
2. Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam.
3. Guru mengecek daftar hadir peserta didik.
4. Peserta didik merespon salam dan
pertanyaan dari guru berhubungan dengan
kondisi peserta didik, materi yang
sebelumnya telah dipelajari (apersepsi).
5. Guru memberi penjelasan dengan
memberikan contoh permasalahan beserta
solusi mengenai etika dan kode etik profesi
humas.
6. Guru menginformasikan tujuan yang akan
dicapai dalam materi pengolahan data
tentang etika dan kode etik profesi humas.
7. Guru menjelaskan metode yang akan
digunakan dalam pembelajaran.
Inti 2. Pengumpulan 1. Guru memulai kegiatan pembelajaran 70 menit
data dan dengan menampilkan video humas yang
pembuktian sedang menyampaikan informasi kepada
publik dengan konten berupa fakta dan
bermaksud mempengaruhi publik untuk
mengikuti apa yang sedang disampaikan.
Guru memberikan materi tentang konsep
etika dan kode etik profesi humas.

2. Guru menugaskan peserta didik untuk


melakukan kegiatan bermain peran dalam
pembelajaran (Role Playing Learning)
Tahapan Role Playing Learning :
a. Guru menjelaskan tentang kegiatan
yang akan dilakukan oleh peserta didik.
b. Peserta didik akan bermain peran
sebagai petugas humas.
c. Setelah mempelajari materi tentang
etika profesi humas, diharapkan peserta
didik mampu menerapkan dalam peran
tersebut
d. Tugas peserta didik ialah membuat
video yang berisi informasi yang harus
disampaikan kepada publik, dengan
tema bebas. Pemilihan tema yang bebas
dimaksudkan untuk menggali
kekreatifan peserta didik.
Alokasi
Kegiatan Sintak Deskripsi Kegiatan
Waktu
e. Setelah mempelajari etika profesi
humas, peserta didik harus menerapkan
dalam pembuatan tugas video ini,
seperti:
 informasi yang disampaikan harus
berupa fakta
 informasi yang disampaikan tidak
boleh menyinggung publik
 informasi yang disampaikan harus
dapat dipertanggungjawabkan
 informasi dilarang terdapat
penghinaan atau pelecehan yang
bersifat ucapan pernyataan.
 dan etika lain yanng harus
diterapkan oleh petugas humas.
f. Peserta didik membuat video dimana
mereka menyampaikan informasi
kepada publik dengan durasi minimal 3
menit.
g. Untuk memperindah tampilan video,
peserta didik dipersilakan untuk
mengedit video sedemikian rupa, agar
publik juga terkesan dengan apa yang
mereka sampaikan.

h. Setelah video siap untuk di publish,


ketua kelas membuat akun youtube
kelas yang akan digunakan untuk
mengunggah seluruh video peserta didik
satu kelas.
i. Jika ada peserta didik yang belum
paham mengenai tugasnya, Guru bisa
menjelaskan kembali.
j. Guru memberikan contoh beberapa
video yang mungkin bisa dijadikan
referensi peserta didik untuk
mengerjakan tugas ini.
Penutup 1. Peserta didik dibimbing oleh guru 10 menit
menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2. Peserta didik merefleksi penguasaan materi
yang telah dipelajari.
3. Guru memberikan tugas mandiri sebagai
pelatihan keterampilan dan untuk
mengetahui sejauh mana peserta didik
memahami materi yang telah disampaikan
Alokasi
Kegiatan Sintak Deskripsi Kegiatan
Waktu
dan telah dipelajari.
4. Peserta didik mendengarkan arahan guru
yang berkaiatan dengan materi saat ini dan
pemberian kesan-kesan.
5. Guru memberikan arahan tentang materi
untuk pertemuan berikutnya.
6. Guru memimpin doa
7. Guru mengucapkan salam

6. Alat dan Media


a. Alat : - LCD
- Laptop
- Papan Tulis
- ATK
b. Media : Video Editor, Akun Youtube
c. Sumber Belajar : - Islamiati. 2016. Modul SMK Administrasi Humas
dan Keprotokolan. Jakarta: Erlangga.
- Suranto & Joko Pramono. 2017. Administrasi
Humas dan Keprotokolan. Yogyakarta: Penerbit
Andi.
7. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan
b. Jenis penilaian: penilaian autentik
c. Teknik penilaian: pengamatan langsung dan tes tulis
d. Bentuk dan instrument penilaian: (soal terlampir)

Prosedur Penilaian :
Teknik Waktu
No Aspek yang dinilai
Penilaian Penilaian
1. Penilaian Afektif Pengamatan/ Selama
a.Kerjasama observasi pembelajaran
b.Pro aktif
c.Toleransi
2. Pengetahuan Tes tulis Akhir
Menjelaskan tentang kode etik profesi humas pembelajaran

Kediri, September 2018


Guru Pamong, Mahasiswa KPL,

Drs. Gunarianto Amin Nur Hidayah


NIP. 19650919 1999503 1 001 NIM. 150412604624
Lampiran :

PENILAIAN

A. PENILAIAN SIKAP (AFEKTIF)


Format Penilaian Sikap :
NILAI
NO ASPEK PERILAKU YANG DINILAI
1 2 3 4
1 Disiplin
2 Kejujuran
3 Tanggung Jawab
4 Santun

Keterangan :
4 = jika empat indikator terlihat
3 = jika tiga indikator terlihat
2 = jika dua indikator terlihat
1= jika satu indikator terlihat

Indikator Penilaian Sikap :


Disiplin
a. Tertib mengikuti instruksi
b. Mengerjakan tugas tepat waktu
c. Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta
d. Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif

Jujur
a. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan sebenarnya
b. Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
c. Tidak menyontek atau melihat data/pekerjaan orang lain
d. Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari

Tanggung Jawab
a. Pelaksanaan tugas piket secara teratur
b. Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
c. Mengajukan usul pemecahan masalah
d. Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan

Santun
a. Berinteraksi dengan teman secara ramah
b. Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung perasaan
c. Menggunakan bahasa tubuh yang bersahabat
d. Berperilaku sopan

Nilai akhir sikap diperoleh dari (skor yang sering muncul) dari keempat aspek diatas.
Kategori nilai sikap:

Sangat baik : apabila memperoleh nilai akhir 4


Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3
Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2
Kurang : apabila memperoleh nilai akhir 1
Rubrik Penilaian Sikap (Afektif)
Tanggung Nilai
Disiplin Jujur Santun
No Nama Siswa Jawab Akhir
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 ALIZA RIZKYA KRISTINA
2 ANISA ARRUM JULIARTI
3 APRILIA TRISNANDA PUTRI
4 ARI WIDYA KUSUMA NINGRUM
5 AYU KURNIA ADHANI
6 DESY FATMASARI
7 DEVI RISKA RAHMA CITRA
8 DIANA LARASATI
9 DYAN AYU SAVIRA
10 EVITA NUR HIDAYAH
11 FARIKA NURIA PUTRI
FATIMAH SOBRYNA AZHARUN
12
NAJJAH
13 FRANSISCA AGUSTINA
14 HANIA TRI UTAMI
15 INDRI SETYA NINGRUM
16 KHOIRUL NISA’
17 KHORI LIALISTI FADILA
18 KIKI ANGGRAINI
19 METHA DWIYANTI ANGGRAINI
20 NUR’AINI RAHMAWATI
21 PRANDIRA MAHARDICA CAHYA N.
22 PUTRI ERRINA KHOLIS
23 PUTRI NURHIDAYATI
24 RIMA RIVALIA ANGGRAINI
25 RISKA AYU FADILA
26 RISMA ALIA AGUSTINA
27 ROSY ALVINDA
28 SABRINADIN AZRA H.
29 SALMA ANINDYA YUSTISIA
30 SHERLY OKTAVIANA CHANIAGO
31 TASYA AMANDA PUTRI
32 TITIN PRIASTUTIK
33 VARA RINA RAHMAWATI
34 WINDY AVINA SARI
35 YUNNASTI ANIK AGUSTIN

Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.


B. PENILAIAN PENGETAHUAN ( KOGNITIF )
Petunjuk pengerjaan :
1. Soal essay kerjakan pada lembaran kerja yang telah disediakan.
2. Sumber jawaban boleh dicari di buku, handout, dan internet.
3. Jangan dikerjakan pada soal.
Soal !
1. Jelaskan pengertian kode etik profesi humas!
2. Menurut anda, apakah fungsi kode etik dalam profesi humas?
3. Apa tujuan penanaman kode etik dalam seorang profesi humas?

Kunci Jawaban!
1. Kode etik humas merupakan aturan-aturan susila yang ditetapkan bersama
dan ditaati bersama oleh seluruh anggota yang bergabung dalam suatu
profesi yang merupakan persetujuan bersama yang timbul secara murni dari
diri pribadi para anggota untuk menciptakan citra baik bagi dirinya (good
performance image).
2. Fungsi kode etik profesi humas diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Melindungi suatu profesi dari campur tangan pemerintah.
b. Mencegah terjadinya pertentangan internal dalam suatu profesi.
c. Melindungi para praktisi dari kesalahan praktik suatu profesi.
d. Rambu-rambu yang memagari sikap prilaku para profesional agar
mempunyai pola tindakan yang etis
e. Menciptakan rasa aman, menjamin kejujuran (transparansi) dalam batas-
batas tertentu yang berkaitan dengan rahasia organisasi/lembaga
3. Tujuan penanaman kode etik dalam profesi humas ialah:
a. Agar para profesional dapat bekerja dengan baik sesuai dengan disiplin
ilmunya dan dapat memberikan jasa sebaik-baiknya kepada masyarakat
yang membutuhkan.
b. Agar para profesional selalu taat terhadap profesinya.
c. Agar para profesional selalu menjaga nama baik dan citra dirinya
sebagai seseorang yang profesional.
Pedoman penilaian pengetahuan
Total skor maksimal pengetahuan = 100
Rumus Konversi Nilai
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh × 100 =
Jumlah skor maksimal
Pada contoh diatas nilai maksimal adalah 100
PEMERINTAH KOTA KEDIRI
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 2 KEDIRI
Jl. Veteran 5 Kediri 64114, Telp. (0354) 771441/773486, Fax. (0354) 773486
E-mail: smkn2kediri@gmail.com ; Website: www.smkn2kediri.sch.id

Petunjuk pengerjaan :
1. Pilihlah salah satu jawaban dengan memberikan tanda silang (X) pada
huruf (A), (B), (C), (D), atau (E) yang menurut anda paling benar!
2. Jawaban ditulis pada lembaran kerja menggunakan bolpoint.
3. Untuk membetulkan kesalahan dengan cara mencoret jawaban yang salah
dan kemudian mengganti dengan jawaban yang benar. Hanya boleh
dilakukan satu kali pembetulan, contoh:
(A) (E)
4. Lembar soal tidak boleh dirobek atau dicoret-coret.
5. Alokasi waktu 60 menit.
6. Selamat mengerjakan, good luck.
Jangan dikerjakan pada soal!

A. Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban dengan memberikan tanda silang (X) pada
huruf (A), (B), (C), (D), atau (E) yang menurut anda paling benar!

1. Aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya


dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.
Pernyataan di atas merupakan pengertian dari …
A. Etika D. Etiket
B. Profesi E. Norma
C. Adat

2. Pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah


hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian ádalah …
A. Etika D. Profesi
B. Profesional E. Keahlian
C. Bidang

3. Dalam sistematika etika yang tergolong ke dalam ranah etika sosial sebagai
berikut, kecuali ...
A. Etika Indvidual D. Etika Kehumasan
B. Etika Politik E. Etika Bisnis
C. Etika Profesi
5. Berikut yang bukan konsep penting dalam etika kehumasan menurut G. Sach
adalah ...
A. Penampilan D. Kode Etik Profesi
B. Etika E. A,B,C benar
C. Citra Organisasi

6. Profesi mengandalkan suatu …


A. Kesehatan Fisik D. Pertolongan Orang
B. Kebebasan Umum E. Keterampilan/Keahlian Khusus
C. Profesional

7. Salah satu sifat kode etik profesional adalah …


A. Praktis dan dapat dilaksanakan D. Praktis
B. Mudah E. Efektif
C. Efisian

8. Di bawah ini merupakan beberapa tujuan kode etik profesi, kecuali …


A. Menjunjung tinggi martabat profesi.
B. Memiliki sikap komitmen tinggi, jujur, tanggung jawab dan berpikir
sistematis
C. Menentukan baku standarnya sendiri
D. Meningkatkan mutu profesi
E. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi

9. Kode etik profesi merupakan pedoman untuk pengaturan dirinya sendiri (Self
imposed) bagi yang bersangkutan. Pertnyataan tersebut merupakan pengertian
kode etik menurut ...
A. Berten K. D. Center dan Broom
B. Muhammad E. Suranto
C. Cutlip

10. Ada dua macam etika yang harus kita pahami bersama dalam menentukan
baik dan buruknya prilaku manusia yaitu….
A. Etika umum dan khusus
B. Etika individual dan sosial
C. Etika susila dan sosial
D. Etika deskritif dan normatif
E. Etika sopan dan santun
11. Berikut ini merupakan pedoman bagi perilaku professional Humas yang
tertuang dalam kode etik PR Internasional (IPRA), kecuali ...
A. Menghormati & menjunjung tinggi martabat manusia & mengakui hak-
hak setiap pribadi untuk menilai
B. Menghormati pelaksanaan tugas profesinya, prinsip-prinsip moral,
peraturan-peraturan dalam “Deklarasi Hak-Hak Asasi Manusia”
C. Profesional selalu bertingkah laku dalam keadaan apapun sedemikian rupa
sehingga dapat menumbuhkan kepercayaan orang-orang yang
berhubungan dengannya
D. Bertindak dalam keadaan apapun untuk memperhatikan kepentingan
pihak-pihak yang terlibat, baik kepentingan organisasi tempat ia bekerja
maupun kepentingan publik yang harus dilayani
E. Menumbuhkan komunikasi moral, psikologi & intelektual untuk berdialog
yang terbuka & sempurna tidak mutlak diperlukan
12. Seorang PR / Humas profesional akan selalu menghindari hal-hal berikut ini,
kecuali ...
A. Menutup-nutupi kebenaran apapun alasannya
B. Mengambil bagian dalam usaha yang tidak etis dan tidak jujur yang akan
dapat merusak martabat dan kehormatannya
C. Menyiarkan informasi & berita yang tidak didasari fakta yang aktual,
kenyataan, & kebenaran
D. Menjalin hubungan yang harmonis dengan media massa
E. Menggunakan segalamacam cara & teknik yang tidak disadari serta tidak
dapat dikontrol
13. Komponen pokok yang harus diperhatikan dalam menentukan standar profesi
adalah kompetensi. Salah satu kompetensi tersebut …
A. Kemampuan memanajemen sumber daya
B. Kemampuan bersabar
C. Kemampuan komunikasi dan sosial serta training
D. Kemampuan menangani permasalahan
E. kemampuan bekerja sama
14. Titik kelemahan kode etik profesi ada pada …
A. Idealisme yang tidak sejalan dan tidak dilengkapi dengan sanksi keras
B. Tidak ada aturan yang jelas
C. Kode etik profesi hanya berlaku bagi para profesi tertentu saja
D. Sanksi yang diterapkan lemah dan tidak berdasar
E. Semua jawaban benar
15. Kewajiban anggota PRSA yang tertuang dalam “Code of Professional
Standards” sebagai berikut, kecuali ...
A. Membiarkan pelanggaran terhadap ketentuan yang telah disepakati
bersama anggota
B. Meningkatkan & memelihara sikap & beritikad baik terhadap sesama para
anggota
C. Meningkatkan & memelihara norma yang luhur dalam memberikan
pelayanan sosial kemasyarakatan
D. PR harus diharagai sebagai profesi yang terhormat di dalam kehidupan
masyarakat
E. Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengembangkan
kepercayaan & integritas profesionalnya

16. Komponen pokok yang harus diperhatikan dalam menentukan standar profesi
adalah kompetensi. Salah satu kompetensi tersebut ..
A. Kemampuan memanajemen sumber daya
B. Kemampuan bersabar
C. Kemampuan komunikasi dan sosial serta training
D. Kemampuan menangani permasalahan
E. kemampuan bekerja sama

17. Berikut ini yang tergolong dalam kegiatan pers yang menyalahgunakan
kebebasan pers & cenderung bersifat liminatif, kecuali ...
A. Berita hasutan & kebohongan
B. Blasphemy (penghinaan terhadap nilai agama)
C. Pemberitaan berdasrakan sumber yang jelas dan fakta yang akurat
D. Pornografi
E. Penghinaan dalam legislatif

18. Dalam pengembangan profesionalisme, seorang profesional PR / Humas perlu


memperoleh pengakuan terhadap kemampuan & eksistensi sebagai
profesional secara resmi, disebut ...
A. Organisasi D. Kriteria
B. Kreatif E. Pengakuan
C. Konseptor

19. Berikut ini merupakan bidang profesi khusus yakni, para profesional yang
melaksanakan profesi untuk mendapatkan nafkah tertentu sebagai tujuan
pokoknya, kecuali ...
A. Bidang ekonomi D. Bidang hukum
B. Bidang keagamaan E. Bidang konsultan
C. Bidang politik
20. Berikut yang bukan merupakan kode etik IPRA adalah ...
A. Kode perilaku D. Menjunjung tinggi moral
B. Kode moral E. Memiliki kejujuran yang tinggi
C. Memanfaatkan Informasi untuk pribadi
21. Berikut ini merupakan ciri-ciri profesional PR / Humas, kecuali ...
A. Memiliki skill, pengetahuan tinggi yang tidak dimiliki oleh orang umum
lainnya
B. Memiliki tanggung jawab profesi & integritas pribadi
C. Memiliki kode etik yang merupakan standar moral bagi setiap profesi
yang dituangkan secara formal
D. Memiliki jiwa pengabdian kepada publik, namun dedikasi tidak mutlak
diperlukan
E. Menjadi anggota salah satu organisasi profesi sebagai wadah untuk
menjaga eksistensinya

B. Esay
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan argumentasi singkat dan jelas!
1. Jelaskan pengertian kode etik profesi humas!
2. Menurut anda, apakah fungsi kode etik dalam profesi humas?
3. Apa tujuan penanaman kode etik dalam seorang profesi humas?
4. Jelaskan tiga konsep penting dalam etika kehumasan menurut G.Sach!
5. Sebut (minimal 5) Kode etik profesi public relation (PR) yang telah
disepakati Asosiasi Perusahaan Public Relation Indonesia (APRI)!
Kunci Jawaban!
A. Pilihan Ganda
1. A 6. A 11. D 16. C
2. D 7. B 12. C 17. D
3. D 8. B 13. A 18. B
4. D 9. A 14. A 19. C
5. E 10. E 15. C 20. E

B. Esay
1. Kode etik humas merupakan aturan-aturan susila yang ditetapkan bersama dan
ditaati bersama oleh seluruh anggota yang bergabung dalam suatu profesi yang
merupakan persetujuan bersama yang timbul secara murni dari diri pribadi para
anggota untuk menciptakan citra baik bagi dirinya (good performance image).
2. Fungsi kode etik profesi humas diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Melindungi suatu profesi dari campur tangan pemerintah.
b. Mencegah terjadinya pertentangan internal dalam suatu profesi.
c. Melindungi para praktisi dari kesalahan praktik suatu profesi.
d. Rambu-rambu yang memagari sikap prilaku para profesional agar
mempunyai pola tindakan yang etis
e. Menciptakan rasa aman, menjamin kejujuran (transparansi) dalam batas-
batas tertentu yang berkaitan dengan rahasia organisasi/lembaga
3. Tujuan penanaman kode etik dalam profesi humas ialah:
a. Agar para profesional dapat bekerja dengan baik sesuai dengan disiplin
ilmunya dan dapat memberikan jasa sebaik-baiknya kepada masyarakat yang
membutuhkan.
b. Agar para profesional selalu taat terhadap profesinya.
c. Agar para profesional selalu menjaga nama baik dan citra dirinya sebagai
seseorang yang profesional.
4. Berikut merupakan konsep penting kode etik profesi humas menurut G.Sach:
a. The Image, the knowledge about us and the attitudes toward us the our
different interest groups have.
(Citra adalah pengetahuan mengenai kita dan sikap terhadapat kita yang
mempunyai kelompok-kelompok dalam kepentingan yang berbeda).
b. The Humasofile, the knowledge about an attitude towards, we want our
various interest group to have.
(Penampilan merupakan pengetahuan mengenai suatu sikap terhadap yang
kita inginkan untuk dimiliki kelompok kepentingan kita beragam).
c. The Ethiccs is branch of philoshophy, it is a moral philoshophy or
piloshophical thinking about morality. Often used as equivalentti right or
good.
(Etika merupakan cabang dari ilmu filsafat, merupakan filsafat moral atau
pemikiran filosofis tentang moralitas, biasanya selalu berkaitan dengan nilai-
nilai kebenaran dan kebaikan).
A. Kode etik profesi public relation (PR) seperti yang telah disepakati dalam
Asosiasi Perusahaan Public Relation Indonesia (APRI) bahwa setiap anggota
humas harus mematuhi peraturan sebagai berikut:
1. Menghargai kepentingan umum, bersikap adil, jujur, dan menjaga harga diri
setiap anggota masyarakat.
2. Dalam menyebarluaskan informasi, petugas wajib menjaga integritas dan
ketepatan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan
3. Tidak melakukan kegiatan yang merugikan integritas media komunikasi
4. Menjaga agar kepentingan organisasi benar-benar terlaksana tanpa adanya
kepentingan lain yang tersembunyi
5. Tidak boleh menyampaikan dan memanfaatkan informasi yang diberikan
kepadanya secara pribadi demi memperoleh keuntungan pribadi tanpa
persetujuan jelas dari yang bersangkutan.
6. Tidak boleh mencemarkan nama baik atau praktik profesional anggota lain,
nama baik asosiasi atau profesi public relation, dan nama baik profesi.
7. Menjunjung tinggi kode etik profesi humas.
C. PENILAIAN KETERAMPILAN
1. Aspek Penilaian Bermain Peran :

Format Penilaian Diskusi :

NILAI
No Aspek yang dinilai
1 2 3 4
1 Konten yang disampaikan
2 Kelancaran Penyampaian Informasi
3 Penerapan kode etik humas
4 Kemenarikan Penyaampaian

Keterangan :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria:
Nilai = ∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 X 100
Skor Maksimal

4: Sangat Sesuai / Baik Sekali 2 : Cukup


3: Sesuai / Baik 1: Kurang

Hasil nilai pengetahuan dikonversi sebagai berikut :


INTERVAL HASIL KONVERSI PREDIKAT
96 – 100 4.00 A
91 – 95 3.66 A-
86 – 90 3.33 B+
81 – 85 3.00 B
75 – 80 2.66 B-
70 – 74 2.33 C+
65 – 69 2.00 C
60- 64 1.66 C-
55 – 59 1.33 D+
< 54 1.00 D
Lampiran 2. Materi Pelajaran

Menerapkan Profesi Humas


1. Profesi Humas
Howard Stepheson dalam bukunya berjudul Hand Book of Public
Relation (1971), mengatakan bahwa definisi profesi humas adalah profesi yang
secara praktis memiliki seni keterampilan atau pelayanan tertentu yang
berlandaskan latihan kemampuan, dan pengetahuan serta diakui sesuai dengan
standar etikanya.
Public Relations/ Humas bukanlah kegiatan yang sembarangan, kegiatan
ini membutuhkan perencanaan yang berkelanjutan untuk memberikan
keuntungan dan perkembangan instansi/lembaga maupun perusahaan. Hal ini
didasari oleh keyakinan bahwa kehidupan perkembangan instansi/lembaga
maupun perusahaan bergantung pada opini publik. Oleh karena itu, kegiatan
humas harus dilakukan untuk membentuk respon positif dari opini publik
tersebut.

B. Kode Etik Profesi Humas


1. Pengertian Kode Etik Profesi
b. Menurut Berten K. (1994)
Kode etik profesi merupakan norma yang telah ditetapkan dan diterima
oleh kelompok profesi untuk mengarahkan atau memberikan petunjuk
kepada para anggotanya, yaitu bagaimana seharusnya berbuat, sekaligus
menjamin kualitas moral profesi yang bersangkutan di mata masyarakat
untuk memperoleh tanggapan yang posistif.
c. Menurut Muhammad (1997:77)
Kode etik profesi merupakan pedoman untuk pengaturan dirinya sendiri
(Self imposed) bagi yang bersangkutan. Hal ini merupakan perwujudan
dari nilai etika yang hakiki serta tidak dapat paksaan dari luar.
d. Menurut Cutlip, Center, dan Broom
Kode etik adalah perumusan norma moral yang menjadi tolak ukur atau
acuhan bagi kode perilaku (code of conduct) kelompok profesi yang
bersangkutan
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan terseut, dapat
disimpulkan bahwa kode etik adalah kumpulan asas atau nilai moral yang
menjadi norma perilaku. Sedangkan, arti kode etik profesi adalah kode perilaku
yang ditetapkan dan dapat diterima oleh kelompok profesi yang menjadi
pedoman bagaimana seharusnya berperilaku dalam menjalankan profesi
tersebut secara etis.
2. Kode Etik Profesi Humas
Pemahaman tetang pengertian kode etik, etik profesi dan etika
kehumasan serta aspek-aspek hukum dalam aktivitas komunikasi, penting
bagi praktisi atau professional humas dalam melaksanakan peran dan
fungsinya untuk menciptakan citra baik bagi dirinya (good performance
image).
Kode etik humas merupakan aturan-aturan susila yang ditetapkan
bersama dan ditaati bersama oleh seluruh anggota yang bergabung dalam
suatu profesi yang merupakan persetujuan bersama yang timbul secara
murni dari diri pribadi para anggota untuk menciptakan citra baik bagi
dirinya (good performance image).

C. Menurut G.Sach dalam bukunya The Exent and Intention of HUMAS and
Information Activities terdapat tiga konsep penting dalam etika kehumasan
sebagai berikut:
1. The Image, the knowledge about us and the attitudes toward us the our
different interest groups have.
(Citra adalah pengetahuan mengenai kita dan sikap terhadapat kita yang
mempunyai kelompok-kelompok dalam kepentingan yang berbeda).
2. The Humasofile, the knowledge about an attitude towards, we want our
various interest group to have.
(Penampilan merupakan pengetahuan mengenai suatu sikap terhadap
yang kita inginkan untuk dimiliki kelompok kepentingan kita beragam).
3. The Ethiccs is branch of philoshophy, it is a moral philoshophy or
piloshophical thinking about morality. Often used as equivalentti right or
good.
(Etika merupakan cabang dari ilmu filsafat, merupakan filsafat moral
atau pemikiran filosofis tentang moralitas, biasanya selalu berkaitan
dengan nilai-nilai kebenaran dan kebaikan).
Dari penjelasan di atas dapat ditarik suatu pengetian secara umum bahwa:
a) Citra merupakan cara masyarakat memberikan kesan baik atau buruk
terhadap diri kita
b) Penampilan selalu berorientasi kedepan mengenai bagaimana sebenarnya
harapan tentang keadaan diri kita
c) Etika merupakan acuhan bagi kode perilaku moral yang baik dan tepat
dalam menjalankan profesi kehumasan.

D. Kode etik IPRA (InternationL Public Relation Association) yang telah


diperbaharui di Teheran, Iran pada tanggal 17 April 1968, secara normatif dan
etis memuat butir-butir yang terdiri dari satu mukadimah dan berisikan 13 pasal.
Secara garis besar kode etik IPRA (InternationL Public Relation
Association) mencakup butir-butir pokok sebagai Standard Moral of Public
Relations sebagai berikut:
1. Kode perilaku;
2. Kode moral;
3. Menjunjung tinggi standar moral;
4. Memiliki kejujuran yang tinggi;
5. Mengatur secara etis mana yang boleh diperbuat dan tidak boleh diperbuat
oleh Humas Profesional.

E. Landasan patokan utama dari etika profesi dan Kode etik IPRA adalah
berdasarkan prinsip-prinsip dasar PBB sebagai berikut:
1. The Universal Declaration of Human Right
(Menghormati dalam pelaksanaan tugas humasofesinya dengan
memperhatikan humasinsip-humasinsip moral dari deklarasi umum
tentang hak-hak asasi manusia).
2. Human Dignity
(Menghormati dan menjunjung tinggi martabat manusia serta mengakui
hak setiap humasibadi untuk menilai).
F. Fungsi Kode Etik
Fungsi kode etik yaitu sebagai berikut :
1. Melindungi suatu profesi dari campur tangan pemerintah.
2. Mencegah terjadinya pertentangan internal dalam suatu profesi.
3. Melindungi para praktisi dari kesalahan praktik suatu profesi.
4. Rambu-rambu yang memagari sikap prilaku para profesional agar
mempunyai pola tindakan yang etis
5. Menciptakan rasa aman, menjamin kejujuran (transparansi) dalam batas-
batas tertentu yang berkaitan dengan rahasia organisasi/lembaga
G. Tujuan Kode Etik
Tujuan Kode Etik yaitu sebagai berikut :
a) Agar para profesional dapat bekerja dengan baik sesuai dengan disiplin
ilmunya dan dapat memberikan jasa sebaik-baiknya kepada masyarakat
yang membutuhkan.
b) Agar para profesional selalu taat terhadap profesinya.
c) Agar para profesional selalu menjaga nama baik dan citra dirinya sebagai
seseorang yang profesional.

H. Kode Etik Kehumasan Indonesia – Perhumas


Kode Etik ini telah terdaftar sejak tahun 1977 di Departemen Dalam
Negeri dan telah tercatat serta diakui oleh organisasi profesi Humas
Internasional; International Public Relations Associations / IHUMASA.
1. Dijiwai oleh Pancasila maupun Undang-Undang Dasar 1945 sebagai
landasan tata kehidupan nasional.
2. Diilhami oleh Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai landasan tata
kehidupan internasional.
3. Dilandasi Deklarasi ASEAN (8 Agustus 1967) sebagai pemersatu bangsa-
bangsa Asia Tenggara.
4. Dan dipedomani oleh cita-cita, keinginan, dan tekad untuk mengamalkan
sikap dan perilaku kehumasan secara humasofessional.
I. Kode etik profesi public relation (PR) seperti yang telah disepakati dalam
Asosiasi Perusahaan Public Relation Indonesia (APRI) bahwa setiap anggota
humas harus mematuhi peraturan sebagai berikut:
1. Menghargai kepentingan umum, bersikap adil, jujur, dan menjaga harga
diri setiap anggota masyarakat.
2. Dalam menyebarluaskan informasi, petugas wajib menjaga integritas dan
ketepatan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan
3. Tidak melakukan kegiatan yang merugikan integritas media komunikasi
4. Menjaga agar kepentingan organisasi benar-benar terlaksana tanpa adanya
kepentingan lain yang tersembunyi
5. Tidak boleh menyampaikan dan memanfaatkan informasi yang diberikan
kepadanya secara pribadi demi memperoleh keuntungan pribadi tanpa
persetujuan jelas dari yang bersangkutan.
6. Tidak boleh mencemarkan nama baik atau praktik profesional anggota lain,
nama baik asosiasi atau profesi public relation, dan nama baik profesi.
7. Menjunjung tinggi kode etik profesi humas.
J. Aspek Hukum Komunikasi dalam Kegiatan Kehumasan
Aspek hukum komunikasi dalam kegiatan kehumasan ada kaitannya dengan
dua hukum penghinaan (defamation) yang tidak boleh dilakukan oleh seorang
profesi humas. Untuk penjelasan lebih lanjut simak uraian berikut:
a. The low of fiber, yaitu pelanggaran/penghinaan atau pelecehan yang bersifat
tertulis (written defamation), melakukan fitnah atau kebohongan
menggunakan media cetak gambar dan bentuk tulisan (druks pers
misdrijven) yang di sebarkan ke publik.
b. The low of slender, yaitu pelanggaran/penghinaan atau pelecehan yang
bersifat lisan, ucapan pernyataan (defamation statement). Pelanggaran ini
merupakan slipof the tongue (kelelahan berbicara).

K. Organisasi Profesi Humas


8. Organisasi profesi humas didalam negeri
a. Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS)
b. Asosiasi Perusahaan Public Relation Indonesia (APRI)
9. Organisasi profesi humas di luar negeri
a. Public Relation Society of America (PRSA)
b. Institute Public Relation of British (IPR)
c. International Public Relaion Association (IPRA)

Anda mungkin juga menyukai