Nama Anggota :
Ayoana Darumesti 200151603011
Dwi Anjarwati 200151603061
Fardan Farizal Rismada 200151603033
Hinggar Relung Puspita 200151602814
Nurhalisa Primasani 200151603029
Pendekatan
• Guru menyiapkan bahan peragaan berupa diagram, rekaman, clipping dan lain-lain
• Guru menyiapkan bahan peragaan berupa diagram, rekaman, clipping dan lain-lain
• Guru menyajikan konsep nilai dengan memanfaatkan peragaan yang telah disiapkan
diselingi dengan dialog yang hangat mengenai pentingnya nilai
• Menguasai murid untuk menerapkan nilai - nilai yang telah dikaji dalam kehidupan
sehari - hari, misalnya tertib di rumah, tertib di jalan raya, tertib di sekolah, dan
tertib di masyarakat.
• Pada kesempatan selanjutnya guru meminta laporan penerapan nilai itu dan
membicarakannya kembali di kelas.
Kelebihan Kekurangan
• Guru bisa mengontrol urutan dan • Hanya bisa dilakukan kepada siswa yang
keluasan materi meiliki kemampuan mendengar yang baik
• Dianggap efektif • Tidak dapat melayani perbedaan
• Siswa bisa mengobservasi langsung • Sulit mengembangkan kemampuan
• Bisa digunakan untuk banyak siswa sosisalisasi
PENDEKATAN ANALITIK
KETELADANAN
pendekatan analitik adalah cara penyelesaian
masalah dimulai dari yang tidak diketahui,
mencari hubungan antara yang tidak diketahui
dengan yang diketahui, memikirkan langkah-
langkah penyelesaian, dan akhirnya
mendapatkan hasil yang dikehendaki.
Langkah – langkah
a. Guru menetapkan suatu konsep yang akan dibahas yang mengandung nilai.
b. Guru bersama murid membahas sebab dan akibat permasalahan secara akademis malalui analisis
pemecahan masalah dengan menggunakan matriks.
c. Memusatkan perhatian pada sebab dan akibat permasalahan dari sudut manusia.
d. Mengangkat isu nilai moril dari masalah melalui dialog guru atau diskusi kelompok.
e. Membahas secara analisis cara - cara penanggulangan permasalahan dari sudut manusia
f. Memusatkan perhatian pada faktor. Memberi penguasaan pentingnya unsur manusia khusus nilai,
sikap,moral daiam memelihara kelangsungan hidup agar lebih baik danlebih menenangkan.
Hakikat Model
Pembelajaran
1. Fokus
2. Sintaks
3. Sistem Sosial
4. Sistem Pendukung
MODEL
DISCOVERY
Pengertian
Joolingen (dalam Rohim, dkk., 2012:2) menjelaskan bahwa “discovery learning adalah suatu tipe
pembelajaran dimana siswa membangun pengetahuan mereka sendiri dengan mengadakan suatu
percobaan dan menemukan sebuah prinsip dari hasil percobaan tersebut”.
Langkah-
Langkah:
(a) Menentukan tujuan pembelajaran (d) Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara induktif
(b) Melakukan identifikasi karakteristik siswa (e) Mengembangkan bahan-bahan belajar untuk dipelajari siswa
3) menggali kreatifitas siswa (3) tidak semua peserta didik dapat mengikuti
pelajaran dengan cara ini.
Langkah-
langkah
3. Membantu investigasi mandiri dan 5. Mengembangkan dan mempresentasikan
1. Orientasi tentang Permasalahan kelompok produk dari hasil pembelajaran
Pengerti
an
Model pembelajaran Project Based Learning ini, berfokus pada konsep-konsep yang melibatkan
secara langsung peserta didik dalam kegiatan memecahkan suatu permsalahan dan memberikan
mereka kesempatan untuk bekerja secara otonom
Langkah-
langkah
Penentuan dan Penyampaian Pertanyaan Mendasar Menyusun Jadwal Penilaian Hasil
Merancang Perencanaan Proyek Monitoring Peserta Didik dan Kemajuan Proyek Evaluasi Pengalaman
Kelebihan Kekurangan
Metode adalah cara atau seperangkat cara, jalan dan teknik yang digunakan oleh
pendidik dalam proses pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai tujuan
pembelajaran atau kompetensi tertentu yang dirumuskan dalam silabus mata pelajaran
(Hamalik, 2003).
Ini berarti, metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan.
Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru
menggunakan metode pembelajaran, karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat
diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran (Sanjaya, 2006).
METODE
Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu
guru dalam mengkaitkan antara materi yang dipelajarinya dengan situasi dunia nyata
siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dengan melibatkan
tujuh komponen pembelajaran efektif (Nurhadi, 2005:5).
Contectual Teaching and Learning
(CTL)
Langkah-Langkah
Pembelajaran lebih
Pengetahuan yang didapat siswa
menyenangkan dan tidak
akan berbeda beda
membosankan
Cooperative Learning
Evaluasi.
Menyajikan informasi
Menanamkan rasa persatuan dan solidaritas Bila terdapat anak yang pemalas atau anak yang
yang tinggi ingin berkuasa dalam kelompok besar,
kemungkinan akan mempengaruhi kelompoknya
Metode Role Playing
Role Playing atau bermain peran adalah pembelajaran bahasa yang berprinsip komunikasi
yang dapat menimbulkan hubungan situasi sosial dalam kegiatan pembelajaran sehingga
dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam penggunaan bahasa secara lisan yang
mengandung arti atau makna Amiruddin (2018: 95).
Metode Role Playing
Langkah-Langkah
Guru menyusun/mempersiapkan Memanggil para siswa yang sudah Guru memberikan kesimpulan
skenario yang akan ditampilkan. ditunjuk untuk melakonkan skenario secara umum.
Langkah-
langkah
1) menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai 4) simulasi mulai dimainkan
2) memberikan gambaran situasi yang akan disimulasikan 5) diskusi tentang jalanya simulasi
1. Simulasi dapat dijadikan bekal bagi siswa dalam 1. pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak
menghadapi situasi yang sebenarnya kelak selalu tepat dan sesuai dengan kenyataan di lapangan
2. Simulasi dapat mengembangkan kreativitas 2. Pengelolaan yang kurang baik, sering simulasi
siswa dijadikan sebagai alat hiburan, sehingga tujuan
pembelajaran menjadi terabaikan
3. Simulasi dapat memupuk keberanian dan
percaya diri siswa
3. Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering
4. Simulasi dapat meningkatkan gairah siswa memengaruhi siswa dalam melakukan simulasi.